TUGAS PRAKTIKUM PETROLOGI FAKULTAS TEKNI

TUGAS PRAKTIKUM PETROLOGI
Disusun untuk menyelesaikan praktikum petrologi tahun 2009/2010
Disusun oleh
Frans Edward Ricardo

FAKULTAS TEKNIK KEBUMIAN Dan ENERGI
JURUSAN TEKNIK GEOLOGI
UNIVERSITAS TRISAKTI
JAKARTA
2009

Kata Pengantar

Puji dan syukur saya panjatkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan
rahmat dan hidayahnya, serta kesehatan sehingga dapat menyelesaikan makalah ini.
Makalah ini menjelaskan tentang isi dari praktikum petrologi yaitu,batuan beku,batuan
sedimen dan batuan metamorf. Tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk menyelesaikan tugas
akhir praktikum petrologi.
Saya mengucapkan terima kasih kepada asisten, yang selama ini telah mengajarkan
dan membantu dalam praktikum petrologi. Saya menyadari bahwa makalah ini belum
sempurna, baik


dari segi teknik penyajian maupun dari segi materi. Oleh karena itu,

demi penyempurnaan makalah ini, kritik dan saran sangat saya harapkan.
Akhirnya, mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Depok , 11 Desember 2009

Penyusun

BAB 1.PENDAHULUAN
I.1 Latar belakang
Batuan adalah benda padat yang terbentuk secara alamiah,merupakan kumpulan dari
mineral baik yang sejenis maupun yang tidak sejenis,dan mempunyai susunan kimia yang
konstan.di dalam makalah ini kita akan mempelajari tentang pengertian,cara terbentuknya dan
mendeskripsikan tentang batuan beku,batuan sedimen,batuan piroklastik dan batuan metamorf.
Batuan beku adalah batuan yang terbentuk dari satu atau beberapa mineral dan terbentuk
akibat pembekuan dari magma. Berdasarkan teksturnya batuan beku ini bisa dibedakan lagi
menjadi batuan beku plutonik dan vulkanik. Perbedaan antara keduanya bisa dilihat dari besar
mineral penyusun batuannya. Batuan beku plutonik umumnya terbentuk dari pembekuan magma
yang relatif lebih lambat sehingga mineral-mineral penyusunnya relatif besar.

Batuan sedimen adalah batuan yang terbentuk akibat proses pembatuan atau lithifikasi
dari hasil proses pelapukan dan erosi yang kemudian tertransportasi dan seterusnya terendapkan.
Batuan sediment ini bias digolongkan lagi menjadi beberapa bagian diantaranya batuan sediment
klastik, batuan sediment kimia, dan batuan sediment organik. Batuan sediment klastik terbentuk
melalui proses pengendapan dari material-material yang mengalami proses transportasi. Besar
butir dari batuan sediment klastik bervariasi dari mulai ukuran lempung sampai ukuran bongkah.
Biasanya batuan tersebut menjadi batuan penyimpan hidrokarbon (reservoir rocks) atau bisa juga

menjadi batuan induk sebagai penghasil hidrokarbon (source rocks). Batuan sediment kimia
terbentuk melalui proses presipitasi dari larutan. Biasanya batuan tersebut menjadi batuan
pelindung (seal rocks) hidrokarbon dari migrasi. Batuan sediment organik terbentuk dari
gabungan sisa-sisa makhluk hidup. Batuan ini biasanya menjadi batuan induk (source) atau
batuan penyimpan (reservoir).
Batuan metamorf adalah batuan yang terbentuk akibat proses perubahan temperature
dan/atau tekanan dari batuan yang telah ada sebelumnya. Akibat bertambahnya temperature
dan/atau tekanan, batuan sebelumnya akan berubah tektur dan strukturnya sehingga membentuk
batuan baru dengan tekstur dan struktur yang baru pula.

I.2 Maksud dan tujuan
Didalam pembuatan makalah ini,maksud dan tujuannya adalah agar ita mengerti

perbedaan,dan cara terbentuknya baik dari batuan beku,piroklastik,sedimen dan metamorf.

