Vol 1 3 2015 ANALISIS QUANTITATIVE STRATEGIC PLANNING MATRIX QSPM SEBAGAI Suci Purwandari

Jurnal Sainstech Politeknik Indonusa Surakarta ISSN : 2355-5009 Vol. 1 Nomor 3 Tahun 2015

ANALISIS QUANTITATIVE STRATEGIC PLANNING MATRIX (QSPM) SEBAGAI
LANDASAN MENENTUKAN STRATEGI PEMASARAN PADA SMK CITRA MEDIKA
SUKOHARJO
Suci Purwandari
Politeknik Indonusa Surakarta
ABSTRAK
Perkembangan teknologi yang semakin maju, berdampak pada lembaga pendidikan.
Kebijakan pemerintah yang mendukung seluas-luasnya bagi masyarakat untuk membuka lembaga
pendidikan atau sekolah dapat menjadi peluang dan ancaman bagi dunia pendidikan. Oleh karena
itu sekolah dituntut untuk memiliki keunggulan agar dapat berdaya saing. Untuk itu sekolah harus
dapat merencanakan dengan baik strategi yang tepat agar dapat bertahan dan berkembang dengan
baik. Salah satu strategi yang dapat dilakukan adalah manajemen pemasaran. Tujuan penelitian ini
adalah untuk menganalisis kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang dimiliki SMK Citra
Medika Sukoharjo dan untuk menganalisis strategi pemasaran yang tepat bagi SMK Citra Medika
Sukoharjo.
Sampel dalam penelitian ini adalah siswa, staff pengajar dan staff administrasi sekolah,
serta tenaga ahli. Metode pengumpulan data menggunakan kuesioner dan metode analisis data
menggunakan analisis SWOT dan Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM).
Hasil analisis menunjukkan bahwa pada lingkungan internal SMK Citra Medika Sukoharjo

memiliki kekuatan pada biaya pendidikan, tenaga pengajar, promosi, pangsa pasar, lokasi dan
pelayanan. Sedangkan faktor kelemahan yang dimiliki SMK Citra Medika Sukoharjo adalah status
dan akreditasi, fasilitas sekolah, serta riset dan pengembangan. Pada lingkungan eksternal SMK
Citra Medika Sukoharjo berada pada struktur persaingan yang baik, lingkungan yang mendukung,
pertumbuhan minat konsumen atau siswa ke jurusan pendidikan yang semakin meningkat dan
perilaku konsumen yang semakin kritis. Sedangkan ancamannya adalah pada perubahan teknologi
yang semakin berkembang pesat.
Hasil analisis QSPM adalah strategi prioritas yang dapat dilakukan oleh SMK Citra
Medika Sukoharjo adalah strategi peningkatan fasilitas sarana dan prasarana pendidikan dan
peningkatan kualitas tenaga pengajar. Hal ini akan memberikan citra yang semakin baik bagi SMK
Citra Medika Sukoharjo, sehingga akan menumbuhkan minat siswa untuk sekolah di SMK Citra
Medika Sukoharjo
Kata kunci: strategi pemasaran, SWOT, QSPM

iklan di media massa seperti radio, surat kabar,
publikasi melalui spanduk dan baliho. Hal ini
terbukti cukup efektif untuk menarik siswa
SLTP untuk sekolah di SMK Citra Medika
Sukoharjo, ini ditunjukkan dari jumlah siswa
yang masuk pada angkatan pertama mencapai

125 siswa. Perolehan tersebut belum sesuai
dengan target yang ingin dicapai oleh SMK
Citra Medika Sukoharjo yaitu 200 siswa. Oleh
karena itu, perlu untuk mengidentifikasi factorfaktor yang mempengaruhi siswa masuk ke
SMK Citra Medika Sukoharjo.
Salah satu konsep baru yang dapat
mengidentifikasi keunggulan daya saing sekolah
adalah analisis SWOT, yaitu suatu analisa
keadaan yang melihat dari empat sudut pandang,
yaitu: strength
(kekuatan)
menganalisis

I.

PENDAHULUAN
SMK Citra Medika Sukoharjo yang berdiri
sejak tahun 2014, merupakan sekolah baru yang
memiliki jurusan farmasi dan keperawatan harus
mampu bersaing dengan SMK lain yang

memiliki jurusan yang sama. Saat ini diwilayah
eks karesidenan Surakarta terdapat 16 SMK
sejenis yang telah berdiri lebih awal dan
memiliki keunggulan masing-masing. Oleh
karena itu agar SMK Citra Medika Sukoharjo
harus memiliki keunggulan yang berdaya saing
untuk menarik minat siswa lulusan SLTP untuk
sekolah di SMK Citra Medika Sukoharjo.
Salah satu strategi pemasaran yang
dilakukan oleh SMK Citra Medika Sukoharjo
adalah dengan melakukan sosialisasi ke SLTP di
wilayah eks Karesidenan Surakarta, memasang

1

Jurnal Sainstech Politeknik Indonusa Surakarta ISSN : 2355-5009 Vol. 1 Nomor 3 Tahun 2015

Santoso dan Silalahi (2014) yang meneliti
perencanaan strategi pemasaran produk So
Kreesh.

