Analisis Dinamika Ekonomi Amerika Latin

Analisis Dinamika Ekonomi Amerika Latin
1.
a)

Integrasi Ekonomi
Analisis Old dan New
Old :
Akhir Perang Dunia II membawa perubahan yang radikal bagi masyarakat dunia ke-tiga
dalam memahami perkembangan ekonomi. Paradigma Modernisasi dan teori Ekonomi neo
klasik yang menekan untuk diadopsi oleh masyarakat tradisional, sebagai pertimbangan untuk
menjadi penghalang bagi penciptaan sebuah sistem kapitalis kontemporer.
Berdasarkan ekonomi model baru, negara pheri-pheri di Amerika Latin, Asia, dan Afrika
menjadi membutuhkan kebutuhan ekternal untuk “raw material” atau bahan dasar, contohnya,
untuk kebutuhan internal digunakan untuk mengurangi ekonomi yang dibagi antara mereka dan
negara-negara maju lainnya. Di Amerika Latin, proses pembaharuan ini disebut Import
Substitution Industrialization (ISI). Pada strategi ini, negara bermain dan berperan vital pada
proses perkembangannya. Kebanyakan dari setiap bagian perkembangan ekonomi-perencanaan
industri, infrastruktur, inisiatif pengembangan integrasi regional-berada dibawah negara
“berkembang”. Dengan kata lain, negara adalah akselerator dan juga katalis untuk setiap inisiatif
ekonomi.
Model ISI memang memiliki banyak keterbatasan, demikian, negara Amerika Latin,

didorong oleh United Nation Economic Commission for Latin Amerika (ECLA), yang dipilih
untuk keluar dari model ini dan mengusulkan integrasi regional sebagai “Trojan Horse” untuk
setiap kemungkinan keterbatasan kapasitas dari ISI. Ide ini antara lain :

1)

Penciptaan “regional market” pasar regional dimana akan adanya penghapusan hambatan

2)

perdagangan
Perluasan rencana industri untuk level regional ketika menjaga level tertinggi dari proteksi
eksternal supaya mengatasi keterbatasan dari Model ISI.
Berdasarkan dukungan-dukungan ini, strateginya terlihat menawarkan skala ekonomi
yang luas dan pasar yang lebih luas juga, dimana dapat menyediakan insentif untuk
industrialisasi, pertumbuhan ekonomi, dan investasi.
Pada haluan ini, pada tahun 1950 ada banyak perundingan untuk meciptakan “Common
Market” Amerika Latin dan pada tahun 1960s gelombang “Old Regionalism” yang membawa ke
arah common market termasuk Perjanjian Perdagangan atau Prefential Trade Agreement”


(PTAs). Bagaimanapun, derajad tingginya selektifitas yang membentuk regionalisme pada tahun
60an membawa kegagalan pada masa liberalisasi perdagangan. Singkatnya, kebijakan ISI
menghasilkan “sebuah penafsiran yang genting dari real exchange rate, yang mengurangi
penambahan tingkat persaingan dari sektor ekspor. Tarif impor yang tinggi dan larangan yang
menghasilkan “sebuah prasangka anti ekspor yang serius yang mencegah pertumbuhan sektor
ekspor dan diversifikasinya”. Intinya, model perkembangan dasar pada region ini sudah terlihat
mendalam atau “inward-looking” dan sangat mengalami intesgrasi rgional.
PAKTA ANDES[1]
Pakta Andes dibentuk pada tahun 1969 ketika Bolivia, Chili, Ekuador, Kolombia, dan
Peru menandatangani perjanjian Cartagena. Pakta Andes sebagian besar didasarkan pada model
Uni Eropa, tetapi telah jauh lebih berhasil dalam mencapai sasarannya. langkah-langkah integrasi
dimulai pada tahun 1969 termasuk sebuah program internal penurunan tarif, tarif eksternal
umum, kebijakan transportasi, kebijakan industri umum, dan konsesi khusus bagi anggota
terkecil, bolivia dan Ekuador. Organisasi regional Amerika Latin yang kedua adalah Andean
Community yang terbentuk berdasarkan Pakta Andean tahun 1969. Negara – negara yang
tergabung dalam Andean Community adalah Peru, Kolombia, Ekuador dan Bolivia. Dengan
menggandeng MERCOSUR, Andean Community membentuk South American Community of
Nations (SACoN) dengan tujuan untuk menciptakan area perdagangan bebas yang lebih luas
dengan menggabungkan dua kerjasama regional tersebut dan telah mempunyai prospek
kerjasama hingga tahun 2019 dengan menghilangkan hambatan tarif produk produk kecil dan

