Analisis Reliability Plant Burner Manage

1

Analisis Reliability Plant Burner Management GDU 200 Pada PT.
Lapindo Brantas, Inc di Jawa Timur
Dyah Ratna K.M.S (2410030050), Ahmad Sholeh Huddin (2410030051), Digdyo Niti
Santoso (2410030055), Rahadian Agnies S.P (2410030056)
Program Studi DIII Teknik Instrumentasi
Jurusan Teknik Fisika – Fakultas Teknologi Industri
Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya
Kampus ITS Keputih Sukolilo, Surabaya 60111

Email : dheya.ratna@yahoo.com

Abstract— Secara umum keterandalan yaitu kemampuan
peluang suatu alat untuk tidak rusak dengan waktu
rentang tertentu. Ada 3 (tiga) parameter yang diuji dalam
perbaikan yaitu Time To Failure (TTF), Mean To Failure
(MTTF), dan Time To Reability (TTR). Setelah
mendapatkan data TTF, MTTF, dan TTR maka
didapatkan R(t) (peluang alat tersebut tidak gagal) dan
F(t) (seberapa dekat distribusi data dengan real data).

Dalam data maintenance ada 2 (dua) yaitu data menuju
kegagalan dan data menuju perbaikan. Untuk itu laporan
ini ditujukan untuk mengetahui bagaimana menghitung
TTF, TTR, R(t) dan menghitung pendekatan distribusi
dengan memakai sebuah software bernama easyfit untuk
mengetahui keandalan alat pada sebuah pabrik.
I.

1.1

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Pada umumnya, kualitas dan validitas instrument
yang digunakan dapat dipahami karena berfungsi
mengungkapkan fakta menjadi data, sehingga jika instrumen
yang digunakan mempunyai kualitas yang memadai dalam arti
valid dan reliable maka data yang diperoleh akan sesuai
dengan fakta atau keadaan sesungguhnya di lapangan.

Sedangkan jika kualitas instrumen yang digunakan tidak baik
dalam arti mempunyai validitas dan reliabilitas yang rendah,
maka data yang diperoleh juga tidak valid atau tidak sesuai
dengan fakta di lapangan, sehingga dapat menghasilkan
kesimpulan yang keliru.
Untuk mengumpulkan data dalam suatu penelitian,
kita dapat menggunakan instrumen yang telah tersedia dan
dapat pula menggunakan instrumen yang dibuat sendiri.
Instrumen yang telah tersedia adalah instrumen yang sudah
dianggap baku untuk mengumpulkan data variabel-variabel
tertentu. Mengingat pentingnya peranan instrument tersebut,
maka perlu dilakukan reliabilitas tes yang bertujuan untuk
menunjukkan sejauh mana instrumen dapat dipercaya.
Semakin cocok dengan skor sesungguhnya maka akan
semakin tinggi reliabilitasnya. Time To Failure (TTF) yang
merupakan data yang ditentukan dari sebuah peralatan atau
mesin yang dihidupkan sampai mesin tersebut mati atau rusak.
Time To Repair (TTR) merupakan waktu untuk memperbaiki
yang berguna untuk menentukan availability dan
maintenancebility, tetapi TTR mutlak dipakai di

maintenancebility. Setelah mendapatkan data TTF, lalu

mencari pendekatan fungsi distribusinya, misalnya
exponensial. Setelah diketahui pendekatan distribusi, akan
diketahui fungsi distribusi data atau biasa disebut f (t). Setelah
mendapatkan f (t), maka mencari F (t) dan terakhir mencari R
(t). Reliabilitas juga merupakan derajat kepercayaan dimana
skor penyimpangan individu relatif konsisten terhadap tes
sama yang diulangi.

1.2

Profil Perusahaan

Lapindo Brantas, Inc (LBI) bergerak di bidang usaha
eksplorasi dan produksi migas di Indonesia yang beroperasi
melalui skema Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) di
blok Brantas, Jawa Timur. LBI melakukan eksplorasi secara
komersil di 2 wilayah kerja (WK) di darat dan 3 WK lepas
pantai dan saat ini total luas WK Blok Brantas secara

