Materi Tata Kelola Keuangan
PENERAPAN PENGENDALIAN
INTERNAL DALAM
PENGELOLAAN UNIVERSITAS
AIRLANGGA
Model penerapan pada
Universitas Airlangga
Pengendalian Internal sebagai upaya
pencegahan konflik kepentingan dan korupsi
Universitas Airlangga sebagai sebuah institusi
pendidikan yang mengemban amanah mulia di
tanah air, memerlukan instrument yang andal untuk
memastikan tidak terjadi tindakan yang
menghambat cita cita luhur institusi ini.
Penerapan Good University Governance dengan
pengendalian internal sebagai salah satu instrument
penting diperlukan dalam mendukung pencapaian
institusi yang bersih dan berwibawa.
Mengapa Internal controls penting
Pengendalian internal merupakan proses yang
diimplementasikan oleh manajemen yang didesain untuk
memastikan:
Informasi keuangan dan operasional dapat dihasilkan
secara andal (reliable)
Aturan hukum, kebijakan, dan prosedur telah ditaati
Terdapat pengamanan atas aset aset yang dimiliki
Terdapat efisiensi dalam operasi
Tercapainya misi, tujuan, target yang telah ditetapkan
Dimilikinya integritas dan nilai nilai etis di seluruh civitas
akademika
Kapan organisasi dikatakan memiliki
pengendalian internal yang baik?
Jika organisasi :
Memenuhi misinya dengan cara cara yang beretika (in
an ethical manner),
Menghasilkan data yang akurat dan andal (accurate
and reliable)
Mentaati hukum yang berlaku dan kebijakan yang
ditetapkan.
Menyediakan pengamanan asset secara memadai
Seluruh anggota organisasi bertanggungjawab atas
pengendalian internal di area masing masing dan
menerapkan secara efektif.
COSO Internal Control Framework
Lingkungan Pengendalian
Lingkungan pengendalian mencerminkan keseluruhan sikap,
kesadaran dan tindakan pimpinan dan jajarannya yang
menunjukkan sejauh mana intensitas kemauannya/perhatiannya
pada pengendalian internal di institusi tersebut.
Lingkungan pengendalian adalah pondasi dari semua komponen
pengendalian. Lingk.Pengendalian mempengaruhi keseluruhan unit
dan aktivitas dari sebuah entitas.
Menyadari hal tersebut Pimpinan Unair dan Jajarannya telah
berkomitmen untuk melaksanakan pengendalian secara utuh dan
tersistem.
Komitmen pimpinan adalah penting karena jika lingkungan
pengendalian lemah maka lemah pula infrastruktur pengendalian
yang ada di bawahnya.
Internal control risk assesment
Memahami dan mengelola risiko adalah elemen
penting dari pengendalian internal. Organisasi
harus memiliki proses yang dapat mengevaluasi
risiko potensial yang dapat berdampak pada
pencapaian tujuan organisasi.
Penilaian resiko telah dilakukan oleh Unair dengan
terintegrasi melalui penerapan aplikasi aplikasi
untuk menilai risiko baik risiko keuangan maupun
risiko operasional. Disamping itu penilaian dari
pihak ekternal melalui audit juga telah dilakukan.
Aktivitas pengendalian
Berbagai aktivitas pengendalian seperti pemisahan
fungsi, dan penerapan audit internal maupun
eksternal dalam proses operasi di Universitas
Airlangga telah dilakukan secara kontnyu dan
tersistem.
Informasi dan komunikasi atas
pengendalian internal
Universitas Airlangga telah memanfaatkan sistem
informasi berbasis teknologi (cyber campus) dan
berbagai piranti lunak lain yang terintegrasi untuk
memastikan tahapan informasi dan komunikasi
dapat dilaksanakan dengan baik.
Informasi yang tepat dan akurat dapat membantu
individu untuk melaksanakan tanggung jawabnya.
Unair telah memiliki prosedur yang efektif untuk
mengkomunikasikan informasi di jajaran internal
maupun eksternal.
