Teori,Pengaruh dan Ketrampilan Seorang Pemimpin

  Teori-Teori Yang Berhubungan Dengan Fungsi Kepemimpinan

  1 Teori Psikologis

  Fungsi pemimpin adalah

   memunculkan dan mengembangkan sistem motivasi terbaik untuk merangsang kesediaan bekerja para pengikut dan anak buah. Pemimpin ini mementingkan aspek2 psikis seperti pengakuan, martabat, status

   sosial dll

  2 Teori Sosiologis

  Kepemimpinan dianggap sebagai usaha2 melancarkan antar relasi dalam

   organisasi dan sebagai usaha untuk menyelesaikan konflik organisatoris antara pengikutnya. Agar tercapai kerjasama yang baik, pemimpin menetapkan tujuan2 dengan menyertakan para pengikut dalam pengambilan keputusan terakhir.

  3 Teori Suportif

  Para pengikut harus berusaha sekuat mungkin dan bekerja penuh gairah,

   sedangkan pemimpin akan membimbing dengan sebaik-baiknya melalui policy tertentu. Maka, pemimpin menciptakan lingkungan kerja yang menyenangkan. Teori ini dikenal dengan teori partisipatif atau kepemimpinan demokratis

   4 Teori Laisez Faire

  Kepemimpinan ditampilkan seorang tokoh”ketua dewan” yang sebenarnya tidak  mampu mengurus dan dia menyerahkan tanggungjawab serta pekerjaan kepada bawahan/semua anggota. Pemimpin adalah seorang “ketua” yang bertindak sebagai simbol. Pemimpin semacam ini tidak memiliki keterampilan teknis.

  5 Teori Situasi

  Munculnya pemimpin bersamaan masa pergolakan, kritis seperti revolusi,  pemberontakan, dll. Pada saat itu muncul pemimpin yang mampu mengatasi persoalan2 yg nyaris tdk

   dpt diselesaikan oleh org2 biasa. Pemimpin semacam ini sbg penyelamat dan cocok untuk situasi ttt. Sprt: Satrio Piningit, Imam Mahdi

  6 Teori Humanistik/Populistik

  Fungsi kepemimpinan adalah merealisir kebebasan manusia dna memenuhi  kebutuhan insani yang dicapai melalui interaksi pemimpin dengan rakyat. Maka, perlu organisasi baik, pemimpin baik, yg mau memperhatikan kepentingan dan kebutuhan rakyat.

  7 Great Man Theory

  Teori ini dilandasi oleh keyakinan bahwa pemimpin merupakan orang yang

   memiliki sifat-sifat luar biasa, dia dilahirkan dengan kualitas istimewa yang dibawa sejak lahir, dia ditakdirkan untuk menjadi pemimpin. Dia memiliki kualtias luar biasa yang tidak dimiliki orang lain. Seperti: Nabi

   Muhammad, Gandhi, Mandela, Sukarno, dll

  8 Teori Sifat (Trait Theory)

  Teori ini menempatkan sejumlah sifat atau kualitas yang dikaitkan dengan

   keberadaan pemimpin, yang memungkinkan pekerjaan atau tugas kepemimpinannya akan sukses dan efektif. Seperti memiliki sifat keberanian, kemauan kuat, percaya diri, empati, dll

  Teori-Teori Kepemimpinan Orang-Orang Terkemuka

  1 Teori lingkungan

  Mumtord, menyatakan bahwa pemimpin muncul oleh kemampuan dan keterampilan yang memungkinkan dia memecahkan masalah sosial dalam keadaan tertekan, perubahan dan adaptasi. Sedangkan Murphy, menyatakan kepemimpinan tidak terletak dalam diri individu melainkan merupakan fungsi dari suatu peristiwa.

  2 Teori personal situasional

  Case (1933) menyatakan bahwa kepemimpinan dihasilkan dari rangkaian tiga faktor, yaitu sifat kepribadian pemimpin, sifat dasar kelompok dan anggotanya serta peristiwa yang diharapkan kepada kelompok.

