Pengaruh Desain Kemasan terhadap Impulsive Buying Pada Konsumen Chatime Hermes Place Polonia Medan Chapter III V

BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Bentuk Penelitian
Penelitian ini menggunakan bentuk penelitian eksplanasi asosiatif yaitu
penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau
lebih (Sugiyono, 2012: 100). Adapun yang dihubungkan dalam penelitian ini
adalah variabel independen yaitu desain kemasan dan variabel dependen yaitu
impulsive buying.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Menurut Sugiyono
(2012: 13), penelitian kuantitatif adalah penelitian yang berlandaskan pada filsafat
positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik
pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data
menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik
dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada Gerai Chatime yang terletak di Hermes Place
Polonia Medan, Jln. W. Mangonsidi No. 45 Medan. Penelitian ini dilaksanakan
mulai bulan Januari – Februari 2017.
3.3 Populasi dan Sampel
3.3.1 Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/subjek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Jadi, populasi bukan hanya orang,
tetapi objek dan benda-benda alam yang lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah

28
Universitas Sumatera Utara

29

yang

ada

pada

objek/subjek

yang


dipelajari,

tetapi

meliputi

seluruh

karakteristik/sifat yang dimiliki oleh objek/subjek itu (Sugiyono, 2012: 115).
Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah konsumen yang membeli
produk minuman Chatime secara langsung di gerai Chatime Hermes Place
Polonia Medan.
3.3.2 Sampel
Sampel yang diambil pada penelitian ini merupakan konsumen Chatime
yang terletak di Hermes Place Polonia Medan. Untuk mendapatkan sampel yang
dapat menggambarkan populasi, maka dalam penentuan sampel penelitian ini
digunakan rumus Rao Purba. Menurut Purba (Sujarweni, 2015:155) jika jumlah
populasi tidak diketahui, maka jumlah sampel minimal ditentukan dengan rumus

Keterangan:


�2
�=
4(���)2

n = Jumlah sampel
Z

= Tingkat distribusi normal pada taraf signifikan 5% = 1,96

moe = Margin of Error Max, yaitu tingkat kesalahan maksimal yang ditolerir
sebesar 10%
Dari rumus tersebut maka dapat dilihat ukuran sampel minimal yang harus
dicapai dalam penelitian ini adalah sebesar:
�=

1,962
4 (0,1)2

� = 96,04


Berdasarkan perhitungan diatas, maka jumlah sampel minimal yang dapat
diambil adalah 96,04 dibulatkan menjadi 100 orang.

Universitas Sumatera Utara

30

3.3.3 Teknik Penarikan Sampel
Teknik penarikan sampel yang dilakukan dalam penelitian ini dengan
menggunakan nonprobability sampling.

Menurut Sugiyono (2012: 118)

nonprobability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak
memberikan peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi
untuk dipilih menjadi sampel. Metode yang digunakan adalah metode Purposive
Sampling. Teknik Purposive Sampling adalah teknik penentuan sampel dengan
pertimbangan tertentu yaitu menentukan respnden dengan beberapa kriteria
sebagai berikut:

1. Merupakan konsumen Chatime Hermes Place Polonia Medan
2. Pernah melakukan pembelian Chatime sedikitnya 1 kali.
Untuk mempermudah peneliti dalam menemukan responden maka
dilakukan penarikan sampel Accidental Sampling yaitu teknik penentuan sampel
berdasarkan kebetulan, yakni siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan
peneliti dan dapat digunakan sebagai sampel, layak sebagai sumber data, dan
merupakan konsumen produk minuman Chatime. Setelah jumlah responden
terpenuhi 100 orang maka penelitian ini dihentikan.
3.4 Definisi Konsep
Definisi konsep yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1.

Desain Kemasan (X)
Menurut Klimchuk dan Krasovec (2007: 33) desain kemasan adalah

bisnis kreatif yang

mengaitkan bentuk, struktur, material, warna, citra,

tipografi, dan elemen-elemen desain dengan informasi produk agar produk

dapat dipasarkan. Desain kemasan berlaku untuk membungkus, melindungi,

Universitas Sumatera Utara

31

mengirim, mengeluarkan, menyimpan, mengidentifikasi, dan membedakan
sebuah produk di pasar.
2. Impulsive buying (Y)
Menurut

Utami

(2012:

50) Perilaku pembelian

yang tidak

direncanakan (unplanned buying) merupakan perilaku pembelian yang

dilakukan di dalam toko, di mana pembelian berbeda dari apa yang telah
direncanakan oleh konsumen pada saat mereka masuk ke dalam toko
3.5

Definisi Operasional

Adapun definisi operasional dalam penelitian ini adalah:
1. Variabel independen dalam penelitian ini adalah Desain Kemasan (X) yang
terdiri dari 3 Indikator yaitu Desain Grafis, Struktur Desain, dan Informasi
Produk. Indikator yang digunakan dalam variabel ini berjumlah 10 sub-indikator.
2. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah impulsive buying (Y). Indikator
yang digunakan dalam variabel ini terdiri dari 6 Indikator.
Tabel 3.1
Tabel Definisi Operasional
No
Variabel
.
Teoritis
1. Desain
Kemasan

(X)

Variabel
Operasional
Desain Grafis
adalah elemen
grafis yang
dapat
Desain
digunakan
Kemasan
untuk
adalah
menuntun
bisnis
konsumen
kreatif yang melalui
mengaitkan desain
bentuk,
kemasan

struktur,
dengan

Deskriptor
1. Nama merek
adalah atribut
fisik suatu
produk yang
menjadi sarana
bagi perusahaan
untuk
membedakan
produknya
sendiri dalam
pikiran
konsumen.

Pertanyaan
1. Apakah
Chatime

merupakan
salah satu
nama merek
yang mudah
diingat oleh
konsumen?

Skala

Likert

Universitas Sumatera Utara

32

material,
warna,
citra,
tipografi,
dan

elemenelemen
desain yang
ada pada
produk
minuman
Chatime.
Berikut
merupakan
Indikator
dari Desain
Kemasan:
Desain
grafis,
struktur
desain dan
informasi
produk.

mengarahkan
mata untuk
membaca
hierarki
informasi.
Berikut
merupakan
sub-indikator
dari desain
grafis: nama
merek, warna,
tipografi
(bentuk/tipe
huruf) dan
2. Warna adalah
gambar.
salah satu aspek
yang paling
berpengaruh
dari desain
kemasan.

2. Apakah
Chatime
memiliki
identitas dan
karakteristik
yang dapat
membedakan
produk yang
satu dengan
yang lain?

3. Apakah
warna
Chatime
merupakan
alat yang
dapat mengkomunikasika
n kepribadian
desain?
4. Apakah
Chatime
memiliki
komposisi
warna yang
menarik
sehingga dapat
membuat
konsumen
tertarik
melakukan
pembelian?

3. Tipografi
(bentuk/tipe
huruf) adalah
pengunaaan
bentuk huruf
untuk
mengkomunikas
ikan secara
visual suatu
bahasa lisan.

5. Apakah skala
tipografi (tipe
huruf) yang
dimiliki oleh
Chatime
bersesuaian
dengan
elemenelemen lain
yang ada
dengan
keseluruhan
ukuran
kemasan?

