Analisis Pusat-Pusat Pertumbuhan Ekonomi Di Kota Medan
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah
Pertumbuhan ekonomi merupakan suatu indikator dalam mengukur
keberhasilan ekonomi suatu wilayah. Untuk membentuk kegiatan ekonomi
(pertumbuhan ekonomi) yang baik dalam membangun suatu daerah diperlukan
suatu sistem kerjasama yang terbentuk antara pemerintah pusat, pemerintah
daerah dan pihak swasta. Tolak ukur dalam keberhasilan pembangunan ekonomi
dapat dilihat dari pertumbuhan ekonominya, infrastruktur pendukung kegiatan
ekonomi, serta semakin kecilnya ketimpangan pendapatan dimasyarakat. Didalam
suatu kota ada beberapa daerah yang memiliki pertumbuhan ekonomi yang pesat
namun ada pula yang lambat. Keterlambatan terjadi karena tidak ada kesamaan
sumber-sumber daya yang dimiliki oleh tiap-tiap daerah, adanya kecenderungan
terpusatnya peranan modal (investor) didaerah yang memiliki kelengkapan
infrastruktur transportasi, telekomunikasi, asuransi, jaringan listrik, serta
perbankan.
Glasson, Jhon (1990) mengatakan bahwa kemakmuran suatu wilayah
berbeda dengan wilayah lainnya. Perbedaan tersebut disebabkan oleh perbedaan
pada struktur ekonominya dan faktor ini merupakan faktor utama. Perubahan
wilayah kepada kondisi yang lebih makmur tergantung pada usaha-usaha di
daerah tersebut dalam menghasilkan barang dan jasa, serta usaha-usaha
pembangunan yang diperlukan. Oleh sebab itu maka kegiatan basis mempunyai
Universitas Sumatera Utara
peranan penggerak utama (prime mover role) dalam pertumbuhan ekonomi suatu
daerah, dimana setiap perubahan
mempunyai efek
multiplier terhadap
perekonomian regional.
Pertumbuhan ekonomi menggambarkan suatu dampak nyata dari kebijakan
pembangunan yang dilaksanakan khususnya dibidang ekonomi. Tanpa adanya
pertumbuhan ekonomi, maka pembangunan ekonomi kurang bermakna.
Pertumbuhan ekonomi diartikan sebagai kenaikan Produk Domestik Bruto
(PDB)/Produk Nasional Bruto (PNB) tanpa memandang apakah kenaikan itu lebih
besar atau lebih kecil dari tingkat pertumbuhan atau apakah perubahan struktur
ekonomi terjadi atau tidak (Arsyad, 2002:7).
Kota Medan adalah kota terbesar ketiga di Indonesia yang memiliki
perekonomian dan sosial yang berkembang pesat sehingga sangat memungkinkan
munculnya pusat-pusat pertumbuhan baru yang dapat menampung kegiatan
ekonomi dan sosial dalam kota ini. Dalam mewujudkan kegiatah perekonomian
pertumbuhan dan pembangunan ekonomi kota Medan dibutuhkan kerjasama
antara pemerintah dan masyarakat untuk menggali potensi-potensi yang dimiliki
daerah. Untuk memberikan nilai tambah bagi pembangunan dapat dilakukan suatu
proses identifikasi sektor-sektor yang berperan penting bagi pertumbuhan.
Sejalan dengan diberlakukannya otonomi daerah,kesiapan berbagai pihak
swasta, pemerintah dan masyarakat diharapkan mampu untuk memanfaatkan
berbagai sumber daya-sumber daya yang dimiliki secara optimal. Otonomi daerah
diharapkan mampu menciptakan motivasi daerah agar memiliki pertumbuhan
ekonomi yang tinggi melalui pemanfaatan potensi-potensi ekonomi lokal dengan
Universitas Sumatera Utara
menggali kekuatan ekonomi yang sesuai dengan potensi daerah sehingga tercipta
pertumbuhan ekonomi yang baik.yhg
Kota Medan sebagai salah satu kota besar yang memiliki banyak kecamatan
harus mampu memberikan kesejahteraan yang baik atau sama rata bagi tiap
daerahnya,khusnya bagi daerah dikecamatan dan sebaiknya diperlukan perhatian
khusus terhadap setiap kecamatan. Bagi daerah yang kurang memiliki potensi
untuk dikembangkan tentu akan sulit untuk mengembangkan daerahnya apabila
tidak ada kelengkapan infrastruktur dan otomatis pertumbuhan ekonominya akan
semakin tertinggal jika dibandingkan dengan daerah yang memiliki potensi yang
tinggi. Hal ini juga akan mempengaruhi pendapatan masyarakat. Salah satu
alternatif yang diambil pemerintah untuk mencapai keseimbangan pendapatan dan
pertumbuhan ekonomi antar daerah yaitu pertumbuhan ekonomi diarahkan pada
daerah-daerah yang memiliki potensi dan fasilitas wilayah, akan mempercepat
terjadinya kemajuan ekonomi, karena secara tidak langsung kemajuan daerah
akan membuat masyarakat mencari kehidupan yang lebih layak didaerahnya
(Sugiyanto : 2010).