  3 Teori interaksi harapan

  Homan (1950) menyatakan semakin tinggi kedudukan individu dalam kelompok maka aktivitasnya semakin meluas dan semakin banyak anggota kelompok yang berhasil diajak berinteraksi.

  4 Teori humanistik

  Likert (1961) menyatakan bahwa kepemimpinan merupakan proses yang saling berhubungan dimana seseorang pemimpin harus memperhitungkan harapan-harapan, nilai-nilai dan keterampilan individual dari mereka yang terlibat dalam interaksi yang berlangsung.

  5 Teori pertukaran

  Blau (1964) menyatakan pengangkatan seseorang anggota untuk menempati status yang cukup tinggi merupakan manfaat yang besar bagi dirinya. Pemimpin cenderung akan kehilangan kekuasaaanya bila para anggota tidak lagi sepenuh hati melaksanakan segala kewajibannya.

  Faktor yang mempengaruhi kepemimpinan 1.) Kepribadian Sifat

  Sebuah gaya kepemimpinan dapat menjadi perpanjangan dari kepribadian seorang pemimpin. Jika seorang individu keluar dan tegas, ia mungkin lebih memilih untuk berkomunikasi secara langsung dengan bawahan melalui tatap muka interaksi atau konfrontasi, baik pada kelompok atau secara individual. Jika dia lebih pendiam, ia mungkin memilih untuk memimpin dengan contoh atau mengandalkan komunikasi tertulis. Daripada menangani kelompok secara keseluruhan, pemimpin cadangan mungkin pertemuan lebih nyaman dengan bawahan secara satu-satu untuk memberikan arah individu.

  2.) Tingkat Kontrol

  Tingkat dimana seorang pemimpin ingin mempertahankan kontrol juga mempengaruhi gaya kepemimpinan. Beberapa pemimpin ingin terlibat dalam semua aspek sehari-hari operasi dan pengambilan keputusan proses, yang memerlukan kebutuhan untuk mikromanajemen. Lainnya mungkin lebih percaya bawahan mereka atau mungkin tidak ingin beban berat membuat semua keputusan, sehingga mereka cenderung untuk mengambil pendekatan yang lebih tangan-off dengan mendelegasikan tanggung jawab. Pemimpin yang memilih untuk mendelegasikan mungkin perlu untuk menciptakan lapisan tambahan dari manajemen.

  3.) Struktur Organisasi

  Struktur organisasi dan operasi metode dapat menentukan jenis gaya kepemimpinan yang manajer harus mengadopsi. Beberapa organisasi menempatkan penekanan pada kontribusi mendorong atau gagasan dari anggota mereka, memerlukan gaya kepemimpinan yang terbuka di mana anggotanya memiliki suara besar dalam menentukan peran mereka sendiri dan fungsi. Organisasi-organisasi lain beroperasi dengan lebih dari "jalan atau jalan raya" mentalitas, di mana para pemimpin menentukan arah dan penyimpangan atau inovasi disukai.

  4.) Pengalaman

  Seorang pemimpin tingkat pengalaman, baik sebagai pemimpin dan dengan organisasi tertentu dapat berdampak pada gayanya. Seseorang yang baru untuk peran kepemimpinan mungkin lebih cenderung untuk memimpin "oleh buku" untuk menghindari kesalahan potensial, sementara pemimpin yang lebih berpengalaman akan sering merasa lebih percaya diri dalam mengikuti interpretasi sendiri aturan dan peraturan. Seorang pemimpin yang telah menjadi bagian dari sebuah organisasi selama bertahun-tahun akan memiliki pemahaman yang lebih baik tentang nuansa organisasi dari anggota baru, jadi dia mungkin lebih nyaman ketika membuat keputusan.

