laporan praktikum botani phanerogame bagian

LAPORAN PRAKTIKUM BOTANI PHANEROGAMAE
MAGNOLIOPHYTA
(SUBCLASSIS MAGNOLIIDAE & SUBCLASSIS HAMAMELIDAE)

Nama

: Lisna Lusiyana

NIM

: 14111610113

Kelompok : 1
Kelas/Smt : Biologi B / Semester 4
Asprak

: 1. Ali Nurdin
2. Nina

KEMENTERIAN REPUBLIK INDONESIA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SYEKH NURJATI
CIREBON
2015

ACARA PRAKTIKUM II
MAGNOLIOPHYTA
(Subclassis Magnoliidae & Subclassis Hamamelidae)
A. Tujuan
1. Menemukan ciri-ciri khusus spesies tumbuhan yang termasuk pada Divisi
Magnoliophyta khususnya Subclassis Magnoliidae

dan Subclassis

Hamamelidae.
2. Menemukan ciri-ciri tumbuhan yang termasuk pada family-family yang
ada dalam Subclassis Magnoliidae dan Subclassis Hamamelidae.
B. Landasan Teori
Magnoliophyta atau angiospermae merupakan kelompok tumbuhan
yang alat perkembangbiakan generatifnya berupa bunga. Pada umumnya
bunga mempunyai perhiasan yang terdiri atas kelopak (kaliks) dan mahkota

(corolla). Alat reproduksi jantan dihasilkan dalam stamen yang berjumlah
satu atau banyak sedangkan alat reproduksi betina berupa putik (pistilum).
putik ada yang hanya tersusun dari satu daun buah (karpel) tetapi ada juga
yang terbentuk dari karpel. Ovarium mungkin hanya terbentuk dari satu
karpel atau beberapa karpel yang bersatu. biji terdapat di dalam ovarium.
Berdasarkan dasar teori divisi Magnoliophyta ini memiliki adanya
trakea dan xylem, adanya element tapis, kantung embrio dengan delapan inti,
pembuahan ganda, dan karpel yang menutup. (Sudarsono, dkk. 2005)
Divisio magnoliophyta terdiri atas atas dua kelas yaitu magnoliopsida
(dicotiledonae) dan liliopsida (monokotiledonae). Magnoliopsida mempunyai
64 ordo, 318 familia, dan kurang lebih 165.000 species sedangkan liliopsida
mempunyai 19 ordo, 65 familia, kurang lebih 50.000 species. Classis
Magnoliopsida terdiri atas enam subclassis terpilih. (Kimball. 1987)
Kelas magnoliopsida (dicotilodenae) terdiri atas tumbuhan berkayu dan
herba adanya kambium membuat anggota – anggota kelas magnoliiopsida
mengalami mengalami pertumbuhan sekunder pada batang dan akarnya.

Pembuluh yang teratur dan tersusun melingkar. daun dengan venasi menjala
berbentuk penninervis, daun pada umumnya mempunyai tangkai dan helain
daun yang melebar. bunga pada umumnya kelipatan 5 atau 4, dan jarang

kelipatanya 3. embrio biji mempunyai 2 kotiledon, jarang hanya 1 ,3 dan 4
kotiledon Kelas magnoliopsida terdiri atas 6 sub kelas, yaitu : Magnoliidae,
Hamamelidae, Caryophillidae, Rosidae, Asteriade (Conqruist, 1981 :20-22).
Subkelas magnoliidae memiliki karasteristik yang sangat beragam .
misalnya habitusnya mulai dari pohon sampai herba. Perhiasan bunga ada
yang berupa perigonium, ada yang bisa dibedakan antara kaliks dan korolla,
ada juga yang tidak mempunyai perhiasan bunga, begitu juga pada
karasteristika yang lain akan tetapi sub kelas magnoliidae ini mempunyai
beberapa karasteristika yang menunjukan keprimitan yang umum polennya
termasuk uniaperture, gynoecium apokarpnya dan berstamen banyak dalam
rangkaian sentripetal
Subkelas magnoliidae terdiri atas 8 ordo dan jumlah anggotanya kurang
lebih 12.000 species. Kedelapan ordo tersebut adalah Magnoliales, Laurales
Piperales,

