Sosialisasi POP BK Dr. Fahrozin

  PANDUAN OPERASIONAL PENYELENGGARAAN BIMBINGAN DAN KONSELING

  

Muh Farozin

Dosen Prodi BK UNY

08122707448 farozin2311@yahoo.com

  

Muh Farozin

Dosen Prodi BK UNY

08122707448 farozin2311@yahoo.com

  

Disampaikan pada Sosialisasi Panduan

Operasional Penyelenggaraan Bimbingan dan

Konseling

Diselenggarakan oleh PPPPTK Penjas dan BK

  Parung, 10-14 Februari 2017

Disampaikan pada Sosialisasi Panduan

Operasional Penyelenggaraan Bimbingan dan

  

Konseling

Diselenggarakan oleh PPPPTK Penjas dan BK

Parung, 10-14 Februari 2017

  LANDASAN YURIDIS BIMBINGAN DAN KONSELING

  (a.l. ..... lengkapnya Lihat buku

POP BK)

  1. UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

  

2. UU No. 14 Tahun 2005 ttg Guru

& Dosen

  3. Peraturan Pemerintah No. 74 Tahun 2008 tentang Guru

  4. Permendiknas No. 27 Tahun

  5. Permendikbud No. 64 Tahun 2014

tentang Peminatan pada

Pendidikan Menengah

  6. Permendikbud No. 111 Tahun 2014 tentang Bimbingan dan Konseling

pada Pendidikan Dasar

PERMENDIKBUD 81A  111 TTG

  

BK

Permendikbud No. 81A Tahun Permendikbud No. 81A Tahun 2013 tentang Implementsi 2013 tentang Implementsi

Kurikululum, Lampiran IV, VIII.

  

Kurikululum, Lampiran IV, VIII.

  Konsep dan Strategi Layanan Konsep dan Strategi Layanan Bimbingan dan Konseling Bimbingan dan Konseling

DIPERBAIKI MENJADI

DIPERBAIKI MENJADI

  Permendikbud No. 111 Tahun Permendikbud No. 111 Tahun 2014 tentang Bimbingan dan 2014 tentang Bimbingan dan Konseling pada Pendidikan Konseling pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Dasar dan Pendidikan

  

Pasal 12

Pasal 12 Permendikbud No. 111/2014 ttg BK

Permendikbud No. 111/2014 ttg BK

(1) Pelaksanaan BK menggunakan Pedoman (1) Pelaksanaan BK menggunakan Pedoman Bimbingan dan Konseling pada Pendidikan Bimbingan dan Konseling pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah yang Dasar dan Pendidikan Menengah yang tercantum dalam Lampiran yang merupakan tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri Menteri ini ini (2) Pedoman BK sebagaimana dimaksud pada (2) Pedoman BK sebagaimana dimaksud pada ayat ayat (1) perlu diatur lebih rinci dalam bentuk (1) perlu diatur lebih rinci dalam bentuk

Panduan Operasional layanan Bimbingan dan

Panduan Operasional layanan Bimbingan dan

Konseling. Konseling.

  POP BK PADA SATUAN PENDIDIKAN Permendikbud No. 111 Tahun 2014 tentang Bimbingan dan Konseling pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah (BK-PDPM) menjadi dasar menyusun Panduan

BIMBINGAN DAN KONSELING PADA SATUAN PENDIDIKAN

  

Diselengggarakan berdasarkan :

Diselengggarakan berdasarkan :

  1.BK PDPM

  1.BK PDPM

  2.POP BK di SD

  2.POP BK di SD

  3.POP BK di SMP

  3.POP BK di SMP

  4.POP BK di SMA

  4.POP BK di SMA

  5.POP BK di SMK

  5.POP BK di SMK Diterbitkan oleh Diterbitkan oleh Ditjen GTK Kemdikbud RI, 2016 Ditjen GTK Kemdikbud RI, 2016

POP BK SD, SMP, SMA, SMK

   Disusun oleh Tim meliputi unsur pengambil kebijakan, akademisi, praktisi, dan organisasi profesi BK

   Dilakukan uji keterbacaan naskah

   Dilakukan penyelarasan naskah

   Disusun oleh Tim meliputi unsur pengambil kebijakan, akademisi, praktisi, dan organisasi profesi BK

   Dilakukan uji keterbacaan naskah

   Dilakukan penyelarasan naskah

  SOSIALISASI BK-PDPM dan POP

BK

  • 22 Des 2016 di Balikpapan =

  sosialisasi kebijakan GTK Kemdikbud RI oleh Ditjen GTK, salah satunya Kebijakan Bimbingan dan Konseling.