Untuk itu perlu dilakukan pengelompokan atau pembagian wilayah dalam
suatu kawasan agar pembangunan yang dilakukan dapat disesuaikan dengan
potensi dan kondisi dari wilayah tersebut
pengelompokan akan tercipta pemerataan
selain itu dengan adanya
pembangunan. Setelah dilakukan
pengelompokan maka akan diketahui daerah mana yang merupakan pusat
pertumbuhan ekonomi kawasan tersebut. Walaupun dengan dilakukannya
Universitas Sumatera Utara
pengelompokan
dapat
melakukan
peningkatan
pertumbuhan
ekonomi,
kesenjangan pendapatan juga diharapkan dapat dipersempit.
Berdasarkan deskripsi karakteristik wilayah, Kota Medan dapat di
identifikasi sebagai wilayah yang memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai
salah satu pusat perekonomian daerah dan regional yang penting serta utama di
Pulau Sumatera. Kota Medan memiliki kedudukan, fungsi dan peranan penting
serta strategis sebagai pintu gerbang utama bagi kegiatan jasa perdagangan barang
dan keuangan domestik, maupun regional/internasional dikawasan barat Indonesia
dengan dukungan faktor-faktor dominan yang dimilikinya. Pembangunan dan
pengembangan fisik Kota Medan diarahkan untuk kepentingan kerjasama
pembangunan kawasan industri dan perdagangan baru dalam rangka memperbaiki
kualitas hidup masyarakat baik disaerah kota maupun kecamatan yang ada dikota
Medan.
Berdasarkan latar belakang tersebut
maka penulis tertarik untuk
menganalisis kecamatan mana yang menjadi pusat-pusat pertumbuhan sehingga
penelitian skripsi ini membahas tentang “Analisis Penentuan Pusat-Pusat
Pertumbuhan Ekonomi di Kota Medan”.
1.2
Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, menimbulkan rumusan masalah
sebagai berikut :
1. Bagaimana kondisi perekonomian pada masing-masing kecamatan di
Kota Medan?
Universitas Sumatera Utara
2. Kecamatan-kecamatan mana saja yang menjadi pusat pertumbuhan
ekonomi di Kota Medan ?
3. Bagaimana interaksi antar kecamatan yang menjadi pusat pertumbuhan
dengan daerah belakangnya ?
1.3
Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah maka tujuan yang akan
dicapai dari penelitian ini adalah :
1. Untuk menganalisis kondisi perekonomian Kota Medan.
2. Untuk mengetahui kecamatan – kecamatan mana saja yang menjadi
pusat pertumbuhan ekonomi Kota Medan.
3. Untuk mengidentifikasi interaksi antar kecamatan yang menjadi pusat
pertumbuhan ekonomi dengan daerah belakangnya.
1.4
Manfaat Penelitian
Apabila tujuan tersebut di atas tercapai, maka diharapkan penelitian ini
dapat berguna bagi semua pihak yang membaca maupun kepada pihak-pihak
terkait di dalamnya. Adapun manfaat penelitian ini adalah:
1. Sebagai bahan masukan bagi pemerintah daerah dalam merumuskan
kebijakan yang berkaitan dengan perencanaan pertumbuhan wilayah
kecamatan.
2. Sebagai bahan yang dapat menambah pengetahuan dalam bidang ekonomi
terutama mengenai pusat pertumbuhan.
