xxvi Periklanan  atau  Advertising  berasal  dari  kata  latin  yaitu  “
ad
’  dan “
veto
” yang mempunyai arti :
10
Mengingatkan :
to warn
Mengumumkan :
to inform or notice
Menarik perhatian akan :
to call attention to
Mempopulerkan dengan maksud menjual  :
to make know
Menciptakan publik :
to maker public
Menurut  Frank  Jefkins  didalam  bukunya  Periklanan  merupakan pesan-pesan penjualan yang paling persuasive yang diarahkan kepada para
calon pembeli yang paling potensial atas produk barang atau jasa tertentu dengan biaya yang semurah-murahnya.
11
Menurut  Rhenaldf  Kasali  Periklanan  adalah  suatu  komunikasi
massa dan harus dibayar untuk menarik kesadaran menanamkan informasi, mengembangkan,  sikap,  atau  mengharapkan  adanya  suatu  tindakan
menguntungkan.
12
2.  Tujuan Periklanan
- Untuk Menginformasikan :
13
10
Drs. Nuryanto, Periklanan, Buku Pegangan Kuliah S1, UNS, hal 3.
11
Frank Jefkins, Periklanan, Edisi Ketiga, Erlanga, hal 5.
12
Rhenald Kasali, Manajemen Periklanan Konsep dan Aplikasinya di Indonesia, Pustaka Utama, hal. 51.
13
Darmadi Durianto, Invasi Pasar Dengan Iklan Yang Efektif. PT. Gramedia Pustaka Utama ,
xxvii ·
Memberitahukan pasar tentang suatu produk baru ·
Mengusulkan kegunaan baru suatu produk ·
Memberitahukan pasar tentang perubahan harga ·
Menjelaskan cara kerja suatu produk ·
Menjelaskan pelayanan yang tersedia ·
Mengoreksi kesan yang salah ·
Mengurangi kecemasan pembeli ·
Membangun cara perusahaan
- Untuk Membujuk :
· Membentuk preferensi merk
· Mendorong alih merek
· Mengubah persepsi pembeli tentang atribut produk
· Membujuk pembeli untuk membeli sekarang
· Membujuk pembeli untuk menerima kunjungan penjualan
- Untuk Mengingatkan :
· Mengingatkan  pembeli  bahwa  produk  tersebut  mungkin  akan
dibutuhkan di kemudian hari ·
Mengingatkan pembeli di mana dapat membelinya ·
Membuat  pembeli  tetap  ingat  produk  itu  walau  tidak  sedang musimnya
· Mempertahankan kesadaran puncak
hal. 3 dan 4.
xxviii
3.  Pembuatan Iklan
Dalam  membuat  iklan  supaya  menarik  harus  memperhatikan  hal- hal  yang  dapat  membuat  iklan  itu  dikatakan  menarik  dan  penyampaian
pesan  tersampaikan dengan jelas.  Menurut  Frank  Jefkins  dalam membuat iklan  harus  memperhatikan  formula  AIDCA  atau
Attention,  Interest, Desire, Convixtion
, dan
Action.
14
1.  Perhatian
Attention
Untuk menarik perhatian dengan memanfaatkan posisi dalam publikasi apakah  itu  berupa  iklan  satu  halaman  penuh  atau  iklan  sebagian
halaman, atau memanfaatkan ukuran atau bentuk ikan itu sendiri 2.  Ketertarikan
Interest
Membuat orang tertarik pada iklan kita dikarenakan iklan kita berhasil meraih  rasa
ketertarikan
mereka.  Rasa  tertarik  mungkin  dimunculkan dengan pewarnaan, gambar, atau copy iklan.
3  Keinginan
Desire
Pembaca  harus  dibuat  lebih  sekedar  merasa  tertarik  atau  terpikat, mereka  harus  didorong  untuk  menginginkan  produk  atau  jasa  yang
diiklankan 4.  Keyakinan
Conviction
Menciptakan iklan yang mampu munculkan keyakinan bahwa memang layak  untuk  melakukan  pembelian  dan  hal  itu  akan  memberikan
kepuasan sebagaimana yang mereka inginkan
xxix 5.  Tindakan
Action
Iklan  kita  harus  mampu  menimbulkan  respon  dari  pembaca  untuk melakukan tindakan sesuai yang diinginkan.