  • 23 Des 2016 diberikan copy fle

  POP BK SD, SMP, SMA, SMK kepada perwakilan dari 18 provinsi.

  • 27 Des 2016 dini hari

  • 27 Des 2016 dini hari

  BK PDPM dan POP BK BK PDPM dan POP BK SD, SMP, SMA, SMK SD, SMP, SMA, SMK diunggah melalui diunggah melalui hsbki.or.id hsbki.or.id

SOSIALISASI POP BK SD,SMP,SMA,SMK SOSIALISASI POP BK SD,SMP,SMA,SMK

  1. Cilacap, 13 Januari 2017 == Sekjen PB ABKIN 4. Palembang, 26 Januari 2017 == dibuka oleh Bapak Wakil Dirjen GTK Kemdikbud Dirjen GTK Kemdikbud

   Universitas HANZANWADI, Lombok Timur Universitas HANZANWADI, Lombok Timur 2. Mataram, 14 Januari 2017 == dibuka oleh Rektor 2. Mataram, 14 Januari 2017 == dibuka oleh Rektor 1. Cilacap, 13 Januari 2017 == Sekjen PB ABKIN

  3. Bandung, 16 Januari 2017 == dibuka oleh Bapak 4. Palembang, 26 Januari 2017 == dibuka oleh Bapak Wakil 3. Bandung, 16 Januari 2017 == dibuka oleh Bapak PTK a.n Ka Dinas Pendidikan Provinsi Sumsel. dan dibuka oleh Ka Dinas Pendidikan yang diwakili oleh Kabid Rektor I Universitas PGRI Palembang (H. Eddy Salam, SH., MM) dan dibuka oleh Ka Dinas Pendidikan yang diwakili oleh Kabid Rektor I Universitas PGRI Palembang (H. Eddy Salam, SH., MM) PTK a.n Ka Dinas Pendidikan Provinsi Sumsel. 5. Semarang, 7 Februari 2017, dibuka wakil Rektor 1 Universitas Waluyo Waluyo Ngudi Ngudi

  5. Semarang, 7 Februari 2017, dibuka wakil Rektor 1 Universitas Penjas dan BK 6. PPPPTK, 10-14 Februari 2017, dibuka oleh Bapak Kapus PPPPTK

  6. PPPPTK, 10-14 Februari 2017, dibuka oleh Bapak Kapus PPPPTK Penjas dan BK 8. Rencana : awal Maret 2017 di DIY 8. Rencana : awal Maret 2017 di DIY Jatim, direncanakan dibuka Bapak Mendikbud RI, dicetak @ 400 Jatim, direncanakan dibuka Bapak Mendikbud RI, dicetak @ 400 7. Rencana : 18-19 Februari 2017 = Nganjuk

  7. Rencana : 18-19 Februari 2017 = Nganjuk

  • POP BK SD, SMP, SMA,
  • POP BK SD, SMP, SMA,

  SMK bukan diterbitkan SMK bukan diterbitkan oleh ABKIN, HSBKI, oleh ABKIN, HSBKI,

IMABKIN, IBKS, ISPI,

  IMABKIN, IBKS, ISPI, MGBK tetapi MGBK tetapi

diterbitkan oleh Ditjen

diterbitkan oleh Ditjen

GTK Kemdikbud RI 2016 GTK Kemdikbud RI 2016

  • Pada tahun 2017 Satu
  • Pada tahun 2017 Satu

  Pedoman dan Satu Pedoman dan Satu Panduan Bimbingan dan Panduan Bimbingan dan Konseling : Konseling : BK PDPM, POP BK DI SD, BK PDPM, POP BK DI SD, SMP, SMP, SMA, SMK SMA, SMK Diterbitkan oleh Diterbitkan oleh

TUJUAN POP BK TUJUAN POP BK

  1.Memandu guru BK dalam

  1.Memandu guru BK dalam memfasilitasi dan memfasilitasi dan memperhatikan ragam memperhatikan ragam

kemampuan, kebutuhan,

kemampuan, kebutuhan,

dan minat sesuai dengan

dan minat sesuai dengan

karakteristik peserta didik karakteristik peserta didik

  2.Memfasilitasi guru BK

  2.Memfasilitasi guru BK dalam dalam merencanakan,melaksanak merencanakan,melaksanak an, mengevaluasi, dan an, mengevaluasi, dan tindak lanjut layanan BK tindak lanjut layanan BK

  TUJUAN POP BK : (lanjutan)

  3.Memberi acuan guru BK dalam

  3.Memberi acuan guru BK dalam

  mengembangkan program

  mengembangkan program

  layanan BK secara utuh dan

  layanan BK secara utuh dan

  optimal

  optimal

  4. Memfasilitasi guru BK dalam

  4. Memfasilitasi guru BK dalam

   menyelenggarakan BK

   menyelenggarakan BK

  5. Memberi acuan bagi

  5. Memberi acuan bagi

  pemangku

  pemangku

  

kepentingan penyelenggaraan

   kepentingan penyelenggaraan

   BK pada satuan pendidikan

   BK pada satuan pendidikan

  PENGGUNA POP BK PENGGUNA POP BK GURU BK/KONSELOR menyelenggarakan kegiatan BK berdasarkan pedoman dan panduan BK. GURU BK/KONSELOR menyelenggarakan kegiatan BK berdasarkan pedoman dan panduan BK.

