KESESUAIAN SUBSTANSI PERDA RTRW KABUPATEN DI PROVINSI LAMPUNG

  

KESESUAIAN SUBSTANSI PERDA RTRW KABUPATEN DI PROVINSI

LAMPUNG

Mira Setiawati Abdullah, Surjono, Turniningtyas Ayu Rachmawati

Jurusan Teknik Planologi Institut Teknologi Nasional Malang

  

Jl. Bendungan Sigura-gura No.2 Malang

e-mail: mira.setiawati@gmail.com

ABSTRAK

  

Tulisan ini berawal dari adanya amanat UUPR 26/2007 tentang persetujuan substansi teknis oleh menteri yang

menyelenggarakan urusan dalam bidang penataan ruang sebelum rancangan peraturan daerah (raperda)

tentang RTRW ditetapkan menjadi perda. Keharusan memperoleh persetujuan substansi tertuang dalam

Peraturan Menteri (Permen) PU No.11 tahun 2009. Peraturan ini merupakan pedoman tentang persetujuan

substansi dalam penetapan raperda RTRWP dan RTRW-Kab/Kota. Kesesuaian substansi bertujuan agar PP

RTRWN, perda RTRWP dan perda RTRW-Kab/Kota yang ditetapkan sesuai dengan kaidah teknis bidang

penataan ruang sehingga terwujud suatu rencana tata ruang yang terpadu dan komplementer terhadap hierarki

rencana tata ruang di atasnya.Tujuan penelitian adalah mengukur tingkat kesesuaian substansi raperda RTRW-

Kab terhadap perda RTRWP Lampung, PP RTRWN dan Permen PU No.11/2009. Secara keseluruhan, analisis

dilakukan dengan menggunakan metode komparasi, yaitu membandingkan substansi perda RTRW-Kab dengan

substansi yang ada dalam PP RTRWN dan perda RTRWP Lampung serta membandingkan muatan/isi perda

RTRW-Kab sesuai sistematika penulisan dalam Permen PU No.11/2009 untuk menemukan kesesuaian-

ketidaksesuaian. Teknik analisis yang digunakan adalah content analysis atau kajian isi. Hasil studi

menunjukkan bahwa tingkat kesesuaian perda RTRW-Kab yang ada di Propinsi Lampung rata-rata adalah

sangat tinggi, yaitu 92,1 %. Kesesuaian terhadap substansi perda RTRWP Lampung dan PP RTRWN adalah 92

%, dan terhadap muatan/isi sesuai Permen PU No.11/2009 adalah 93 %.

  Kata Kunci : Tingkat Kesesuaian, Substansi, Perda RTRW-Kab.

  

ABSTRACT

This paper begins with a mandate of law (UUPR 26/2007) on the approval of the technical substance by holding

ministerial affairs in the field of spatial planning before the local draft regulation (raperda) on Spatial Planning

(RTRW) set to local regulations (perda). The necessity was contained in the Ministry Law (Permen PU N0. 11/

2009). This rule is a guideline in determining the substance of the agreement on draft of Regency Spatial

Planning (RTRW-Kab/Kota) and Province Spatial Planning (RTRWP). Conformity substance intended for

government regulation of National Spatial Planning (PP RTRWN), local regulation (perda) RTRWP and perda

RTRW-Kab/Kota established in accordance with the technical rules of the field of spatial planning to realize an

integrated spatial plans and complementary to the spatial hierarchy of planning. The purpose of this research is

to measure the level of substance compliance of perda RTRW-Kab againts perda RTRWP Lampung, PP RTRWN

and Permen PU No.11/2009. Overall, the analysis was performed by using the comparative method, comparing

substance of perda RTRW-Kab with the substance contained in perda RTRWP Lampung, and PP RTRWN as

well as to compare the content of perda RTRW-Kab fit in writing systematic of Permen PU No.11/2009 to find

conformity-nonconformity. The analysis technique used is content analysis or study of the content. The study

shows that the level of perda RTRW-Kab conformity in Lampung province average is very high at 92.1%.

