Tingkat Pengetahuan Ibu tentang Asi Eksklusif di Puskesmas Padang Bulan Medan

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang
Pada awal bayi dilahirkan, empat sampai enam bulan sistem pencernaannya masih
belum sempurna sehingga paling tepat diberikan air susu ibu (ASI). Secara fisik, ASI yang lembut
dan hangat pada masa tersebut sangat cocok dengan kondisi fisiologis bayi. Kandungan ASI juga
memiliki keunggulan yang paling baik bagi perkembangan bayi (Widodo, 2003).
Sejak seorang wanita memasuki kehidupan berkeluarga, harus sudah tertanam suatu
keyakinan: "saya harus menyusui bayi saya, karena menyusui adalah realisasi dari tugas yang
wajar dan mulia dari seorang ibu". Sayang sekali keyakinan di atas, khususnya di perkotaan,
kelihatannya sudah mulai luntur. Di Indonesia, terutama di perkotaan, terlihat adanya tendensi
penurunan pemberian ASI di negara berkembang atau di pedesaan terjadi karena adanya
kecenderungan dari masyarakat untuk meniru sesuatu yang dianggapnya modern yang datang dan
negara yang telah maju atau yang datang dari kota besar (Suraatmaja, 1997).
Berdasarkan hasil Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) 2003, hanya 3,7%
bayi memperoleh ASI pada hari pertama, sedangkan pemberian ASI pada usia 2 bulan pertama
64%, yang kemudian menurun pada periode berikutnya umur 3 bulan 45.5%, pada umur 4-5
bulan 13,9% dan umur 6-7 bulan 7,8%. Sementara itu ada peningkatan penggunaan pengganti air
susu ibu (PASI) yang biasa disebut dengan.formula atau susu formula tiga kali lipat dalam kurun
waktu 1997 dari 10,8% menjadi 32,4% pada tahun 2002, hal ini mungkin diakibatkan kurangnya

pemahaman, dukungan keluarga dan lingkungan akan pemberian ASI secara eksklusif (Sianturi,
2001).
Banyak faktor yang menyebabkan penurunan penggunaan ASI. Misalnya, di perkotaan
banyak ibu-ibu ikut bekerja untuk mencari nafkah, sehingga tidak dapat menyusui bayinya dengan
baik dan teratur. Selain itu faktor yang memperkuat penggunaan susu formula antara lain adalah
gengsi supaya kelihatan lebih “modern” dan tidak kalah pentingnya ialah pengaruh dari iklan
(Santosa, 1997).
Beberapa produk susu formula menyatakan bahwa produknya meniru beberapa
komponen yang terkandung dalam ASI, namun sampai sekarang penelitian terhadap ASI yang
membandingkan pengaruh ASI dan susu formula terhadap tumbuh-kembang bayi. Semuanya
menunjukkan bahwa ASI lebih baik dari susu fomula apapun (Sianturi, 2001).
Sebenarnya menyusui, khususnya secara eksklusif merupakan cara pemberian makan
bayi yang alamiah. Namun, seringkali ibu-ibu kurang mendapatkan informasi bahkan seringkali
mendapat informasi yang salah tentang manfaat ASI eksklusif, tenung bagaimana cara menyusui

Universitas Sumatera Utara

yang benar, dan apa yang harus dilakukan bila timbul kesukaran dalam menyusui. Menyusui akan
menjamin bayi tetap sehat dan memulai kehidupannya dengan cara yang paling sehat. Menyususi
sebenarnya tidak saja memberikan kesempatan pada bayi untuk tumbuh menjadi manusia yang

sehat secara fisik, tetapi juga lebih cerdas, mempunyai emosional yang lebih stabil, perkembangan
spiritual yang positif. serta perkembangan sosial yang lebih baik (Roesli, 2000).

1.2. Rumusan Masalah
Bagaimana tingkat pengetahuan ibu tentang ASI eksklusif

1.3. Tujuan Penelitian
1.3.1.

Tujuan Umum
Untuk mengetahui pengetahuan ibu tentang ASI eksklusif

1.3.2.

Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui pengetahuan ibu tentang ASI.
2. Untuk mengetahui pengetahuan ibu tentang kandungan ASI.
3. Untuk mengetahui pengetahuan ibu tentang manfaat ASI

1.4


Manfaat Penelitian

1.4.1 Bagi Peneliti
1. Salah satu syarat menyelesaikan pendidikan Kedokteran dan menambah wawasan,
ilmu pengetahuan bagi penulis dalam penerapan ilmu yang telah diperoleh selama
pendidikan di Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.
2. Untuk melatih penulis mengadakan penelitian langsung kemasyarakat sehingga
penulis memiliki pengetahuan seberapa besar pengetahuan ibu tentang pentingnya
ASI eksklusif bagi bayi.

1.4.2 Bagi Ibu
Sebagai suatu masukan dan bahan penambahan wawasan dan pengetahuan bagi para ibu
tentang pentingnya ASI eksklusif bagi bayi.

Universitas Sumatera Utara