S PLS 0906112 Chapter3

37

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Desain penelitian disini adalah rancangan dari awal sampai akhir penelitian,
yaitu memberikan gambaran mengenai tahapan perancangan penelitian,
pelaksanaan penelitian, pengumpulan data, analisis data hingga penulisan laporan
penilitian. Moleong (2013:127) mengemukakan tahapan-tahapan yang harus
dilaksanakan oleh peneliti, tahapan-tahapan tersebut adalah sebagai berikut:
1. Tahap Pra-Lapangan
Penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah pelatihan e-Government
mengenai tata kelola web dalam meningkatkan mutu layanan publik. Pada tahap
awal, peneliti melakukan observasi ke lembaga Diskominfo untuk mengetahui
fokus penelitian dengan permasalahan yang terdapat di lapangan. Menurut Patton
dalam Nasution (1998, hlm. 59), dinyatakan bahwa manfaat observasi sebagai
berikut :
a. Dengan observasi di lapangan, peneliti akan lebih mampu memahami konteks
data dalam keseluruhan situasi sosial, jadi akan dapat diperoleh pandangan
yang holistik atau menyeluruh
b. Dengan observasi maka akan diperoleh pengalaman langsung

c. Dengan observasi, peneliti dapat melihat hal-hal yang kurang atau tidak
diamati oleh orang lain
Setelah peneliti menemukan kesesuaian permasalahan dengan fokus penelitian
kemudian peneliti mengurus perizinan untuk melakukan penelitian di lembaga
tersebut, yaitu Diskominfo. Selanjutnya peneliti melakukan studi pendahuluan
untuk mencocokan fokus penelitian dengan kondisi sebenarnya di masyarakat.
Dalam penelitian ini, peneliti harus dapat memilih subjek penelitian yang akan
dijadikan sumber data agar data yang dihasilkan dapat dipertanggungjawabkan
dan kredibel.

Nicki Rahadi, 2015
Studi Deskriptif Pelatihan E-Government Mengenai Tata Kelola Web Dalam Mewujudkan
Mutu Layanan Publik Di (Diskominfo) Dinas Komunikasi Dan Informasi Jawa Barat
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu | Perpustakaan.Upi.Edu

38

2. Tahap Pekerjaan Lapangan
Tahap ini merupakan kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh peneliti di lokasi
penelitian yaitu di DISKOMINFO Prov. Jabar, yaitu proses pengumpulan data

dengan menggunakan teknik-teknik pengumpulan data yang telah ditetapkan.
Pada tahap pekerjaan lapangan, peneliti mencari data dan menggali informasi
secara mendalam kepada narasumber yang terlibat dalam pelatihan e-Government.
Memasuki lapangan, dalam tahap ini peneliti mencoba berinteraksi dengan subjek
penelitian dan menjalin hubungan baik yang diharapkan dapat memudahkan
peneliti dalam mengumpulkan data dan informasi mengenai penelitian yang
dilaksanakan di lokasi penelitian. Setelah itu peneliti melakukan pengumpulan
data, pada tahap ini peneliti mengumpulkan data dan informasi yang diperoleh
dengan menggunakan teknik pengumpulan data observasi, wawancara, studi
dokumentasi dan triangulasi/gabungan.
3. Tahap Analisis Data
Hasil penelitian yang peneliti dapatkan selama proses penelitian yang
menggunakan teknik-teknik pengumpulan data, seperti observasi, wawancara,
studi dokumentasi, dan triangulasi/gabungan, kemudian dilakukan analisis data.
Peneliti melakukan analisis data pada saat memasuki lapangan, selesai dilapangan
hingga pada tahap penulisan laporan.
4. Tahapan Penulisan Laporan
Pada tahapan penulisan laporan ini peneliti akan menyajikan keseluruhan
kegiatan yang telah dilaksanakan selama penelitian di DISKOMINFO, data yang
telah dikumpulkan akan disajikan ke dalam laporan pada tahap ini. Selain itu,