14
Frank Jefkins, Periklanan, Edisi Ketiga, Erlanga,  hal. 241
4  Jenis-jenis Iklan
Berbagai  media  yang  digunakan  untuk  iklan  antara  lain  adalah Surat  Kabar,  majalah,  radio,  televisi,  tabloid,  poster,  leadflet  dan
sebagainya. Untuk surat kabar biasanya adalah 3 jenis iklan yaitu sebagai berikut :
15
- Iklan Baris
Iklan baris adalah iklan yang pertama kali dikenal masyarakat. Umumnya hanya terdiri dari pesan-pesan komersial yang berhubungan
dengan  kebutuhan  pengiklan,  seperti  misalnya  iklan  lowongan pekerjaan, kehilangan benda atau sanak keluarga, pindah alamat, jual
beli kendaraan bekas, jual perabotan rumah tangga, menawarkan jasa- jasa tertentu, dan lain-lain.
xxx Meski  ukurannya  kecil  dan  banyak  mengandung  singkatan
yang  seakan-akan  menunjukkan  kesan  tidak  bonafid,  iklan  mini  ini ternyata merupakan satu-satunya jenis iklan yang dibaca secara khusus
oleh sejumlah khalayak sasaran. Iklan jenis ini kebanyakan dibaca oleh mereka  yang  tengah  membutuhkan  kendaraan,  ingin  memperbaiki
sesuatu, pemburu barang-barang bekas, dan para pencari kerja. -
Iklan Display Iklan jenis ini merupakan iklan yang paling dominan pada surat
kabar. Ukurannya sangat bervariasi, tetapi biasanya minimal 2 kolom, mulai  dari  2  kolom  kali  5  sentimeter  hingga  14,  12,  dan  1  halaman
penuh berwarna. Iklan-iklan  ini  akan  dimuat  oleh  penerbit  sesuai  dengan
kebijaksanaan  redaksi  sepanjang  tidak  mengganggu  halaman  isi redaksi. Ada kalanya pengiklan dapat memilih halaman sesuai dengan
keinginannya  misalnya  iklan  yang  dimuat  secara  serial.  Untuk  itu penerbit  biasanya  memungut  biaya  tambahan  yang  besarnya  berkisar
antara  200  hingga  400  dari  tarif  standar  tergantung  lokasinya. Iklan Display biasanya juga dibedakan atas :
- Iklan display lokal, yakni iklan yang dipesan oleh pengiklan lokal,
berbagai  organisasi  atau  pribadi  tertentu  yang  memilih  tarif  yang paling rendah
- Iklan  display  nasional,  dipesan  oleh  perusahaan-perusahaan
multinasional,  nasional,  organisasi  dan  kelompok  usaha  tertentu,
xxxi untuk  menekankan  kekuatan  produknya  di  pasar  atau  guna
mendukung  kampanye  pemasaran  di  daerah  tertentu.  Pengiklan pada  jenis  ini  berani  membayar  tarif  yang  tinggi  misalnya  tarif
iklan berwarna. -
Iklan Kolom Iklan  yang lebarnya hanya satu kolom dan panjang maksimum
maupun  minimumnya  ditentukan  berdasarkan  kebijaksanaan  media. Berbeda  dengan  iklan  baris,  iklan  kolom  ditentukan  dalam  suatu
milimeter kolom.
15
Rhenald Kasali, Manajemen Periklanan Konsep dan Aplikasinya di Indonesia, Pustaka Utama,  hal. 106
xxxii
BAB III GAMBARAN UMUM PT. AKSARA SOLOPOS
A  Sejarah SOLOPOS
Surat  kabar  harian  umum  SOLOPOS  diluncurkan  pada  tanggal  19 September  1997,  setelah  persiapan  intensif  selama  6  bulan  dinilai  cukup
memadai.  Persiapan  dari  Sumber  Daya  Manusia  SDM  sampai  persiapan mencetak  koran.  Pelatihan  untuk  tenaga  perofesional  di  bidang  wartawan
reporter dimulai awal April 1997 selama satu bulan mendapat pendidikan di LP3Y  Lermbaga  Pengembangan  Pendidikan  Pers  Yogyakarta  dan  untuk
karyawan  mulai  bekerja  pada  01  Mei  1997.  Dengan  dukungan  80  personal, Solopos telah siap mengunjungi pembacanya.
Tahap  pertama  SOLOPOS  mencetak  sekitar  10  ribu  eksemplar  di edarkan  di  wilayah  Surakarta  dan  sekitarnya  serta  beberapa  kota  di  Jateng.
Dan  pada  tahun  pertama  SOLOPOS  telah  dapat  mencetak  koran40  ribu eksermplar, untuk tahun berikutnya diharapkan tiras akan meningkat terus.
Persiapan penerbitan SOLOPOS telah dilakukan sejak tanggal 13 April 1997 dan diintensifkan lagi setelah Surat Izin Usaha Penerbitan Pers SIUPP
turun pada tanggal 12 Agustus 1997. Dalam SIUPP disebutkan Solopos terbit 7 kali seminggu, untuk edisi Minggu telah terbit pertama kali pada tanggal 28
Juni 1998.