Tugas Besar Pemodelan Transportasi

  

Kata Pengantar

  Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan karunia-Nya lah kita dapat menyelesaikan laporan ini tepat pada waktunya. Kita juga ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada semua pihak dan kepada dosen . yang telah membantu dan memberikan dorongan sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan ini. Dalam hal penyusunan laporan ini, kita menyadari bahwa penyusunannya masih terdapat banyak kekurangan dan kelemahan yang terasa jauh bila dikatakan baik apalagi sempurna, oleh karena itu kita mengharapkan saran dan kritik yang membangun untuk menyempurnakan laporan selnjutnya menjadi lebih baik lagi.

  Akhir kata kita berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.

  Bandung, Mei 2015 Penyusun

  

DAFTAR ISI

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  TABEL DAFTAR

  

  

  GAMBAR DAFTAR

  

BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANGAN Bandung sebagai salah satu kota dengan kepadatan penduduk yang cukup tinggi

  menyebabkan peningkatan dalam aspek trasportasi dengan setiap harinya kemacetan yang sering terjadi menandakan bahwa pemakaian kendaraan di kota bandung meningkat dengan cepat, dengan meningkatnya volume lalu lintas kendaraan maka dibutuhkan suatu ruang parkir untuk kendaraan.

  Universitas computer Indonesia adalah salah satu tujuan daripada pelajar dari berbagai daerah, mulai dari kota bandung sendiri sampai dari luar kota, dengan demikian setiap mahasiswa menggunakan transportasi sendiri-sendiri, mulai dengan transportasi umum sampai kendaraan pribadi.

  Kendala dari salah satu transportasi tersebut adalah kendaraa pribadi, dimana UNIKOM harus menyediakan ruang parkir untuk kendaraan dosen maupun mahasiswa. Semakin bertambahnya pengguna kendaraan pribadi maka semakin banyaknya ruang yang harus disediakan untuk kebutuhan parkir.

  Sebelum adanya kebijakan pemerintah daerah tentang larangan parkir dibahu jalan mengakibatkan semakin berkurangnya lahan parkir yang ada untuk mahasiswa. Dari pihak kampus setelah didirikannya bangunan baru yang memiliki basement dua lantai untuk parkir, kini mahasiswa dan dosen dapat parkir di basement tersebut. Tetapi pada kenyataannya ruang parkir di bahu jalan masih digunakan seagai alternatif para mahasiswa untuk parkir, untuk itu karya tulis ini bertujuan untuk menganalisis kapasitas ruang parkir di bahu jalan serta mengetahui kebutuhan parkir para mahasiswam Universitas Komputer Indonesia.

  Lokasi daripada parkir yang akan ditinjau adalah sebagai berikut.

  

Gambar I-1 Lokasi Survei Lahan Parkir

Lokasi survei dibagi menjadi 3 area dapat dilihat pada gambar berikut ini.

  

Gambar I-2 Lokasi Survei Lahan Parkir area 1

  

Gambar I-3 Lokasi Survei Lahan Parkir area 2

Gambar I-4 Lokasi Survei Lahan Parkir area 3

I.2 MAKSUD DAN TUJUAN

  Karya tulis ini dimaksudkan untuk mengetahui kapasistas bahu jalan yang digunakan untuk parkir dan kebutuhan lahan parkir yang digunakan, dan tujuan dari karya tulis ini adalah agar fungsi dari bahu jalan dapat digunakan sebagaimana mestinya.

I.3 PEMBATASAN MASALAH

  Adapun pembatasan masalah dalam pengerjaan karya tulis ini sebagai berikut : 1. Melakukan survei lokasi parkir di sepanjang jalan depan kampus Unikom.

  2. Menganalisis kapasitas bahu jalan yang digunakan sebagai lahan parkir.

  3. Waktu yang dilakukan untuk survei jumlah kendaraan mulai dari jam 07.00 – 15.00.

BAB II STUDI LITERATUR II.1 PENGERTIAN PARKIR

  “Parkir adalah kendaraan tidak bergerak suatu kendaraan yang tidak bersifat sementara” (UU. RI. No 43. Th 1993). Sedangkan menurut Warpani (1990:157), parkir juga dapat didefenisikan sebagai suatu kendaraan yang berhenti untuk sementara (menurunkan muatan) atau berhenti cukup lama. Selanjunya “parkir adalah tempat khusus bagi kendaraan untuk berhenti demi keselamatan” (Ofyar, 2003). Sedangkan cara dan jenis parkir dapat diklasifikasikan menurut berbagai macam hal, diantaranya adalah sebagai berikut :