Conformity with the substance of perda RTRWP Lampung and PP RTRWN is 92%, and the content according

Permen PU No.11/2009 is 93%..

  Keywords: Level of conformity, Substance, Regency Spatial Planning.

  setiap kabupaten/kota menyusun atau

  PENDAHULUAN

  menyesuaikan perda Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten/Kota (RTRW-Kab/Kota)

  Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 selambat-lambatnya dalam waktu 3 tahun. Makna tentang Penataan Ruang (UUPR 26/2007) menyesuaikan disini adalah menyesuaikan mengamanatkan agar setiap propinsi di Indonesia dengan muatan substansi perda yang terdapat menyusun atau menyesuaikan Peraturan Daerah dalam UUPR, Peraturan Pemerintah (PP) No. 26 (Perda) Rencana Tata Ruang Wilayah Propinsi

  Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang (RTRWP) selambat-lambatnya dalam waktu 2 tahun sejak UUPR 26/2007 diterbitkan, dan agar

KESESUAIAN SUBSTANSI PERDA RTRW KABUPATEN DI PROVINSI LAMPUNG

  

Jurnal Tata Kota dan Daerah Volume 4, Nomor 2, Desember 2012

Tata Ruang Propinsi.

  HASIL DAN PEMBAHASAN Perda RTRW di Propinsi Lampung

  Konsistensi Muatan Raperda RTRW dengan Naskah Akademis,

  Ruang, d. Perda RTRWP Lampung, e. Permen PU No. 11/2009, f.

  UUPR 26/2007, b. PP RTRWN, c. Kebijakan Nasional Bidang Penataan

  2. Pengajuan persetujuan substansi ke Kementrian PU. Proses penyesuaian substansi tahap kedua, dilakukan evaluasi kesesuaian substansi perda RTRW-Kab oleh tim BKPRN. Evaluasi dilakukan dengan melakukan penelaahan materi muatan teknis rancangan raperda RTRW-Kab terhadap: a.

  Proses penyesuaian substansi tahap pertama dilakukan dengan adanya evaluasi penyesuaian substansi RTRW-Kab terhadap substansi perda RTRWP Lampung oleh tim BKPRD Propinsi Lampung.

  Pengajuan rekomendasi gubernur.

  Rancangan perda RTRW-Kab harus melalui 3 tahap evaluasi substansi sebelum ditetapkan menjadi perda, yaitu : 1.

  RTRWP Lampung telah ditetapkan menjadi perda RTRWP pada tahun 2009. Sesuai dengan amanat UUPR 26/2007, seluruh perda RTRW-Kab di wilayah Propinsi Lampung harus menyesuaian dengan perda RTRWP Lampung dan PP RTRWN sebagai produk perencanaan diatasnya sebelum ditetapkan menjadi perda.

  RTRW-Kab dengan Permen PU No.11/2009. Secara keseluruhan, analisis dilakukan dengan cara mengkaji sumber tertulis berupa peraturan perundangan tata ruang, perda RTRWP Lampung, perda dan raperda RTRW-Kab dengan menggunakan metode komparasi. Teknik analisis yang digunakan adalah content analysis atau kajian isi.

  Kesesuaian substansi bertujuan agar PP RTRWN, perda RTRWP dan perda RTRW- Kab/Kota yang ditetapkan sesuai dengan kaidah teknis bidang penataan ruang sehingga terwujud suatu rencana tata ruang yang terpadu dan komplementer terhadap hierarki rencana tata ruang di atasnya.

  RTRW-Kab dengan PP RTRWN dan perda RTRWP Lampung.  Identifikasi kesesuaian substansi perda

  2. Metode Analisis Data  Identifikasi kesesuaian substansi perda

   Data sekunder, strategi pengumpulan data menggunakan studi dokumenter.