analisi data yang dilakukan peneliti dilakukan secara terus menerus selama proses
penelitian sampai pada data yang diperlukan sudah terkumpul. Pengolahan data
berupa laporan awal yang telah diperoleh atas perbandingan data empirik dan data
teoritis yang peneliti pakai mengenai konsep pelatihan, e-Government, dan mutu
layanan publik. Tahap ini merupakan tahapan terakhir dalam penyusunan hasil
penelitian. Peneliti setelah melaksanakan tahap ini, akan melanjutkan kepada
proses konsultasi kepada pembimbing, untuk memperoleh persetujuan untuk
diujikan.
Nicki Rahadi, 2015
Studi Deskriptif Pelatihan E-Government Mengenai Tata Kelola Web Dalam Mewujudkan
Mutu Layanan Publik Di (Diskominfo) Dinas Komunikasi Dan Informasi Jawa Barat
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu | Perpustakaan.Upi.Edu

39

B. Lokasi dan Subjek Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Jl. Tamansari No. 55 Bandung, Dinas
Komunikasi dan Informasi Jawa Barat. Meskipun demikian waktu dan tempat
penelitian disesuaikan dengan jadwal dan keinginan subjek penelitian.

Diskominfo Jabar memiliki 4 bidang, antara lain : Bid. Pos dan Telekomunikasi,
Bid. Sarana Komunikasi dan Disemisasi Informasi, Bid. Telematika, dan Bid.
Pengolahan Data Elektronik. Terdiri dari 12 Seksi Bagian, serta 3 Subbagian.
Diskominfo merupakan lembaga pemerintah yang menyelenggarakan program
pendidikan luar sekolah, yaitu pelatihan e-Government mengenai tata kelola web.
Pelatihan e-Government merupakan kegiatan yang diselenggarakan dalam rangka
menciptakan Aparatur berkompeten di bidang teknologi Informasi, khususnya
dalam pengelolaan website instansi pemerintah. Selain itu, merupakan kegiatan
yang meningkatkan pengetahuan keterampilan, serta sikap aparatur dalam
mengemban tugas instansi untuk dapat menciptakan bentuk-bentuk hubungan
baru dengan pihak lain.
2. Subjek, Populasi, dan Sampel Penelitian
Subjek penelitian merupakan salah satu komponen utama yang mempunyai
kedudukan yang sangat penting dalam suatu penelitian, karena dalam suat subjek
penelitian terdapat aspek-aspek yang menjadi kajian untuk diteliti. Seperti halnya
yang diungkapkan oleh Arikunto (1992:102) yaitu “Subjek penelitian adalah
benda, hal atau orang dan tempat data yang dipermasalahkan melekat, selanjutnya
dijelaskan perbedaan antara responden penelitian dan sumber data reponden
penelitian adalah orang yang dapat merespon, memberikan informasi tentang data
penelitian.”

Subjek dalam penelitian ini adalah penyelenggara, instruktur, dan peserta
pelatihan e-Government mengenai tata kelola web dalam mewujudkan mutu
layanan publik di Dinas Komunikasi dan Informasi Jawa Barat. Serta lebih
mengutamakan kualitas atau bobot data dan informasi yang diteliti dibanding
jumlah data dan informasi yang diperoleh. Informasi dan data yang dicari oleh
peneliti adalah data mengenai pelatihan e-Government mengenai tata kelola web

Nicki Rahadi, 2015
Studi Deskriptif Pelatihan E-Government Mengenai Tata Kelola Web Dalam Mewujudkan
Mutu Layanan Publik Di (Diskominfo) Dinas Komunikasi Dan Informasi Jawa Barat
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu | Perpustakaan.Upi.Edu

40

dalam mewujudkan mutu layanan publik di dinas Komunikasi dan Informasi
Prov. Jabar.
Subjek penelitian dalam penelitian ini terdiri dari 5 orang yang meliputi, 1
orang penyelenggara, 1 orang instruktur, dan 3 orang peserta pelatihan.

