ANALISIS SITUASI PANGAN DAN GIZI UNTUK PERUMUSAN KEBIJAKAN OPERASIONAL KETAHANAN PANGAN DAN GIZI KABUPATEN LAMPUNG BARAT

ABST RACT

  PENDAHULUAN

  Jenis dat a yang dikumpulkan dalam pe- nelit ian ini adalah dat a sekunder yait u: ket er- sedian pangan, konsumsi pangan, dist ribusi pa- ngan, pot ensi agroekosist em, demograf i, dan st at us gizi. Dat a primer yang diperoleh melalui pengisian kuesioner dan wawancara langsung dengan pej abat pada masing-masing inst ansi yang t ergabung dalam Dewan Ket ahanan Pa- ngan Kabupat en; yait u: 1) Wakil Bupat i; 2) Wa- kil Ket ua DPRD; 3) Sekret aris Daerah; 4) Kepa-

  Jenis dan Cara Pengumpulan Data

  Lampung Barat . Pengumpulan dat a primer dan sekunder dilakukan selama 2 bulan.

  sect ional st udy dan dilakukan di Kabupat en

  Penelit ian ini menggunakan desain cr oss

  METODE PENELITIAN Desain dan Tempat Penelitian

  Tuj uan penelit ian secara umum unt uk merumuskan kebij akan operasional ket ahanan pangan Kabupat en Lampung Barat t ahun 2008- 2013. Secara khusus bert uj uan 1) menganali- sis sit uasi ket ahanan pangan dan gizi di Kabu- pat en Lampung Barat ; 2) menganalisis ling- kungan st rat egis ket ahanan pangan di Kabupa- t en Lampung Barat ; 3) merumuskan rekomen- dasi kebij akan operasional ket ahanan pangan dan gizi.

  Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1996 t ent ang Pangan yang dij abarkan lebih lanj ut melalui Perat uran Pemerint ah Nomor 68 Tahun 2002 pasal 13-14 menyebut kan bahwa peran pemerint ah daerah dibidang ket ahanan pangan adalah melaksanakan kebij akan dan pencapai- an sasaran pembangunan ket ahanan pangan di wilayah masing-masing. Ket ahanan pangan t er- masuk urusan yang waj ib dilaksanakan oleh pe- merint ah daerah provinsi dan pemerint ah dae- rah kabupat en/ kot a (PP No. 38 Tahun 2007) Unt uk memperbaiki sinergi pelaksanaan t ugas dan t anggung j awab pemerint ah daerah kabu- pat en dan masyarakat , sert a ef ekt ivit as kebi- j akan dan kegiat an operasional pembangunan muat kebij akan, st rat egi, hingga kegiat an ope- rasional, dalam mewuj udkan ket ahanan pa- ngan Kabupat en Lampung Barat .

  233

ANALISIS SITUASI PANGAN DAN GIZI UNTUK PERUMUSAN KEBIJAKAN

OPERASIONAL KETAHANAN PANGAN DAN GIZI KABUPATEN LAMPUNG BARAT

  ( Anal ysi s of Food and Nut r i t i on Si t uat i on f or For mul at i ng Oper at ional Pol i cy of Food and

  The obj ect i ves of t hi s r esear ch wer e: 1) t o know t he si t uat i on of f ood and nut r i t i on

secur i t y i n West Lampung Di st r i ct , 2) t o know t he st r at egi c cir cumst ance of f ood secur i t y,

and 3) t o f or mul at e oper at i onal pol i cy r ecommendat i on f or f ood and nut r i t i on secur i t y in

West Lampung Di st r i ct . The pr imar y dat a was obt ai ned by i nt er view and quest ionnair e

f i l l i ng i n or der t o f or mul at e al t er nat i ves of f ood secur i t y oper at ional pol i cy i n West

Lampung Di st r i ct . The secondar y dat a was used t o know t he act ual condi t i on of f ood and

nut r i t i on secur i t y by usi ng descr ipt i ve anal ysi s and t o f or mul at e st r at egi c cir cumst ance of

f ood secur i t y by usi ng SWOT anal ysis. The r esul t of t he st udy showed t hat t he si t uat ion of

f ood secur i t y based on avai l abi l i t y, shown by ener gy avai l abi l i t y was 140% of

