MAKALAH TUGAS SOSIOLOGI PERBANDINGAN KEH
MAKALAH TUGAS SOSIOLOGI
(PERBANDINGAN KEHIDUPAN MASYARAKAT PAPUA DENGAN BALI)
Olivia Dian Putrianti
2016102929
01PBSC
I.PENDAHULUAN
I.1 LATAR BELAKANG
Suatu Negara selalu memiliki keunikannya masing-masing sebagai suatu ciri khas dari
Negara tersebut. Keunikan suatu Negara tercipta oleh masyarakat yang tinggal secara menetap di
negara tersebut yang lama kelamaan akan menjadi suatu budaya. Di dalam suatu negara yang
memiliki wilayah luas yang membuat masyarakatnya tinggal secara terpencar dan berkelompok,
maka negara tersebut memiliki beragam kebudayaan di setiap wilayahnya. Dengan kata lain,
negara tersebut kaya akan budaya. Negara dan masyarakat tidak akan pernah terlepas dari
kebudayaan. Manusia merupakan perilaku kebudayaan dan kebudayaan merupakan obyek yang
dilaksanakan manusia. Manusia menciptakan kebudayaan, dan setelah kebudayaan itu tercipta
maka kebudayaan mengatur hidup manusia agar sesuai dengannya. Setiap manusia selalu
memiliki perbedaan dalam menjalankan kehidupan seperti, perbedaan dalam kepercayaan,
perbedaan pola pikir, dan perbedaan perilaku. Itu semua biasanya dipengaruhi oleh lingkungan
dimana mereka tinggal, sehingga kebudayaan dalam lingkungan tersebut akan
mempengaruhinya. Namun, manusia selalu mempunya batas-batas dalam melakukan sesuatu
agar tidak merugikan dirinya sendiri maupun oranglain. Batas-batas tersebut disebut dengan
peraturan tertulis (undang-undang) dan peraturan tidak tertulis (norma dan nilai masyarakat).
I.2 RUMUSAN MASALAH
Bagaimana nilai-nilai sosial di papua dan bali?
Bagaimana kebudayaan di papua dan bali?
Bagaimana pola pikir masyarakat papua dan bali?
I.3 TUJUAN PENULISAN
Untuk mengetahui perbedaan nilai-nilai sosial di papua dan bali
Untuk mengetahui perbedaan kebudayaan papua dan bali
Untuk mengetahui perbedaan pola pikir masyarakat papua dan bali
II.PEMBAHASAN
2.1 TENTANG PAPUA
Papua merupakan sebuah provinsi terluas Indonesia yang terletak di bagian tengah pulau
papua atau bagian paling timur New Guinea (Irian Jaya). Provinsi papua dulu mencakup seluruh
wilayah papua bagian barat sehingga sering disebut sebagai Papua Barat terutam oleh Organisasi
Papua merdeka. Gerakan separatis yang ingin memisahkan diri dari Indonesia dan membentuk
negara sendiri. Pada masa pemerintahan colonial Hindia-Belanda, wilayah ini dikenal sebagai
Nugini Belanda (Nederlends Niew Guinea / Dutch Niew Guinea). Setelah bergabung dengan
NKRI, wilayah ini dikenal dengan provinsi Irian Barat (1969-1973). Namanya kemudian diganti
menjadi Irian Jaya oleh Soeharto pada saat meresmikan tembga dan emas Freeport. Nama
provinsi ini kemudia diganti menjadi Papua pada tahun 2003, disertai oleh berbagai protes
(penggabungan Papua Tengah dan Papua Timur). Papua dibagi menjadi dua provinsi oleh
pemeintah Indonesia, bagian timur tetap memakai nama Papua sedangkan bagian barat menjadi
Provinsi Irian Barat (setahun kemudia menjadi Papua Barat. Bagian timur inilah yang menjadi
wilayah Papua saat ini.