  5.) Moril

  moril adalah keadaan jiwa dan emosi seseorang yang mempengaruhi kemauan untuk melaksanakan tugas dan akan mempengaruhi hasil pelaksanaan tugas perorangan maupun organisasi. Faktor-faktor yang mempengaruhi moril adalah :  kepemimpinan atasan.

   kepercayaan dan keyakinan akan kebenaran.  penghargaan atas penyelesaian tugas.  solidaritas dan kebanggaan organisasi.  pendidikan dan latihan.  kesejahteraan dan rekreasi.  kesempatan untuk mengembangkan bakat.  struktur organisasi.  pengaruh dari luar.

  6.) Disiplin

  disiplin adalah ketaatan tanpa ragu-ragu dan tulus ikhlas terhadap perintah atau petunjuk atasan serta peraturan yang berlaku. Disiplin yang terbaik adalah disiplin yang didasarkan oleh disiplin pribadi. Cara-cara untuk memelihara dan meningkat disiplin :

   Menetapkan peraturan kedinasan secara jelas dan tegas.

   Menentukan tingkat dan ukuran kemampuan.

   Bersikap loyal.

   Menciptakan kegiatan atas dasar persaingan yang sehat.

   Menyelenggarakan komunikasi secara terbuka.

   Menghilangkan hal-hal yang dapat membuat bawahan tersinggung, kecewa dan frustasi.

   Menganalisa peraturan dan kebijaksanaan yang berlaku agar tetap mutakhir dan menghapus yang sudah tidak sesuai lagi.

   Melaksanakan reward and punishment.

  7.) Jiwa korsa

  jiwa korsa adalah loyalitas, kebanggan dan antusiasme yang tertanam pada anggota termasuk pimpinannya terhadap organisasinya. Dalam suatu organisasi yang mempunyai jiwa korsa yang tinggi, rasa ketidakpuasan bawahan dapat dipadamkan oleh semangat organisasi. Ciri jiwa korsa yang baik adalah :

  Antusiasme dan rasa kebanggan segenap anggota terhadap organisasinya.  Reputasi yang baik terhadap organisasi lain.  Semangat persaingan secara sehat dan bermutu.  Adanya kemauan anggota untuk berpartisipasi dalam setiap kegiatan.  Kesediaan anggota untuk saling menolong. 

  8.) Kecakapan

  kecakapan adalah kepandaian melaksanakan tugas dengan hasil yang baik dalam waktu yang singkat dengan menggunakan tenaga dan sarana yang seefisien mungkin serta berlangsung dengan tertib. Pengetahuan dan kecakapan yang dimiliki pimpinan dapat diperoleh dari pendidikan, pelatihan, inisiatif dan pengembangan pribadi serta pengalaman tugas. Setiap pemimpin perlu menentukan corak dan gaya kepemimpinannya agar nampak seni kepemimpinannya dalam memimpin. Corak dan gaya kepemimpinan dapat terlihat dari sikap pemimpin, yaitu sebagai : Pemimpin, Guru, Pembina, Bapak dan Teman Seperjuangan.

  9.) Jabatan

  Pengertian jabatan adalah struktur kekuasaan yang pemimpin duduki. Jabatan tidak dapat dihindari terlebih dalam kehidupan moder saat ini, semuanya seakan terstrukturifikasi. Dua orang mempunyai kemampuan kepemimpinan yang sama tetapi satu mempunyai jabatan dan yang lain tidak maka akan kalah pengaruh. sama-sama mempunyai jabatan tetapi tingkatannya tidak sama maka akan mempunya pengarauh yang berbeda.

  10.) Kemampuan orasi, berbicara, berkomunikasi.

  Kemampuan pemimpin mengomunikasikan visinya, cita-citanya, impiannya, rencananya yang dengan bantuan atau pengaruh orang lain visi, impian, keinginan itu menjadi keinginan bersama dan tujuan bersama. Pengikut yang setia dan loyal dihasilkan dari derajat kekuatan mempengaruhi (affection) dari pemimpin.