3. Sebagai bahan referensi bagi peneliti selanjutnya.
Universitas Sumatera Utara
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah
Pertumbuhan ekonomi merupakan suatu indikator dalam mengukur
keberhasilan ekonomi suatu wilayah. Untuk membentuk kegiatan ekonomi
(pertumbuhan ekonomi) yang baik dalam membangun suatu daerah diperlukan
suatu sistem kerjasama yang terbentuk antara pemerintah pusat, pemerintah
daerah dan pihak swasta. Tolak ukur dalam keberhasilan pembangunan ekonomi
dapat dilihat dari pertumbuhan ekonominya, infrastruktur pendukung kegiatan
ekonomi, serta semakin kecilnya ketimpangan pendapatan dimasyarakat. Didalam
suatu kota ada beberapa daerah yang memiliki pertumbuhan ekonomi yang pesat
namun ada pula yang lambat. Keterlambatan terjadi karena tidak ada kesamaan
sumber-sumber daya yang dimiliki oleh tiap-tiap daerah, adanya kecenderungan
terpusatnya peranan modal (investor) didaerah yang memiliki kelengkapan
infrastruktur transportasi, telekomunikasi, asuransi, jaringan listrik, serta
perbankan.
Glasson, Jhon (1990) mengatakan bahwa kemakmuran suatu wilayah
berbeda dengan wilayah lainnya. Perbedaan tersebut disebabkan oleh perbedaan
pada struktur ekonominya dan faktor ini merupakan faktor utama. Perubahan
wilayah kepada kondisi yang lebih makmur tergantung pada usaha-usaha di
daerah tersebut dalam menghasilkan barang dan jasa, serta usaha-usaha
pembangunan yang diperlukan. Oleh sebab itu maka kegiatan basis mempunyai
Universitas Sumatera Utara
peranan penggerak utama (prime mover role) dalam pertumbuhan ekonomi suatu
daerah, dimana setiap perubahan
mempunyai efek
multiplier terhadap
perekonomian regional.
Pertumbuhan ekonomi menggambarkan suatu dampak nyata dari kebijakan
pembangunan yang dilaksanakan khususnya dibidang ekonomi. Tanpa adanya
pertumbuhan ekonomi, maka pembangunan ekonomi kurang bermakna.
Pertumbuhan ekonomi diartikan sebagai kenaikan Produk Domestik Bruto
(PDB)/Produk Nasional Bruto (PNB) tanpa memandang apakah kenaikan itu lebih
besar atau lebih kecil dari tingkat pertumbuhan atau apakah perubahan struktur
ekonomi terjadi atau tidak (Arsyad, 2002:7).
Kota Medan adalah kota terbesar ketiga di Indonesia yang memiliki
perekonomian dan sosial yang berkembang pesat sehingga sangat memungkinkan
munculnya pusat-pusat pertumbuhan baru yang dapat menampung kegiatan
ekonomi dan sosial dalam kota ini. Dalam mewujudkan kegiatah perekonomian
pertumbuhan dan pembangunan ekonomi kota Medan dibutuhkan kerjasama
antara pemerintah dan masyarakat untuk menggali potensi-potensi yang dimiliki
daerah. Untuk memberikan nilai tambah bagi pembangunan dapat dilakukan suatu
proses identifikasi sektor-sektor yang berperan penting bagi pertumbuhan.
Sejalan dengan diberlakukannya otonomi daerah,kesiapan berbagai pihak
swasta, pemerintah dan masyarakat diharapkan mampu untuk memanfaatkan
berbagai sumber daya-sumber daya yang dimiliki secara optimal. Otonomi daerah
diharapkan mampu menciptakan motivasi daerah agar memiliki pertumbuhan
ekonomi yang tinggi melalui pemanfaatan potensi-potensi ekonomi lokal dengan
Universitas Sumatera Utara
menggali kekuatan ekonomi yang sesuai dengan potensi daerah sehingga tercipta
pertumbuhan ekonomi yang baik.yhg
Kota Medan sebagai salah satu kota besar yang memiliki banyak kecamatan
harus mampu memberikan kesejahteraan yang baik atau sama rata bagi tiap
daerahnya,khusnya bagi daerah dikecamatan dan sebaiknya diperlukan perhatian
khusus terhadap setiap kecamatan. Bagi daerah yang kurang memiliki potensi
untuk dikembangkan tentu akan sulit untuk mengembangkan daerahnya apabila
tidak ada kelengkapan infrastruktur dan otomatis pertumbuhan ekonominya akan
semakin tertinggal jika dibandingkan dengan daerah yang memiliki potensi yang
tinggi. Hal ini juga akan mempengaruhi pendapatan masyarakat. Salah satu
alternatif yang diambil pemerintah untuk mencapai keseimbangan pendapatan dan
pertumbuhan ekonomi antar daerah yaitu pertumbuhan ekonomi diarahkan pada
daerah-daerah yang memiliki potensi dan fasilitas wilayah, akan mempercepat
terjadinya kemajuan ekonomi, karena secara tidak langsung kemajuan daerah
akan membuat masyarakat mencari kehidupan yang lebih layak didaerahnya
(Sugiyanto : 2010).