Penelitian ini dilakukan untuk menemukan
kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman
pada SMK Citra Medika Sukoharjo, sehingga
diharapkan dapat merumuskan strategi yang
tepat agar sekolah memiliki keunggulan dan
daya saing yang tinggi. Dengan memiliki
keunggulan dan daya saing yang tinggi SMK
Citra Medika Sukoharjo diharapkan mampu
menarik minat siswa SLTP untuk melanjutkan
pendidikan di SMK Citra Medika Sukoharjo.
Penelitian ini menitikberatkan pada
strategi yang dilakukan SMK Citra Medika
Sukoharjo untuk meningkatkan daya saing
sekolah, berdasarkan pada kekuatan, kelemahan,
peluang dan ancaman yang dihadapi SMK Citra
Medika Sukoharjo, sehingga perumusan
masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Faktor lingkungan internal apa yang
menjadi kekuatan dan kelemahan, pada
SMK Citra Medika Sukoharjo?

2. Faktor lingkungan eksternal apa yang
menjadi peluang dan ancaman pada SMK
Citra Medika Sukoharjo?
3. Bagaimana strategi pemasaran yang tepat
bagi SMK Citra Medika Sukoharjo?

keunggulan/kekuatan sumber daya dasar yang
ada, weakness (kelemahan) menganalisis
keterbatasan sumber daya yang ada yang dapat
menghambat tercapainya tujuan pendidikan,
opportunity (peluang) menganalisis situasisituasi utama yang menguntungkan bagi
organisasi/lembaga pendidikan, dan threat
(tantangan) menganalisis situasi-situasi utama
yang tidak menguntungkan bagi situasi
pendidikan.
Dalam analisis SWOT ini ada dua dua
fator yang sangat mempengaruhi maju
mundurnya pendidikan, yaitu faktor dominan
dan faktor penghambat. Yang termasuk faktor
dominan adalah (kekuatan dan peluang) dan

faktor penghambat (kelemahan dan tantangan).
Analisis SWOT merupakan instrumen yang
ampuh dalam upaya pengembangan mutu
lembaga pendidikan. Dengan menggunakan
analisis SWOT suatu lembaga pendidikan dapat
mengkaji
faktor-faktor
yang
dapat
mempengaruhi kinerja lembaga pendidikan
tersebut.
Meskipun awalnya ditujukan untuk
digunakan dalam aplikasi bisnis,
ide
penggunaan perangkat ini dalam bidang
pendidikan bukanlah sama sekali baru.
Perangkat manajemen yang sedianya ditujukan
untuk bidang industri seringkali bisa diolah
untuk diterapkan dalam pendidikan karena
adanya kemiripan yang fundamental dalam

tugas-tugas administratif kepala sekolah
masing-masing.
Beberapa penelitian diantaranya yang
dilakukan oleh Nisak (2014) memberikan
kesimpulan bahwa analisis SWOT mampu
mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang
dan acaman bagi perusahaan, serta menemukan
strategi yang tepat bagi perusahaan. Prawitasari
(2010) menunjukkan bahwa analisis SWOT
dapat menemukan strategi untuk berdaya saing
pada perusahaan.
Pada penelitian ini, selain menggunakan
analisis SWOT juga menggunakan analisis
Quantitative Strategic Planning Matrix
(QSPM). QSPM adalah sebagai alat untuk
mengevaluasi strategi yang akan diterapkan
sehingga dapat mengoptimalkan hasil yang
diperoleh (Zulkarnaen dan Sutopo, 2013).
Penelitian yang menggunakan analisis QSPM
diantaranya dilakukan oleh Ningrum, Dania dan

Putri (2014), yang meneliti perencanaan strategi
pengembangan
perusahaan.
Kemudian
penelitian yang dilakukan oleh Pramesti,

II.

TINJAUAN PUSTAKA
Langkah
yang
utama
dalam
memformulasikan strategi adalah melakukan
diagnosa secara keseluruhan dari masalah
pemasaran yang berhubungan dengan situasi
khusus. Diagnosa pemasaran seperti keputusan
konsumen dalam posisi siklus hidup,
segmentasi, posisi pasar, tanggapan pasar dan
tingkah laku persaingan. Dari gejala tersebut

dibentuk bersama dengan diagnosa pasar untuk
mengerti ukuran dan pertumbuhan pasar.
Dengan diketahuinya hal di atas maka dapat
digarisbawahi tingkah laku pasarnya. Dengan
diketahuinya hal di atas maka dapat
digarisbawahi tingkah laku pasarnya. Ada tiga
masalah pokok dalam komponen diagnosa yang
harus diinterogasikan agar menghasilkan
formulasi strategi yang efektif.