Likert

Likert

Likert

Likert

Universitas Sumatera Utara

33

Struktur
Desain
digunakan
sebagai
tempat
menyimpan,
perlindungan
dan
transportasi
produk dan
menyediakan
permukaan
fisik bagi
desain
kemasan.
Indikator

6. Apakah
tipografi (tipe
huruf) dalam
Chatime
mudah dibaca,
dimengerti
serta
informatif
dalam mengkomunikasika
n informasi
produknya?
4. Gambar
7. Apakah
adalah elemen
gambar yang
yang ada dalam
terdapat di
sebuah kemasan
kemasan
yang membuat
Chatime
konsumen
menggugah
tertarik.
selera
konsumen
untuk
membeli
produk?
8. Apakah
gambar
Chatime
sesuai dengan
nama merek
atau nama
produk serta
dapat
mendefinisika
n isi produk
itu sendiri?
1. Bentuk adalah 9. Apakah Anda
segala sesuatu
setuju
yang memiliki
Chatime
kesesuaian
memiliki
terhadap suatu
bentuk yang
produk kemasan
mudah
dikenali ?
10. Apakah
bentuk yang
dimiliki oleh
Chatime
dapat
menjaga
kualitas
minuman
produk itu

Likert

Likert

Likert

Likert

Likert

Universitas Sumatera Utara

34

yang ada pada
struktur
desain adalah
bentuk dan
ukuran serta
material.

sendiri?

2. Ukuran
kemasan
hendaklah
sesuai dengan
kehendak
pembeli,
misalnya besar
kecilnya ukuran
produk itu
sendiri.

3. Material
adalah segala
bentuk bahan
yang digunakan
dalam
menciptakan
Sebuah
kemasan.

11. Apakah
ukuran
kemasan
produk
minuman
chatime
sesuai dengan
isi yang ada?
12. Apakah
Anda setuju
bahwa
Chatime
memiliki
ukuran yang
simpel
sehinga
memudahkan
konsumen
dalam
membawa
produk
kemana saja?
13. Apakah
Anda setuju
bahwa
Chatime
memiliki
material fisik
yang
mencerminka
n kualitas
produk yang
baik?

14. Apakah
Chatime
terbuat dari
bahan tidak
mudah bocor?

Likert

Likert

Likert

Likert

Universitas Sumatera Utara

35

Informasi
Produk adalah
penjelasan
produk yang
biasanya
mendefinisika
n isi kemasan
yang spesifik.

1. Rasa adalah
informasi rasa
produk yang
tertera pada
kemasan.

2. Fitur
merupakan
aspek-aspek
keistimewaan,
karakteristik,
layanan khusus,
ragam
keuntungan
yang
diintegrasikan /
dibawa di dalam
suatu produk.

15. Apakah
informasi rasa
yang tertera
dalam
kemasan
Chatime
dapat
membuat
konsumen
semakin
tertarik untuk
melakukan
pembelian?
16. Apakah jenis
rasa yang
dimiliki oleh
Chatime
beragam
sehingga
semua
konsumen
menyukainya
?
17. Apakah
Anda setuju
Chatime
memiliki
keuntungan
seperti
promosi yang
ada pada
kemasan
sehingga
banyak
konsumen
melakukan
pembelian?

Likert

Likert

Likert

Universitas Sumatera Utara

36

18. Apakah
Anda setuju
Chatime
memiliki
sistem
pelayanan
yang baik dan
memberikaan
kepuasan
terhadap
pelanggan?
3 Manfaat
Produk adalah
segala sesuatu
yang dapat
menjadi
keuntungan bagi
konsumen.

2

Impulsive
Buying (Y)
Impulsive
Buying
adalah
suatu
kegiatan

Indikator
dalam
Impulsive
Buying
diantanya
Dorongan
spontan untuk

1. Dorongan
Spontan Untuk
Membeli terjadi
ketika ada
perasaan lebih
untuk membeli
suatu produk

19. Apakah
Anda setuju
bahwa
Chatime
merupakan
minuman
penyegar
dahaga dan
menambahka
n rasa
semangat
untuk
konsumen?
20. Apakah
Anda setuju
bahwa
Chatime
memiliki
manfaat yang
baik untuk
kesehatan
karena terbuat
dari buah
yang banyak
vitaminnya?
21. Apakah
Anda
melakukan
pembelian
chatime
karena rasa
penasaran?

Likert

Likert

Likert

Likert

Universitas Sumatera Utara

37

pembelian
yang tidak
terencana
terhadap
produk
minuman
Chatime.

.

membeli,
Sinkronitas,
Ketertarikan,
Elemen
Hedonis,Konf
lik&
Mengabaikan
Konsekuensi

yang tidak
22. Apakah
direncanakan
Anda
sebelumnya
melakukan
yang disebabkan
pembelian
karena beberapa
chatime atas
hal.
kemauan
sendiri?

2. Sinkronitas
adalah antara
apa yang
diharapkan
sesuai dengan
yang terjadi
ketika setelah
membeli sebuah
produk.

3.Ketertarikan
adalah suatu hal
yang membuat
konsumen
merasa ada hal
yang menarik
terhadap suatu
produk.

23. Apakah
Anda
membeli
Chatime
sesuai dengan
kemampuan
material?
24. Apakah
Anda setuju
bahwa
Chatime
menyediakan
berbagai
macam rasa
yang sesuai
dengan selera
yang anda
inginkan?
25. Apakah
Anda membeli
Chatime
ketika melihat
suasana toko
yang ramai
sehingga
tertarik
melakukan
pembelian tak
terencana?
26. Apakah
Anda setuju
bahwa anda
melakukan
pembelian
Chatime
ketika melihat
menu yang
beragam?

Likert

Likert

Likert

Likert

Likert

Universitas Sumatera Utara

38

4. Elemen
Hedonis adalah
pandangan
hidup yang
menganggap
bahwa
kesenangan dan
kenikmatan
materi
adalah tujuan
utama hidup.

5. Konflik
adalah
pertentangan
yang terjadi
setelah
melakukan
pembelian
sebuah produk
baik terhadap
orang lain
maupun konflik
terhadap diri
sendiri.

27. Apakah
Anda merasa
puas setelah
melakukan
pembelian
Chatime?

28. Apakah
Anda merasa
bangga
setelah
melakukan
pembelian
Chatime?

29. Apakah
Anda setuju
bahwa
Ekspektasi
yang anda
harapkan
sesuai setelah
anda
melakukan
pembelian
Chatime?
30. Apakah
Anda
melakukan
pembelian
Chatime
dikarenakan
suasana
hati/moodsehi
ngga anda
tidak
memikirkan
adanya
konflik yang
bisa saja
terjadi?

Likert

Likert

Likert

Likert

Universitas Sumatera Utara

39

6. Meng-abaikan 31. Apakah
Konse-kuensi
Anda pernah
terjadi ketika
mengalami
pembelian
kerugian
terhadap
karena
suatu produk
produk
tanpa
Chatime
memikirkan
yang
hal-hal lain
dibeli tidak
yang
seperti yang
mungkin saja
Anda
terjadi.
inginkan
sebelumnya?
32. Apakah
Anda setuju
bahwa dengan
membeli
Chatime
artinya Anda
percaya pada
produk
tersebut

Likert

Likert

Sumber: Data diolah, 2017
3.6 Teknik Pengumpulan Data
Untuk mendapatkan informasi atau data yang diperlukan dalam penelitian
ini, maka peneliti menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut:
1. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh melalui penelitian dengan turun
lanhsung ke lokasi penelitian untuk mencari fakta yang berkaitan dengan masalah
yang diteliti.

Data Primer dalam penelitian ini adalah Kuisioner.

