Brozk 1956 pengukuran tubuh dan nutrisi manusia
ANTROPOMETRI
MERRYANA ADRIANI
2012
NUTRITIONAL ANTHROPOMETRY
Brozk 1956
pengukuran tubuh dan nutrisi manusia
Jellife (1965)
Pengukuran variasi dimensi tubuh dan
komposisi kotor tubuh manusia yang berbeda menurut
kelompok umur dan tingkat nutrisi.
Sekarang : pengukuran anthropometri secara luas digunakan
dalam penilaian ststus gizi pada tingkat individu dan populasi.
NUTRITIONAL
ANTHROPOMETRY
Pada tingkat individu di negara berpenghasilan rendah, secara luas
anthropometri berguna ketika terjadi keteidakseimbangan antara asupan energi
dan protein.
Pada tingkat populasi, anthropometri berperan penting dalam
menetapkan target intervensi melalui skrening, penilaian respon
intervensi, identifikasi kekurangan gizi dan pemantauan gizi.
NUTRITIONAL
ANTHROPOMETRY
Di negara maju, anthropometri dipakai untuk
kepentingan klinis dalam mendiagnosa kegagalan
tumbuh kembang dan kelebihan berat badan pada anak.
ANTROPOMETRI
Adalah suatu pengukuran dari bermacammacam ukuran fsik dan komposisi tubuh
pada berbagai kelompok umur dan tingkat
gizinya
Ukuran fsik : Tinggi Badan (TB), Berat
Badan (BB), Lingkar Kepala, Lingkar
Lengan Atas (LILA)
Komposisi tubuh : Tebal Lemak, Fat Mass,
Fat Free Mass
Berbagai kelompok umur : standar
berbeda untuk tingkat umur tertentu
misal: untuk balita lain dengan untuk
dewasa
Tingkat gizi : status gizi baik, status gizi
PENGUKURAN ANTROPOMETRI
Pengukuran antropometri dibagi menjadi 2 macam :
1.
Penilaian ukuran tubuh
2.
Pengukuran komposisi tubuh
PENGUKURAN KOMPOSISI
TUBUH
Pengukuran komposisi tubuh dikelompokkan menjadi
2 macam pengukuran yaitu :
1.
Pengukuran massa lemak tubuh
2.
Pengukuran massa bebas lemak tubuh
1. Pengukuran Fisik
Pengukuran fsik dapat digunakan :
untuk mengidentifkasikan apakah
penderita kekurangan energi saja / protein
saja / energi dan protein atau tidak
untuk memonitor apakah ada perubahan
setelah dilakukan intevensi / therapi gizi
Beberapa Cara Pengukuran Fisik
Pengukuran
Tinggi Badan
Dilakukan pada anak dan orang dewasa yang dapat
berdiri
Pengukuran Panjang Badan
Untuk bayi atau anak < 2 tahun
Pengukuran Lingkar Kepala
Untuk mengukur pertumbuhan otak
Pengukuran Berat Badan
Dilakukan pada bayi dengan timbangan bayi
Dilakukan untuk anak dan orang dewasa yang dapat
berdiri dengan menggunakan “beam balance scale”
Pengukuran Panjang Lutut
Untuk mereka yang tidak bisa beridiri atau mengalami
kelainan pertumbuhan tulang belakang untuk
memperkirakan Tinggi Badannya
Pengukuran Fisik Antropometri
Hasil pengukuran fsik dinyatakan
dalam bentuk parameter antara
lain : Berat Badan (BB) dalam kg,
Tinggi Badan ( TB ) dalam m,
Panjang Badan (PB) dalam cm,
Panjang Lutut (PL) dalam cm,
Lingkar Kepala (LK) dalam cm
PARAMETER BERAT BADAN
BERAT BADAN ADALAH :
SENSITIFITAS DAN SPESIFIKASI
PARAMETER BERAT BADAN
SENSITIFITAS PARAMETER BERAT BADAN
Sensitif terhadap perubahan karena penyakit
SPESIFIKASI PARAMETER BERAT BADAN
Spesifik
ALAT UKUR BERAT BADAN
Timbangan adalah alat ukur untuk
menentukan berat atau massa obyek.
Timbangan digunakan dalam aplikasi
industri dan komersial.
Skala medis khusus dan skala kamar
mandi digunakan untuk mengukur berat
badan manusia
SENSITIFITAS DAN SPESIFIKASI
ALAT UKUR BERAT BADAN
SENSITIFITAS ALAT UKUR BERAT BADAN
Kelompok Umur
SPESIFIKASI ALAT UKUR BERAT BADAN
PARAMETER TINGGI BADAN
Tergantung pada faktor lingkungan dan
genetik. Tinggi badan manusia beragam
menurut pengukuran antropometri.
Kelainan variasi tinggi badan (sekitar
20% penyimpangan dari rata-rata)
menyebabkan seseorang mengalami
gigantisme atau dwarfisme, bila tak lebih
dari variasi tersebut masih bisa dikatakan
normal.
Pertumbuhan rata-rata untuk setiap jenis kelamin
dalam populasi berbeda secara bermakna, di
mana pria dewasa rata-rata lebih tinggi daripada
wanita dewasa. Selain itu, tinggi badan manusia
juga berbeda menurut kelompok etnis
Pertumbuhan tinggi badan biasanya berhenti
ketika lempeng pertumbuhan (lempeng efifisis) di
ujung tulang menutup. Penutupan ini terjadi
sekitar usia 16 tahun pada wanita atau 18 tahun
pada pria. Tetapi, kadang-kadang pada sebagian
orang, baru menutup pada usia sekitar 20-21
tahun
Namun ada beberapa informasi yang
menyebutkan tinggi badan khususnya
pada tulang rawan intervertebralis dan
efifisis masih dapat bertumbuh pada usia
diatas 25 tahun
Rumus untuk menghitung Panjang Lutut
disebut RUMUS CHUMLEA bila Tinggi
Badan tidak dapat diukur karena
ostoporosis, sakit dsb :
Pria TB (cm)=(2,02 x PL (cm)) – ( 0,04 x
umur (thn)) + 64,19
Wanita TB (cm)=(1,83 x PL (cm)) – ( 0,24
x Umur (thn))+ 84,88
SENSITIFITAS DAN SPESIFIKASI
PARAMETER TINGGI BADAN
SENSITIFITAS PARAMETER TINGGI BADAN
SPESIFIKASI PARAMETER TINGGI BADAN
ALAT UKUR TINGGI BADAN
microtoise staturmeter alat ukur tinggi badan 200
cm
adalah alat yang digantung di tembok setinggi
200 cm atau 2 meter dari lantai.
tata cara pengukuran : merapat tegak di
tembok dan berada tepat di bawah staturemeter.
Seorang asisten atau temannya akan menarik
staturmeter hingga pas ubun-ubun kepala,
dan membaca hasil pengukuran pada jendela
micro-toise yaitu berupa angka dalam satuan
centimeter.