Monitoring
Monitoring harus dilakukan untuk menilai efektifitas
penerapan pengendalian internal dan untuk
dilakukan tindakan koreksi jika diperlukan.
Mengapa Unair menganggap penting
mengimplementasikan Good Governance
Excelent with Morality sebagai moto Universitas hanya
dapat terlaksana jika Good Governance diterapkan
Karakteristik yang ada pada entitas yang memiliki Good
Governance sejalan dengan filosofi yang dimiliki Unair.
Participation
Rule of Law
Transparancy
Responsiveness
Equity
Effectiveness and efficiency
Accountability
Strategic Vision
Argumen
Perlu infrastruktur yang mampu membawa
Universitas Airlangga pada dimensi yang dituju
dengan Cepat Tepat dan Efisien.
Good Governance adalah bentuk pengelolaan
yang meminimalkan resiko dan mengakselerasi
proses pencapaian tujuan Universitas Airlangga.
Upaya Unair terkait pengelolaan keuangan untuk
pencegahan konflik kepentingan dan korupsi
Memisahkan fungsi untuk menghindarkan praktek tidak sehat
Efisiensi dan efektifitas melalui pengintegrasian sistem
penganggaran, perbendaharaan dan pencatatan keuangan.
Laporan keuangan benar benar menjadi potret bagi kondisi utuh
universitas. Laporan keuangan harus dapat berfungsi sebagaimana
seharusnya sebagai alat untuk pengambilan keputusan.
Penyusunan laporan keuangan harus berbasis pada standar dan
disajikan tepat waktu.
Harus selaras antara visi, misi, strategi universitas hingga ke
program-program yang akan dilaksanakan dan anggaran yang
akan disusun. (Diperlukan kecermatan dalam membuat analisa
SWOT agar tidak menyesatkan dalam penyusunan program).
Lanjutan
Tata kelola di Universitas Airlangga sejatinya
menyangkut masalah akuntabilitas dan tanggung
jawab atas mandat, khususnya implementasi pedoman
dan mekanisme untuk memastikan perilaku yang baik
dan melindungi kepentingan pemberi mandat.
Fokus utama lain adalah efisiensi ekonomi yang
menyatakan bahwa sistem tata kelola universitas harus
ditujukan untuk mengoptimalisasi pengelolaan
sumberdaya yang diamanahkan kepada universitas
Airlangga.
Contoh Penerapan Good University
Governance di Unair
Terdapat organ organ Pengawasan internal misal BPI (Badan
Pemeriksa Internal), dan pelaksanaannya dilaksanakan sesuai aturan
Terdapat pengawasan eksternal antara lain BPK, KAP, Inspektorat,
BPKP.
Pemanfaatan Teknologi Informasi di kampus untuk mendukung
keterbukan informasi dan mendukung proses operasi berjalan secara
efisien dan efektif
Seluruh aktivitas pengeluaran uang harus melalui proses
penganggaran dan pada awal periode disahkan oleh MWA.
Proses permintaan, penggunaan, dan pertanggungjawaban UMK
dilakukan sesuai prosedur yang telah ditetapkan
Prosedur maupun standar operasi yang diterapkan disusun dan
dikembangkan secara memadai serta didokumentasikan secara
formal.
Lanjutan
Pelibatan
Alumni dalam pembahasan renstra
Keberadaan SK Rektor untuk mendukung regulasi
internal Unair
Keberadaan teknologi untuk merespon keluhan
maupun pengaduan mahasiswa maupun seluruh civitas
akademik yang lain)
Penyamaan hak dan kewajiban bagi dosen PNS
maupun dosen tetap non PNS.
Penerapan tool untuk mencapaian strategic vision
Lanjutan
mengikuti
praktek-praktek akuntansi yang baik, dan
mempersentasikan laporan-laporan keuangan secara
regular;
mengembangkan kebijakan-kebijakan yang jelas.
