Hubungan struktur aktiva dan struktur finansial dengan kinerja keuangan pada pt. Adira Dinamika multi finance Chapter III V

BAB III
METODE PENELITIAN

2.1

Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian asosiatif. Penelitian asosiatif

(hubungan) merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan
antara dua variabel atau lebih (Ginting dan Situmorang, 2008:51). Dengan
penelitian ini maka akan dapat dibangun suatu teori yang dapat berfungsi untuk
menjelaskan, meramalkan dan mengontrol suatu gejala. Penelitian ini bertujuan
untuk mencari hubungan variabel struktur aktiva, struktur finansial dengan
rentabilitas ekonomi pada PT. Adira Dinamika Multi Finance.

3.2
3.2.1

Tempat dan Waktu Penelitian
Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Bursa Efek Indonesia melalui media internet


dengan

situs

www.idx.co.id,

www.bapepam.go.id,

www.google.com

www.adira.co.id.

3.2.2 Waktu Penelitian
Waktu penelitian direncanakan dari bulan Desember 2012 sampai dengan
Juni 2013.

Universitas Sumatera Utara

2.2 Batasan Operasional

Batasan operasional penelitian ini terbatas pada hubungan struktur aktiva,
struktur finansial dengan rentabilitas ekonomi pada PT. Adira Dinamika Multi
Finance, dengan memakai laporan keuangan tahun 2008 sampai dengan 2012
yang telah diaudit. Penelitian ini menggunakan analisis korelasi Pearson dengan
alat bantu program SPSS versi 16.0 for windows.

2.3 Definisi Operasional
Indentifikasi variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Struktur Aktiva
Struktur aktiva yaitu penentuan seberapa besar jumlah alokasi untuk
masing-masing komponen aktiva, baik aktiva lancar maupun aktiva tetap. Struktur
aktiva dihitung sebagai berikut (Riyanto, 2001:13):

2. Struktur Finansial
Struktur finansial adalah bagaimana cara perusahaan mendanai aktivanya.
Aktiva perusahaan didanai dengan utang jangka pendek, utang jangka pajang dan
modal pemegang saham, sehingga seruruh sisi kanan dari neraca memperlihatkan
struktur finansial. Struktur finansial dihitung sebagai berikut (Riyanto, 2001:13):

Universitas Sumatera Utara


3. Kinerja Keuangan
Rentabilitas adalah kemampuan suatu perusahaan dalam menghasilkan
laba selama periode tertentu dengan menggunakan aktiva atau modal baik modal
secara keseluruhan maupun modal sendiri. Pada penelitian ini peneliti
menggunakan rentabilitas ekonomi. Rentabilitas ekonomi dihitung sebagai berikut
(Riyanto, 2001:36):

3.5 Jenis Data
Jenis data yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah data
kuantitatif yang bersumber dari data sekunder. Data sekunder merupakan data
yang diperoleh secara tidak langsung yaitu melalui media internet.

3.6 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini dilakukan
melalui studi pustaka yaitu dengan mengumpulkan data pendukung berupa
literature, jurnal, penelitian terdahulu, serta laporan-laporan yang dipublikasikan
untuk

mendapatkan


gambaran

dari

masalah

yang

akan

diteliti,

serta

mengumpulkan data-data sekunder yang diperlukan berupa laporan-laporan yang
dipublikasikan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI).

Universitas Sumatera Utara


3.7

Metode Analisis Data

3.7.1

Metode Deskriptif
Analisis

deskriptif

merupakan

suatu

metode

dimana

data-data


dikumpulkan dan dikelompokkan kemudian dianalisis dan diinterpretasikan secara
objektif sehingga diperoleh gambaran yang sebenarnya. Dalam penelitian ini data
yang dideskriptifkan berupa gambaran struktur aktiva, struktur finansial dan
rentabilitas ekonomi perusahaan.

3.7.1 Metode Analisis Statistik
a. Analisis Korelasi Pearson
Analisis korelasi pearson digunakan untuk menyatakan ada atau tidaknya
hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat. Pada pengolahan data ini
digunakan software SPSS 16.0 for windows. Model ini dapat digunakan dengan
rumus berikut (Ghozali, 2005) :

Dimana :
r

= Nilai koefisien korelasi

∑X


= Jumlah pengamatan variabel X

∑Y

= Jumlah pengamatan variabel Y

∑XY

= Jumlah hasil perkalian variabel X dan Y

(∑X2) = Jumlah kuadrat dari pengamatan varaibel X
(∑Y2) = Jumlah kuadrat dari pengamatan variabel Y
(∑Y)2 = Jumlah kuadrat dari jumlah pengamatan variabel Y

