Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: onata in C Minor OP. 1 No. 1 untuk Cello & Piano T1 852009010 BAB II

BAB II
LANDASAN TEORI

A. Komposisi Musik Sonata
1. Pengertian Sonata
Kata “sonata” berasal dari bahasa Italia “sonare” yang berarti
berbunyi. Sonata merupakan jenis komposisi musik instrumental yang
biasanya terdiri dari tiga atau empat movement, namun dapat juga terdiri
dari satu sampai lima movement. Pada periode Barok, istilah sonata
mengacu kepada sebuah komposisi untuk beberapa instrumen musik atau
satu intrumen musik saja. Pada periode itu dikenal komposisi musik trio
sonata dan solo sonata. Trio sonata yaitu sonata untuk tiga instrumen,
biasanya terdiri dari dua biola dan bass kontinuo, sedangkan solo sonata
merupakan sonata untuk instrumen solo dan bass kontinuo. Pada periode
Klasik, istilah sonata cenderung mengacu kepada komposisi untuk satu
atau dua instrumen saja, contohnya Piano Sonata, yang merupakan
komposisi untuk piano tunggal, dan Cello Sonata yaitu komposisi untuk
cello dan piano.1 Bentuk yang terakhir inilah yang menjadi dasar
penciptaan sonata yang dilakukan penulis.

2. Perkembangan Sonata

Sonata muncul sebagai suatu bentuk musik instrumental yang penting
pada awal abad ke-17. Kemunculan sonata merupakan hasil dari
pertemuan tiga karakteristik musik Barok, yaitu2 :

Stephen Blim, “Composition” The New Grove Dictionary of Music and Musician.
Stanley Sadie ed. (London: Mac Millian Publishers Ltd, 2002) , VI, hlm 186.
2
Leon Stein, Structure and Style: The Study and Analyis of Musical Forms (New
Jersey: Summy-Birchard Music, 1979), hlm. 104.
1

5

a. Sekularisasi ekspresi.
Sekularisasi ekspresi pada satu sisi mengarah kepada opera, di sisi
lain memungkinkan sebuah seni musik tanpa teks, sebuah musik yang
mengandung ekspresi musik yang abstrak.
b. Pembentukan tonalitas menggantikan modalitas.
Pada pertengahan abad ke-18 sebuah alur melodi yang paling
menonjol berdasarkan tema-tema yang berbeda membuat bentuk musik

instrumental ini berbeda dari tipe musik kontrapungtal yang lebih awal,
seperti fuga atau toccata yang berdasarkan motif atau subyek tunggal.
c. Kesempurnaan instrumen musik, khususnya keluarga instrumen gesek.
Sekolah biola yang pertama berkembang di Italia pada awal abad
ke-17, dan sejarah awal bentuk sonata dapat ditemukan pada karyakarya dari pemain biola dan komponis-komponis dari sekolah ini,
antara lain : Rossi, Fontana, Legrenzi, diikuti oleh Valentini, Vitali,
Bassani, Tartini, Vivaldi. Saat periode Barok beralih ke Rokoko dan
Klasik, karakteristik sonata itu berubah, pusat segala kegiatan kreatif
bergeser dari Italia ke Jerman, dan harpsichord yang diikuti oleh piano
menggantikan biola sebagai instrumen terpenting yang menggunakan
bentuk sonata.
Pada abad ke-16 canzona sebagai musik instrumental merupakan
sebuah karya musik yang diadaptasi dari karya vokal. Mulai tahun 1560
bentuk dan tema chanson Perancis berpindah dari penggunaan medium
vokal ke medium organ (canzona d’organo), sedangkan berkisar dari
tahun 1560 bentuk canzona mulai sering dipakai untuk ansambel musik
(canzona de sonare). Canzona organ berkembang menjadi fuga,
canzona instrumental juga berkembang menjadi sonata.
Dalam tahap evolusinya dari bentuk canzona, bentuk sonata
melewati sejumlah tahapan3:


3

Stein, hlm. 105.

