S SEJ 1100037 Chapter5

118

BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Dari apa yang telah dikemukakan pada bab-bab sebelumnya
didapatkan kesimpulan bahwa Umar Wirahadikusumah memiliki perjalanan
karir yang panjang untuk mengabdi kepada negara Indonesia. Bahasan utama
pada simpulan ini jawaban dari rumusan masalah bab I yaitu ‘Peranan Umar
Wirahadikusmah

dalam

Membangun

Indonesia

Tahun

1945-


1988 ?’selanjutnya penulis membagi kedalam empat pertanyaan penelitian
yaitu bagaimana latar belakang kehidupan Umar Wirahadikusumah ?. Kedua,
bagaimana peran Umar Wirahadikusumah pada masa Revolusi Indonesia ?.
ketiga, bagaimana peran Umar Wirahadikusumah pada masa Demokrasi
Liberal dan Terpimpin di Indonesia ?. keempat, bagaimana peran Umar
Wirahadikusumah pada masa Orde Baru di Indonesia ?. dalam hal ini terdapat
beberapa poin yang dapat ditarik kesimpulan. Poin-poin tersebut adalah
sebagai berikut:
1. Umar

Wirahadikusumah

lahir

dari

pasangan

Rd.


Rangga

Wirahadikusumah yang berasal dari daerah Limbangan di Garut dan ibu
Rd. Ratna Ningrum yang merupakan wanita keturunan asli Sumedang.
Umar Wirahadikusumah lahir pada tanggal 10 Otober 1924 di Situraja.
Umar merupakan anak ke-6 dari keluarga besar Rd. Rangga
Wirahadikusumah yang mempunyai putra putri sebanyak 17 orang.
Ayahanda Umar pada saat itu mempunyai kedudukan yang cukup
terpandang yaitu sebagai Wedana. Dari semua hal yang dilakukan Umar
semasa remaja membuka mata beliau akan hidup yang tidak aman dan
layak diatas penjajahan bangsa lain. Hal ini dirasakan ketika beliau lulus
dari MULO dan bekerja di perkebunan karet di daerah Jatinangor,
Sumedang. Melihat kenyataan pada saat itu orang yang cukup terpandang

Dikky Kurniawan Wibawa Sakti, 2016
PERANAN UMAR WIRAHADIKUSUMAH DALAM MEMBANGUN INDONESIA TAHUN 1945-1988
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

119


harus bekerja sebagai buruh perkebunan karet. Namun hal tersebut tidak
dikeluhkan oleh pemuda berjiwa prajurit tersebut. Saat Belanda menyerah
tanpa syarat kepada Jepang di daerah Kalijati, Subang sedikit
memberikan angin segar karena dengan propaganda dan “Saudara Tua”
yang di jalankan oleh Jepang mampu menarik simpati rakyat Indonesia
sebelum kebusukan dan niat tersembunyi penjajah baru itu terungkap.
Jepang yang fokus kepada pendidikan militer ketimbang pendidikan
formal merupakan berita yang memiliki positif dan negatif untuk bangsa
ini. Karena pada jaman penjajahan Belanda negara kita tidak dibekali
dengan pendidikan militer. Hal ini tentu dimanfaatkan oleh berbagai
pihak khusunya para pemuda yang melihat hal tersebut sebagai peluang
untuk bisa bangkit dari keterpurukan dan mengikuti kegiatan-kegiatan
yang bersifat pendidikan militer yang di lakukan Jepang salah satunya
adalah Umar Wirahadikusumah. Dengan mencoba peruntungan yang
lebih baik, beliau mengikuti pendidikan militer Pembela Tanah Air
(PETA) yang dilaksanakan di Tanggerang. Setelah lulus pendidikan
PETA, Umar pun melaksanakan tugas sebagai Perwira PETA yang siap
ditempatkan oleh Jepang dimana saja.
2. Sebagai prajurit yang memiliki pengalaman, setelah Jepang kalah dari
Sekutu dan bangsa Indonesia berhasil memproklamasikan Kemerdekaan