Menurut

Sugiyono (2011) kuisioner merupakan teknik pengumpulan data yang dengan cara
memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk
menjawabnya. Kuisioner merupakan teknik pengumpulan data yang efisien bila
peneliti tahu dengan pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa yang
bisadiharapkan dari responden. Selain itu, kuisioner juga cocok digunakan bila
jumlah responden cukup besar dan terbesar di wilayah yang luas. Kuisioner dapat

Universitas Sumatera Utara

40

berupa pertanyaan / pernyataan tertutup atau terbuka, dapat diberikan kepada
responden secara langsung atau dikirim melalui pos, atau internet.
2. Data Sekunder
Menurut Sunyoto (2013: 10) data sekunder adalah data yang diperoleh
melalui data yang diteliti dan dikumpulkan oleh pihak lain yang berkaitan dengan
permasalahan penelitian.

Penelitian ini menggunakan data sekunder yang

diperoleh dari jurnal, buku, penelitian terdahulu, serta tulisan-tulisan yang ada
relevansinya dengan masalah yang diteliti.
3.7 Skala Pengukuran
Skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah Skala
Likert. Menurut Sugiyono (2012: 132) skala likert adalah skala yang digunakan
untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang
tentang fenomena sosial.

Dengan skala likert, maka variabel yang diukur

dijabarkan menjadi indikator variabel, kemudian indikator tersebut dijadikan
sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa
pertanyaan atau pernyataan.
Melalui penyebaran kuisioner yang berisi beberapa pertanyaan yang akan
diajukan kepada responden, maka ditentukan skor setiap pertanyaan.

Dalam

penelitian ini akan digunakan lima tipe alternatif instrumen sebagai berikut.

Universitas Sumatera Utara

41

Tabel 3.2
Instrumen Skala Likert
Keterangan

Skor

Sangat Setuju

5

Setuju

4

Kurang Setuju

3

Tidak Setuju

2

Sangat Tidak Setuju

1

Sumber : Sugiyono, (2012 : 133)
3.8 Teknik Analisis Data
3.8.1 Uji Instrumen
Sebelum melakukan pengambilan data melalui kuisioner, terlebih dahulu
dilakukan pengujian validitas dan realibilitas terhadap daftar pertanyaan yang
diajukan dalam kuisioner tersebut.
3.8.1.1 Uji Validitas
Validitas sebuah alat ukur ditunjukan dari kemampuannya mengukur
apa yang seharusnya diukur. Validitas Instrumen harus mengandung 2 hal,
faktor ketepatan dan faktor kecermatan. Mungkin terjadi suatu alat ukur
tepat untuk mengukur besaran variabel, tetapi kurang cermat dalam
melakukan pengukuran tertentu. Alat ukur tersebut dapat dikatakan tidak
valid (Suliyanto, 2006:146).
Kriteria pengujian validitas yaitu taraf signigfikan ( �) yang

digunakan adalah 5%. Apabila rhitung> rtabel, maka ada korelasi yang nyata
antara kedua variabel tersebut sehingga kuisioner sebagai alat pengukur
dikatakan valid dan demikian sebaliknya.

Universitas Sumatera Utara

42

3.8.1.2 Uji Realibilitas
Pengertian realibilitas pada dasarnya adalah sejauh mana hasil suatu
pengukuran yang dapat dipercaya, jika hasil pengukuran yang dilakukan
secara berulang relatif sama maka pengukuran tersebut diangap memiliki
realibilitas yang baik (Suliyanto, 2006:149).

Untuk menguji realibilitas

penguji dapat menggunakan teknik half, yaitu mengkorelasikan skor genap
dengan skor ganjil kemudian memasukkan nilai korelasi (r). Jika nilai
koefisien realibilitas (Spearman Brown) > 0,6 maka instrumen memiliki
realibilitas yang baik/realiable/terpercaya. Sebaliknya, jika nilai koefiesien
realibilitas (Spearman Brown) < 0,6 maka instrumen memiliki realibilitas
yang tidak baik/tidakrealiable/tidak terpercaya.
3.8.2 Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik digunakan untuk melihat atau menguji model yang
termasuk layak atau tidak layak digunakan dalam penelitian. Uji asumsi klasik
yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
Uji Normalitas
Menurut Suliyanto (2011 : 69), uji normalitas dimaksudkan untuk
menguji apakah nilai residual yang telah distandarisasi pada model regresi
berdistribusi normal atau tidak. Nilai residual dikatakan berdistribusi normal
jika nilai residual terstandarisasi tersebut sebagian besar mendekati nilai
rata-ratanya.Pengambilan kesimpulan untuk menentukan apakah suatu data
mengikuti distribusi normal atau tidak adalah dengan menilai signifikannya.
Jika signifikan > 0,05 maka variabel berdistribusi normal dan sebaliknya
jika signifikan < 0,05 maka variabel tidak berdistribusi normal seperti yang
dikatakan Ghozali (Wiratna, 2015 : 225).

Universitas Sumatera Utara

43

3.8.3 Regresi Linear Sederhana
Menurut Sugiyono (2011: 270) Regresi sederhana didasrkan pada
hubungan fungsional ataupun kausal satu variabel independen dengan satu
variabel dependen. Persamaan umum regresi linier sederhana adalah:
Y’ = a + bX
Dimana:
Y’ = Subyek dalam variabel dependen yang diprediksikan.
a = Harga Y bila X = 0 (harga konstan)
b

= Angka arah atau koefisien regresi, yang menunjukkan angka peningkatan
ataupun penurunan variabel dependen yang didasarkan pada variabel
independen. Bila b (+) maka naik, dan bila (-) maka terjadi penurunan.

X = Subyek pada variabel independen yang mempunyai nilai tertentu.
3.8.4 Uji Hipotesis
Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini diuji dengan regresi linier
berganda. Adapun cara yang digunakan untuk menganalisis,yaitu :
3.8.4.1 Uji Signifikan Parsial (Uji – t)
Menurut Ghozali dalam Wiratna (2015: 229), uji t menunjukkan
seberapa jauh pengaruh antara variabel independen dengan variabel
dependen. Apabila nilai probalitas signifikan lebih kecil dari 0,05 (5%)
maka suatu variabel independen berpengaruh signifikan terhadap variabel
dependen. Adapun kriteria adalah :
1. Jika t hitung > t tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima.
2. Jika t hitung < t tabel maka Ho diterima dan Ha ditolak.

Universitas Sumatera Utara

44

3.8.4.2 Koefisien Determinasi (R2)
Menurut Ghozali dalam Sujarweni (2015 : 228), koefisien
determinasi (goodness of fit), yang dinotasikan dengan R2 merupakan
suatu ukuran yang penting dalam regresi. Determinasi (R2) mencerminkan
kemampuan

variabel

dependen.Tujuan

analisis

ini

adalah

untuk

menghitung besarnya pengaruh variabel independen terhadap variabel
dependen. Nilai R2 menunjukkan seberapa besar proporsi dari total variasi
variabel tidak bebas yang dapat dijelaskan oleh variabel penjelasnya.
Semakin tinggi nilai R2 maka semakin besar proporsi dari total variasi
variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh variabel independen.

Universitas Sumatera Utara

BAB IV
HASIL PENELITIAN

4.1 Deskripsi Objek Penelitian
4.1.1 Sejarah Singkat Chatime
Chatime (日出茶太) adalah sebuah jaringan kedai minuman teh susu
mutiara asal Taiwan. Chatime memiliki sedikitnya 1002 cabang di 26 negara,
pada tahun 2006 Chatime membuka gerai pertama di luar Taiwan, tepatnya di
California, Amerika Serikat. Hingga tahun 2013 Chatime berekspansi lebih dari
25 negara, termasuk Indonesia.Chatime adalah kombinasi dari kata "Cha," yang
berarti teh di mandarin, dan kata "Waktu," begitu Chatime berarti "tea time" atau
"waktu untuk minum teh." Waktu istirahat setiap orang dapat menikmati muda
dan tua, dengan satu minuman lezat.