  1

  1

  2 KEPALA DINAS PENDIDIKAN memberikan kebijakan yang mendukung penyelenggaraan BK di sekolah. KEPALA DINAS PENDIDIKAN memberikan kebijakan yang mendukung penyelenggaraan BK di sekolah.

  3

  3 KEPALA SEKOLAH mendukung dan memfasilitasi penyelenggaraan layanan bimbingan dan konseling. KEPALA SEKOLAH mendukung dan memfasilitasi penyelenggaraan layanan bimbingan dan konseling.

  4

  dan membina penyelenggaraan BK sebagai bagian dari program pendidikan di sekolah. PENGAWAS PENDIDIKAN mensupervisi dan membina penyelenggaraan BK sebagai bagian dari program pendidikan di sekolah.

4 PENGAWAS PENDIDIKAN mensupervisi

PENGGUNA POP BK

  (lanjutan): (lanjutan): Lembaga pendidikan yang menyiapkan Lembaga pendidikan yang menyiapkan guru BK/konselor hendaknya dalam guru BK/konselor hendaknya dalam mengembangkan kurikulum

  5 5 mengembangkan kurikulum memperhatikan Pedoman dan Panduan memperhatikan Pedoman dan Panduan Operasional Penyelenggaraan BK Operasional Penyelenggaraan BK

Organisasi profesi memberikan dukungan

Organisasi profesi memberikan dukungan

  6

  6 dalam Pengembangan Keprofesian guru dalam Pengembangan Keprofesian guru bimbingan dan konseling. bimbingan dan konseling. Komite Sekolah memberikan dukungan Komite Sekolah memberikan dukungan

  7

  7

penyelenggaraan layanan bimbingan dan

penyelenggaraan layanan bimbingan dan

konseling di sekolah. konseling di sekolah. PPPPTK Penjas dan BK menyelenggarakan

  8

  8 kegiatan pelatihan dengan memperhatikan Pedoman dan Panduan Operasional Penyelenggaraan BK

  

PENGGUNA POP (lanjutan)

PENGGUNA POP (lanjutan)

GURU MAPEL: kolaborasi dan sinergi kerja GURU MAPEL: kolaborasi dan sinergi kerja dalam upaya terselenggaranya pendidikan dalam upaya terselenggaranya pendidikan

dan tercapainya perkembangan secara utuh

dan tercapainya perkembangan secara utuh

dan optimal aspek diri peserta didik. dan optimal aspek diri peserta didik. GURU KELAS : memahami dan menerapkan GURU KELAS : memahami dan menerapkan konsep bimbingan dan konseling dalam konsep bimbingan dan konseling dalam pembelajaran agar mendukung tercapainya pembelajaran agar mendukung tercapainya perkembangan secara utuh dan optimal perkembangan secara utuh dan optimal aspek diri peserta didik. aspek diri peserta didik.

  

DEWAN PENDIDIKAN: diharapkan penguatan

DEWAN PENDIDIKAN: diharapkan penguatan

akademik dan layanan BK dilaksanakan akademik dan layanan BK dilaksanakan

secara profesional dan peran lain yang sesuai

secara profesional dan peran lain yang sesuai

dengan aturan. dengan aturan. BKD: pemenuhan jumlah dan kualifkasi BKD: pemenuhan jumlah dan kualifkasi

akademik guru BK/konselor agar layanan BK

akademik guru BK/konselor agar layanan BK

berfungsi optimal dan tugas lain yang sesuai

berfungsi optimal dan tugas lain yang sesuai

dengan aturan. dengan aturan.

