MENYIAPKAN GENERASI EMAS INDONESIA 2045

MENYIAPKAN GENERASI EMAS

  INDONESIA 2045 JOKO NURKAMTO FKIP UNIVERSITAS SEBELAS MARET jokonurkamto&@gmail.com

SIAPA GENERASI EMAS 2045?

  

This is what we need to do now and in the near future mobilizing the

accumulation of an educated generation . There is no greater gift for a

nation but to prepare a generation capable of managing the nation

and country in their time. This is the generation that we are hoping for

when Indonesia celebrates 100 years of independence in 2045, the

golden generation (Muhammad Nuh [2013], Preparing the 2045

Golden Generation: Start earlier, stay longer, reach wider, p. vi).

  

Menurut BKKBN, generasi emas adalah generasi yang cerdas, kreatif,

inovatif, produktif; berkarakter kuat; damai dalam berinteraksi sosial;

sehat dan menyehatkan; serta berperadapan unggul.

TERPELAJAR CERDAS, KREATIF,

INOVATIF BERKARAKTER KUAT SEHAT DAN MENYEHATKAN BERPERADAPAN UNGGUL

  Masyarakat yang beradab adalah masyarakat yang memiliki kebudayaan luhur, teknologi canggih, sistem pemerintahan yang bersih dan adil, serta tatanan hidup yang aman dan nyaman bagi sebagian besar anggotanya.

ADA APA DI TAHUN 2045

  1945 2045

  

100 TAHUN

KEMERDEKAA

N RI

Dalam dokumen Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi

Indonesia (MP3EI) dicanangkan bahwa pada hari kemerdekaannya yang ke 100,

yaitu pada tahun 2045, diprediksi (diharapkan) Indonesia menjadi salah satu dari

BONUS DEMOGRAFI SEBAGAI MODAL

  

Jakarta (ANTARA News) – Pada tahun 2020-2030, Indonesia akan

mendapatkan bonus demograf karena pada tahun tersebut

jumlah usia angkatan kerja (15-64 tahun) mencapai sekitar 70

persen, sedangkan angkatan tidak produktif hanya sekitar 30

persen, (yaitu usia 14 tahun ke bawah dan usia di atas 65 tahun)

yang akan terjadi pada tahun 2020-2030, kata Plh Deputi Bidang

Pelatihan dan Pengembangan BKKBN Ida Bagus Permana.

Dengan demikian, pada tahun 2020-2030, Indonesia akan

memiliki sekitar 180 juta orang berusia produktif, sedang usia

tidak produktif sekitara 60 juta jiwa, atau 10 orang usia produktif

hanya menanggung 3-4 orang usia tidak produktif, sehingga akan

BONUS DEMOGRAFI SEBAGAI MODAL

  “Golden Generation” Demographic Bonus Structure of the population in 2010 2045, 2010-2035 75 + 3,853 Total of the population:

  100 years of the independence 70-74 3,376 238.5 million people High-quality education and competitiveness Universal Secondary Education o n 50-59 60-69 10,808 20,026 Ensuring all school-age population in school Basic education quality and equitable Character building u ti ib tr is d 40-49 30,730 45-54 years old A g g ro u p e 30-39 38,501

  35-44 years old 10-19 20-29 41,529 43,724

  

BONUS DEMOGRAFI: BERKAH ATAU

BENCANA?

70% ANGKATAN KERJA

  

BERKUALIT

AS

BERKAH

  

TIDAK

BERKUALIT

AS

BENCANA

KONDISI INDONESIA SAAT INI

  

Kualitas SDM Indonesia dapat dilihat antara lain dari

aspek-aspek berikut:

  1. Jumlah penduduk

  2. Peringkat HDI

  3. Peringkat daya saing

  4. Prestasi olah raga

  5. Sektor pariwisata

JUMLAH PENDUDUK

  1. Indonesia : 253.609.643

  2. Malaysia : 30.073.353

  3. Thailand : 67.741.401

  4. Philipine : 107.668.231

  5. Singapore : 5.567.301

  6. Brunei : 422.675

  7. Vietnam : 93.421.835

  8. Laos : 6.803.699

  9. Myanmar : 55.746.253

  10. Cambodia : 15.458.332 Sumbe2014

PERINGKAT HDI

  1. Singapore : 11 (Very High)

  2. Brunei : 31 (Very High)

  3. Malaysia: 62 (High)

  4. Thailand : 93 (High)

  5. Indonesia : 110 (Medium)

  6. Philipine : 115 (Medium)

  7. Vietnam : 116 (Medium)

  8. Laos : 141 (Medium)

  9. Cambodia : 143 (Medium)

  10.Myanmar : 148 (Low) Sumber:.. 2014

PERINGKAT COMPETITIVENESS

  1. Singapore : 2

  2. Malaysia : 18

  3. Thailand: 32

  4. Indonesia : 37

  5. Philipine: 47

  6. Vietnam : 56

  7. Cambodia : 90

  8. Myanmar : 131 Sumber

  

  JUARA SEA GAMES No. TAHUN TUAN RUMAH JUARA 1 1997 Indonesia Indonesia 2 1999 Brunei Thailand 3 2001 Malaysia Malaysia 4 2003 Vietnam Vietnam 5 2005 Filipina Filipina 6 2007 Thailand Thailand 7 2009 Laos

  Thailand 8 2011 Indonesia Indonesia 9 2013 Myanmar Thailand 10 2015 Singapura Thailand

SEKTOR PARIWISATA

  Delapan (8) negara terbaik ASEAN di sektor pariwisata: (1) Singapura, (2) Malaysia, (3) Thailand, (4) Brunei Darussalam, (5) Indonesia, (6) Vietnam, (7) Filipina, dan (8) Kamboja.

  Di tingkat internasional Indonesia berada di posisi 74 dari 139 negara. Negara ASEAN lain menduduki posisi sbb: Singapura (10), Malaysia (35), Thailand (41), Vietnam (80), Filipina (94), dan Kamboja (109), (The

  ASEAN Travel & Tourism Competitiveness Report

BELUM LAGI YANG INI

  

1. Di antara sekitar 4.305 perguruan tinggi (PT) di

Indonesia, berapa yang masuk 100 PT TOP di ASIA dan 500 DUNIA?

  

2. Di antara 5.133 orang profesor (dari total jumlah

dosen 220.426 orang di Indonesia), berapa orang yang telah mempublikasikan karyanya di jurnal- jurnal ilmiah interna- sional bereputasi?

  

3. Seberapa baik penguasaan bahasa Inggris

mahasiswa Indonesia sebagai salah satu bahasa yang akan kita gunakan untuk berkomunikasi dengan sesama warga negara ASEAN?

  

4. Seberapa baik penguasaan IT kita yang akan

mendukung kelancaran, kecepatan, dan keberhasilan pekerjaan kita?

  

5. Bagaimana kepiawaian kita dalam berkomunikasi

atau berdiplomasi di forum-forum internasional sehingga kita bisa memenngkan perundingan

MENGAPA INDONESIA BELUM UNGGUL?

  

Kita belum sungguh-sungguh menjalankan amanah, baik

selaku pribadi, anggota masyarakat, maupun sebagai

pejabat negara. Kita cenderung bekerja hanya untuk

memenuhi kewajiban bukan untuk berkarya --- mengha-

silkan karya monumental yang dapat dikenang oleh anak

cucu kita.

MARI KITA JAWAB BEBERAPA PERTANYAAN INI

  

1. Berapa jam dalam sehari semalam mahasiswa belajar di

luar waktu kuliah?

  

2. Seberapa banyak dan up to date referensi yang dimiliki

oleh dosen dan kemudian dibacanya?

  

3. Seberapa baik (memenuhi standard) para pemborong

memba- ngun gedung-gedung sekolah/kampus kita?

  

4. Seberapa baik warga negara kita menjalankan

kewajibannya dalam hal membayar pajak, menjaga kebersihan dan kerapihan lingkungan, berlalu lintas di

  

5. Seberapa sungguh-sungguh anggota Dewan

Perwakilan Rakyat (Daerah) kita menjalankan fungsi legislasi, penga- wasan, dan anggaran sebagaimana mestinya?

  

6. Seberapa serius Pemerintah (Daerah) menjalankan

pemerin- tahan secara terencana, bertanggungjawab, akuntabel, bersih, transparan, dan adil demi memajukan dan mense- jahterakan rakyat?

7. Seberapa kokoh dan adil para penegak hukum

  MENYIAPKAN SDM YANG BERKUALITAS (MELALUI PENDIDIKAN) Setiap Generasi Memiliki Tugas Kesejarahan Sesuai Zamannya (Mohammad NUH, 2016) Didiklah anakmu sesuai dengan zamannya. Sungguh mereka akan menghadapi masa yang berbeda dari masamu

  

FUTURE TRENDS AND PREPARING

ACADEMIC EXCELLENCE

Mengapa Kita Harus Memahami Future Trends?