Didirikan pada tahun 2005, sejak itu

diperluas untuk lebih dari 1000 lokasi di seluruh dunia, terutama di Asia. Dengan
outlet di lebih dari selusin negara-negara Asia termasuk Taiwan, Cina, India,
Jepang, Malaysia, Singapura, Korea, Thailand, dan tentu saja di Indonesia. Ada
juga lokasi di Australia, Amerika Serikat, Kanada, Inggris, Perancis, dan bagian
dari Timur Tengah.Chatime menjual minuman yang umumnya berbahan
dasar teh. Teh tersebut dikombinasikan dengan beragam topping seperti mutiara
yang terbuat dari tapioka, puding, jeli, dan lain-lain.
Dalam rangka untuk melayani minuman yang disukai oleh semua orang,
Chatime menggunakan teh dan kopi mesin canggih untuk memproduksi hanya
minuman kualitas tertinggi.Dengan konsep tea cafe, Chatime menawarkan
berbagai jenis teh mulai dari dasar tehnya sendiri yaitu oolong tea, black tea,

45
Universitas Sumatera Utara

46

green tea, roasted tea, brown rice, sencha, genmaicha, dan lain sebagainya.
Chatime menjual minuman yang umumnya berbahan dasar teh. Teh tersebut
dikombinasikan dengan beragam topping seperti mutiara yang terbuat dari
tapioka, puding, jeli, dan lain-lain.Ada berbagai seri segmen yang ditawarkan oleh
Chatime, antara lain Mellow Milk Tea yang menggunakan campuran susu dan teh.
Ada pula Oriental Pop Tea yang diolah menggunakan mesin yang dinamakan
teapresso dengan proses pengolahan yang tidak jauh berbeda dengan membuat
espresso, ada juga Chatime Special Mix, Fresh Tea, dan Mousse.
Chatime Indonesia dioperasikan oleh Grup Kawan Lama Sejahtera
dansedikitnya 115 gerai Chatime di Indonesia telah beroperasi.KotaMedan
merupakan salah satu tempat dibukanya gerai Chatime yang terdiri dari 10 gerai
diantaranya terletak di:Chatime Sun Plaza, LG , Chatime Cambridge City Square,
Lt. 2, Chatime Hermes Place Polonia, Chatime Juanda, Inside ACE, Chatime
Center Point Medan LG, Jl. Timor/Jawa No. 1 , Chatime Lippo Plaza, Chatime
Focal Point, Lantai GF #2a, Chatime Gatsu Medan Lantai GF, Chatime Binjai
Medan Lantai 1, Chatime Lippo Plaza Medan, dan Jalan Imam Bonjol No.6
Medan . Chatime Hermes Place Polonia Medan merupakan tempat penelitian
yang dilakukan oleh peneliti.
4.1.2 Visi dan Misi Chatime
Visi dari Chatime adalah menjadi franchise yang paling diminati dengan
servis yang cepat dan hand-made desserts, sedangkan misinya adalah membangun
kerajaan minuman dan membawa kebahagiaan untuk semua orang.

Universitas Sumatera Utara

47

4.1.3 Struktur Organisasi Chatime Hermes Palace Polonia Medan
Gambar 4.1
Struktur Organisasi
Leader
Co-Leader
Admin
Kasir

Barista 1

Barista 2

Barista 3

Sumber: Chatime Hermes Place Polonia Medan

4.2 Penyajian Data
4.2.1 Deskripsi Karakteristik Responden
Pada bagian ini diuraikan dan dijelaskan mengenai hasil dari penelitian
yang telah dilakukan dan diolah untuk mengetahui pengaruh desain kemasan
terhadap impulsive buying. Responden dalam penelitian ini adalah konsumen
Chatime Hermes Palace Polonia Kota Medan. Jumlah responden dalam penelitian
ini sebanyak 100 orang konsumen yang ditemui oleh peneliti pada saat penelitian
berlangsung. Terdapat karakteristik responden yang dimasukkan dalam penelitian,
yaitu berdasarkan jenis kelamin, usia, pekerjaan dan frekuensi pembelian. Untuk
memperjelas karaktristik responden yang dimaksud dapat dijelaskan berikut ini:

Universitas Sumatera Utara

48

1. Jenis Kelamin
Tabel 4.1
Jenis Kelamin
Jenis Kelamin

Jumlah Responden (F)

Persentase

Laki-laki

25

25%

Perempuan

75

75%

Total

100

100%

Sumber: Hasil Olahan Data Statistik, 2017
Hasil penelitian berdasarkan tabel 4.1 tersebut, diketahui dari 100
responden terlihat bahwa responden berjenis kelamin laki-laki sebanyak 25
responden (25%), sedangkan responden yang berjenis kelamin wanita sebanyak
75 orang (75%). Dari tabel tersebut dapat disimpulkan bahwa konsumen Chatime
Hermes Palace Medan lebih cenderung perempuan karena lebih mudah
dipengaruhi teman kelompok dan sebayanya.
2. Usia
Tabel 4.2
Usia
Usia

Jumlah

Persentase

15-20 Tahun

41

41%

21-25 Tahun

51

51%

26-30 Tahun

3

3%

> 30 Tahun

5

5%

Total

100

100

Sumber: Hasil Olahan Data Statistik, 2017
Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa mayoritas konsumen
Chatime adalah kalangan remaja dengan penjabaran usia 15-20 tahun dengan

Universitas Sumatera Utara

49

persentase sebanyak 41% dan usia 21-25 tahun sebanyak 51%. Hal ini disebabkan
karena pada kisaran umur 15-25 Tahun adalah masa dimana remaja sangat suka
mengikuti trend dan mudah dipengaruhi temannya untuk melakukan impulsive
buying (pembelian tak terencana).
3. Pekerjaan
Tabel 4.3
Pekerjaan
Pekerjaan

Jumlah

Persentase

Pelajar (SMP/SMA)

7

7%

Mahasiswa/i

75

75%

Karyawan Swasta

9

9%

Dan Lain-lain

9

9%

Total

100

100%

Sumber: Hasil Olahan Data Statistik, 2017
Dari tabel 4.3 diatas dapat menunjukkan jumlah total responden sebanyak
100 orang bahwa pekerjaan responden ada yang sama dan ada juga yang berbeda.
Berdasarkan data tersebut diketahui bahwa konsumen Chatime lebih cenderung
didominasi oleh Mahasiswa dengan persentase sebesar 75%. Hal ini terjadi
dikarenakan Mahasiswa menyukai hal-hal yang praktis dan keunikan desain
kemasan Chatime dengan rasa yang sangat beragam.

Universitas Sumatera Utara

50

4. Frekuensi Pembelian
Tabel 4.4
Frekuensi Pembelian
FrekuensiPembelian

Jumlah

Persentase

1 kali

24

24%

2-4 kali

24

24%

> 4 kali

52

52%

Total

100

100%

Sumber: Hasil Olahan Data Statistik, 2017
Dari tabel 4.4 dapat menunjukkan jumlah frekuensi pembelian yang
dilakukan oleh konsumen Chatime Hermes Palace Polonia Medan yang beragam.
Berdasarkan data tersebut diketahui bahwa frekuensi pembelian Chatime yang
paling banyak dilakukan adalah lebih dari 4 kali. Hal ini terjadi karena keputusan
pembelian yang dilakukan oleh kosumen secara tidak terencana dapat
mengakibatkan kepuasan dari segi rasa yang beragam sehingga konsumen tidak
ragu melakukan pembelian secara terus-menerus.
4.2.2 Deskripsi Variabel Desain Kemasan sebagai Variabel X
Desain kemasan adalah bisnis kreatif yang mengaitkan bentuk, struktur,
material warna, citra, tipografi, dan elemen-elemen desain dengan informasi
produk agar produk dapat dipasarkan.
membungkus,

melindungi,

mengirim,

Desain kemasan berlaku untuk
mengeluarkan,

menyimpan,

mengidentifikasi, dan membedakan sebuah produk di pasar. Pada akhirnya desain
kemasan berlaku sebagai pemasaran produk dengan mengkomunikasikan
kepribadian atau fungsi produk konsumsi secara unik.
Untuk melihat bagaimana tanggapan responden terhadap indikatorindikator dan juga perhitungan skor variabel desain kemasan yang terdiri dari tiga

Universitas Sumatera Utara

51

indikator yakni desain grafis memiliki 4 sub-indikator diantaranya nama merek,
warna, tipografi, dan gambar. Indikator kedua struktur desain memiliki 3 subindikator diantaranya bentuk, ukuran, serta material. Indikator ketiga informasi
produk dengan 3 sub-indikator diantaranya rasa, fitur, dan manfaat produk dapat
dilihat sebagai berikut:
1. Pertanyaan mengenai Desain Grafis
Desain Grafis adalah elemen grafis yang dapat digunakan untuk menuntun
konsumen melalui desain kemasan dengan mengarahkan mata untuk membaca
hierarki informasi. Berikut merupakan sub-indikator dari desain grafis: nama
merek, warna, tipografi (bentuk/tipe huruf) dan gambar dimana setiap subindikator memiliki dua pertanyaan untuk mengukur tanggapan responden, yang
dapat diuraikan dalam tabel sebagai berikut.
Tabel 4.5
Chatime merupakan salah satu nama merek yang mudah diingat oleh
konsumen
Kategori

Jumlah Responden

Persentase

Sangat Setuju

29

29%

Setuju

68

68%

Kurang Setuju

3

3%

Tidak Setuju

-

-

Sangat Tidak Setuju

-

-

Total

100

100%

Sumber: Hasil Olahan Data Statistik, 2017
Berdasarkan data yang didapatkan dari distribusi jawaban, mayoritas
responden menyatakan setuju bahwa Chatime merupakan salah satu nama merek
yang mudah diingat dengan persentase sebesar 68%. Hal ini disebabkan karena
nama yang dibentuk cukup unik dan nama Chatime adalah kombinasi dari kata

Universitas Sumatera Utara

52

"Cha," yang berarti waktu di mandarin, dan kata "tea" yang berarti teh dalam
bahasa inggris sehingga Chatime berarti "tea time" atau "waktu untuk minum teh".
Namun terdapat 3% responden yang menyatakan kurang setuju, hal ini disebabkan
karena responden merasa nama Chatime kurang famililiar ditelinga konsumen.
Tabel 4.6
Chatime memiliki identitas dan karakteristik yang dapat
membedakan produk yang satu dengan yang lain
Kategori

Jumlah Responden

Persentase

Sangat Setuju

22

22%

Setuju

62

62%

Kurang Setuju

16

16%

Tidak Setuju

-

-

Sangat Tidak Setuju

-

-

Total

100

100%

Sumber: Hasil Olahan Data Statistik, 2017
Dapat dilihat dari tabel 4.6 diatas, mayoritas responden menyatakan setuju
bahwa Chatime memiliki identitas dan karakteristik yang dapat membedakan
produk yang satu dengan yang laindimana persentasenya adalah sebesar 62%. Hal
ini disebabkan karenaidentitas dan karakteristik yang dimiliki Chatime cukup
beragam. Kemudian sebanyak 16% menyatakan kurang setuju, hal ini terjadi
karena responden merasa identitas dan karakteristik yang dimiliki oleh Chatime
memiliki kemiripan dengan produk minuman sejenis lainnya.

Universitas Sumatera Utara

53

Tabel 4.7
Warna Chatime merupakan alat yang dapat mengkomunikasikan
kepribadian desain
Kategori

Jumlah Responden

Persentase

Sangat Setuju

23

23%

Setuju

45

45%

Kurang Setuju

32

32%

Tidak Setuju

-

-

Sangat Tidak Setuju

-

-

Total

100

100%

Sumber: Hasil Olahan Data Statistik, 2017
Berdasarkan data yang didapatkan dari distribusi jawaban, mayoritas
responden menyatakan setuju bahwa Chatime merupakan alat yang dapat
mengkomunikasikan kepribadian desain dengan persentase sebesar 45%. Hal ini
disebabkan karenadesain kemasan yang dimiliki oleh Chatime dapat memberikan
sumbangsi positif kepada konsumen untuk dapat melakukan impulsive buying.
Namun, tidak disangka ternyata ada 32% responden yang menyatakan kurang
setuju terhadap pertanyaan tersebut, hal itu mungkin saja terjadi karena menurut
responden masih banyak produk yang mempunyai warna dan karakteristik yang
lebih menarik.

Universitas Sumatera Utara

54

Tabel 4.8
Chatime memiliki komposisi warna yang menarik
Kategori

Jumlah Responden

Persentase

Sangat Setuju

21

21%

Setuju

63

63%

Kurang Setuju

13

13%

3

3%

Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju

-

-

Total

100

100%

Sumber: Hasil Olahan Data Statistik, 2017
Tabel 4.8 menjelaskan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju
bahwa Chatime memiliki komposisi warna yang menarik dengan persentase
sebesar 63%. Hal ini disebabkan karenakomposisi yang dimiliki oleh Chatime
dapat membangkitkan gairah konsumen untuk melakukan pembelian baik secara
impuslive maupun non-impulsive.Namun sebanyak 13% responden menyatakan
kurang setuju dan 3% menyatakan tidak setuju, hal ini disebabkan karena
responden merasa komposisi warna yang dimiliki oleh Chatime belum mampu
menarik perhatian mereka serta hal ini membuktikan bahwa warna Chatime bukan
salah satu hal yang membuat mereka melakukan pembelian tak terencana terhadap
produk tersebut.