Untuk itu perlu dilakukan pengelompokan atau pembagian wilayah dalam
suatu kawasan agar pembangunan yang dilakukan dapat disesuaikan dengan
potensi dan kondisi dari wilayah tersebut
pengelompokan akan tercipta pemerataan
selain itu dengan adanya
pembangunan. Setelah dilakukan
pengelompokan maka akan diketahui daerah mana yang merupakan pusat
pertumbuhan ekonomi kawasan tersebut. Walaupun dengan dilakukannya
Universitas Sumatera Utara
pengelompokan
dapat
melakukan
peningkatan
pertumbuhan
ekonomi,
kesenjangan pendapatan juga diharapkan dapat dipersempit.
Berdasarkan deskripsi karakteristik wilayah, Kota Medan dapat di
identifikasi sebagai wilayah yang memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai
salah satu pusat perekonomian daerah dan regional yang penting serta utama di
Pulau Sumatera. Kota Medan memiliki kedudukan, fungsi dan peranan penting
serta strategis sebagai pintu gerbang utama bagi kegiatan jasa perdagangan barang
dan keuangan domestik, maupun regional/internasional dikawasan barat Indonesia
dengan dukungan faktor-faktor dominan yang dimilikinya. Pembangunan dan
pengembangan fisik Kota Medan diarahkan untuk kepentingan kerjasama
pembangunan kawasan industri dan perdagangan baru dalam rangka memperbaiki
kualitas hidup masyarakat baik disaerah kota maupun kecamatan yang ada dikota
Medan.
Berdasarkan latar belakang tersebut
maka penulis tertarik untuk
menganalisis kecamatan mana yang menjadi pusat-pusat pertumbuhan sehingga
penelitian skripsi ini membahas tentang “Analisis Penentuan Pusat-Pusat
Pertumbuhan Ekonomi di Kota Medan”.
1.2
Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, menimbulkan rumusan masalah
sebagai berikut :
1. Bagaimana kondisi perekonomian pada masing-masing kecamatan di
Kota Medan?
Universitas Sumatera Utara
2. Kecamatan-kecamatan mana saja yang menjadi pusat pertumbuhan
ekonomi di Kota Medan ?
3. Bagaimana interaksi antar kecamatan yang menjadi pusat pertumbuhan
dengan daerah belakangnya ?
1.3
Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah maka tujuan yang akan
dicapai dari penelitian ini adalah :
1. Untuk menganalisis kondisi perekonomian Kota Medan.
2. Untuk mengetahui kecamatan – kecamatan mana saja yang menjadi
pusat pertumbuhan ekonomi Kota Medan.
3. Untuk mengidentifikasi interaksi antar kecamatan yang menjadi pusat
pertumbuhan ekonomi dengan daerah belakangnya.
1.4
Manfaat Penelitian
Apabila tujuan tersebut di atas tercapai, maka diharapkan penelitian ini
dapat berguna bagi semua pihak yang membaca maupun kepada pihak-pihak
terkait di dalamnya. Adapun manfaat penelitian ini adalah:
1. Sebagai bahan masukan bagi pemerintah daerah dalam merumuskan
kebijakan yang berkaitan dengan perencanaan pertumbuhan wilayah
kecamatan.
2. Sebagai bahan yang dapat menambah pengetahuan dalam bidang ekonomi
terutama mengenai pusat pertumbuhan.
3. Sebagai bahan referensi bagi peneliti selanjutnya.
Universitas Sumatera Utara