Recommended Di et ar y Al l owance (RDA) f or ener gy (2 200 kcal / capi t a/ day), whi l e t he

pr ot ei n avail abi l i t y was 74. 28 gr am/ capi t a/ day. The consumpt ion i n West Lampung

Di st r i ct r eached 95.6% of RDA f or ener gy i n quant it y, but onl y r eaches Desir abl e Di et ar y

Pat t er n Scor e 78. 8 i n qual i t y. The st r at egi c cir cumst ance of f ood secur i t y i n West Lampung

Di st r i ct was cat egor i zed i n quadr ant II (suppor t i ng diver si f i cat i on st r at egy). Thus, t he f i r st

pr i or i t y of pol i cy r ecommendat i on is devel opment of human r esour ce.

  2 1 Program St udi Manaj emen Ket ahahan Pangan (MKP), Sekolah Pascasarj ana, IPB. 2 Depart emen Gizi Masyarakat , Fakult as Ekologi Manusia (FEMA), IPB Tel: 0251-8628304/ 8621258; Fax: 0251-8625846/ 8622276.

  , dan Yayuk Farida Baliwat i

  

2

  , Budi Set iawan

  1

  Tabrani Mahf i

  

Nut r i t ion Secur i t y i n West Lampung Di st r i ct )

  Keywords: f ood secur i t y, nut r i t i onal st at us.

    234

  Dist ribusi Pangan

  Pengolahan dan Analisis Data

  Dat a sekunder digunakan unt uk menge- t ahui kondisi akt ual ket ahanan pangan yang di- analisis secara deskript if , dan merumuskan lingkungan st rat egis ket ahanan pangan, yang dilakukan dengan pendekat an SWOT. Lingkung- an st rat egis f akt or int ernal yang t erdiri at as: 1) kekuat an ( st r enght s); 2) kelemahan (weak-

  nesses) dan f akt or ekst ernal yang t erdiri at as

  1) peluang ( opor t uni t i es); 2) ancaman (t hr e-

  at s). Dat a primer hasil wawancara dianalisis

  dengan Anal yt i cal Hi er ar chy Pr ocess (AHP) (Marimin, 2004).

  la Bappeda; 5) Kepala Dinas TPH; 6) Kepala Dinas Perkebunan; 7) Kepala Dinas Pet ernakan dan Kesehat an Hewan; 8) Kepala Dinas Peri- kanan; 9) Kepala Dinas Kehut anan; 10) Kepala Dinas Perindust rian dan Perdagangan; 11) Ke- pala Dinas Koperasi; 12) Kepala Dinas Kese- hat an; 13) Kepala Badan Ket ahanan Pangan; dan 14) Kepala Divisi Dolog. Dat a sekunder di- peroleh dari dinas inst ansi t erkait dan st udi pust aka.

  Kondisi sarana prasarana secara umum belum mendukung kinerj a subsist em dist ribusi pangan Lampung Barat . Kurangnya f asilit as sa- rana j alan dan angkut an menyebabkan mahal- nya biaya dist ribusi dari sent ra produksi ke sent ra konsumsi. Pemerint ah perlu meningkat - kan keamanan j alur produksi sert a mengu- rangi pungut an resmi maupun pungut an lain- nya disepanj ang j alur dist ribusi dan pema- saran, yang dapat mengakibat kan biaya dist ri- busi berbagai produk pangan menj adi t inggi. Sarana dist ribusi pangan sepert i sarana pe- nyimpanan dan pengolahan hasil pert anian, baik yang dikelola oleh pemerint ah maupun oleh swast a sangat t erbat as. Kondisi ini sangat menyulit kan masyarakat pedesaan dalam me- lakukan f ungsi penyimpanan dan pengolahan unt uk meraih nilai t ambah dan posisi t awar yang lebih t inggi. Oleh karena it u, pemerint ah Lampung Barat perlu memf asilit asi dan mem- berikan kemudahan invest asi pembangunan sarana pengolahan dan penyimpanan hasil di pedesaan sepert i lant ai j emur gudang kelom- pok dan alat mesin pasca panen lainnya. Tabel 1. Perbandingan Ket ersedian Kalori Ideal dan Akt ual Kabupat en Lampung Barat Tahun 2007