I.3 Perumusan masalah
Dari data yang didapat kita dapat merumuskan masalah yaitu bagaimana cara
pembentukan batuan tersebut.

I.4 Metode penelitian
Metoda yang digunakan dalam pembuatan makalah ini adalah metode data sekunder,
yaitu metode berdasarkan data dari buku, internet atau artikel artikel.

BAB II

PETROLOGI

II.1 Batuan beku
Batuan beku adalah batuan yang terbentuk dari hasil pendinginan magma yang berupa
larutan silikat pijar dengan temperatur jauh diatas 1600 0C. Hal-hal yang mempengaruhi
pembentukan batuan beku yakni, proses diferensiasi magma, proses asimilasi magma dengan
batuan sampingnya dan proses fraksinasi magma. Batua beku bisa dikatakan sebagai batuan
induk atau sumber dimana berbagai jenis mineral terbentuk, dan ada juga batuan beku yang

mengandung mineral tunggal. Batuan beku beserta mineral kandungannya sangat dibutuhkan
didalam kehidupan manusia.
Permintaan public akan jenis batuan beku ini semakin meningkat sehingga perlu adanya upaya
eksplorasi lebih lanjut. Hal-hal yang mendukung proses eksplorasi antara lain dengan
mengetahui alam-alam yang pernah dialami batuan serta sifat-sifat khas-nya.Mineral yang
terkandung dalam batuan beku adalah:


Mineral utama : hasil kristalisasi langsung dari magma. Bila jumlahnya >10% maka
dapat menentukan nama batuan.



Mineral tambahan : hasil kristalisasi langsung dari magma tetapi kehadirannya tidak
mempengaruhi nama batuan



Mineral sekunder : mineral yang terbntuk sebagai hasil pelapukan dan ubahan dari
mineral primer (mineral utama dan tambahan)


Dasar dari klasifikasi batuan beku adalah komposisi mineral,tekstur dan struktur.
Kristalinitas pada batuan beku dibagi menjadi 3,yaitu:
1. Holokristalin : seluruh masa batuan terdiri dari Kristal.
2. Holohyalin

: Seluruh masa batuan terdiri dari non Kristal/glass (amorf)

3. Hipokristalin : Sebagian masa dasar berupa Kristal dan sebagian lagi berupa glass.

Granularitas atau ukuran Kristal dalam masa batuan beku dibagi menjadi 2,yaitu:
1. Fanerik

: Kristal dapat dibedakan dengan mata biasa

2. Afanitik

: Kristal sangat halus sehingga sulit dibedakan mata biasa.

Relasi pada batuan beku dibagi menjadi 2 jenis yaitu:

1. Equigranular : ukuran kristalnya sama/hamper sama
2. Inequigranular : Ukuran kristalnya tidak sama.
Struktur umum pada batuan beku adalah:
 Masiv

: Seluruh masa batuan pejal,padat dan kompak

 Vasikuler

: Lubang-lubang kecil,penyebaran tidak merata.

 Amigdaloidal : Lubang gas yang telah terisi oleh mineral sekunder
 Scorius

: Vasiculer,lubang sangat banyak/dominan dengan penyebaran merata

 Pumceous

:Seperti


scoria

tapi

lubangnya

berhubungan

dan

membentuk

tabular,umumnya pada volkanik asam
 Aliran

: kenampakan penjajaran mineral pada arah tertentu dengan orientasi yang

jelas.
Batuan beku dibagi menjadi 3 macam,yaitu batuan beku basa,batuan beku intermediate,dan
batuan beku asam.