2

Jurnal Sainstech Politeknik Indonusa Surakarta ISSN : 2355-5009 Vol. 1 Nomor 3 Tahun 2015

Gambar 1
Masalah Pokok dalam Komponen Diagnosa

Faktor
eksternal
tidak

dapat
dikendalikan perusahaan karena berada di
luar lingkungan perusahaan. Faktor-faktor
tersebut
memunculkan
peluang
(opportunities) dari ancaman (threats)
terhadap perusahaan.
Di dalam merumuskan suatu strategi
pemasaran perusahaan melihat seberapa
besar peluangnya dan bagaimana cara
memanfaatkan peluang tersebut. Di saat
yang sama perusahaan melihat apakah
faktor-faktor
seperti
kebijaksanaan
pemerintah, teknologi politik, sosial budaya
berdampak positif atau negatif
bagi
perusahaan.

Jika
berdampak
negatif
bagaimana perusahaan mengantisipasinya.
c. Diagnosa Strategi Pemasaran
Dalam
mengambil
keputusan
Struktur
manajeman pemasaran
bagaimana perusahaan menghindari ancaman
strategis menggambarkan masukan yang
dan memanfaatkan peluang perusahaan perlu
digunakan perusahaan untuk mengindentifikasi
mengembangkan program yang dibentuk
dan memilih strategi. Masukan tersebut
dengan kekuatan menghadapi persaingan.
diperoleh melalui analisis internal dan
Kegagalan
dalam
menghadapi
lingkungan
eksternal.
Kekuatan-kekuatan
pengembangan dapat menimbulkan bencana
lingkungan makro yang utama meliputi :
bagi perusahaan.
demografi, politik, hukum dan sosial budaya
Setelah semua variabel dan faktor-faktor
yang mempengaruhi bisnis. Disampung itu perlu
penentu keberhasilan perusahaan dinilai dan
selalu memonitor pelaku-pelaku lingkungan
diteliti maka selanjutnya menentukan strategi
mikro yang utama yaitu: pelanggan pesaing,
pemasaran apa yang akan dipakai. Strategi
saluran distribusi, pemasok dan produk
disesuaikan dengan tujuan perusahaan dan
pengganti
yang
akan
mempengaruhi
segala
kemampuan
yang
dimiliki
kemampuan perusahaan untuk memperoleh laba
perusahaan.
dipasar sasaran.
Dari ketiga masalah pokok tersebut
Hasil penelitian tentang penentuan
dapat dibuat suatu diagnosa strategi pemasaran.
strategi diantaranya dilakukan oleh Artati (2007)
a. Faktor internal
dengan mengevaluasi strategi pemasaran
Faktor-faktor
internal menggunakan analisis SWOT menemukan
diidentifikasikan dan merupakan faktor bahwa lembaga bimbingan belajar Primagama
kunci keberhasilan strategi pemasaran. harus mengembangkan produk, mengevaluasi
Manajer harus mencurahkan seluruh harga,
meningkatkan promosinya,
serta
perhatiannya untuk mendiagnosa faktor- meningkatkan kualitas tentor dan pegawai
faktor ini dan untuk membuat formulasi administrasinya. Selain itu lembaga bimbingan
strategi.
Masing-masing
faktor
kita juga harus melakukan differensiasi produk dan
kembangkan untuk memunculkan kekuatan memberikan ilmu psikologi kepada para
(strenght) dan kelemahan (weakness).
tentornya.
Dengan adanya kekuatan yang
Penelitian yang dilakukan oleh Nisak
dimiliki perusahaan akan dapat mengatasi (2014) memberikan kesimpulan bahwa analisis
kelemahan-kelemahan yang ada sehingga SWOT mampu mengidentifikasi kekuatan,
perusahaan membuat keputusan sesuai kelemahan, peluang dan acaman bagi
dengan kekuatan yang dimilikinya dengan perusahaan, serta menemukan strategi yang
kata lain perusahaan akan dapat mencapai tepat bagi perusahaan. Strategi yang dapat
tujuannya, apabila kekuatan melebihi dilaksanakan adalah membuat ciri khas atau
kelemahan dimilikinya.
pembeda dengan perusahaan-perusahaan lain.
b. Faktor eksternal