HASIL DAN PEMBAHASAN

  Keragaan Ketahanan Pangan Kabupaten Lam- pung Barat Ket ersediaan pangan

  11 5 0. 5

  Sumber: BKP LB, 2008 Ket erangan: Ideal = angka WNPG (2004)

  3 Total 2 200 3 101 100 -

  66

  9 Lain-lain

  8 Sayur dan buah 123 150 6 6. 82

  86 5 3. 91

  7 Gula 110

  6 Kacang-kacangan 110

  Jumlah kalori yang t ersedia unt uk dikon- sumsi penduduk Kabupat en Lampung Barat , pada t ahun 2007 adalah sebesar 3 100 kkal per kapit a per hari. Tot al prot ein yang t ersedia unt uk dikonsumsi pada t ahun 2007 sebanyak 74. 28 gram per kapit a per hari. Ket ersedian prot ein hewani adalah 12. 14 gram at au 21. 29%. Kont ribusi prot ein t erbesar berasal da- ri kelompok padi-padian yait u 62. 14 gram per kapit a perhari at au 109% dari t ot al prot ein yang t ersedia. Jumlah lemak yang t ersedia un- t uk dikonsumsi pada t ahun 2007 di Kabupat en Lampung Barat adalah 65. 83 gram per kapit a per hari, diant aranya 62 032 gram at au 94% berasal dari kelompok nabat i. Kont ribusi lemak t erbesar didominasi oleh kelompok minyak dan lemak yang bersumber dari minyak goreng yait u 49. 81 gram per kapit a per hari (BKP Lampung Barat , 2008).

  4 Minyak dan Lemak 220 442 10 20. 09 Buah/ bij i berminyak

  86 12 3. 91

  3 Pangan Hewani 264

  2 Umbi-umbian 132 120 6 5. 45

  1 Padi-Padian 1 100 2 206 50 100. 27

  Luas lahan yang t ersedia unt uk usaha pert anian adalah 495 040 Ha, luas lahan yang belum dimanf aat kan seluas 14 752 Ha (semen- t ara t idak diusahakan) berupa lahan kering. Sedangkan luas lahan yang t elah dimanf aat kan adalah 480 288 Ha berupa; lahan pekarangan 13 784 Ha, kebun/ ladang 33 600 Ha, huma 12 224 Ha, padang rumput 695 Ha, hut an rak- yat 24 211 Ha, hut an negara 267 801 Ha, per- kebunan 79 216 Ha, rawa 990, kolam 1 126 Ha, lain-lain 26 101 Ha. Jumlah penduduk Kabupa- t en Lampung Barat hingga t ahun 2005 seba- nyak 393 520 j iwa (60 879 KK), kepadat an pen- duduk 217. 13/ km

  2

  , t ingkat pert umbuhan pen- duduk sebesar 1. 39% (BPS Lampung Barat , 2007).

  No Jenis Bahan Makanan Ketersedian energi (kkal/ hr/ kap) Tingkat Ketersedian energi (% AKE) Ideal Aktual Ideal Aktual

  • – 2008 cenderung st abil, kecuali harga daging, ikan cenderung meningkat , dan cabe merah berf lukt uat if . Harga gabah t ingkat pet ani j uga cenderung st abil dan relat if sama dengan har- ga pat okan pemerint ah (HPP) (BKP Lampung Barat , 2008).