  1. Metode Pengumpulan Data  Data primer, teknik yang digunakan berupa observasi dan partisipasi semu.

  Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif dilakukan untuk memformulasikan data-data kualitatif yang diperoleh yaitu berkaitan dengan peraturan perundang-undangan tata ruang, pedoman persetujuan substansi raperda RTRW Kabupaten, perda dan rancangan perda RTRW Kabupaten di Propinsi Lampung. metode komparasi.

  Penelitian kesesuaian perda RTRW-Kab di Propinsi Lampung akan mengukur tingkat kesesuaian substansi raperda RTRW-Kab terhadap perda RTRWP, PP RTRWN dan Permen PU No.11/2009.

  Kementrian PU (2012) menetapkan Propinsi Lampung sebagai propinsi di Indonesia yang mampu menyusun atau menyesuaikan perda RTRWP dan perda RTRW-Kab/Kota sesuai yang diamanatkan oleh UUPR 26/2007 dimana dari 12 kabupaten dan 2 kota yang ada, sudah 100 % Kab/Kota-nya telah mendapatkan persetujuan substansi, dimana: 1). 78 % Kab/Kota sudah menetapkan perda RTRW-Kab/Kota; dan 2). 22 % dalam proses perda RTRW-Kab. Rancangan perda RTRW-Kab di Propinsi Lampung yang sedang proses perda meliputi 3 kabupaten, yaitu: Kabupaten Tulang Bawang, Mesuji, dan Lampung Utara.

  Keharusan memperoleh persetujuan substansi tertuang dalam Permen PU No.11 tahun 2009. Peraturan ini merupakan pedoman tentang persetujuan substansi dalam penetapan raperda RTRWP dan RTRW-Kab/Kota.

  UUPR 26/2007 juga mengamanatkan adanya persetujuan substansi teknis oleh menteri yang menyelenggarakan urusan dalam bidang penataan ruang sebelum rancangan peraturan daerah (raperda) tentang RTRW ditetapkan menjadi perda. Persetujuan substansi diberikan oleh Menteri Pekerjaan Umum (PU). Isi persetujuan ini menyatakan bahwa materi muatan teknis rancangan perda RTRW telah mengacu pada UUPR, PP RTRWN, kebijakan nasional serta RTRWP. Muatan Perda tentang tata ruang harus sejalan dengan peraturan perundang- undangan yang lebih tinggi.

METODE PENELITIAN

  Mira Setiawati Abdullah, Surjono, Turniningtyas Ayu Rachmawati Pengajuan evaluasi gubernur. Penetapan kawasan strategis.

  Proses penyesuaian substansi tahap ketiga Nilai kesesuaian didapatkan dengan perhitungan dilakukan dengan adanya evaluasi sebagai berikut: penyesuaian terhadap substansi perda

  RTRWP Lampung dan PP RTRWN oleh tim BKPRD Propinsi Lampung.

  Proses penyesuaian substansi perda RTRW-Kab membutuhkan waktu yang cukup

  Tingkat kesesuaian subtansi perda RTRW-Kab di lama, terutama pada proses revisi dan updating Provinsi Lampung terhadap PP RTRWN dan data pasca pembahasan terutama pada tahap 2 perda RTRWP Lampung rata-rata adalah sangat (Tabel 1). tinggi, yaitu 92 % dengan ketidaksesuaian antara

  Identifikasi kesesuaian substansi perda 1 - 20 substansi (Tabel 2). RTRW-Kab dengan PP RTRWN dan perda Identifikasi kesesuaian substansi perda RTRWP Lampung. RTRW-Kab dengan Permen PU No.11/2009.