keseluruhan adalah 3.042km2. Sementara komposisi jumlah
Penyertaan Saham (Participating Interest)perusahaan terdiri
dari Lapindo Brantas Inc. (Bakrie Group) sebagai operator
sebesar 50%, PT Prakarsa Brantas sebesar 32% dan Minarak
Labuan Co. Ltd (MLC) sebesar 18%. Dari kepemilikan
sebelumnya, walaupun perizinan usaha LBI terdaftar
berdasarkan hukum negara bagian Delaware di Amerika
Serikat, namun saat ini 100% sahamnya dimiliki oleh
pengusaha nasional.
Dari berbagai kegiatan eksplorasi yang dilakukan,
LBI telah menemukan cadangan-cadangan migas yang
berpotensi sangat baik, antara lain di lapangan Wunut yang
terletak di Kecamatan Porong, Kabupaten Sidoarjo. Lapangan
Wunut dinyatakan komersial dan mulai berproduksi pada
bulan Januari 1999. Kemudian disusul oleh lapangan Carat di
Kabupaten Mojokerto juga yang telah dinyatakan komersial
pada tahun 2006, lalu lapangan Tanggulangin yang mulai
dinyatakan komersial pada bulan Juni 2008.
Untuk memajukan usahanya, LBI didukung oleh 77
orang karyawan tetap dan kontrak, ditambah 142 orang dari

kontrak pihak ketiga.
Kegiatan eksplorasi LBI bertujuan untuk mencari
cadangan minyak dan gas (migas) baru di WK Blok Brantas.
Untuk merealisasikan tujuan tersebut, maka diterapkanlah
strategi eksplorasi yang dijalankan dengan menggunakan
seluruh aspek sumber daya yang ada termasuk dengan
menerapkan konsep eksplorasi baru dan inovatif, optimalisasi

2
teknologi terkini, dan membangun kembali citra perusahaan di
mata para pemangku kepentingan (stakeholders). Penerapan
strategi secara tepat ditambah kontrol serta pengelolaan yang
baik tentunya akan membantu usaha pencarian cadangan
migas di Blok Brantas.
1.3
Permasalahan
Permasalahan yang terjadi adalah
bagaimana
menghitung TTF (Time To Failure), bagaimana menghitung
TTR (Time To Repair), bagaimana menghitung pendekatan

distribusi (PDF dan bagaimana menghitung R (t).

7 – Oct – 08

Check – good

6 – Nov – 08

Check – good

4 – Dec – 08

Change–failure

4 – Feb – 09

Check – good

5 – Aug – 09


Change–failure

8 – Sep – 09

Check – good

14 – Oct – 09

Check – good

16 – Dec – 09

Change–failure

27 – Jan – 10

Cleaning–
failure

Data TTF dan TTR

Berikut ini merupakan adalah data TTF dan TTR
pada plan Burner Management GDU 200 pada PT. Lapindo
Brantas, Inc di Jawa Timur yang terdiri dari 11 komponen
yaitu spark plug A, spark plurk B, thermocouple cable A,
thermocouple cable B, thermocouple controller A,
thermocouple controller B, burn pilot A, burn pilot B, temp.
fleksible A, temp. fleksible B, dan juga panel. Beberapa
komponen pada plan tersebut yaitu thermocouple cable A dan
juga thermocouple cable B yang akan dibahas TTF dan juga
TTRnya. Dari komponen tersebut maka dapat diperoleh data
sebagai berikut :

23 – Feb – 10

Change–failure

25 – Mar – 10

Check – good


22 – Apr – 10

Check – good

7 – Jul – 10

Check – good

Tabel 2.1 Data TTF dan TTR pada plan Burner
Management GDU 200
Inspection
Condition (2)
TTF
TTR
Date (1)
(hari)
(jam)

2.2
Pendekatan Distribusi

Pendekatan Distribusi Pada Easyfit
Pada pengujian data dengan menggunakan software
easyfit, Plan burner management GDU 200 distribusi yang
terdekat adalah menggunakan pendekatan distribusi Gen
Extreme Value yang diperoleh grafik sebagai berikut :

1.4

Tujuan
Tujuan dari laporan ini adalah
menghitung TTF (Time To Failure),
menghitung TTR (Time To Repair),
menghitung pendekatan distribusi (PDF
Mengetahui cara menghitung R(t).