  No Kelompok Pangan Perhitungan Skor Pola Pangan Harapan (PPH) Kalori % % AKE*) Bobot Skor Aktual Skor AKE Skor Maks Skor PPH

  8 Sayur dan Buah 76. 6 3. 9 3. 8 5. 0 19. 7 18. 8 30. 0 18. 8

  7 Gula 94. 1 4. 8 4. 6 0. 5 2. 4 2. 3 2. 5 2. 3

  6 Kacang-kacangan 111. 0 5. 7 5. 5 2. 0 11. 4 10. 9 10. 0 10. 0

  5 Buah/ Bij i Berminyak 14. 4 0. 7 0. 7 0. 5 0. 4 0. 4 1. 0 0. 4

  4 Minyak dan lemak 211. 2 10. 8 10. 4 0. 5 5. 4 5. 2 5. 0 5. 0

  2 Umbi-umbian 57. 0 2. 9 2. 8 0. 5 1. 5 1. 4 2. 5 1. 4

  1 Padi-padian 1 218. 0 62. 6 59. 8 0. 5 31. 3 29. 9 25. 0 25. 0

  Tabel 2. Skor Pola Pangan Harapan Akt ual berdasarkan Survei Konsumsi Pangan Lampung Barat Tahun 2007

  235

  Dilihat dari proporsi bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR) cenderung mening- kat pada t ahun 2005 sebesar 0. 16% (14 kasus) dari 8 618 kelahiran, t erj adi peningkat an pada t ahun 2006 menj adi 0. 22% (18 kasus) dari 8 192 kelahiran. Sedangkan t ahun 2007 me- ningkat kembali 0. 45% (37 kasus) dari 8 199 kelahiran. Proporsi gizi buruk di Kabupat en Lampung Barat dari t ahun 2004 sampai dengan 2006 cenderung meningkat . Tahun 2006 yait u: gizi buruk sebesar 43 kasus dan gizi kurang 62 kasus. Pada t ahun 2007 j umlah balit a gizi bu- ruk t urun menj adi 14 kasus dan gizi kurang 30 kasus dari 48 170 balit a (0. 03%). Pada t ahun 2003 angka GAKY (TGR).

  Hal ini disebabkan banyaknya daerah- daerah yang sulit t erj angkau dan t idak adanya t enaga medis didesa. Dari sisi kesehat an ling- kungan, 35. 86% penduduk Lampung Barat ma- sih memanf aat kan air sungai dan air dari sum- ber yang t idak t erlindungi sebagai sumber air bersih (Dinas Kesehat an Lampung Barat , 2007).

  St at us gizi masyarakat dipengaruhi oleh banyak f akt or yang saling mempengaruhi secara komplek. Terwuj udnya ket ahanan pa- ngan akan berdampak kepada perbaikan st at us gizi. Penyebab langsung st at us gizi adalah asu- pan gizi dan penyakit inf eksi, sedangkan pe- nyebab t idak langsung adalah; ket ahanan pangan di keluarga, pola asuh anak, pelayanan kesehat an dan kesehat an lingkungan. Pelayan- an kesehat an dan kesehat an lingkungan adalah t erkait dengan ket ersedian air bersih dan sa- rana pelayanan kesehat an dasar yang t erj ang- kau oleh set iap keluarga (Azwar, 2004). St at us gizi masyarakat Kabupat en Lampung Barat di t inj au dari pelayanan kesehat an dan kesehat an lingkungan masih bermasalah, pelayanan kese- hat an ibu hamil dan melahirkan pada t ahun 2007 berada dibawah 80%.

  St at us Gizi

  Secara umum konsumsi pangan sumber energi penduduk Lampung Barat masih dido- minasi oleh padi-padian. Hal ini menunj ukkan bahwa ket ergant ungan konsumsi penduduk Lampung Barat t erhadap padi-padian masih t inggi. Konsumsi padi-padian ini harus diku- rangi dengan cara lebih banyak mengkonsumsi kelompok pangan umbi-umbian yang skor pen- capaiannya baru sebesar 1. 4 sehingga masih di bawah skor maksimal sebesar 2. 5 penambah- an konsumsi dari kelompok pangan umbi-um- bian ini j uga diharapkan akan mampu mening- kat kan konsumsi energi penduduk Kabupat en Lampung Barat .

  Pada Tabel 2 dapat dilihat bahwa hasil perhit ungan pada t ahun 2007 berdasarkan survey konsumsi pangan di Kabupat en Lampung Barat secara kuant it as t elah mencapai 95. 6% (1 946. 9 kkal/ kap/ hari), namun demikian seca- ra kualit as baru mencapai skor PPH sebesar 78. 8. Konsumsi kelompok pangan padi-padian, minyak dan lemak, sert a sayur dan buah di Kabupat en Lampung Barat t elah melampaui st andar, t et api unt uk kelompok pangan yang lain konsumsinya masih perlu dit ingkat kan ka- rena belum memenuhi st andar.

  Konsumsi Pangan

  Perkembangan harga pangan pokok st ra- t egis di Kabupat en Lampung Barat t ahun 2006

  9 Lain-lain 2. 6 0. 1 0. 1 0. 0 0. 0 0. 0 0. 0 0. 0 Tot al 1 946. 9 100 95. 6 11. 5 88. 7 84. 8 100 78. 8 Sumber: BKP Propinsi Lampung (2007)

  Tot al Skor Fakt or Peluang – Ancaman

  Pengembangan Kelembagaan Pangan Masyarakat Adanya Kebij akan Program Ket ahanan Pangan Pusat Pot ensi Tenaga Kerj a Tinggi Adanya kelembagaan gizi dan kesehat an masyarakat

  4

  4

  3

  3

  4

  3

  4 2. 10 0. 92 0. 92 0. 36 4. 30 1. 59 0. 40 0. 60 0. 68 3. 27 Tot al Skor Fakt or Kekuat an – Kelemahan 1. 03 Fakt or Ekst ernal

  4. Ancaman (Threat s)/ T Laj u Pert umbuhan Penduduk Tinggi Masih t ingginya j umlah rumah t angga miskin. Tingginya Harga Sarana Produksi Pert anian Adanya kecenderungan masalah gizi dan kesehat an

  0. 23 0. 23 0. 12 0. 53 0. 10 0. 20 0. 17

  0. 38 0. 23 0. 15 0. 08 0. 45 0. 34 0. 13

  3

  4

  3

  4

  4

  3

  3 1. 14 0. 92 0. 45 3. 47 0. 32 1. 80 1. 02 0. 39 3. 53

  5

  2. Kelemahan (Weaknesses)/ W Kualit as dan kuant it as aparat ur belum memadai Inf rast rukt ur Pedesaan Belum Memadai Rendahnya Kualit as sumberdaya manusia Penguasaan t eknologi budidaya pangan rendah 0. 42

    236

  Tahun Total Penduduk Jumlah Balita Jumlah Balita Dengan Gizi Buruk Gizi Kurang BBLR GAKY PV. FE 2004 388 113 45 409

  Tot al Goit es Rat e adalah sebesar 22. 35% j auh di at as t arget sebesar <5%, sedangkan t ahun 2005 t idak ada dat a. Unt uk t ahun 2006 persent ase desa dengan garam beryodium baik sebesar 83. 05%, t ahun 2007 sebesar 84. 58%. Hasil pemant auan anemi gizi besi t ahun 2004 sebesar 69. 7%, pada t ahun 2005 t erj adi penu- runan angka anemi gizi besi sebesar 8% men- j adi 61. 7% (Tabel 3). Angka ini j auh di at as st andar nasional yang hanya 20%. Dari uraian beberapa indikat or st at us gizi t ersebut di at as menunj ukkan bahwa st at us gizi di Lampung Ba- rat masih bermasalah (Dinas Kesehat an Lam- pung Barat , 2007).

  Analisis Lingkungan Strategis

  Unt uk melihat kondisi lingkungan st ra- t egis ket ahanan pangan Kabupat en Lampung Barat , dilakukan analisis SWOT. Langkah pert a- ma yang dilakukan adalah perumusan f akt or int ernal dan ekst ernal. Kekuat an ( st r engt hs) f akt or int ernal 1) pot ensi sumber daya lahan; 2) kebij akan pembangunan ket ahanan pangan; 3) lembaga st rukt ural ket ahanan pangan; 4) adanya lembaga koordinasi ket ahanan pangan.