2.2 NILAI SOSIAL DI PAPUA
Nilai sosial adalah nilai yang dianut oleh suatu masyarakat, mengenai apa yang dianggap
baik dan apa yang dianggap buruk oleh masyarakat. Untuk menentukan sesuatu itu dikatakan
baik atau buruk, pantas atau tidak pantas harus melalui proses menimbang. Di papua sendiri
nilai-nilai sosial masyarakatnya sangat dipengaruhi oleh nilai-nilai yang diterapkan oleh
leluhurnya. Mereka masih sangat menjaga dan mempertahankan nilai-nilai dan norma yang
diterapkan oleh sang leluhur. masyarakat papua termasuk masyarakat yang sulit untuk menerima
sesuatu yang baru dan modern, karna dianggap bertentangan dengan nilai-nilai yang diterapkan
oleh sang leluhur.
2.3 KEBUDAYAAN DI PAPUA
Kebudayaan adalah hasil cipta, rasa, dan karya manusia dalam memenuhi kebutuhan
hidupnya yang kompleks yang mencakup pengetahuan, keyakinan, seni, susila, hukum adat dan
setiap kecakapan, dan kebiasaan. Masyarakat papua merupakan masyarakat yang kental akan
kebudayaan. Mereka sangat menjaga dan melestarikan kebudayaan mereka, bukan karena takut
mengalami lunturnya kebudayaan, melainkan karena suatu kepercayaan. Papua merupakan salah
satu dari berbagai wilayah di Indonesia yang kaya akan budaya. Kebudayaan mereka pun sangat
unik dan kadang untuk orang modern sangat tidak masuk akal untuk dilakukan dan dipercayai.
Yang dimaksud unik dan tidak wajar untuk dilakukan (untuk orang modern) adalah ritual-ritual
yang dilakukan masyarakat papua, salah satunya adalah:
UPACARA POTONG JARI
Upacara potong jari adalah ritual ekstrim yang dilakukan dan diwajibkan kepada warga,
sebagagai symbol dari sakit dan pedihnya seseorang yang kehilangan sebagian anggota
keluarganya. Jari diartikan sebagai symbol kerukunan, kebersatuan, dan kekuatan dalam diri
manusia maupun sebuah keluarga. Pemotongan jari ini dilakukan dengan ikhlas dan murni
sebagai symbol atau rasa empati kepada keluarga yang ditiggalkan.
2.4 POLA PIKIR MASYARAKAT PAPUA
Masyarakat papua terutama yang tinggal di pedalaman, masih memiliki pola pikir yang sangat
tradisional. Mereka sulit untuk menerima hal-hal yang baru, terutama modernisasi. Mereka
menganggap bahwa modernisasi sangat bertentangan dengan budaya leluhur mereka. Mereka
percaya jika mereka menerima hal-hal baru dan menghilangkan budaya leluhur mereka, maka
mereka akan terkena dampak negatif dari sang leluhur. mereka percaya terhadap dinamisme dan
animisme. Pola pikir mereka inilah yang membuat papua sulit untuk dirubah dan
dimodernisasikan. Namun, tidak semua orang papua memiliki pola pikir yang sangat tradisional,
ada beberapa masyarakat papua yang menirima hal-hal baru dan modernisasi biasanya mereka
tinggal di daerah perkotaan.
2.5 TENTANG BALI
Bali adalah sebuah provinsi di Indonesia. Ibu kota provinsi ini adalah Denpasar. Bali juga
merupakan nama dari pulau utama di wilayah ini. Di awal kemerdekaan Indonesia, pulau ini
termasuk dalam Provinsi Sunda Kecil. yang beribu kota di Singaraja, dan kini terbagi menjadi 3
provinsi: Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur. Selain terdiri dari Pulau Bali,
wilayah Provinsi Bali juga terdiri dari pulau-pulau yang lebih kecil di sekitarnya, yaitu Pulau
Nusa Penida, Pulau Nusa Lembongan, Pulau Nusa Ceningan, Pulau Serangan, dan Pulau
Menjangan. Secara geografis, Bali terletak di antara Pulau Jawa dan Pulau Lombok. Mayoritas
penduduk Bali adalah pemeluk agama Hindu. Di dunia, Bali terkenal sebagai
tujuan pariwisata dengan keunikan berbagai hasil seni-budayanya, khususnya bagi para
wisatawan Jepang dan Australia. Bali juga dikenal dengan julukan Pulau Dewata dan Pulau
Seribu Pura.