Output
Dengan adanya standar yang jelas, gap antara
auditor dan auditee makin kecil dan mengurangi
temuan audit internal maupun eksternal
Dengan adanya keterbukaan informasi melalui
impementasi teknologi mengurangi ketidakpastian
dalam pengambilan keputusan bagi para pihak yang
berkepentingan, hal ini meningkatkan efisiensi dan
efektifitas operasi.
Dengan adanya regulasi yang jelas dan transparan
mengurangi kesalahan dalam pengambilan keputusan
Dampak yang diharapkan
Penerapan GUG dengan benar akan membantu
meningkatkan trust stakeholder terhadap
universitas.
Keberadan Trust akan meningkatkan kerjasama
Peningkatan kerjasama akan meningkatakan
kemandirian keuangan
Peningkatan kemandirian keuangan mengurangi
beban pemerintah dan masyarakat
Keberlangsungan Universitas Ailangga tetap
terjaga
Peluang Ditimbulkan dari Trust
Kerjasama dengan pihak lain (aliansi strategik)
juga merupakan peluang bagi universitas
Faktor kegagalan (Harus dihindari)
GCG hanya sebagai jargon namun substansi tidak
dilaksanakan.
Tidak adanya integritas personil
Kegagalan menyatukan tujuan antar stakeholder
Kesalahkaprahan yang harus dihindari
pada entitas pendidikan
Tidak sinkronnya visi, misi, strategi sampai dengan
penyusunan program-program kerja universitas hingga
ke anggaran yang dihasilkanpun menjadi tidak terarah.
Anggaran masih hanya menjadi alat menjustifikasi
pengeluaran semata.
Laporan keuangan hanya sebagai suatu hal yang
bersifat formalitas
Pengukuran kinerja masih kinerja keuangan semata.
Good Governance hanya sebagai jargon semata,
namun tidak terinternalisasi dalam kehidupan kampus.
Kunci Keberhasilan
Lawless dan Reynolds (2004) memberikan beberapa
kriteria kunci dan praktek-praktek terbaik antara lain:
memiliki kepemimpinan yang visioner yang bisa membaca
kecenderungan perkembangan pasar, kemajuan teknologi,
perubahan pola persaingan, dll.;
menerapkan struktur organisasi yang tepat yang
merefleksikan dan mempromosikan suatu kultur terbaik yang
cocok terhadap bisnis bersangkutan (antara lain kondisi
pasar/persaingan dan sifat produk atau proses produksi
dari produk bersangkutan);
kreatif dalam pendanaan ; dan
mempunyai orientasi kemandirian keuangan yang kuat.
ARAH KEBIJAKAN ANGGARAN UNAIR 2017
Sesuai arahan Rektor
PENDEKATAN
Money Follow Activities (MFA)
Activity based Budgeting (ABB)
Performance based Budgeting (PBB)
PRIORITAS
AKADEMIK
Akreditasi Nasional A (Minimal 80%).
Sertifikasi Internasional (AUN).
Akreditasi Internasional.
Lulus Tepat Waktu (Minimal 80%).
PRIORITAS RISET
Proposal PUPT (Minimal 50% Dosen).
Publikasi Terindeks (SCOPUS: 40% Dosen).
Publikasi Guru Besar (100%)
Publikasi Lektor Kepala (50%)
Publikasi Terindeks Lulusan S3 (100%)
Publikasi Terindeks Lulusan S2 (Proceding 100%).
Publikasi Skripsi/Tugas Akhir Mahasiswa S1.
Jurnal Internasional.
Jurnal Internasional Terindeks
PRIORITAS PENGMAS
Penguatan institusi pemberdayaan masyarakat.
Revitalisasi dan Rekonstruksi Program KKN (100%
Tematik).
Pemberdayaan dan Penguatan Pembangunan Desa.
SUMBERDAYA MANUSIA
Studi Lanjut S3 (50% Doktor).
Percepatan Guru Besar (15% Profesor).
Percepatan Lektor Kepala (50% LK)
NIHIL Dosen Tak Berjabatan Akademik
NIHIL Pelanggaran Peraturan yang Berlaku.
PENGADAAN
Evaluasi terhadap penyedia BJ
Memutus yang 5 tahun berturut2.