  Kelemahan (

  Weaknesses) lingkungan int ernal;

  1) kualit as dan kuant it as aparat ur belum me- madai; 2) inf rast rukt ur pedesaan belum mema- dai; 3) rendahnya Kualit as sumber daya manu- sia; 4) penguasaan t eknologi budi daya pangan rendah.

  Peluang ( Opor t uni t i es) f akt or ekst ernal; 1) pengembangan kelembagaan pangan masya- rakat 2) adanya kebij akan program ket ahan- an pangan pusat ; 3) pot ensi t enaga kerj a t inggi 4) adanya kelembagaan gizi dan kese- hat an masyarakat . Ancaman ( Thr eat s) Fakt or ekst ernal; 1) laj u pert umbuhan penduduk t ing- gi; 2) masih t ingginya j umlah rumah t angga miskin; 3) t ingginya harga sarana produksi per- t anian; dan 4) adanya kecenderungan masalah gizi dan kesehat an. Dari evaluasi f akt or int er- nal (IFE) dan f akt or ekst ernal (EFE), posisi ke- t ahanan pangan Kabupat en Lampung Barat berada pada kuadran II, mendukung st rat egi diversif ikasi, dengan cara memaksimalkan ke- kuat an unt uk menanggulangi permasalahan (ancaman) yang ada.

  Tabel 3. Indikat or St at us Gizi Tahun 2004 – 2007

  10 59 - - 69. 7% 2005 393 520 46 041

  1. Kekuat an (St rengt hs)/ S Pot ensi sumber daya lahan Kebij akan ket ahanan pangan Lembaga st rukt ural Ket ahanan Pangan Adanya lembaga koordinasi ket ahanan pangan

  19

  37 14 - 61. 7% 2006 388 113 46 708

  43

  62 18 83. 05% - 2007 405 023 48 170

  14

  30 37 84. 58% - Sumber : Dinas Kesehat an LB (2007)

  Tabel 4. Evaluasi Fakt or Int ernal (IFE) dan Fakt or Ekst ernal (EFE)

  Uraian Faktor-Faktor Internal dan Eksternal Bobot Rating Skor Fakt or Int ernal

  • 0. 06

  237

  Unt uk mencapai t uj uan pembangunan ket ahanan pangan dirumuskan beberapa kebi- j akan operasional yait u:

  1. Meningkat kan kualit as konsumsi pangan ma- syarakat dengan skor Pola Pangan Harapan (PPH) 100 pada t ahun 2015 (padi-padian 275 gr, umbi-umbian 100 gr, pangan hewani 150 gr, kacang-kacangan 35 gr, sayur dan buah 250 gr).

  2. Meningkat nya kemandirian pangan melalui swasembada beras berkelanj ut an, j agung dan daging sapi (pada t ahun 2010).

  3. Meningkat nya kemampuan pengelolaan ca- dangan pangan pemerint ah daerah dan masyarakat .

  4. Berkurangnya j umlah penduduk rawan pa- ngan kronis (konsumsi kurang dari 80% AKE) minimal 2% pert ahun.

  5. Meningkat nya j angkauan j aringan dist ribusi dan pemasaran ke seluruh desa (pekon).

  6. Meningkat nya pelayanan kesehat an masya- rakat melalui peningkat an pelayanan pust u dan posyandu.

  St rat egi yang dit empuh unt uk mencapai t uj uan pembangunan ket ahan pangan Kabupa- t en Lampung Barat adalah:

  1. Melaksanakan revit alisasi pert anian peri- kanan, kehut anan dengan pot ensi sumber daya lahan yang ada dalam rangka pengen- t asan kemiskinan.

  2. Mewuj udkan koordinasi, advokasi dan so- sialisasi ket ahanan pangan dalam rangka mengat asi masalah penduduk, kemiskinan, harga sarana produksi, masalah gizi dan kesehat an.