Indonesia, akhirnya karir seorang Umar Wirahadikusumah di PETA
berakhir. Namun dengan hal tersebut, beliau melanjutkan karirnya dengan
mengabdi kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan ikut
bergabung bersama BKR. Umar bergabung bersama Badan Keamanan
Rakyat (BKR) Cicalengka sekaligus menjadi Komandannya. Perubahan
sturktur yang terjadi di Tubuh BKR, karena dirasa bukan sebagai tentara,
maka perubahan nama dari BKR ke Tentara Keamanan rakyat (TKR)
menjadi hal yang mengukuhkan Indonesia sudah memiliki tentara.
Perubahan TKR yang hingga menjadi Tentara Nasional Indonesia (TNI)
saat itu dilakukan untuk menyempurnakan organisasi tersebut sebagai
Dikky Kurniawan Wibawa Sakti, 2016
PERANAN UMAR WIRAHADIKUSUMAH DALAM MEMBANGUN INDONESIA TAHUN 1945-1988
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

120

penanggungjawab keamanan di negeri ini. Beberapa peristiwa terjadi
pada saat Revolusi yang dimana setelah kita merdeka, pihak asing yaitu
Belanda masih merongrong kedaulatan NKRI. Hal tersebut coba
ditanggulangi oleh tentara kita baik mengatasi Agresi Militer Belanda I

maupun Agresi Militer Belanda II. Selain berusaha untuk mengatasi
ancaman dari luar, Umar yang tergabung dalam pasukan tentara nasional
berhasil mengatasi pemberontakan yang terjadi di dalam negeri. Tepatnya
di Madiun yang mengatasnamakan PKI dengan pemimpinnya Muso.
Pertempuran sengit antara PKI dan TNI pun tidak terelakan yang
akhirnya berhasil melumpuhkan pemberontakan tersebut. Setelah
peristiwa tersebut, pasukan yang tergabung dalam Divisi Siliwangi harus
kembali hijrah ke Jawa Barat.Sekembalinya dari hijrah dan aktif dalam
pertempuran Agresi Militer Belanda II di daerah Tasikmalaya dan Ciamis
Utara, Mayor Umar dipercaya menjadi Komandan Komando Militer Kota
(KMK) Cirebon pada tanggal 24 Oktober 1949. Walaupun Mayor Umar
baru menjabat sebagai Komandan KMK Cirebon, namun tugas sudah
menunggu dihadapannya yaitu mengamankan wilayahnya dalam rangka
penerimanaan TNI dari resort Keresidenan yang akan menduduki Cirebon
pada tanggal 15 Desember 1949.
3. Memasuki masa Demokrasi Liberal dan Terpimpin, karir Umar dalam
bidang militer terus melesat. Setelah jabatannya sebagai Komandan KMK
Cirebon telah dipegangnya, kurang lebih satu tahun Mayor Umar
dipercaya sebagai Ketua Komisi Screening dan kemudian menjadi Kepala
Staf Urusan eks KNIL di Divisi Siliwangi yaitu sejak tanggal 16 Maret

1950 sampai akhir Januari 1951. Namun seiring waktu pada masa perang
kemerdekaan, karir Umar Wirahadikusumah terus kian menanjak. Jabatan
yang diemban Umar silih berganti dipundaknya. Setelah Kepala Staf
Brigade “C” Cirebon, Mayor Umar dipercaya menjadi Komandan
Resimen XI/ Komando Operasi Sektor A di Garut tahun 1952-1953, dan
Inspektur Jendral TT III/Slw tahun 1953-1955. Dalam kurun waktu 1952Dikky Kurniawan Wibawa Sakti, 2016
PERANAN UMAR WIRAHADIKUSUMAH DALAM MEMBANGUN INDONESIA TAHUN 1945-1988
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