3

Jurnal Sainstech Politeknik Indonusa Surakarta ISSN : 2355-5009 Vol. 1 Nomor 3 Tahun 2015

adalah staf pengajar dan staf kantor dan siswa
SMK Citra Medika Sukoharjo.
Metode yang digunakan dalam penentuan
responden adalah non-random sampling, dimana
item yang dipilih sebagai sampel disesuaikan
dengan kebutuhan, penilaian ahli, atau jenis
penelitian yang dilakukan secara sadar, dan
pemilihan sampel tidak dilakukan secara
kebetulan (Willemse, 2009). Expert judgement
(penilaian dari ahli) juga digunakan untuk
mengetahui bagaimana probabilitas dari akibat
yang akan muncul sebab adanya suatu kejadian.
Metode ini memberikan kepercayaan kepada
ahli untuk mengetahui akibat yang akan terjadi
(Harinaldi, 2005). Staff ahli ini digunakan untuk
mengisi kuesioner penilaian dari ahli dalam
penentuan alternative strategi. Staff ahli yang
dijadikan responden dalam penelitian ini adalah
kepala SMK Citra Medika Sukoharjo, ahli
pemasaran, ahli pendidikan, ahli komunikasi.
Kuesioner kemudian disusun setelah dilakukan
penentuan sampel responden.

Penelitian
yang
dilakukan
oleh
Prawitasari (2010) menunjukkan bahwa analisis
SWOT dapat menemukan strategi untuk berdaya
saing pada perusahaan. Hasil penelitian juga
menunjukkan bahwa strategi pemasaran yang
dilakukan perusahaan adalah Strategi Investasi,
dimana posisi perusahaan berada di posisi
AMAN dan jenis usahanya adalah usaha
IDEAL. Strategi Investasi ini berarti lingkungan
perusahaan mendukung untuk melakukan
investasi dan kemudian menuai hasil
(harvesting). Perusahaan dapat menggunakan
strategi perusahaan sebelumnya dengan
memperbaiki beberapa kelamahan perusahaan
dan menghindari atau bertahan melawan
ancaman perusahaan dengan menciptakan
strategi yang lebih berdaya saing.
Penelitian yang dilakukan oleh Ningrum,
Dania dan Putri (2014), yang meneliti
perencanaan strategi pengembangan perusahaan
pada KUD DAU hasilnya menunjukkan bahwa
Analisis SWOT menghasilkan 8 alternatif
strategi pengembangan. Alternatif strategi
tersebut dianalisis dengan menggunakan matriks
QSPM (Quantitative Strategy Planning Matrix)
untuk mengetahui alternatif strategi yang
memiliki skor daya tarik tertinggi. Hasil analisis
menggunakan matriks QSPM menunjukkan
bahwa strategi tentang peninjauan kembali
sistem manajemen KUD DAU merupakan
alternatif strategi yang mendapatkan skor
ketertarikan tertinggi. Strategi kedua yang dapat
diterapkan selanjutnya adalah diversifikasi
produk.
Penelitian yang dilakukan oleh Pramesti,
Santoso dan Silalahi (2014) yang meneliti
perencanaan strategi pemasaran produk So
Kreesh. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
didapatkan sepuluh alternatif strategi dengan
tiga prioritas strategi yaitu melakukan inovasi
pada varian produk yang diolah, menjaga dan
mempertahankan
kualitas
produk,
dan
melakukan kerjasama dengan produsen atau
pemasok penghasil buah.

2. Metode Pengumpulan Data
Merupakan metode pengumpulan data
dalam penelitian ini menggunakan kuesioner.
Penyebaran kuesioner dilakukan dua tahap.
Pertama, kuesioner untuk analisis SWOT yang
diberikan kepada responden siswa dan staff guru
dan administrasi sekolah dan kedua, kuesioner
untuk analisis QSPM yang diberikan kepada
responden ahli.
3. Variabel Penelitian
Untuk melakukan analisis SWOT harus
diukur variable-variabel yang mempengaruhi
kondisi sekolah. Adapun variable-variabel
dalam penelitian ini berasal dari faktor internal
dan faktor eksternal. Faktor-faktor internal
meliputi: Status atau akreditasi, Fasilitas, Biaya
Pendidikan, Tenaga pengajar, Promosi, Pangsa
pasar,
Lokasi
perusahaan,
Riset
dan
pengembangan, Pelayanan
Untuk
variable-variabel
eksternal
yang
mempengaruhi lembaga pendidikan adalah
Perubahan teknologi, Struktur persaingan,
Lingkungan, Pertumbuhan konsumen, dan
Perilaku konsumen.