  1. Pengembangan Sumberdaya Manusia

  ancaman ( Tr eat hs) lingkungan ekst ernal diha- silkan 2 st rat egi yait u: 1) melaksanakan revit alisasi pert anian perikanan, kehut anan dengan pot ensi sumber daya lahan yang ada dalam rangka pengent asan kemiskinan 2) me- wuj udkan koordinasi, advokasi dan sosialisasi ket ahanan pangan dalam rangka mengat asi masalah penduduk, kemiskinan, harga sarana produksi, masalah gizi dan kesehat an. Pemba- ngunan sumber daya manusia merupakan f ak- t or ut ama yang harus dilakukan dalam pemba- ngunan ket ahanan pangan, yang didukung oleh kebij akan lainnya. Tupoksi (t ugas pokok dan f ungsi) berada pada priorit as ke-8 ini menun- j ukkan bahwa pemahaman dan penghayat an t upoksi oleh masing-masing sat uan kerj a belum melembaga, sehingga perlu pengkaj ian ulang mengenai t upoksi yang kait annya dengan pem- bangunan ket ahanan pangan oleh masing- masing sat uan kerj a perangkat daerah Kabu- pat en Lampung Barat . Penanganan kemiskinan berada pada periorit as ke-9, menunj ukkan bahwa penanganan kemiskinan di Kabupat en Lampung Barat belum konsist en, perlu pening- kat an pemahaman dan penghayat an t ent ang visi, misi dan st rat egi pengent asan kemiskinan yang t ercant um dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kabupat en Lampung Barat Tahun 2007 - 2012, sehingga apa yang direncanakan dapat dilaksanakan dengan baik.

  2. Pengembangan t eknologi budidaya

  3. Pengembangan sarana prasarana pert anian

  4. Pengembangan t eknologi pengolahan pa- ngan

  5. Kompet ensi aparat daerah

  6. Pengembangan lumbung pangan

  7. Peningkat an pelayanan kesehat an

  8. Tupoksi (Tugas Pokok dan Fungsi)

  9. Penanganan kemiskinan

  KESIMPULAN

  Rumusan Kegiat an Kebij akan Operasi- onal Ket ahanan Pangan dan Gizi unt uk menca- pai f okus/ t uj uan pembangunan ket ahanan pa- ngan, dengan memperhat ikan keragaan ket a- hanan pangan, rencana pembangunan j angka menengah daerah (RPJMD) Kabupat en Lam- pung Barat Tahun 2007 – 2012, dan arahan kebij akan umum ket ahanan pangan 2006- 2009, maka t uj uan pembangunan ket ahanan pangan yang akan dicapai adalah:

  St r enght s) lingkungan int ernal dengan f akt or

  Tabel 5. Urut an Priorit as Alt ernat if Kebij akan

  5 Penanganan kemiskinan 0. 0588 6

  No Alternatif Kebij akan Bobot Persentase Prioritas

  1 Pengembangan t eknologi budidaya 0. 1360 14

  2

  2 Pengembangan sarana prasarana 0. 1338 13

  3

  3 Pengembangan lumbung pangan 0. 0980 10

  6

  4 Pengembangan SDM 0. 1759 18

  1

  9

  (

  6 Pengembangan t eknologi pengolahan pangan

  0. 1284 13

  4

  7 Peningkat an pelayanan kesehat an 0. 0911 9

  7

  8 Kompet ensi aparat daerah 0. 1030 10

  5

  9 Tupoksi 0. 0740

  7

  8 Dengan memadukan f akt or kekuat an

  Ket ersedian pangan dalam bent uk energi dan prot ein pada t ahun 2007 secara kuant it as menunj ukkan keragaan lebih dari cukup, yait u

    238

  2008. Laporan Perkembangan Harga Pa- ngan Pokok St rat egis. BKP, Lampung Barat . Badan Ket ahanan Pangan Lampung Barat .

  [ PP No. 68/ 2002] Perat uran Pemerint ah Repub- lik Indonesia Nomor 68 Tahun 2002 t en- t ang Ket ahanan Pangan, Jakart a. [ UU No. 7/ 1996] . Undang-undang Nomor 7 Tahun 1996 t ent ang Pangan.

  [ PP No. 38/ 2007] Perat uran Pemerint ah Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2007 t ent ang Pembagian Urusan Pemerint ah- an Daerah Provinsi dan Pemerint ahan Kabupat en/ kot a; Jakart a.

  Barat Nomor 7 Tahun 2008. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupat en Lampung Barat 2007-2012.