6

a. Transisi dari bentuk kontrapungtal yang mengimitasi tekstur
canzona polifonik menjadi melodi utama dengan bas kontinuo.
b. Bentuk tiga sampai lima movement, movement pertama dan
terakhir adalah fuga bertempo cepat/allegro (sekitar tahun 1650).
c. Sonata da camera (sonata kamar atau ruangan), judul ini pertama
kali digunakan oleh Johann Rossenmuller (1667).
d. Sonata da chiesa (sonata gerejawi), sebuah bentuk empat
movement, dimana tanda tempo menggantikan judul tarian dan
karakter dari “da camera” (sekitar tahun 1687).
e. Sonata keyboard pertama (sonata gerejawi) oleh Johann Kuhnau
(1692).
f. Sonata untuk satu, dua, tiga, atau empat penyaji oleh H. Biber dan
J. S. Bach.

g. Susunan tiga movement berupa cepat – lambat – cepat dari
Neapolitan Sinfonie (overture Italia) oleh Alessandro Scarlatti.
h. Sonata movement tunggal, oleh Domenico Scarlatti (1685-1757).
i. Bentuk empat movement (Allegro – Adagio – Minuet – Allegro),
digunakan dalam simfoni-simfoni komponis Mannheim, Johann
Stamitz (1717-1757) dan Georg Monn (1717-1750).
j. Bentuk sonata yang digunakan dalam empat kategori utama oleh
para komponis periode Klasik: format solo, musik kamar, simfoni,
dan konserto; format solo dan konserto dalam tiga movement,
sedangkan sonata ansambel dan simfoni dalam empat movement.
k. Empat movement solo sonata Beethoven; scherzo menggantikan
minuet; penambahan suara dalam simfoni.
l. Sonata satu movement – Sonata in B minor, Liszt.
m. Cyclic treatment1, seperti: Symphony No.4, Schumann; Symphony
in D minor, Frank.
n. Free form sonata atau sonata bentuk bebas pada abad 20 – Sonata
No.1, Hindemith; Sonata No.7, Prokofiev.

7


3. Bentuk dan Struktur Sonata Pada Periode Klasik
Komposisi sonata biasanya memiliki tiga atau empat movement.
Movement pertama bertempo cepat, hampir selalu berbentuk sonataallegro form atau sonata form, yang kedua bertempo lambat dengan
karakter yang penuh perasaan, movement ketiga berbentuk tarian, dan
movement keempat biasanya berbentuk rondo (berasal dari bahasa Perancis
„Rondeau’ yang berarti lagu yang berputar dan merupakan suatu bentuk
musik instrumental). Jika sonata terdiri dari tiga movement maka
movement ketiga akan ditiadakan.4
Berikut akan dijelaskan struktur sonata secara umum dari setiap
movement.
a. Movement pertama (sonata form)
Introduksi (jarang dipakai)
Eksposisi (A):
1) Tema utama, dalam tonika
2) Transisi
3) Sub tema dalam dominan atau relatif minor/mayornya
4) Codetta atau bagian penutup
Development/Pengembangan (B):
1) Pengembangan tiap bagian
Rekapitulasi (A‟):

1) Tema utama, dalam tonika
2) Transisi
3) Sub tema dalam tonika
4) Codetta atau bagian penutup
Coda

4

Stein, hlm. 108.

8

b. Movement kedua
Movement kedua yang bertempo lambat memberikan kesan yang
berbeda dari movement yang pertama. Struktur yang paling sering
digunakan adalah sebagai berikut5 :
1) Ternary ( A B A‟): Sonata in C, K. 309, Mozart; Sonatas in G, Op.
79, Beethoven; Clarinet Quintet, Brahms
2) Abridged sonata form: Sonata in F, K. 332, Mozart; Sonatas in F
minor, Op. 2 No. 1; C minor, Op. 10 No. 1; D minor, Op. 31 No. 2,

Beethoven
3) Air and variations
Struktur ini tidak begitu sering digunakan dalam musik piano.
Contoh penggunaan struktur seperti ini bisa dilihat dalam Sonata
for violin and piano Op. 47, Beethoven, dan Emperor Quartet Op.
76 No. 3, Haydn.
4) Old Rondo: Sonata in C minor, K. 457; Sonata in C major, K. 545,
Mozart; Sonata in A Op. 2 No. 2; Sonata in C minor Op. 13 No. 8
(Pathetique), Beethoven.
c. Movement ketiga
Struktur untuk movement ini biasanya berupa minuet dan trio atau
scherzo dan trio. Scherzo dan trio memiliki struktur yang sama seperti
minuet dan trio. 6
d. Movement keempat
Struktur movement ini biasanya berupa7:
1) Sonata-rondo: Op. 22, Op. 26, Op. 28, Beethoven; Sonata in A
minor K. 310, Mozart; Violon Concerto Op. 77 dan Pianoforte
Concertos in D minor Op. 15 dan B flat major Op. 83, Brahms.

5


William Cole, Form of Music (London: The Associated Board of The Royal School
of Music, 1969), hlm. 52.
6
Cole, hlm. 53.
7
Cole, hlm. 53.

9

2) Old-rondo: Sonata in F (K. 533 dan 494), Mozart; Op. 10 No. 3,
Beethoven.
3) Sonata form: Op. 10 No. 1, Op. 27 No.2, Beethoven; Sonata in G
K. 283, Mozart.
Terkadang, movement-movement dari sebuah sonata atau simfoni
dapat dihubungkan, seperti pada movement ketiga dan keempat dari
Beethoven’s fifth symphony. Cara lain untuk menyatukan struktur
adalah menggunakan tema yang sama, atau variasi tema pada lebih dari
satu movement. Cara ini digunakan oleh Frescobaldi (1583-1643) dalam
karya-karyanya dan telah menjadi salah satu metode yang diakui pada

periode itu, namun metode ini sempat terabaikan sampai akhirnya
ditemukan “idee fixe” (sebuah tema yang muncul terus menerus dalam
bentuk musikal utamanya, walaupun nilai not, ritme, dan orkestrasinya
bervariasi, tema ini muncul dalam setiap movement dan berfungsi
menjadi penghubung antara movement-movement tersebut) yang
muncul pada Symphonie Fantasticque karya Berlioz. Beberapa
komponis yang juga menggunakan metode ini adalah Franz Lizst, Cesar
Franck, Vincent d‟ Indy, Saint-Saens, Faure, dan Dukas. Idee fixe yang
ditemukan oleh Berlioz menyebabkan timbulnya penggunaan leitmotif
oleh Richard Wagner pada sekitar tahun 1841. “Leitmotiv is a musical
motive associated with some person, thing, idea, or symbol on the
drama”8, [Leitmotif adalah motif-motif atau tema-tema musikal yang
berhubungan dengan beberapa orang, benda, ide, atau simbol tertentu
dalam sebuah drama].
Sebagai upaya lebih lanjut untuk menyatukan keseluruhan karya
daripada membuat movement-movement terpisah, sebuah sonata atau
simfoni bisa saja terdiri dari satu movement. Bentuk sonata satu
movement ini muncul pada akhir abad 19 dan awal abad 20 yang
J. Kerman, G. Tomlinson, V. Kerman, LISTEN (New York: Bedford/St. Martin‟s,
2002), hlm. 276.

8

10

berbeda dari sonata satu movement karya Domenico Scarlatti. Langkahlangkah yang turut berperan dalam munculnya bentuk ini:
a. Sonata yang dibagi menjadi beberapa movement tetapi dimainkan
tanpa jeda di antara movement-movement tersebut – Sonata Op. 27
No. 1 karya Beethoven.
b. Sonata dua movement – Sonata Op. 53, Op. 54, Op. 78 dan Op. 90,
Beethoven.
c. Perpaduan movement kedua (slow movement) dan minuet menjadi
satu – Sonata Op. 27 No. 2 “Moonlight” dan Scherzo, Beethoven;
Sonata in A major for violin and piano, Brahms; Symphony in D
minor, Franck.
d. Sonata-sonata seperti pada point (a) dan (b) di atas dengan
penggunaan cyclic treatment – Symphony No. 1 and 4, Schumann;
Cello Concerto in A minor, Saint-Saëns; Piano Concerto in E-flat
major, Liszt.
e. Pada akhirnya, bentuk satu movement biasanya dengan beberapa
bagian besar – Piano Concerto in A major, Liszt; Symphony No. 7,

Sibelius; Symphony No. 3, Roy Harris; Sonata No. 1 for piano,
Hindemith; Piano Sonata, Alban Berg; Sonata Op. 28 No. 3,
Prokoviev.9
Dari poin-poin di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa karakteristik
sonata satu movement pada abad 20 adalah sebagai bentuk movement
tunggal yang terdiri dari dua hingga lima bagian besar, dimana tema
musikal biasanya diperlakukan dalam pola berulang.

9

Stein, hlm. 152.

11

B. Sekilas tentang Instrumen Cello dan Piano
1. Instrumen Cello
Violincello atau yang lebih umum disebut cello juga berasal dari
keluarga instrumen gesek. Bentuknya serupa dengan biola, namun
panjangnya dua kali lipat dari panjang biola, tebalnya empat kali lebih
tebal dari biola, dan memiliki leher yang lebih panjang. Pada abad-abad
awal, posisi memainkan cello bisa nyaris vertikal di antara lutut, bahkan
dapat dimainkan sambil berdiri. Dalam perkembangannya di abad 19, ada
tuntutan untuk menyembunyikan nada-nada pada register atas sehingga
dibuatlah end-pin dari bahan metal yang digunakan untuk menyangga
cello dengan kokoh. Bow cello mirip bow biola, tapi ukurannya lebih
pendek dan lebih berat.10
Penemu cello adalah Andrea Amati dari Italia. Cello paling erat
terkait dengan musik klasik Eropa. Cello memberikan efek suara bass.
Cello mempunyai empat dawai. Dawai-dawainya biasanya ditala pada
nada (dari tinggi ke rendah) A, D, G, dan C. Cello seperti biola alto namun
suara yang dihasilkan satu oktaf lebih rendah.
Suara cello yang hangat, dalam, dan ekspresif, menyerupai suara
manusia, membuatnya menjadi instrumen favorit para komponis periode
romantik, seperti yang tertera dalam kutipan berikut : “The cello’s sound
is warm, intimate, and expressive, resembling the human voice, making it
a favorite with romantic composers.” 11
2. Instrumen Piano
Piano adalah alat yang paling populer dan paling serba guna di antara
instrumen musik lainnya. Instrumen ini memiliki register suara yang

Muhammad Syafiq “Ensiklopedia Musik Klasik”. Israr Ardiansyah. (Yogyakarta:
Adi Cita Karya Nusa, 2003), I, hlm 62.
11
Verlagsgesellschaft, Konëmann. The Illustrated Encyclopedia of Musical
Instruments (Bulgaria: Kibea Publishing Company, 2000), hlm. 280.
10

12

paling luas, melampaui register suara organ, dan memiliki kemampuan
ekspresi yang besar.
Hal ini juga berkaitan dengan fungsinya baik secara instrumen solo
maupun sebagai instrumen pengiring. Piano selalu muncul mulai dari
sebuah konser sampai resital solo dan pergelaran musik kamar sampai
konserto.
Piano dibuat pertama kali di Florence tahun 1710 oleh Bartolomeo
Cristofori dan saat itu disebut gravicembali col pian e forte. Cristofori
menemukan mekanisme piano yang menggunakan hammer (palu) sebagai
pemukul senar dan memungkinkan seorang pemain untuk mengendalikan
volume suara piano lewat tekanan jari-jarinya.12
Pada abad ke-18, muncullah beberapa pembuat piano yang terkenal
dan sangat penting dalam perkembangan piano. Mereka adalah Gottfried
Silbermann dan Johann Andreas Stein (Jerman), serta Kirkman, Johannes
Zumpe, dan John Broadwood (Inggris). Kemajuan utamanya terletak pada
penggunaan struktur mekanisme hammer yang memungkinkan untuk
membunyikan not yang sama, penambahan pedal, dan pengubahan bentuk
“piano Cristofori” menjadi “square piano”.
Square piano ini ditemukan oleh Johannes Zumpe tahun 1767 dan
pertama kali digunakan sebagai instrumen solo di Inggris oleh Johann
Christian Bach tahun 1768. Sedangkan Grand piano buatan Johann
Andreas Stein, yang dibuat sekitar tahun 1770, mendapat pujian dari
Mozart karena kecemerlangan suaranya.
Pada abad ke-19 perkembangan piano terpusat pada batas register.
Pada tahun 1817, Broadwood mempersembahkan kepada Beethoven piano
dengan register enam oktaf dari C1 sampai C3. Selain itu, terjadi
peningkatan pada kualitas suara, keefektifan mekanisme hammer yang
Muhammad Syafiq “Ensiklopedia Musik Klasik”. Israr Ardiansyah. (Yogyakarta:
Adi Cita Karya Nusa, 2003), I, hlm 235.
12

13

memungkinkan pengulangan nada secara lebih cepat, dan pemakaian
bentuk upright piano. Pengaturan dari senar piano upright, yang disusun
secara vertikal, ditemukan oleh Alpheus Babcock tahun 1825.
Senar-senar tersebut diatur sedemikian rupa menjadi sangat ringkas
dengan sederetan senar register bass terletak melintang pada ketinggian
yang berbeda terhadap senar register tengah dan atas. Perkembangan
dalam produksi piano terus berlanjut dan ratusan tahun berikutnya, piano
menjadi instrumen modern yang sangat penting dalam dunia musik di
seluruh dunia.
Piano modern, baik grand piano maupun upright piano, memiliki
pedal yang fungsinya untuk menambah ekspresi atau efek khusus pada
sebuah lagu. Biasanya ada dua pedal yang berada di bagian bawah dari
upright piano. Pedal sebelah kiri berfungsi untuk melembutkan nada yaitu
soft pedal dan pedal sebelah kanan untuk menahan nada disebut juga
sustaining pedal. Terdapat penambahan pedal ketiga di tengah-tengah
kedua pedal tadi. Pedal ini berfungsi sebagai sostenuto pedal yaitu untuk
menahan suatu nada yang disembunyikan pada saat pedal tersebut
ditekan.13
C. Sonata Op. 27 No. 2 “Sonata Quasi Una Fantasia”
1. Biografi Beethoven
Ludwig van Beethoven lahir di Bonn, sebuah kota di pinggir sungai
Rhine di Jerman, dan dibaptis pada tanggal 2 April 1769. Dia merupakan
anak dari merupakan anak dari pasangan Johann van Beethoven (c17401792) dan Maria Magdalena Keverich (1745-1787). Kakeknya, Louis van
Beethoven (1712-1773) bekerja sebagai Kapellmeister bagi pejabat daerah
Cologne, yang berpusat di Bonn. (Ludwig van) Beethoven mempunyai dua
Nirai N. D. Kristiana, “Eksperimentasi Pembuatan Komposisi : Let’s Play Tango
untuk Duet Piano dan Organ Elektrik”. Skripsi untuk mencapai gelar Sarjana Seni Musik di
Institut Seni Indonesia, Yogyakarta, 2003, hlm 20.
13

14

adik yang berhasil melewati masa kanak-kanaknya dengan selamat: Caspar
Anton Carl (dibaptis pada tanggal 8 April 1774) dan Nikolaus Johann
(dibaptis pada tanggal 2 Oktober 1776). 14
Selama masa kecilnya, Beethoven mendapatkan pelatihan musik
(memainkan piano dan biola) dari ayahnya yang juga merupakan seorang
musisi di Bonn. Dia juga belajar dari beberapa musisi lokal seperti Tobias
Friedrich Pfeiffer dan Franz Rovantini. Namun pendidikannya tidak
dilanjutkan sesudah ia menamatkan sekolah dasar. Pada tahun 1779,
Christian Gottlob Neefe datang ke Bonn untuk bekerja di bawah pejabat
daerah Cologne, dan menjadi figur penting dalam kehidupan bermusik
Beethoven. Neefe menjadi guru bagi Beethoven, kemudian saat Neefe
meninggalkan Bonn selama beberapa saat, Beethoven menjadi wakil
menggantikan posisinya, lalu akhirnya menjadi asisten tetap bagi Neefe.
Pada tahun 1787, Beethoven diberi kesempatan untuk pergi ke
Vienna. Walaupun kunjungannya singkat (tidak lebih dari dua minggu),
dia bertemu dengan Wolfgang Amadeus Mozart. Kabar tentang kesehatan
ibunya yang memburuk karena tuberculosis memaksa Beethoven untuk
segera kembali ke Bonn. Pada tanggal 17 Juli 1787, ibu Beethoven
meninggal dunia dan hal ini membuat ayah Beethoven makin kasar dan
keras temperamennya.
Sesudah itu, Beethoven meminta kepada tuannya untuk memberikan
setengah dari gaji ayahnya kepada dia supaya dia bisa mendukung adikadiknya, dan menjadi tulang punggung bagi keluarganya. Pada masa ini
pula dia mulai membangun reputasi sebagai musisi yang unggul di
kalangan para musisi istana, dan berteman dengan para bangsawan. Salah
seorang bangsawan teman Beethoven, Count Waldstein, mendorong

14

Stanley Sadie, ed., The New Groove Dictionary of Music and Musicians. Edisi ke-2.
Jilid 2. 2001. Hlm 73.

15

Beethoven untuk pergi ke Vienna untuk belajar kepada Franz Joseph
Haydn.
Pada minggu kedua bulan November 1792, Beethoven sampai ke kota
Vienna untuk belajar dari Haydn. Meskipun Haydn dikenal sebagai figur
kebapakan bagi para muridnya, namun relasi antara Beethoven dan Haydn
tidak berjalan mulus. Saat Beethoven hendak mempublikasikan karya
pertamanya, sebuah piano trio, Haydn menyarankan Beethoven untuk
tidak memasukkan salah satu nomor, yaitu no.3 dalam C minor. Bagi
Haydn, karya no.3 ini terlalu ekstrim dalam perubahan mood, tekstur,
dinamika, dan ritme. Namun Beethoven malah menganggap Haydn
sebagai penghalang kreativitasnya, dan tetap bersikeras memasukkan
karya no.3 ini dalam publikasinya.
Pelajaran Beethoven dengan Haydn tidak berlangsung lama. Pada
tahun 1794, Haydn bertolak ke Inggris, dan mempercayakan Beethoven
kepada dua orang guru : Johann Georg Alberchtsberger dan Antonio
Salieri. Alberchtsberger adalah Kapellmeister di Stephansdom dan seorang
guru kontrapung yang ternama di Vienna, sedangkan Salieri adalah
Kapellmeister kerajaan di Vienna. Salieri sering memberikan pelajaran
gratis kepada para musisi yang ingin belajar darinya, terutama dalam hal
setting bahasa Italia dalam musik, dan Beethoven termasuk salah satu
musisi yang memanfaatkan kesempatan ini dengan segera setelah dia tiba
di Vienna.
Pada tahun-tahun awalnya di Vienna, Beethoven juga berusaha untuk
memantapkan dirinya sebagai seorang pianis dan komposer. Dia
berpartisipasi dalam berbagai pertunjukan dan konser, dan kemampuan
improvisasi Beethoven sangat menonjol sehingga namanya cepat dikenal
di Vienna. Kejeniusannya sebagai komposer piano tercermin dalam piano
sonata karangannya, salah satunya adalah Sonata Op.13 No. 8
“Pathetique” yang dia gubah pada tahun 1799.

16

Pada awal tahun 1800-an, Beethoven mulai menyadari bahwa ada
gangguan dalam pendengarannya. Salah seorang sahabatnya, Karl
Amenda, menjadi saksi pergumulan Beethoven menghadapi kenyataan
bahwa dia akan menjadi tuli. Dalam surat-suratnya kepada Amenda,
Beethoven menuliskan bagaimana tertekannya dia dengan penyakitnya
yang dapat berakibat buruk bagi profesinya sebagai musisi. Beethoven
menderita penyakit otosklerosis, sebuah kondisi yang sangat langka
dimana saraf-saraf pendengarannya semakin lemah. Namun, di sisi lain,
permainan piano Beethoven menjadi bertambah hebat.
Salah satu orang yang mencerahkan hari-hari Beethoven adalah
Countess Giulietta Guicciardi. Giulietta bersama dua orang sepupunya
belajar piano kepada Beethoven, dan Beethoven secara diam-diam
menaruh hati kepada Giulietta yang pada saat itu baru berumur 17 tahun.
Beethoven bahkan mendedikasikan 'Moonlight' Sonata Op.27 No.2 yang
dia tulis pada tahun 1801 kepada Giulietta.
Titik nadir pergumulan hidup Beethoven adalah pada tahun 1802.
Pada saat itu, ia berkunjung ke Heiligenstadt, sebuah kota kecil di luar
Vienna, untuk berlibur. Di kota ini, dia menuliskan Heiligenstadt
Testament, sebuah surat wasiat yang dia tulis dan ditujukan bagi kedua
saudaranya. Dalam surat ini dia menceritakan kondisi pendengarannya
yang tidak akan membaik, dan walaupun tidak membatalkan niatnya untuk
mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri, Beethoven merasa siap untuk
menghadapi kematian, dan dia bertekad untuk hidup dan berjuang demi
musiknya. Ironisnya, Beethoven tidak mengirimkan surat ini dan surat ini
ditemukan dalam tumpukan kertas-kertas di apartemennya di Vienna
sesudah Beethoven meninggal.15

Grout, Donald Jay & Palisca, Claude V, A History of Western Music – Sixth
Edition, W.W. Norton Company, New York, London, hal 73.
15

17

2. Latar Belakang Sonata Op. 27 No. 2 “Sonata Quasi Una Fantasia”
Piano Sonata in C-sharp minor “Quasi Una Fantasia”, Op. 27 No. 2,
adalah komposisi untuk piano karya Ludwig van Beethoven yang
diciptakan pada tahun 1801. “Quasi Una Fantasia” ini memikiki arti
seperti sonata tapi fantasia. Sonata ini terdiri dari tiga movement, yaitu
Adagio sostenuto, Allegretto, dan Presto agitato.
Komposisi ini diciptakan sebagai wujud cinta Beethoven kepada
muridnya, Countess Giulietta Guicciardi. Perbedaan derajat yang terjadi
antara Giulietta (anak bangsawan) dan Beethoven (rakyat biasa) akhirnya
mengakhiri hubungan mereka. Melalui komposisi tersebut, Beethoven
mengungkapkan betapa dalamnya perasaan cintanya kepada muridnya itu.
Karya tersebut dikenal juga dengan nama “Moonlight Sonata”. yang
merupakan judul pemberian Ludwig Rellstab (seorang kritikus musik dari
German) di tahun 1832, yang diberikan setelah 5 tahun meninggalnya
Beethoven. Rellstab memberikan judul tersebut karena sonata itu
mengingatkannya

tentang

keindahan

sinar

bulan

purnama

yang

dipantulkan oleh air danau Lucerne.16

16

Ketikamerantau.blogspot.com/2012/02/Beethoven-di-balik-moonlight-sonata.html.
diakses tanggal 5 november 2014.

18