INTERNAL DALAM
PENGELOLAAN UNIVERSITAS
AIRLANGGA
Model penerapan pada
Universitas Airlangga
Pengendalian Internal sebagai upaya
pencegahan konflik kepentingan dan korupsi
Universitas Airlangga sebagai sebuah institusi
pendidikan yang mengemban amanah mulia di
tanah air, memerlukan instrument yang andal untuk
memastikan tidak terjadi tindakan yang
menghambat cita cita luhur institusi ini.
Penerapan Good University Governance dengan
pengendalian internal sebagai salah satu instrument
penting diperlukan dalam mendukung pencapaian
institusi yang bersih dan berwibawa.
Mengapa Internal controls penting
Pengendalian internal merupakan proses yang
diimplementasikan oleh manajemen yang didesain untuk
memastikan:
Informasi keuangan dan operasional dapat dihasilkan
secara andal (reliable)
Aturan hukum, kebijakan, dan prosedur telah ditaati
Terdapat pengamanan atas aset aset yang dimiliki
Terdapat efisiensi dalam operasi
Tercapainya misi, tujuan, target yang telah ditetapkan
Dimilikinya integritas dan nilai nilai etis di seluruh civitas
akademika
Kapan organisasi dikatakan memiliki
pengendalian internal yang baik?
Jika organisasi :
Memenuhi misinya dengan cara cara yang beretika (in
an ethical manner),
Menghasilkan data yang akurat dan andal (accurate
and reliable)
Mentaati hukum yang berlaku dan kebijakan yang
ditetapkan.
Menyediakan pengamanan asset secara memadai
Seluruh anggota organisasi bertanggungjawab atas
pengendalian internal di area masing masing dan
menerapkan secara efektif.
COSO Internal Control Framework
Lingkungan Pengendalian
Lingkungan pengendalian mencerminkan keseluruhan sikap,
kesadaran dan tindakan pimpinan dan jajarannya yang
menunjukkan sejauh mana intensitas kemauannya/perhatiannya
pada pengendalian internal di institusi tersebut.
Lingkungan pengendalian adalah pondasi dari semua komponen
pengendalian. Lingk.Pengendalian mempengaruhi keseluruhan unit
dan aktivitas dari sebuah entitas.
Menyadari hal tersebut Pimpinan Unair dan Jajarannya telah
berkomitmen untuk melaksanakan pengendalian secara utuh dan
tersistem.
Komitmen pimpinan adalah penting karena jika lingkungan
pengendalian lemah maka lemah pula infrastruktur pengendalian
yang ada di bawahnya.
Internal control risk assesment
Memahami dan mengelola risiko adalah elemen
penting dari pengendalian internal. Organisasi
harus memiliki proses yang dapat mengevaluasi
risiko potensial yang dapat berdampak pada
pencapaian tujuan organisasi.
Penilaian resiko telah dilakukan oleh Unair dengan
terintegrasi melalui penerapan aplikasi aplikasi
untuk menilai risiko baik risiko keuangan maupun
risiko operasional. Disamping itu penilaian dari
pihak ekternal melalui audit juga telah dilakukan.
Aktivitas pengendalian
Berbagai aktivitas pengendalian seperti pemisahan
fungsi, dan penerapan audit internal maupun
eksternal dalam proses operasi di Universitas
Airlangga telah dilakukan secara kontnyu dan
tersistem.
Informasi dan komunikasi atas
pengendalian internal
Universitas Airlangga telah memanfaatkan sistem
informasi berbasis teknologi (cyber campus) dan
berbagai piranti lunak lain yang terintegrasi untuk
memastikan tahapan informasi dan komunikasi
dapat dilaksanakan dengan baik.
Informasi yang tepat dan akurat dapat membantu
individu untuk melaksanakan tanggung jawabnya.
Unair telah memiliki prosedur yang efektif untuk
mengkomunikasikan informasi di jajaran internal
maupun eksternal.