  Indonesia, Jakart a. [ PERDA] Perat uran Daerah Kabupat en Lampung

  Dinkes, Lampung Barat Marimin. 2004. Pengambilan Keput usan Krit e- ria Maj emuk. Gramedia Widiasarana

  Dewan Ket ahanan Pangan, Jakart a. Dinas Kesehat an Lampung Barat . 2007. Prof il Kesehat an Kabupat en Lampung Barat .

  Dewan Ket ahanan Pangan. 2006. Kebij akan Umum Ket ahanan Pangan 2006–2009.

  2007. Laporan Analisis dan Pemet aan Pola Konsumsi Pangan Kabupat en Lam- pung Barat Tahun 2007. BKP, Lampung Barat .

  2008. Neraca Bahan Makanan 2007. BKP, Kabupat en Lampung Barat . Badan Ket ahanan Pangan Provinsi Lampung.

  2007. Lampung Barat Dalam Angka, Kabupat en Lampung Barat . Badan Ket ahanan Pangan Lampung Barat .

  sebesar 3 101 kkal (140% AKE) dan 74. 28 gram prot ein (130% AKP).

  [ BPS] Badan Pusat St at ist ik Lampung Barat .

  Soekirman (Ed. ), Ket ahanan Pangan dan Gizi di Era Ot onomi Daerah dan Glo- balisasi. Prosiding Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi VIII, 17-19 Mei. LIPI, Jakart a.

  Azwar A. 2004. Asf ek Kesehat an dan Gizi Dalam Ket ahanan Pangan. Dalam

  sumber daya manusia, b) pengembangan t ek- nologi budidaya, c) pengembangan sarana pra- sarana pert anian, d) pengembangan t eknologi pengolahan pangan, e) kompet ensi aparat da- erah, f ) pengembangan lumbung pangan, g) peningkat an pelayanan kesehat an, h) Tupoksi (t ugas pokok dan f ungsi), dan i) penanganan

  Anal yt i cal Hi er ar - chy Pr ocess (AHP) adalah: a) pengembangan

  Rekomendasi kebij akan opersional ket a- hanan pangan berdasarkan

  St rat egi pembangunan ket ahanan pa- ngan Kabupat en Lampung Barat adalah st rat egi diversif ikasi, dengan memaksimalkan kekuat - an unt uk menanggulangi ancaman yang mung- kin t imbul, yait u: a) melaksanakan revit alisasi pert anian perikanan, kehut anan dengan pot en- si sumberdaya lahan yang ada dalam rangka pengent asan kemiskinan; b) mewuj udkan koor- dinasi, advokasi dan sosialisasi ket ahanan pa- ngan dalam rangka mengat asi masalah pen- duduk, kemiskinan, harga sarana produksi, ma- salah gizi dan kesehat an.

  Masih t erdapat kasus gizi buruk dan gizi kurang yang cenderung meningkat , di t ahun 2004 sej umlah 10 kasus, gizi kurang 59 kasus dari 45 409 j umlah balit a; Pada t ahun 2005 j umlah gizi buruk 19 kasus, gizi kurang 37 kasus dari 46 041 j umlah balit a; Pada t ahun 2006 j umlah gizi buruk 43 kasus, gizi kurang 62 Kasus dari 46 708 j umlah balit a; Pada t ahun 2007 j umlah gizi buruk 14 kasus, gizi kurang 30 kasus dari 48 170 j umlah balit a.

  Konsumsi pangan di Kabupat en Lampung Barat secara kuant it as t elah mencapai 1 946. 9 kkal/ kap/ hari (95. 6% AKE), secara kualit as baru mencapai skor PPH sebesar 78. 8.

  Kondisi sarana prasarana di Kabupat en Lampung Barat belum mendukung kinerj a sub- sist em dist ribusi pangan. Perkembangan harga pangan pokok st rat egis rat a-rat a selama t ahun 2006 – 2008, di Kabupat en Lampung Barat cen- derung st abil, kecuali harga daging dan ikan cenderung naik, dan harga cabe merah ber- f lukt uat if .