Perbandingan Kinerja Keuangan Bank Syariah dan Bank Konvensional Berdasarkan Laporan Keuangan Perbankan 2011-2014 dengan Menggunakan Metode CAMEL

BAB I
PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang
Bank merupakan salah satu lembaga keuangan yang mempunyai peranan

penting di dalam perekonomian suatu negara sebagai lembaga perantara
keuangan. Hal ini dikarenakan perbankan merupakan salah satu dari sistem
keuangan yang berfungsi sebagai Financial Intermediary, yaitu suatu lembaga
yang mempunyai peran untuk mempertemukan antara pemilik dan pengguna
dana.
Dalam kehidupan masyarakat modern sehari-hari, sebagian besar hampir
melibatkan jasa-jasa dari sektor perbankan. Buruknya kondisi perbankan bisa
berdampak buruk pula pada perekonomian secara keseluruhan. Dengan demikian,
upaya memperkuat sektor perbankan nasional menjadi salah satu faktor penting
dalam memperkuat perekonomian nasional.
Bank dalam Pasal 1 ayat (2) UU No. 10 Tahun 1998 tentang perubahan
UU No. 7 Tahun 1992 tentang perbankan adalah badan usaha yang menghimpun
dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada

masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lain dalam rangka
meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.

1
Universitas Sumatera Utara

2

Jenis bank di Indonesia dibedakan menjadi dua jenis, yang dibedakan
berdasarkan pembayaran bunga atau bagi hasil usaha :
1. Bank yang melakukan usaha secara konvensional.
2. Bank yang melakukan usaha secara syariah.
Hal mendasar yang membedakan antara lembaga keuangan konvensional
dengan syariah adalah terletak pada pengembalian dan pembagian keuntungan
yang diberikan oleh nasabah kepada lembaga keuangan dan/atau yang diberikan
oleh lembaga keuangan kepada nasabah. Kegiatan operasional bank syariah
menggunakan prinsip bagi hasil. Bank syariah tidak menggunakan bunga sebagai
alat untuk memperoleh pendapatan maupun membebankan bunga atas
penggunaan dana dan pinjaman karena bunga merupakan riba yang diharamkan.
Dengan berkembangnya dunia usaha dan semakin banyaknya usaha

perbankan yang besar, maka faktor keuangan mempunyai arti yang sangat
penting. Oleh karena itu, penerapan prinsip-prinsip yang sehat pelaksanaan
fungsi-fungsi keuangan secara baik akan sangat menunjang tercapainya tujuan
perusahaan.
Saat ini cukup banyak Bank Konvensional di Indonesia yang telah
mendirikan atau membuka cabang yang bersifat syariah. Sebagai contoh Bank
Mandiri yang kini membuka Bank Syariah Mandiri dengan berlandaskan prinsip
syariah. Namun hal ini yang menjadi salah satu bahan pertanyaan oleh penulis
seperti pada masyarakat modern seperti sekarang ini. Apakah hal tersebut
dilatarbelakangi oleh faktor kinerja keuangan yang dimiliki oleh Bank Syariah

Universitas Sumatera Utara

3

lebih baik dan lebih menguntungkan jika dibandingkan dengan Bank
Konvensional atau adakah hal lain yang menjadi dasar bagi Bank Konvensional.
Sebagai salah satu lembaga keuangan, bank perlu menjaga kinerjanya agar
dapat beroperasi secara optimal. Kinerja keuangan bank merupakan bagian dari
kinerja bank secara keseluruhan. Kinerja (kondisi keuangan) bank merupakan hal

yang penting untuk mengukur kemampuan bank dalam mengelola dan
memberdayakan sumber daya yang ada untuk mendapatkan laba yang ditargetkan.
Kinerja bank secara keseluruhan merupakan gambaran prestasi yang
dicapai bank dalam operasionalnya, baik menyangkut aspek keuangan,
pemasaran, penghimpunan dan penyaluran dana, teknologi, maupun sumber daya
manusia.
Laporan keuangan menggambarkan kondisi keuangan dan hasil usaha
suatu perusahaan pada saat tertentu atau jangka waktu tertentu. Laporan ini sangat
berguna terutama bagi pemilik, manajemen, pemerintah, dan masyarakat sebagai
nasabah, guna mengetahui kondisi bank tersebut pada waktu tertentu.
Adanya penurunan kinerja bank-bank harus segera diperbaiki karena jika
penurunan kinerja tersebut terus berlanjut tentunya akan membuat kredibilitas
perbankan di mata masyarakat akan semakin menurun. Bagi bank-bank yang
mengalami penurunan kinerja secara tajam tentu tinggal menunggu waktu untuk
dilikuidasi jika tidak ada upaya untuk memperbaiki kinerjanya. Melalui penilaian
kesehatan bank kita dapat menilai kinerja bank tersebut.
Tingkat kesehatan bank dapat dinilai dari beberapa indikator. Salah satu
sumber utama indikator yang dijadikan dasar penilaian adalah laporan keuangan

Universitas Sumatera Utara


4

bank yang bersangkutan. Berdasarkan laporan keuangan akan dapat dihitung
sejumlah rasio keuangan yang lazim dijadikan dasar penilaian tingkat kesehatan
bank. Hasil analisis laporan keuangan akan membantu mengintepretasikan
berbagai hubungan serta kecenderungan yang dapat memberikan dasar
pertimbangan mengenai potensi keberhasilan perusahaan dimasa mendatang.
Untuk menilai kinerja keuangan perusahaan perbankan di Indonesia,
umumnya digunakan aspek penilaian dengan menggunakan metode CAMELS.
Adapun penilaian tersebut mencakup enam faktor yaitu :
1. Permodalan (Capital)
2. Kualitas aset (Asset Quality)
3. Manajemen (Management)
4. Rentabilitas (Earnings)
5. Likuiditas (Liqudity)
6. Sensitivitas terhadap resiko pasar (Sensitivity to market risk)
Faktor keenam ini baru muncul. Diantara keenam faktor tersebut faktor
permodalan (capital), kualitas aset (asset quality), manajemen (management),
rentabilitas (earning), dan likuiditas (liquidity) yang paling sering digunakan

dalam berbagai penelitian dikarenakan kemudahan perhitungan dan ketersediaan
informasi.
Adapun penelitian untuk kelima faktor tersebut

menggunakan rasio

keuangan. Rasio-rasio yang digunakan dalam penelitian ini adalah Capital
Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Loan gross (NPL gross), Biaya

Universitas Sumatera Utara

5

Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO), Return On Asset (ROA),
dan Loan to Deposit Ratio (LDR).
Berdasarkan dari fenomena dan uraian tersebut diatas, maka peneliti
tertarik untuk melakukan penelitian bank syariah dan bank konvensional yang
dituangkan dalam bentuk skripsi dengan judul “Perbandingan Kinerja
Keuangan Bank Syariah dan Bank Konvensional Berdasarkan Laporan
Keuangan Perbankan 2011-2013 dengan Menggunakan Metode CAMELS”.


1.2

Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah tersebut, maka rumusan

masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Bagaimana kinerja keuangan Bank Syariah jika dibandingkan dengan
Bank Konvensional untuk masing-masing rasio keuangan?
2. Apakah ada perbedaan yang signifikan antara kinerja keuangan Bank
Syariah jika dibandingkan dengan Bank Konvensional secara
keseluruhan?

1.3

Batasan Masalah
Batasan-batasan masalah dalam penelitian adalah sebagai berikut :
1. Merupakan Bank Syariah dan Bank Konvensional yang tergolong jenis
Bank Umum Swasta Nasional Devisa dan Bank PERSERO (BUMN) yang
terdaftar di Bank Indonesia.


Universitas Sumatera Utara

6

2. Pengukuran kinerja keuangan bank yang digunakan dalam penelitian ini
hanya mencakup rasio keuangan, dalam hal ini yaitu Capital Adequacy
Ratio (CAR), Non Performing Loan gross (NPL gross), Biaya Operasional

terhadap Pendapatan Operasional (BOPO), Return On Asset (ROA), dan
Loan to Deposit Ratio (LDR).

1.4

Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.4.1 Tujuan Penelitian
Tujuan dalam kegiatan penelitian ini antara lain :
1. Mengetahui dan menganalisis bagaimana kinerja keuangan Bank
Syariah jika dibandingkan dengan Bank Konvensional untuk masingmasing rasio keuangan.

2. Mengetahui dan menganalisis apakah ada perbedaan yang signifikan
atas kinerja keuangan Bank Syariah jika dibandingkan dengan Bank
Konvensional.

1.4.2 Manfaat Penelitian
1. Bagi Peneliti
Dengan melakukan penelitian ini dapat menambah wawasan dan
pengetahuan mengenai dunia perbankan, khususnya kinerja keuangan
antara bank syariah dan bank konvensional.

Universitas Sumatera Utara

7

2. Bagi Perbankan
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan dan bahan evaluasi
para manajemen bank mengenai kinerja keuangannya dan sebagai dasar
pertimbangan mengenai kekuatan dan kelemahan bank tersebut.
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan referensi dan sumber

informasi yang berhubungan dengan masalah yang sama pada
penelitian selanjutnya serta sebagai bahan pengembangan penelitian
lebih lanjut.

1.5

Sistematika Penelitian
Dalam penulisan skripsi ini, penulis membuat jadwal kegiatan dimulai
pada bulan Januari 2014 sampai dengan selesai. Penelitian ini dilaporkan
secara terperinci dalam lima bab dengan urutan sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini berisi tentang latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah,
tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penelitian skripsi.
Bab ini adalah gambaran awal dari apa yang akan dilakukan peneliti.
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini berisi tentang pengertian bank, jenis bank, sumber dana bank,
tentang bank konvensional dan bank syariah, kinerja keuangan, laporan
keuangan, penilaian kesehatan bank, tinjauan peneliti terdahulu, dan
kerangka konseptual.


Universitas Sumatera Utara

8

BAB III: METODE PENELITIAN
Bab ini berisi tentang jenis penelitian, populasi dan sampel, jenis dan
sumber data, metode pengumpulan data, definisi operasional variabel, dan
metode analisis data.
BAB IV: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab ini menguraikan mengenai deskripsi data penelitian dan analisi data
penelitian yang telah diolah.
BAB V: KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini berisi kesimpulan hasil penelitian. Berdasarkan kesimpulan itulah
penulis akan memberikan saran kepada pihak-pihak yang terkait dalam
upaya meningkatkan kinerja suatu bank.

Universitas Sumatera Utara