Monitoring
Monitoring harus dilakukan untuk menilai efektifitas
penerapan pengendalian internal dan untuk
dilakukan tindakan koreksi jika diperlukan.
Mengapa Unair menganggap penting
mengimplementasikan Good Governance
Excelent with Morality sebagai moto Universitas hanya
dapat terlaksana jika Good Governance diterapkan
Karakteristik yang ada pada entitas yang memiliki Good
Governance sejalan dengan filosofi yang dimiliki Unair.
Participation
Rule of Law
Transparancy
Responsiveness
Equity
Effectiveness and efficiency
Accountability
Strategic Vision
Argumen
Perlu infrastruktur yang mampu membawa
Universitas Airlangga pada dimensi yang dituju
dengan Cepat Tepat dan Efisien.
Good Governance adalah bentuk pengelolaan
yang meminimalkan resiko dan mengakselerasi
proses pencapaian tujuan Universitas Airlangga.
Upaya Unair terkait pengelolaan keuangan untuk
pencegahan konflik kepentingan dan korupsi
Memisahkan fungsi untuk menghindarkan praktek tidak sehat
Efisiensi dan efektifitas melalui pengintegrasian sistem
penganggaran, perbendaharaan dan pencatatan keuangan.
Laporan keuangan benar benar menjadi potret bagi kondisi utuh
universitas. Laporan keuangan harus dapat berfungsi sebagaimana
seharusnya sebagai alat untuk pengambilan keputusan.
Penyusunan laporan keuangan harus berbasis pada standar dan
disajikan tepat waktu.
Harus selaras antara visi, misi, strategi universitas hingga ke
program-program yang akan dilaksanakan dan anggaran yang
akan disusun. (Diperlukan kecermatan dalam membuat analisa
SWOT agar tidak menyesatkan dalam penyusunan program).
Lanjutan
Tata kelola di Universitas Airlangga sejatinya
menyangkut masalah akuntabilitas dan tanggung
jawab atas mandat, khususnya implementasi pedoman
dan mekanisme untuk memastikan perilaku yang baik
dan melindungi kepentingan pemberi mandat.
Fokus utama lain adalah efisiensi ekonomi yang
menyatakan bahwa sistem tata kelola universitas harus
ditujukan untuk mengoptimalisasi pengelolaan
sumberdaya yang diamanahkan kepada universitas
Airlangga.
Contoh Penerapan Good University
Governance di Unair
Terdapat organ organ Pengawasan internal misal BPI (Badan
Pemeriksa Internal), dan pelaksanaannya dilaksanakan sesuai aturan
Terdapat pengawasan eksternal antara lain BPK, KAP, Inspektorat,
BPKP.
Pemanfaatan Teknologi Informasi di kampus untuk mendukung
keterbukan informasi dan mendukung proses operasi berjalan secara
efisien dan efektif
Seluruh aktivitas pengeluaran uang harus melalui proses
penganggaran dan pada awal periode disahkan oleh MWA.
Proses permintaan, penggunaan, dan pertanggungjawaban UMK
dilakukan sesuai prosedur yang telah ditetapkan
Prosedur maupun standar operasi yang diterapkan disusun dan
dikembangkan secara memadai serta didokumentasikan secara
formal.
Lanjutan
Pelibatan
Alumni dalam pembahasan renstra
Keberadaan SK Rektor untuk mendukung regulasi
internal Unair
Keberadaan teknologi untuk merespon keluhan
maupun pengaduan mahasiswa maupun seluruh civitas
akademik yang lain)
Penyamaan hak dan kewajiban bagi dosen PNS
maupun dosen tetap non PNS.
Penerapan tool untuk mencapaian strategic vision
Lanjutan
mengikuti
praktek-praktek akuntansi yang baik, dan
mempersentasikan laporan-laporan keuangan secara
regular;
mengembangkan kebijakan-kebijakan yang jelas.
Output
Dengan adanya standar yang jelas, gap antara
auditor dan auditee makin kecil dan mengurangi
temuan audit internal maupun eksternal
Dengan adanya keterbukaan informasi melalui
impementasi teknologi mengurangi ketidakpastian
dalam pengambilan keputusan bagi para pihak yang
berkepentingan, hal ini meningkatkan efisiensi dan
efektifitas operasi.