Universitas Sumatera Utara

n

= Jumlah pasangan pengamatan Y dan X
Koefisien korelasi mempunyai nilai antara -1 sampai 1. Nilai r terbesar


adalah 1 dan r terkecil adalah -1. Nilai r = 1 menunjukkan hubungan positif
sempurna, sedangkan nilai r = -1 menunjukkan hubungan negatif sempurna. Nilai
koefisien korelasi yang mendekati -1 atau 1 menyatakan bahwa hubungan kedua
variabel adalah kuat atau korelasi kedua variabel tinggi. Akan tetapi apabila nilai
koefisien korelasi mendekati 0, hubungan antara kedua variabel sangat lemah atau
mungkin tidak ada sama sekali.
Tabel 3.1
Tabel Hubungan Antar Variabel
Nilai
Interpretasi
0,0 – 0,19
Sangat Erat
0,2 – 0,39
Tidak Erat
0,4 – 0,59
Cukup Erat
0,6 – 0,79
Erat
0,8 – 0,99

Sangat Erat
Sumber: Situmorang dan Lufti (2011:155)

1) Uji Statistik t
Pengujian ini dilakukan untuk menguji signifikansi dari koefisien korelasi
yang diperoleh. Pengujian signifikansi menggunakan rumus sebagai berikut
(Ghozali, 2005):

Dimana:
t

= Nilai t

r

= Nilai koefisien korelasi

n

= Jumlah data pengamatan


hitung

Universitas Sumatera Utara

Bentuk pengujian:
H 0 : b 1 = 0, artinya tidak ada hubungan yang signifikan antara struktur aktiva
dengan rentabilitas ekonomi.
H 1 : b 1 = 0, artinya terdapat hubungan yang signifikan antara struktur aktiva
dengan rentabilitas ekonomi.
H 0 : b 1 = 0, artinya tidak ada hubungan yang signifikan antara struktur finansial
dengan rentabilitas ekonomi.
H 1 : b 1 = 0, artinya terdapat hubungan yang signifikan antara struktur finansial
dengan rentabilitas ekonomi.
Selanjutnya akan dilakukan uji signifikan dengan membandingkan tingkat
signifikan α (alpha) 5% dan derajat kebebasan (n-2) dengan
diperoleh. Jika t

hitung


t

hitung

yang

> t tabel berarti H 0 ditolak atau terdapat hubungan yang nyata

(signifikan) b 1 terhadap rentabilitas ekonomi dan sebaliknya.
Dapat disimpulkan sebagai berikut:
H 0 diterima jika -t

tabel

≤ t hitung ≤ t

tabel

H 1 diterima jika -t

tabel

>t

tabel

hitung

>t

Universitas Sumatera Utara

BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Perusahaan
4.1.1 Sejarah Singkat PT. Adira Dinamika Multi Finance
PT. Adira Dinamika Multi Finance Tbk didirikan pada tanggal 13
Nopember 1990. Berdasarkan Akta Notaris Mishardi Wilamarta, S.H., No. 131.
Akta pendirian ini telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia
dalam Surat Keputusan telah diumumkan dalam tambahan No.421 pada berita
Negara Republik Indonesia No.12 tanggal 8 Februari 1991.
Perseroan memperoleh izin usaha sebagai perusahaan pembiayaan dari
Menteri Keuangan dalam Surat Keputusan No. 253/KMK.013/1991 tanggal 4
Maret 1991. Berdasarkan pasal 3 Anggaran Dasar Perseroan, ruang lingkup
kegiatan perseroan dalam bidang perusahaan pembiayaan meliputi sewa guna
usaha, anjak piutang, pembiayaan konsumen dan usaha kartu keredit. ADMF
berdomisili di The Landmark I Lantai 26-31 Jl. Jenderal Sudirman No.1, Jakarta
Selatan. Perseroan memiliki 698 jaringan usaha yang terdiri dari kantor cabang,
kantor perwakilan, kios dan dealer outlet yang tersebar di seluruh wilayah
Indonesia. Pada 31 Maret 2004 ADMF melakukan penawaran saham perdana,
yang diikuti dengan pengalihan 75,0% kepemilikan pemegang saham melalui
penempatan terbatas ke PT. Bank Danamon Indonesia Tbk. Sejak Januari 2004.
PT. Bank Danamon Indonesia Tbk menjadi pemegang saham pengendali
Perseroan. PT. Bank Danamon Indonesia Tbk merupakan anak perusahaan dari
Asia Financial (Indonesia) Pte. Ltd., dimana pemegang saham