  Substansi kesesuaian didapatkan dengan Analisis tingkat kesesuaian substansi perda melakukan komparasikan materi substansi

  RTRW-Kab ditinjau dari Permen PU No.11/2009 khusus untuk Provinsi Lampung yang termuat dilakukan dengan mengkaji isi dan format dalam RTRWN dengan substansi yang ada dalam penulisan sesuai dengan Permen PU No.11/2009 perda RTRWP Lampung, sehingga didapatkan yang merupakan pedoman evaluasi muatan substansi yang harus ada dalam perda RTRW- substansi rancangan perda RTRW-Kab untuk

  Kab. Hasil komparasi memunculkan sebanyak 84 mendapatkan persetujuan substansi dari Menteri substansi yang akan dinilai kesesuaiannya.

  PU. Penilaian dilakukan berdasarkan :

  Penilaian dilakukan pada: 1. Keberadaan, yaitu substansi harus “ada” 1.

  Keberadaan substansi. dalam perda RTRW-Kab meliputi substansi: 2.

  Kesesuaian terhadap format penulisan perda a. Tujuan, kebijakan dan strategi,

  RTRW- Kab, dengan ketentuan “kesesuaian” b. Arahan pemanfaatan ruang, sebagaimana format yang telah ditentukan c.

  Ketentuan pengendalian pemanfaatan oleh PP RTRWN dan perda RTRWP ruang.

  Lampung (Tabel 3).

2. Kesesuaian, yaitu substansi harus ada dan

  Hasil analisis tingkat kesesuaian subtansi sesuai dengan lokasi dan jenis yang perda RTRW-Kab di Provinsi Lampung terhadap disebutkan dalam PP RTRWN dan perda Permen PU No.11/2009 menunjukkan bahwa

  RTRWP Lampung meliputi substansi: rata-rata sangat tinggi, yaitu 93 % dengan a.

  Rencana struktur ruang wilayah, ketidaksesuaian antara 1 - 17 substansi (Tabel 4).

  b.

  Rencana pola ruang wilayah,

  

Tabel 1. Status Perda RTRW-Kab di Propinsi Lampung (September 2012)

Waktu yg

  

Tanggal Surat Keputusan

dibutuhkan untuk Penetapan penyesuaian Rekomendasi Persetujuan Substansi Evaluasi No. RTRW-Kab

  Perda substansi

Gubernur Menteri PU Gubernur

RTRW-Kab

  

(Tahap 1) (Tahap 2) (Tahap 3)

  1. Lampung Tengah 26 -01- 2011 07 -04- 2011 24 -12- 2011 21-05-2012 16 bulan

  2. Tulang Bawang Barat 26 -01- 2011 07 -04- 2011 02 -12- 2011 05-03-2012 14 bulan

  3. Way Kanan 11 07 -04- 2011 12 -11- 2011 04-02-2012 12 bulan

  • –02- 2011
    • 4. Mesuji 14 -02- 2011 29 -07- 2011 18 -08- 2012 -

  5. Tanggamus 16 -02- 2011 26 -04- 2011 25 -06- 2011 20-10-2011 8 bulan

  6. Pringsewu 12 -05- 2011 29 -07- 2011 11 -03- 2012 08-06-2012 13 bulan

  7. Lampung Barat 27 -05- 2011 05 -08- 2011 19 -12- 2011 31-05-2012 12 bulan

  8. Lampung Selatan 06 -06- 2011 30 -11- 2011 15 -02- 2012 27-06-2012 12 bulan

  9. Pesawaran 06 -06- 2011 12 -10- 2011 05 -01- 2012 01-06-2012 12 bulan

  10. Lampung Timur 06 -06- 2011 12 -10- 2011 22 -06- 2012 30-08-2012 14 bulan 11.

  • Lampung Utara 08 -11- 2011 04 -03- 2012 - -

  12. Tulang Bawang 07 -05- 2012

  • 15 -06- 2012 - - Sumber : Dinas PU Provinsi Lampung

  Jurnal Tata Kota dan Daerah Volume 4, Nomor 2, Desember 2012 171

  Ketidaksesuaian Substansi RTRW-Kab di Provinsi Lampung Terhadap PP RTRWN dan perda RTRWP Lampung No.

