KOPKARPEL (Studi Etnografi Dalam Menjalankan Tugas)

BAB II
KOPERASI KARYAWAN PELABUHAN
2.1. Sejarah Pembentukan Koperasi Karyawan Pelabuhan
Pembentukan

Koperasi

Karyawan

Pelabuhan

merupakan

sebuah

perjalanan panjang, dalam perkembangannya terjadi beberapa kali perombakan
dan perubahan yang dilakukan dalam unit usaha perusahaan bongkar muat hingga
berakhir sebagai sebuah Koperasi Karyawan Pelabuhan yang menaungi Tenaga
Kerja Bongkar Muat.
2.1.1. Badan Usaha Karya (Juni 1969 – Desember 1977)
Pembentukan Badan Usaha Karya Pada Juni 1969 s.d Desember 1977.

Sesuai dengan (SKB. MENHUB dan MENAKER No.P.26/3/13/Phb 71/MTK/69
Tanggal 06-06-1969) dan (SKB. DIRJEN HUBLA – DEPHUB dan DIRJEN
PPTK – DEPNAKER No.DLR.87/1/13 KEPTS-11/DP/1975 Tanggal 10-031975). Adapun fungsi dan tugas pokok dari Badan Usaha Karya ini meliputi :
1. Menyelenggarakan Registrasi Buruh / Tenaga Kerja Sebagai Buruh
Terdaftar Dan Mengatur Administrasi.
2. Menyediakan Tenaga Kerja Atas Permintaan Pengguna Jasa.
3. Mengatur Pemerataan Kerja.
4. Mengadakan Kesepakatan Dengan Pengguna Jasa Meliputi Ketentuan –
Ketentuan Tarif Kerja Serta Syarat – Syarat Lainnya.
5. Membayar Upah, Tunjangan Lain Atas Pengguna Jasa, dan Menentukan
Biaya Pembinaan Usaha Karya Sesuai Dengan Kesepakatan Dengan
Pengguna Jasa.

12
Universitas Sumatera Utara

6. Mengasuransikan Tenaga Kerja Terdaftar Kepada Dana Jaminan Sosial
(DJS) Departemen Tenaga Kerja RI.
7. Menyelenggarakan Pelatihan Kerja dan Memupuk Disiplin Kerja.
8. Mengumpulkan Data Secara Intensif dan Membuat Laporan Secara

Berkala.
9. Mengawasi Pelaksanaan Pekerjaan Yang Dilakukan Oleh Buruh.
Setelah kurang lebih 8 tahun beroperasi mengelola sumber daya manusia
dan administrasi tenaga kerja bongkar muat, pada Desember 1977 Badan Usaha
Karya ini mengalami perubahan Menjadi Yayasan Usaha Karya yang disahkan
pada Januari 1978.
2.1.2. Yayasan Usaha Karya (Januari 1978 – September 1988)
Perubahan Badan Usaha Karya menjadi sebuah Yayasan Usaha Karya
pada Januari 1978 dilakukan berdasarkan. Surat Keputusan Bersama MENHUB
dan MENAKER PM.1/OT/Phb-78 No.---------------- KEP.08/MEN/1978 Tanggal.
10-01-1978 dan Akte Pendirian Notaris Gustaf Hoemala Soangkoepan
LoembanTobing, SH No. 43 TGL. 17 Maret 1978. Yayasan Usaha Karya ini
memiliki Tugas dan Kewajiban antara lain :
1. Menyelenggarakan Administrasi, Operasional, Kesejahteraan dan Latihan
Tenaga Kerja.
2. Mengatur, Melayani dan Menyediakan Tenaga Kerja Dalam Geng – geng
Sesuai Permintaan Pengguna Jasa