akhir adalah

Universitas Sumatera Utara

Temasek Holding Pte. Ltd., sebuah perusahaan investasi yang berkedudukan di
Singapura dan sepenuhnya dimiliki oleh Pemerintah Singapura. Pada tanggal 9
Juli 2009 PT. Bank Danamon Indonesia Tbk mengeksekusi hak opsi belinya
untuk membeli 20,0% kepemilikan saham ADMF dari Mega Value Profits
Limited sehingga PT. Bank Danamon Indonesia Tbk menambah kepemilikan
saham terhadap perusahaan dari 75% menjadi 95%. Dengan dukungan dari bank
Danamon, perusahaan terus mengembangkan usahanya dengan menciptakan
keunggulan kompetitif yang dapat menghasilkan nilai yang tinggi, baik bagi
konsumen maupun pemegang saham.
Dengan dukungan dana yang besar dari Bank Danamon, serta profesional
dan dedikasi yang tinggi perusahaan hingga akhir tahun 2012 lalu membukukan
pendapatan sebesar Rp. 6,752 Triliun, naik 27,33% dari pendapatan akhir tahun
2011 sebesar Rp. 5,303 Triliun. Jumlah aset perseroan mencapai Rp. 25,460
Triliun, naik signifikan dari periode tahun 2011 sebesar Rp. 16,889 Triliun.
ADMF sebagai perusahaan pembiayaan yang independen dan fokus pada
pembiayaan mobil. Setelah krisis ekonomi pada tahun 1997, perusahaan merubah
fokus usahanya ke pembiayaan sepeda motor. Dengan mengimplementasikan
strategi yang jitu dan didukung oleh permintaan sepeda motor yang terus tumbuh
beberapa tahun belakang ini. ADMF terus melebarkan sayapnya dengan terus
melakukan inovasi atas produk-produk pembiayaan baru dan berusaha
memberikan pelayanan yang terbaik bagi konsumen, serta memperkokoh
posisinya sebagai perusahaan pembiayaan yang dapat membiayai berbagai merek
otomotif. Strategi ini terbukti efektif seiring dengan terus berkembangnya industri

Universitas Sumatera Utara

otomotif. Dengan dukungan lebih dari 28.000 karyawan dan 698 jaringan usaha
yang tersebar di berbagai kota di Indonesia, ADMF telah memantapkan posisinya
sebagai salah satu perusahaan pembiayaan konsumen kendaraan bermotor
terkemuka di Indonesia.

4.1.2 Visi, Misi, dan Nilai Perusahaan
ADMF merupakan perusahaan pembiayaan yang memiliki visi, misi dan
nilai-nilai tertentu. Visi perusahaan dapat dicapai bila perusahaan menerapkan
misinya, sedangkan dalam menerapkan misi sebuah perusahaan memerlukan
perangkat nilai yang digunakan oleh karyawan sebagai panduan dalam berprilaku.
Dengan demikian perangkat nilai memiliki peranan penting dalam penerapan
prinsip dasar perilaku, yang seharusnya dimiliki oleh seluruh jajaran dalam
perusahaan (dari tingkat karyawan terendah hingga pimpinan/manajemen
puncak). Jika karyawan dan manajemen melaksanakan prinsip-prinsip dasar
perilaku tersebut, yang berarti cara berpikir dan bertindak dalam kehidupan
sehari-hari mengacu pada perangkat nilai perusahaan maka sebuah perusahaan
dengan exellence people, exellence thought dan exellence process akan terwujud
dalam upaya menerapkan misi dan meraih visi perusahaan.

4.1.2.1 Visi PT. Adira Dinamika Multi Finance
Visi PT. Adira Dinamika Multi Finance

adalah menjadi perusahaan

pembiayaan kelas dunia. ADMF bertekad untuk menjadi “Perusahaan Pembiayaan
Kelas Dunia” yang keberadaannya sangat diperhitungkan baik oleh pesaing

Universitas Sumatera Utara

maupun pasar. Aspirasi ADMF adalah menjadi pilihan utama untuk berkarya bagi
dan yang dihormati oleh konsumen, karyawan dan pihak yang terkait.

4.1.2.2 Misi PT. Adira Dinamika Multi Finance
Misi PT. Adira Dinamika Multi Finance adalah mewujudkan impian esok
hari pada hari ini. ADMF menyediakan fasilitas kredit kepada masyarakat untuk
mewujudkan impiannya pada hari ini, tanpa harus menunggu hari esok.

4.1.2.3 Nilai PT. Adira Dinamika Multi Finance
Nilai dari PT.Adira Dinamika Multi Finance adalah untuk memberikan
hasil kerja yang sempurna dan berkomitmen melalui kerjasama yang berdasarkan
kepercayaan dan rasa hormat.

4.1.3 Struktur Organisasi PT. Adira Dinamika Multi Finance
Organisasi adalah suatu alat untuk mencapai tujuan. Organisasi dapat di
difinisikan sebagai suatu struktur dari hubungan-hubungan untuk menyelesaikan
suatu pekerjaan. Tujuan utama organisasi adalah mempermudah pelaksanaan
tugas atau pimpinan tujuan disamping menghasilkan spesialisasi dari setiap tugas
ataupun pekerjaan. Kerjasama yang baik antara atasan dengan bawahan, dan
antara sesama pekerja/pegawai maka terbentuklah suatu mata rantai tugas/kerja
yang harmonis mulai Top Manager, Middle Manager, sampai Lower Manager.
Keadaan ini sering disebut dengan hubungan secara vertikal, sedangkan hubungan
antara bagian-bagian departemen dalam perusahaan yang sejajar disebut dengan
hubungan secara horizontal.