Mengetahui
Mengetahui
Mengetahui
dan CDF),


cara
cara
cara
dan

II. ANALISA DATA

2.1

22 – Sep – 06

Check – good

19 – Oct – 06

Check – good

10 – Dec – 06

Check – good

4 – Jan – 07

Check – good

15 – Mar – 07

Change–failure

1200

19 – Apr – 07

Check – good

6 – Oct – 07

Change–failure

8 – Feb – 08

Change–failure

7 – May – 08

Check – good

12 – Aug – 08

Check – good

10 – Sep – 08

Change–failure

1450
900
1520

-

590
1830
940

0,5
1
1
0,5

300
180
-

0,5
-

Sehingga Perbandingannya :
MTTF manual = 891
MTTF easyfit = 970,0
MTTF mathlab=891

0,5
1
1
1

Grafik 3.1 Pendekatan Distribusi Gen. Extreme value
Di distribusi Gen. Extreme Value ini terdapat beberapa
parameter yaitu :

3
t

Dengan :
K = -0.42366
σ = 678.39
µ = 787.82
sehingga dapat dilakukan perhitungan dengan rumus sebagai
berikut :

0
1200
1450
900
1520
590
1830
940
300
180

f(t)
0.076432
0.609353
0.752943
0.430654
0.789507
0.268082
0.919953
0.453841
0.153615
0.117975

R(t)
0.923568
0.390647
0.247057
0.569346
0.210493
0.731918
0.080047
0.546159
0.846385
0.882025

Perhitungan Reliability pada pada Mathlab

III. PEMBAHASAN
Berdasarkan data operasi Plan Burner Management
GDU 200 di PT. Lapindo Brantas Inc. yang diperoleh dapat
diketahui reliability atau keterandalan dari plant tersebut.
Selain diketahui reliability juga diketahui MTTF atau mean
time to failure. Sehiingga didapatkan bahwa penggunaan
software matlab nilai MTTF lebih mendekati. Dari distribusi
data juga lebih baik pada software matlab.
3.5

Pendekatan Distribusi pada Software Matlab

IV. KESIMPULAN
Untuk menentukan nilai reliability pada suatu plant
atau instrument maka harus diketahui TTF dan TTR, setelah
itu mencari pendekatan distribusi data. Setelah distribusi data
diketahui maka menghitung nilai reliability. Dan penggunaan
software matlab distribusi data lebih baik disbanding easyfit.
V. SARAN
Saran yang bias diberikan untuk mendapatkan nilai
keterandalan suatu alat dalam selang waktu tertentu yaitu
seharusnya data lebih detail dalam arti jam waktu alat tersebut
beroperasi.

Grafik 3.5 Pendekatan Distribusi normal pada matlab
2.3
Perhitungan reliability
Perhitungan reliability pada easyfit

DAFTAR PUSTAKA
E.Ebeling Charles, Reliability and Maintainbility Engineering.
Candiasa, I Made, Statistik Multivariat Disertai Aplikasi
Dengan SPSS, Singaraja:Unit Penerbitan IKIP Negeri
Singaraja,2003.

Dokumen yang terkait

Analisis Komparasi Internet Financial Local Government Reporting Pada Website Resmi Kabupaten dan Kota di Jawa Timur The Comparison Analysis of Internet Financial Local Government Reporting on Official Website of Regency and City in East Java

19 819 7

Analisis komparatif rasio finansial ditinjau dari aturan depkop dengan standar akuntansi Indonesia pada laporan keuanagn tahun 1999 pusat koperasi pegawai

15 355 84

Analisis Komposisi Struktur Modal Pada PT Bank Syariah Mandiri (The Analysis of Capital Structure Composition at PT Bank Syariah Mandiri)

23 288 6

Analisis Konsep Peningkatan Standar Mutu Technovation Terhadap Kemampuan Bersaing UD. Kayfa Interior Funiture Jember.

2 215 9

FREKWENSI PESAN PEMELIHARAAN KESEHATAN DALAM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT Analisis Isi pada Empat Versi ILM Televisi Tanggap Flu Burung Milik Komnas FBPI

10 189 3

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

Analisis Penyerapan Tenaga Kerja Pada Industri Kerajinan Tangan Di Desa Tutul Kecamatan Balung Kabupaten Jember.

7 76 65

Analisis Pertumbuhan Antar Sektor di Wilayah Kabupaten Magetan dan Sekitarnya Tahun 1996-2005

3 59 17

Analisis tentang saksi sebagai pertimbangan hakim dalam penjatuhan putusan dan tindak pidana pembunuhan berencana (Studi kasus Perkara No. 40/Pid/B/1988/PN.SAMPANG)

8 102 57

Analisis terhadap hapusnya hak usaha akibat terlantarnya lahan untuk ditetapkan menjadi obyek landreform (studi kasus di desa Mojomulyo kecamatan Puger Kabupaten Jember

1 88 63