13
Universitas Sumatera Utara


3. Memupuk Kerja Sama Dengan Instansi – instansi Lain Untuk Menjamin
Kelancaran Arus Barang di Pelabuhan dan Meningkatkan Kesejahteraan
Tenaga Kerja.
4. Menagih dan Menerima Uang Jasa Bongkar Muat Sesuai Tarif yang
Diterapkan dan Membayar Kepada Buruh Sesuai dengan Bagian – bagian
yang Menjadi Hak-haknya.
Selama 10 Tahun beroperasi Yayasan Usaha Karya kemudian mengalami
pembubaran pada Tahun 1988. Pembubaran ini dilakukan sesuai dengan Instruksi
Presiden No.IV Tahun 1985 Tanggal 04-04-1985. Dan Surat Keputusan Bersama
MENHUB dan MENAKER KM.130/Kp.803/PHB-85 No ------------- Kep.
837/Men/85 Tanggal 03-09-1985. Dalam mengisi kekosongan sementara,
pemerintah membentuk sebuah Badan Sementara Pengelola Pekerja Bongkar
Muat
2.1.3. Badan Sementara Pengelola Pekerjaan Bongkar Muat (Oktober
1988 – Mei 1989)
Badan ini dibentuk sebagai pengganti sementara atas badan Yayasan
Usaha Karya yang sebelumnya mengalami pembubaran. Badan Sementara
Pengelola Pekerjaan Bongkar Muat ini didirikan berdasarkan Instruksi Presiden
No.IV Tahun 1985 Tanggal 04-04-1985 dan Instruksi Memhub No.IM.6/hk.60167 Tanggal 21-10-1987. Dengan tugas dan kewajiban meliputi :

1. Tugas administratif/operasional meliputi :
a) Mengadakan pendaftaran bongkar muat secara periodik
b) Mengelompokan pekerja bongkar muat dalam regu-regu kerja

14
Universitas Sumatera Utara

c) Menyediakan tenaga kerja sesuai permintaan pemakai jasa
d) Mengatur gilir kerja
e) Mengadakan pengawasan terhadap;
- Pelaksanaan kerja bongkar muat
- Kelengkapan anggota
- Besaran upah yang diterima tenaga kerja
- Kelengkapan perlengkapan tenaga kerja.
2. Tugas menyelenggarakan kesejahteraan meliputi:
a) Penyedian makan bagi tenaga kerja
b) Penyediaan transportasi
c) Pemberiaan pakaian kerja dan sepatu kerja
d) Perawatan kesehatan
e) Pemberian tunjangan hari raya (THR)

f) Asuransi kecelakaan
g) Jaminan hari tua
h) Pendidikan dan latihan

2.1.4. Koperasi Tenaga Kerja Bongkar Muat (Juni 1989 – Sekarang)
Pembentukan Koperasi Tenaga Kerja Bongkar Muat dilakukan guna
memenuhi kekosongan Badan Usaha Pengelola Tenaga Kerja Bongkar Muat.
Pendirian koperasi ini dilakukan berdasarkan INPRES 4/85 Tanggal 04-04-1985
berlanjut kepada SKB MENHUB dan MENAKER IM.2/HK.601/PHB-89 No. ------- INS.03/MEN/89 Tanggal 14-07-1989 dan SKB.DIRJEN HUBLA, DIRJEN

15
Universitas Sumatera Utara

BINAWAS, DIRJEN BLK: UM.52/1/9-89 --------No.KEP.103/BW/89 -------17/SKB/BLK/VI/89 TGL.01-06-1989 Tentang pembentukan dan pengembangan
Koperasi Tenaga Kerja Bongkar Muat.
Kemudian penyempurnaan dilakukan berdasarkan Surat Keputusan
Bersama Direktur Jenderal Perhubungan Laut, Direktur Jenderal Pembinaan
Hubungan Industrial dan Pengawasan Ketenagakerjaan Serta Deputi Bidang
Kelembagaan Koperasi Dan Usaha Kecil dan Menengah No.AL.59/1/12-02 300
/BW /2002 /13/SKB/DEP.1/VIII/2002, tentang Pembinaan dan Pengembangan

Koperasi Tenaga Kerja Bongkar Muat (TKBM) Di Pelabuhan.
Penyempurnaan berlanjut dengan keluarnya Surat Keputusan Bersama
DIRJEN

HUBLA,

DIRJEN

PEMBINAAN

PENGAWASAN

KETENAGAKERJAAN & DEPUTI BID KELEMBAGAAN KOPERASI DAN
USAHA KECIL No. UM. 008/ 41/ 2/ DJPL - II 93/ DJPPK/ XII/ 2011 96/ SKB/
DEP.1 /XII/ 2011, tentang penataan dan pembinaan Koperasi dengan hasil akhir
koperasi sebagai Pengelola TKBM.
Kemudian sesuai dengan SK. MENHUB NO.KM.13 TAHUN 1989
Tanggal 22-02-1989 tentang pengelolaan Kegiatan bongkar muat dilakukan di
masing - masing pelabuhan sebagai salah satu bentuk kemandirian pengelolaan
Koperasi Karyawan Pelabuhan di Indonesia. Hal ini dimaksudkan guna

memaksimalkan kegiatan Bongkar Muat sebagai salah satu instrumen penting
dalam Kelancaran Arus Barang di Pelabuhan.