2.6 NILAI SOSIAL DI BALI
Nilai sosial masyarakat Bali yang sekarang juga dipengaruhi oleh nilai-nilai sosial yang
diterapkan oleh sang leluhur, namun masyarakat Bali pada zaman ini tidak terlalu menerapkan
semua nilai-nilai yang diterapkan oleh sang leluhur, karena mereka sudah menerima
modernisasi. Terlebih, masyarakat bali sekarang ini sudah banyak yang berasal dari luar negri.
Warga asli Bali juga banyak yang menikah dengan warga negara lain, sehingga terjadi
akulturasi. Budaya negara lain bercampur dengan budaya yang ada di bali. Terkadang,
pernikahan dengan perbedaan kebudayaan ini dapat menimbulkan asimilasi Sebagai contoh,
dulu masyrakat Bali taboo dengan perempuan berpakaian minim karena dianggap tidak sopan,
namun sekarang ini mereka sudah terbiasa dengan perempuan berpakaian minim
2.7 KEBUDAYAAN DI BALI
Seperti Papua, Bali juga kaya akan budaya. Masyarakat pribumi Bali sampai sekarang masih
menjaga dan melestarikan kebudayaannya itulah mengapa banyak orang yang kagum dengan
masyrakat pribumi bali. Mereka menerima modernisasi tanpa menghilangkan kebudayaan
mereka. Ini menjadi daya tarik bagi para wisatawan untuk berkunjung dan berlibur di bali. Salah
satu kebudayaan di Bali adalah Tari Kecak:
TARI KECAK
Tarian ini merupakan tarian yang sangat terkenal dari daerah Bali. Tarian ini dimainkan oleh
puluhan laki-laki yang duduk bari melingkar. Tarian ini menggambarkan kisah Ramayana saat
barisan kera membantu Rama melawan Rahwana. Lagu tari Kecak diambil dari ritual tarian
sanghyang yaitu tradisi tarian yang penarinya akan berada pada kondisi tidak sadar, melakukan
komunikasi dengan Tuhan atau roh para leluhur dan kemudian menyampaikan harapanharapannya kepada masyarakat.
Di bali juga terdapat ritual-ritual / upacara-upacara yang dilakuakan dengan maksud tertentu.
Salah satu ritual itu adalah upacara bukakak
UPACARA BUKAKAK
Upacara Bukakak ialah upacara dalam rangka melakukan permohonan kepada Sanghyang Widhi
Wasa untuk memberikan kesuburan kepada tanah-tanah pertanian mereka supaya hasil panennya
berlimpah ruah. Kebiasaan dalam gelaran upacara unik ini dilakukan di desa adat dan tidak
dilakukan di daerah-daerah lainnya di Bali.
Masyarakat desa adat yang melaksanakan upacara ini adalah masyarakat agraris yang masih
dengan setia memegang teguh adat istiadat dan kepercayaaan secara turun temurun yang
diwariskan leluhur mereka, dan Salah satu warisan yang selalu dijaga, dipelihara dan dilakukan
oleh masyarakat desa tersebut adalah ritual Upacara Bukakak. Upacara Bukakak sudah dilakukan
sejak zaman dahulu dan masih terperihara hinggga sekarang, pada mulanya upacara ini
dilakukan 1 tahun sekali, namun karena terkendala faktor biaya yang tidak sedikit, akhirnya
upacara ini dilakukan setiap 2 tahun sekali
2.8 POLA PIKIR MASYARAKAT BALI
Seperti Papua, masyarakat pribumi Bali merupakan masyarakat yang mempercaya animisme
dan dinamisme. Namun, masyarakat pribumi Bali masih mau untuk menerima modernisasi lain
halnya dengan masyarakat Papua yang tidak ingin menerima modernisasi. Masyarakat bali
hidup sesuai kasta mereka. Digolongkan dari posisi yang paling atas; Brahmana, ksatria, Weisya
dan Sudra. Yang mendominasi adalah Sudra (masyarakat biasa). Kelompok Sudra (mendominasi
hampir 90%), di dalam berkomunikasidengan Brahmana, Ksatria dan Weisya, menggunakan tata
bahasa Bali yang lebih halus. Begitu sebaliknya mereka akan menaggapi dengan halus pula.