  1

  7. Lampung Selatan

  3

  3

  6

  94

  6. Pringsewu

  95 5 2 3

  5. Lampung Barat

  1

  1

  3

  2

  97

  4. Lampung Tengah

  1

  2

  86 13 8 2

  3. Tulang Bawang Barat

  93 7 - 4 2 -

  2. Way Kanan

  5

  3

  87 17 1 8

  99

  1

  4 n

  92

   Tingkat kesesuaian subtansi perda RTRW- Kab di Provinsi Lampung terhadap PP RTRWN dan perda RTRWP Lampung rata- rata adalah sangat tinggi, yaitu 92 % dengan ketidaksesuaian antara 1 - 20 substansi. Tingkat kesesuaian subtansi perda RTRW-Kab di Provinsi Lampung terhadap Permen PU

   Perda RTRW-Kab di Propinsi Lampung disusun dan di-perda-kan melalui 3 tahapan penyesuaian substansi yang panjang dan membutuhkan waktu ±1 tahun. Proses penyesuaian substansi perda RTRW-Kab terhadap hirarki perencanaan diatasnya, yaitu PP RTRWN dan RTRWP Lampung, sehingga harus melibatkan pihak pemerintah daerah, pemerintah propinsi dan pemerintah pusat. Bentuk nyata keterlibatan tersebut dinyatakan dengan dikeluarkannya SK Rekomendasi Substansi dari Gubernur Lampung, SK Persetujuan Substansi dari Menteri PU dan SK Evaluasi Substansi dari Gubernur Lampung.

  SIMPULAN

  4 n : Terdapat “n” substansi perda yang ada dalam Rencana Struktur Ruang, Rencana Pola Ruang dan Penetapan Kawasan Strategis, namun tidak ada (tidak tercantum) dalam ketentuan umum peraturan zonasi.

  3 n : Terdapat “n” substansi perda yang ada dalam Rencana Struktur Ruang, Rencana Pola Ruang dan Penetapan Kawasan Strategis, namun tidak ada (tidak tercantum) dalam Arahan Pemanfaatan Ruang.

  2 n : Terdapat “n” substansi dalam perda RTRW-kab yang tidak mencantumkan tipe/jenis/lokasi/luasan.

  1 n : Terdapat “n” substansi dalam perda RTRW-kab yang tidak menggunakan klasifikasi sesuai substansi B.

  1 Rata-Rata 93 19 32 8 25 Keterangan :

  2

  3

  12. Mesuji

  1

  10

  82 14 1 3

  11. Lampung Utara

  10. Tulang Bawang 100 - - - - -

  5

  5

  97

  9. Lampung Timur

  3

  92 9 3 3

  8. Pesawaran

  1. Tanggamus

  3 n

  Perda RTRW- Kab

  5. Lampung Barat 81 % 9 2 1 2 4 -

  2 n : Terdapat “n” substansi dalam perda RTRW-kab yang tidak ada (tidak tercantum) dalam Substansi A (Dalam substansi A, tidak ada substansi “x” yang harus ada dalam RTRW-Kab tersebut).

  1 n : Terdapat “n” substansi A yang tidak ada (tidak tercantum) dalam perda RTRW-kab.

  Keterangan :

  12. Mesuji 98 % 2 1 - 1 - - Rata-Rata 92 % - 13 4 13 12 16

  11. Lampung Utara 72 % 20 5 1 3 4 7

  10. Tulang Bawang 99 % 1 1 - - - -

  9. Lampung Timur 99 % 1 - - 1 - -

  8. Pesawaran 91 % 4 - - - 2 2

  7. Lampung Selatan 94 % 3 1 - 2 - -

  6. Pringsewu 96 % 2 - - 1 - 1

  4. Lampung Tengah 97 % 3 - 2 1 - -

  4 n : Terdapat “n” substansi perda RTRW-kab yang berisi penjelasan/ketentuan umum saja, tidak menyebutkan jenis/tipe/lokasi/luasan substansi.