  1. Perjalanan hidup kita menuju ke masa depan;

  

2. Mengetahui tentang masa depan memudahkan persiapan

yang harus dilakukan;

  

3. Kita bisa menyiapkan pemimpin yang cocok sesuai dengan

zamannya (Catatan: Sekarang kita sedang mengalami defsit pemimpin dan negarawanan yang berkualitas);

  4. Persiapan merupakan modal sukses yang luar biasa; dan

  

5. Tanpa mengetahui masa depan kita bisa terjebak dalam

  DUNIA KITA AKAN SEPERTI APA SEKITAR 20 TAHUN DARI SEKARANG? (Trilling and Fadel, 2009: xxiii)

  1. Dunia semakin “mengecil” karena terkoneksi oleh teknologi dan transportasi.

  2. Arus informasi dan media semakin deras yang memerlukan “penjinakan”

  3. Ekonomi global tidak menentu (tidak stabil) yang mempengaruhi pekerjaan dan pendapatan setiap orang

  4. Ketegangan dalam bidang sumber daya alam seperti air, makanan, dan energy

  5. Perlunya kerjasama global untuk menangani tantangan lingkungan

  6. Perhatian yang semakin meningkat tentang privasi, keamanan, dan terorisme

  7. Perlunya inovasi di bidang ekonomi agar kompetitif secara global

  Blind zone: social complexity>

cognitive capacity

(Ian Goldin, age of discovery, 2016)

  Social Complexity Misi Peeguruan Tinggi dan Prominent Persons: Mencari Jawab Blind Zone ne Zo ) Cognitive Capacity d ry in te Bl is (M

  KETERAMPILAN APA YANG DIPERLUKAN OLEH ANAK- ANAK KITA UNTUK MENGHADAPI MASA ITU? (Trilling and Fadel, 2009: xxiii) STUDENTS OUTCOMES SUPPORT SYSTEM

PENJELASAN LEARNING AND INNOVATION SKILLS:

  1.Critical thinking and problem solving

  2.Communications and collaboration Bagi bangsa Indonesia

  3.Creativity and innovation yang religius, keterampilan-

DIGITAL LITERACY SKILLS:

  keterampilan (skills)

  4.Information literacy

  5.Media literacy tersebut perlu dilandasi

  6.ICT literacy dengan nilai-nilai ketuhanan,

CAREER AND LIFE SKILLS:

  kemanusiaan, dan social

  7.Flexibility and adaptability agar hasil pendidikan

  8.Initiative and self-direction membawa maslahah.

  9.Social and cross-cultural interaction

  st

COMBINED LIST OF 21 SKILLS

  Critical thinking, problem Creativity, artistry, Perseverance, self- Research skills and solving, reasoning, curiosity, imagination, direction, planning, self- practices, interrogative analysis, interpretation, innovation, personal discipline, adaptability, questioning synthesizing information expression initiative Information and communication Oral and written Leadership, teamwork, technology (ITC) literacy, communication, public collaboration, media and internet Civic, ethical, and social-

speaking and presenting, cooperation, facility in literacy, data justice literacy

listening using virtual workspaces interpretation and analysis, computer programming Environmental and

  Economic and fnancial Global awareness, Scientifc literacy and conservation literacy, literacy, multicultural literacy, reasoning, the scientifc ecosystems entrepreneurialism humanitarianism method understanding

  Health and wellness

  Low Order Thinking Higher Order Thinking THE SKILLS NEEDED IN THE 21 st CENTURY

THE USE OF ANALYTICAL AND INFORMATION PROCESSING SKILLS

  Kompetensi Yang Dibutuhkan

  g

   2

  1 st C e n tu ry C o m p e te n c ie s, e to w n U n iv e rs it y, M a rc h

   3 , 2

  1

  6

  Higher Order Thinking Low Order Thinking LOW ORDER VS HIGHER ORDER THINKING Critical Thinking

SYSTEM APPROACH SEBUAH KENISCAYAAN

  BAGAIMANA KETERAMPILAN- KETERAMPILAN TERSEBUT “DIAJARKAN”?

  

MAKA

BIARLAH

SISWA GURU

SEBAGAI FASILITATOR

  GURU DAN MOTIVATOR LINGKUNGAN MENITIK

  BELAJAR:

BERATKAN PADA

  TERANCANG & KONTEKSTUAL METHOD OF PEMBELAJARAN

  INQUIRY SISWA SUMBER

  BELAJAR KREATIF ( KOGNITIF, MULTI DEMENSI PSIKOMOTOR, AFEKTIF- UTUH )

MENUNJUKKAN KINERJA

  P A S S Reading 10%

  IV Verbal E 20% receiving Hearing words Looking at picture 30%

  Watching video Visual 50% Looking at an exhibition receiving

  Watching a demonstration Seeing it done on location A Participating in a discussion 70% C Partici- T

  Giving a talk pating

  IV E Doing a Dramatic Presentation Simullating the Real Experience

BEBERAPA STRATEGI PEMBELAJARAN UNTUK SCL

  1. Small Group Discussion

  2. Role-Play & Simulation

  3. Case Study

  4. Discovery Learning

  5. Self-Directed Learning

  6. Cooperative Learning

  7. Collaborative Learning

  8. Contextual Instruction

  9. Project Based Learning

  Selamat Berjuang Semoga Sukses, Insya Allah