Kebiasaan sopan pada sesama apalai kepada orang yang lebih tua, dan pada kasta yang lebih
tinggi. Menyangkut etika, sangat tidak sopan menunjukkan sesuatu dengan tangan kiri, lawan
bicara bisa jadi tersinggung, apalagi menunjuk dengan kaki, lawan bicara bisa jadi emosi. Kalau
pun hal itu harus dilakukan, bilang maaf terlebih dahulu, atau orang bali biasa bilang kata “tabik”
III. PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Papua dan Bali merupakan wilayah dari Republik Indonesia yang sama-sama memiliki
kekayaan budaya. Yang membedakan adalah pola pikir pendudukya. Penduduk Papua terutama
yang tinggal di pedalaman, memiliki pola pikir yang sangat tradisional dan sulit menerima
modernisasi. Lain halnya dengan Papua, penduduk Bali memiliki pola pikir yang cendurung
modern namun tidak melupakan dan melestarikan kebudayaannya. Oleh sebab itu, kehidupan di
papua cenderung tradisional dan kehidupan di Bali cenderung modern.
3.2 SARAN
Demikian makalah yang telah saya susun, saya menyadari masih terdapat beberapa
kekurangan dalam penulisan makalah ini. Semoga makalah ini dapat manambah pengetahuan
serta lebih bisa memahami pokok bahasan, bagi para pembacanya dan khususnya bagi saya
sebagai penyusun.
DAFTAR PUSTAKA
https://id.wikipedia.org/wiki/Bali
http://kebudayaanindonesia.net/kebudayaan/1065/tradisi-potong-jari
Soeroso, Andreas. 2008. Sosiologi 1 untuk SMA kelas X. Jakarta : Yudhistira
Soekanto, Soerjono .2016. Sosiologi Suatu Pengatar. Jakarta : Rajawali Pers
http://www.academia.edu/13063850/Kondisi_Sosial_dan_Budaya_Papua
http://www.idtraveladdict.com/2016/01/kebudayaan-bali-pakaian-rumah-adat.html
(PERBANDINGAN KEHIDUPAN MASYARAKAT PAPUA DENGAN BALI)
Olivia Dian Putrianti
2016102929
01PBSC
I.PENDAHULUAN
I.1 LATAR BELAKANG
Suatu Negara selalu memiliki keunikannya masing-masing sebagai suatu ciri khas dari
Negara tersebut. Keunikan suatu Negara tercipta oleh masyarakat yang tinggal secara menetap di
negara tersebut yang lama kelamaan akan menjadi suatu budaya. Di dalam suatu negara yang
memiliki wilayah luas yang membuat masyarakatnya tinggal secara terpencar dan berkelompok,
maka negara tersebut memiliki beragam kebudayaan di setiap wilayahnya. Dengan kata lain,
negara tersebut kaya akan budaya. Negara dan masyarakat tidak akan pernah terlepas dari
kebudayaan. Manusia merupakan perilaku kebudayaan dan kebudayaan merupakan obyek yang
dilaksanakan manusia. Manusia menciptakan kebudayaan, dan setelah kebudayaan itu tercipta
maka kebudayaan mengatur hidup manusia agar sesuai dengannya. Setiap manusia selalu
memiliki perbedaan dalam menjalankan kehidupan seperti, perbedaan dalam kepercayaan,
perbedaan pola pikir, dan perbedaan perilaku. Itu semua biasanya dipengaruhi oleh lingkungan
dimana mereka tinggal, sehingga kebudayaan dalam lingkungan tersebut akan
mempengaruhinya. Namun, manusia selalu mempunya batas-batas dalam melakukan sesuatu
agar tidak merugikan dirinya sendiri maupun oranglain. Batas-batas tersebut disebut dengan
peraturan tertulis (undang-undang) dan peraturan tidak tertulis (norma dan nilai masyarakat).
I.2 RUMUSAN MASALAH
Bagaimana nilai-nilai sosial di papua dan bali?
Bagaimana kebudayaan di papua dan bali?
Bagaimana pola pikir masyarakat papua dan bali?