Universitas Sumatera Utara

55

Tabel 4.9
Skala tipografi (tipe huruf) yang dimiliki oleh Chatime bersesuaian dengan
elemen-elemen lain yang ada dengan keseluruhan ukuran kemasan
Kategori

Jumlah Responden

Persentase

Sangat Setuju

21

21%

Setuju

65

65%

Kurang Setuju

14

14%

Tidak Setuju

-

-

Sangat Tidak Setuju

-

-

Total

100

100%

Sumber: Hasil Olahan Data Statistik, 2017
Berdasarkan tabel 4.9 diatas, mayoritas responden menyatakan setuju
bahwa skala tipografi (tipe huruf) yang dimiliki oleh Chatime bersesuaian dengan
elemen-elemen lain yang ada dengan keseluruhan ukuran kemasan dimana
persentasenya adalah sebesar 65%. Hal ini disebabkan karenatipe huruf Chatime
yang jelas serta ukuran huruf yang saling berkesinambungan dengan elemenelemen yang ada pada kemasan.
Tabel 4.10
Tipografi (tipe huruf) dalam Chatime mudah dibaca, dimengerti serta
informatif dalam mengkomunikasikan informasi produknya
Kategori

Jumlah Responden

Persentase

Sangat Setuju

27

27%

Setuju

63

63%

Kurang Setuju

10

10%

Tidak Setuju

-

-

Sangat Tidak Setuju

-

-

Total

100

100%

Sumber: Hasil Olahan Data Statistik, 2017
Berdasarkan tabel 4.10 menunjukkan bahwa mayoritas responden
menyatakan setuju bahwa tipografi (tipe huruf) dalam Chatime mudah dibaca,

Universitas Sumatera Utara

56

dimengerti serta informatif dalam mengkomunikasikan informasi produknya
dengan persentase sebesar 63%. Hal ini disebabkan karenatipe huruf dalam
kemasan Chatime dapat memberikan informasi rasa sehingga menjadi salah satu
faktor menarik yang membuat konsumen melakukan pembelian.
Tabel 4.11
Gambar yang terdapat di kemasan Chatime menarik
selera konsumen
Kategori
Jumlah Responden Persentase
Sangat Setuju

38

27%

Setuju

44

63%

Kurang Setuju

18

18%

Tidak Setuju

-

-

Sangat Tidak Setuju

-

-

Total

100

100%

Sumber: Hasil Olahan Data Statistik, 2017
Dapat dilihat dari tabel 4.11 diatas, mayoritas responden menyatakan
setuju bahwa gambar yang terdapat di kemasan Chatime menarik selera konsumen
untuk membeli produk dengan persentase sebesar 44% dan sangat setuju dengan
persentase 38%. Hal ini membuktikan bahwa gambar yang ada pada kemasan
Chatime menjadi salah satu faktor penentu yang membuat konsumen melakukan
pembelian. Kemudian sebanyak 18% menyatakan kurang setuju dengan
pernyataan tersebut, hal ini terjadi karena faktor gambar bukanlah hal mutlak yang
membuat konsumen tertarik melakukan pembelian serta responden merasa masih
banyak produk yang memberikan sentuhan gambar yang menarik perhatian
mereka.

Universitas Sumatera Utara

57

Tabel 4.12
Gambar Chatime sesuai dengan nama merek atau nama produk
Kategori

Jumlah Responden

Persentase

Sangat Setuju

28

28%

Setuju

60

60%

Kurang Setuju

12

12%

Tidak Setuju

-

-

Sangat Tidak Setuju

-

-

Total

100

100%

Sumber: Hasil Olahan Data Statistik, 2017
Berdasarkan data yang didapatkan dari distribusi jawabanmayoritas
responden menyatakan setuju bahwa gambar Chatime sesuai dengan nama merek
atau nama produk serta dapat mendefinisikan isi produk itu sendiri dengan
persentase sebesar 60% . Tentu bukan hal yang mengagetkan karena kata Chatime
sendiri berasal dari kata “Cha” yang artinya time/waktu dalam bahasa mandarin
dan kata "tea" yang berarti teh dalam bahasa inggris sehingga Chatime berarti
"teatime" atau "waktu untuk minum teh". Hal ini semakin jelas terlihat karena
memang isi dari Chatime sendiri adalah teh yang dikombinasi dengan rasa yang
beragam dan disajikan dalam keadaan panas dan dingin.
2. Pertanyaan mengenai Struktur Desain
Struktur Desain digunakan sebagai tempat menyimpan, perlindungan dan
transportasi

produk

dan

menyediakan

permukaan

fisik

bagi

desain

kemasan..Berikut merupakan sub-indikator dari struktur desain: bentuk, ukuran
serta material dimana setiap sub-indikator memiliki dua pertanyaan untuk
mengukur tanggapan responden, yang dapat diuraikan dalam tabel sebagai
berikut:

Universitas Sumatera Utara

58

Tabel 4.13
Chatime memiliki bentuk yang mudah dikenali
Kategori

Jumlah Responden

Persentase

Sangat Setuju

31

31%

Setuju

59

59%

Kurang Setuju

9

9%

Tidak Setuju

1

1%

Sangat Tidak Setuju

-

-

Total

100

100%

Sumber: Hasil Olahan Data Statistik, 2017
Dapat dilihat dari tabel 4.13 diatas, mayoritas responden menyatakan
setuju bahwaChatime memiliki bentuk yang mudah dikenalidengan persentase
sebesar 59% . Hal ini disebabkan karena kemasan Chatime yang simple tetapi
nyaman untuk digenggam membuatnya mudah dikenali. Namun sebanyak 9%
responden menyatakan kurang setuju dikarenakan bentuk kemasan Chatime
memiliki kemiripan dengan produk minuman lainnya.
Tabel 4.14
Bentuk yang dimiliki oleh Chatime dapat menjaga kualitas minuman produk
Kategori

Jumlah Responden

Persentase

Sangat Setuju

21

21%

Setuju

62

62%

Kurang Setuju

16

16%

1

1%

Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju

-

-

Total

100

100%

Sumber: Hasil Olahan Data Statistik, 2017
Dapat dilihat dari tabel 4.14 diatas, mayoritas responden menyatakan
setuju bahwa bentuk yang dimiliki oleh Chatime dapat menjaga kualitas minuman
produk itu sendiri dengan persentase sebesar 62% . Hal ini disebabkan karena

Universitas Sumatera Utara

59

kemasan Chatime terlihat kokoh dan tidak mudah bocor sehingga isi dalam
kemasan tetap terjaga kualitas baik dalam keadalan panas maupun dingin.
Tabel 4.15
Ukuran kemasan produk minuman Chatime sesuai dengan isi yang ada
Kategori

Jumlah Responden

Persentase

Sangat Setuju

38

38%

Setuju

56

56%

Kurang Setuju

6

6%

Tidak Setuju

-

-

Sangat Tidak Setuju

-

-

Total

100

100%

Sumber: Hasil Olahan Data Statistik, 2017
Berdasarkan data yang didapatkan dari distribusi jawabanmayoritas
responden menyatakan setuju bahwa ukuran kemasan produk minuman Chatime
sesuai dengan isi yang ada dengan persentase sebesar 56% . Hal ini disebabkan
karena konsumen yang melakukan pembelian Chatime merasa isi yang disajikan
pas dan tidak berlebihan tetapi sekitar 38% menyatakan tidak sesuai.
Tabel 4.16
Chatime memiliki ukuran yang simpel sehinga memudahkan konsumen
dalam membawa produk kemana saja
Kategori
Jumlah Responden Persentase
Sangat Setuju

22

22%

Setuju

66

66%

Kurang Setuju

12

12%

Tidak Setuju

-

-

Sangat Tidak Setuju

-

-

Total

100

100%

Sumber: Hasil Olahan Data Statistik, 2017
Tabel 4.16diatas menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan
setuju bahwaChatime memiliki ukuran yang simpel sehinga memudahkan

Universitas Sumatera Utara

60

konsumen dalam membawa produk kemana sajadengan persentase sebesar 66% .
Hal ini terbukti ketika kita membeli produk minuman Chatime tidak sedikit
konsumen yang menikmati minuman tersebut di jalan. Namun sebanyak 12%
responden menyatakan kurang setuju dengan pernyataan tersebut karena
responden merasa ukuran yang dimiliki oleh Chatime terlalu besar karena
Chatime memang menyediakan 2 jenis cupsehingga responden merasa kesulitan
membawa produk minuman tersebut dan lebih memilih merasakan Chatime di
tokonya secara langsung.
Tabel 4.17
Kemasan Chatime memiliki material fisik yang mencerminkan kualitas
produk yang baik
Kategori

Jumlah Responden

Persentase

Sangat Setuju

17

17%

Setuju

66

66%

Kurang Setuju

16

16%

1

1%

Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju

-

-

Total

100

100%

Sumber: Hasil Olahan Data Statistik, 2017
Berdasarkan data yang didapatkan dari distribusi jawabanmayoritas
responden menyatakan setuju bahwaChatime memiliki material fisik yang
mencerminkan kualitas produk yang baikdengan persentase sebesar 66% . Hal ini
terbukti karena kemasan Chatime terbuat dari bahan yang berkualitas sehingga
baik secara isi maupun material fisik mampu membuat konsumen tertarik untuk
melakukan pembelian. Namun sebanyak 16% menyatakan kurang setuju dengan
pernyataan tersebut karena responden merasa material fisik Chatime belum
memenuhi stndart yang diinginkan oleh konsumen.