  II.2 MENURUT PENEMPATAN

  Menurut penempatannya, parkir dapat dibagi menjadi tiga yaitu; 1) parkir diluar jalan (off-street parking); 2) jenis-jenis parkir di luar jalan. Lebar tempat parkir yang direkomendasikan untuk parkir jangka lama adalah 2,30 m, dengan ukuran ini sudah tersedia jarak 0,55 m antara lebar dua mobil yang parkir berdekatan. Lebar yang direkomendasikan ini perlu ditambah hingga menjadi 2,5 m untuk menambah kemudahan berbelanja dan ini berlaku juga untuk tempat parkir yang memadai dengan ukuran 4,75 m, dengan jarak gang yang berdekatan 6 m bila sudut parkir 900. Dengan demikian lebar minimum dari dua deretan parkir adalah 15,5 m. Ukuran ini diperoleh dari (6 m). Lebar deretan parkir ini biasa disebut bay width; a) pelataran parkir di permukaan tanah; b) garasi bertingkat; c) garasi bawah tanah; d) garasi gabungan bertingkat dan bawah tanah, dan; e) garasi mekanis. 3) parkir badan jalan (on-street parking).

  II.2.1 MENURUT PENGELOLAAN

  Menurut pengelolaannya, fasilitas parkir dapat diklasifikasikan sebagai berikut: a) parkir umum; b) parkir khusus; c) parkir darurat; d) parkir taman; e) parkir gedung.

  II.2.2 MENURUT JENIS KENDARAAN

  Berdasarkan jumlah kendaraan yang mengisinya, fasilitas parkir terdiri dari: a) parkir kendaraan roda dua tidak bermotor; b) parkir kendaraan roda dua bermotor; c) parkir kendaraan roda empat atau lebih bermotor.

  II.2.3 MENURUT TUJUAN

  Berdasarkan tujuan parkirnya, suatu fasilitas parkir dapat dibagi sebagai berikut: a) parkir penumpang, dan; b) parkir barang.

  II.2.4 PENYELENGGARA PARKIR

  Bertambahnya jumlah penduduk dan meningkatnya pemiliki kendaraan menambah permintaan akan ruas jalan untuk kegiatan lalu lintas. Fasilitas parkir untuk umum juga dapat befungsi sebagai salah satu alat pengendali lalu lintas, untuk memenuhi kebutuhan tersebut maka pada kawasan-kawasan tertentu dapat yang berdiri sendiri dengan memungut bayaran.

  II.2.5 SARANA PENYELENGGARA PARKIR

  Sasaran penyelenggaraan parkir adalah; a) Untuk mengendalikan jumlah kendaraan yang masuk kesuatu kawasan; b) meningkatkan pendapatan asli daerah yang dikumpul melalui retibusi parkir; c) meningkatkan fungsi jalan sehingga sesuai dengan perannya; d) meningkatkan kelancaran dan keselamatan lalu lintas, dan; e) mendukung tindakan pembatasan lalu lintas lainnya

  II.2.6 KEWENANGAN PENYELENGGARA PARKIR

  Pasal 11 ayat 2 Undang-Undang No. 14 tahun 1992 menyebutkan bahwa fasilitas parkir untuk umum kadapat diselenggarakan oleh pemerintah, badah hukum Indonesia, atau negara Indonesia. Dalam Keputusan Menteri Perhubungan No. 66 Tahun 1993 pasal 7 ayat 2 dijelaskan bahwa izin penyelengaraan fasilitas parkir untuk umum dapat diselenggarakan untuk umum diberi oleh Bupati atau Walikota kepada daerah tingkat I. Berbeda dengan ketentuan yang berlaku sebelum ini didalam perturan pemerintahan No. 20 Tahun 1997 tentang Retribusi, retribusi parkir hanya dapat dilakukan di pinggir jalan dan pada tempat khusus parkir yang dimiliki atau dikelola oleh pemerintah daerah, sedangkan bagi pelataran atau gedung parkir tidak dapat dipungut oleh Pemerintah Daerah.

  

II.2.7 PENETAPAN LOKASI FASILITAS DAN PENYELENGGARAAN

PARKIR

  Penetapan lokasi dan pembangunan fasilitas parkir untuk umum dilakukan dengan memperhatikan: a) rencana umum tata ruang daerah; b) keselamatan dan kelancaran lalu lintas; c) kelestarian lingkungan; d) kemudahan bagi pengguna jasa. Penyelenggaraan fasilitas parkir untuk umum menurut peraturan perundangan yang berlaku dilakukan oleh: a) pemerintah; b) badan hukum Indonesia, dan; c) warga negara Indonesia

II.3 LAYOUT PARKIR

  Layout Parkir adalah suatu lahan yang digunakan untuk parkir yang diperhitungkan dengan ketentuan luas masing-masing kendaraan berbeda. Layout parkir meliputi.