III.
1.

METODE PENELITIAN
Populasi dan Sampel
Responden yang terdapat pada penelitian
adalah pihak yang berkompeten serta
mengetahui secara keseluruhan kondisi SMK
Citra Medika Sukoharjo baik secara internal
maupun eksternal. Pihak yang akan mengisi
kuesioner dari SMK Citra Medika Sukoharjo

4. Alat Analisis Data
Dalam penelitian ini akan digunakan
beberapa
analisis
untuk
memecahkan
permasalahan-permasalahan yang terjadi. Dalam
pemecahan masalah ini dapat dilakukan dengan

4

Jurnal Sainstech Politeknik Indonusa Surakarta ISSN : 2355-5009 Vol. 1 Nomor 3 Tahun 2015

Pakar memberikan penilaian dengan
membandingkan setiap faktor internal dan
eksternal perusahaan dengan alternatif strategi
yang telah disusun. QSPM memungkinkan para
penyususn strategi untuk mengevaluasi berbagai
strategi alternatif secara objektif, berdasarkan
faktor
internal-eksternal
yang
telah
diidentifikasi
sebelumnya
(Fretes,Soenoko,Astuti, 2013).

metode kuantitatif. Analisis data terdiri dari
beberapa tahapan diantaranya adalah analisis
matriks Internal Faktor Evaluation (IFE) dan
External Faktor Evaluation (EFE), analisis
matriks Internal-Eksternal (IE), analisis matriks
SWOT, dan tahap terakhir adalah analisis
menggunakan QSPM. Analisis lingkungan
internal dan eksternal perusahaan dilakukan
dengan pemberian bobot tingkat kepentingan
terhadap faktor internal dan eksternal yang telah
disusun, kemudian dilakukan penilaian rating
terhadap faktor internal eksternal tersebut. Total
dari keseluruhan bobot faktor internal adalah 1,
total bobot faktor eksternal adalah 1. Total skor
pada matriks IFE dan EFE digunakan untuk
menentukan posisi perusahaan saat ini, dan
strategi apa yang dapat diterapkan pada
perusahaan. Parameter yang digunakan dalam
matriks IE meliputi parameter kekuatan internal
dan pengaruh eksternal yang dihadapi. Tujuan
penggunaan model ini adalah untuk memperoleh
strategi bisnis di tingkat korporat yang lebih
detail (Utami dan Imron, 2012). Tahap
selanjutnya setelah penentuan posisi perusahaan
menggunakan matriks IE adalah penyusunan
matriks SWOT.
Matriks SWOT disusun berdasarkan
faktor kekuatan, kelemahan, peluang dan
ancaman yang diperoleh dari hasil analisis dan
diskusi dengan pakar. Penyusunan matriks
SWOT bertujuan untuk menyusun alternatif
strategi
yang dapat
digunakan untuk
pengembangan perusahaan. Jannah, Rahman
dan Yuniarti (2013) mengemukakan bahwa, alat
yang dipakai untuk menyusun faktor-faktor
strategis perusahaan adalah matriks SWOT yang
dapat menggambarkan secara jelas bagaimana
peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi
perusahaan dapat diselesaikan dengan kekuatan
dan kelemahan yang dimilikinya. Alternatif
strategi yang telah disusun kemudian dianalisis
dan dilakukan penilaian menggunakan skor
ketertarikan oleh pakar dengan QSPM.
Analisis kedua yang digunakan adalah
Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM)
merupakan teknik yang secara obyektif dapat
menetapkan
strategi
alternatif
yang
diprioritaskan, sebagai suatu teknik QSPM
memerlukan
good
intuitive
judgement.
Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM)
adalah sebagai alat untuk mengevaluasi strategi
yang akan diterapkan sehingga dapat
mengoptimalkan
hasil
yang
diperoleh
(Zulkarnaen dan Sutopo, 2013).

IV.
1.

HASIL DAN PEMBAHASAN
Analisis SWOT
Analisis SWOT adalah identifikasi
beberapa faktor secara sistematika untuk
merumuskan strategi pereusahaan.Analisis
didasarkan
pada
logika
yang
dapat
memaksimalkan kegiatan (Strength) dan
peluang
(Opportunities),
namun
secara
bersamaan dapat menimalkan kelemahan
(Weakneses) dan ancaman (Threats).
Analisis ini tidak memberikan bobot yang
sama pada setiap indikator. Sebelum penilaian
dilakukan masing-masing indikator memiliki
bobot total satu atau seratus persen. Bobot total
inilah yang dibagikan pada setiap indikator,
barulah kemudian penelitian dilakukan pada
masing-masing indikator dengan menggunakan
nilai bersekala empat yaitu : satu (buruk), dua
(cukup), tiga (baik), empat (sangat baik).
Kemudian dilakukan perkalian bobot dan
nilai perindikator, sebagai nilai tertimbang.
Barulah kemudian dilakukan penjumlahan
keseluruhan nilai tertimbang yang diperoleh
sebagai hasil akhir.
Dalam analisis ini di
identifikasikan beberapa variabel kekuatan dan
kelemahan juga peluang dan ancaman.
Tabel 1
Analisa Data Dengan Metode Nilai Tertimbang
Terhadap Variabel Kekuatan dan Kelemahan
(IFE)

5

Jurnal Sainstech Politeknik Indonusa Surakarta ISSN : 2355-5009 Vol. 1 Nomor 3 Tahun 2015