Universitas Sumatera Utara

61

Tabel 4.18
Chatime terbuat dari bahan yang tidak mudah bocor
Kategori

Jumlah Responden

Persentase

Sangat Setuju

15

15%

Setuju

69

69%

Kurang Setuju

15

15%

Tidak Setuju

1

1%

Sangat Tidak Setuju

-

-

100

100%

Total

Sumber: Hasil Olahan Data Statistik, 2017
Dapat dilihat dari tabel 4.18, mayoritas responden menyatakan setuju
bahwaChatime terbuat dari bahan yang tidak mudah bocordengan persentase
sebesar 69% . Hal ini terbukti karena kemasan Chatime terbuat dari bahan plastik
berkualitas baik sehingga dapat menjaga keutuhan isi Chatime itu sendiri.
Kemudian sebanyak 15% responden memberikan tanggapan kurang setuju, hal ini
terjadi karena beberapa responden tersebut merasa Chatime yang mereka beli
pernah mengalami kebocoran sehingga bahan yang dimiliki oleh Chatime perlu
diperbaiki kembali.
3. Pertanyaan mengenai Informasi Produk
Informasi Produk adalah penjelasan produk yang biasanya mendefinisikan
isi kemasan yang spesifik. Berikut merupakan sub-indikator dari informasi
produk: rasa, fitur serta manfaat produk dimana setiap sub-indikator memiliki dua
pertanyaan untuk mengukur tanggapan responden, yang dapat diuraikan dalam
tabel sebagai berikut:

Universitas Sumatera Utara

62

Tabel 4.19
Informasi rasa yang tertera dalam kemasan Chatime dapat membuat
konsumen semakin tertarik untuk melakukan pembelian
Kategori

Jumlah Responden

Persentase

Sangat Setuju

26

26%

Setuju

57

57%

Kurang Setuju

15

15%

2

2%

Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju

-

-

Total

100

100%

Sumber: Hasil Olahan Data Statistik, 2017
Tabel 4.19diatas menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan
setuju bahwaInformasi rasa yang tertera dalam kemasan Chatime dapat membuat
konsumen semakin tertarik untuk melakukan pembeliandengan persentase sebesar
57% . Hal ini terbukti ketika kita melakukan pembelian produk minuman Chatime
maka di kemasan dapat kita temui informasi rasa yang telah kita pesan.
Tabel 4.20
Jenis rasa yang dimiliki oleh Chatime beragam
Kategori

Jumlah Responden

Persentase

Sangat Setuju

32

32%

Setuju

63

63%

Kurang Setuju

4

4%

Tidak Setuju

1

1%

Sangat Tidak Setuju

-

-

Total

100

100%

Sumber: Hasil Olahan Data Statistik, 2017
Dapat dilihat dari tabel 4.20diatas, mayoritas responden menyatakan setuju
bahwa jenis rasa yang dimiliki oleh Chatime beragam sehingga semua konsumen
menyukainyadengan persentase sebesar 63% . Hal ini disebakan karena setiap

Universitas Sumatera Utara

63

orang pasti mempunyai selera rasa yang berbeda-beda dan hal tersebut yang
ditawarkan oleh Chatime dengan menyediakan berbagai rasa yang sesuai dan
cocok dengan lidah dan selera setiap orang.
Tabel 4.21
Chatime memiliki keuntungan seperti promosi yang ada pada kemasan
Kategori

Jumlah Responden

Persentase

Sangat Setuju

17

17%

Setuju

64

64%

Kurang Setuju

18

18%

1

1%

Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju

-

-

Total

100

100%

Sumber: Hasil Olahan Data Statistik, 2017
Dapat dilihat dari tabel 4.21diatas, mayoritas responden menyatakan setuju
bahwa Chatime memiliki keuntungan seperti promosi yang ada pada kemasan
sehingga banyak konsumen melakukan pembelian dengan persentase sebesar 64%
. Hal ini disebakan karena pada saat-saat tertentu Chatime selalu memberikan
promo menarik untuk konsumen sehingga perilaku konsumen seperti impulsive
buying sering terjadi. Namun sebanyak 18% responden memberikan tanggapan
kurang setuju, hal ini terjadi karena beberapa responden merasa bahwa mereka
belum pernah merasakan promosi seperti yang disebutkan dalam pertanyaan
tersebut.

Universitas Sumatera Utara

64

Tabel 4.22
Chatime memiliki sistem pelayanan yang baik
Kategori

Jumlah Responden

Persentase

Sangat Setuju

29

29%

Setuju

67

67%

4

4%

Kurang Setuju
Tidak Setuju

-

-

Sangat Tidak Setuju

-

-

Total

100

100%

Sumber: Hasil Olahan Data Statistik, 2017
Berdasarkan tabel 4.22diatas, mayoritas responden menyatakan setuju
bahwa Chatime memiliki sistem pelayanan yang baik dan memberikaan kepuasan
terhadap pelanggan dengan persentase sebesar 67% . Hal ini disebakan karena
konsumen merasa pelayanan yang dilakukan oleh karyawan Chatime sangat baik
karena bagaimanapun seorang konsumen akan sangat merasa dihargai ketika
mendapatkan pelayanan yang memuasakan sehingga konsumen tidak ragu untuk
melakukan pembelian secara terus menerus.
Tabel 4.23
Chatime merupakan minuman penyegar dahaga
Kategori

Jumlah Responden

Persentase

Sangat Setuju

29

29%

Setuju

53

53%

Kurang Setuju

17

17%

Tidak Setuju

-

-

Sangat Tidak Setuju

-

-

Total

100

100%

Sumber: Hasil Olahan Data Statistik, 2017
Berdasarkan data yang didapatkan dari distribusi jawaban mayoritas
responden menyatakan setuju Chatime merupakan minuman penyegar dahaga dan

Universitas Sumatera Utara

65

menambahkan rasa semangat untuk konsumen dengan persentase sebesar 53% .
Hal ini disebakan karena minuman Chatime terbukti ampuh untuk mengatasi
solusi ketika masalah dahaga muncul dengan rasa yang beragam serta tersedia
dalam keadaan panas maupun dingin. Kemudian sebanyak 17% reponden
memberikan tanggapan kurang setuju karena responden merasa Chatime bukan
satu-satunya minuman yang bisa menghilangkan dahaga.
Tabel 4.24
Chatime memiliki manfaat yang baik untuk kesehatan karena terbuat dari
buah yang banyak vitaminnya
Kategori

Jumlah Responden

Persentase

Sangat Setuju

24

24%

Setuju

52

52%

Kurang Setuju

24

24%

Tidak Setuju

-

-

Sangat Tidak Setuju

-

-

Total

100

100%

Sumber: Hasil Olahan Data Statistik, 2017
Dapat dilihat dari tabel 4.24diatas, mayoritas responden menyatakan setuju
Chatime memiliki manfaat yang baik untuk kesehatan karena terbuat dari buah
yang banyak vitaminnya dengan persentase sebesar 52% . Hal ini disebakan
karena beberapa minuman Chatime terbuat dari bahan dasar buah seperti mangga
dan jeruk yang sangat cocok untuk konsumen menjaga kesehatan dan kebugaran
tubuh. Namun sebanyak 24% mengaku kurang setuju, hal ini terjadi karena
beberapa responden belum pernah mencoba minuman Chatime yang terbuat dari
buah-buahan tersebut.

