Analisis Perbedaan Nuansa Makna Dari Kata “Soudesu Dan Youdesu" dalam Kalimat Bahasa Jepang yang Terdapat dalam Majalah Nipponia

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah

Penggunaan bahasa oleh manusia merupakan salah satu kelebihan manusia
dari pada makhluk lainya di muka bumi ini. Semua orang menyadari betapa
pentingnya peranan bahasa sebagai alat komunikasi. Sehingga agar dapat
menjalani suatu hubungan yang baik seperti halnya hubungan keluarga, teman,
tetangga, maupun rekan kerja harus diperlukan komunikasi yang baik dan maksud
pembicaraan itu dengan jelas, agar tidak terjadi kesalahan dan kekeliruan
pemikiran dalam berbahasa. Mungkin tidak ada orang yang tidak menggunakan
bahasa dalam berkomunikasi, orang bisu sekalipun dapat berkomunikasi dengan
caranya sendiri.
Pastilah semua orang mengenal apa itu Bahasa. Namun sedikit orang
mengetahui pengertian Bahasa secara lebih jelas. Kita manusia sebagai makhluk
sosial membutuhkan alat untuk berinteraksi dengan orang lain. Untuk berinteraksi
dengan orang lain terjalinlah sebuah komunikasi. Mengingat betapa pentingnya
peranan bahasa dalam kehidupan, Maka dari itu kita perlu mempelajari ilmu
linguistik agar tidak terjadi kesalah pahaman dalam berbahasa. Bahasa menurut
Kridalaksana dalam linguistik umum (1994:33) adalah sistem simbol bunyi yang
bermakna dan berartikulasi (dihasilkan oleh alat ucap) yang bersifat arbitrer dan

konvensional, yang dipakai sebagai alat berkomunikasi oleh sekelompok manusia
untuk melahirkan perasaan dan pikiran.

1
Universitas Sumatera Utara

Bahasa Jepang berbeda dengan Bahasa Indonesia. Bahasa Jepang adalah
bahasa

yang

mempunyai

3

jenis

karakter

dalam


(https://www.

nhk.or.jp/lesson/indonesian/syllabary/) yaitu: Hiragana, Katakana dan Kanji.
Hiragana dan Katakana adalah simbol fonetik, masing-masing mewakili satu suku
kata.Mempelajari suku-suku kata Jepang adalah langkah pertama untuk membaca
dan menulis.Bahasa Jepang juga digunakan oleh sejumlah penduduk negara yang
pernah ditaklukkannya seperti Korea dan Republik Tiongkok.

Menurut Saeed dalam Novita Amrah (2016:3) Bahasa Jepang adalah bahasa
yang mempunyai 3 jenis karakter yaitu: Hiragana, Katakana dan Kanji. Hiragana
dan Katakana adalah simbol fonetik, masing-masing mewakili satu suku kata.
Dalam bahasa Jepang banyak terdapat kesamaan unsur kata maupun makna yang
sama. Baik kata yang berbeda tetapi memiliki unsur makna yang sama maupun
sebaliknya. Bagi pemula Bahasa Jepang mungkin sulit memahami kata manakah
yang tepat untuk digunakan pada suatu kalimat misalnya kata dalam bahasa Jepang
contohnya

kata


Kata

kirei

dan

utsukushii.

Menurut

dalam

(https://japanesestation.com/learnjapanese-apa-sih-bedanya-kirei-dan-utsukushii/ )
kata kirei memang lebih sering digunakan dalam keseharian dibandingkan kata
utsukushii, karena jika kita mencari dalam kamus arti dari kata utsukushii sendiri
memiliki makna yang lebih sempit dari pada kirei. Kirei bisa diartikan cantik,
bersih, dan rapih. Kemudian jika dilihat dari penggunaannya kirei lebih
menunjukkan „cantik‟ yang terlihat oleh mata. Seperti warna, bentuk, dan sesuatu
yang terlihat cantik atau bersih. Sedangkan kata utsukushii biasa dipakai untuk
menunjukkan kemegahan, keindahan dari sebuah sosok, warna ataupun suara.


2
Universitas Sumatera Utara

Utsukushii sendiri biasanya menunjukkan makna “Cantik, Indah” yang berasal dari
dalam. Dan juga bisa menunjukkan sesuatu yang emosional, seperti keindahan
dalam sebuah hubungan.
Meskipun keduanya memiliki arti „cantik‟ tapi ada suatu nuansa yang
berbeda. Kalau kita mengucapkan utsukushii, nuansa dari kata tersebut terdengar
lebih elegan dan anggun. Maka dari itu penulis ingin membahas mengenai sinonim
dari suatu kata. Dan suatu kata itu terdapat persamaan, tetapi akan terdapat perbeda
pada suatu kondisi, situasi, yang terjadi. Salah satunya adalah kata yang ingin
penulis bahas mengenai kata "soudesu dan youdesu" yang keduanya memiliki arti
“sepertinya atau kelihatannya” tetapi terdapat perbedaan fungsi dan situasi yang
terjadi dari kedua kata tersebut.
Sebelum mempelajari Bahasa lebih dalam lagi kita harus mempelajari dasar
keahlian bahasa yaituLinguistik. (Sumber http://carapedia.com).
Menurut Martinet

(1987:19) dalam (https://carapedi.com/pengertian


_definisi_linguistik_menurut_para_ahli_info952.html.16juli2016) linguistik adalah
ilmu yang mengambil bahasa sebagai objek kajiannya.
Bahasa memiliki sifat yang unik, dan mempunyai hubungan yang sangat
erat dengan budaya masyarakat pemakainya maka analisis semantik suatu bahasa
hanya berlaku untuk bahasa itu saja, tidak dapat digunakan untuk menganalisis
bahasa lain. Bahasa merupakan produk budaya dan sekaligus wadah penyampai
kebudayaan

dari

masyarakat

bahasa

yang

bersangkutan.

(http://edu.dzihni.com/2012/06/pengertiansemantik.html).


3
Universitas Sumatera Utara

Untuk lebih jelas apa itu semantik berikut penjelasan mengenai semantik
menurut Abdul Chaer dalam (http://soaldankuncijawabanbloggerpekolingan.
blogspot.co.id2012/02/pengertian-semantikmenurutparaahli.html.16juli2016).
Semantik adalah ilmu tentang makna atau tentang arti, yaitu salah satu dari 3 (tiga)
tataran analisis bahasa (fonologi, gramatikal dan semantik).
Dan semantik memiliki objek kajian menurut Saeed dalam Novita Amrah
(2016:2) yaitu go no imi(

/makna kata)

/relaksi makna) , ku no imi(

go no imi kankei(

/makna frase)


bun no imi (

/makna kalimat).
Ketika kita mempelajari bahasa asing, sering kita mengalami kesulitan
dalam mempelajarinya apabila kita menemukan suatu kata yang berbeda dan
polanya pun mungkin juga memiliki perbedaan tetapi kalau dikaji dari semantik
mempunyai makna yang sama atau disebut dengan sinonim atau dalam bahasa
jepang disebut ruigigo

.

Menurut Iwabuchi dalam Sudjianto dan Dahidi dalam Novita Amrah
(2016 :3) mengemukakan bahwa ruigigo adalah beberapa kata yang berbeda
namun memiliki makna yang sangat mirip. Tetapi walaupun mempunyai makna
yang sama belum tentu sama-sama digunakan pada situasi yang sama pula.
Pengertian Sinonim itu sendiri menurut Abdul Chaerlinguistik umum
(1994:297) adalah hubungan semantik yang menyatakan adanya kesamaan makna
antara satu satuan ujaran dengan satuan ujaran lainnya .Misalnya, antara kata betul

4

Universitas Sumatera Utara

dengan kata benar. Sinomin bisa disebut juga dengan persamaan kata atau padanan
kata.
Dalam bahasa Jepang banyak ditemukan sinonim-sinonim kata baik kata
kerja (doushi), kata sifat (keiyoushi/keiyoudoushi), kata benda (meishi), kata bantu
verba (joudoushi) dll. Salah satunya kata bantu verba “soudesu

dan

”..

youdesu

kata “soudesu (

) dan youdesu (

)”,ini menurut Hamzon


Situmorang dan Rospita Uli, pengantar linguistik umum (2010:52), termasuk ke
dalam kelas kata Bahasa Jepang (Hinshi Bunrui

) yaitu Joudoushi

(kata kerja bantu). Seperti halnya kata “soudesu dan youdesu”yang keduanya
mempunyai makna yang sama yaitu kelihatanya atau sepertinya, cara
penggunaanya dalam kalimatnya pun sama pula, walaupun demikian cara
pengucapannya berbeda dan kedua kata ini akan memberikan penafsiran yang
berbeda terhadap makna apabila digunakan dalam kondisi yang salah.
Seperti contoh, pemakaian kata “soudesu

dan youdesu

”dibawah ini:
1. Soudesu

(dalam buku Minna no Nihongo II pel: 43)

(Mira san wa isogashisoudesu)

= Sdr.Miller kelihatannya sibuk.

5
Universitas Sumatera Utara

2. Youdesu

(dalam buku Minna no Nihongo II pel: 43)

(Mira san wa isogashiiyoudesu)
= Sdr.Miller kelihatannya sibuk.
Dari kedua contoh diatas dapat dikatakan bahwa kata “soudesu dan
youdesu” bisa digunakan dalam kalimat yang sama dan sama-sama mengandung
makna “sepertinya/kelihatannya/rupa-rupanya”, tetapi mengandung perbedaan
nuansa makna yang dilihat dari situasinya.
Bahwa contoh (1) menyatakan pertimbangan intuisi yang berdasarkan
pengamatan pada keadaan atau perilaku Sdr.Miller sedangkan contoh (2)
menyatakan pertimbangan yang didasari oleh apa yang telah dilihat atau mendapat
informasi (didengar) dari sipembicara sendiri. (Surinetwork, Minna No Nihongo
IITerjemahan Bahasa Indonesia (2001:144).

Untuk pelajar bahasa Jepang pemula membedakan kata “soudesu dan youdesu”
mungkin sedikit sulit dan belum memahaminya. Sehingga menurut penulis
kata“soudesu dan youdesu”sangat menarik untuk dibahas. Maka dari itu penulis
ingin membahas tentang Jodoushi (kata bantu verba) yang mempunyai makna
“sepertinya/kelihatannya/rupa-rupanya” dengan judul ANALISIS PERBEDAAN
NUANSA MAKNA DARI KATA “SOUDESU DAN YOUDESU” DALAM
KALIMAT BAHASA JEPANG YANG TERDAPAT DALAM MAJALAH
NIPPONIA.

6
Universitas Sumatera Utara

1.2 Perumusan Masalah

Kata “soudesu dan youdesu” merupakan kata yang mempunyai makna yang
sama, walaupun artinya mempunyai kesamaan yaitu untuk menyatakan
“kelihatannya/ sepertinya”, tetapi penggunaanya berbeda apabila digunakan dalam
waktu, kondisi, maupun keadaan atau situasi yang berbeda pula. Menurut
Surinetwork dalam buku Minna No Nihingo II Terjemahan Bahasa Indonesia
(2010:144), yang pada dasarnya kata Soudesu adalah ungkapan yang menyatakan
sesuatu keadaan atau perkiraan yang berasal dari informasi visual dan digunakan
pada waktu pembicara memperkirakan suatu gejala berdasarkan pada apa yang
dilihatnya. Apabila ditambahkan kata-kata seperti (ima nimo//mulai sekarang),
(mou sugu/sebentar lagi), (ima nimo/ mulai sekarang) maka pembicara dapat
menyatakan perkiraan kapan timbulnya masalah itu. Dan pengertian Youdesu
menurut Surinetwork dalam buku Minna no Nihingo II Terjemahan Bahasa
Indonesia (2010:145) digunakan apabila pembicara bermaksud menyatakan suatu
perkiraanatau ilustrasi subjektif berdasarkan fungsi informasi yang ia terima
melalui seluruh panca indranya.
Jadi, kedua Joudoshi “soudesu dan youdesu” diatas penulis merasa
kesulitan untuk menggunakannya dalam bentuk kalimat bahasa Jepang yang baik
dan benar. Kesulitan-kesulitan tersebut tentunya harus diatasi dengan cara meneliti
secara lebih mendalam penggunaan dari kedua kata tersebut. Dalam bentuk
pertanyaan permasalahan tersebut adalah sebagai berikut :
1.

Bagaimana fungsi dari kata “soudesu dan youdesu” dalam kalimat Bahasa
Jepang.

7
Universitas Sumatera Utara

2.

Bagaimana perbedaan nuansa makna “soudesu dan youdesu”yang tepat
dalam kalimat bahasa Jepang.

1.3 Ruang Lingkup Pembahasan

Dari permasalah yang ada, perlu adanya ruang lingkup yang bertujuan
untuk membatasi masalah tersebut. Hal ini bertujuan agar penelitian yang
dilakukan tidak menjadi luas dan tetap fokus pada masalah yang diteliti. Dalam hal
ini, penulis hanya fokus pada pembahasan mengenaiperbedaan nuansa makna
“soudesu

”. Yang keduanya mempunyai makna

dan youdesu

yang sama yaitu “ kelihatannya/sepertinya/rupa-rupanya” dan bagaimana
menggunakan kata itu dengan konteks yang tepat. Dan kalimat-kalimat yang
dijadikan sebagai contoh bahan analisis penulis mengambil dari majalah Nipponia.
Agar supaya pembahasan dalam skripsi ini memiliki data yang jelas dan akurat
maka penulis pada BAB II akan menjelaskan juga mengenai: Pengertian Joudoshi,
Ciri-ciri Joudoshi, dan Bentuk-bentuk Joudoshi, Fungsi dan Makna Soudesu dan
Youdesu, dan Studi Semantik.

1.4 Tinjauan Pustaka dan Kerangka Teori
1. 4.1.Tinjauan Pustaka
Mungkin sebahagian orang tidak mengerti apa itu tinjauan pustaka. Tinjauan
puskata atau literature review menurut Conny R. Semiawan dalam Maisy Armi
Damanik (2010:5), (http://pangeranarti.blogspot.co.id/2014/12/pengertian-karyatulisilmiahmenurut.html), yaitu bahan yang tertulis berupa buku, jurnal yang

8
Universitas Sumatera Utara

membahas tentang topik yang hendak diteliti. Namun secara umum dapat
disimpulkan bahwa tinjauan pustaka adalah bahasan atau bahan-bahan bacaan yang
terkait dengan suatu topik atau temuan dalam penelitian.
Menurut Eko Susilo,M. Karya dalam (http://pangeranarti.blogspot.co.id/
2014/12/pengertiankaryatulisilmiahmenurut.html),

dalam

melakukan

suatu

penelitian karya tulis ilmiah diperlukan suatu pendekatan, yang mempunyai fungsi
sebagai acuan oleh penulis dalam menganalisis sebuah karya ilmiah. Dalam
tulisan ilmiah merupakan suatu karangan atau tulisan yang diperoleh sesuai dengan
sifat keilmuannya dan didasari oleh hasil pengamatan, peninjauan, penelitian
dalam bidang tertentu, disusun menurut metode tertentu dengan sistematika
penulisan yang bersantun bahasa dan isinya dapat dipertanggungjawabkan
kebenarannya/ keilmiahannya. Dan penulis menggunakan kerangka teori
berdasarkan pendapat-pendapat pakar yang diperoleh dari sumber pustaka yang
dibaca oleh penulis, dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekantan
linguistik bidang semantik.
Linguistik itu sendiri mempunyai pengertian yaitu menurut Bloomfield
(1933:2034)

dalam

(https://carapedia.com/pengertian_definisi_

linguistik_menurut_para_ahli_info952.html) linguistik adalah sain (science),
seperti halnya fisika dan kimia adalah sain. Ada beberapa cabang ilmu linguistik
yang

bisa

dipelajari

sebagai

ilmu,

ialah

sebagai

berikut

dalam

(http://cypherland.blogspot.co.id/2011/04/linguistik.html):

9
Universitas Sumatera Utara

·

Fonetik (onseigaku

), yaitu ilmu yang mengkaji tentang bagaimana bunyi

bahasa dihasilkan, bagaimana bunyi tersebut bisa sampai pada telinga seseorang
serta bagaimana orang tersebut memahaminya.
·

Fonologi (oninron

), yaitu ilmu yang mengkaji tentang fonem-fonem dan

aksen suatu bahasa.
·

Morfologi (keitairon

), yaitu ilmu yang mengkaji tentang jenis-jenis dan

proses pembentukan kata dalam suatu bahasa.
· Sintaksis (tougoron/ sintakusu

/

), yaitu ilmu yang mengkaji tentang

struktur kalimat atau kaidah-kaidah yang mengatur suatu kalimat dalam suatu
bahasa.
·

Semantik (imiron

), yaitu ilmu yang mengkaji tentang makna kata, frasa,

dan klausa dalam suatu kalimat.
·

Pragmatik (goyouron

), yaitu ilmu yang mengkaji makna bahasa

dihubungkan dengan situasi dan kondisi pada saat bahasa tersebut digunakan.
· Sosiolinguistik (shakaigengogaku

), yaitu salah satu cabang linguistik

yang mengkaji hubungan antara bahasa dan masyarakat pemakai bahasa tersebut.
Dalam pembahasan skripsi ini penulis menggunakan pendekatan linguistik
dalam kajian semantik. Semantik adalah salah satu cabang linguistik yang
mengkaji

tentang

makna.

Objek

kajian

semantik

dalam

(http://www.gurupendidikan.com/pengertian-semantik-dan-contohnya-lengkap/)

10
Universitas Sumatera Utara

antara lain: makna kata, relaksi makna, makna frase dalam sebuah idiom, dan
makna kalimat.

Dalam pembahasan Kata soudesu

dan youdesu

kata

terebut termasuk kelas kata bahasa Jepang jodoushi ( kata bantu verba), menurut
Hamzon Situmorang dan Rospita Uli (2010:52) Jodoushi memilki makna yang
dilihat dari huruf kanjinya :

: Jo, Tasukeru

: Bantu

: Dou, Ugoku

: Bergerak

: Shi, Kotoba

: Kata

Sehingga kata jodoushi

memilki arti : Kata bantu sebagai verba

1.4.2. Kerangka Teori
Mempelajari tentang makna merupakan salah satu bidang linguistik yang
berhubungan dengan Semantik. Pengertian dari makna sendiri sangatlah beragam.
Mansoer

Pateda

(2001:79)

co.id/p/pengertian-makna-kata.html),

dalam

(http://sastraindonesiaoke.blogspot.

mengemukakan

bahwa

istilah

makna

merupakan kata-kata dan istilah yang membingungkan. Makna tersebut selalu
menyatu pada tuturan kata maupun kalimat. Menurut Ulman dalam Mansoer
Pateda (2001:82) dalam (http://sastraindonesiaoke.blogspot.co.id/p/pengertianmakna-kata.html) mengemukakan bahwa makna adalah hubungan antara makna
dengan pengertian. Maka dari itu penulis ingin menjelaskan nuansa makna kata

11
Universitas Sumatera Utara

soudesu dan youdesu yang mungkin bisa terjadi perbedaan baik dari lingkungan,
kondisi, status. Dan apakah kedua kata tersebut bisa digunakan dalam kalimat yang
sama tergantung apabila dilihat dari situasinya.
Makna soudesu

dan youdesu

itu sendiri menurut

Surinetwork dalam buku Minna No Nihingo II Terjemahan Bahasa Indonesia
(2010:144), yaitu :
a. Souda
Yang pada dasarnya kata Soudesu adalah ungkapan yang menyatakan
sesuatu keadaan atau perkiraan yang berasal dari informasi visual dan digunakan
pada waktu pembicara memperkirakan suatu gejala berdasarkan pada apa yang
dilihatnya. Dan dilengkapi lagi oleh Buneidou

kuwashiikokubunpo

-

____

dalam buku

(1981 :140) adalah:

(imi____ youtai,denbun)

= ( kelihatannya/kondisi/keadaan , kabar angin)

(souda ni ha tsugi no
futatsu no imi youhou ga aru)
= (untuk souda ada 2 buah petunjuk arti)

12
Universitas Sumatera Utara



(youtai souiu yousudato iu imi
dearu)

= (youtai adalah arti yang disebut aspek/situasi/pandangan yang dilihat seperti itu)

( rei ) 1.
=(contoh)

b.

( ame ga furu)
= (hujan turun )

(youda)
Youdesu menurut Surinetwork dalam buku Minna No Nihingo II Terjemahan

Bahasa Indonesia (2010:145) digunakan apabila pembicara bermaksud menyatakan
suatu perkiraan atau ilustrasi subjektif berdasarkan fungsi informasi yang ia terima
melalui seluruh panca indranya. Dan dilengkapi lagi oleh Buneidou

buku kuwashiikokubunpo

_____

dalam

(1981 :140) adalah:

(imi____tatoe, youtai, reishi)

= (pemisalan, anggapan/perkiraan, ilustrasi)

(youda ni ha tsugi no
mitsu no imi youhou ga aru)
= (untuk youda ada 3 buah petunjuk arti)

13
Universitas Sumatera Utara



(tatoe (marude……noyouda) to nikayoutta monogoto wo
tatoeteiu imi woarawasu)
=( pemisalan [ seolah-olah…..sepertinya] dan menunjukkan arti yang disebut
pemisalan hal-hal yang ditiru)
( rei ):

( kono shirosa ha, yuki no

youda)
(contoh)

= (Putihnya ini, seolah-olah seperti salju )

Dan dalam pembahasan penulisan skripsi ini penulis menggunakan konsep
sinonim. Yang bertujuan untuk mengetahui makna dari suatu kata yang satu
dengan kata yang lain.
Konsep sinonim tersebut sangat mempengaruhi dalam penulisan skripsi ini
karena kata soudesu dan youdesu yang mempunyai makna yang sama walaupun
bentuk katanya yang berbeda. Dan untuk menentukan makna dalam masalah ini
penulis menggunakan pendekatan teori grametikal dan kontekstual.
-

Makna Gramatikalmenurut Abdul Chaer linguistik umum (1994:290)

adalah makna yang terbentuk karena penggunaan kata tersebut dalam kaitannya
dengan tata bahasa.Makna gramatikal muncul karena kaidah tata bahasa, seperti
afiksasi, reduplikasi, komposisi, atau kalimatisasi.

14
Universitas Sumatera Utara

-

Makna KontekstualAbdul Chaer linguistik umum (1994:290) adalah makna

sebuah leksem atau kata yang berada di dalam satu konteks. Misalnya makna
konteks kata kepala pada kalimat berikut ini :
a. Rambut di kapala nenek belum ada yang putih.
b. Sebagai kepala sekolah dia harus menegur murid itu.
c. Nomor teleponnya ada pada kepala surat itu.
Makna konteks dapat juga berkenaan dengan situasinya, yakni tempat,
waktu, dan lingkungan pengguna bahasa itu.
Sehingga mengapa penulis menggunakan dua teori diatas karena teori
grametikal menyatakan suatu makna/kata yang harus ada proses yang dilauinya
dan kata bantu verba soudesu dan youdesu tidak dapat berdiri sendiri
sehinggaharus ada yang mengikutinya. Begitu juga dengan makna kontekstual
yang menyatakan suatu makna bisa berubah apabila digunakan dalam waktu,
kondisi, maupun keadaan atau situasi yang berbeda.

Walaupun kata soudesu

dan youdesu

bisa digunakan

dalam kalimat yang sama tetapi mungkin mempunyai perbedaan dalam konteknya.
Maka dari itu penulis ingin mengkaji kontekstualnya yang berkaitan dengan sebab
situasi pemakaiannya.

15
Universitas Sumatera Utara

1.5 Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.5.1 Tujuan Penelitian
Dalam penulisan skripsi ini penulis mempunyai tujuan sebagai berikut :
1. Untuk mendeskripsikan fungsi dan makna dari kata “soudesu
” dalam kalimat bahasa Jepang.

dan youdesu

2

Untuk mendeskripsikan perbedaan nuansa makna “soudesu
” yang tepat dalam kalimat bahasa Jepang.

dan youdesu
1.5.2 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :
1. Menambah

pengetahuan

dan

wawasan

tentang

kata-kata

yang

pengucapannya berdeda tetapi mempunyai makna yang sama, yaitu kata
soudesu

dan youdesu

yang mempunyai makna

“sepertinya/kelihatannya/rupa-rupanya”.
2. Agar mendapat kejelasan kondisi yang terjadi pada saat menggunakan kata
yang sesuai dengan konteks kalimatnya.

1.6 Metode Penelitian

Dalam skripsi ini penulis menggunakan metode deskriptif yaitu dapat
diartikan sebagai

prosedur pemecahan masalah

yang diselidiki

dengan

menggambarkan keadaan subjek atau objek dalam penelitian dapat berupa orang,

16
Universitas Sumatera Utara

lembaga, masyarakat dan yang lainnya yang pada saat sekarang berdasarkan faktafakta

yang

tampak

atau

apa

adanya.Menurut

Nazir

dalam

(https://idtesis.com/metode-deskriptif/).Metode deskriptif merupakan suatu metode
dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu
sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari
penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat deskripsi, gambaran, atau lukisan
secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta
hubungan antarfenomena yang diselidiki.

Selain itu, penulis menggunakan metode keputakaan (liberary research)
Menurut

M.

kepustakaan.html)

Nazir
dengan

dalam

(http://phairha.blogspot.co.id/2012/01/studi-

bukunya

yang

berjudul“Metode

mengemukakan bahwayang dimaksuddenganStudi

Penelitian”

kepustakaanadalah

teknik

pengumpulan data dengan mengadakan studi penelaahan terhadap buku-buku,
literatur-literatur, catatan-catatan, dan laporan-laporan yang ada hubungannya
dengan masalah yang dipecahkan”.
Selanjutnya

menurut

Nazir

Studi

(http://phairha.blogspot.co.id/2012/01/studi-kepustakaan.html)

dalam
kepustakaan

merupakan langkah yang penting dimana setelah seorang peneliti menetapkan
topik penelitian, langkah selanjutnya adalah melakukan kajian yang berkaitan
dengan teori yang berkaitan dengan topik penelitian.Dalam pencarian teori, peneliti
akan mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya dari kepustakaan yang
berhubungan. Sumber-sumber kepustakaan dapat diperoleh dari: buku, jurnal,
majalah, hasil-hasil penelitian (tesis dan disertasi), dan sumber-sumber lainnya

17
Universitas Sumatera Utara

yang sesuai (internet, koran dll). Bila kita telah memperoleh kepustakaan yang
relevan, maka segera untuk disusun secara teratur untuk dipergunakan dalam
penelitian. Oleh karena itu studi kepustakaan meliputi proses umum seperti
mengidentifikasikan teori secara sistematis, penemuan pustaka, dan analisis
dokumen yang memuat informasi yang berkaitan dengan topik penelitian.
Maka dari itu penulis membutuhkan metode-metode penelitian yang telah
dipaparkan diatas, yang bertujuan untuk mencari data-data yang akurat sesuai
dengan masalah yang ingin dicari.Seperti halnya mencari data yang berhubungan
denganlinguistik,semantik,joudoushi, soudesu dan youdesu. Kemudian data-data
yang telah diperoleh dipilah-pilah dan di analisis sesuai dengan masalah yang ingin
dipecahkan.

18
Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

FREKWENSI PESAN PEMELIHARAAN KESEHATAN DALAM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT Analisis Isi pada Empat Versi ILM Televisi Tanggap Flu Burung Milik Komnas FBPI

10 189 3

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

Analisis Penyerapan Tenaga Kerja Pada Industri Kerajinan Tangan Di Desa Tutul Kecamatan Balung Kabupaten Jember.

7 76 65

Analisis Pertumbuhan Antar Sektor di Wilayah Kabupaten Magetan dan Sekitarnya Tahun 1996-2005

3 59 17

Analisis tentang saksi sebagai pertimbangan hakim dalam penjatuhan putusan dan tindak pidana pembunuhan berencana (Studi kasus Perkara No. 40/Pid/B/1988/PN.SAMPANG)

8 102 57

Analisis terhadap hapusnya hak usaha akibat terlantarnya lahan untuk ditetapkan menjadi obyek landreform (studi kasus di desa Mojomulyo kecamatan Puger Kabupaten Jember

1 88 63

DAMPAK INVESTASI ASET TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP INOVASI DENGAN LINGKUNGAN INDUSTRI SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Studi Empiris pada perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2006-2012)

12 142 22

Diskriminasi Perempuan Muslim dalam Implementasi Civil Right Act 1964 di Amerika Serikat

3 55 15

Dominating Set Dan Total Dominating Set Dari Graf-Graf Khusus

5 80 24

Hubungan antara Kondisi Psikologis dengan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Kelas IX Kelompok Belajar Paket B Rukun Sentosa Kabupaten Lamongan Tahun Pelajaran 2012-2013

12 269 5