121

1955 Mayor Umar banyak melakukan penugasan dalam rangka
penumpasan DI/TII di Jawa Barat khususnya di daerah Tasikmalaya,
Garut, Sumedang dan Bandung. Atas penghargaan atas prestasi-prestasi
yang diraihnya, Mayor Umar Wirahadikusumah dinaikan pangkatnya satu
tingkat lebih tinggi

dari pangkat lama yaitu dari Mayor ke Letnan

Kolonel terhitung mulai tanggal 1 Januari 1956 sesuai Surat Keputusan

Presiden RI Nomor: 470/M/1956 tanggal 24 November 1956. Dengan
kenaikan pangkat Umar menjadi Letnan Kolonel, beliau ditugaskan untuk
menumpas PRRI (Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia) di
Sumatera. Pada tanggal 15 februari 1958 di Sumatera, kaum separatisme
mencetuskan

proklamasi

apa

yang

dinamakan

“Pemerintahan

Revolusioner Republik Indonesia” atau sering disingkat PRRI. Dimana
gerakan ini mendapatkan dukungan dari Perjuangan Rakyat Semesta atau
Permesta di Manado.Sementara operasi penumpasan PRRI di Sumatra
masih berjalan, tanggal 31 Januari 1959 Panglima TT III Siliwangi

Kolonel R.A Kosasih melaksanakan rotasi jabatan sebagai anggotanya di
jajarannya, termasuk jabatan Letkol Umar. Berdasarkan Surat Keputusan
Kepala Staf Angakatan Darat Nomor: Kpts-7/1/1959 tanggal 6 Januari
1959 Komandan RTP-01/Siliwangi Letkol Umar Wirahadikusumah
dipercaya menjabat Komandan Komando Militer Kota Besar Jakarta
Raya (KMKB JR). Mulusnya perjalanan karir Umar pada bidang Militer
dibuktikan dengan secara langsung menjabat sebagai Pangdam V / Jaya
yang pertama. Sesuai dengan penyempurnaan organisasi dalam tubuh
Angkatan Darat dan diperlukannya peningkatan dalam pelayanan
kemanan dan ketertiban. Mengingat kota Jakarta yang sedang dalam
pertumbuhan yang pesat, maka dengan Surat Keputusan Kepala Staf
Angkatan Darat No. 952/10/1959 KMKB Jakarta Raya dirubah statusnya
menjadi Komando Daerah Militer V (KODAM V) Jaya. Kolonel Umar
Wirahadikusumah mendapat kepercayaan untuk memegang kendali
pertama sebagai Panglima KODAM V Jaya yang pertama. Peristiwa
Dikky Kurniawan Wibawa Sakti, 2016
PERANAN UMAR WIRAHADIKUSUMAH DALAM MEMBANGUN INDONESIA TAHUN 1945-1988
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

122


besar yang sempat ditangani Umar sebagai Pangdam V / Jaya adalah pada
saat memberantas pemberontakan Gerakan 30 September. Pada saat
Gerakan 30 September terjadi, Umar segera menangani peristiwa tersebut
dengan mengamankan daerah Jakarta dam sekitarnya. Walaupun
peristiwa itu memakan korban diantaranya para petinggi Angkatan Darat,
Umar berhasil mengamankan kembali daerah kekuasaanya dari ancaman
PKI. Bahkan setelah gerakan 30 september tersebut usai, Umar tetap
melakukan pembersihan dengan membuat Maklumat Penguasa Perang
Daerah No. 01 Drt/10/1965 yang salah satunya berisi tentang
pengembalian senjata yang diberikan PKI kepada pihak-pihak yang tidak
bertanggung jawab dan hukuman mati bagi yang melanggar maklumat.
Hal tersebut tentu patut diapresiasi mengingat tindakan seperti yang
dilakukan Umar penting untuk dilakukan karena akan mengancam
stabilitas negara.
4.