Nilai maksimum yang mungkin dapat
dicapai adalah empat yang mengidentifikasikan
adalah kekuatan yang maksimal tanpa ada
sedikitpun kelemahan bisnis.
Nilai terendah
adalah nol yang diartikan bahwa bisnis tersebut
sepenuhnya dalam kelemahan dan tanpa
sedikitpun memiliki kekuatan bisnis.
Angka lebih besar dari tiga sudah
termasuk dalam kategori tinggi, nilai diatas 2
sampai dengan 2,99 kategori medium dan nilai
antara 1 sampai dengan 1,99 kategori rendah.
Maka nilai tertimbang 2,60 termasuk kategori
medium, bila dilihat dari unit usaha strategis
nilai tersebut memiliki keunggulan yang cukup
dan kekuatan yang khas juga memiliki cukup
prasyarat untuk dapat dikembangkan lagi.

dapat diterapkan oleh perusahaan saat ini adalah
strategi penetrasi pasar dan pengembangan
produk. Berikut ini adalah gambar matriks IE.
Berdasarkan hasil analisis di atas maka
dibuat matriks SWOT yang berisi analisis
strategi kekuatan dan peluang (SO), analisis
strategi kelemahan dan peluang (WO), analisis
strategi
kekuatan dan ancaman (ST) dan
analisis strategi kelemahan dan ancaman (WT),
secara rinci strtegi tersebut dapat dilihat pada
gambar 2 di bawah ini.
Gambar 2
Matriks SWOT

Tabel 2
Analisa Data Dengan Metode Nilai Tertimbang
Terhadap Variabel-Variabel Peluang dan
Ancaman (EFE)

Angka nilai tertimbang 2,46, dengan
anggapan
manajemen
kurang
berani
menanggung resiko, maka nilai tersebut
termasuk kategori medium yang berarti bahwa
unit usaha strategis tersebut jika dilihat dari
lingkungan bisnisnya memiliki peluang yang
cukup dan pada saat yang sama juga tersedia
ancaman walaupun ancaman yang ada lebih
rendah dibanding kemungkinan peluang untuk
berkembang dan usaha tersebut masih memiliki
peluang untuk tumbuh.
Nilai rata-rat IFE adalah sebesar 2.60 dan
nilai rata-rata matriks EFE adalah sebesar 2.46.
SMK Citra Medika Sukoharjo berada pada
posisi kuadran V yaitu menunjukkan strategi
yang diperlukan untuk perusahaan saat ini
adalah hold and maintain. Hold and maintain
strategy menunjukkan bahwa sekolah saat ini
membutuhkan strategi untuk dapat menjaga dan
juga mempertahankan posisinya. Strategi yang

Berdasarkan hasil analisis terhadap faktor
internal dan eksternal SMK Citra Medika
Sukoharjo maka dapat disusun alternatif
strategi. Alternatif strategi tersebut disusun
melalui matriks SWOT. Ikhsan dan Aid (2011)
mengemukakan bahwa,
analisis
SWOT
merupakan
alat
formulasi
pengambilan
keputusan serta untuk menentukan strategi yang
ditempuh berdasarkan kepada logika untuk
memaksimalkan kekuatan dan peluang, namun

6

Jurnal Sainstech Politeknik Indonusa Surakarta ISSN : 2355-5009 Vol. 1 Nomor 3 Tahun 2015

alternatif strategi untuk meningkatkan daya
saing SMK Citra Medika Sukoharjo yaitu
sebelas alternatif strategi. Untuk menentukan
alternatif strategi yang tepat sebagai prioritas
dilakukan analisis QSPM. Perhitungan analisis
QSPM dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel. 3
Pemilihan Alternatif Strategi Dengan QSPM

secara
bersamaan
dapat
meminimalkan
kelemahan dan ancaman. Hasil dari analisis
matriks SWOT adalah adanya sebelas alternatif
strategi pengembangan, yaitu:
a. Strategi SO adalah strategi yang disusun
menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan
peluang. Strategi SO pada SMK Citra
Medika Sukoharjo dapat dirumuskan sebagai
berikut:
1) Peningkatan kualitas tenaga pengajar.
2) Menjalin hubungan dengan lingkungan
disekitar sekolah.
3) Menetapkan biaya pendidikan yang
terjangkau
4) Melakukan promosi dan memberikan
pelayanan yang memuaskan
b. Strategi WO adalah strategi yang disusun
dengan meminimalkan kelemahan untuk
memanfaatkan peluang. Strategi WO pada
SMK Citra Medika Sukoharjo adalah sebagai
berikut:
1) Peningkatan status dan akreditas
2) Peningkatan fasilitas sarana dan
prasarana pendidikan
3) Pengembangan jurusan pendidikan
c. Strategi ST adalah strategi yang disusun
dengan memanfaatkan kekuatan untuk
mengatasi ancaman. Strategi ST pada SMK
Citra Medika Sukoharjo adalah sebagai
berikut:
1) Pengembangan teknologi
2) Promosi melalui media promosi
mutakhir