  Umumnya loyalitas terikat kuat karena keterikatan keluarga, senasib sepenanggungan (seperti merasa tertindas dan terjajah, terpinggirkan, termarginalisasi),

  Keterampilan yang harus dimiliki seorang pemimpin a Keterampilan Presentasi.

  Seorang pemimpin harus kreatif melakukan presentasi kepada pengikutnya. Presentasi ini harus meliputi visi, misi, goal, action plan, dan fokus. Di mana, dalam setiap presentasi pemimpin harus secara cerdas mampu mentransformasikan nilai-nilai yang kuat dan positif kepada rencana tindakan yang jelas. Pemimpin harus memanfaatkan keterampilan presentasi ini untuk mengkomunikasikan dan meyakinkan kepada para pengikut, bawahan, tim, atau kelompoknya tentang ide dan visi yang harus diperjuangkan bersama.

  b Keterampilan Membangun Tim Yang Kuat.

  Pemimpin yang sesungguhnya adalah seorang pekerja tim. Jadi, keterampilan membangun tim adalah keterampilan yang sangat strategis untuk mensukseskan kepemimpinan yang sedang diperjuangkan tersebut. Pemimpin harus bersikap bijak dan profesional dalam merakit sebuah tim yang tangguh dan dinamis. Pemimpin harus menciptakan sebuah tim yang kreatif dan strategis untuk membangun kinerja organisasi yang hebat. Pemimpin harus membangun tim yang mampu meningkatkan rasa percaya diri organisasi untuk berprestasi secara maksimal. Ingat! Pemimpin besar meraih hasil- hasil yang luar biasa melalui timnya yang kuat, dan yang bertanggung jawab secara total pada fungsi dan peran kerja masing-masing.

  c Keterampilan Negosiasi.

  Negosiasi adalah bagian dari komunikasi yang terfokus untuk mencari kesepakatan. Jadi, peran seorang pemimpin sebagai seorang negosiator ulung tidaklah boleh diabaikan. Pemimpin harus bijak dan cerdas melihat semua tantangan yang ada, dan cerdas menggunakan keterampilan negosiasi tersebut untuk mentransformasikan semua tantangan menjadi peluang yang menguntungkan organisasi yang di pimpin. Pemimpin adalah seorang negosiator untuk mendapatkan kesepakatan terbaik, bukan seorang negosiator yang ngotot dan tak mau kompromi terhadap tantangan.

  d Keterampilan Bersikap Baik.

  Seorang pemimpin tidak zamannya lagi memanfaatkan kekuasaan dan posisi kepemimpinannya untuk bersikap arogan dan bersikap diktator terhadap pengikut. Sekarang ini zamannya pemimpin harus merangkul semua kekuatan dan potensi sukses pengikutnya untuk dijadikan sebagai kekuatan kepemimpinan yang ia miliki. Oleh karena itu, pemimpin wajib bersikap baik dengan sikap tulus dan jujur kepada setiap orang, di mana pun dan kapan pun.

  e Keterampilan Memotivasi.

  Seorang pemimpin adalah seorang motivator yang harus mampu membangkitkan energi positif dari pengikut dan bawahannya, untuk secara proaktif bergairah dan bersemangat tinggi dalam meraih prestasi yang hebat. Oleh karena itu, pemimpin wajib memiliki keterampilan untuk memotivasi pengikutnya, dan menggerakan para pengikut untuk melakukan hal-hal terpenting buat kesuksesan organisasi. Motivasi bukan berarti sekedar berteriak-teriak dengan semangat tinggi, tapi lebih kepada cara untuk merangkul hati dan pikiran positif para pengikut. Lalu, membangun harapan dan rasa percaya diri mereka untuk menjadi lebih hebat.

  f Keterampilan Mengorganisasi.

  Seorang pemimpin adalah seorang organisator yang ulung. Kemampuan pemimpin dalam mengorganisasi semua kekuatan yang ada akan menjadikan kepemimpinan itu kuat dan solid. Melalui kebersamaan dalam organisasi yang solid dan kuat, pemimpin pasti membawa setiap orang menuju puncak harapan.