menengah.
Pakta Andes Mengalami Kegagalan
Pada pertengahan 1980-an, pakta Andes telah semua tapi runtuh dan telah gagal untuk
mencapai salah satu tujuan yang ditetapkan. Tidak ada perdagangan bebas tarif antar negara
anggota, tidak ada tarif eksternal umum, dan tidak ada harmonisasi kebijakan ekonomi. Masalah
politik dan ekonomi tampaknya memiliki kerjasama berhalangan antara negara anggota. Negaranegara pakta Andes harus berurusan dengan pertumbuhan rendah ekonomi, hiperinflasi, kerja
yang tinggi, kerusuhan politik, dan menghancurkan beban utang. Di samping itu, ideologi politik
yang dominan di salah satu negara Andes selama periode ini cenderung ke arah ujung sosialis /
radikal dari spektrum politik. Karena ideologi seperti memusuhi prinsip-prinsip ekonomi pasar

bebas yang pakta Andes didasarkan pada kemajuan ke arah integrasi lebih dekat tidak bisa
diharapkan.
New Regionalism : Integrasi lebih dalam
Sejak tahun 90an, sebuah gelombang regionalisme baru “new wave regionalism” mulai
muncul. Dibawah tekanan krisis Ekonomi negara-negara Amerika Latin membuat perubahan
struktur ekonomi, gelombang baru dari PTAs yang dikenal sebagai “new-open regionalism” atau
regionalsime terbuka. Ciri-ciri dan objek utamanya antara lain :
a) Penguatan perubahan struktur ekonomi melalui penciptaan kebijakan strategis yang capable
b) Transformasi ekonomi yang menjamin peluang baru untuk pengalaman ekspor dan diversifikasi
sebagai strategi batu loncatan untuk ekonomi global yang lebih efektif

c) Aksi dari investasi tidak langsung luar negeri melalui penciptaan kebijakan pasar yang lebih
bebas dengan keuntungan lokasi
d) Pendrian kerjasama fungsional regional yang mengikuti Eropa Barat, dan akhirnya pada masa
geopolitik, pendirian keamanan antar negara untuk mempromosikan pengurangan senjata dan
perdamaian antar negara tetangga ketika meningkatkan bargaining power di level internasional.
while enhancing their bargaining power in international.
Kemudian, dalam menghadapi era globalisasi yang mendominasi serta perdagangan
bebas didalamnya, banyak negara-negara seregional yang menciptakan suatu organisasi bentukan
guna menangkal efek buruk yang kiranya terjadi dengan datangnya gelombang maha dasyat
globalisasi terutama globalisasi ekonomi. Dalam regional Amerika Latin terdapat beberapa
organisasi regional dalam bidang ekonomi yang dibentuk sebagai respon atas globalisasi dan
perdagangan bebas yang telah dilakukan oleh negara-negara maju. Organisasi-organisasi
regional tersebut juga diharapkan dapat mendorong integrasi di kawasan Amerika Latin itu
sendiri.
Salah satunya adalah MERCOSUR (Mercado Común del Sur) yang merupakan salah satu
organisasi regional di Amerika Latin yang didirikan oleh Argentina, Brazil, Paraguay dan
Uruguay melalui Treaty of Asunction pada bulan Maret 1991. Tujuan dari pembentukan
MERCOSUR adalah untuk memajukan perdamaian dan kestabilan serta menguatkan kerjasama
internal dan kerjasama internasional. Adanya regionalisasi dalam perekonomian internasional
negara-negara di Amerika Latin ini menunjukkan adanya liberalisasi perdagangan antara negaranegara anggota Mercosur. Pada dasarnya MERCOSUR merupakan sebuah perjanjian dengan

tujuan akhir yang ambisius untuk membentuk integrasi perekonomian di kawasan Amerika Latin.