II.1.1 Batuan beku asam
Batuan beku asam adalah batuan beku yang bersifat asam,memiliki kandungan sio2 lebih
besar dari 65%. Memiliki indeks color Plag An30-0, Kw?10%, sedikit Px

- tambahan

: Zircon, Apatite, Rutile, Bijih, Sphene

- ubahan

: Serisit, Bijih, Lempung

Berdasarkan K-Felds – T-Fels
Tekstur
Halus
Kasar

K-Fels< 1/3T-Felds


K-Fels>1/32/3T-Fels

Rhyodacite

Rhyolite

Adamelite

Granite

Beberapa contoh dari batuan beku asam adalah:
1. Rhyolite

Genesa
bersifat cepat

: batuan ini terbentuk karena proses pembekuan magma yang

Warna


: cokelat

Kristalinitas

: hipokristalin

Granularitas

: afanitik

Relasi

: equigranular

Struktur

: massive

Komposisi mineral


: plagioklas,mikroklin,biotit,orthoklas,glass

Kegunaan :

untuk bahan campuran semen

2. Granite

Genesa
bersifat cepat

: batuan ini terbentuk karena proses pembekuan magma yang

Warna

: cokelat

Kristalinitas

: hipokristalin

Granularitas

: Fanerik

Relasi

: Inequigranular

Struktur

: masiv

Komposisi mineral

: plagioklas,hornblend,anorthoklas,orthoklas,glass.

Kegunaan

: sebagai keramik

3. Aplite

Genesa
bersifat cepat

: batuan ini terbentuk karena proses pembekuan magma yang

Warna

: cokelat

Kristalinitas

: hipokristalin

Granularitas

: Fanerik

Relasi

: Inequigranular

Struktur

: masiv

Komposisi mineral

: Hornblend,plagioklas,orthoklas,biotit,adularia,gelas.

4. Dacite

Genesa
bersifat cepat

: batuan ini terbentuk karena proses pembekuan magma yang

Warna

: abu-abu

Kristalinitas

: hipokristalin

Granularitas

: afanitik

Relasi

: Inequigranular

Struktur

: masiv

Komposisi mineral

: Biotit,plagioklas,anorthoklas,adularia,mikroklin,gelas

5. Diorite

Genesa
bersifat cepat

: batuan ini terbentuk karena proses pembekuan magma yang

Warna

: abu-abu

Kristalinitas

:Hipokristalin

Granularitas

: Fanerik

Relasi

: Inequigranular

Struktur

: masiv

Komposisi minera

: plagioklas,biotit,sanidine,gelas.

Kegunaan
: Sebagai batu ornamen dinding maupun lantai bangunan gedung
atau untuk batu belah untuk pondasi bangunan / jalan raya

II.1.2 Batuan beku intermediate

Batuan beku intermediate adalah batuan yang mineralnya berbutir kasar hingga
sedang,warnanya agak gelap. terbentuk langsung dari pembekuan magma dimana proses
pembekuan berada di daerah pipa gunung api,tidak jauh di bawah permukaan bumi (hypabisal).
Komposisi dan presentase secara umum dari mineral pembentuk batuannya adalah
plagiokls,mineral mafis,juga mengandung Sio2.batuan ini bersifat intermediate,dengan indeks
color 1/32/3T-Fels

Halus

Andesite

Trachydesite

Trachyte

Kasar

Diorite

Monzonite

Syenite

Beberapa contoh dari batuan beku basa adalah :

1. Gabbro

Genesa
: merupakan batuan beku yang terbentuk dengan sangat lambat
sehingga menghasilkan warna gelap.
Warna
: hitam
Kristalinitas
: hipokristalin
Granularitas
: afanitik
Relasi
: inequigranular
Struktur
: masive
Fabric
:subhedral
komposisi mineral
: biotit,piroksin,kuarsa,olivin,glass
kegunaan
: bahan dasar bangunan beton, perbaikan jalan.