I.3 TUJUAN PENULISAN
Untuk mengetahui perbedaan nilai-nilai sosial di papua dan bali
Untuk mengetahui perbedaan kebudayaan papua dan bali
Untuk mengetahui perbedaan pola pikir masyarakat papua dan bali
II.PEMBAHASAN
2.1 TENTANG PAPUA
Papua merupakan sebuah provinsi terluas Indonesia yang terletak di bagian tengah pulau
papua atau bagian paling timur New Guinea (Irian Jaya). Provinsi papua dulu mencakup seluruh
wilayah papua bagian barat sehingga sering disebut sebagai Papua Barat terutam oleh Organisasi
Papua merdeka. Gerakan separatis yang ingin memisahkan diri dari Indonesia dan membentuk
negara sendiri. Pada masa pemerintahan colonial Hindia-Belanda, wilayah ini dikenal sebagai
Nugini Belanda (Nederlends Niew Guinea / Dutch Niew Guinea). Setelah bergabung dengan
NKRI, wilayah ini dikenal dengan provinsi Irian Barat (1969-1973). Namanya kemudian diganti
menjadi Irian Jaya oleh Soeharto pada saat meresmikan tembga dan emas Freeport. Nama
provinsi ini kemudia diganti menjadi Papua pada tahun 2003, disertai oleh berbagai protes
(penggabungan Papua Tengah dan Papua Timur). Papua dibagi menjadi dua provinsi oleh
pemeintah Indonesia, bagian timur tetap memakai nama Papua sedangkan bagian barat menjadi
Provinsi Irian Barat (setahun kemudia menjadi Papua Barat. Bagian timur inilah yang menjadi
wilayah Papua saat ini.
2.2 NILAI SOSIAL DI PAPUA
Nilai sosial adalah nilai yang dianut oleh suatu masyarakat, mengenai apa yang dianggap
baik dan apa yang dianggap buruk oleh masyarakat. Untuk menentukan sesuatu itu dikatakan
baik atau buruk, pantas atau tidak pantas harus melalui proses menimbang. Di papua sendiri
nilai-nilai sosial masyarakatnya sangat dipengaruhi oleh nilai-nilai yang diterapkan oleh
leluhurnya. Mereka masih sangat menjaga dan mempertahankan nilai-nilai dan norma yang
diterapkan oleh sang leluhur. masyarakat papua termasuk masyarakat yang sulit untuk menerima
sesuatu yang baru dan modern, karna dianggap bertentangan dengan nilai-nilai yang diterapkan
oleh sang leluhur.
2.3 KEBUDAYAAN DI PAPUA
Kebudayaan adalah hasil cipta, rasa, dan karya manusia dalam memenuhi kebutuhan
hidupnya yang kompleks yang mencakup pengetahuan, keyakinan, seni, susila, hukum adat dan
setiap kecakapan, dan kebiasaan. Masyarakat papua merupakan masyarakat yang kental akan
kebudayaan. Mereka sangat menjaga dan melestarikan kebudayaan mereka, bukan karena takut
mengalami lunturnya kebudayaan, melainkan karena suatu kepercayaan. Papua merupakan salah
satu dari berbagai wilayah di Indonesia yang kaya akan budaya. Kebudayaan mereka pun sangat
unik dan kadang untuk orang modern sangat tidak masuk akal untuk dilakukan dan dipercayai.
Yang dimaksud unik dan tidak wajar untuk dilakukan (untuk orang modern) adalah ritual-ritual
yang dilakukan masyarakat papua, salah satunya adalah:
UPACARA POTONG JARI
Upacara potong jari adalah ritual ekstrim yang dilakukan dan diwajibkan kepada warga,
sebagagai symbol dari sakit dan pedihnya seseorang yang kehilangan sebagian anggota
keluarganya. Jari diartikan sebagai symbol kerukunan, kebersatuan, dan kekuatan dalam diri
manusia maupun sebuah keluarga. Pemotongan jari ini dilakukan dengan ikhlas dan murni
sebagai symbol atau rasa empati kepada keluarga yang ditiggalkan.
2.4 POLA PIKIR MASYARAKAT PAPUA
Masyarakat papua terutama yang tinggal di pedalaman, masih memiliki pola pikir yang sangat
tradisional. Mereka sulit untuk menerima hal-hal yang baru, terutama modernisasi. Mereka
menganggap bahwa modernisasi sangat bertentangan dengan budaya leluhur mereka. Mereka
percaya jika mereka menerima hal-hal baru dan menghilangkan budaya leluhur mereka, maka
mereka akan terkena dampak negatif dari sang leluhur. mereka percaya terhadap dinamisme dan
animisme. Pola pikir mereka inilah yang membuat papua sulit untuk dirubah dan
dimodernisasikan. Namun, tidak semua orang papua memiliki pola pikir yang sangat tradisional,
ada beberapa masyarakat papua yang menirima hal-hal baru dan modernisasi biasanya mereka
tinggal di daerah perkotaan.