Memasuki era Orde Baru, Umar masih berkutat dengan pekerjaannya
sebagai prajurit untuk selalu mengabdi kepada negara Indonesia.
Berdasarkan Surat Keputusan Men/ Pangad Nomor : Kep-138/12/1965

tanggal 2 Desember 1965 Mayor Jendral TNI Umar Wirahadikusumah
diangkat menjadi Panglima Komando Mandala Siaga (1965-1967).
Setelah jabatan tersebut, Umar sempat menduduki jabatan sebagai Wakil
Panglima Angkatan Darat. Karir Jendral TNI Umar Wirahadikusumah di
Angkatan Darat meningkat lagi, beliau dipercaya pemerintah mengemban
tugas selaku pimpinan tertinggi di Angkatan Darat menggantikan Kasad
sebelumnya Jendral TNI M. Panggabean yang akan mengisi jabatan baru
sebagai Wakil Panglima Angkatan Bersenjata. Jendral TNI Umar
Wirahadikusumah menjadi Kasad yang kesembilan. Jabatan Kasad ini
diembannya

sesuai

dengan

Keputusan

Presiden

RI


Nomor

Prin/E/114/XII/1969 tanggal 3 Desember 1969. Jabatan tersebut
merupakan

tugas

sekaligus

akhir

karir

dari

seorang

Umar

Wirahadikusumah di kancah militer. Selama berkarir di dunia militer,
Dikky Kurniawan Wibawa Sakti, 2016
PERANAN UMAR WIRAHADIKUSUMAH DALAM MEMBANGUN INDONESIA TAHUN 1945-1988
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

123

Umar banyak memberikan kontribusi baik untuk masyarakat maupun
untuk instansi kemiliteran yaitu TNI. Tentu kontribusi untuk masyarakat
adalah keamanan dan ketertiban, sedangkan untuk instansi militer sendiri
Umar banyak memberikan perubahan dan penyempurnaan struktur
organisasi seperti pembentukan sebuah Batalyon Infanteri 200 / Jaya
Yuda, pembentukan Kompi Infanteri khusus untuk tugas-tugas protokoler
dimana sebagaian besar tugasnya berkaitan dengan upacara-upacara
kenegaraan yang berlangsung di Ibukota, pembentukan sebuah Baterai,
Artileri

Kehormatan,

pembentukan

Komando

Garnizun

yang

melaksanakan Fungsi Pangdam V / Jaya selaku Komandan Garnizun Ibu
Kota. Setelah pensiun dari dunia kemiliteran, lantas tidak membuat Umar
bersantai dirumah. Beliau mendapatkan kepercayaan sebagai ketua
BPK/BEPEKA (Badan Pemeriksa Keuangan) yang merupakan tugas
pertama di luar dunia kemiliteran. Dipercayanya Umar sebagai ketua
BPK dibuktikan dengan beliau menjalankan tahta kepemimpinan selama
dua periode (10 tahun). Setelah menjadi ketua BPK beliau meneruskan
karir di luar militer dengan ditunjuk sebagai Calon Wakil Presiden yang
akan menggantikan H. Adam Malik untuk mendampingi Pak Harto
sebagai Presiden. Tak jarang Umar juga menangani kasus-kasus khusus
yang berskala besar pada saat menjabat sebagai ketua BPK. Misalnya,
sampai dua kali memanggil Ibnu Sutowo, Direktur Utama Pertamina ke
BPK sehubungan dengan laporan audit Arthur Young, kantor akuntan
publik internasional. Umar meminta penjelasan Ibnu Sutowo, juga seputar
perusahaan/proyek Pertamina di luar minyak dan gas (Migas) yang
bermasalah, seperti Krakatau Steel, Rice Estate, dan Restoran Ramayana
di New York, Amerika Serikat. Bahkan Umar juga kemudian
mempelopori pembuatan kode buat seluruh warga BPK yang diberi nama
Sapta Prasetya Jati Badan Pemeriksa Keuangan. Selain itu, ia juga
menegakkan Ikrar Pemeriksa yang berlaku khusus bagi petugas
pemeriksa kedua pedoman tersebut secara mantap dituangkan oleh Umar
Dikky Kurniawan Wibawa Sakti, 2016
PERANAN UMAR WIRAHADIKUSUMAH DALAM MEMBANGUN INDONESIA TAHUN 1945-1988
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

