Rancang Bangun Alat Pembuat Bubur Kertas

42

Lampiran 1. Flowchart pelaksanaan penelitian

Mulai

Dirancang bentuk alat

Digambar dan ditentukan ukuran alat

Dipilih bahan

Diukur bahan yang akan
digunakan

Dipotong bahan sesuai ukuran yang
sudah ditentukan

dirangkai alat

Pengelasan


Dihaluskan permukaan yang kasar

Pengecatan

b

a

43

b

a

Pengujian Alat

Tidak
Uji
kelayakan?


Ya
Pengukuran Parameter

Data

Analisis data

Selesai

44

Lampiran 2. Spesifikasi alat
1. Dimensi
Panjang

= 100 cm

lebar


= 60 cm

Tinggi

= 100 cm

2. Bahan
Mata pisau

= Besi

Tabung pengaduk

= Besi

Rangka

= Besi siku

3. Tenaga

Motor listrik

= 2 HP

4. Transmisi
Puli motor listrik

= 4 inch

Puli pada alat

= 4 inch

Sabuk V

= Tipe A

45

Lampiran 3. Penghitungan daya

Dik : L = 3 cm
P = 8 cm
T = 0,1 cm
ρ = 0.00785
Dit : daya.....?
Massa pisau =

8×3
2

× 0.1 × 0,00785 kg/cm3

= 0,197 kg
F = m.g
= 0,197 . 9.8
=1,9306 N
Massa as

=


1
4

.3,14 cm.3 cm.3 cm x 19 cm x 0,00785 kg/cm3

= 1,053 kg
F = m.g
= 1,053 .9,8
= 10,31 N
Massa bahan = 3 kg x 9,8 m/s2
= 29,4 N
Ftot

= 1,9306 N + 10,31 N + 29,4 N
= 41,64 N

Kecepatan putaran = 2870 rpm
Jari – jari rotor

= 4 inch x 2,54 = 10,08 cm

2��

Ѡ

=

Daya

= F.V

60

=

2.3,14.2870
60

= 300 rad/s

= 41,64.(300. 0,1008 m)


46

= 1259,1 watt : 1000
P=

1,259 ��
0,7457

= 1,68 HP
Karena tidak tersedianya motor dengan daya 1,68 maka digunakan motor dengan
daya yang mendekati nilai tersebut yaitu 2 HP

47

Lampiran 4. Analisis ekonomi
1. Unsur produksi
1. Biaya pembuatan alat (P)

= Rp. 5.000.000.


2. Umur ekonomi alat (n)

= Rp. 5 tahun

3. Nilai akhir alat (S)

= Rp. 500.000

4. Jam kerja

= 8jam/hari

5. Produksi/jam

= 16,76 kg

6. Biaya operator

= Rp. 10.000/jam


7. Biaya listrik

= Rp. 1534 KWh/jam (berdasarkan

tariff dasar
listrik bulan Juli)
8.

Jam kerja per tahun

= 2.352 jam/tahun (asumsi 294 hari

efektif ber-dasarkan tahun 2015)
2. Perhitungan biaya produksi
a. Biaya tetap (BT)
1. Biaya penyusutan (D)
Dt = (P-S) (A/F, i, n) (F/P, i, t-1)
Tabel perhitungan biaya penyusutan dengan metode sinking fund


48

Ahir tahun ke0
1
2
3
4
5

(P-S)(Rp)

(A/F, 7,5%, n)

(F/P, 7,5%, t-1)

4.500.000
4.500.000
4.500.000
4.500.000
4.500.000

1
0,4819
0,3095
0,2236
0,1722

1,000
1,075
1,1556
1,2423
1,3355

Dt
4.500.000
2.331.191
1.609.462
1.250.002
1.034.879

Bunga modal (7,5%)asuransi (2%)
I=

=

i (P)(n+1)
2n

(9,5%)Rp. 5.000.000 (5+1)
2 (5)

= Rp. 285.000/tahun
Table perhitungan biaya tetap tiap tahun

D (Rp)

I (Rp)/tahun

Biaya tetap
(Rp)/tahun

4.500.000
2.331.191
1.609.462
1.250.002
1.034.879

285.000
285.000
285.000
285.000
285.000

4.785.000
2.616.191
1.894.462
1.535.002
1.319.879

Tahun
1
2
3
4
5

b.Biaya Tidak Tetap(BTT)
1. Biaya perbaikan alat (reparasi)
1,2% (P-S)

Biaya reparasi =

=

2352
1,2% (5.000.000-500.000)
2352 jam

= Rp.22,95/jam

49

2. Biaya operator
Biaya Operator= Rp. 10.000/jam
3. Motor listrik 2 HP = 1,492 KW
Biaya listrik

= (1,492 KW) Rp. 1.534/KWH
= Rp. 2288,73/jam

Total biaya tidak tetap adalah sebesar Rp. 12.311,68
c. Biaya Poduksi
+ BTT] C
Biaya tetap =[BT
x

Table perhitungan biaya pokok tiap tahun

Tahun
1
2
3
4
5

BT
(Rp/tahun)

X
(Jam/tahun)

4.785.000
2.616.191
1.894.462
1.535.002
1.319.879

2352
2352
2352
2352
2352

BTT
(Rp/jam)
12311,68
12311,68
12311,68
12311,68
12311,68

Cjam/kg)

BP
(Rp/kg)

0,059
0,059
0,059
0,059
0,059

846,42
792,01
773,91
764,89
759,49

50

Lampiran 5. Break even point
Break even point atau analisis titik impas (BEP) umumnya berhubungan dengan
suatu proses penentuan tingkat produksi suatu usaha agar kegiatan yang dilakukan
dapat membiayai sendiri (self financing), dan selanjutnya dapat berkembang atau
dengan kata lain break even point adalah titik dimana suatu kegiatan usaha balik
modal. Dalam analisis ini, keuntungan awal dianggap sama dengan nol.

F

N=(R-V)
Biaya tetap (F) tahun ke-5

= Rp1.319.879/tahun
= Rp. 561,17/jam (1 tahun = 2352 jam)
= Rp. 33,48/kg (1 jam = 16,76 kg)

Biaya tidak tetap (V)

=Rp. 12311,68/jam (1 jam = 16,76 kg)
=Rp. 734,58/kg

Penerimaan setiap produksi (R)

= Rp. 4900/kg (harga ini diperoleh dari

perkiraan dilapangan)

Alat akan mencapai break even point jika alat telah mencacah kertas sebanyak :
N=

F
(R-V)

=

Rp1.319.879/tahun
(Rp. 4.900/kg-Rp.734,58)

= 316,86 kg/tahun

51

Lampiran 6. Net present value
Nilai NPV dihitung dengan rumus : CIF-COF ≥ 0
Investasi

= Rp. 5.000.000

Nilai akhir

= Rp.500.00

Suku bunga bank

= 7,5%

Suku bunga coba-coba = 10%
Umur alat

= 5 tahun

Pendapatan

= Penerimaan x kapasitas alat x jam kerja alat 1
tahun dengan asumsi alat bekerja pada kapasitas
penuh
= Rp. 4900/kg x 16,76 kg/jam x2352 jam/tahun
=Rp.193.155.648/tahun

Pembiayaan

=Biaya pokok x kapasitas alat x jam kerja alat 1
tahun

Tabel perhitungan pembiayaan tiap tahun
Tahun

BP (Rp/kg)

Kap. Alat (Kg/jam)

Jam kerja (jam/tahun)

Pembiayaan

1
2
3
4
5

846,42
792,01
773,91
764,89
759,49

16,76
16,76
16,76
16,76
16,76

2352
2352
2352
2352
2352

33.365.470,11
31.220.654,03
30.507.160,72
30.151.596,65
29.938.731,24

Cash in flow 7,5%
1. Pendapatan

= pendapatan x (P/A, 7,5%, 5)
=Rp.193.155.648/tahunx 4,0459
= Rp. 781.488.436,24/tahun

52

2. Nilai akhir

= Nilai akhir x (P/F, 7,5%, 5)
=Rp.500.000x 0,6966
= Rp. 348.300

Jumlah CIF

= Rp 781.836.736,24

Cash out flow 7,5%
1. Investasi

= Rp. 5.000.000

2. Pembiayaan

= Pembiayaan x (P/F, 7,5%, n)

Table perhitungan pembiayaan
Tahun (n)
1
2
3
4
5
Total

jumlah COF

Biaya
33.365.470,11
31.220.654,03
30.507.160,72
30.151.596,65
29.938.731,24

(P/F, 7,5%, n)
0,9302
0,8653
0,8050
0,7488
0,6966

Pembiayaan (Rp)
31.036.560,29
27.015.231,93
24.558.264,37
22.577.515,57
20.855.320,18
126.042.892,34

= Rp. 5.000.000 + Rp126.042.892,34
= Rp. 131.042.892,34

NPV 7,5%

= CIF - COF
=Rp. 781.836.736,24- Rp. 131.042.892,34
= Rp. 650.793.843,9

Jadi besar NPV 7,5% adalah Rp. 650.793.843,9> 0 maka usaha ini layak untuk
dijalankan.

53

Lampiran 7. Internal rate of return
Internal of return (IRR) ini digunakan sebagai acuan untuk memperkirakan
kelayakan lama (umur) pemilikan suatu alat atau mesin pada tingkat keuntungan
tertentu. Internal rate of return (IRR) adalah suatu tingkatan discount rate, dimana
diperoleh B/C ratio = 1 atau NPV = 0, berdasarkan harga NPV = X (positif) atau
NPV = Y (positif) dan NPV = X (positif) atau NPV = Y (negatif), dihitunglah
harga IRR dengan menggunakan rumus berikut :
NPV1
�i2%-i1%�
IRR=i1%-NPV2-NPV1

Suku bunga bank

= 7,5%

Suku bunga coba-coba = 10%
Cash in flow 8%
1. Pendapatan

= pendapatan x (P/A, 8%, 5)
=Rp. .193.155.648x 3,7908
= Rp. 732.214.430,43

2. Nilai akhir

= Nilai akhir x (P/F, 10%, n)
= Rp.500.000 x 0,6209
= Rp. 310450

Jumlah CIF = Rp. 732.214.430,43+ Rp. 310450 = Rp. 732.524.880,43
Cash out flow 10%
1. Investasi

= Rp. 5.000.000.

2. Pembiayaan

= Rp. Pembiayaan x (P/A, 10%, 5)

54

Table perhitungan pembiayaan
Tahun (n)
1
2
3
4
5
Total

Biaya
33.365.470,11
31.220.654,03
30.507.160,72
30.151.596,65
29.938.731,24

(P/F, 7,5%, n)
0,9091
0,8264
0,7513
0,6830
0,6209

Pembiayaan (Rp)
30.332.548,87
25.800.748,.49
22.920.029,84
20.593.540,51
18.588.958,22
118.235.825,93

Jumlah COF = Rp.5.000.000 + Rp118.235.825,93
= Rp. 123.235.825,93
NPV 10%

= CIF – COF
= Rp. 732.524.880,43- Rp. 123.235.825,93

IRR

X
�i2%-i1%�
= i1%+�−�

650.793.843,9
�10% - 7,5%�
= 10%+650.793.843,9
- 609.289.059,5

= 10% + ( 15,68 x 2,5%)
= 41,36%

= Rp. 609.289.054,5

55

Lampiran 8. Gambar alat

Tampak atas

Tampak samping

Tampak depan

56

Lampiran 9. Gambar bubur kertas

Gambar bubur kertas

Gambar bubur kertas

Gambar bubur kertas

57

Lampiran 10. Gambar teknik batang pengaduk alat

58

Lampiran 11. Gambar teknik kerangka alat

59

Lampiran 12. Gambar teknik mata pisau

60

Lampiran 13. Gambar teknik penutup mata pisau

61

Lampiran 14. Gambar teknik komponen alat