Universitas Sumatera Utara

66

4.2.3 Deskripsi Variabel Impulsive Buying sebagai Variabel Y
Impulsive Buyingmerupakan perilaku pembelian yang dilakukan di dalam
toko, di mana pembelian berbeda dari apa yang telah direncanakan oleh konsumen
pada saat mereka masuk ke dalam toko. Pembelian tidak terencana adalah suatu
tindakan pembelian yang dibuat tanpa direncanakan sebelumnya, atau keputusan
pembelian dilakukan pada saat berada di dalam toko.
Untuk melihat bagaimana tanggapan responden terhadap indikator-indikator
dan juga perhitungan skor variabel impulsive buyingyang terdiri dari enam
indikator yakni dorongan spontan untuk membeli, sinkronitas, ketertarikan,
elemen hedonis, konflik, dan mengabaikan konsekuensi dapat dilihat sebagai
berikut:
1. Pertanyaan mengenai Dorongan spontan untuk membeli
Dorongan spontan untuk membeli terjadi ketika ada perasaan lebih untuk
membeli suatu produk yang tidak direncanakan sebelumnya yang disebabkan
karena beberapa hal. Setiap indikator memiliki dua pertanyaan untuk mengukur
tanggapan responden, yang dapat diuraikan dalam tabel sebagai berikut:

Universitas Sumatera Utara

67

Tabel 4.25
Melakukan pembelian chatime karena rasa penasaran
Kategori

Jumlah Responden

Persentase

Sangat Setuju

16

16%

Setuju

58

58%

Kurang Setuju

26

26%

Tidak Setuju

-

-

Sangat Tidak Setuju

-

-

Total

100

100%

Sumber: Hasil Olahan Data Statistik, 2017
Tabel 4.25diatas menunjukkan mayoritas responden menyatakan setuju
bahwa responden melakukan pembelian Chatime karena rasa penasaran dengan
persentase sebesar 58% . Hal ini disebakan karena Chatime mulai booming sekitar
3 atau 4 tahun yang lalu sehingga banyak konsumen merasa penasaran dan ingin
mencoba produk minuman yang sedang banyak diperbincangkan tersebut.
Kemudian terdapat 26% responden memberikan tanggapan kurang setuju terhadap
pertanyaan tersebut, hal ini terjadi karena beberapa responden tersebut melakukan
pembelian Chatime bukan karena rasa penasaran tetapi responden melakukan
pembelian tersebut karena hanya ingin membeli saja ataupun faktor lain diluar
dari rasa penasaran tersebut.

Universitas Sumatera Utara

68

Tabel 4.26
Melakukan pembelian chatime atas kemauan sendiri
Kategori

Jumlah Responden

Persentase

Sangat Setuju

35

35%

Setuju

61

61%

4

4%

Kurang Setuju
Tidak Setuju

-

-

Sangat Tidak Setuju

-

-

Total

100

100%

Sumber: Hasil Olahan Data Statistik, 2017
Dapat dilihat dari tabel 4.26diatas, mayoritas responden menyatakan setuju
bahwa responden melakukan pembelian Chatime atas kemauan sendiri dengan
persentase sebesar 61% . Hal ini disebakan banyak konsumen setelah melalui
proses dimana mereka mengalami rasa penasaran lalu mengambil keputusan untuk
melakukan pembelian atas kemauan sendiri dan hanya sekitar 4% yang
menyatakan kurang setuju karena mereka melakukan pembelian atas dorongan
orang lain ataupun lingkungannya.
2. Pertanyaan mengenai Sinkronitas
Sinkronitas adalah antara apa yang diharapkan sesuai dengan yang terjadi
ketika setelah membeli sebuah produk. Setiap indikator memiliki dua pertanyaan
untuk mengukur tanggapan responden, yang dapat diuraikan dalam tabel sebagai
berikut:

Universitas Sumatera Utara

69

Tabel 4.27
Membeli Chatime sesuai dengan kemampuan material
Kategori

Jumlah Responden

Persentase

Sangat Setuju

29

29%

Setuju

54

54%

Kurang Setuju

16

16%

1

1

Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju

-

-

Total

100

100%

Sumber: Hasil Olahan Data Statistik, 2017
Dapat dilihat dari tabel 4.27diatas, mayoritas responden menyatakan setuju
bahwa responden membeli Chatime sesuai dengan kemampuan material dengan
persentase sebesar 54% . Hal ini disebakan karena harga yang ditawarkan oleh
produk minuman Chatime masih relatif terjangkau untuk golongan menengah ke
atas yakni seharga Rp. 18.000 – Rp. 30.000. Namun sekitar 16% responden
menanggapi pertanyaan tersebut dengan kurang setuju, hal tersebut bisa saja
terjadi karena beberapa dari responden melakukan pembelian Chatime karena
hasutan teman yang membuat responden tergoda tanpa memikirkan jumlah materi
yang dimilikinya.

Universitas Sumatera Utara

70

Tabel 4.28
Chatime menyediakan berbagai macam rasa yang sesuai dengan selera yang
diinginkan
Kategori

Jumlah Responden

Persentase

Sangat Setuju

30

30%

Setuju

61

61%

9

9%

Kurang Setuju
Tidak Setuju

-

-

Sangat Tidak Setuju

-

-

Total

100

100%

Sumber: Hasil Olahan Data Statistik, 2017
Berdasarkan data yang didapatkan dari distribusi jawabanmayoritas
responden menyatakan setuju bahwa Chatime menyediakan berbagai macam rasa
yang sesuai dengan selera yang diinginkan dengan persentase sebesar 61% . Hal
ini disebakan karena Chatime menawarkan berbagai jenis teh mulai dari dasar
tehnya sendiri yaitu oolong tea, black tea, green tea, roasted tea, brown rice,
sencha, genmaicha, dan lain sebagainya. Kemudian sebanyak 9% responden
mengaku kurang setuju terhadap pertanyaan tersebut, hal ini disebabkan karena
varian rasa yang disediakan Chatime masih belum variatif.

Universitas Sumatera Utara

71

3. Pertanyaan mengenai Ketertarikan
Ketertarikan adalah suatu hal yang membuat konsumen merasa ada hal yang
menarik terhadap suatu produk. Setiap indikator memiliki dua pertanyaan untuk
mengukur tanggapan responden, yang dapat diuraikan dalam tabel sebagai
berikut:
Tabel 4.29
Membeli Chatime ketika melihat suasana toko yang ramai sehingga tertarik
melakukan pembelian tak terencana
Kategori

Jumlah Responden

Persentase

Sangat Setuju

17

17%

Setuju

42

42%

Kurang Setuju

35

35%

6

6%

Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju

-

-

Total

100

100%

Sumber: Hasil