Aristolochiales,

Illaciales,

Nymphales,


Ranunculales

dan

Papverales, namun tidak semua ordo subkelas magnoliidae dibahas dalam
paraktikum ini tetapi hanya 4 ordo yaitu ordo magnoliales yang di wakili
familia magnoliaceae dan annonaceae, ordo piperales di wakili oleh familia
piperaceae, ordo laurales di wakili oleh familia laraceae dan ordo nymphales
di wakili oleh familia nymphaceae.
Tumbuhan perdu, berumur panjang (perenial), tinggi 2 - 5 m. Akar
tunggang. Batang berkayu, silindris, tegak, warna keabu-abuan, kulit tipis,
permukaan kasar, percabangan simpodial, arah cabang miring ke atas. Daun
tunggal, bertangkai pendek, tersusun berseling (alternate), warna hijau,
bentuk memanjang (oblongus), panjang 6 - 17 cm, lebar 2,5 - 7,5 cm, helaian
daun tipis kaku, ujung dan pangkal runcing, tepi rata, pertulangan menyirip
(pinnate), permukaan halus Bunga tunggal, muncul di ketiak daun dan ujung
batang, bertangkai, kelopak tebal berwarna hijau kekuningan Buah semu,
bulat mengerucut, warna hijau berbedak putih, 5 - 10 cm, permukaan buah


benjol-benjol, dengan biji berbentuk kepingan kecil - berwarna hitam
mengkilat, berbuah setelah berumur 3 - 5 tahun Perbanyaan Generatif (biji).
(http://www.plantamor.com/index.php?plant=108)
Alpukat memiliki cirri umum Habitus berupa pohon dan perdu
aromatik, memiliki bunga majemuk dengan tipe perbungaan panikula, spika,
racemes, dan umbela. Contohnya adalah Persea americana
C. Alat dan Bahan
1. Family Anonnaceae : anonna squamosa
2. Family Piperaceae: Piper betle (Sirih)
3. Family Nymphaeaceae: Nymphaea nouchali (teratai)
4. Family Lauraceae: Persea americana (Alpukat).
5. Family Moraceae: Arthocarpus altilis (Sukun)
D. Prosedur Kerja
1. Spesimen tumbuhan yang ada dalam hal habitus, pola percabangan, dan
bentuk/segi penampang melintangnya diamati.
2. Daunnya diamatI dalam hal filotaksis, komposisi, pertulangan, bentuk dan
tepian daunnya diamati.
3. Diamati bagian bunganya yaitu Komposisi, jenis karangan bunga, dan
simetri bunganya diamati serta dibandingkan.
4. Diamati Perhiasan dan alat kelamin bunga, yaitu corolla, calyx,

perigonium, stamen, dan pistillum diamati.
5. Kenudian diamati dan digambar Bagian-bagian tumbuhan seperti
percabangan tumbuhan digambar, diperhatikan pula letak stipulanya,
penampang memanjang bunga, stamen dan pistillum, serta bagian-bagian
tumbuhan tersebut diberi nama.

E. PEMBAHASAN
Praktikum kali ini kami mengamati species dari divisi Magnoliophyta
yaitu Persea

americana (alpukat),

squamosa (srikaya),

Piper

Nymphaea

betle (sirih),


sp (teratai),

Arthocarpus

Annona

altilis

(Sukun).

Berdasarkan dasar teori divisi Magnoliophyta ini memiliki adanya trakea dan
xylem, adanya element tapis, kantung embrio dengan delapan inti,
pembuahan

ganda,

dan

karpel


yang

menutup.

Ciri-ciri

tumbuhan

Magnoliopsida adalah sebagai berikut: Memiliki 2 kotiledon pada biji, Tulang
daun menjari, Berkas pembuluh pada batang tersusun melingkar,

Daun

mahkota bunga 4, 5 atau kelipatannya, Memiliki sistem perakaran tunggang.
Pengamatan pertama dilakukan pada sukun, pohon sukun merupakan
pohon berkayu yang dapat tumbuh sekitar 3 meter bahkan lebih, batang sukun
simpodial dengan bentuk segi
penampang bulat.
Sukun (Artocarpus altilis)
Klasifikasi ilmiah sukun;

Kingdom

: Plantae

Divisi

:

Magnoliophyta
Kelas

:

Magnoliopsida

Genus

: Artocarpus

Spesies


: Artocarpus altilis

Berdasarkan

hasl

pengamatan,

Ordo

: Urticales

Family

: Moraceae

habitus

sukun


berupa

pohon,

percabangan monopodial, bentuk penampangnya bulat. Daun sukun tunggal,
filotaksis tersebar, bentuk daun bercangap menyirip, pertulangan daun
menyirip, tepi daun rata, ujung daun atenuatus-akuminatus, dan pangkal
daunnya obtusus. Bunga sukun tunggal, perbungaannya rasemosa-spadiks.
Buahnya terbentuk dari keseluruhan kelopak bunganya, berbentuk bulat atau