SENSITIFITAS DAN SPESIFIKASI
ALAT UKUR TINGGI BADAN
SENSITIFITAS ALAT UKUR TINGGI BADAN
sensitif
SPESIFIKASI ALAT UKUR TINGGI BADAN
Spesifik unutk mengukur tinggi badan
PARAMETER LINGKAR KEPALA
Dapat digunakan untuk menilai status gizi proteinenergi pada masa 2 tahun pertama kehidupan.
Pada keadaan kurang gizi kronik pada masa awal
kehidupan atau terjadinya gangguan perkembangan
janin semasa dalam kandungan akan mengakibatkan
menurunnya jumlah sel otak dan pada akhirnya
akan berpengaruh pada lingkar kepala.
Di atas usia 2 tahun, pengukuran lingkar kepala
tidak lagi bermanfaat karena perkembangannya
sangat lambat.
LINGKAR KEPALA
Ukuran rata-rata lingkar kepala bayi ketika lahir
adalah 34-35 cm.
Lingkar kepala ini akan bertambah 2 cm per
bulan pada usia 0-3 bulan.
usia 4-6 bulan akan bertambah 1 cm per bulan,
usia 6-12 bulan pertambahannya 0,5 cm per
bulan.
LINGKAR KEPALA
Jika ukuran lingkar kepala bayi lebih kecil
daripada ukuran normalnya, maka disebut
kelainan mikrosefali.
Sebaliknya, bila ukuran lingkaran kepala si bayi
lebih besar daripada ukuran normalnya, dikatakan
kelainan makrosefali.
Biasanya kelainan mikrosefali dan makrosefali
dibawa sejak lahi
Namun ada juga kasus-kasus mikrosefali atau
makrosefali yang familial atau normal
SENSITIFITAS DAN SPESIFIKASI
PARAMETER LINGKAR KEPALA
SENSITIFITAS PARAMETER LINGKAR
KEPALA
Indikator ini tidaklah terlalu sensitif untuk menilai status
gizi, selain itu banyak faktor lain yang
mempengaruhinya seperti penyakit, genetik, dan adat
tertentu .
Cukup sensitif untuk anak usia 2 tahun
SPESIFIKASI PARAMETER LINGKAR KEPALA
Spesifik unutk menentukan lingkar kepala
anak usia 2 tahun
ALAT UKUR LINGKAR
KEPALA
Cara: melingkarkan alat ukur berupa pita seperti
yang digunakan oleh tukang jahit di kepala bayi,
tepat di atas alis dan telinga bayi
lingkar kepala ini wajib dilakukan secara rutin pada
bayi kurang dari usia 2 tahun. Ukuran lingkar kepala
ini penting karena berkaitan dengan volume otak
Lingkar kepala berkaitan erat dengan volume otak,
artinya kalau lingkaran kepala anak dalam usia
tertentu kurang dari nilai yang normal, kemungkinan
volume otak kurang dari cukup.
Sedangkanberbagai gerakan yang ada merupakan
kombinasi dari kemampuan otak dan organ gerak
yangbersangkutan
SENSITIFITAS DAN SPESIFIKASI
ALAT UKUR LINGKAR KEPALA
SENSITIFITAS ALAT UKUR LINGKAR
KEPALA
-
SPESIFIKASI ALAT UKUR LINGKAR KEPALA
-
PARAMETER
LINGKAR LENGAN ATAS ( LILA )
Pada masa pertumbuhan bayi dan balita,
berlangsung perubahan ukuran dan jumlah
sel, serta jaringan intraseluler pada tubuh
bayi dan balita. dengan kata lain ukuranukuran
tubuhnya
akan
membesar,
misalnya ditandai dengan meningkatnya
berat dan tinggi badan, ukuran lingkar
kepala, lingkar lengan atas, menguatnya
tulang dan membesarnya otot, dan
bertambahnya organ tubuh lain seperti
rambut, kuku, gigi, dan sebagainya
LINGKAR LENGAN ATAS
Salah satu cara untuk mengetahui baik atau tidaknya
pertumbuhan anak, adalah dengan menukur lingkar lengan
atasnya.
berdasarkan standar Walanski,perkembangan ukuran lingkar
lengan atas bayi dan balita berdasarkan umur terbilang normal
pada ukuran berikut:
6- 8 bulan 14.75 cm
9-11 bulan 15.10 cm
1 tahun 16.00 cm
2 tahun 16.25 cm
3 tahun 16.50 cm
4 tahun 16.75 cm
5 tahun 17.00 cm
LINGKAR LENGAN ATAS
Lingkaran lengan atas adalah suatu cara
untuk menghitung skala gizi wanita usia
subur, baik ibu hamil maupun calon ibu
untuk mengidentifikasi wanita yang
mempunyai resiko melahirkan bayi berat
badan rendah (BBLR
SENSITIFITAS DAN SPESIFIKASI
LINGKAR LENGAN ATAS
SENSITIFITAS PARAMETER LINGKAR
LENGAN ATAS
Tidak sensitif
SPESIFIKASI PARAMETER LINGKAR
LENGAN ATAS
Tidak spesifik ,
ALAT UKUR
LINGKAR LENGAN ATAS
alat ukur
SENSITIFITAS DAN SPESIFIKASI
ALAT UKUR
LINGKAR LENGAN ATAS
SENSITIFITAS ALAT UKUR LINGKAR
LENGAN ATAS
-
SPESIFIKASI ALAT UKUR LINGKAR LENGAN
ATAS
-
BOROBUDUR SUNRISE
Indikator Pengukuran Fisik
Antropometri
Berdasarkan pengukuran tersebut maka ada
beberapa indikator yang dapat digunakan, bisa
satu atau dua indeks atau dalam bentuk rasio
Indeks : BB/U, TB/U, BB/TB
Rasio : BB/TB²
INDEKS ANTROPOMETRI
o
Indeks antropometri diperoleh melalui kombinasi
pengukuran.
o
Indeks BB/U, jumlah triseps dan lipatan kulit
subscapular, rasio lingkar pinggang-panggul.
o
Indeks sangat penting dalam penafsiran pengukuran.
PEMILIHAN INDEKS
ANTROPOMETRI
Khususnya pertimbangan sensitifitas, spesifisitas, dan
nilai prediktif dari indeks antropometri
Indeks sensitif menunjukkan perubahan besar selama
kekurangan gizi dan setelah intervensi gizi serta
secara tepat mengidentifikasi individu yang bebarbenar kekurangan gizi
Konsekuensinya adalah, indeks antropometri dengan
sensitifitas tinggi seharusnya digunakan untuk sistem
penilaian gizi yang melibatkan skreening,
pengawasan atau sebuah intervensi (Ruel et al., 1995).
SPESIFIKASI
ANTROPOMETRI
Indeks
antropometri
dengan
spesifikasi
tinggi
digunakan untuk mengidentifikasi orang sehat secara
tepat, maka dengan demikian menghindari intervensi
gizi yang tidak dibutuhkan.
SENSITIFITAS
ANTROPOMETRI
Indeks sensitif menunjukkan
perubahan besar selama kekurangan
gizi dan setelah intervensi gizi serta
secara tepat mengidentifikasi
individu yang bebar-benar
kekurangan gizi
SENSITIFITAS DAN
SPESIFIKASI
Baik
sensitifitas
dan
spesifisitas
sebuah
indeks
antropometri adalah bervariasi menurut usia, cutoff point
yang digunakan, dan keparahan serta prevalensi masalah
gizi dalam populasi.
Semua
faktor
ini
harus
dipertimbangkan
menentukan suatu indeks antropometri.
ketika
BERAT BADAN MENURUT TINGGI
BADAN ( BB/U )
Berat badan anak akan selalu tumbuh
seiring bertambahnya usia. Berdasarkan
usia dan jenis kelaminnya, bisa dilihat
berapa rentang normal berat badan s
anak.
Indeks ini sangat labil berat badan yang
sangat tergantung pada umur, dimana
pada umur ini anak sangat mudah
terserang infeksi sehingga berat badan
menjadi parameter yan sangat labil dan
indeks BB/U menjadi sangat labil pada
usa balita
BERAT BADAN MENURUT TINGGI
BADAN ( BB/TB)
TINGGI BADAN MENURUT UMUR
(TB/U)
Tinggi dan berat badan anak akan selalu
tumbuh seiring bertambahnya usia.
Berdasarkan usia dan jenis kelaminnya,
bisa dilihat berapa rentang normal tinggi
badan serta berat badan anak.
Menggambarkan pertumbuhan masa lalu
banyak berkaitan dengan pertumbuhan
tulang skeletal
Banyak faktor sosiobudaya yang
melatarbelakakngi pertumbuhan tinggi
badan
TRISEP DAN LILA
Kombinasi lipatan kulit triseps dan LILA bisa
digunakan untuk
mengestimasi area lengan tengah atas dan lemak
lengan tengah atas, dimana masing-masing bisa
mengestimasi massa otot dan kandungan lemak tubuh.
INDEKS MASSA TUBUH
Sedangkan kombinasi lain seperti:
Indeks Massa Tubuh (BB/TB2) dan
Rasio lingkar pinggang-panggul digunakan dalam
studi populasi sebagai
indikator kegemukan dan massa lemak dalam perut.
STANDAR ANTROPOMETRI
menindaklanjuti pencanangan World Health
Organization (WHO) pada bulan April tahun
2006 tentang pemberlakuan standar
antropometri WHO 2005 menggantikan standar
antropometri WHO-NCHS 1977, maka perlu
dilakukan penyesuaian terhadap standar
antropometri yang sudah ada di Indonesia;
STANDAR ANTROPOMETRI
Bentuk dan pengembangan KMS ditentukan
oleh rujukan atau standar antropometri yang
dipakai, tujuan pengembangan KMS serta
sasaran pengguna. KMS di Indonesia telah
mengalami 3 kali perubahan.
KMS yang pertama dikembangkan pada tahun
1974 dengan menggunakan rujukan Harvard.
Pada tahun 1990 KMS revisi dengan
menggunakan rujukan WHO NCHS.
Pada tahun 2008, KMS balita direvisi
berdasarkan Standar AntropometriWHO 2005.
Standar Pengukuran Fisik
Antropometri
Standar Lokal :
Kartu Menujut Sehat (KMS) yang
merupakan modifkasi dari standar WHO
Standar Internasional
Standar NCHS
Direkomendasikan oleh WHO untuk
menjadi standar internasional, standar ini
sudah mencerminkan populasi sampel dari
beberapa negara menurut umur dan jenis
kelamin
Standard Pengukuran Fisik
Antropometri
Standar Harvard
NCHS lebih teliti dibanding dengan
Harvard, populasi yang digunakan lebih
sedikit (dari 2 negara bagian di Amerika
Serikat : Boston dan Iowa)
Standar WHO
Merupakan modifkasi dari standar NCHS
Digunakan untuk negara yang belum
mempunyai standar
Dibedakan menurut umur dan jenis kelamin
Hanya untuk balita saja umur 0 – 5 tahun
WHO-NCHS
WHO-NCHS
WHO-NCHS
WHO - 2005
BB/U WHO - 2005
BB/U
WHO - 2005
IMT/U atau BMI/AGE
WHO - 2005
BMI/AGE atau IMT/U
WHO - 2005
TABEL INDEKS PERTUMBUHAN
MENURUT Z-SCORE ( WHO-2005)
Z - SCORE
INDEKS
PERTUMBUHAN
PB/U atau TB/U BB/U
BB/PB atau BB/
TB
IMT/U
LIHAT CATATAN 1
SANGAT GEMUK
SANGAT GEMUK
DIATAS 2
GEMUK
GEMUK
DIATAS 1
RISIKO GEMUK
(LIHAT CAT. 3)
RISIKO GEMUK
(LIHAT CAT. 3)
DIATAS 3
LIHAT
CATATAN 2
0 (ANGKA
MEDIAN)
DIBAWAH -1
DIBAWAH -2
PENDEK (LIHAT CAT
4)
STUNTING
BB KURANG
KURUS
WASTING
KURUS
WASTING
DIBAWAH -3
SANGAT PENDEK
( LIHAT CAT 4)
SEVERE STUNTING
BB SANGAT
KURANG
SANGAT KURUS
SEVERE
WASTING
SANGAT KURUS
SEVERE
WASTING
CATATAN UNTUK INDEKS
PERTUMBUHAN
CATATAN 1 :
Seorang anak pada kategori ini termasuk
sangat tinggi dan biasanya tidak menjadi
masalah kecuali anak yang sang sangat
tinggi mungkin mengalami gangguan
endokrin seperti adanya tumor yang
memproduksi hormon pertumbuhan.
Rujuklah anak ersebut jika diduga
menalami gangguan endokrin ( misal anak
yang tinggi sekali menurut umurnya
sedangkan orang tuanya normal )
CATATAN UNTUK INDEKS
PERTUMBUHAN
CATATAN 2
Seorang anak berdasarkan BB/U
pada kategori ini kemungkinan
mempunyai masalah
pertumbuhan tetapi lebih baik
bila anak ini dinilai berdasarkan
indikator BB/PB atau BB/TB atau
IMT/U
CATATAN UNTUK INDEKS
PERTUMBUHAN
CATATAN 3
Hasil plotting diatas 1 meunjukkan
kemungkinan risiko. Bila kecenderungannya
menuju garis z-score 2 berarti risiko lebih
pasti
CATATAN 4
Anak yang pendek atau angat pendek,
kemungkinan akan menjadi gemuk bila
mendapat intervensi yang salah
WHO - 2005
Klasifkasi Pengukuran Fisik
Antropometri
Klasifkasi digunakan untuk menentukan
tingkat status gizi
Pemilihan klasifkasi tergantung pada
tujuan penelitian, parameter dan indeks
yang digunakan pada pengukuran fsik.
MACAM
KLASIFIKASI ANTROPOMETRI
DARI TAHUN KE TAHUN
Beberapa Macam Klasifkasi
Klasifkasi Gomez
Menggunakan indeks BB/U
Standar Harvard
Untuk menentukan tingkat status gizi
Status gizi normal bila BB/U > 90%
Malnutrisi ringan bila BB/U 76 - 90 %
Malnutrisi sedang bila BB/U 61 – 75 %
Malnutrisi berat bila BB/U ≤ 60%
lanjutan...
Klasifkasi Wellcome
Menggunakan indeks BB/U dengan standar
Harvard
Membedakan apakah malnutrisi ini marasmus
ataukah kwashiorkhor dengan melihat adanya
oedema atau tidak
Kwashiorkor bila BB/U 60 – 80 % dan ada oedema
Marasmus bila BB/U < 60% dan tidak ada oedema
Marasmic Kwashiorkor bila BB/U < 60% dan ada
oedema
Under Weight bila BB/U 60 – 80% dan tidak ada
oedema
lanjutan .....
Klasifkasi Waterlow
Menggunakan indeks TB/U dan BB/TB
Menggunakan standar Harvard
Untuk membedakan wasting dan stunting
Wasting bila TB/U > 90% dan BB/TB < 80%
Stunting bila TB/U < 90% dan BB/TB > 80%
Stunting dan Wasting bila TB/U < 90% dan
BB/TB < 80%
Normal bila TB/U > 90% dan BB/TB > 80%
INDEX MASA TUBUH (IMT)
IMT = Berat Badan (kg) / Tinggi Badan (m) x Tinggi
Badan (m)
Klasifkasi :
Kurus
Kekurangan Berat Badan Tingkat Berat bila IMT < 17,0
Kekurangan Berat Badan Tingkat Ringan bila IMT
antara 17,0 – 18,5
Normal bila IMT antara 18,5 – 25,0
Gemuk
Kelebihan Berat Badan Tingkat Ringan bila IMT antara
> 25,0 – 27,0
Kelebihan Berat Badan Tingkat Berat bila IMT > 27,0
INDEKS MASSA TUBUH
INDEKS MASSA TUBUH
( INDONESIA )
2. Pengukuran Komposisi Tubuh
Pengukuran komposisi tubuh ini ada kaitannya
dengan pengukuran lemak/timbunan lemak dan
bagian lain yang tidak ada lemak (otot)
Pengukuran komposisi lemak ini penting untuk
mengetahui apakah individu menderita
malnutrisi / tidak
Pengukuran ini banyak dilakukan di Rumah
Sakit untuk mengetahui pasien menderita
malnutrisi akut atau malnutrisi kronis
Selain itu juga untuk memonitor perubahan
fsik akibat terapi nutrisi pada waktu yang lama
Sedangkan di masyarakat untuk mengetahui
efektiftas dari program gizi
Macam Pengukuran Komposisi
Tubuh
1. Pengukuran Skinfold Thickness
Triceps skinfold
Biceps skinfold
Subscapular skinfold
Suprailiaca skinfold
Midaxillary skinfold
2. Pengukuran Lingkar Lengan Atas
TRICEPS SKINFOLD
CARA PEMGUKURAN
TRICEPS SKINFOLD
triceps skinfold thickness
measurement
TRICEPS
Triceps
The athlete’s arm
to hang naturally
by their side.
The assistant takes
a
vertical
fold
midway
between
the shoulder and
the elbow on the
back of the arm.
SUBSCAPULA
Subscapula
The assistant takes
a
diagonal
fold
across the back,
just
below
the
shoulder blade.
BICEPS
Biceps
The athlete’s arm
to hang naturally
by their side. The
assistant takes a
vertical
fold
midway
between
the shoulder and
the elbow on the
front of the arm.
SUPRAILIAC
Suprailiac
The assistant takes
a diagonal fold just
above the hip
bone.
Total body weight includes Lean Body Mass
(bone, muscle, skin, and fluids) and Body
Fat (adipose tissue and subcutaneous fat).
Body fat is expressed as a percentage of
total body weight. A minimal amount of
Essential Fat (about 2-4% for Men and 8 12% for women) is necessary for normal
physiological functioning and good health.
MENGHITUNG FAT MASS (LEMAK)
DAN FAT FREE MASS (OTOT)
1. Hitung umur dalam tahun dan berat badan dalam kg
2. Ukur skinfold thickness (tebal lemak dibawah kulit)
dalam mm pada tempat biceps, triceps, subscapular
dan suprailiac
3. Jumlahkan tebal lemak dari keempat skinfold
thickness
4. Ukur nilai logaritma dari keempat penjumlahan
skinfold
thicness
lanjutan......
Menghitung body density (D dalam g / cc)
Untuk laki-laki:
17-19 D=1.1620 -0.0630 x (logΣ)
20-29D=1.1631-0.0632 x (logΣ)
30-39D=1.1422-0.0544 x (logΣ)
40-49D=1.1620-0.0700 x (logΣ)
50+
D=1.1715-0.0779 x (logΣ)
Untuk perempuan :
17-19 D=1.1549 -0.0678 x (logΣ)
20-29D=1.1599-0.0717 x (logΣ)
30-39D=1.1423-0.0632 x (logΣ)
40-49D=1.1333-0.0612 x (logΣ)
50+
D=1.1339-0.0645 x (logΣ)
lanjutan......
Fat mass (kg) = Berat Badan (kg) x 4,95/D
– 4,5
Fat Free Mass (kg) = Berat Badan (kg) – fat
mass(kg)
Kemudian lihat kategori dalam tabel
triceps skinfold thickness table
BODY – FAT - PERCENTAGE
Excess body fat has been
associated with a number of
health risks, including heart
disease, diabetes, hypertension,
arthritis, gall bladder disease,
cirrhosis of the liver, hernia,
intestinal obstruction, and sleep
disorders
Total body weight includes Lean Body Mass
(bone, muscle, skin, and fluids) and Body
Fat (adipose tissue and subcutaneous fat).
Body fat is expressed as a percentage of
total body weight. A minimal amount of
Essential Fat (about 2-4% for Men and 8 12% for women) is necessary for normal
physiological functioning and good health.
Typical % Body Fat (Wilmore 1994)
The average man has 15 to 17% body
fat, while the average woman is between
18 and 22%. Typical values for elite
athletes are 6% to 12% for men and 12%
to 20% for women.
The following table details the
percentage body fat for male and female
athletes for a variety of sports.
ANALYSIS
Analysis of the result is by comparing it
with the results of previous tests.
It is expected that, with appropriate
training and diet between each test, the
analysis would indicate an improvement
in the percentage body fat
REABILITY
Test reliability refers to the degree to
which a test is consistent and stable in
measuring what it is intended to
measure. Reliability will depend upon
how strict the test is conducted
The following link provides a variety of
factors that may infuence the results and
therefore the test reliability.
VALIDITY
Test validity refers to the degree to which
the test actually measures what it claims
to measure and the extent to which
inferences, conclusions, and decisions
made on the basis of test scores are
appropriate and meaningful
This test provides a means to monitor
the efect of training on the athlete's
physical development.
The test is not a good predictor of
percentage body fat, however it can be
used to indicate changes in body
ADVANTAGES AND DISADVANTAGES
•
•
•
•
•
Advantages
Minimal equipment required
Simple to set up and conduct
Can be conducted almost anywhere
Disadvantages
Specialist equipment required - Skinfold
callipers
Assistant required to administer the test
TERIMAKASIH
ATAS PERHATIAANYA
lestarikan budaya
peninggalan leluhur bangsa
Indonesia, yang kini kian
punah dimakan
perkembangan zaman
MERRYANA ADRIANI
2012
NUTRITIONAL ANTHROPOMETRY
Brozk 1956
pengukuran tubuh dan nutrisi manusia
Jellife (1965)
Pengukuran variasi dimensi tubuh dan
komposisi kotor tubuh manusia yang berbeda menurut
kelompok umur dan tingkat nutrisi.
Sekarang : pengukuran anthropometri secara luas digunakan
dalam penilaian ststus gizi pada tingkat individu dan populasi.
NUTRITIONAL
ANTHROPOMETRY
Pada tingkat individu di negara berpenghasilan rendah, secara luas
anthropometri berguna ketika terjadi keteidakseimbangan antara asupan energi
dan protein.
Pada tingkat populasi, anthropometri berperan penting dalam
menetapkan target intervensi melalui skrening, penilaian respon
intervensi, identifikasi kekurangan gizi dan pemantauan gizi.
NUTRITIONAL
ANTHROPOMETRY
Di negara maju, anthropometri dipakai untuk
kepentingan klinis dalam mendiagnosa kegagalan
tumbuh kembang dan kelebihan berat badan pada anak.
ANTROPOMETRI
Adalah suatu pengukuran dari bermacammacam ukuran fsik dan komposisi tubuh
pada berbagai kelompok umur dan tingkat
gizinya
Ukuran fsik : Tinggi Badan (TB), Berat
Badan (BB), Lingkar Kepala, Lingkar
Lengan Atas (LILA)
Komposisi tubuh : Tebal Lemak, Fat Mass,
Fat Free Mass
Berbagai kelompok umur : standar
berbeda untuk tingkat umur tertentu
misal: untuk balita lain dengan untuk
dewasa
Tingkat gizi : status gizi baik, status gizi
PENGUKURAN ANTROPOMETRI
Pengukuran antropometri dibagi menjadi 2 macam :
1.
Penilaian ukuran tubuh
2.
Pengukuran komposisi tubuh
PENGUKURAN KOMPOSISI
TUBUH
Pengukuran komposisi tubuh dikelompokkan menjadi
2 macam pengukuran yaitu :
1.
Pengukuran massa lemak tubuh
2.
Pengukuran massa bebas lemak tubuh
1. Pengukuran Fisik
Pengukuran fsik dapat digunakan :
untuk mengidentifkasikan apakah
penderita kekurangan energi saja / protein
saja / energi dan protein atau tidak
untuk memonitor apakah ada perubahan
setelah dilakukan intevensi / therapi gizi
Beberapa Cara Pengukuran Fisik
Pengukuran
Tinggi Badan
Dilakukan pada anak dan orang dewasa yang dapat
berdiri
Pengukuran Panjang Badan
Untuk bayi atau anak < 2 tahun
Pengukuran Lingkar Kepala
Untuk mengukur pertumbuhan otak
Pengukuran Berat Badan
Dilakukan pada bayi dengan timbangan bayi
Dilakukan untuk anak dan orang dewasa yang dapat
berdiri dengan menggunakan “beam balance scale”
Pengukuran Panjang Lutut
Untuk mereka yang tidak bisa beridiri atau mengalami
kelainan pertumbuhan tulang belakang untuk
memperkirakan Tinggi Badannya
Pengukuran Fisik Antropometri
Hasil pengukuran fsik dinyatakan
dalam bentuk parameter antara
lain : Berat Badan (BB) dalam kg,
Tinggi Badan ( TB ) dalam m,
Panjang Badan (PB) dalam cm,
Panjang Lutut (PL) dalam cm,
Lingkar Kepala (LK) dalam cm
PARAMETER BERAT BADAN
BERAT BADAN ADALAH :
SENSITIFITAS DAN SPESIFIKASI
PARAMETER BERAT BADAN
SENSITIFITAS PARAMETER BERAT BADAN
Sensitif terhadap perubahan karena penyakit
SPESIFIKASI PARAMETER BERAT BADAN
Spesifik
ALAT UKUR BERAT BADAN
Timbangan adalah alat ukur untuk
menentukan berat atau massa obyek.
Timbangan digunakan dalam aplikasi
industri dan komersial.
Skala medis khusus dan skala kamar
mandi digunakan untuk mengukur berat
badan manusia
SENSITIFITAS DAN SPESIFIKASI
ALAT UKUR BERAT BADAN
SENSITIFITAS ALAT UKUR BERAT BADAN
Kelompok Umur
SPESIFIKASI ALAT UKUR BERAT BADAN
PARAMETER TINGGI BADAN
Tergantung pada faktor lingkungan dan
genetik. Tinggi badan manusia beragam
menurut pengukuran antropometri.
Kelainan variasi tinggi badan (sekitar
20% penyimpangan dari rata-rata)
menyebabkan seseorang mengalami
gigantisme atau dwarfisme, bila tak lebih
dari variasi tersebut masih bisa dikatakan
normal.
Pertumbuhan rata-rata untuk setiap jenis kelamin
dalam populasi berbeda secara bermakna, di
mana pria dewasa rata-rata lebih tinggi daripada
wanita dewasa. Selain itu, tinggi badan manusia
juga berbeda menurut kelompok etnis
Pertumbuhan tinggi badan biasanya berhenti
ketika lempeng pertumbuhan (lempeng efifisis) di
ujung tulang menutup. Penutupan ini terjadi
sekitar usia 16 tahun pada wanita atau 18 tahun
pada pria. Tetapi, kadang-kadang pada sebagian
orang, baru menutup pada usia sekitar 20-21
tahun
Namun ada beberapa informasi yang
menyebutkan tinggi badan khususnya
pada tulang rawan intervertebralis dan
efifisis masih dapat bertumbuh pada usia
diatas 25 tahun
Rumus untuk menghitung Panjang Lutut
disebut RUMUS CHUMLEA bila Tinggi
Badan tidak dapat diukur karena
ostoporosis, sakit dsb :
Pria TB (cm)=(2,02 x PL (cm)) – ( 0,04 x
umur (thn)) + 64,19
Wanita TB (cm)=(1,83 x PL (cm)) – ( 0,24
x Umur (thn))+ 84,88
SENSITIFITAS DAN SPESIFIKASI
PARAMETER TINGGI BADAN
SENSITIFITAS PARAMETER TINGGI BADAN
SPESIFIKASI PARAMETER TINGGI BADAN
ALAT UKUR TINGGI BADAN
microtoise staturmeter alat ukur tinggi badan 200
cm
adalah alat yang digantung di tembok setinggi
200 cm atau 2 meter dari lantai.
tata cara pengukuran : merapat tegak di
tembok dan berada tepat di bawah staturemeter.
Seorang asisten atau temannya akan menarik
staturmeter hingga pas ubun-ubun kepala,
dan membaca hasil pengukuran pada jendela
micro-toise yaitu berupa angka dalam satuan
centimeter.
SENSITIFITAS DAN SPESIFIKASI
ALAT UKUR TINGGI BADAN
SENSITIFITAS ALAT UKUR TINGGI BADAN
sensitif
SPESIFIKASI ALAT UKUR TINGGI BADAN
Spesifik unutk mengukur tinggi badan
PARAMETER LINGKAR KEPALA
Dapat digunakan untuk menilai status gizi proteinenergi pada masa 2 tahun pertama kehidupan.
Pada keadaan kurang gizi kronik pada masa awal
kehidupan atau terjadinya gangguan perkembangan
janin semasa dalam kandungan akan mengakibatkan
menurunnya jumlah sel otak dan pada akhirnya
akan berpengaruh pada lingkar kepala.
Di atas usia 2 tahun, pengukuran lingkar kepala
tidak lagi bermanfaat karena perkembangannya
sangat lambat.
LINGKAR KEPALA
Ukuran rata-rata lingkar kepala bayi ketika lahir
adalah 34-35 cm.
Lingkar kepala ini akan bertambah 2 cm per
bulan pada usia 0-3 bulan.
usia 4-6 bulan akan bertambah 1 cm per bulan,
usia 6-12 bulan pertambahannya 0,5 cm per
bulan.
LINGKAR KEPALA
Jika ukuran lingkar kepala bayi lebih kecil
daripada ukuran normalnya, maka disebut
kelainan mikrosefali.
Sebaliknya, bila ukuran lingkaran kepala si bayi
lebih besar daripada ukuran normalnya, dikatakan
kelainan makrosefali.
Biasanya kelainan mikrosefali dan makrosefali
dibawa sejak lahi
Namun ada juga kasus-kasus mikrosefali atau
makrosefali yang familial atau normal
SENSITIFITAS DAN SPESIFIKASI
PARAMETER LINGKAR KEPALA
SENSITIFITAS PARAMETER LINGKAR
KEPALA
Indikator ini tidaklah terlalu sensitif untuk menilai status
gizi, selain itu banyak faktor lain yang
mempengaruhinya seperti penyakit, genetik, dan adat
tertentu .
Cukup sensitif untuk anak usia 2 tahun
SPESIFIKASI PARAMETER LINGKAR KEPALA
Spesifik unutk menentukan lingkar kepala
anak usia 2 tahun
ALAT UKUR LINGKAR
KEPALA
Cara: melingkarkan alat ukur berupa pita seperti
yang digunakan oleh tukang jahit di kepala bayi,
tepat di atas alis dan telinga bayi
lingkar kepala ini wajib dilakukan secara rutin pada
bayi kurang dari usia 2 tahun. Ukuran lingkar kepala
ini penting karena berkaitan dengan volume otak
Lingkar kepala berkaitan erat dengan volume otak,
artinya kalau lingkaran kepala anak dalam usia
tertentu kurang dari nilai yang normal, kemungkinan
volume otak kurang dari cukup.
Sedangkanberbagai gerakan yang ada merupakan
kombinasi dari kemampuan otak dan organ gerak
yangbersangkutan
SENSITIFITAS DAN SPESIFIKASI
ALAT UKUR LINGKAR KEPALA
SENSITIFITAS ALAT UKUR LINGKAR
KEPALA
-
SPESIFIKASI ALAT UKUR LINGKAR KEPALA
-
PARAMETER
LINGKAR LENGAN ATAS ( LILA )
Pada masa pertumbuhan bayi dan balita,
berlangsung perubahan ukuran dan jumlah
sel, serta jaringan intraseluler pada tubuh
bayi dan balita. dengan kata lain ukuranukuran
tubuhnya
akan
membesar,
misalnya ditandai dengan meningkatnya
berat dan tinggi badan, ukuran lingkar
kepala, lingkar lengan atas, menguatnya
tulang dan membesarnya otot, dan
bertambahnya organ tubuh lain seperti
rambut, kuku, gigi, dan sebagainya
LINGKAR LENGAN ATAS
Salah satu cara untuk mengetahui baik atau tidaknya
pertumbuhan anak, adalah dengan menukur lingkar lengan
atasnya.
berdasarkan standar Walanski,perkembangan ukuran lingkar
lengan atas bayi dan balita berdasarkan umur terbilang normal
pada ukuran berikut:
6- 8 bulan 14.75 cm
9-11 bulan 15.10 cm
1 tahun 16.00 cm
2 tahun 16.25 cm
3 tahun 16.50 cm
4 tahun 16.75 cm
5 tahun 17.00 cm
LINGKAR LENGAN ATAS
Lingkaran lengan atas adalah suatu cara
untuk menghitung skala gizi wanita usia
subur, baik ibu hamil maupun calon ibu
untuk mengidentifikasi wanita yang
mempunyai resiko melahirkan bayi berat
badan rendah (BBLR
SENSITIFITAS DAN SPESIFIKASI
LINGKAR LENGAN ATAS
SENSITIFITAS PARAMETER LINGKAR
LENGAN ATAS
Tidak sensitif
SPESIFIKASI PARAMETER LINGKAR
LENGAN ATAS
Tidak spesifik ,
ALAT UKUR
LINGKAR LENGAN ATAS
alat ukur
SENSITIFITAS DAN SPESIFIKASI
ALAT UKUR
LINGKAR LENGAN ATAS
SENSITIFITAS ALAT UKUR LINGKAR
LENGAN ATAS
-
SPESIFIKASI ALAT UKUR LINGKAR LENGAN
ATAS
-
BOROBUDUR SUNRISE
Indikator Pengukuran Fisik
Antropometri
Berdasarkan pengukuran tersebut maka ada
beberapa indikator yang dapat digunakan, bisa
satu atau dua indeks atau dalam bentuk rasio
Indeks : BB/U, TB/U, BB/TB
Rasio : BB/TB²
INDEKS ANTROPOMETRI
o
Indeks antropometri diperoleh melalui kombinasi
pengukuran.
o
Indeks BB/U, jumlah triseps dan lipatan kulit
subscapular, rasio lingkar pinggang-panggul.
o
Indeks sangat penting dalam penafsiran pengukuran.
PEMILIHAN INDEKS
ANTROPOMETRI
Khususnya pertimbangan sensitifitas, spesifisitas, dan
nilai prediktif dari indeks antropometri
Indeks sensitif menunjukkan perubahan besar selama
kekurangan gizi dan setelah intervensi gizi serta
secara tepat mengidentifikasi individu yang bebarbenar kekurangan gizi
Konsekuensinya adalah, indeks antropometri dengan
sensitifitas tinggi seharusnya digunakan untuk sistem
penilaian gizi yang melibatkan skreening,
pengawasan atau sebuah intervensi (Ruel et al., 1995).
SPESIFIKASI
ANTROPOMETRI
Indeks
antropometri
dengan
spesifikasi
tinggi
digunakan untuk mengidentifikasi orang sehat secara
tepat, maka dengan demikian menghindari intervensi
gizi yang tidak dibutuhkan.
SENSITIFITAS
ANTROPOMETRI
Indeks sensitif menunjukkan
perubahan besar selama kekurangan
gizi dan setelah intervensi gizi serta
secara tepat mengidentifikasi
individu yang bebar-benar
kekurangan gizi
SENSITIFITAS DAN
SPESIFIKASI
Baik
sensitifitas
dan
spesifisitas
sebuah
indeks
antropometri adalah bervariasi menurut usia, cutoff point
yang digunakan, dan keparahan serta prevalensi masalah
gizi dalam populasi.
Semua
faktor
ini
harus
dipertimbangkan
menentukan suatu indeks antropometri.
ketika
BERAT BADAN MENURUT TINGGI
BADAN ( BB/U )
Berat badan anak akan selalu tumbuh
seiring bertambahnya usia. Berdasarkan
usia dan jenis kelaminnya, bisa dilihat
berapa rentang normal berat badan s
anak.
Indeks ini sangat labil berat badan yang
sangat tergantung pada umur, dimana
pada umur ini anak sangat mudah
terserang infeksi sehingga berat badan
menjadi parameter yan sangat labil dan
indeks BB/U menjadi sangat labil pada
usa balita
BERAT BADAN MENURUT TINGGI
BADAN ( BB/TB)
TINGGI BADAN MENURUT UMUR
(TB/U)
Tinggi dan berat badan anak akan selalu
tumbuh seiring bertambahnya usia.
Berdasarkan usia dan jenis kelaminnya,
bisa dilihat berapa rentang normal tinggi
badan serta berat badan anak.
Menggambarkan pertumbuhan masa lalu
banyak berkaitan dengan pertumbuhan
tulang skeletal
Banyak faktor sosiobudaya yang
melatarbelakakngi pertumbuhan tinggi
badan
TRISEP DAN LILA
Kombinasi lipatan kulit triseps dan LILA bisa
digunakan untuk
mengestimasi area lengan tengah atas dan lemak
lengan tengah atas, dimana masing-masing bisa
mengestimasi massa otot dan kandungan lemak tubuh.
INDEKS MASSA TUBUH
Sedangkan kombinasi lain seperti:
Indeks Massa Tubuh (BB/TB2) dan
Rasio lingkar pinggang-panggul digunakan dalam
studi populasi sebagai
indikator kegemukan dan massa lemak dalam perut.
STANDAR ANTROPOMETRI
menindaklanjuti pencanangan World Health
Organization (WHO) pada bulan April tahun
2006 tentang pemberlakuan standar
antropometri WHO 2005 menggantikan standar
antropometri WHO-NCHS 1977, maka perlu
dilakukan penyesuaian terhadap standar
antropometri yang sudah ada di Indonesia;
STANDAR ANTROPOMETRI
Bentuk dan pengembangan KMS ditentukan
oleh rujukan atau standar antropometri yang
dipakai, tujuan pengembangan KMS serta
sasaran pengguna. KMS di Indonesia telah
mengalami 3 kali perubahan.
KMS yang pertama dikembangkan pada tahun
1974 dengan menggunakan rujukan Harvard.
Pada tahun 1990 KMS revisi dengan
menggunakan rujukan WHO NCHS.
Pada tahun 2008, KMS balita direvisi
berdasarkan Standar AntropometriWHO 2005.
Standar Pengukuran Fisik
Antropometri
Standar Lokal :
Kartu Menujut Sehat (KMS) yang
merupakan modifkasi dari standar WHO
Standar Internasional
Standar NCHS
Direkomendasikan oleh WHO untuk
menjadi standar internasional, standar ini
sudah mencerminkan populasi sampel dari
beberapa negara menurut umur dan jenis
kelamin
Standard Pengukuran Fisik
Antropometri
Standar Harvard
NCHS lebih teliti dibanding dengan
Harvard, populasi yang digunakan lebih
sedikit (dari 2 negara bagian di Amerika
Serikat : Boston dan Iowa)
Standar WHO
Merupakan modifkasi dari standar NCHS
Digunakan untuk negara yang belum
mempunyai standar
Dibedakan menurut umur dan jenis kelamin
Hanya untuk balita saja umur 0 – 5 tahun
WHO-NCHS
WHO-NCHS
WHO-NCHS
WHO - 2005
BB/U WHO - 2005
BB/U
WHO - 2005
IMT/U atau BMI/AGE
WHO - 2005
BMI/AGE atau IMT/U
WHO - 2005
TABEL INDEKS PERTUMBUHAN
MENURUT Z-SCORE ( WHO-2005)
Z - SCORE
INDEKS
PERTUMBUHAN
PB/U atau TB/U BB/U
BB/PB atau BB/
TB
IMT/U
LIHAT CATATAN 1
SANGAT GEMUK
SANGAT GEMUK
DIATAS 2
GEMUK
GEMUK
DIATAS 1
RISIKO GEMUK
(LIHAT CAT. 3)
RISIKO GEMUK
(LIHAT CAT. 3)
DIATAS 3
LIHAT
CATATAN 2
0 (ANGKA
MEDIAN)
DIBAWAH -1
DIBAWAH -2
PENDEK (LIHAT CAT
4)
STUNTING
BB KURANG
KURUS
WASTING
KURUS
WASTING
DIBAWAH -3
SANGAT PENDEK
( LIHAT CAT 4)
SEVERE STUNTING
BB SANGAT
KURANG
SANGAT KURUS
SEVERE
WASTING
SANGAT KURUS
SEVERE
WASTING
CATATAN UNTUK INDEKS
PERTUMBUHAN
CATATAN 1 :
Seorang anak pada kategori ini termasuk
sangat tinggi dan biasanya tidak menjadi
masalah kecuali anak yang sang sangat
tinggi mungkin mengalami gangguan
endokrin seperti adanya tumor yang
memproduksi hormon pertumbuhan.
Rujuklah anak ersebut jika diduga
menalami gangguan endokrin ( misal anak
yang tinggi sekali menurut umurnya
sedangkan orang tuanya normal )
CATATAN UNTUK INDEKS
PERTUMBUHAN
CATATAN 2
Seorang anak berdasarkan BB/U
pada kategori ini kemungkinan
mempunyai masalah
pertumbuhan tetapi lebih baik
bila anak ini dinilai berdasarkan
indikator BB/PB atau BB/TB atau
IMT/U
CATATAN UNTUK INDEKS
PERTUMBUHAN
CATATAN 3
Hasil plotting diatas 1 meunjukkan
kemungkinan risiko. Bila kecenderungannya
menuju garis z-score 2 berarti risiko lebih
pasti
CATATAN 4
Anak yang pendek atau angat pendek,
kemungkinan akan menjadi gemuk bila
mendapat intervensi yang salah
WHO - 2005
Klasifkasi Pengukuran Fisik
Antropometri
Klasifkasi digunakan untuk menentukan
tingkat status gizi
Pemilihan klasifkasi tergantung pada
tujuan penelitian, parameter dan indeks
yang digunakan pada pengukuran fsik.
MACAM
KLASIFIKASI ANTROPOMETRI
DARI TAHUN KE TAHUN
Beberapa Macam Klasifkasi
Klasifkasi Gomez
Menggunakan indeks BB/U
Standar Harvard
Untuk menentukan tingkat status gizi
Status gizi normal bila BB/U > 90%
Malnutrisi ringan bila BB/U 76 - 90 %
Malnutrisi sedang bila BB/U 61 – 75 %
Malnutrisi berat bila BB/U ≤ 60%
lanjutan...
Klasifkasi Wellcome
Menggunakan indeks BB/U dengan standar
Harvard
Membedakan apakah malnutrisi ini marasmus
ataukah kwashiorkhor dengan melihat adanya
oedema atau tidak
Kwashiorkor bila BB/U 60 – 80 % dan ada oedema
Marasmus bila BB/U < 60% dan tidak ada oedema
Marasmic Kwashiorkor bila BB/U < 60% dan ada
oedema
Under Weight bila BB/U 60 – 80% dan tidak ada
oedema
lanjutan .....
Klasifkasi Waterlow
Menggunakan indeks TB/U dan BB/TB
Menggunakan standar Harvard
Untuk membedakan wasting dan stunting
Wasting bila TB/U > 90% dan BB/TB < 80%
Stunting bila TB/U < 90% dan BB/TB > 80%
Stunting dan Wasting bila TB/U < 90% dan
BB/TB < 80%
Normal bila TB/U > 90% dan BB/TB > 80%
INDEX MASA TUBUH (IMT)
IMT = Berat Badan (kg) / Tinggi Badan (m) x Tinggi
Badan (m)
Klasifkasi :
Kurus
Kekurangan Berat Badan Tingkat Berat bila IMT < 17,0
Kekurangan Berat Badan Tingkat Ringan bila IMT
antara 17,0 – 18,5
Normal bila IMT antara 18,5 – 25,0
Gemuk
Kelebihan Berat Badan Tingkat Ringan bila IMT antara
> 25,0 – 27,0
Kelebihan Berat Badan Tingkat Berat bila IMT > 27,0
INDEKS MASSA TUBUH
INDEKS MASSA TUBUH
( INDONESIA )
2. Pengukuran Komposisi Tubuh
Pengukuran komposisi tubuh ini ada kaitannya
dengan pengukuran lemak/timbunan lemak dan
bagian lain yang tidak ada lemak (otot)
Pengukuran komposisi lemak ini penting untuk
mengetahui apakah individu menderita
malnutrisi / tidak
Pengukuran ini banyak dilakukan di Rumah
Sakit untuk mengetahui pasien menderita
malnutrisi akut atau malnutrisi kronis
Selain itu juga untuk memonitor perubahan
fsik akibat terapi nutrisi pada waktu yang lama
Sedangkan di masyarakat untuk mengetahui
efektiftas dari program gizi
Macam Pengukuran Komposisi
Tubuh
1. Pengukuran Skinfold Thickness
Triceps skinfold
Biceps skinfold
Subscapular skinfold
Suprailiaca skinfold
Midaxillary skinfold
2. Pengukuran Lingkar Lengan Atas
TRICEPS SKINFOLD
CARA PEMGUKURAN
TRICEPS SKINFOLD
triceps skinfold thickness
measurement
TRICEPS
Triceps
The athlete’s arm
to hang naturally
by their side.
The assistant takes
a
vertical
fold
midway
between
the shoulder and
the elbow on the
back of the arm.
SUBSCAPULA
Subscapula
The assistant takes
a
diagonal
fold
across the back,
just
below
the
shoulder blade.
BICEPS
Biceps
The athlete’s arm
to hang naturally
by their side. The
assistant takes a
vertical
fold
midway
between
the shoulder and
the elbow on the
front of the arm.
SUPRAILIAC
Suprailiac
The assistant takes
a diagonal fold just
above the hip
bone.
Total body weight includes Lean Body Mass
(bone, muscle, skin, and fluids) and Body
Fat (adipose tissue and subcutaneous fat).
Body fat is expressed as a percentage of
total body weight. A minimal amount of
Essential Fat (about 2-4% for Men and 8 12% for women) is necessary for normal
physiological functioning and good health.
MENGHITUNG FAT MASS (LEMAK)
DAN FAT FREE MASS (OTOT)
1. Hitung umur dalam tahun dan berat badan dalam kg
2. Ukur skinfold thickness (tebal lemak dibawah kulit)
dalam mm pada tempat biceps, triceps, subscapular
dan suprailiac
3. Jumlahkan tebal lemak dari keempat skinfold
thickness
4. Ukur nilai logaritma dari keempat penjumlahan
skinfold
thicness
lanjutan......
Menghitung body density (D dalam g / cc)
Untuk laki-laki:
17-19 D=1.1620 -0.0630 x (logΣ)
20-29D=1.1631-0.0632 x (logΣ)
30-39D=1.1422-0.0544 x (logΣ)
40-49D=1.1620-0.0700 x (logΣ)
50+
D=1.1715-0.0779 x (logΣ)
Untuk perempuan :
17-19 D=1.1549 -0.0678 x (logΣ)
20-29D=1.1599-0.0717 x (logΣ)
30-39D=1.1423-0.0632 x (logΣ)
40-49D=1.1333-0.0612 x (logΣ)
50+
D=1.1339-0.0645 x (logΣ)
lanjutan......
Fat mass (kg) = Berat Badan (kg) x 4,95/D
– 4,5
Fat Free Mass (kg) = Berat Badan (kg) – fat
mass(kg)
Kemudian lihat kategori dalam tabel
triceps skinfold thickness table
BODY – FAT - PERCENTAGE
Excess body fat has been
associated with a number of
health risks, including heart
disease, diabetes, hypertension,
arthritis, gall bladder disease,
cirrhosis of the liver, hernia,
intestinal obstruction, and sleep
disorders
Total body weight includes Lean Body Mass
(bone, muscle, skin, and fluids) and Body
Fat (adipose tissue and subcutaneous fat).
Body fat is expressed as a percentage of
total body weight. A minimal amount of
Essential Fat (about 2-4% for Men and 8 12% for women) is necessary for normal
physiological functioning and good health.
Typical % Body Fat (Wilmore 1994)
The average man has 15 to 17% body
fat, while the average woman is between
18 and 22%. Typical values for elite
athletes are 6% to 12% for men and 12%
to 20% for women.
The following table details the
percentage body fat for male and female
athletes for a variety of sports.
ANALYSIS
Analysis of the result is by comparing it
with the results of previous tests.
It is expected that, with appropriate
training and diet between each test, the
analysis would indicate an improvement
in the percentage body fat
REABILITY
Test reliability refers to the degree to
which a test is consistent and stable in
measuring what it is intended to
measure. Reliability will depend upon
how strict the test is conducted
The following link provides a variety of
factors that may infuence the results and
therefore the test reliability.
VALIDITY
Test validity refers to the degree to which
the test actually measures what it claims
to measure and the extent to which
inferences, conclusions, and decisions
made on the basis of test scores are
appropriate and meaningful
This test provides a means to monitor
the efect of training on the athlete's
physical development.
The test is not a good predictor of
percentage body fat, however it can be
used to indicate changes in body
ADVANTAGES AND DISADVANTAGES
•
•
•
•
•
Advantages
Minimal equipment required
Simple to set up and conduct
Can be conducted almost anywhere
Disadvantages
Specialist equipment required - Skinfold
callipers
Assistant required to administer the test
TERIMAKASIH
ATAS PERHATIAANYA
lestarikan budaya
peninggalan leluhur bangsa
Indonesia, yang kini kian
punah dimakan
perkembangan zaman