Pemilihan alternatif strategi dengan metode
QSPM menggunakan nilai daya tarik
(Attractiveness Scores atau (AS)) dan total nilai
daya tarik (Total Attractiveness Scores atau
(TAS)). Berdasarkan hasil kuesioner tentang
pemilihan alternatif strategi menunjukkan
tentang alternatif strategi yang paling diminati
oleh responden. Alternatif strategi dengan nilai
TAS tertinggi merupakan strategi yang perlu
dilaksanakan terlebih dahulu oleh perusahaan.
Hasil kuesioner menunjukkan bahwa nilai TAS
tertinggi adalah alternatif strategi tentang
peningkatan fasilitas sarana dan prasarana
pendidikan.

d. Strategi WT adalah strategi yang disusun
dengan meminimalkan kelemahan untuk
menghadapi ancaman. Strategi WT pada
SMK Citra Medika Sukoharjo adalah sebagai
berikut:
1) Penambahan fasilitas pendidikan dengan
teknologi terbaru
2) Penyusunan badan litbang pada sekolah
2. Analisis Quantitative Strategic Planning
Matrix (QSPM)
Analisis kedua yang digunakan adalah
Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM)
merupakan teknik yang secara obyektif dapat
menetapkan
strategi
alternatif
yang
diprioritaskan sebagai suatu teknik QSPM
memerlukan good intuitive judgement. QSPM
menggunakan input dari analisis Matriks EFE
SWOT dan hasil pencocokan dari matriks IFE
SWOT. Berdasarkan analisis SWOT diperoleh

Pembahasan
Hasil analisis SWOT menunjukkan bahwa
SMK Citra Medika Sukoharjo memiliki
kekuatan pada biaya pendidikan, tenaga
pengajar, promosi, pangsa pasar, lokasi dan
pelayanan. Sedangkan factor kelemahan yang
dimiliki SMK Citra Medika Sukoharjo adalah
status dan akreditasi, fasilitas dan riset dan
pengembangan. Hasil analisis IFE menunjukkan

7

Jurnal Sainstech Politeknik Indonusa Surakarta ISSN : 2355-5009 Vol. 1 Nomor 3 Tahun 2015

2. Pada lingkungan eksternal SMK Citra
Medika Sukoharjo berada pada struktur
persaingan yang baik, lingkungan yang
mendukung, pertumbuhan minat konsumen
atau siswa ke jurusan pendidikan yang
semakin meningkat dan perilaku konsumen
yang
semakin
kritis.
Sedangkan
ancamannya adalah pada perubahan
teknologi yang semakin berkembang pesat.
3. Hasil analisis QSPM adalah strategi
prioritas yang dapat dilakukan oleh SMK
Citra Medika Sukoharjo adalah strategi
peningkatan fasilitas sarana dan prasarana
pendidikan dan peningkatan kualitas tenaga
pengajar. Hal ini akan memberikan citra
yang semakin baik bagi SMK Citra Medika
Sukoharjo, sehingga akan menumbuhkan
minat siswa untuk sekolah di SMK Citra
Medika Sukoharjo

bahwa nilai tertimbang 2,60 termasuk kategori
medium, bila dilihat dari unit usaha strategis
nilai tersebut memiliki keunggulan yang cukup
dan kekuatan yang khas juga memiliki cukup
prasyarat untuk dapat dikembangkan lagi.
Artinya dibandingkan dengan kelemahan yang
dimiliki, SMK Citra Medika Sukoharjo
memiliki kekuatan yang lebih besar, ini
menunjukkan SMK Citra Medika Sukoharjo
dapat berkembang lagi dengan kemampuan
yang dimilikinya dan disertai strategi yang tepat.
Hasil analisis EFE menunjukkan bahwa
angka nilai tertimbang 2,46, nilai tersebut
termasuk kategori medium yang berarti bahwa
unit usaha strategis tersebut jika dilihat dari
lingkungan bisnisnya memiliki peluang yang
cukup dan pada saat yang sama juga tersedia
ancaman walaupun ancaman yang ada lebih
rendah dibanding kemungkinan peluang untuk
berkembang dan usaha tersebut masih memiliki
peluang untuk tumbuh.
Berdasarkan hasil analisis IFE dan EFE SWOT,
SMK Citra Medika Sukoharjo berada pada
posisi kuadran V yaitu menunjukkan strategi
yang diperlukan untuk perusahaan saat ini
adalah hold and maintain. Hold and maintain
strategy menunjukkan bahwa sekolah saat ini
membutuhkan strategi untuk dapat menjaga dan
juga mempertahankan posisinya. Berdasarkan
hasil analisis QSPM ditemukan alternative
strategi yang dapat dilakukan oleh SMK Citra
Medika Sukoharjo adalah strategi peningkatan
fasilitas sarana dan prasarana pendidikan dan
peningkatan kualitas tenaga pengajar. Jika
sarana dan prasarana yang dimiliki semakin
lengkap dan didukung kualitas pengajar yang
baik, maka akan memberikan citra yang
semakin baik bagi SMK Citra Medika
Sukoharjo, sehingga akan menumbuhkan minat
siswa untuk sekolah di SMK Citra Medika
Sukoharjo.