2. Siderite

Genesa
: merupakan batuan beku yang terbentuk dengan sangat lambat
sehingga menghasilkan warna gelap.
Warna
: hitam
Kristalinitas
: holokristalin
Granularitas
: fanerik
Relasi
: inequigranular
Struktur
: masive
Fabric
:subhedral
komposisi mineral
: hornblend,biotit,plagioklas,piroksin

3. Norite

Genesa
: merupakan batuan beku yang terbentuk dengan sangat lambat
sehingga menghasilkan warna gelap.
Warna
: hitam
Kristalinitas
: holokristalin
Granularitas
: fanerik
Relasi
: inequigranular
Struktur
: masive
Fabric
:subhedral
komposisi mineral
: biotit,piroksin,plagioklas,hornblende

4. Amigdaloidal Basalt

Genesa
: merupakan batuan beku yang terbentuk dengan sangat lambat
sehingga menghasilkan warna gelap dan mendapat tekanan yang membuat batu tsb
berlubang dan kemudian terisi oleh mineral.
Warna
: hitam
Kristalinitas
: holokristalin
Granularitas
: fanerik
Relasi
: inequigranular
Struktur
: amigdaloidal
Fabric
: subhedral
komposisi mineral: hornblende,anorthoclas,piroksin,orthoklas

5. Olivine Gabro

Genesa
: merupakan batuan beku yang terbentuk dengan sangat lambat
sehingga menghasilkan warna gelap.
Warna
Kristalinitas
Granularitas
Relasi
Struktur
Fabric
komposisi mineral

: hijau tua
: hipokristalin
: fanerik
: inequigranular
: masive
: subhedral
: hornblende,piroksin,plagioklas,olivin,kuarsa.

II.2 Batuan piroklastik

Batuan piroklastik berasal dari kata pyro(pijar) dan klasti (fragmen). Dapat disimpulkan
bahwa batuan piroklastik adalah suatu batuan yang terbentuk dari hasil langsung letusan gunung
api yang kemudian terendapkan pada permukaan sesuai dengan keadaan permukaannya,dan lalu
mengalami litifikasi untuk menjadi batuan piroklastik.
Berdasarkan terbentuknya,fragmen piroklast dibagi menjadi:
 Juvenile pyroclast

: Hasil langsung akibat letusan,membeku di permukaan.

 Cognate pyroclast

: fragmen bentukan hasil erupsi terdahulu

 Accidental pyroclast : Fragmen batuan berasal dari basement.
Beberapa contoh batuan piroklastik adalah :
1. Pumice

Genesa
: batuan ini terbentuk sangat cepat, lubang lubang
ditubuhnya adalah akibat dari letusan dan tekanan gunung berapi.
Warna

: abu-abu

Kristalinitas

: holohyalin

Struktur

: pumiceous

Komposisi mineral

: glass

2. Scoria

Genesa
: batuan ini terbentuk sangat cepat, lubang lubang
ditubuhnya adalah akibat dari letusan dan tekanan gunung berapi
Warna

: hitam

Kristalinitas

: holohyalin

Struktur

: scorius

Komposisi mineral

: glass

3. Obsidian

Genesa
berapi

: batuan ini terbentuk sangat cepat, akibat letusan gunung

Warna

: hitam

Kristalinitas

: holohyalin

Struktur

: masive

Komposisi mineral

: glass

4. Tuff

Genesa
: batuan ini terbentuk sangat cepat, lubang lubang
ditubuhnya adalah akibat dari letusan dan tekanan gunung berapi.
Warna

: abu-abu

Kristalinitas

: holohyalin

Struktur

: pumiceous

Komposisi mineral

: glass

5. Lapilli

Genesa
: batuan ini terbentuk sangat cepat, lubang lubang
ditubuhnya adalah akibat dari letusan dan tekanan gunung berapi.
Warna

: hitam/cokelat

Kristalinitas

: holohyalin

Struktur

: pumiceous

Komposisi mineral

: glass

II.3 Batuan Sedimen

Batuan sedimen adalah salah satu dari kelompok utama batuan yang terbentuk melalui
tiga cara utama,yaitu pelapukan batuan,pengendapan karena aktivitas biogenic dan pengendapan
dari larutan. Jenis batuan umum seperti batu kapur,batu pasir dan lempung,termasuk dalam
batuan endapan. Batuan endapan meliputi 75% dari permukaan bumi.
Berdasarkan tenaga yang mengangkut hasil pelapukan dan erosi batuan sedimen
digolongkan menjadi:
a) Sedimen aquatic adalah sedimen yang diendapkan oleh tenaga air.

b) Sedimen Aeolis adalah sedimen yang diendapkan oleh tenaga angin
c) Sedimen glassial adalah sedimen yang diendapkan oleh gletser.