Dengan adanya regulasi yang jelas dan transparan
mengurangi kesalahan dalam pengambilan keputusan
Dampak yang diharapkan
Penerapan GUG dengan benar akan membantu
meningkatkan trust stakeholder terhadap
universitas.
Keberadan Trust akan meningkatkan kerjasama
Peningkatan kerjasama akan meningkatakan
kemandirian keuangan
Peningkatan kemandirian keuangan mengurangi
beban pemerintah dan masyarakat
Keberlangsungan Universitas Ailangga tetap
terjaga
Peluang Ditimbulkan dari Trust
Kerjasama dengan pihak lain (aliansi strategik)
juga merupakan peluang bagi universitas
Faktor kegagalan (Harus dihindari)
GCG hanya sebagai jargon namun substansi tidak
dilaksanakan.
Tidak adanya integritas personil
Kegagalan menyatukan tujuan antar stakeholder
Kesalahkaprahan yang harus dihindari
pada entitas pendidikan
Tidak sinkronnya visi, misi, strategi sampai dengan
penyusunan program-program kerja universitas hingga
ke anggaran yang dihasilkanpun menjadi tidak terarah.
Anggaran masih hanya menjadi alat menjustifikasi
pengeluaran semata.
Laporan keuangan hanya sebagai suatu hal yang
bersifat formalitas
Pengukuran kinerja masih kinerja keuangan semata.
Good Governance hanya sebagai jargon semata,
namun tidak terinternalisasi dalam kehidupan kampus.
Kunci Keberhasilan
Lawless dan Reynolds (2004) memberikan beberapa
kriteria kunci dan praktek-praktek terbaik antara lain:
memiliki kepemimpinan yang visioner yang bisa membaca
kecenderungan perkembangan pasar, kemajuan teknologi,
perubahan pola persaingan, dll.;
menerapkan struktur organisasi yang tepat yang
merefleksikan dan mempromosikan suatu kultur terbaik yang
cocok terhadap bisnis bersangkutan (antara lain kondisi
pasar/persaingan dan sifat produk atau proses produksi
dari produk bersangkutan);
kreatif dalam pendanaan ; dan
mempunyai orientasi kemandirian keuangan yang kuat.
ARAH KEBIJAKAN ANGGARAN UNAIR 2017
Sesuai arahan Rektor
PENDEKATAN
Money Follow Activities (MFA)
Activity based Budgeting (ABB)
Performance based Budgeting (PBB)
PRIORITAS
AKADEMIK
Akreditasi Nasional A (Minimal 80%).
Sertifikasi Internasional (AUN).
Akreditasi Internasional.
Lulus Tepat Waktu (Minimal 80%).
PRIORITAS RISET
Proposal PUPT (Minimal 50% Dosen).
Publikasi Terindeks (SCOPUS: 40% Dosen).
Publikasi Guru Besar (100%)
Publikasi Lektor Kepala (50%)
Publikasi Terindeks Lulusan S3 (100%)
Publikasi Terindeks Lulusan S2 (Proceding 100%).
Publikasi Skripsi/Tugas Akhir Mahasiswa S1.
Jurnal Internasional.
Jurnal Internasional Terindeks
PRIORITAS PENGMAS
Penguatan institusi pemberdayaan masyarakat.
Revitalisasi dan Rekonstruksi Program KKN (100%
Tematik).
Pemberdayaan dan Penguatan Pembangunan Desa.
SUMBERDAYA MANUSIA
Studi Lanjut S3 (50% Doktor).
Percepatan Guru Besar (15% Profesor).
Percepatan Lektor Kepala (50% LK)
NIHIL Dosen Tak Berjabatan Akademik
NIHIL Pelanggaran Peraturan yang Berlaku.
PENGADAAN
Evaluasi terhadap penyedia BJ
Memutus yang 5 tahun berturut2.