sedikit bujur dan digunakan sebagai bahan makanan alternatif (Heyne, 1987).
Sukun bukan buah bermusim meskipun bias anya berbunga dan berbuah dua
kali setahun. Kulit buahnya berwarna hijau kekuningan dan terdapat segmensegmen petak berbentuk poligonal. Segmen poligonal ini dapat menentukan
tahap kematangan buah sukun (Mustafa,1998).
Sukun tidak mengalami fertilisasi untuk membentuk suatu pembuahan.
Pembentukan buah sukun tidak didahului dengan proses pembuahan bakal
biji (parthenocarphy), maka buah sukun tidak memiliki biji. Buah sukun akan
menjadi tua setelah tiga bulan sejak munculnya bunga betina. Buah yang
muncul awal akan menjadi tua lebih dahulu, kemudian diikuti oleh buah
berikutnya (Irwanto, 2006).
Manfaat buah sukun adalah sebagai berikut: Buahnya dapat digunakan
sebagai bahan makanan. Jaman dahulu di Hawai sukun digunakan sebagai
makanan pokok. Di Madura digunakan sebagai obat sakit kuning.
Bunganya dapat di ramu sebagai obat. Bunganya dapat menyembuhkan
sakit gigi dengan cara dipanggang lalu digosokkan pada gusi yang giginya
sakit.
Daunnya selain untuk pakan ternak, juga dapat diramu menjadi obat. Di
India bagian barat, ramuan daunnya dipercaya dapat menurunkan tekanan
darah dan meringankan asma. Daun yang dihancurkan diletakkan di lidah
untuk mengobati sariawan. Juice daun digunakan untuk obat tetes telinga.
Abu daun digunakan untuk infeksi kulit. Bubuk dari daun yang dipanggang
digunakan untuk mngobati limpa yang membengkak.
Getah tanaman digunakan untuk mengobati penyakit kulit. Getah yang
ditambah air jika diminum dapat mengobati diare. Di Caribia sebagai bahan
membuat permen karet.
Kayu sukun tidak terlalu keras tapi kuat, elastis dan tahan rayap,
digunakan sebagai bahan bangunan antara lain mebel, partisi interior, papan
selancar dan peralatan rumah tangga lainnya.

Serat kulit kayu bagian dalam dari tanaman muda dan ranting dapat
digunakan sebagai material serat pakaian. Di Malaysia digunakan sebagai
mode pakaian (Irwanto, 2006).
Tumbuhan perdu, berumur panjang (perenial), tinggi 2 - 5 m. Akar
tunggang. Batang berkayu, silindris, tegak, warna keabu-abuan, kulit tipis,
permukaan kasar, percabangan simpodial, arah cabang miring ke atas. Daun
tunggal, bertangkai pendek, tersusun berseling (alternate), warna hijau,
bentuk memanjang (oblongus), panjang 6 - 17 cm, lebar 2,5 - 7,5 cm, helaian
daun tipis kaku, ujung dan pangkal runcing, tepi rata, pertulangan menyirip
(pinnate), permukaan halus Bunga tunggal, muncul di ketiak daun dan ujung
batang, bertangkai, kelopak tebal berwarna hijau kekuningan Buah semu,
bulat mengerucut, warna hijau berbedak putih, 5 - 10 cm, permukaan buah
benjol-benjol, dengan biji berbentuk kepingan kecil - berwarna hitam
mengkilat, berbuah setelah berumur 3 - 5 tahun Perbanyaan Generatif (biji)
Srikaya (Anona Squamosa) adalah tanaman yang berasal dari Hindia
Barat yang akan mulai berbuah setelah tanaman tersebut berumur sekitar 3 - 4
tahun. Bagi masyarakat Indonesia buah srikaya sudah banyak dikenal sejak
dahulu kala karena rasa buahnya yang manis dan banyak dijumpai diseluruh
negeri ini. Srikaya adalah jenis tanaman semak tropis yang banyak tumbuh di
Indonesia, baik dalam pembudidayaan ataupun tumbuh liar dipekarangan
rumah ataupun di pagar kebun. Tanaman ini dapat tumbuh subur pada daerah
dataran rendah yang beriklim tropis, tanahnya berbatu dan dapat menerima
langsung sinar matahari.
Srikaya atau serikaya atau buah nona (Annona squamosa), adalah
tanaman yang tergolong ke dalam genus Annona yang berasal dari daerah
tropis. Srikaya termasuk pohon yang
meranggas mencapai 8 m tingginya.
Daunnya
lembing

berselang,
membujur,

sederhana,
7-12

cm

panjangnya, dan berlebar 3-4 cm.

