t pu 0907772 chapter5

BAB V
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan
Merujuk dan memperhatikan hasil analisis serta pembahasan data
empiris penelitian, dapat disimpulkan bahwa tujuan penelitian telah tercapai
yaitu dengan diperolehnya program experiential based group counseling
untuk meningkatkan kepekaan multibudaya calon konselor. Selanjutnya secara
rinci terdapat beberápa kesimpulan yang berkaitan dengan hasil penelitian
yang telah dilaksanakan, yaitu sebagai berikut.
1. Pada umumnya mahasiswa Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan
angkatan

2008 FIP UPI Tahun Akademik 2011/2012 memiliki

kemampuan optimal untuk memahami dan menyadari perbedaan budaya
di antara konselor dan konseli; memahami dan merasakan secara akurat
kondisi yang sedang dialami oleh konseli; menyadari secara mendalam
budaya sendiri; menyadari dan memahami budaya konseli serta mampu
mengembangkan strategi intervensi konseling yang akurat berlandaskan
pengetahuan menggenai perbedaan budaya antara konselor dan konseli.

2. Program experiential based group counseling mampu meningkatkan
kepekaan multibudaya calon konselor secara signifikan pada aspek
kesadaran konselor mengenai pandangan hidup konseli serta aspek
mengembangkan

strategi dan teknik intervensi konseling yang sesuai

memiliki kecenderungan pengembangan sangat optimal. Namun tidak

177

signifikan pada aspek empati dan aspek kesadaran konselor mengenai
nilai budaya sendiri beserta bias budaya sendiri.
3. Program experiential based group counseling mampu untuk meningkatkan
kepekaan multibudaya calon konselor secara signifikan. Keberhasilan
program experiential based group counseling untuk meningkatkan
kepekaan mulibudaya dapat terjadi tidak terlepas dari pelaksanaan,
pengorganisasian dan penyampaian (delivery system) yang baik serta
sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan maka hasil tujuan yang
diharapakan pun akan tercapai.


B. Rekomendasi
Hasil penelitian ini memberikan implikasi kepada berbagai pihak atau
bidang sehingga disarankan untuk perlunya pengkajian lebih jauh untuk
meningkatkan bidang keilmuan bimbingan dan konseling multibudaya, seperti
hal-hal berikut ini.
1. Bagi Jurusan dan Prodi Psikologi Pendidikan dan Bimbingan (BK)
Kurikulum mata kuliah bimbingan konseling lintas budaya menyertakan
materi perkuliahan untuk lebih meningkatkan keterampilan konseling lintas
budaya terutama dalam hal kepekaan multibudaya, empati budaya dan
kemampuan mengembangkan strategi intervensi layanan konseling sesuai
dengan latar sosio-budaya konseli. Selanjutnya keterampilan konseling lintas
budaya tersebut dapat ditingkatkan melalui partisipasi aktif mahasiswa dalam
kehidupan masyarakat kelompok budaya tertentu dalam kurun waktu tertentu.

178

2. Bagi peneliti selanjutnya
Penelitian ini dilakukan sebatas menelaah profil kepekaan multibudaya
secara umum sehingga penelaahan kepekaan multibudaya secara mendalam

berdasarakan faktor-faktor yang mempengaruhi kepekaan multibudaya dan
menggunakan teknik strategi yang bervariasi masih diperlukan. Karena itu
bagi peneliti selanjutnya dapat melakukan penelitian dengan beberapa tema
penelitian, yaitu a) meningkatkan kepekaan terhadap budaya diri calon
konselor atau konselor; b) memahami dan merasakan secara akurat kondisi
yang sedang dialami oleh konseli atau empati budaya; c) meningkatkan
kepekaan multibudaya dengan menggunakan teknik atau metode simulasi
praktik konseling dengan konseli yang lebih beragam budayanya; d) calon
konselor lebih berpartisipasi aktif mendapatkan pengalaman dengan ikut serta
dalam rutinitas kehidupan kelompok budaya tertentu dalam kurun waktu
tertentu; e) sangat mungkin meneliti kepekaan multibudaya calon konselor
atau konselor berdasarkan pengalaman pendidikan, status sosial-ekonomi,
agama dan gender; f) meneliti kepekaan multibudaya calon konselor atau
konselor terhadap budaya siswa jenjang pendidikan Sekolah Dasar (SD),
Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA) dan
g) meneliti layanan konseling yang efektif bagi konseli yang berasal dari suku
bangsa/ budaya Indonesia yang berbeda (sampel berasal dari suku bangsa
atau budaya yang berbeda-beda).

179