Universitas Sumatera Utara

Organisasi yang sukses sebaiknya berpedoman pada prinsip-prinsip
organisasi, yaitu:
1. Perumusan organisasi harus jelas.
Pelaksanaan setiap tugas atau tindakan harus diketahui dengan jelas maksud
dan tujuannya.
2. Adanya garis wewenang dan tanggung jawab yang jelas.
Struktur organisasi yang baik harus jelas pendelegasian wewenang dimulai
dari tingkat eksekutif yang paling tinggi sampai pada tingkat yang paling
bawah, serta tanggung jawab yang menyertai pendelegasian wewenang
tersebut.
3. Tingkat pendelegasian wewenang harus sedikit mungkin.
Terlalu banyak tingkat pendelegasian wewenang mengakibatkan semakin
banyak wewenang dipecah
4. Tingkat pengawasan.
Pada pengawasan terdapat suatu ketentuan untuk meperjelas hubungan
wewenang dan tanggung jawab, maka harus ada kesatuan komando (soan of
control).

Kedua

hal

ini

dimaksudkan

untuk

mengefektifkan

serta

mempermudah pengawasan.
5. Struktur organisasi harus cukup fleksibel
Struktur organisasi yang fleksibel memungkinkan perubahan-perubahan
dengan gangguan yang lebih sedikit. Struktur organisasi yang ideal adalah
strukur organisasi yang memungkinkan adanya perubahan tanpa mengganggu
kelangsungan dari perusahaan tersebut.

Universitas Sumatera Utara

Organisasi merupakan suatu fungsi dari manajemen dan merupakan hal
yang fundamental dalam pelaksanaan aktivitas. Struktur organiasasi pada PT.
Adira Dinamika Multi Finance termasuk dalam jenis organisasi fungsional dalam
wewenang diberikan berdasarkan proses-proses atau fungsi-fungsi tertentu,
sehingga setiap bagian dapat memusatkan fungsinya secara khusus.

4.1.3.1 Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris
Dewan komisaris adalah organ perusahaan yang melakukan pengawasan
secara umum dan/atau khusus sesuai dengan anggaran dasar serta nasihat kepada
direksi. Dewan komisaris berkewajiban melaksanakan semua tugas dan tanggung
jawabnya secara independen. Dewan komisaris harus menjamin Good Corporate
Governance dalam setiap kegiatan usaha perusahaan di semua tingkat organisasi.
Dewan komisaris wajib mengawasi pelaksanaan semua tugas dan kewajiban
direksi dan memberi nasihat kepada direksi. Dalam melakukan pengawasan ini
dewan komisaris akan mengarahkan, memantau dan mengevaluasi pelaksanaan
kebijakan strategis perusahaan. Dalam melakukan pengawasan ini juga dewan
komisaris dilarang ikut campur dalam pengambilan keputusan sehubungan dengan
pengoperasian perusahaan, kecuali untuk hal-hal yang ditetapkan dalam anggaran
dasar perusahaan atau peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dewan
komisaris harus diketuai oleh seorang presiden komisaris. Dewan komisaris harus
terdiri dari para komisaris dan komisaris independen. Komisaris independen
adalah anggota dewan komisaris yang tidak memiliki hubungan keuangan,
kepengurusan, kepemilikan saham dan/atau hubungan keluarga dengan anggota
dewan komisaris lainnya, direksi dan/atau pemegang saham pengendali atau

Universitas Sumatera Utara

hubungan dengan perusahaan yang dapat mempengaruhi kemampuan untuk
bertindak independen. Dewan komisaris PT. Adira Dinamika Multi Finance,
yaitu:
1.

Komsaris Utama

2. Komisaris Independen

: Ho Hon Cheong
: Djoko Sudyatmiko
Eng Heng Nee Philip
Pande Radja Silalahi

3. Komisaris

: Muliadi Rahardja
Vera Eve Lim
Rajeev Kakar

4.1.3.2 Tugas dan Tanggung Jawab Manajemen Direksi
Direksi adalah organ perusahan yang berwenang dan bertanggung jawab
penuh atas pengurusan perusahaan untuk kepentingan perusahaan, sesuai dengan
maksud dan tujuan perusahaan. Setiap anggota direksi wajib dengan itikad baik
dan penuh tanggung jawab menjalankan tugasnya dengan mengindahkan
peraturan perundang-undangan yang berlaku dan anggaran dasar. Direksi
mewakili perusahaan di dalam maupun di luar pengadilan tentang segala hal dan
dalam segala kejadian, mengikat perusahaan dengan pihak lain dengan perusahaan
serta manjalankan segala tindakan baik mengenai kepengurusan maupun
kepemilikan. Manajemen Direksi PT. Adira Dinamika Multi Finance, yaitu:
1. Direktur Utama

: Willy Suwandi Dharma

2. Wakil Direktur Utama

: Marwoto Soebiakno

3. Direktur Pemasaran Pembiayaan Mobil

: Hafid Hadeli

Universitas Sumatera Utara

4. Direktur Manajemen Resiko

: Ho Lioeng Min

5. Direktur Keuangan dan Direktur Kepatuhan : I Dewa Made Susila
(Sekretaris Korporat)
6. Ketua Dewan Pengawas Syariah
Anggota Dewan Pengawas Syariah