Bunganya muncul dalam tandan sebanyak 3-4, tiap bunga berlebar 2-3 cm,
dengan enam daun bunga/kelopak, kuning-hijau berbintik ungu di dasarnya.
Buahnya biasanya bundar atau mirip kerucut cemara, berdiameter 6-10 cm,
dengan kulit berbenjol dan bersisik. Daging buahnya putih, menyerupai dan
memiliki rasa seperti podeng. Kingdom

: Plantae Subkingdom

:

Tracheobiont
Super Divisi

: Spermatophyta

Divisi

: Magnoliophyta

Kelas

: Magnoliopsida

Sub Kelas

: Magnoliidae

Ordo

: Magnoliales

Famili

: Annonaceae

Genus

: Annona

Spesies

: Annona squamosa L.

Pengamatan berikutnya yaitu pada teratai atau Nymphaea sp, berdasarkan
pengamatan yang kami lakukan kami mendapatkan hasil bahwa tanaman ini
hbitusnya herba berarti bagian tumbuhan segar atau berkadar air tinggi,
batanganya simpodial sulit ditunjuk mana sumbu utamanya, segi penampang
batangnya yaitu bulat atau silindris.
Penampang daun yaitu tunggal, bentuk daun bundar atau oval, pertulangan
daun menyirip, tepi daun bergerigi (serrate) runcing tajam. Kemudian macam
bunga yaitu tunggal, tenda bunga putih, alat kelamin benang sari (stamen) yaitu
banyak terletak disebelah dalam tenda. Distribusi seks yaitu monoceous yang
artinya alat kelaminnya dalam satu tumbuhan.
Bunga tunggal,perbungaan rasemosa, bunga bersimetri zigomor yaitu
tidak beraturan simetrinya jika dipotong bagiannya tidak sama banyak. Bunga
berwarna ungu memiliki 19 helai mahkota berwarna ungu dan 4 helai kelopak
berwarna hijau. Memiliki 1 benang saridan 101 helai putik warnanya kuning pada
bagian bawah dan ungu pada bagian atas.

Divisio

: Magnoliophyta

Classis

: Magnoliopsida

Subclassis : Magnolidae
Ordo

: Nymphaeales

Familia

: Hympaeaceae

Genus

: Nymphaea

Species

: Nymphaea sp

Pengamatan selanjutnya yaitu mengamati alpukat, tanaman alpukat
merupakan tanaman buah berupa pohon dengan nama alpuket (Jawa Barat),
alpokat (Jawa Timur/Jawa Tengah), boah pokat, jamboo pokat (Batak), advokat,
jamboo mentega, jamboo pooan, pookat (Lampung) dan lain-lain. Tanaman
alpukat berasal dari dataran rendah/tinggi Amerika Tengah dan diperkirakan
masuk ke Indonesia pada abad ke-18. Secara resmi antara tahun 1920-1930
Indonesia telah mengintroduksi 20 varietas alpukat dari Amerika Tengah dan
Amerika Serikat untuk memperoleh varietas-varietas unggul guna meningkatkan
kesehatan

dan

gizi

masyarakat,

khususnya

di

daerah

dataran

tinggi.

(http://myblogfafamufa.blogspot.com/2013/02/pengetahuan.html)
Berdasarkan hasil pengamatan yang kami dapat maka kami dapatkan
keterangan pengamatan yaitu Persea americana yaitu Tanaman berupa pohon
dengan percabangan monopodial yaitu batang selalu tampak jelas, karena lebih
besar dan lebih panjang, bentuk atau segi penampang batang bulat. Jenis daun
tunggal (laminal), duduk daun (filotaksis) tersebar, pertulangan (venatio) daun
brachidrodromous (menyirip), tepi daun (margo folil) berembah (repandus), ujung
daun meruncing (acuminatus), pangkal daun (basis folil) yaitu meruncing atau
acuminatus.
Perbungaan majemuk, jenis kelamin biseksual, calix/corolla perigonium,
stamennya lepas, pistilum (karpel) stigmanya bersatu, ovariumnya superum,
simetri bunga aktinomorf, kelamin tumbuhan monoceous, pelekatan karpel, jenis

buah ganda, tipe plasenta basalis dan umur tumbuhan tahunan. Bagian tambahan
pada pohon ini yaitu braktea yang berada pada ketiak daun.
Klasifikasi
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo

: Laurales

Famili : Lauraceae
Genus : Persea
Spesies: Persea americana
Persea americana (Alpukat)
Morfologi Tanaman berupa pohon dengan percabangan, simpodial,
bentuknya bulat, jenis daun tunggal, duduk daun tersebar, bentuk daun bulat
lonjong telur terbalik, tepi daun rata, pangkal dan ujung daun runcing, pertulangan
daun menyirip, perbungaan majemuk, karangan bunga simosa, jenis kelamin
biseksual, calix/ corolla perigoniumnya 6 hijau, stamennya lepas, pistilum (karpel)
kuning stigmanya bersatu, ovariumnya superum, simetri bunga aktinomorf,
kelamin tumbuhan monoceous, pelekatan karpel , jenis buah ganda , tipe plasenta
basalis dan umur tumbuhan tahunan.