  

ISI POP BK DI SD, SMP, SMA, SMK

  

ISI POP BK DI SD, SMP, SMA, SMK

  

1. SAMBUTAN DIRJEN GTK KEMDIKBUD

  

1. SAMBUTAN DIRJEN GTK KEMDIKBUD

RI RI

  2. TIM PENYUSUN PANDUAN

  2. TIM PENYUSUN PANDUAN

  3. PENDAHULUAN

  3. PENDAHULUAN

  4. PEMAHAMAN PESERTA DIDIK

  4. PEMAHAMAN PESERTA DIDIK

  5. PERENCANAAN LAYANAN BK

  5. PERENCANAAN LAYANAN BK

  6. PELAKSANAAN LAYANAN BK

  6. PELAKSANAAN LAYANAN BK

  

7. EVALUASI, PELAPORAN DAN TINDAK

  

7. EVALUASI, PELAPORAN DAN TINDAK

LANJUT LANJUT

  8.LAMPIRAN-LAMPIRAN 19

  8.LAMPIRAN-LAMPIRAN

  BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM PENDIDIKAN

PENDIDIKAN NASIONAL

  PENDIDIKAN NASIONAL

  

PENDIDIKAN adalah usaha sadar dan terencana

untuk mewujudkan suasana belajar dan proses

pembelajara n agar peserta didik secara aktif

mengembangkan potensi dirinya untuk

memiliki kekuatan spiritual keagamaan,

pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,

akhlak mulia, serta keterampilan yang

diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan

negara. (Bab I, Pasal 1, UU RI No. 20 tahun

2003 tentang Sisdiknas)

  

FUNGSI DAN TUJUAN PENDIDIKAN

NASIONAL BERFUNGSI mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,

  

BERTUJUAN untuk berkembangnya

potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta 22 bertanggungjawab. (Bab II, Pasal 3,

BIMBINGAN DAN KONSELING PENDIDIKAN NASIONAL

  Manusia Indonesia yang diharapkan = Manusia Indonesia yang diharapkan =

  • Sikap Spiritual : beriman dan
  • Sikap Spiritual : beriman dan

  

bertakwa kepada Tuhan Yang Maha

bertakwa kepada Tuhan Yang Maha

Esa Esa

  • Sikap sosial : berakhlak mulia,
  • Sikap sosial : berakhlak mulia,

  sehat, mandiri, dan demokratis serta sehat, mandiri, dan demokratis serta bertanggung jawab bertanggung jawab : berilmu

  • Pengetahuan
  • Pengetahuan : berilmu
  • Ketrampilan : cakap dan kreatif
  • Ketrampilan : cakap dan kreatif

  KOMPONEN PENDIDIKAN DI SEKOLAH

  

KOMPONEN PENDIDIKAN DI

SEKOLAH

BIMBINGAN DAN KONSELING

  

Bimbingan dan Konseling merupakan

Bimbingan dan Konseling merupakan

upaya sistematis, objektif, logis, dan

upaya sistematis, objektif, logis, dan

berkelanjutan serta terprogram yang

berkelanjutan serta terprogram yang

dilakukan oleh konselor atau guru BK

dilakukan oleh konselor atau guru BK

untuk memfasilitasi perkembangan untuk memfasilitasi perkembangan

peserta didik/konseli untuk mencapai

peserta didik/konseli untuk mencapai

kemandirian dalam kehidupannya. kemandirian dalam kehidupannya. Penerima layanan Bimbingan dan Penerima layanan Bimbingan dan Konseling pada satuan pendidikan Konseling pada satuan pendidikan disebut KONSELI. disebut KONSELI.

  • Sebutan KONSELI tertuang
  • Sebutan KONSELI tertuang

  dalam Permendiknas No, 27 dalam Permendiknas No, 27 tahun 2008 tentang SKA KK. tahun 2008 tentang SKA KK.

  • Sebutan KONSELI
  • Sebutan KONSELI

  dipergunakan untuk dipergunakan untuk membedakan dengan membedakan dengan layanan profesi lain, layanan profesi lain, misalnya misalnya Dokter – pasien Dokter – pasien Ustad – santri Ustad – santri

  

LAYANAN BIMBINGAN DAN

LAYANAN BIMBINGAN DAN

KONSELING

KONSELING

Layanan BK pada satuan Layanan BK pada satuan

  pendidikan dilakukan oleh Guru pendidikan dilakukan oleh Guru BK atau Konselor BK atau Konselor

   Tanggung jawabTanggung jawab penyelenggaraan layanan BK

  penyelenggaraan layanan BK pada satuan pendidikan pada satuan pendidikan dilakukan oleh Guru BK atau dilakukan oleh Guru BK atau Konselor Konselor 27

   Tanggung jawab pengelolaan Tanggung jawab pengelolaan program layanan BK pada

  program layanan BK pada

  

PEMAHAMAN

KARAKTERISTIK PESERTA

DIDIK

  

GURU BK PERLU MEMAHAMI

GURU BK PERLU MEMAHAMI

  

1. Karakteristik peserta didik

  