  3. Tulang Bawang Bara 86 % 7 2 - 2 2 1

  2. Way Kanan 98 % 2 1 - - - 1

  1. Tanggamus 90 % 4 - - - - 4

  5 n

  4 n

  3 n

  2 n

  1 n

  Klasifikasi Ketidaksesuaian

  Jumlah Substansi yg tdk sesuai

  Tingkat Kesesuaian

  3 n : Terdapat “n” substansi dalam perda RTRW-kab yang mencantumkan tipe/jenis/lokasi/luasan yang tidak sama sebagaimana yang tercantum dalam Substansi A.

  5 n : Terdapat “n” substansi perda yang ada dalam Rencana Struktur Ruang, Rencana Pola Ruang dan Penetapan Kawasan Strategis, namun tidak ada (tidak tercantum) dalam ketentuan umum

  2 n

  b. Ketentuan perizinan Menyebutkan jenis perizinan

  1 n

  Klasifikasi Ketidaksesuaian

  Jumlah Substansi yg tdk sesuai

  Kesesuaian (%)

  No. Perda RTRW-Kab Tingkat

  Ketidaksesuaian Substansi RTRW-Kab di Provinsi Lampung Terhadap Permen PU No.11/2009

  b. Ketentuan umum pemberian sanksi Sumber : Permen PU No.11/2009

  a. Bentuk sanksi

  d. Sanksi administratif dan pidana Menyebutkan:

  c. Ketentuan insentif dan disinsentif Menyebutkan ketentuan umum

  2.Pola ruang wilayah 3.Penetapan Kawasan Strategis.

  peraturan zonasi.

  1.Struktur ruang wilayah

  Menyebutkan bentuk perwujudan pemanfaatan ruang sesuai substansi yang “ada” pada:

  6. Ketentuan pengendalian pemanfaatan ruang a. Ketentuan umum peraturan zonasi

  2.Pola ruang wilayah 3.Penetapan Kawasan Strategis.

  1.Struktur ruang wilayah

  5. Arahan pemanfaatan ruang Menyebutkan bentuk perwujudan pemanfaatan ruang sesuai substansi yang “ada” pada:

  4.Penetapan kawasan strategis Menyebutkan : lokasi dan luas

  3. Pola ruang wilayah Menyebutkan : lokasi dan luas

  2. Struktur ruang wilayah Menyebutkan lokasi

  1. Tujuan, kebijakan dan strategi Menyebutkan isi

  Tabel 3. Parameter kesesuaian substansi perda RTRW-Kab Terhadap Substansi B Kelompok Substansi Parameter kesesuaian

  172

  Mira Setiawati Abdullah, Surjono, Turniningtyas Ayu Rachmawati tinggi, yaitu 93 % dengan ketidaksesuaian antara Ruang . h. 23-26 1 - 17 substansi. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 11.

  2009. Pedoman Persetujuan Substansi

DAFTAR PUSTAKA

  dalam Penetapan Rancangan Peraturan Daerah tentang RTRW

  Moleong. 2002. Metode Penelitian Kualitatif.

  Provinsi dan RTRW Kabupaten/Kota.

  Remaja Rosda Karya. Bandung.

  Peraturan Daerah Provinsi Lampung Nomor 1. Cet.XIX. h. 3.Undang-Undang Nomor

  2010. Rencana Tata Ruang Wilayah 26. 2007. Penataan Ruang. h. 23-26.

  Provinsi Lampung 2009-2029 .

  

  Jurnal Tata Kota dan Daerah Volume 4, Nomor 2, Desember 2012 173

KESESUAIAN SUBSTANSI PERDA RTRW KABUPATEN DI PROVINSI LAMPUNG

  Jurnal Tata Kota dan Daerah Volume 4, Nomor 2, Desember 2012