: Fathurrahman Djamil
: Noor Ahmad
: Oni Sahroni

4.1.3.3 Tugas dan Tanggung Jawab Komite Audit
Tugas utama untuk mengawasi dan memberikan masukan kepada direksi
berkaitan dengan masalah-masalah ekonomi dan keuangan, kebijakan nominasi
dan remunerasi, serta membuat dan mengevaluasi kebijakan nominasi dan
remunerasi komisaris dan direksi perusahaan. Komite audit PT. Adira Dinamika
Multi Finance, yaitu:
1. Ketua Komite Audit

: Djoko Sudyatmiko

2. Anggota Komite Audit

: Harry Kusnady
Eng Hong Nee Philip
Diyah Susanti

3. Ketua Komite Manajemen Resiko

: Eng Heng Nee Philip

4. Anggota Komite Manajemen Resiko : Djoko Sudyatmiko
: Pande Radja Silalahi
: Vera Eve Lim
: Rajeev Kakar

Universitas Sumatera Utara

4.1.3.4 Pemegang Saham
Tabel 4.1
Pemegang Saham PT. Adira Dinamika Multi Finance
Nama Pemegang
Saham
PT. Bank
Danamon
Indonesia Tbk
Masyarakat

Tipe Saham
Lebih dari 5%Pemegang Saham
Pengenali
Kurang dari 5%

Jumlah
Saham
950000000

Persentase
Saham
95%

50000000

5%

Sumber: www.adira.co.id

Pada Tabel 4.1 dapat dilihat daftar pemegang saham pada PT. Adira
Dinamika Multi Finance di dominasi kepemilikan 95% saham oleh PT. Bank
Danamon Indonesia Tbk sebagai pemegang saham pengendali dan perusahaan
induk, dan sisanya 5% dimiliki oleh masyarakat umum.

4.2

Hasil Penelitian

4.2.1

Analisis Deskriptif Variabel
Berdasarkan hasil pengolahan data maka akan dilakukan analisis dengan

tujuan untuk menjawab seluruh permasalahan dalam penelitian ini. Sebelum
peneliti sampai pada tahap analisis model maka peneliti akan membahas secara
deskriptif nilai variabel struktur aktiva, struktur finansial dan variabel rentabilitas
ekonomi pada PT. Adira Dinamika Multi Finance.

Universitas Sumatera Utara

1. Deskriptif Data Variabel Struktur Aktiva
Tabel 4.2
Struktur Aktiva PT. Adira Dinamika Multi Finance
Tahun 2008-2012 (Dalam Jutaan Rupiah)
Tahun
2008
2009
2010
2011
2012

Aktiva
Lancar
3.352.562
4.127.732
7.290.169
16.560.992
25.100.210

Aktiva
Tetap
239.462
201.817
269.446
328.460
360.247

Struktur
Aktiva
14
20,45
27,06
50,42
69,67

Kenaikan/
Penurunan
6,45
6,61
23,36
19,25

Sumber: Hasil Penelitian, 2013 (Data Diolah)

Tabel 4.2 menunjukkan struktur aktiva PT. Adira Dinamika Multi Finance
selama periode tahun 2008-2012. Struktur aktiva perusahaan tersebut mengalami
peningkatan setiap tahunnya. Pada tahun 2008 struktur aktiva sebesar 14 kali. Hal
ini berarti komposisi aktiva lancar 14 kali lebih besar dari pada aktiva tetap
perusahaan. Tahun 2009 struktur aktiva sebesar 20,45 kali. Hal ini menunjukkan
bahwa komposisi aktiva lancar 20,45 kali lebih besar dari aktiva tetap perusahaan.
Tahun 2010 struktur aktiva sebesar 27,06 kali. Hal ini menunjukkan bahwa aktiva
lancar 27,06 kali lebih besar dari aktiva tetap perusahaan. Tahun 2011 struktur
aktiva sebesar 50.42 kali. Hal ini menunjukkan bahwa komposisi aktiva lancar
50,42 lebih besar dari aktiva tetap perusahaan, dan tahun 2012 struktur aktiva
sebesar 69,67 kali. Hali ini menunjukkan bahwa komposisi aktiva lancar 69,67
lebih besar dari aktiva tetap perusahaan. Struktur aktiva yang tertinggi terjadi pada
tahun 2012 yaitu sebesar 69,67 kali. Struktur aktiva yang semakin meningkat
selama periode tahun 2008-2012 menunjukkan bahwa jumlah aktiva lancar
perusahaan semakin besar dibandingkan dengan aktiva tetap.

Universitas Sumatera Utara

Besarnya presentase aktiva lancar di sumbang oleh besarnya jumlah
piutang pembiayaan konsumen yang meningkat setiap tahunnya. Jumlah aktiva
tetap perusahaan yang tidak mengalami kenaikan yang signifikan karena pada aset
seperti tanah, bangunan dan peralatan kantor PT. Adira Dinamika Multi Finance
melakukan kerjasama sewa menyewa dengan pihak lain.

2. Deskriptif Data Variabel Struktur Finansial

Tahun
2008
2009
2010
2011
2012

Tabel 4.3
Struktur Finansial PT. Adira Dinamika Multi Finance
Tahun 2008-2012 (Dalam Jutaan Rupiah)
Modal
Total
Struktur
Kenaikan/
Ekuitas
Asing
Modal
Fianansial
penurunan
1.950.003
1.642.121
3.592.024
0,84
2.652.403
1.677.146
4.329.549
0,63
-0,21
3.794.759
3.804.856
7.599.615
0,37
1
4.421.369 12.468.083
16.889.452
2,81
1,81
5.035.767 20.424.690
25.460.457
4,05
1,24

Sumber: Hasil Penelitian, 2013 (Data Diolah)

Tabel 4.3 menunjukkan struktur finansial PT. Adira Dinamika Multi
Finance selama periode tahun 2008-2012. Struktur finansial perusahaan tersebut
mengalami kenaikan dan penurunan. Tahun 2008 struktur finansial sebesar 0,84,
tahun 2009 struktur finansial turun sebesar 0,63, tahun 2010 struktur finansial
mengalami kenaikan kembali menjadi 1, tahun 2011 struktur finansial sebesar
2,81 dan tahun 2012 struktur finansial sebesar 4,05.

Struktur finansial yang

meningkat menunjukkan bahwa komposisi modal asing dibandingkan dengan
ekuitas perusahaan semakin besar.

Universitas Sumatera Utara

3. Deskriptif Data Variabel Rentabilitas Ekonomi

Tahun

2008
2009
2010
2011
2012

Tabel 4.4
Rentabilitas Ekonomi PT. Adira Dinamika Multi Finance
Tahun 2008-2012 (Dalam Jutaan Rupiah)
Total Modal
Laba Operasi
Rentabilitas
Kenaikan/
Ekonomi
Penurunan
(%)
3.592.024
1.419.322
40%
4.329.549
1.658.347
38%
-2
7.599.615
1.931.723
25%
-13
16.889.452
2.111.539
13%
-12
25.460.457
1.895.918
7,4%
-5,6

Sumber: Hasil Penelitian, 2013 (Data Diolah)

Tabel 4.4 menunjukkan rentabilitas ekonomi PT. Adira Dinamika Multi
Finance selama periode tahun 2008-2012. Rentabilitas ekonomi mengalami
penurunan setiap tahunnya. Pada tahun 2008 rentabilitas ekonomi sebesar 40%,
setiap satu rupiah modal menghasilkan tingkat keuntungan sebesar 0,40. Tahun
2009 rentabilitas ekonomi sebesar 38%, setiap satu rupiah modal menghasilkan
tingkat keuntungan sebesar 0,38. Tahun 2010 rentabilitas ekonomi sebesar 25%,
setiap satu rupiah modal menghasilkan tingkat keuntungan sebesar 0,25. Tahun
2011 rentabilitas ekonomi sebesar 13%, setiap satu rupiah modal menghasilkan
tingkat keuntungan sebesar 0,13. Tahun 2012 rentabilitas ekonomi sebesar 7,4%,
setiap satu rupiah modal menghasilkan tingkat keuntungan sebesar 0,074 untuk
semua investor atau pemilik modal. Artinya bahwa modal, baik modal sendiri
maupun modal asing yang digunakan dalam kegiatan operasional perusahaan
mampu meningkatkan atau memaksimalkan keuntungan/laba perusahaan, tetapi
menurunkan rentabilitas ekonomi perusahaan selama periode tahun 2008-2012.

Universitas Sumatera Utara

4.2.2 Analisis Statistik
Data yang diperoleh sebagai nilai dari masing-masing variabel struktur
aktiva, struktur finansial, rentabilitas ekonomi kemudian dianalisis secara statistik
menggunakan moetode analisis Korelasi Pearson dan dibantu dengan alat bantu
program SPSS 16.0 for Windows.
Nilai korelasi dari variabel struktur aktiva, struktur finansial dan rentabilitas
ekonomi dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4.5
Correlations
Correlations
STRUKTUR

STRUKTUR

RENTABILITAS

AKTIVA

FINANSIAL

EKONOMI

STRUKTURAKTIV Pearson Correlation
A

.984**

-.962**

.002

.009

5

5

5

.984**

1

-.931*

1

Sig. (2-tailed)
N

STRUKTURFINA

Pearson Correlation

NSIAL

Sig. (2-tailed)

.002

N
RENTABILITASE Pearson Correlation
KONOMI

.022

5

5

5

-.962**

-.931*

1

.009

.022

5

5

Sig. (2-tailed)
N

5

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Sumber: Hasil Penelitian, 2013 (Data Diolah)
Tabel 4.5 menunjukkan nilai korelasi variabel struktur aktiva dan struktur
finansial dengan rentabilitas ekonomi pada PT. Adira Dinamika Multi Finance.
Pada Tabel 4.5 diperoleh nilai koefisien korelasi (r) struktur aktiva dengan
rentabilitas ekonomi adalah -0,962 menunjukkan bahwa struktur aktiva memiliki

Universitas Sumatera Utara

hubungan yang negatif (tidak searah) dan berkorelasi tinggi (-0,962 mendekati -1)
dengan rentabilitas ekonomi. Nilai koefisien korelasi (r) struktur finansial dengan
rentabilitas ekonomi adalah -0,931 menunjukkan bahwa struktur finansial
memiliki hubungan yang negatif (tidak searah) dan berkorelasi tinggi (0,931
mendekati -1).

4.3 Pembahasan Hasil Penelitian
4.3.1 Hubungan Struktur Aktiva dengan Rentabilitas Ekonomi
Berdasarkan Tabel 4.5 koefisien korelasi (r) struktur aktiva dengan
rentabilitas ekonomi pada PT. Adira Dinamika Multi Finance adalah -0,962
menunjukkan bahwa struktur aktiva memiliki hubungan yang negatif (tidak
searah) dan berkorelasi tinggi (-0,962 mendekati -1) dengan rentabilitas ekonomi.
Dengan kata lain, jika struktur aktiva mengalami kenaikan maka rentabilitas
ekonomi akan mengalami penurunan begitu juga sebaliknya. Dari nilai r tersebut
maka t hitung dapat dicari sebagai berikut:

= 6,08
Pada α = 5% dengan kebebasan (df) = 5-2 = 3 maka diperoleh t tabe =3,182
dengan demikian karena t hitung (6,08) > t tabel (3,182) maka hipotesis H 0 ditolak dan
H 1 diterima. Artinya terdapat hubungan yang signifikan antara variabel struktur
aktiva dengan rentabilitas ekonomi.

Universitas Sumatera Utara

Secara deskriptif hubungan antara struktur aktiva dengan rentabilitas
ekonomi dapat digambarkan sebagai berikut:

Sumber: Hasil Penelitian, 2013 (Data Diolah)
Grafik 4.1 Grafik Hubungan Struktur Aktiva dengan Rentabilitas Ekonomi
PT. Adira Dinamika Multi Finance
Pada Grafik terlihat pergerakan struktur aktiva dengan rentabilitas
ekonomi yang berfluktuasi dan berlawanan arah setiap tahunnya. Misalnya pada
tahun 2010 struktur aktiva naik mencapai 27,06 dari 20,45 pada tahun 2009,
begitu juga dengan rentabilitas ekonomi yang menurun pada tahun 2010 yaitu
sebesar 0,25 dari 0,38 pada tahun 2009.
Output SPSS versi 16.0 dan analisis deskriptif diatas menunjukkan bahwa
struktur aktiva memiliki hubungan yang negatif (tidak searah), berkorelasi tinggi
dan signifikan dengan rentabilitas ekonomi yang berarti bahwa kenaikan struktur
aktiva selalu diikuti dengan penurunan rentabilitas ekonomi begitu juga
sebaliknya. Hal ini sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh Husnan
(2005:125) semakin besar aktiva lancar perusahaan, semakin rendah profitabilitas.
Hal ini disebabkan karena perusahaan mempunyai uang yang terikat menganggur,
sebagai akibatnya profitabilitas perusahaan mengalami penurunan daripada

Universitas Sumatera Utara

seandainya dana tersebut tidak menganggur. Hasil penelitian ini tidak sejalan
dengan penelitian yang dilakukan oleh Tarigan (2007) dan Pinem (2007) yang
menyatakan bahwa struktur kekayaan memiliki hubungan yang positif dan
signifikan terhadap rentabilitas ekonomi dimana Pinem melakukan penelitian
pada industri manufaktur dan Tarigan pada perusahaan jasa. Pengelolaan yang
efesien

terhadap

aktiva

lancar

dan

pendanaan

pendukungnya

dapat

memaksimalkan tingkat laba (Van Horne dan Wachowicz, 2005:16). Struktur
aktiva pada ADMF di dominasi oleh aktiva lancar, besarnya komposisi aktiva
lancar disumbang oleh jumlah besarnya jumlah piutang pembiayaan konsumen.

4.3.2 Hubungan Struktur Finansial dengan Rentabilitas Ekonomi
Berdasarkan Tabel 4.5 koefisien korelasi (r) struktur finansial dengan
rentabilitas ekonomi pada PT. Adira Dinamika Multi Finance adalah -0,931
menunjukkan bahwa struktur finansial memiliki hubungan yang negatif dan
berkorelasi tinggi (-0,931 mendekati -1) dengan rentabilitas ekonomi. Dengan
kata lain, jika struktur finansial mengalami kenaikan maka rentabilitas ekonomi
akan mengalami penurunan begitu juga sebaliknya. Dari nilai r tersebut maka
t hitung dapat dicari sebagai berikut:

t = 4,40

Universitas Sumatera Utara

Pada α = 5% dengan kebebasan (df) = 5-2 = 3 maka diperoleh t tabe =3,182
dengan demikian karena t hitung (4,40) > t tabel (3,182) maka hipotesis H 0 ditolak dan
H 1 diterima. Artinya terdapat hubungan yang signifikan antara variabel struktur
finansial dengan rentabilitas ekonomi. Jika struktur finansial mengalami kenaikan
maka rentabilitas ekonomi akan mengalami penurunan begitu juga sebaliknya.
Secara deskriptif hubungan antara struktur aktiva dengan rentabilitas
ekonomi dapat digambarkan sebagai berikut:
5
4,05