Adanya MERCOSUR juga memicu trade creation dan trade diversion. MERCOSUR
memiliki kecenderungan hanya berdagang manufaktur untuk sesama anggotanya karena tarif dari
negara anggota terhadap non anggota, hal ini menghilangkan keinginan konsumen untuk
membeli dan mengakses teknologi dari negara maju. Meskipun demikian, MERCOSUR
mencoba untuk mempromosikan tidak hanya kerjasama regional tapi transregional juga, dengan
blok regional lainnya seperti Europian Union, ASEAN dan NAFTA.
2. Integrasi Moneter
Integrasi moneter regional lebih terlihat sebagai kebijakan politik dari pada pertimbangan
ekonomi. Hal itu dikarenakan ekonomian dan politikan mempertimbangkan integrasi tradebased untuk mendapat keuntungan dari stabilitas exchange rate. Teori Optimum Currency Area
(OCA) adalah teori mainstream yang menganalisis “cost and benefit” dari integrasi ini.
a) Old
Contoh satu-satunya dari kestabilan persatuan mata uang pada kawasan ini adalah pada
zona Timur Caribbean yang diberlakukan oleh Inggris pada tahun 1950. Organisasinya adlah
OECS atau Organisation of East Carribean State yang didirikan pada tahun 1981. Meskipun ide
dari persamaan mata uang telah dilakukan oleh organisasi-organisasi yang berbeda seperti
NAFTA, Central America, CARICOM, Mercosur dan lain-lain, namun ide ini belum mencapai
suatu momentum. Baru pada tahun 1988, dimana dibukanya dana untuk negara-negara Amerika
latin lainnya dan mengganti namanya menjadi Latin America Reserve Fund.

b) New
Pendirian South Bank atau Bank ALBA disepakati antara Venezuela, Bolivia, Kuba dan
Nikaragua pada Juni 2007 dan secara resmi diluncurkan pada tahun 2008. Tujuannya adalah
untuk mendukung pembangunan sosial dan ekonomi yang berkelanjutan, mengurangi
kemiskinan dan memperkuat integrasi regional. Negara yang menyepakati ALBA menganggap
IMF adalah salah satu jeratan liberalisme yang menyebabkan kelaparan, penderitaan, kemiskinan
dan kekerasan bagi rakyat Amerika Latin. Bank ALBA mempunyai peran penting yang
3.

signifikan pada integrasi regional dan konsolidasi negara-negara dikawasan Amerika Latin.[2].
Analisis Tahapan Integrasi Ekonomi Kawasan Amerika Latin[3]
Berdasarkan analisis new economic regionalism sebelumnya, penulis menyimpulkan
bahwa Integrasi region Amerika Latin telah sampai pada level 3 yaitu “Common Market”.
Merupakan langkah berikutnya dari Custom Union dengan menambahkan pergerakan bebas
modal dan tenaga kerja antar sesama Negara anggota. Hasil dari Common market menciptakan
munculnya Trade Diversion dan Trade Creation.

a) Trade Diversion merupakan pengalihan perdagangan dari Negara yang lebih efisien dalam
export ke Negara yang kurang efisien dalam export.Guna nya adalah untuk menggerakkan dan
meningkatkan perdagangan Negara – Negara seperti Negara berkembang maupun Negara

terbelakang.
b) Trade creation terjadi ketika suatu Negara menetapkan tariff yang sama atau rendah atas impor
maka akan terjadi kelebihan impor oleg Negara pegimpor terbesar seperti Negara dunia ketiga.
Negara yang lebih efisien akan menberlakukan harga yang rendah untuk barang – barangnya
melalui perjanjian regional maupun bilateral peradagangan bebas.
Selain perdagangan bebas yang merupakan hasil dari integrasi regional , hal lain yang
ditimbulkan adalah masuk nya invesatasi asing dan bantuan dari luar negeri. Masuknya invesatsi
asing maupun bantuan asing terhadap Negara berkembang, akan mendatangkan konsekuensi
yang menguntungkan bagi Negara tersebut dan dapat juga merugikan perekonomian Negara
terebut. Di sisni akan muncul Internal dan External Balance.
Internal balance yaitu keseimbangan perekonomian suatu Negara tanpa memasukkan
unsur perdagangan di dalamnya. Keseimbangan tersebut dapat dicapai saat Saving dan Investasi
berada pada keseimbangan, disebut juga Saving Gap. Sehingga akan menguntungkan Negara
tersebut.
External balance yaitu kesembangan yang dicapai saat export melebihi impor. Ini berrti
akan meningktkan pendapatan nasional Negara dan dapat mengurangi impor dari luar negeri.
Disebut juga Trade Gap. Antara Saving gap dan Trade gap harus lah seimbang agar tidak terjadi
gap yang terlalu besar yang nantinya akan menimbulkan permasalahan ekonomi seperti inflasi
dan privatisasi.
Mengapa Common market ?