DAFTAR PUSTAKA
Artati, Rosmeilia Yeni. 2007. Evaluasi Strategi
Pemasaran Pada Lembaga Bimbingan
Belajar Primagama Cabang Sutoyo
Semarang. Tesis. UNDIP.Semarang
Donald, Malcolm. 2002. Strategi Pemasaran:
Strategic Marketing Planning. PT. Elex
Media Computindo. Jakarta.
Fretes, R.A.; Santoso, P. B.; Soenoko, R.; dan
Astuti, M. 2013. Strategi Perencanaan
dan Pengembangan Industri Pariwisata
dengan Menggunakan Metode SWOT
dan QSPM (Studi Kasus Kecamatan
Leitimur Selatan Kota Ambon). Jurnal
Rekayasa Mesin 4 (2): 109-118.
Ghozali, Imam. 2001. Aplikasi Analisis
Multivariate Dengan Program SPSS.
Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Semarang.
Harinaldi. 2005. Prinsip-Prinsip Statistika untuk
Teknik dan Sains. Erlangga. Jakarta.
Hal: 47, 48.
Jannah, E. M.; Rahman, A. dan Yuniarti, R.
2013. Penentuan Strategi Bersaing
Perusahaan Berdasarkan Pengukuran
Kinerja dengan Metode Malcoln
Balridge National Quality Award
(MBNQA). Jurnal Rekayasa dan
Manajemen Sistem Industri 1 (1): 11-21.
Ningrum, Lutfi Tri Wahyu; Dania, Wike
Agustin Prima dan Putri, Syntia Atica
2014.
Perencanaan
Strategi
Pengembangan
Perusahaan
Menggunakan Metode Quantitative

V. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis data dan
pembahasan, hasil penelitian ini dapat
disimpulkan sebagai berikut:
1. Pada lingkungan internal SMK Citra
Medika Sukoharjo memiliki kekuatan pada
biaya pendidikan, tenaga pengajar, promosi,
pangsa pasar, lokasi dan pelayanan.
Sedangkan faktor kelemahan yang dimiliki
SMK Citra Medika Sukoharjo adalah status
dan akreditasi, fasilitas sekolah, serta riset
dan pengembangan.

8

Jurnal Sainstech Politeknik Indonusa Surakarta ISSN : 2355-5009 Vol. 1 Nomor 3 Tahun 2015

Thompson, Arthur A., and Strickland, Jr., A. J.,
2010 Strategic Management : concepts
and cases, III. Boston : Irwin/McGrawHill,
Tjiptono, Fandy. 2001. Strategi Pemasaran.
Andi, Yogyakarta.
Utami, E. dan Imron, A. 2012. Perumusan
Strategi
Perusahaan
Berdasarkan
Competitive Advantage. Jurnal Ilmiah
Teknik Industri 11 (2): 155-156, 154164.
Willemse, I. 2009. Statistical Methods and
Calculation Skills, Third Edition. Juta
&Co Ltd. Cape Town. Hal: 20.
Zulkarnaen, H. O. dan Sutopo. 2013. Analisis
Strategi Pemasaran Pada Usaha Kecil
Menengah (UKM) Makanan Ringan
(Studi Penelitian UKM Snack Barokah
di Solo). Journal of Management 2 (3):
1-13. UNDIP. Semarang.

Strategy Planning Matrix (QSPM)
(Studi Kasus KUD DAU Malang, Jawa
Timur). Universitas Brawijaya.
Nisak, Zuhrotun. 2014. Analisis SWOT untuk
Menentukan Strategi Kompetitif. Gresik
Pramesti, Ninggar; Santoso, Imam dan Silalahi,
Rizky L.R 2014. Perencanaan Strategi
Pemasaran
Produk
So
Kreesh
Menggunakan
Metode
QSPM
(Quantitative Strategic Planning Matrix)
(STUDI KASUS : CV. KAJEYE
FOOD). Universitas Brawijaya.
Prawitasari, Sri Yati. 2010. Analisa SWOT
Sebagai Dasar Perumusan Strategi
Pemasaran Berdaya Saing (Studi Pada
Dealer Honda Tunggul Sakti di
Semarang). Skripsi. UNDIP. Semarang
Suwarsono. 2000. Manajemen Strategik:
Konsep, Alat Analisa dan Konteks. Edisi
6. UPP AMP YKPN, Yogyakarta.

9