Penggolongan batuan sedimen yang didasarkan pada cara pengendapannya dapat
digolongkan menjadi 3 macam yaitu:
a) Sedimen klastik adalah akumulasi partikel-partikel yang berasal dari pecahan-pecahan

batuan dan sisa-sisa kerangka organism yang telah mati.
b) Sedimen kimia adalah batuan yang terangkut dalam bentuk larutan kemudian dindapkan
secara kimia di tempat lain.
c) Sedimen organic adalah sedimen yang dibentuk atau diendapkan oleh organisme.
Berdasarkan terbentuknya lingkungan pengendapan,batuan sedimen dibagi menjadi 3:
a) Sedimen laut : diendapkan di laut
b) Sedimen darat : proses terjadinya di darat.
c) Sedimen transisi : lokasi pembentukannya antara darat dan laut.

II.3.1 Batuan sedimen klastik
Batuan sedimen klastik adalah batuan sedimen yang terbentuk dari pengendapan kembali
detritus atau pecahan batuan asal. Fragmentasi batuan asal tersebut dimulai dari pelapukan
mekanis maupun secara kimiawi, kemudian tererosi dan tertransportasi (baik oleh angin dan air)
menuju suatu cekungan pengendapan. Setelah pengendapan terjadi, sedimen mengalami

pembatuan. Pembatuan atau lithifikasi merupakan proses terubahnya materi pembentuk batuan
yang lepas (unconsolidated rock forming mineral) menjadi batuan sedimen.

Beberapa contoh batuan sedimen klastik adalah :

1.
2. Konglomerat

Genesa
: merupakan batuan yang terbentuk dari proses penghancuran dan
transportasi serta pengendapan dan litifikasi. Batuan ini belum tertransport jauh . bisa
diketahui dari ukuran butirnya yang besar.
Warna

: cokelat

Ukuran

: kerakal (4-64 mm)

Bentuk butir

: rounded

Kemas

: terbuka

Pemilahan

: poor sorted

Porositas

: poor

Fragmen

: Kristal (plagioklas,biotit,kuarsa)

Matriks

: silica

Semen

: silica

3. Sandstone

Genesa
: merupakan batuan yang terbentuk dari proses penghancuran dan
transportasi serta pengendapan dan litifikasi. Batuan ini sudah tertransportasi lebih
jauh dilihat dari ukuran butirnya
Warna

: cokelat

Ukuran

: Medium 1-1/2

Bentuk butir

: sub rounded

Kemas

: tertutup

Pemilahan

: medium sorted

Porositas

: fair

Fragmen

: klastika

Matriks

: pasir

Semen

: silica

Kegunaan

: sebagai resevoar rock

4. Arkose

Genesa
: merupakan batuan yang terbentuk dari proses penghancuran dan
transportasi serta pengendapan dan litifikasi. Batuan ini cukup kasar karena hanya
mengalami transportasi yang pendek
Warna

: merah

Ukuran

: sandstone 1/6

Bentuk butir

: rounded

Kemas

: tertutup

Pemilahan

: well sorted

Porositas

: good

Fragmen

: kristal

Matriks

: oxida besi

Semen

: oxida besi

5. Graywacke

Genesa

: Graywacke adalah salah satu tipe dari batu pasir yang 15% atau

lebih komposisinya adalah matrix yang terbuat dari lempung, sehingga menghasilkan
sortasi yang jelek dan batuan menjadi berwarna abu-abu gelap atau kehijauan

Warna

: cokelat

Ukuran

: Clay