Hal itu dikarenakan[4] :
Tahap integrasi ini sejalan dengan berkembangnya kerjasama ekonomi antar negara baik
bilateral maupun multilateral melalui berbagai organisasi regional kawasan di Amerika Latin.
Dengan terbukanya sistem ekonomi di Amerika Latin (common market) yang memungkinkan
pergerakan bebas modal dan tenaga kerja membuat negara-negara Amerika Latin menyepakati
“Regional Trade Agreement” yang memungkinkan timbulnya trade creation dan trade
diversification sebagai hasil common market. Seperti dalam MERCOSUR, terdapat badan
“Consenjo del Mercado Comun” (CMC-Common Market Council). Comon Market Council ini

terdiri dari Mentri luar negeri dan ekonomi. Badan lainnya yaitu Common Market Group
(GMC). Hal ini membawa negara-negara di Amerika latin semakin melakukan konsolidasi
ekonomi bahkan dengan Uni Eropa. Setelah konsolidasi hubungan ekonomi, persatuan ini
meluas kedalam Common Market dengan sebuah sistem pajak eksternal. Ciri-cirinya :
a. Mengupayakan kebebasan untuk transit barang, jasa, dan faktor-faktor lainnya antara negaranegara anggota dan menghapuskan hambatan-hambatan, seperti bea cukai.
b. Menetapkan common external tariff dan mengadopsi kebijakan perdagangan yang sama kepada
negara-negara anggota dan non-anggota, serta terus melakukan koordinasi dalam ruang lingkup
pasar kawasan dan internasional.
c. Mengkoordinasi dan menyelaraskan kebijakan sektorial antarnegara anggota terkait dengan
kebijakan perdagangan luar negeri, pertanian, industri, pajak, sistem moneter, jasa, bea cukai,
dan lain-lain, yang dapat disepakati oleh seluruh anggota untuk menciptakan kompetisi yang

sehat diantara negara anggota[5].
Memang, sejauh fokusan persoalan integrasi ekonomi, sejak tahun 60an sudah ada
beberapa usaha antara negara-negara di Karibia dan Amerika Selatan. Kejadian yang bersejarah
adalah terciptanya sebuah sistem ekonomi dengan penurunan tarif antar negara dan penciptaan
“common trade barier” melawan negara non member. Seperti usaha Latin American Free Trade
Association (LAFTA), the Central American Common Market (CACM), the Caribbean Free
Trade Association (CARIFTA), dan Andean Pact.
Saat ini, negara-negara Amerika latin tengah fokus bekerjasama untuk integrasi ekonomi
yang lebih baik agar regional Amerika Latin tidak terlalu banyak bergantung dengan negara luar
kawasan yaitu Amerika Serikat. Upayah kerjasama negara Amerika Latin untuk menciptakan
integrasi ekonomi dan mengatasi ketergantungan pada neo-liberalisme AS antara lain[6]:
1. A) Perkuatan kerjasama bilateral antar negara : Contohnya, Venezuela yang memberikan
bantuan pasokan minyak ke Argentina sampai 100 tahun kedepan.
B) Perkuatan kerjasama multilateral : ALBA memberikan bantuan solar kepada negara Bolivia
C) Perkuat Kerjasama organisasi regional dengan negara lain. Kerjasama dengan Cina. Hal ini
mendorong hubungan kerjasama yang saling menguntungkan antara China dengan potensi SDMnya dan Mercosur dengan hasil alam mineral, minyak dan agrikulturnya. Untuk mengurangi
ketergantungan terhadap Amerika Serikat maupun negara-negara maju lainnya, China membuat
kesepakatan dengan Brazil dengan membeli hasil-hasil alamnya. China juga membeli suplai
tembaganya dari Argentina sebagai wujud kerjasama lebih lanjut.
2. Beberapa negara di kawasan Amerika Latin telah menciptakan mata uang sendiri yang bernama