  Ukuran panjang dan lebar ruang parkir biasanya disesuaikan dengan ukuran kendaraan yang parkir. Sedangkan ukuran kendaraan itu berbeda-beda. Penentuan satuan ruang parkir (SRP) tersebut dapat dilihat pada tabel 1. di bawah ini:

  

Tabel II-1 Penentuan Satuan Ruang Parkir (SRP)

  Sementara untuk penentuan satuan ruang parkir (SRP) berdasarkan jenis kendaraan dapat dilihat pada tabel 2. di bawah ini:

  

Tabel II-2 Penentuan Satuan Ruang Parkir (SRP) Berdasarkan Jenis Kendaraan

  II.3.1.1 LEBAR JALAN AKSES PARKIR

  Lebar jalan akses parkir adalah jalan atau ruang pada tempat parkir yang diperuntukkan bagi kendaraan bergerak sebelum dan sesudah parkir. Jalan akses ini sangat erat hubungannya dengan kemudahan pengemudi yang akan memarkirkan mobil atau untuk mencapai pintu keluar.

  II.3.2 PENGUKURAN PARKIR

  Dalam analisis sebuah tempat parkir ada beberapa parameter-parameter penting pada analisis tempat parkir, yaitu: a) akumulasi parkir; b) volume parkir; c) durasi.

  1. Indeks Parkir

  Jumlah kendaraan/ jam

  IP  Kapasitas Parkir

  Dimana ;

  IP : Indeks Parkir

  2. Faktor Kebutuhan Ruang Parkir

  Jumlah kendaraan/ jam FKP  Luas Lahan Parkir

  Dimana : FKP : Faktor Kebutuhan Parkir

  3. Kebutuhan Ruang Parkir

  a. Rata-rata Durasi Parkir

  Kendaraan Parkir D  Tempat yang ada

  Dimana :

  D : Rata-rata Durasi Parkir

  b. Jumlah Ruang Parkir Yang Dibutuhkan

  Jumlah kendaraan x - Rata rata durasi parkir Z  Periode waktu parkir

  Y

  X D Z 

  Dimana :

  P

  Z : Kebutuhan ruang parkir Y : jumlah kendaraan yang pakir D : Rata-rata durasi parkir P : Periode waktu parkir

BAB III METODE PENELITIAN III.1 UMUM Pada bab berikut ini akan dibahas metode penelitian yang dilakukan untuk

  mendapatkan kapasitas ruang parkir di bahu jalan Universitas Komputer Indonesia.

  Mulai Studi Literatur Pengumpulan data lapangan

  Survei jumlah kendaran  Menghitung Jumlah Kendaraan 

  Analisis Data Grafik Pola Parkir Kesimpulan dan Saran

  Selesai

Gambar III-5 Diagram Alir

III.2 STUDI LITERATUR

  Pada tahap ini penulis mengumpulkan teori-teori mengenai metode yang digunakan untuk menganalisis penggunaan lahan parkir.

  III.3 PENGUMPULAN DATA LAPANGAN

  Pengumpulan data ini berupa survei lokasi yang diakukan untuk mengetahui kondisi yang sebenarnya dilapangan diantaranya jumlah kendaraan yang parkir keluar dan masuk perjam dan luas lahan parkir.

  III.4 SURVEI JUMLAH KENDARAAN

Survei lokasi dilakukan di sepanjang jalan depan kampus Unikom,

dan dibagi menjadi tiga lokasi lokasi pertama di sebrang kampus

Unikom, lokasi kedua berada di depan tempat makan Riechese, dan

lokasi ketiga berada di depan ruko sebrang tempat makan

Riechese. Survei ini dihitung tiap jam mulai dari jam 07.00 sampai

jam 17.00.

  III.5 ANALISIS DATA LAPANGAN

  Analisis data yang dilakukan untuk mengetahui indeks parkir, faktor kebutuhan ruang parkir, dan kebutuhan ruang parkir.

  III.6 GRAFIK POLA PARKIR

  Grafik pola parkir untuk mengetahui kondisi dimana siklus parkir pada satu hari mengalami peningkatan atau menurunan.

  III.7 KESIMPULAN DAN SARAN

  Pada tahap ini dilakukan evaluasi mengenai analisis yang sudah dilakukan pada bab sebelumnya, evaluasi tersebut berupa kesimpulan untuk mengetahui hasil yang telah didapatkan. Saran dimaksudkan untuk mengetahui kendala apa saja yang di alami dalam penyusunan karya tulis ini, dan mendapatkan masukan untuk studi selanjutnya yang akan dilakukan.

  

BAB IV

ANALISIS DATA IV.1 DATA SURVEI JUMLAH KENDARAAN Data survei yang telah dilakukan ditampilkan pada table berikut ini.

Tabel IV-3 Tabel data survey di area 1

Tabel IV-4 Tabel data survey di area 2

  

Tabel IV-5 Tabel data survey di area 3

Ruang parkir.

IV.2 KAPASITAS RUANG PARKIR

  Kapasitas Ruang Parkir dihitung dengan menggunakan penentuan satuan ruang parkir (SRP) yang ada pada tabel di bab 2.

  

242

161 .

  33 

  1. Kendaraan bermotor di area 1 fasilitas

  

1.5

161

107 .

  33 

  2. Kendaraan bermotor di area 2 fasilitas

  

1.5

235

156 .

  67 

  3. Kendaraan bermotor di area 3 fasilitas

  

1.5

IV.3 ANALISIS PENGGUNAAN RUANG PARKIR DITINJAU DARI

PARKING TURN OVER

  Dalam perhitungan jumlah penggunaan ruang parkir dapat dilihat pada hasil berikut ini, adapun rumus untuk mengetahui Parking Turn Over (PTO).

  Jumlah Kendaraan Parking Turn Over  Tempat Yang Ada

  242 PTO .

  99  

  1. Kendaraan bermotor di area 1

  245.65 161

PTO

1 .

  24  

  2. Kendaraan bermotor di area 1

  130.14 235

PTO

1 .

  38  

  3. Kendaraan bermotor di area 1

  170.32 Dari hasil diatas dapat diketahui rata-rata Parking Turn Over adalah 1.20.

  

IV.4 ANALISIS PENGGUNAAN RUANG PARKIR DITINJAU DARI

DURASI PARKIR

  Presentase (%) dapat dipergunakan rumus sebagai berikut :

  Durasi Parkir Presentase (%) x 100 %  Frekuensi Parkir

  

Tabel IV-6 Tabel Frekuensi di Area 1

Tabel IV-7 Tabel Frekuensi di area 2

  

Tabel IV-8 Tabel Frekuensi di area 3

  Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa sebagian besar kendaraan yang parkir di jam 10.00 sampai jam 13.00.

IV.5 ANALISIS DURASI PARKIR MOTOR

  Dari hasil survei parkir yang dilakukan selama 10 jam, yang mana dari hasil pengelolaan data tersebut maka durasi parkir dapat diperoleh dengaan menggunakan rumus.

  Kendaraan Parkir D  Tempat yang ada

  245 D .

  99 jam 59 menit   

  1. Rata-rata durasi parkir di area 1,  

  245.65 161 D   1 . 24 jam  74 . 4 menit

   

  2. Rata-rata durasi parkir di area 2,

  130.14 235

D

1 .

  38 jam 82 menit   

  3. Rata-rata durasi parkir di area 3,  

  170.32

IV.6 ANALISIS KEBUTUUHANN RUANG PARKIR MOTOR

  Dari hasil survei parkir yang dilakukan selama 10 jam, yang mana dari hasil pengelolaan data tersebut maka kebutuhan ruang parkir dapat diperoleh dengaan menggunakan rumus.

  Jumlah Kendaraan x Rata - rata Durasi Parkir Z  Periode waktu parkir

  245 x

  0.99 Z   24 . 25 

  25 Kendaraan

  1. Kebutuhan Ruang Parkir area 1,

  10 161 x

  1.24 Z 19 .

  9

  20 Kendaraan   

  2. Kebutuhan Ruang Parkir area 2,

  10 235 x

  1.38 Z   32 . 4 

  33 Kendaraan

  3. Kebutuhan Ruang Parkir area 3,

  10 IV.7 GRAFIK Dari hasil survei diperoleh grafik parkir keluar masuk kendaraan.

  Gambar IV-6 Grafik Parkir Masuk Gambar IV-7 Grafik Parkir Keluar

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN V.1 KESIMPULAN Dari hasil perhitungan dan analisis yang dilakukan dapat disimpulkan sebagai

  berikut :

  1. Dari hasil surevi yang dilakukan bahwa, kendaraan yang parkir di area bahu jalan dan depan pertokoan, sering mengakibatkan kemacetan karena kapasitas jalan yang seharusnya digunakan sebagai jalan malah dialih fungsikan menjadi tempat parkir.

  2. Meskipun adanya tindakan dari pemerintah daerah mengenai lahan parkir di bahu jalan yang dilarang tetapi para penyedia tempat parkir masih sering menggunakan bahu jalan sebagai tempat parkir.

  3. Dari hasil analisis yang dilakukan bahwa kapasitas jalan rata-rata dari tiga area parkir adalah 142 fasilitas.

  4. Rata-rata durasi dari pemakaian lahan parkir di tiga area perkir adalah 71.8 menit atau 1.19 jam.

  5. Dan rata-rata kebutuhan parkir motor dari tiga area parkir adalah 26 motor.

V.2 SARAN

  Sebagai bahan untuk meningkatkan analisis terhadap tempat parkir sebaiknya dilakukan survei dengan durasi yang lebih lama misalkan dengan hitungan hari. Dan untuk mendapatkan hasil yang lebih baik perlu dilakukan adanya survei wawancara kepada pengguna tempat parkir.