16
Universitas Sumatera Utara

2.2. Latar Belakang Pembentukan Koperasi Karyawan Pelabuhan
Koperasi karyawan pelabuhan didirikan berdasarkan azas kekeluargaan
sesuai dengan tujuan utama Koperasi pada umumnya sebagai wadah dalam
mengelola tenaga kerja dan dalam rangka mensejahterakan masyarakat terutama
para anggotanya.
Koperasi dianggap mampu menjawab tantangan dunia ekonomi global
dimana dunia bisnis di indonesia mengalami tekanan yang diakibatkan oleh krisis
ekonomi dunia. Koperasi mampu mempertahankan eksistensi yang berdampak
nyata sebagai tumpuan bagi masyarakat terutama anggotanya.
Melihat hal tersebut Koperasi Karyawan

Pelabuhan bertekad untuk

mengelola dan melakukan pengembangan pada unit bisnisnya secara professional

agar mampu tetap eksis dan bersaing dalam era globalisasi ini. Sehingga apa yang
menjadi tujuan didirikannya Koperasi Karyawan Pelabuhan dapat tercapai secara
optimal.

2.3. Struktur Organisasi Koperasi Karyawan Pelabuhan
Secara umum Koperasi Karyawan Pelabuhan memiliki struktur organisasi
yang sama dengan struktur organisasi koperasi lainnya, struktur organisasi ini
bertugas sebagai penyelenggara dan pengelola Koperasi Karyawan Pelabuhan.
Adapun tugas dari struktur organisasi meliputi :

17
Universitas Sumatera Utara

1. Rapat Anggota
Menurut UU No. 25 Tahun 1992 pasal 22, Rapat Anggota merupakan
pemegang kekuasaan tertinggi dalam koperasi. Dalam pasal 23 UU No.25 Tahun
1992, Rapat Anggota bertugas dalam menetapkan :
1. Anggaran Dasar.
2. Kebijaksanaan Umum dibidang Organisasi, Manajemen, dan
Usaha Koperasi.

3. Pemilikan,

Pengangkatan,

Pemberhentian

Pengurus

dan

Pengawas.
4. Rencana Kerja, Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja
Koperasi, serta Pengesahan Laporan Keuangan.
5. Pengesahan Pertanggung Jawaban Pengurus dalam Pelaksanaan
Tugasnya.
6. Pembagian Sisa Hasil Usaha (SHU).
7. Penggabungan,

Peleburan,


Pembagian,

dan

Pembubaran

Koperasi.
2. Pengurus
Dalam Pasal 31 UU No.25 Tahun 1992 menyatakan Pengurus bertanggung
jawab mengenai segala kegiatan pengelolaan koperasi dan usahanya kepada Rapat
Anggota atau Rapat Luar Biasa. Menurut pasal 30 UU No.25 Tahun 1992,
Pengurus Koperasi memiliki tugas :
1. Mengelola Koperasi dan Usahanya.

18
Universitas Sumatera Utara

2. Mengajukan Rancangan Rencana Kerja Serta Rancangan
Rencana Anggaran Pendapatan Belanja Koperasi.
3. Menyelenggarakan Rapat Anggota.

4. Mengajukan Laporan Keuangan dan Pertanggung Jawaban
Pelaksanaan Tugas.
5. Menyelenggarakan Pembukuan Keuangan dan Inventaris
Secara Tertib.
6. Memelihara Daftar Buku Anggota dan Pengurus.
3. Pengawas
Menurut Pasal 39 UU No.25 Tahun 1992, Pengawas Koperasi memiliki
tugas dan wewenang dalam :
1. Melakukan Pengawasan Terhadap Pelaksanaan Kebijaksanaan
dan Pengelolaan Koperasi.
2. Membuat Laporan Tertulis Tentang Hasil Pengawasannya.
3. Meneliti Catatan yang Ada Pada Koperasi
Mendapatkan Segala Keterangan yang Diperlukan Serta
Merahasiakan Hasil Pengawasannya Terhadap Pihak Ketiga.

19
Universitas Sumatera Utara

Gambar 1 Struktur Organisasi Koperasi Karyawan Pelabuhan

20
Universitas Sumatera Utara