“Surce” yang berlaku bagi perdagangan untuk negara-negara anggota sebagai tandingan mata

uang dollar Amerika. Apa yang dilakukan negara-negara Amerika Latin tersebut tak lain
merupakan cerminan bentuk protes ketidakpuasan terhadap dominasi US Dollar. Fenomena yang
memang terus berkembang pasca krisis ekonomi hebat menerjang tahun 2008, yang sumbernya
berasal dari pasar perumahan di AS. Ide untuk menciptakan mata uang pengganti US Dollar terus
mengemuka, meski sejauh ini masih sebatas ‘diskusi’[7].
3. Pendirian South Bank sebagai tandingan untuk tidak banyak bergantung pada IMF.
[1] Portal.2013.Andean Community.
http://www.mea.gov.in/Portal/ForeignRelation/Andean_Community_February.2013.pdf
[2] Petrocaribe News .2009.The Bank of ALBA assists St. Kitts and Nevis with US$40 million
loan. Diakses melalui http://www.petrocaribe.org/index.php?
tpl=interface.en/design/salaprensa/readmenu.tpl.html&newsid_obj_id=702&newsid_temas=1 6
June 2009.
[3] Kaber & Aycil.2013.Impact of regional integration: Trade creation and Trade
Diversion.Jurnal,Hal 7
[4] Europa.2013.C o m m o n M a r k e t i n M e r c o s u r , EEAS (online).Diakses melalui
http://www.eeas.europa.eu/mercosur/index_en.htm,.
[6] Kompas.2014.Arah Integrasi Amerika Latin.Diakses melalui http//Kompasiana.Arah/Integrasi/Amerika-Latin.com
[7] Priyanto.2011.Surce:Pengganti Dollar di Amerika Latin.Diakses mealui

http:Kompasiana/Amerika-Latin/Surce-Pengganti-Dolar.htm
Sumber Artikel
http://annisaridhatul.blogspot.co.id/2015/02/analisis-dinamika-ekonomi-amerika-latin.html

Dokumen yang terkait

Analisis Komparasi Internet Financial Local Government Reporting Pada Website Resmi Kabupaten dan Kota di Jawa Timur The Comparison Analysis of Internet Financial Local Government Reporting on Official Website of Regency and City in East Java

19 819 7

Analisis komparatif rasio finansial ditinjau dari aturan depkop dengan standar akuntansi Indonesia pada laporan keuanagn tahun 1999 pusat koperasi pegawai

15 355 84

Analisis Komposisi Struktur Modal Pada PT Bank Syariah Mandiri (The Analysis of Capital Structure Composition at PT Bank Syariah Mandiri)

23 288 6

FREKWENSI PESAN PEMELIHARAAN KESEHATAN DALAM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT Analisis Isi pada Empat Versi ILM Televisi Tanggap Flu Burung Milik Komnas FBPI

10 189 3

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

Analisis Penyerapan Tenaga Kerja Pada Industri Kerajinan Tangan Di Desa Tutul Kecamatan Balung Kabupaten Jember.

7 76 65

Analisis Pertumbuhan Antar Sektor di Wilayah Kabupaten Magetan dan Sekitarnya Tahun 1996-2005

3 59 17

Analisis tentang saksi sebagai pertimbangan hakim dalam penjatuhan putusan dan tindak pidana pembunuhan berencana (Studi kasus Perkara No. 40/Pid/B/1988/PN.SAMPANG)

8 102 57

Analisis terhadap hapusnya hak usaha akibat terlantarnya lahan untuk ditetapkan menjadi obyek landreform (studi kasus di desa Mojomulyo kecamatan Puger Kabupaten Jember

1 88 63

Diskriminasi Perempuan Muslim dalam Implementasi Civil Right Act 1964 di Amerika Serikat

3 55 15