Tabel 3.1 Daftar Subjek Penelitian


NO Nama
1

Drs.

Instansi
Kiagus DISKOMINFO

Jabatan

Responden

Penyelenggara diklat
K

Denny Sofian,
M. Sdi
4.


Rahmat

Disbudpar Prov.

Penata

Jabar
5.

Naufal Isnaini

Diskominfo

Kasi. Aptel PDE

Prov. Jabar
7.

Luki Sugianto


W1

W2

Badan Pelayanan Pelaksana
W3

Terpadu Prov.
Jabar
8

Dian

Istanti, DISKOMINFO

S. Sos. MAP

Pemateri

P


Subjek penelitian akan memudahkan peneliti dalam menggali informasi dan
data mengenai pelatihan yang diselenggarakan tersebut, serta mengenai manfaat
atas diselenggarakan pelatihan e-Government mengenai tata kelola web dalam
mewujudkan mutu layanan publik.
Penentuan subjek penelitian, peneliti menimbang dan mimilih narasumber
yang terlibat dalam pelatihan dan berkompeten sebagai pihak penyelenggara
pelatihan, peserta pelatihan, dan pemateri (instruktur) dalam pelatihan eGovernment ini.

Nicki Rahadi, 2015
Studi Deskriptif Pelatihan E-Government Mengenai Tata Kelola Web Dalam Mewujudkan
Mutu Layanan Publik Di (Diskominfo) Dinas Komunikasi Dan Informasi Jawa Barat
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu | Perpustakaan.Upi.Edu

41

Sugiyono (2013, hlm. 62) mengemukakan bahwa “sampel adalah bagian dari
jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Penentuan sumber
data pada orang yang diwawancarai dilakukan secara porposive, yaitu dipilih
dengan pertimbangan dan tujuan tertentu.

Penyelenggara yang menguasai atau memahami sesuatu melalui proses
enkulturasi, sehingga sesuatu itu bukan sekedar diketahui, tetapi juga dihayatinya.
Peserta pelatihan mempunyai waktu yang memadai untuk dimintai informasi.

C. Pengumpulan Data
1. Metode Penelitian
Bogdan dan Taylor dalam Moleong (2013, hlm. 3) mengemukakan “metode

kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa
kata-kata atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati”. Sesuai
dengan yang dinyatakan oleh Moleong (2013, hlm. 3) bahwa:
Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami
fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya
perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dll., secara holistik, dan dengan cara
deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus
yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah.
Penggunaan pendekatan kualitatif dikarenakan peneliti ingin mengetahui serta
memahami tentang pelatihan e-Government mengenai tata kelola web dalam
mewujudkan mutu layanan publik di Dinas Komunikasi dan Informasi Prov.
Jabar.

2. Definisi Operasional
Peneliti membatasi istilah-istilah dalam pembahasan penelitian ini, agar tidak
terjadi kekeliruan dan salah tafsir terhadap istilah definisi yang peneliti
pergunakan. Oleh karena itu, agar definisi sesuai dengan yang dimaksud, berikut
istilah-istilah yang dipakai dalam penelitian ini:

Nicki Rahadi, 2015
Studi Deskriptif Pelatihan E-Government Mengenai Tata Kelola Web Dalam Mewujudkan
Mutu Layanan Publik Di (Diskominfo) Dinas Komunikasi Dan Informasi Jawa Barat
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu | Perpustakaan.Upi.Edu