1. Karakteristik peserta didik

meliputi meliputi

aspek fsik, kognitif, sosial,

aspek fsik, kognitif, sosial,

emosi, emosi, moral dan religius moral dan religius

  2. Tugas perkembangan

  2. Tugas perkembangan peserta didik peserta didik

TEKNIK PEMAHAMAN PESERTA DIDIK/KONSELI

  

PEMANFAATAN

PEMANFAATAN

DATA HASIL ASESMEN

DATA HASIL ASESMEN

  1. PENYUSUNAN PROFIL

  1. PENYUSUNAN PROFIL PESERTA DIDIK (individual, PESERTA DIDIK (individual, kelompok, kelas) kelompok, kelas)

  

2. PENYUSUNAN PROGRAM BK

  

2. PENYUSUNAN PROGRAM BK

  3. PENYUSUNAN RPLBK

  3. PENYUSUNAN RPLBK

  

PERENCANAAN LAYANAN

BIMBINGAN DAN

KONSELING

PERENCANAAN LAYANAN

BIMBINGAN DAN

KONSELING

  PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING Disusun berdasarkan Disusun berdasarkan

  kebutuhan peserta didik kebutuhan peserta didik dan sekolah. dan sekolah.

  

TAHAP PERENCANAAN

TAHAP PERENCANAAN

PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING

PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING

  • Tahap persiapan (preparing)
  • Tahap persiapan (preparing)

  

1.Melakukan asesmen kebutuhan,

  

1.Melakukan asesmen kebutuhan,

  2.Aktiftas mendapatkan dukungan

  2.Aktiftas mendapatkan dukungan

  

3.Menetapkan dasar perencanaan

  

3.Menetapkan dasar perencanaan

  • Tahap perancangan (disigning)
  • Tahap perancangan (disigning)

  1. Menyusun program tahunan, dan

  1. Menyusun program tahunan, dan

  

2. Menyusun program semesteran

  

2. Menyusun program semesteran

  

MELAKUKAN ASESMEN

MELAKUKAN ASESMEN

  • Asesmen dilakukan dengan
  • Asesmen dilakukan dengan

  menerapkan teknik dan menerapkan teknik dan instrumen yang sesuai instrumen yang sesuai

  • Asesmen peserta didik/konseli

  • Asesmen peserta didik/konseli

  dan sekolah dan sekolah

  • Hasil asesmen menjadi dasar
  • Hasil asesmen menjadi dasar

  penyusunan program dan penyusunan program dan pemberian layanan BK pemberian layanan BK

  • Asesmen dilakukan di awal
  • Asesmen dilakukan di awal

  tahun ajaran atau di awal tahun ajaran atau di awal

AKTIVITAS MENDAPATKAN

  

DUKUNGAN

PIMPINAN DAN KOMITE SEKOLAH

  

DASAR PERENCANAAN

DASAR PERENCANAAN

LAYANAN LAYANAN

  • Asesmen kebutuhan peserta

  • Asesmen kebutuhan peserta

  didik dan sekolah, didik dan sekolah,

  • L andasan flosofs
  • Landasan flosofs
  • Teoritis/praksis Bimbingan
  • Teoritis/praksis Bimbingan

  dan konseling dan konseling

  TAHAP PERANCANGAN TAHAP PERANCANGAN (Designing) (Designing)

  1. Penyusunan program

  1. Penyusunan program tahunan tahunan

  2. Penyusunan program

  2. Penyusunan program semesteran semesteran

STRUKTUR PROGRAM TAHUNAN

  1. Rasional,

  1. Rasional,

  2. Dasar hukum,

  2. Dasar hukum,

  3. Visi dan misi,

  3. Visi dan misi,

  4. Deskripsi kebutuhan,

  4. Deskripsi kebutuhan,

  5. Tujuan,

  5. Tujuan,

  6. Komponen program,

  6. Komponen program,

  7. Bidang layanan,

  7. Bidang layanan,

  8. Rencana operasional,

  8. Rencana operasional,

  9. Pengembangan tema/topik,

  9. Pengembangan tema/topik,

  

10.Rencana evaluasi, pelaporan dan tindak

  

10.Rencana evaluasi, pelaporan dan tindak

lanjut, lanjut,

  11.Sarana prasarana, dan

  11.Sarana prasarana, dan 12.Anggaran biaya.

  12.Anggaran biaya.

1. MERUMUSKAN

  RASIONAL

2. DASAR HUKUM

  • Dasar hukum yang

  dicantumkan adalah yang menjadi landasan penyelenggaraan BK : tingkat pemerintah pusat, daerah , satuan pendidikan.

  • Penulisannya : Undang Undang,

  Peraturan Pemerintah, Peraturan Menteri, Peraturan Daerah, dan Surat Keputusan

  DASAR HUKUM, misalnya : DASAR HUKUM, misalnya :

  1. RI, UU No. 20/2003

  1. RI, UU No. 20/2003

  2. RI, UU nO. 14/2005

  2. RI, UU nO. 14/2005

  3. RI, PP 74/2008

  3. RI, PP 74/2008

  4. RI, Permendikbud 64/2014

  4. RI, Permendikbud 64/2014

  5. RI, Permendikbud 111/2014

  5. RI, Permendikbud 111/2014

  6. RI, .....?

  6. RI, .....?

  7. RI, POP BK ...SMP?, 2016, Ditjen GTK

  7. RI, POP BK ...SMP?, 2016, Ditjen GTK Kemdikbud, Kemdikbud,

  8. Gubernur/Kadinas Provinsi

  8. Gubernur/Kadinas Provinsi

  9. Bupati/wali kota/Kadinas Kab/Kota

  9. Bupati/wali kota/Kadinas Kab/Kota

  10.Kepala Sekolah

  10.Kepala Sekolah

  3. MERUMUSKAN VISI DAN

  1.Visi dan misi BK disusun MISI dengan memperhatikan tujuan dan kebijakan pendidikan serta selaras dengan visi dan misi sekolah.

  2.Visi dan misi BK yang termuat dalam program tahunan tidak harus diubah setiap tahun

  Alternatif contoh

  VISI BIMBINGAN DAN KONSELING

  • Visi Sekolah 2020:

  (SMA)

  • Visi Sekolah 2020:

  Terwujudnya sekolah unggul yang Terwujudnya sekolah unggul yang mampu menghasilkan lulusan yang mampu menghasilkan lulusan yang memiliki IMTAK dan IPTEKS. memiliki IMTAK dan IPTEKS.

  • Visi Bimbingan dan Konseling 2020:
  • Visi Bimbingan dan Konseling 2020:

  Terwujudnya layanan bimbingan dan Terwujudnya layanan bimbingan dan konseling yang profesional dalam konseling yang profesional dalam memfasilitasi perkembangan peserta memfasilitasi perkembangan peserta didik/konseli yang mandiri dan unggul didik/konseli yang mandiri dan unggul dalam IMTAK dan IPTEKS. dalam IMTAK dan IPTEKS.

  Alternatif contoh

MISI BIMBINGAN DAN

KONSELING Misi Bimbingan dan Konseling 2020.

  Misi Bimbingan dan Konseling 2020.

  1. Menyelenggarakan layanan BK yang

  1. Menyelenggarakan layanan BK yang memandirikan peserta didik/konseli memandirikan peserta didik/konseli

berdasarkan pendekatan yang humanis

berdasarkan pendekatan yang humanis

dan multikultur. dan multikultur.

  

2. Membangun kolaborasi dengan guru mata

  

2. Membangun kolaborasi dengan guru mata

pelajaran, wali kelas, orang tua, dunia pelajaran, wali kelas, orang tua, dunia usaha dan industri, dan pihak lain dalam usaha dan industri, dan pihak lain dalam rangka menyelenggarakan layanan BK rangka menyelenggarakan layanan BK

  3. Meningkatkan mutu guru BK/konselor

  3. Meningkatkan mutu guru BK/konselor melalui kegiatan pengembangan melalui kegiatan pengembangan keprofesian berkelanjutan. keprofesian berkelanjutan.

  4. MENDESKRIPSIKAN KEBUTUHAN

  4. MENDESKRIPSIKAN KEBUTUHAN

  • INSTRUMEN YANG
  • INSTRUMEN YANG

  DIGUNAKAN

  DIGUNAKAN

  • HASIL ASESMEN DALAM

  • HASIL ASESMEN DALAM

KALIMAT PERNYATAAN

KALIMAT PERNYATAAN

MEMILIH INSTRUMEN ASESMEN

  

Altenatif Contoh RUMUSAN KEBUTUHAN

Bidang Hasil Asesmen Rumusan Kebutuhan

Altenatif Contoh RUMUSAN KEBUTUHAN

Pribadi Selalu merasa tertekan Kemampuan mengelola Layanan Kebutuhan dalam kehidupan stres Sosial Interaksi dengan lawan Interaksi dengan lawan Tidak percaya diri tinggi Kepercayaan diri yang jenis Konfik dengan teman Mengelola emosi dengan jenis sesuai dengan etika dan norma yang berlaku. Belajar Sulit memahami mata Keterampilan belajar

pelajaran yang efektif

baik Karir Bingung memilih Pemahaman mengenai Malas belajar tinggi Motivasi belajar yang Belum punya cita-cita Mengidentifkasi profesi tinggi tinggi jurusan di perguruan jurusan di perguruan yang sesuai dengan

  5. MERUMUSKAN TUJUAN

  5. MERUMUSKAN TUJUAN

  • Berdasarkan deskripsi
  • Berdasarkan deskripsi

  kebutuhan peserta didik/ kebutuhan peserta didik/ konseli dan berbentuk konseli dan berbentuk perilaku yang harus perilaku yang harus dikuasai peserta dikuasai peserta didik/konseli didik/konseli

  Alternatif contoh RUMUSAN Alternatif contoh RUMUSAN

  TUJUAN TUJUAN No Bidang Kebutuhan Tujuan Layanan . Layanan

  1 Pribadi Kemampua Peserta n mengelola didik/konseli stres memiliki kemampuan mengelola stres

  2. Sosial Mengelola Peserta emosi didik/konseli dengan baik memiliki kemampuan mengelola emosi dengan baik

  

Alternatif Contoh

Alternatif Contoh

KEBUTUHAN SARANA DAN PRASARANA

KEBUTUHAN SARANA DAN PRASARANA

SARANA DAN SARANA DAN KEBUTUH PRASANA YANG PRASANA YANG TERSEDIA DIBUTUHKAN KEGIATAN TUJUAN AN Ruang kerja Ruang kerja Dimilikinya

  Sarana di satu ruangan terpisah s permanen guru BK berada guru BK sekat/pembata guru mapel mapel dan guru BK dengan ruang dengan guru ruang kerja mampu   privasi konseli menjaga Aplikasi Aplikasi Dimilikinya Dan lain-lain Dan lain-lain dan lain-lain Prasarana ITP AUM instrumentasi instrumentasi aplikasi AUM Dan lain-lain Dan lain-lain dan lain-lain

  6. MENENTUKAN KOMPONEN PROGRAM

  6. MENENTUKAN KOMPONEN PROGRAM

  LAYANAN DASAR LAYANAN DASAR LAYANAN PEMINATAN & PERENCANAAN

  INDIVIDUAL LAYANAN PEMINATAN & PERENCANAAN INDIVIDUAL LAYANAN RESPONSIF LAYANAN RESPONSIF DUKUNGA N SISTEM DUKUNGA N SISTEM 1. Pengemban gan Profesional 2. Konsultasi 3. Kolaborasi

  4. Manajemen 1. Pengemban gan Profesional 2. Konsultasi 3. Kolaborasi 4. Manajemen PESERTA DIDIK PESERTA DIDIK

  LAYANAN DASAR LAYANAN DASAR Pengertian layanan dasar: proses Pengertian layanan dasar: proses

pemberian bantuan kepada seluruh

pemberian bantuan kepada seluruh

peserta didik/konseli melalui peserta didik/konseli melalui kegiatan penyiapan pengalaman kegiatan penyiapan pengalaman terstruktur secara klasikal atau terstruktur secara klasikal atau kelompok yang dirancang dan kelompok yang dirancang dan dilaksanakan secara sistematis dilaksanakan secara sistematis dalam rangka mengembangkan dalam rangka mengembangkan kemampuan penyesuaian diri yang kemampuan penyesuaian diri yang efektif sesuai dengan tahap dan efektif sesuai dengan tahap dan

  Tujuan layanan dasar : Tujuan layanan dasar : membantu semua peserta membantu semua peserta didik/ konseli agar didik/ konseli agar memperoleh perkembangan memperoleh perkembangan

yang normal, memiliki mental

yang normal, memiliki mental

yang sehat, dan memperoleh yang sehat, dan memperoleh keterampilan hidup, atau keterampilan hidup, atau dengan kata lain membantu dengan kata lain membantu konseli agar mereka dapat konseli agar mereka dapat mencapai tugas-tugas mencapai tugas-tugas

FOKUS PENGEMBANGAN FOKUS PENGEMBANGAN

  • perkembangan pribadi,

  • perkembangan pribadi,
  • perkembangan sosial,
  • perkembangan sosial,
  • perkembangan belajar,

  • perkembangan belajar,
  • perkembangan karir.
  • perkembangan karir.

  Materi layanan dasar perlu Materi layanan dasar perlu

disusun dan secara akademik +

disusun dan secara akademik +

emperik teruji emperik teruji

  

LAYANAN PEMINATAN DAN

PERENCANAAN INDIVIDUAL PENGERTIAN PEMINATAN: PENGERTIAN PEMINATAN:

Program kurikuler yang disediakan

Program kurikuler yang disediakan

untuk mengakomodasi pilihan untuk mengakomodasi pilihan

minat, bakat dan/atau kemampuan

minat, bakat dan/atau kemampuan

peserta didik dengan orientasi peserta didik dengan orientasi pemusatan, perluasan, dan/atau pemusatan, perluasan, dan/atau pendalaman mata pelajaran pendalaman mata pelajaran dan/atau muatan kejuruan dan/atau muatan kejuruan

PENGERTIAN PERENCANAAN PENGERTIAN PERENCANAAN

  INDIVIDUAL :

  INDIVIDUAL :

Bantuan kepada peserta didik agar

Bantuan kepada peserta didik agar

mampu merumuskan dan mampu merumuskan dan melakukan aktivitas-aktivitas melakukan aktivitas-aktivitas sistematik yang berkaitan dengan sistematik yang berkaitan dengan perencanaan masa depan perencanaan masa depan berdasarkan pemahaman tentang berdasarkan pemahaman tentang

kelebihan dan kekurangan dirinya,

kelebihan dan kekurangan dirinya,

serta pemahaman terhadap serta pemahaman terhadap peluang dan kesempatan yang peluang dan kesempatan yang tersedia di lingkungannya. tersedia di lingkungannya.

  TUJUAN layanan peminatan dan perencanaan individual membantu konseli agar

1. memiliki pemahaman tentang diri dan

lingkungannya, 2. mampu merumuskan tujuan, perencanaan, atau pengelolaan terhadap perkembangan dirinya, baik menyangkut aspek pribadi, sosial belajar, maupun karir, 3. dapat melakukan kegiatan berdasarkan pemahaman, tujuan, dan

rencana yang telah dirumuskannya.

TUJUAN layanan peminatan dan perencanaan individual membantu konseli agar

1. memiliki pemahaman tentang diri dan

lingkungannya, 2. mampu merumuskan tujuan, perencanaan, atau pengelolaan terhadap perkembangan dirinya, baik menyangkut aspek pribadi, sosial belajar, maupun karir, 3. dapat melakukan kegiatan berdasarkan pemahaman, tujuan, dan

rencana yang telah dirumuskannya.

  • Meskipun peminatan dan
  • Meskipun peminatan dan

  perencanaan individual

  perencanaan individual

  ditujukan untuk seluruh

  ditujukan untuk seluruh

  

peserta didik/konseli, layanan

  peserta didik/konseli, layanan

  yang diberikan LEBIH BERSIFAT

  yang diberikan LEBIH BERSIFAT

  INDIVIDUAL karena didasarkan

  INDIVIDUAL karena didasarkan

  

atas perencanaan, tujuan dan

  atas perencanaan, tujuan dan

  keputusan yang ditentukan

  keputusan yang ditentukan

  oleh masing-masing peserta

  oleh masing-masing peserta didik/konseli. didik/konseli.

  TUJUAN peminatan dan TUJUAN peminatan dan perencanaan individual : perencanaan individual :

upaya memfasilitasi peserta

upaya memfasilitasi peserta

didik/konseli untuk didik/konseli untuk merencanakan, memonitor, merencanakan, memonitor, dan mengelola rencana dan mengelola rencana pendidikan, karir, dan pendidikan, karir, dan pengembangan pribadi- pengembangan pribadi- sosial oleh dirinya sendiri. sosial oleh dirinya sendiri.

  FOKUS PENGEMBANGAN layanan

peminatan dan perencanan individual

  1. Pemberian informasi program peminatan.

  2. Melakukan pemetaan dan

penetapan peminatan peserta

didik (pengumpulan data, analisis

data, interpretasi hasil analisis

data dan penetapan peminatan peserta didik);

  3. Layanan pilihan kelompok mapel,

mapel; bidang, program, paket

keahlian

  4. Layanan lintas minat;

  7. Pendampingan dilakukan melalui bimbingan klasikal, bimbingan kelompok, konselin individual, konseling kelompok, dan konsultasi.

  8. Pengembangan dan penyaluran.

  9. Evaluasi dan tindak lanjut.

  

WAKTU PEMILIHAN DAN PENETAPAN

WAKTU PEMILIHAN DAN PENETAPAN

PEMINATAN PESERTA DIDIK

PEMINATAN PESERTA DIDIK

Terdapat 2 alternatif: Terdapat 2 alternatif:

  1. Bersamaan dengan

  1. Bersamaan dengan Penerimaan Penerimaan Peserta Didik Baru. ATAU Peserta Didik Baru. ATAU

  2. Setelah diterima, minggu

  2. Setelah diterima, minggu pertama pertama tahun pelajaran baru. tahun pelajaran baru.

  LAYANAN RESPONSIF PENGERTIAN layanan

responsif: pemberian bantuan

kepada peserta didik/konseli yang menghadapi masalah

dan memerlukan pertolongan

dengan segera, agar peserta

didik/konseli tidak mengalami

hambatan dalam proses pencapaian tugas-tugas