124

di dalam SK Ketua BPK No. 14/SK/K/1975 tertanggal 29 Maret 1975.
Kode etik tersebut ternyata meningkatkan rasa bangga dan percaya diri
untuk insan BPK. Mulusnya karir Umar di dunia militer juga dirasakan
oleh Umar ketika berkarir di luar militer. Setelah menjadi ketua BPK,
akhirnya beliau ditunjuk sebagai Wakil Presiden RI periode 1983-1988
yang dimana merupakan jabatan tertinggi sekaligus sebagai orang suku
Sunda pertama yang menduduki Jabatan sebagai Wakil Presiden RI.
Selama lima tahun Umar menjalankan tugasnya sebagai Wakil Presiden,
tentu dengan mobilitas yang sangat tinggi karena periode 80an
merupakan jaman keemasan rezim Orde Baru. Beberapa kegiatan
Kenegaraan dalam negeri yang Umar lakukan diantaranya seperti hadir di
HUT ke-30 I.A.I.N. Syarif Hidayatullah di jakarta pada tanggal 25 Juli
1987, menghadiri Perayaan HUT ke-30 Universitas Padjadjaran di
Jatinangor, Jawa Barat pada tanggal 8 Oktober 1987, menghadiri Upacara
Peringatan Hari Pangan Sedunia VII di Jakarta pada tanggal 16 Oktober
1987, dan Pada pertemuan Para Gubernur/Kepala Daerah tingkat I
seluruh Indonesia di Jakarta pada tanggal 23 Januari 1988. Kegiatan
kenegaraan luar negeri pun tak luput dari kegiatan Umar diantaranya
seperti Menghadiri Konferensi IV Para Raja dan Kepala Negara, O.K.I.
(Organisasi Konferensi Islam) di Casablanca, Marocco, pada tanggal 1618 Januari 1984, Menghadiri Sidang ke-8 Para kepala Negara atau
Pemerintahan KTT Negara-Negara Non-Blok di Harare, Zimbabwe pada
tanggal 1-6 September 1986, dan Menghadiri Konferensi ke-5 para Raja
dan Kepala Negara/Pemerintahan O.K.I. (Organisasi Konferensi Islam) di
Kuwait, pada tanggal 26-29 Januari 1987. Setelah menyelesaikan
Jabatannya sebagai Wakil Presiden, Umar menikmati masa tua nya
dengan menghabiskan waktu bersama istri tercinta. Walaupun pada tahun
1990 pak Umar harus dilarikan ke Houston, Amerika untuk operasi
jantung. Setelah setahun pasca operasi, beliau mulai beraktivitas kembali
dengan menjaga kesehatan, melakukan olahraga ringan, bahkan beliau
Dikky Kurniawan Wibawa Sakti, 2016
PERANAN UMAR WIRAHADIKUSUMAH DALAM MEMBANGUN INDONESIA TAHUN 1945-1988
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