42

a. Pelatihan adalah proses pembelajaran untuk memperoleh pengetahuan dan
meningkatkan keterampilan, dan tingkah laku dalam pekerjaan dan kehidupan
sehari-hari.
b. E-Government merupakan upaya untuk mengembangkan penyelenggaraan
kepemerintahan yang berbasis (menggunakan) elektronik dalam rangka
meningkatkan kualitas layanan publik secara efektif dan efisien.
c. Tata kelola web adalah serangkaian tugas aparatur dalam mengemban tugas
untuk pengelolaan website instansi.
d. Mutu Layanan Publik adalah segala bentuk pelayanan yang pada prinsipnya
menjadi tanggung jawab dan dilaksanakan oleh instansi Pemerintah di pusat,
daerah, dan di lingkungan Badan Usaha Milik Negara atau Badan Usaha Milik
Daerah, dalam upaya pemenuhan kebutuhan masyarakat, maupun dalam
rangka pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-undangan.
3. Instrumen Penelitian
“Peneliti dalam penelitian kualitatif menetapkan fokus penelitian, memilih
informan sebagai sumber data, melakukan pengumoulan data, menilai kualitas
data, analisis data, menafsirkan data, dan membuat kesimpulan atas temuannya”.
Sugiyono (2013, hlm. 222).
Dalam penelitian kualitatif, Nasution dalam Sugiyono (2013, hlm. 223)
menyatakan bahwa:
Dalam penelitian kualitatif, tidak ada pilihan lain daripada manusia
sebagai instrumen penelitian utama. Alasanya ialah bahwa segala
sesuatunya belum mempunyai bentuk yang pasti. Masalah, fokus
penelitian, prosedur penelitian, hipotesis yang digunakan, bahkan hasil
yang diharapkan, itu semuanya tidak dapat ditentukan secara pasti dan
jelas sebelumnya.
Peneliti langsung terjun ke lapangan dari pertanyaan awal, fokus penelitian,
pengumpulan data, analisis dan membuat kesimpulan sesuai dengan data yang
diperoleh. Instrumen penelitian yang peneliti telah susun terdapat tiga macam
yaitu pedoman wawancara untuk penyelenggara pelatihan, instruktur, dan peserta
pelatihan e-Government mengenai tata kelola web.

Nicki Rahadi, 2015
Studi Deskriptif Pelatihan E-Government Mengenai Tata Kelola Web Dalam Mewujudkan
Mutu Layanan Publik Di (Diskominfo) Dinas Komunikasi Dan Informasi Jawa Barat
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu | Perpustakaan.Upi.Edu

43

D. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam
penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa
mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data
yang memenuhi standar data yang ditetapkan. Adapun teknik pengumpulan data
yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Observasi
Sutrisno Hadi dalam Sugiyono (2013, hlm. 144) menyatakan bahwa,
“observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun
dari berbagai proses biologis dan psikologis. Dua di antara yang terpenting adalah
proses-proses pengamatan dan ingatan.”
Observasi terdiri dari beberapa jenis, namun untuk penelitian ini peneliti
menggunakan observasi partisipasi pasif, sebagaimana yang diungkapkan oleh
Sugiyono (2011, hlm. 227) adalah “Partisipasi pasif (passive participation): jadi
dalam hal ini peneliti datang ke tempat kegiatan orang yang diamati, tetapi tidak
ikut terlibat dalam kegiatan tersebut.”
Dalam melakukan penelitian ini, peneliti tidak secara langsung mengikuti
kegiatan yang dilakukan oleh Subjek Penelitian, namun hanya melakukan
pengamatan. Selain melakukan observasi, peneliti juga melakukan teknik
pengumpulan data melalui wawancara.
2. Wawancara
Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin
melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalah yang harus diteliti,
tetapi juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih
mendalam. Teknik pengumpulan data ini mendasarkan diri pada laporan tentang
diri sendiri atau self-report, atau setidak-tidaknya pada pengetahuan dan atau
keyakinan pribadi. Sugiyono (2013, hlm. 138).
Dalam melakukan wawancara, peneliti berpedoman kepada pedoman
wawancara yang telah disusun sebelum proses penelitian ke lapangan
dilaksanakan. Namun dalam prosesnya terdapat beberapa pertanyaan yang
sebelumnya tidak tertulis dalam pedoman wawancara. Peneliti melakukan
Nicki Rahadi, 2015
Studi Deskriptif Pelatihan E-Government Mengenai Tata Kelola Web Dalam Mewujudkan
Mutu Layanan Publik Di (Diskominfo) Dinas Komunikasi Dan Informasi Jawa Barat
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu | Perpustakaan.Upi.Edu

44

wawancara dengan panitia penyelenggara pelatihan, instruktur, peserta pelatihan
untuk mengetahui manfaat dari pelatihan e-Government mengenai tata kelola web.
Wawancara dilakukan peneliti di Diskominfo Jabar tersebut, kurang lebih
berlangsung selama 3 bulan. Proses wawancara yang peneliti lakukan kepada
responden bersifat tertutup, karena saat proses wawancara berlangsung hanya
melibatkan peneliti dan responden. Dengan tujuan untuk mengetahui data tentang
perencanaan pelatihan e-Government mengenai tata kelola web, pelaksanaan
pelatihan e-Government mengenai tata kelola web, hasil pelatihan e-Government
mengenai tata kelola web, serta manfaat diselenggarakannya pelatihan eGovernment mengenai tata kelola web tersebut.

Wawancara baik yang dilakukan dengan face to face akan selalu terjadi
kontak pribadi, oleh karena itu dalam peneletian ini peneliti memahami situasi dan
kondisi sehingga dapat memilih waktu yang tepat kapan dan dimana harus
melakukan wawancara. Pada saat responden sedang sibuk bekerja, sehat, atau
pada saat sedang marah, maka harus hati-hati dalam melakukan wawancara.
Karena apabila peneliti memaksakan untuk melakukan wawancara, dikhawatirkan
akan mendapatkan data yang tidak valid, akurat, ataupun tidak lengkap.
3. Studi dokumentasi
Pengumpulan data dalam penelitian ini juga diperoleh melalui studi
dokumentasi yang berupa pencatatan dokumen atau arsip-arsip laporan, yang
berkaitan dengan pelatihan e-Government mengenai tata kelola web. Sejalan
dengan yang dinyatakan oleh Sugiyono (2013, hlm. 240), tentang dokumen yaitu:
“Dokumen merupakan catatan peristiwa yang telah berlalu. Dokumen bisa
berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental seseorang”
Studi dokumentasi merupakan pelengkap dari metode observasi dan
wawancara dalam sebuah penelitian kualitatif. Hasil penelitian dari kegiatan
observasi dan wawancara akan lebih kredibel apabila didukung dengan dokumendokumen yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. Dalam penelitian ini
dokumen yang digunakan berkaitan dengan hasil pelatihan dalam meningkatkan
mutu pelayanan publik. Sumber data yang diperoleh yaitu, data evaluasi website
instansi yang diselenggarakan oleh DISKOMINFO Prov. Jabar, Dasar hukum

Nicki Rahadi, 2015
Studi Deskriptif Pelatihan E-Government Mengenai Tata Kelola Web Dalam Mewujudkan
Mutu Layanan Publik Di (Diskominfo) Dinas Komunikasi Dan Informasi Jawa Barat
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu | Perpustakaan.Upi.Edu

45

penyelenggaran pelatihan, rencana dan strategi DISKOMINFO, Standar
Operasional Prosedur (SOP) pengelolaan web.
4. Triangulasi/Gabungan
Dalam teknik pengumpulan data, “triangulasi diartikan sebagai teknik
pengumpulan data

yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik

pengumpulan data dan sumber data yang telah ada. Sugiyono (2013, hlm. 241)”.
Peneliti menggunakan triangulasi teknik dalam penelitian ini yang berarti peneliti
menggunakan berbagai teknik pengumpulan data dari sumber yang sama yaitu
observasi, wawancara, serta studi dokumentasi untuk sumber data yang sama
secara serempak.
Sebagai informan utama atau kunci dalam penelitian ini adalah Panitia
penyelenggara pelatihan, sedangkan triangulasi subjek penelitian, peneliti
mengambil informan lain yaitu para peserta pelatihan sekaligus viewers, serta
instruktur dalam pelatihan e-Government mengenai tata kelola web.
5. Analisis Data
Proses analisis data dimulai dengan menelaah seluruh data yang diperoleh dari
sumber data, karena penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif maka
proses analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan sejak sebelum memasuki
lapangan, selama dilapangan dan selesai dilapangan sebagaimana yang
dikemukakan oleh Nasution (Sugiyono, 2013, hlm. 245) menyatakan bahwa
“analisis telah dimulai sejak merumuskan dan menjelaskan masalah, sebelum
terjun ke lapangan, dan berlangsung terus sampai penulisan hasil penelitian.”
Prosedur analisis data dalam penelitian ini mengikuti tahapan yang dikemukakan
oleh Sugiyono (2013, hlm. 247) sebagai berikut :
a. Analisis Sebelum di Lapangan
Penelitian kualitatif telah melakukan analisis data sebelum peneliti memasuki
lapangan. Analisis dilakukan terhadap data hasil studi pendahuluan, atau data
sekunder, yang akan digunakan untuk menentukan fokus penelitian mengenai
pelatihan e-Government ini.
b. Analisis selama di lapangan Model Miles and Huberman

Nicki Rahadi, 2015
Studi Deskriptif Pelatihan E-Government Mengenai Tata Kelola Web Dalam Mewujudkan
Mutu Layanan Publik Di (Diskominfo) Dinas Komunikasi Dan Informasi Jawa Barat
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu | Perpustakaan.Upi.Edu

46

Analisis data dalam penelitian kualitatif, dilakukan pada saat pengumpulan
data berlangsung berdasarkan hasil observasi, wawancara, dan studi
dokumentasi yang dilaksanakan di DISKOMINFO Prov. Jabar. Pengumpulan
data ini dilaksanakan secara terus menerus sampai data yang dikumpulkan
jenuh. Setelah itu peneliti menyimpulkan serta membandingkan data teoritis
dengan data empirik dalam penyelenggaraan pelatihan e-Government. setelah
selesai pengumpulan data dalam periode tertentu. Pengolahan dan analisis data
dalam penelitian ini yaitu menggunakan langkah-langkah yang ditemukan
oleh Sugiyono (2013, hlm. 92-99) sebagai berikut:
a) Data reduction (reduksi data)
Reduksi data mempunyai pengertian sebagai proses “merangkum, memilih
hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal penting. Melalui proses
reduksi data akan mempermudah peneliti dalam menganalisis data-data yang
telah didapatkan selama penelitian.
b) Data Display (Penyajian data)
Dalam penelitian kualitatif, penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian
singkat, bagan, hubungan antar kategori, Flowchart dan sejenisnya. Melalui
proses display data maka akan mempermudah peneliti dalam melihat
gambaran keseluruhan atau bagian-bagian tertentu dalam penelitian supaya
dapat mengambl kesimpulan yang tepat.
c) Conclusion drawing/verification (penarikan kesimpulan/verifikasi)
Kesimpulan dalam penelitian kualitatif adalah merupakan temuan baru yang
sebelumnya belum ada. Temuan baru yang dimaksud adalah data-data
deskripsi atau bisa juga berupa gambaran dari suatu obyek yang sebelumnya
masih abstrak menjadi objek yang nyata. Dalam menentukan kesimpulan ini,
peneliti juga melakukan proses verifikasi tehadap orang-orang yang peneliti
anggap sebagai orang ahli dalam bidang penelitian yang sedang peneliti
lakukan.

Nicki Rahadi, 2015
Studi Deskriptif Pelatihan E-Government Mengenai Tata Kelola Web Dalam Mewujudkan
Mutu Layanan Publik Di (Diskominfo) Dinas Komunikasi Dan Informasi Jawa Barat
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu | Perpustakaan.Upi.Edu