4
3

2,81
Rentabilitas
Ekonomi

2
1

1

0,84
0,4

0,63
0,38

0,25

0,13

0,07

2008

2009

2010

2011

2012

0

Sumber: Hasil Penelitian, 2013 (Data Diolah)
Grafik 4.2 Grafik Hubungan Struktur Finansial dengan Rentabilitas
Ekonomi PT. Adira Dinamika Multi Finance.
Pada Grafik terlihat pergerakan struktur finansial dengan rentabilitas
ekonomi yang berfluktuasi dan berlawanan arah setiap tahunnya. Misalnya pada
tahun 2011 struktur finansial naik mencapai 2,81 dari 1 pada tahun 2010, begitu
juga dengan rentabilitas ekonomi yang menurun pada tahun 2011 yaitu sebesar
0,13 dari 0,25 pada tahun 2010.
Output SPSS versi 16.0 dan analisis deskriptif diatas menunjukkan bahwa
struktur finansial memiliki hubungan yang negatif (tidak searah), berkorelasi
tinggi dan signifikan dengan rentabilitas ekonomi yang berarti kenaikan struktur
finansial selalu diikuti dengan penurunan rentabilitas ekonomi begitu juga

Universitas Sumatera Utara

sebaliknya. Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan
oleh Pinem (2007) yang menyatakan struktur finansial memiliki hubungan yang
positif dan signifikan terhadap rentabilitas ekonomi. Hasil penelitian ini sesuai
dengan teori yang dikemukakan oleh Brigham dan Houston (2001:39) bahwa
perusahaan dengan tingkat pengembalian yang tinggi atas investasi menggunakan
hutang yang relatif kecil. Sedangkan menurut Martono dan Harjito (2001:13)
dengan adanya penggunaan hutang maka akan memperbesar pendapatan
perusahaan.
Jika profitabilitas perusahaan meningkat, perusahaan cenderung akan
mengurangi hutang (Mardi, 2008:66). Tingkat pengembalian yang tinggi
memungkinkan perusahaan untuk membiayai sebagian besar kebutuhan
pendanaan mereka dengan dana yang dihasilkan secara internal, sehingga
perusahaan tidak memerlukan sumber dana eksternal.

Universitas Sumatera Utara

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah diuraikan pada
bab sebelumnya, maka peneliti menarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Struktur aktiva memiliki hubungan yang negatif (tidak searah), berkorelasi
tinggi dan signifikan dengan rentabilitas ekonomi pada PT. Adira Dinamika
Multi Finance.
2. Struktur finansial memiliki hubungan yang negatif (tidak searah), berkorelasi
tinggi dan signifikan dengan rentabilitas ekonomi pada PT. Adira Dinamika
Multi Finance.

5.2

Saran
Berdasarkan hasil dan kesimpulan yang telah diperoleh, maka peneliti

mengutarakan saran mengenai Hubungan Struktur Aktiva dan Struktur Finansial
dengan Kinerja Keuangan pada PT. Adira Dinamika Multi Finance, sebagai
berikut:
1. Perusahaan disarankan agar berhati-hati dalam menetapkan komposisi struktur
aktiva. Proporsi aktiva lancar perusahaan yang terlalu besar dapat menurunkan
tingkat rentabilitas, hal ini disebabkan karena perusahaan mempunyai uang
yang terikat menganggur. Pengelolaan yang efesien dan efektif terhadap
seluruh komponen aktiva dapat meningkatkan keuntungan dan rentabilitas
ekonomi.

Universitas Sumatera Utara

2. Perusahaan disarankan agar berhati-hati dalam menetapkan komposisi struktur
finansial. Proporsi modal asing yang terlalu besar pada struktur finansial
perusahaan dapat menurunkan tingkat rentabilitas, sebaliknya jika rentabilitas
meningkat

perusahaan

cenderung

akan

mengurangi

hutang.

Tingkat

pengembalian yang tinggi memungkinkan perusahaan membiayai sebagian
besar kebutuhan pendanaan dengan dana yang dihasilkan secara internal.
Keputusan dalam menetapkan struktur finansial yang tidak cermat dapat
berakibat pada rendahnya rentabilitas ekonomi perusahaan.
3. Bagi peneliti selanjutnya disarankan menambah variabel tingkat bunga, tingkat
pertumbuhan penjualan dan variabel lainnya yang berhubungan rentabilitas
ekonomi dan menggunakan alat analisis yang lain.

Universitas Sumatera Utara