125

melaksanakan ibadah haji bersama keluarganya. Setelah kegiatan tersebut
Umar lebih banyak menghabiskan waktu dengan keluarganya di sebuah
pondok kecil di Desa Cilember, Cisarua, Jawa Barat. Pada tahun 1998
hingga 2003, Pak Umar yang sudah berusia senja memiliki masalah lagi
dengan kesehatannya. Beliau dan sang istri berusaha memulihkan
kondisinya hingga keluar negeri dan akhirnya pada tahun 2003 beliau
menjalani perawatan di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD).
Usaha yang dilakukan keluarga untuk memulihkan kondisi Pak Umar
tidak sejalan dengan kehendak Yang Maha Kuasa. Akhirnya Pak Umar
menghembuskan nafas terakhirnya pada pukul 07.53 WIB, Jumat, 21
Maret 2003. Perjuangan seorang Umar untuk mengabdikan dirinya
kepada negara sebagai anak bangsa memiliki tekad yang kuat. Hidup
nyaman dan aman seseorang tidak bisa dilihat dari latar belakang
keluarganya yang terpandang. Terbukti Umar harus bekerja keras
menjalankan hidup dan karirnya dari level yang terbawah. Perjuangan
Umar untuk membangun bangsa Indonesia yang lebih baik lagi dan bebas
dari belenggu penjajahan membuahkan hasil, bukan hanya dari kekuatan,
persenjataan serta massa yang banyak. Melainkan dengan tekad yang kuat
Umar berhasil mengabdikan dirinya untuk membangun negara Indonesia
hingga akhir hayatnya.
5.2 Saran
Adapun saran yang dapat di sampaikan dari penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Pada mata pelajaran Sejarah Indonesia materi mengenai Umar
Wirahadikusumah ini dapat dijadikan salah satu materi mengenai tokoh
dimana dari tokoh tersebut disampaikan nilai-nilai yang baik atau
pelajaran yang baik yang dapat ditanamkan pada peserta didik. Seperti
nilai dalam semangat yang begitu tinggi dimana pemuda yang berasal dari

Dikky Kurniawan Wibawa Sakti, 2016
PERANAN UMAR WIRAHADIKUSUMAH DALAM MEMBANGUN INDONESIA TAHUN 1945-1988
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

126

desa ini dapat hidup sukses dengan segala karirnya, perjuangan Umar
Wirahadikusumah dalam mempertahankan kemerdekaan pada masa
Revolusi, dedikasi yang tinggi terhadap bangsa ketika menjadi Wakil
Presiden pada masa Orde Baru dan lain-lain sehingga memberikan
pelajaran yang baik bagi peserta didik.
2. Bagi intansi pemerintahan, militer ataupun intansi yang berkaitan
diharapkan agar lebih memperhatikan dan memelihara sumber-sumber
baik berupa arisp, dokumen, foto atau pun buku-buku yang berkaitan
dengan Tokoh Umar Wirahadikusumah. Hal tersebut dikarenakan beliau
merupakan salah satu tokoh bangsa yang mempunyai banyak peranan
dalam sejarah bangsa Indonesia ini. Sumber-sumber tertulis atau pun foto
tersebut merupakan rekaman peristiwa yang terjadi pada masa lalu yang
kemudian hari akan dibutuhkan generasi-generasi mendatang.
3. Bagi peneliti selanjutnya tentunya masih banyak hal yang dapat dikaji
mengenai tokoh-tokoh nasional Indonesia yang mempunyai peranan
penting dalam sejarah bangsa Indonesia, seperti tokoh-tokoh wakil
presiden pada masa Orde Baru lainnya yang masih kurang dalam
penulisan

karya

ilmiah.

Selain

itu

dalam

mengkaji

Umar

Wirahadikusumah ini peneliti selanjutnya dapat mengkaji tokoh Umar
Wirahadikusumah lebih fokus lagi seperti hanya membahas Umar
Wirahadikusumah dalam karir politik atau militernya saja sehingga
penulisan tersubut akan menambah karya tulis mengenai Umar
Wirahadikusumah. Oleh karena itu diharapkan banyak bermunculan
penelitian-penelitian terbaru mengenai Umar Wirahadikusumah atau
tokoh-tokoh lainnya setelah karya tulis ilmiah ini dibuat.
Demikian simpulan dan saranyang penulis buat, semoga apa yang
telah dituliskan dapat bermanfaat untuk pendidikan di Indonesia pada
umumnya dan pertimbangan bagi peningkatan pembelajaran di sekolah
pada khususnya.

Dikky Kurniawan Wibawa Sakti, 2016
PERANAN UMAR WIRAHADIKUSUMAH DALAM MEMBANGUN INDONESIA TAHUN 1945-1988
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

127

Dikky Kurniawan Wibawa Sakti, 2016
PERANAN UMAR WIRAHADIKUSUMAH DALAM MEMBANGUN INDONESIA TAHUN 1945-1988
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu