S SOS 1202167 Chapter1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Penelitian
Perkembangan zaman yang terjadi
karena adanya globalisasi dan
modernisasi mempengaruhi berbagai aspek seperti pengetahuan, teknologi bahkan
gaya hidup. Perkembangan tersebut dapat dirasakan oleh berbagai pihak, salah
satunya remaja. Pada umumnya remaja memiliki rasa ingin tahu yang tinggi,
ingin eksis dan selalu mengikuti jaman. Namun terkadang remaja tidak bijak
dalam mengikuti perkembangan zaman. Dewasa ini banyak remaja yang
terjerumus pada pergaulan bebas karena terpengaruh pada gaya hidup bebas di
negara-negara barat, salah satunya free sex. Hal ini karena bayaknya tayangantayangan yang menunjukan gaya hidup bebas
dan diadopsi oleh remaja di
Indonesia. Mereka memiliki rasa ingin tahu yang tinggi mengenai seksualitas
mencari
informasi dari
artikel, majalah, gambar dan film porno yang
menampilkan gambaran hubungan seksual tanpa mengajarkan tanggung jawab
dan resiko yang yang harus dihadapi. Akibatnya banyak remaja yang tanpa malumalu melakukan hubungan seks pranikah.
Seks pranikah adalah hubungan seksual di luar pernikahan resmi menurut
hukum dan agama yang terjadi antara pria dan wanita. Dampak dari perilaku seks
pranikah yaitu hilangnya keperawanan dan keperjakaan, tertular penyakit menular
seksual, hilang kesempatan untuk melanjutkan pendidikan bagi remaja usia
sekolah, kehamilan yang tidak diinginkan, dan aib bagi keluarga. Seks pranikah
banyak terjadi dikota kota besar seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, Medan.
Tercatat dalam survey yang dilakukan Badan Koordinasi Keluarga Berencana
Nasional (BKKBN) tahun 2013 menyebutkan 63% remaja di beberapa kota besar
di Indonesia telah melakukan seks pranikah. Jabodetabek 51%, Bandung 54%,
Surabaya 47% dan Medan 52%. Hal ini dikarenakan pergaulan di kota yang lebih
terbuka dan luas, lebih penting lagi karena kurangnya pengawasan orangtua dan
pengaruh dari luar dan media sosial dapat menjadi pemicu perilaku seks pranikah.
Survei yang dilakukan Komite Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) dan
Kementrian Kesehatan (Kemenkes) pada Oktober 2013 memaparkan 62,7%
remaja di Indonesia melakukan seks bebas dan 20% dari 94.270 perempuan yang
Nurjanah Munawaroh, 2016
ADAPTASI PASANGAN HAMIL DI LUAR NIKAH KE DALAM LINGKUNGAN SOSIAL
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1
2
hamil sebelum menikah akibat seks bebas berasal dari kalangan remaja usia 15-24
tahun. Kehamilan yang tidak diinginkan berdampak pada kondisi psikis, sosial,
dan fisik. Dalam penelitian Solihat (2013, hlm 32) menyatakan, remaja yang
hamil di luar nikah akan merasakan dampak psiko-sosial seperti ketegangan
mental dan kebingungan akan peran sosial, selain itu juga akan terjadi cemoohan
dan penolakan dari masyarakat sekitar. Kehamilan yang tidak diinginkan akan
merugikan bagi kedua pihak baik lelaki yang menghamili atau wanita yang hamil.
Banyak wanita yang hamil karena seks pranikah melangsungkan pernikahan
semata mata untuk menutupi aib dari lingkungan sekitar dan sebagai bentuk
tanggung jawab dari kedua pasangan tersebut terutama laki-laki.
Dari hasil observasi dengan KUA di awal penelitian, terdapat peningkatan
kasus pernikahan karena hamil di luar nikah. Berdasarkan informasi dari KUA
terjadi peningkatan kasus pernikahan karena hamil di luar nikah. Data dari KUA
Cimenyan menunjukan bahwa tahun 2015 pernikahan karena hamil di luar nikah
meningkat hingga 80 kasus dengan Kelurahan Cibeunying sebagai kasus
terbanyak yaitu 42 kasus dalam setahun.
Pernikahan karena hamil di luar nikah dilandasi dengan keterpaksaan.
pernikahan yang dilaksanakan tanpa persiapan yang matang berdampak pada
kehidupan pasangan selanjutnya. Ngantung (2012, hlm.7) menyebutkan, “dampak
dari perkawinan remaja ialah ketidakstabilan emosi dan rasa minder yang
berakibat pada aspek sosial ekonomi, yaitu perceraian, pengangguran,
kriminalitas, jumlah pembuangan anak dan diperlakukan salah.” Dampak lain
pernikahan karena hamil di luar nikah menimbulkan banyak hal yang dirasakan
oleh sepasang remaja (Farida, 2009 hlm.130) antara lain munculnya perasaan
bersalah dan berdosa (guilty feeling), malu pada diri sendri atau pun malu pada
orang lain, menghukum diri sendiri dengan cara menarik diri (mengasingkan diri),
penyesalan berlarut-larut, stress yang mengakibatkan tidak nafsu makan dan sulit
tidur (insomnia), lari dari kenyataan, bunuh diri, aborsi dan perceraian. Remaja
yang hamil di luar nikah akan merasa terisolasi karena lingkungan membicarakan
kehamilan yang mereka alami dan pernikahan mereka.
Dari hal tersebut peneliti ingin mengetahui bagaimana adaptasi pasangan
yang menikah karena hamil di luar nikah di lingkungan sosialnya. Adaptasi
Nurjanah Munawaroh, 2016
ADAPTASI PASANGAN HAMIL DI LUAR NIKAH KE DALAM LINGKUNGAN SOSIAL
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3
adalah suatu proses mental dan tingkah laku yang menyebabkan seseorang
menyesuaikan diri sesuai dengan keinginan dalam diri sendiri agar dapat diterima
dilingkungannya. Adaptasi penting untuk dilakukan karena sebagai makhluk
sosial, manusia tidak dapat hidup sendiri tanpa bantuan orang lain. Pada kasus
pernikahan karena hamil duluan, pasangan tersebut akan melakukan penyesuaian
pada status dan peran baru mereka sebagai suami istri dengan label “hamil
duluan” atau MBA (married by accident). Label atau julukan tersebut
mempengaruhi pasangan hamil di luar nikah dalam beradaptasi.
Pasangan yang menikah karena hamil di luar nikah tidak mudah untuk
menyesuaikan diri dengan lingkungan tempat dia tinggal. Hal itu karena pasangan
tersebut memiliki aib di antara keduanya yang menimbulkan rasa malu. Selain itu
setelah menikah pasangan tersebut akan tinggal bersama. Biasanya pasangan yang
sudah menikah akan tinggal terpisah dengan orang, pasa kasus hamil di luar nikah
kebanyakan pasangan masih tinggal dengan orang tua. Image sebagai pasangan
yang menikah karena hamil diluar nikah memberi kesan negatif sehingga ada
cemoohan, dan gunjingan pada masyarakat yang bisa menjadi tekan bagi
pasangan tersebut untuk menyesuaikan diri. Pasangan hamil di luar nikah tersebut
juga harus melakukan penyesuaian pada masing-masing keluarga, dalam hal ini
hubungan mertua-menantu. Bagaimana penyesuaian yang dilakukan pasangan
tersebut dalam hubungan keluarga. Penyesuaian diri ini dilakukan sebagai upaya
penerimaan pasangan tersebut dimasyarakat.
Hal yang menarik pada penelitian ini adalah meninjau adaptasi sosial tidak
hanya dari sudut pandang perempuan sebagai orang yang hamil di luar nikah,
melainkan dari sudut pandang lelaki sebagai orang yang menghamili.. Karena
menurut peneliti, pihak lelaki pasti mengalami kesulitan beradaptasi, selain karena
menghamili atau menikahi wanita yang hamil di luar nikah, adalah karena status
dan tanggung jawab barunya sebagai suami dan ayah dimana kesiapan dan
kematangan belum terpenuhi.
Berdasarkan pengamatan peneliti, adaptasi pada pasangan yang
yang
menikah karena hamil di luar nikah mengalami beberapa hambatan yang berasal
dari penerimaan diri pasangan tersebut oleh keluarga dan sikap menarik diri
pasangan tersebut dari masyarakat. Berdasarkah hal tersebut maka peneliti tertarik
Nurjanah Munawaroh, 2016
ADAPTASI PASANGAN HAMIL DI LUAR NIKAH KE DALAM LINGKUNGAN SOSIAL
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4
untuk melakukan suatu penelitian dengan judul “ADAPTASI PASANGAN
HAMIL DI LUAR NIKAH KE DALAM LINGKUNGAN SOSIAL (Studi kasus
pada pasangan hamil di luar nikah di Kelurahan Cibeunying Kecamatan
Cimenyan Kabupaten Bandung)”
1.2
Rumusan Masalah Penelitian
Dalam penelitian kualitatif perumusan masalah lebih ditekankan untuk
mengungkap aspek kualitatif dalam suatu masalah. Berdasarkan latar belakang
diatas, maka peneliti mengajukan masalah pokok penelitian yaitu : “Bagaimana
adaptasi pasangan hamil di luar nikah ke dalam lingkungan sosial?”
Agar penelitian terfokus pada masalah pokok, peneliti akan menjabarkan
batasan masalah sebagai berikut :
1.
Bagaimana latar belakang pasangan hamil di luar nikah tersebut?
2.
Bagaimana interaksi pasangan hamil di luar nikah ke dalam lingkungan
sosial?
3.
Apa hambatan yang dialami pasangan hamil di luar nikah dalam
beradaptasi dengan lingkungan sosial?
4.
Bagaimana upaya pasangan hamil di luar nikah dalam beradaptasi dengan
lingkungan sosial?
1.3
Tujuan Penelitian
1.3.1
Tujuan Umum
Secara umum tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh
gambaran mengenai bagaimana adaptasi pasangan hamil di luar nikah ke dalam
lingkungan sosial.
1.3.2. Tujuan Khusus
Sesuai dengan identifikasi dan rumusan masalah yang telah dikemukakan
di atas, maka tujuan khusus dari penelitian ini adalah mengetahui:
1. Mengetahui latar belakang pasangan hamil di luar nikah tersebut.
2.
Mengetahui Interaksi yang dilakukan oleh pasangan hamil di luar nikah
dalam beradaptasi dengan lingkungan sosialnya.
3. Mengetahui Hambatan yang dialami pasangan hamil di luar nikah dalam
beradaptasi dengan lingkungan sosialnya.
Nurjanah Munawaroh, 2016
ADAPTASI PASANGAN HAMIL DI LUAR NIKAH KE DALAM LINGKUNGAN SOSIAL
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
5
4. Mengetahui Upaya yang dilakukan oleh pasangan hamil di luar nikah
dalam beradaptasi dengan lingkungan sosialnya.
1.4
Manfaat Penelitian
1.4.1
Manfaat Teoritis
1. Memberikan kontribusi pengetahuan dalam bidang Sosiologi khususnya
mengenai adaptasi pasangan hamil di luar nikah ke dalam lingkungan
sosialnya.
2. Untuk mendukung teori-teori yang sudah ada sebelumnya sehubungan
dengan masalah yang dibahas dalam penelitian.
3. Sebagai bahan perbandingan bagi penelitian berikutnya yang sejenis.
1.4.2. Manfaat Praktis
Penulis berharap hasil penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi
berbagai pihak yang berhubungan dengan bidang Sosiologi maupun pendidikan
seperti :
1. Bagi penulis, penelitian ini dapat memberikan wawasan yang baru tentang
bagaimana adaptasi pasangan hamil di luar nikah di lingkungan tempat
tinggal, mengingat bahwa fenomena ini banyak terjadi di Indonesia dan
terjadi di lingkungan tempat tinggal peneliti.
2. Bagi mahasiswa program studi pendidikan Sosiologi, hasil penelitian ini
dapat dimanfaatkan sebagai salah satu referensi pemahaman mengenai
adaptasi pasangan hamil di luar nikah ke dalam lingkungan sosialnya.
3.
Bagi mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia,dapat memahami dan
menambah wawasan mengenai adaptasi pasangan hamil di luar nikah ke
dalam lingkungan sosialnya.
4. Bagi pembaca, hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan
dan referensi dalam memahami bagaimana adaptasi pasangan hamil di luar
nikah ke dalam lingkungan sosialnya.
1.5
Struktur Organisasi Skripsi
Sistematika penulisan dalam penyusunan skripsi ini meliputi lima bab,
yaitu:
Nurjanah Munawaroh, 2016
ADAPTASI PASANGAN HAMIL DI LUAR NIKAH KE DALAM LINGKUNGAN SOSIAL
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
6
BAB I Pendahuluan : Dalam bab ini diuraikan mengenai latar belakang penelitian,
identifikasi dan rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, dan
manfaat penelitian.
BAB II Tinjauan Pustaka : Pada bab ini diuraikan dokumen-dokumen atau datadata yang berkaitan dengan fokus penelitian serta teori-teori yang
mendukung penelitian penulis.
BAB III Metode penelitian
: Pada bab ini penulis menjelaskan metode dan
desain penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian, prosedur
penelitian, serta teknik pengumpulan dan analisis data yang digunakan
dalam penelitian mengenai adaptasi pasangan suami istri hamil di luar
nikah di kota Bandung
BAB IV Temuan dan Pembahasan : Dalam bab ini penulis menganalisis hasil
temuan data tentang gambaran umum dari adaptasi pasangan suami istri
hamil di luar nikah ke dalam lingkungan sosial di kota Bandung
BAB V Simpulan dan saran
: Dalam bab ini penulis berusaha mencoba
memberikan simpulan dan saran sebagai penutup dari hasil penelitian dan
permasalahan yang telah diidentifikasi dan dikaji dalam skripsi.
Nurjanah Munawaroh, 2016
ADAPTASI PASANGAN HAMIL DI LUAR NIKAH KE DALAM LINGKUNGAN SOSIAL
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Penelitian
Perkembangan zaman yang terjadi
karena adanya globalisasi dan
modernisasi mempengaruhi berbagai aspek seperti pengetahuan, teknologi bahkan
gaya hidup. Perkembangan tersebut dapat dirasakan oleh berbagai pihak, salah
satunya remaja. Pada umumnya remaja memiliki rasa ingin tahu yang tinggi,
ingin eksis dan selalu mengikuti jaman. Namun terkadang remaja tidak bijak
dalam mengikuti perkembangan zaman. Dewasa ini banyak remaja yang
terjerumus pada pergaulan bebas karena terpengaruh pada gaya hidup bebas di
negara-negara barat, salah satunya free sex. Hal ini karena bayaknya tayangantayangan yang menunjukan gaya hidup bebas
dan diadopsi oleh remaja di
Indonesia. Mereka memiliki rasa ingin tahu yang tinggi mengenai seksualitas
mencari
informasi dari
artikel, majalah, gambar dan film porno yang
menampilkan gambaran hubungan seksual tanpa mengajarkan tanggung jawab
dan resiko yang yang harus dihadapi. Akibatnya banyak remaja yang tanpa malumalu melakukan hubungan seks pranikah.
Seks pranikah adalah hubungan seksual di luar pernikahan resmi menurut
hukum dan agama yang terjadi antara pria dan wanita. Dampak dari perilaku seks
pranikah yaitu hilangnya keperawanan dan keperjakaan, tertular penyakit menular
seksual, hilang kesempatan untuk melanjutkan pendidikan bagi remaja usia
sekolah, kehamilan yang tidak diinginkan, dan aib bagi keluarga. Seks pranikah
banyak terjadi dikota kota besar seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, Medan.
Tercatat dalam survey yang dilakukan Badan Koordinasi Keluarga Berencana
Nasional (BKKBN) tahun 2013 menyebutkan 63% remaja di beberapa kota besar
di Indonesia telah melakukan seks pranikah. Jabodetabek 51%, Bandung 54%,
Surabaya 47% dan Medan 52%. Hal ini dikarenakan pergaulan di kota yang lebih
terbuka dan luas, lebih penting lagi karena kurangnya pengawasan orangtua dan
pengaruh dari luar dan media sosial dapat menjadi pemicu perilaku seks pranikah.
Survei yang dilakukan Komite Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) dan
Kementrian Kesehatan (Kemenkes) pada Oktober 2013 memaparkan 62,7%
remaja di Indonesia melakukan seks bebas dan 20% dari 94.270 perempuan yang
Nurjanah Munawaroh, 2016
ADAPTASI PASANGAN HAMIL DI LUAR NIKAH KE DALAM LINGKUNGAN SOSIAL
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1
2
hamil sebelum menikah akibat seks bebas berasal dari kalangan remaja usia 15-24
tahun. Kehamilan yang tidak diinginkan berdampak pada kondisi psikis, sosial,
dan fisik. Dalam penelitian Solihat (2013, hlm 32) menyatakan, remaja yang
hamil di luar nikah akan merasakan dampak psiko-sosial seperti ketegangan
mental dan kebingungan akan peran sosial, selain itu juga akan terjadi cemoohan
dan penolakan dari masyarakat sekitar. Kehamilan yang tidak diinginkan akan
merugikan bagi kedua pihak baik lelaki yang menghamili atau wanita yang hamil.
Banyak wanita yang hamil karena seks pranikah melangsungkan pernikahan
semata mata untuk menutupi aib dari lingkungan sekitar dan sebagai bentuk
tanggung jawab dari kedua pasangan tersebut terutama laki-laki.
Dari hasil observasi dengan KUA di awal penelitian, terdapat peningkatan
kasus pernikahan karena hamil di luar nikah. Berdasarkan informasi dari KUA
terjadi peningkatan kasus pernikahan karena hamil di luar nikah. Data dari KUA
Cimenyan menunjukan bahwa tahun 2015 pernikahan karena hamil di luar nikah
meningkat hingga 80 kasus dengan Kelurahan Cibeunying sebagai kasus
terbanyak yaitu 42 kasus dalam setahun.
Pernikahan karena hamil di luar nikah dilandasi dengan keterpaksaan.
pernikahan yang dilaksanakan tanpa persiapan yang matang berdampak pada
kehidupan pasangan selanjutnya. Ngantung (2012, hlm.7) menyebutkan, “dampak
dari perkawinan remaja ialah ketidakstabilan emosi dan rasa minder yang
berakibat pada aspek sosial ekonomi, yaitu perceraian, pengangguran,
kriminalitas, jumlah pembuangan anak dan diperlakukan salah.” Dampak lain
pernikahan karena hamil di luar nikah menimbulkan banyak hal yang dirasakan
oleh sepasang remaja (Farida, 2009 hlm.130) antara lain munculnya perasaan
bersalah dan berdosa (guilty feeling), malu pada diri sendri atau pun malu pada
orang lain, menghukum diri sendiri dengan cara menarik diri (mengasingkan diri),
penyesalan berlarut-larut, stress yang mengakibatkan tidak nafsu makan dan sulit
tidur (insomnia), lari dari kenyataan, bunuh diri, aborsi dan perceraian. Remaja
yang hamil di luar nikah akan merasa terisolasi karena lingkungan membicarakan
kehamilan yang mereka alami dan pernikahan mereka.
Dari hal tersebut peneliti ingin mengetahui bagaimana adaptasi pasangan
yang menikah karena hamil di luar nikah di lingkungan sosialnya. Adaptasi
Nurjanah Munawaroh, 2016
ADAPTASI PASANGAN HAMIL DI LUAR NIKAH KE DALAM LINGKUNGAN SOSIAL
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3
adalah suatu proses mental dan tingkah laku yang menyebabkan seseorang
menyesuaikan diri sesuai dengan keinginan dalam diri sendiri agar dapat diterima
dilingkungannya. Adaptasi penting untuk dilakukan karena sebagai makhluk
sosial, manusia tidak dapat hidup sendiri tanpa bantuan orang lain. Pada kasus
pernikahan karena hamil duluan, pasangan tersebut akan melakukan penyesuaian
pada status dan peran baru mereka sebagai suami istri dengan label “hamil
duluan” atau MBA (married by accident). Label atau julukan tersebut
mempengaruhi pasangan hamil di luar nikah dalam beradaptasi.
Pasangan yang menikah karena hamil di luar nikah tidak mudah untuk
menyesuaikan diri dengan lingkungan tempat dia tinggal. Hal itu karena pasangan
tersebut memiliki aib di antara keduanya yang menimbulkan rasa malu. Selain itu
setelah menikah pasangan tersebut akan tinggal bersama. Biasanya pasangan yang
sudah menikah akan tinggal terpisah dengan orang, pasa kasus hamil di luar nikah
kebanyakan pasangan masih tinggal dengan orang tua. Image sebagai pasangan
yang menikah karena hamil diluar nikah memberi kesan negatif sehingga ada
cemoohan, dan gunjingan pada masyarakat yang bisa menjadi tekan bagi
pasangan tersebut untuk menyesuaikan diri. Pasangan hamil di luar nikah tersebut
juga harus melakukan penyesuaian pada masing-masing keluarga, dalam hal ini
hubungan mertua-menantu. Bagaimana penyesuaian yang dilakukan pasangan
tersebut dalam hubungan keluarga. Penyesuaian diri ini dilakukan sebagai upaya
penerimaan pasangan tersebut dimasyarakat.
Hal yang menarik pada penelitian ini adalah meninjau adaptasi sosial tidak
hanya dari sudut pandang perempuan sebagai orang yang hamil di luar nikah,
melainkan dari sudut pandang lelaki sebagai orang yang menghamili.. Karena
menurut peneliti, pihak lelaki pasti mengalami kesulitan beradaptasi, selain karena
menghamili atau menikahi wanita yang hamil di luar nikah, adalah karena status
dan tanggung jawab barunya sebagai suami dan ayah dimana kesiapan dan
kematangan belum terpenuhi.
Berdasarkan pengamatan peneliti, adaptasi pada pasangan yang
yang
menikah karena hamil di luar nikah mengalami beberapa hambatan yang berasal
dari penerimaan diri pasangan tersebut oleh keluarga dan sikap menarik diri
pasangan tersebut dari masyarakat. Berdasarkah hal tersebut maka peneliti tertarik
Nurjanah Munawaroh, 2016
ADAPTASI PASANGAN HAMIL DI LUAR NIKAH KE DALAM LINGKUNGAN SOSIAL
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4
untuk melakukan suatu penelitian dengan judul “ADAPTASI PASANGAN
HAMIL DI LUAR NIKAH KE DALAM LINGKUNGAN SOSIAL (Studi kasus
pada pasangan hamil di luar nikah di Kelurahan Cibeunying Kecamatan
Cimenyan Kabupaten Bandung)”
1.2
Rumusan Masalah Penelitian
Dalam penelitian kualitatif perumusan masalah lebih ditekankan untuk
mengungkap aspek kualitatif dalam suatu masalah. Berdasarkan latar belakang
diatas, maka peneliti mengajukan masalah pokok penelitian yaitu : “Bagaimana
adaptasi pasangan hamil di luar nikah ke dalam lingkungan sosial?”
Agar penelitian terfokus pada masalah pokok, peneliti akan menjabarkan
batasan masalah sebagai berikut :
1.
Bagaimana latar belakang pasangan hamil di luar nikah tersebut?
2.
Bagaimana interaksi pasangan hamil di luar nikah ke dalam lingkungan
sosial?
3.
Apa hambatan yang dialami pasangan hamil di luar nikah dalam
beradaptasi dengan lingkungan sosial?
4.
Bagaimana upaya pasangan hamil di luar nikah dalam beradaptasi dengan
lingkungan sosial?
1.3
Tujuan Penelitian
1.3.1
Tujuan Umum
Secara umum tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh
gambaran mengenai bagaimana adaptasi pasangan hamil di luar nikah ke dalam
lingkungan sosial.
1.3.2. Tujuan Khusus
Sesuai dengan identifikasi dan rumusan masalah yang telah dikemukakan
di atas, maka tujuan khusus dari penelitian ini adalah mengetahui:
1. Mengetahui latar belakang pasangan hamil di luar nikah tersebut.
2.
Mengetahui Interaksi yang dilakukan oleh pasangan hamil di luar nikah
dalam beradaptasi dengan lingkungan sosialnya.
3. Mengetahui Hambatan yang dialami pasangan hamil di luar nikah dalam
beradaptasi dengan lingkungan sosialnya.
Nurjanah Munawaroh, 2016
ADAPTASI PASANGAN HAMIL DI LUAR NIKAH KE DALAM LINGKUNGAN SOSIAL
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
5
4. Mengetahui Upaya yang dilakukan oleh pasangan hamil di luar nikah
dalam beradaptasi dengan lingkungan sosialnya.
1.4
Manfaat Penelitian
1.4.1
Manfaat Teoritis
1. Memberikan kontribusi pengetahuan dalam bidang Sosiologi khususnya
mengenai adaptasi pasangan hamil di luar nikah ke dalam lingkungan
sosialnya.
2. Untuk mendukung teori-teori yang sudah ada sebelumnya sehubungan
dengan masalah yang dibahas dalam penelitian.
3. Sebagai bahan perbandingan bagi penelitian berikutnya yang sejenis.
1.4.2. Manfaat Praktis
Penulis berharap hasil penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi
berbagai pihak yang berhubungan dengan bidang Sosiologi maupun pendidikan
seperti :
1. Bagi penulis, penelitian ini dapat memberikan wawasan yang baru tentang
bagaimana adaptasi pasangan hamil di luar nikah di lingkungan tempat
tinggal, mengingat bahwa fenomena ini banyak terjadi di Indonesia dan
terjadi di lingkungan tempat tinggal peneliti.
2. Bagi mahasiswa program studi pendidikan Sosiologi, hasil penelitian ini
dapat dimanfaatkan sebagai salah satu referensi pemahaman mengenai
adaptasi pasangan hamil di luar nikah ke dalam lingkungan sosialnya.
3.
Bagi mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia,dapat memahami dan
menambah wawasan mengenai adaptasi pasangan hamil di luar nikah ke
dalam lingkungan sosialnya.
4. Bagi pembaca, hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan
dan referensi dalam memahami bagaimana adaptasi pasangan hamil di luar
nikah ke dalam lingkungan sosialnya.
1.5
Struktur Organisasi Skripsi
Sistematika penulisan dalam penyusunan skripsi ini meliputi lima bab,
yaitu:
Nurjanah Munawaroh, 2016
ADAPTASI PASANGAN HAMIL DI LUAR NIKAH KE DALAM LINGKUNGAN SOSIAL
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
6
BAB I Pendahuluan : Dalam bab ini diuraikan mengenai latar belakang penelitian,
identifikasi dan rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, dan
manfaat penelitian.
BAB II Tinjauan Pustaka : Pada bab ini diuraikan dokumen-dokumen atau datadata yang berkaitan dengan fokus penelitian serta teori-teori yang
mendukung penelitian penulis.
BAB III Metode penelitian
: Pada bab ini penulis menjelaskan metode dan
desain penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian, prosedur
penelitian, serta teknik pengumpulan dan analisis data yang digunakan
dalam penelitian mengenai adaptasi pasangan suami istri hamil di luar
nikah di kota Bandung
BAB IV Temuan dan Pembahasan : Dalam bab ini penulis menganalisis hasil
temuan data tentang gambaran umum dari adaptasi pasangan suami istri
hamil di luar nikah ke dalam lingkungan sosial di kota Bandung
BAB V Simpulan dan saran
: Dalam bab ini penulis berusaha mencoba
memberikan simpulan dan saran sebagai penutup dari hasil penelitian dan
permasalahan yang telah diidentifikasi dan dikaji dalam skripsi.
Nurjanah Munawaroh, 2016
ADAPTASI PASANGAN HAMIL DI LUAR NIKAH KE DALAM LINGKUNGAN SOSIAL
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu