Analisis Teks Media massa koran

KULIAH ANALISIS TEKS MEDIA

MODEL-MODEL ANALISIS TEKS
MEDIA
SEMANTIC ANALYSIS (1-2)
TM dan
11-12
Jurusan Komunikasi
Penyiaran Islam (KPI)
Fakultas Dakwah UNHASY
Tebuireng Jombang
Dosen:
Sokhi Huda
6/23/18

1

ANALISIS SEMIOTIK (SEMIOTIC
ANALYSIS)
Konsep Dasar
1. Semiotic analysis adalah analisis tentang

tanda. Semiologi: ilmu tentang tanda.
2. Semiotic berusaha mengungkap dan
menyadari kekuatan ‘bahasa’ sebagai
‘wadah’ isi pikiran manusia.
3. Pendekatan dan metode semiotic berfokus
pada pencarian jejak-jejak makna,
menemukan kode-kode dan sistem-sistem
yang mengkonstruksi makna.

6/23/18

2

ANALISIS SEMIOTIK (SEMIOTIC
ANALYSIS)
Bahasa sebagai Sistem Tanda
1. Bahasa merupakan medium utama dari
karya sastra, seni, dan sebagainya.
2. Bahasa sebagai ujaran yang dihasilkan dari
alat ucap dan ekspresi budaya manusia

mengandung kekuatan tanda di dalamnya.
3. Kekuatan tanda itu muncul dari hubungan
tanda dengan tanda (sintaksis), hubungan
tanda dengan maknanya (semantik), dan
hubungan tanda dengan pengguna
(pragmatik).
6/23/18

3

Semiotic Analysis (Lanjutan)
4. Model-model semanic anslysis (SA) adalah:
a. SA model Charles Sanders Peirce (1839-1914):
analisis karya seni (umumnya lukisan dan
sastra),
b. SA model Ferdinand de Saussure (1857-1913):
analisis karya seni (umumnya sastra),
c. SA model Roland Barthes (1915-1950): analsis
kebudayaan (khususnya mitos),
mempraktikkan model linguistik dan semiologi

Saussure,
d. SA model Michel Camille Riffaterre (19242006): analisis karya seni (umumnya sastra;
puisi).
6/23/18

4

1. Semantic Analysis
Model Charles
Sanders Peirce
(1839-1914)

6/23/18

5

1. SA Model Charles Sander Pierce
a. Konsep dasar: analisis karya seni (umumnya lukisan
dan sastra)
b. Pierce merupakan seorang ahli filsafat dan logika.

Istilah semiotika dimunculkan oleh Pierce sebagai
padanan kata logika. Menurut Peirce, logika
mempelajari cara bernalar dan sesuai dengan
hipotesisnya. Penalaran dilakukan melalui tandatanda. Menurut Peirce, ”kehidupan manusia dipenuhi
dengan tanda, dengan perantaraan tanda-tanda,
proses kehidupan menjadi lebih efisien, dengan
perantaraan tanda-tanda pula manusia dapat
berkomunikasi dengan sesamanya sekaligus
mengadakan pemahaman yang lebih baik terhadap
dunia. Dengan demikian manusia adalah homo
semioticus” (Ratna, 2004:97).
6/23/18

6

1. SA Model Charles Sander Pierce
Teori Meaning Triangle Charles Sander
Pierce
Representament


Interpretant

Object

6/23/18

7

1. SA Model C.S. Pierce (Lanjutan)
Sistem Analisis SA Model C.S. Pierce
Meaning Triangle C.S .
Pierce
Representament

Interpretant

Object

Hubungan
Triadik

Representa
ment:
• Qualisign
• Sinsign
• Legisign

Object:
• Iconic
sinsign
• Index
• Symbol

Interpretant:
• Rhematic
sinsign
• Dicent sinsign
• Argument

Objek Penelitian
6/23/18


8

1. SA Model C.S. Pierce (Lanjutan)
Qualisign: kualitas terjauh yang dimiliki tanda.
2) Iconic sinsign: tanda yang memperlihatkan kemiripan.
3) Rhematic indexical sinsign: tanda berdasarkan pengalaman.
langsung, yang secara langsung menarik perhatian karena
kehadirannya.
4) Dicent sinsign: tanda memberikan informasi tentang sesuatu.
5) Iconic legisign: tanda yang menginformasikan norma atau hukum.
6) Rhematic indexical legisign: tanda yang mengacu kepada objek
tertentu.
7) Dicent indexial legisign: tanda yang bermakna informasi dan
menunjuk subjek informasi.
8) Rhematic symbol atau symbolic tanda yang dihubungkan dengan
objek melalui asosiasi ide umum.
9) Dicent symbol atau symbolic: tanda yang langsung
menghubungkan dengan objek melalui asosiasi dalam otak.
10)Argument: tanda yang merupakan inferensi seseorang terhadap

sesuatu berdasarkan alasan tertentu.
1)

6/23/18

9

1. SA Model C.S. Pierce (Lanjutan)

6/23/18

10

1. SA Model C.S. Pierce (Lanjutan)
Contoh Operasional Semantic Analysis Model
C.S. Pierce
Arief Budhiman (Skripsi Fisipol UKI Bandung,
2013)
ANALISIS SEMIOTIK CHARLES SANDER PIERCE MENGENAI
LUKISAN ABSTRAK IBU DAN ANAK KARYA AGUNG

WIWEKAPUTRA
Objek Penelitian:
Lukisan Abstrak Ibu dan Anak Karya Agung Wiwekaputra

6/23/18

1. SA Model C.S. Pierce (Lanjutan)
Hasil Penelitian dan Pembahasan
Representament
Qualisigns

Sinsigns

Legisigns

Terdapat 2 unsur
yang memiliki
filosofi, yaitu
gambar seorang
ibu dan anaknya.

Dari kedua unsur
tersebut
mempunyai kesan
pertalian kasih
sayang dan
perhatian ibu
terhadap anaknya.

Hubungan antara
gambar dengan arti
objeknya. Kasih sayang
dan perhatian
merupakan ciri
tersendiri dari seorang
ibu. Pada dasarnya
wanita mempunyai
sifat kelembutan, dan
kelembutan tersebut
menjadikan identitas
pada lukisan abstrak

Ibu dan Anak ini.

Kedekatan seorang
ibu dengan anaknya
dan selalu menjaga
anaknya dari kecil
hingga dewasa. Inti
makna dari lukisan
Ibu dan Anak ini
adalah ikatan batin
yang sangat kuat
antara ibu dan
anaknya.

6/23/18

1. SA Model C.S. Pierce (Lanjutan)
Icon
Dalam lukisan
abstrak ini terdapat
sosok Ibu yang
sedang
menggendong
anaknya yang
dalam keseharian
pemaknaan
gambar dalam
lukisan abstraknya
ini eksis atau
memang sering
terjadi.

Object
Index

Symbol

Dalam lukisan
abstrak Ibu dan
Anak ini pelukis
memasukkan
gambar seorang
anak yang
sedang
digendong agar
karakter seorang
ibu yang penuh
kelembutan tidak
hilang.

Menyimbolkan kasih
sayang, kedekatan
dan perhatian ibu
terhadap anaknya
dengan
menggambarkan
ibu sedang
menggendong
anaknya, serta
menempatkan
warna merah dan
kuning.
6/23/18

1. SA Model C.S. Pierce (Lanjutan)

Rhematic Sinsign
Dalam lukisan
abstrak Ibu dan
Anak yaitu
terdapat garisgaris yang
membentuk
dengan
kelengkungan
bidang garis
tersebut dan
divisualisasikan
seperti wujud
manusia.

Interpretant
Dicent Sinsign

Argument
Adanya tulisan
Argument dalam
“Agung W, 2003”.
lukisan abstrak
“Agung W”
Ibu dan Anak
menginformasikan adalah sebuah
pelukis dari lukisan
lukisan abstrak
abstrak tersebut,
dengan objek
dan “2003” adalah
wujud manusia
tahun dimana
didalamnya.
pelukis membuat
lukisan tersebut.

6/23/18

1. SA Model C.S. Pierce (Lanjutan)
KESIMPULAN
1.

Representasi pada lukisan abstrak Ibu dan Anak adalah 2 elemen
penting, yaitu objek gambar seorang ibu dan anaknya yang masingmasing elemen tersebut mempunyai arti kedekatan, kasih sayang dan
ikatan batin yang sangat kuat di antara keduanya yang divisualisasikan
oleh pelukis.

2.

Object pada lukisan abstrak Ibu dan Anak adalah digambarkan sosok
seorang wanita berambut panjang dalam keadaan melingkarkan
tangannya seolah sedang memegang atau menggendong sesuatu, oleh
pelukisnya ini diartikan sebagai seorang ibu yang sedang menggendong
anaknya.

3.

Interpretant pada lukisan abstrak Ibu dan Anak adalah bentuk dasar
bidang lingkaran, lonjong atau oval, juga setengah lingkaran. Dasar
bentuk ini menginterpretasikan sebagai wujud manusia. Terdapat tulisan
“Agung W, 2003” yang mengartikan pelukis dari lukisan abstrak Ibu dan
Anak serta tahun dibuatnya lukisan tersebut. Warna kuning dan merah,
kuning mengartikan kelembutan dan merah mengartikan power atau
kekuatan kasih sayang ibu dalam menjaga anaknya.
6/23/18

15

2. Semantic Analysis
Model Ferdinand de
Saussure (1857-1913)

6/23/18

16

2. SA Model Ferdinand de Saussure
a. Konsep dasar SA model Saussure: analisis karya seni
(umumnya sastra).
b. Saussure merupakan ahli linguistik. Menurut Saussure,
bahasa dipelajari sebagai sistem tanda. Peirce
menyebut teori tanda sebagai semiotika, Saussure
menyebut teori tanda sebagai semiologi. Menurut
Saussure, tanda merupakan gabungan antara
penanda dan petanda. Penanda (signifiant)
merupakan citra akustis, sedang petanda (signified)
merupakan konsep.
c. Saussure menggunakan pendekatan anti-historis yang
melihat bahasa sebagai sistem yang utuh dan harmonis
secara internal (language). Ia mengusulkan teori
bahasa yang disebut “strukturalisme”; bahasa adalah
sistem makna.
6/23/18

17

2. SA Model Saussure (Lanjutan)
d. Makna tidak saja muncul dari intensi pemberi
pesan atau hal yang ditunjuknya tetapi dari
lokasi kata tersebut dalam sistem tanda; dari
relasi-relasi dalam sistem tanda.
e. Makna muncul dari rangkain pemaknaan yang
dapat terjadi akibat kompleksitas sistem tanda.
f. Sistem tanda yang berbeda memberi makna
yang berbeda terhadap ‘tanda’ yang sama.
g. Analisis teks: melihat keadaan makna berubah
sepanjang waktu, memeriksa perkembangan
elemen-elemen dalam sistem tanda.
h. Asumsi: tidak ada realitas dan kebenaran makna
yang tetap.
6/23/18

18

2. SA Model Saussure (Lanjutan)
i. Komponen sistem tanda:
(1) penanda (signifier), contoh: ‘madu’.
(2) petanda atau sesuatu yang ditandai
(signified) selalu bergulir maknanya
secara dinamis; wujud fisik sesuatu
yang ditandai, yaitu ‘madu’.
j. Contoh perguliran makna:
(1) Banyak perempuan yang suka ‘madu’.
(2) Tidak banyak perempuan yang suka
‘madunya’.
(3) Semua perempuan suka berbulan
‘madu’.
6/23/18

19

3. Semantic Analysis
Model Roland
Barthes (1857-1913)

6/23/18

20

3. SA Model Roland Barthes
a. Konsep dasar SA model Barthes: analsis
kebudayaan (khususnya mitos), mempraktikkan
model linguistik dan semiologi Saussure.
b. Barthes menggunakan teorinya untuk mengkaji
kebudayaan dalam karyanya Mythologies (1957).
Dia mengkaji mitos, tetapi bukan mitos yang
dikenal sehari-hari. Mitos menurut Barthes
adalah sistem komunikasi; suatu pesan; Mitos
tidak berupa objek, konsep, atau gagasan tetapi
berupa model penandaan (signification); suatu
bentuk. Dalam dunia modern, mitos dikenal
dengan bentuk feminisme, maskulinitas, ilmu
pengetahuan, dan kesuksesan.
6/23/18

21

3. SA Model Roland Barthes
(Lanjutan)
Sistem SA Barthes (Tingkatan Makna):
a. Denotatif: makna literer, tingkat perseptual,
tingkat pertama (first order):
“Alhamdulillah, rasanya maknyus meskipun
agak masam”.
b. Konotatif: makna dalam tingkatan citra dan
nuansa yang terlekat: “Astaghfirullah,
wajahnya kok masam banget”.
c. Mitologis/alegoris: lebih mendalam
subjektivitasnya, terdapat konotasi
ideologis: “Masya Allah, mendapat rejeki
tidak bersyukur, tapi malah bermuka
masam”.
6/23/18

22

4. Semantic Analysis
Model Michel Camille
Riffaterre (1857-1913)

6/23/18

23

4. SA Model Michel Camille Riffaterre
a. Konsep dasar SA model Riffaterre: analisis
karya seni (umumnya sastra; puisi).
b. Sistem SA Model Riffaterre:
1) Pembacaan heuristik, pengubahan bahasa
sastra menjadi bahasa biasa agar lebih
mudah dipahami untuk mempermudah
analisis tahap selanjutnya.
2) Pembacaan ketidaklangsungan ekspresi:
pernyataan suatu hal dengan arti yang
lain yang disebabkan oleh tiga hal; (a)
penggantian arti, (b) penyimpangan arti,
dan (c) penciptaan arti.
6/23/18

24

4. SA Model Riffaterre (Lanjutan)
(a) Penggantian arti dari kata atau kalimat yang
digantikan dengan arti lain melalui bahasa kiasan:
simile, metafora, metonimie, perumpamaan
epos, personifikasi, dan pars pra toto.
(b) Penyimpangan arti yang disebabkan oleh tiga
hal: (1) ambiguitas, (2) kontradiksi yang
disebabkan ironi dan paradoks, dan (3) nonsense.
(c) Penciptaan arti baru yang disebabkan oleh bentuk
visual puisi: secara linguistik tidak memiliki arti,
namun secara semiotik, unsur-unsur tersebut
merupakan tanda yang dapat menciptakan
makna baru dalam puisi. Penciptaan arti baru
disebabkan oleh adanya bentuk visual puisi:
rima, enjambemen, dan tipografi.
6/23/18

25

4. SA Model Riffaterre (Lanjutan)
(1) Rima: perulangan bunyi yang sama dan
teratur dalam puisi.
(2) Enjambemen: pemenggalan kata ke
dalam baris berikutnya sebagai penekanan
atau penegasan pada baris tersebut.
3) Pembacaan hermeneutik, yaitu pembacaan yang
didasarkan pada konvensi sastra (penafsiran)
4) Penentuan hipogram: memahami ruang kosong
yang tidak dijabarkan dalam teks secara
eksplisit berupa hipogram potensial (terkandung
dalam bahasa sehari-hari) dan hipogram aktual
(teks-teks sastra sebelumnya).

6/23/18

26

4. SA Model Riffaterre (Lanjutan)
5) Penentuan matriks, model, dan varian
makna: matriks puisi ditransformasikan
oleh sesuatu yang disebut model berupa
kiasan atau metafora. Matriks tidak tertulis
dalam puisi, yang tertulis hanyalah varianvarian yang mengkongkretkan matriks.

6/23/18

27

Dokumen yang terkait

Analisis Komparasi Internet Financial Local Government Reporting Pada Website Resmi Kabupaten dan Kota di Jawa Timur The Comparison Analysis of Internet Financial Local Government Reporting on Official Website of Regency and City in East Java

19 819 7

Analisis komparatif rasio finansial ditinjau dari aturan depkop dengan standar akuntansi Indonesia pada laporan keuanagn tahun 1999 pusat koperasi pegawai

15 355 84

Analisis Komposisi Struktur Modal Pada PT Bank Syariah Mandiri (The Analysis of Capital Structure Composition at PT Bank Syariah Mandiri)

23 288 6

Analisis Konsep Peningkatan Standar Mutu Technovation Terhadap Kemampuan Bersaing UD. Kayfa Interior Funiture Jember.

2 215 9

FREKWENSI PESAN PEMELIHARAAN KESEHATAN DALAM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT Analisis Isi pada Empat Versi ILM Televisi Tanggap Flu Burung Milik Komnas FBPI

10 189 3

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

Analisis Penyerapan Tenaga Kerja Pada Industri Kerajinan Tangan Di Desa Tutul Kecamatan Balung Kabupaten Jember.

7 76 65

Analisis Pertumbuhan Antar Sektor di Wilayah Kabupaten Magetan dan Sekitarnya Tahun 1996-2005

3 59 17

Analisis tentang saksi sebagai pertimbangan hakim dalam penjatuhan putusan dan tindak pidana pembunuhan berencana (Studi kasus Perkara No. 40/Pid/B/1988/PN.SAMPANG)

8 102 57

Analisis terhadap hapusnya hak usaha akibat terlantarnya lahan untuk ditetapkan menjadi obyek landreform (studi kasus di desa Mojomulyo kecamatan Puger Kabupaten Jember

1 88 63