Divisio

:

Angiospermae

Class

: Magnoliopsida

Subkelas :

Magnoliidae

Ordo

:

Paperales

Familia

:

Paperaceae

Genus

: Piper

Spesies

: Piper betle

Pengamatan yang berikutnya yaitu pada Piper betle atau sirih, berdasarkan
hasil pengamatan kami yang didapat yaitu Piper betle termasuk jenis tumbuhan
merambat dan bersandar pada batang pohon lain Piper betle habitusnya adalah
liana atau tanaman merambat, Monopodial, batang yaitu bulat silindris, berwarna
hijau terdapat akar merambat, macam daun yaitu tunggal, letak daun mosaik,
bentuk daun kondatus, pertulangan daun bertulang melengkung (cervineres),
tulang daun melengkung berbentuk seperti garis-garis melengkung, tepi daun rata
(entive),

ujung

daun

meruncing

(acuminatus),

pangkal

daun

berlekuk

(emarginatus).
Macam bunga majemuk perbungaan bulir, alat kelamin bunga yaitu
benang sari banyaknga zigomorf, pada sirih yang kami amati terdapat 1 putik,
distribusi seks secara diceus diseus atau berumah dua. Daun jantung dan
tangkainya agak panjang. Permukaan daun berwarna hijau dan licin, sedangkan
batang pohonnya berwarna hijau agak kecoklatan dan permukaan kulitnya kasar
serta berkerut-kerut.
Duduk

daun (filotaksis) berseling, pertulangan

daun

campilodrolous,

perbungaan majemuk, jenis kelamin biseksual, calyx/corolla tanpa perhiasan,
stamen lepas. Karpel stigma bersatu, superum, simetri bunga zigomorp. Jenis
kelamin tumbuhan monoecius, apocarp, jenis buah tunggal, tipe plasenta basalis
dan umur tumbuhan beberapa tahun, karena tumbuhan ini cepat mati.

VI. KESIMPULAN
dari pembahsan di atas maka dapat disimpulkan bahwa :
1. Persea americana termasuk kedalam divisi magnoliophyta, famili Lauraceae
yang termasuk tanaman pohon dengan percabangan monopodial dan
distribusi seks monoceus.
2. Nymphaea sp termasuk dalam divisi magnoliophyta, family Nymphaeaceae
yang termasuk tanaman habitus dengan percabangan simpodial dan distribusi
seks monoceus (rumah satu).

3. Annona squamosa termasuk dalam divisi Magnoliophyta family Annonaceae
yang termasuk tanaman pohon dengan percabangan monopodial.
4. Piper betle termasuk dalam divisi Magnoliophyta, family Pipereceae tanaman
ini yaitu liana atau tanaman merambat, Artocarpus heterophyllus termasuk
dalam divisi Magnoliophyta, family Moroceae dan habitusnya pohon dengan
percabangan monopodial.
5. Semua tanaman yang diamati yaitu termasuk divisi Magnoliophyta sehingga
memiliki ciri yang hampir semuanya sama. Dari mulai batang hingga
distribusi seksnya.

DAFTAR PUSTAKA

Campbell, Neil A, et al.2003.Biologi Jilid II.Jakarta: Erlangga
Sudarsono, dkk. 2005. Taksonomi Tumbuhan Tinggi. UM Press. Malang.
Tjitrosoepomo, gembong. 1985. Morfologi Tumbuhan. Gadjah Mada University
Press : Yogyakarta
http://myblogfafamufa.blogspot.com/2013/02/pengetahuan.html diakses pada
tanggal 17 april 2015 08:04
http://www.crayonpedia.org/mw/
STRUKTUR_DAN_FUNGSI_BAGIAN_TUMBUHAN_4.1_BUDI_WAH
YONO diakses pada tanggal 16 april 2015 21:30
Heyne, K. 1987. Tumbuhan Berguna Indonesia Jilid II. Jakarta: Badan Litbang
Kehutanan.
Irwanto. 2006. Pengembangan Tanaman Sukun.

http://www.freewebs.com/kapetseram/info_sukun.html. diakses tanggal 16 April,
pukul 00:38 WIB.