2.5 TENTANG BALI
Bali adalah sebuah provinsi di Indonesia. Ibu kota provinsi ini adalah Denpasar. Bali juga
merupakan nama dari pulau utama di wilayah ini. Di awal kemerdekaan Indonesia, pulau ini
termasuk dalam Provinsi Sunda Kecil. yang beribu kota di Singaraja, dan kini terbagi menjadi 3
provinsi: Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur. Selain terdiri dari Pulau Bali,
wilayah Provinsi Bali juga terdiri dari pulau-pulau yang lebih kecil di sekitarnya, yaitu Pulau
Nusa Penida, Pulau Nusa Lembongan, Pulau Nusa Ceningan, Pulau Serangan, dan Pulau
Menjangan. Secara geografis, Bali terletak di antara Pulau Jawa dan Pulau Lombok. Mayoritas
penduduk Bali adalah pemeluk agama Hindu. Di dunia, Bali terkenal sebagai
tujuan pariwisata dengan keunikan berbagai hasil seni-budayanya, khususnya bagi para
wisatawan Jepang dan Australia. Bali juga dikenal dengan julukan Pulau Dewata dan Pulau
Seribu Pura.
2.6 NILAI SOSIAL DI BALI
Nilai sosial masyarakat Bali yang sekarang juga dipengaruhi oleh nilai-nilai sosial yang
diterapkan oleh sang leluhur, namun masyarakat Bali pada zaman ini tidak terlalu menerapkan
semua nilai-nilai yang diterapkan oleh sang leluhur, karena mereka sudah menerima
modernisasi. Terlebih, masyarakat bali sekarang ini sudah banyak yang berasal dari luar negri.
Warga asli Bali juga banyak yang menikah dengan warga negara lain, sehingga terjadi
akulturasi. Budaya negara lain bercampur dengan budaya yang ada di bali. Terkadang,
pernikahan dengan perbedaan kebudayaan ini dapat menimbulkan asimilasi Sebagai contoh,
dulu masyrakat Bali taboo dengan perempuan berpakaian minim karena dianggap tidak sopan,
namun sekarang ini mereka sudah terbiasa dengan perempuan berpakaian minim
2.7 KEBUDAYAAN DI BALI
Seperti Papua, Bali juga kaya akan budaya. Masyarakat pribumi Bali sampai sekarang masih
menjaga dan melestarikan kebudayaannya itulah mengapa banyak orang yang kagum dengan
masyrakat pribumi bali. Mereka menerima modernisasi tanpa menghilangkan kebudayaan
mereka. Ini menjadi daya tarik bagi para wisatawan untuk berkunjung dan berlibur di bali. Salah
satu kebudayaan di Bali adalah Tari Kecak:
TARI KECAK
Tarian ini merupakan tarian yang sangat terkenal dari daerah Bali. Tarian ini dimainkan oleh
puluhan laki-laki yang duduk bari melingkar. Tarian ini menggambarkan kisah Ramayana saat
barisan kera membantu Rama melawan Rahwana. Lagu tari Kecak diambil dari ritual tarian
sanghyang yaitu tradisi tarian yang penarinya akan berada pada kondisi tidak sadar, melakukan
komunikasi dengan Tuhan atau roh para leluhur dan kemudian menyampaikan harapanharapannya kepada masyarakat.
Di bali juga terdapat ritual-ritual / upacara-upacara yang dilakuakan dengan maksud tertentu.
Salah satu ritual itu adalah upacara bukakak
UPACARA BUKAKAK
Upacara Bukakak ialah upacara dalam rangka melakukan permohonan kepada Sanghyang Widhi
Wasa untuk memberikan kesuburan kepada tanah-tanah pertanian mereka supaya hasil panennya
berlimpah ruah. Kebiasaan dalam gelaran upacara unik ini dilakukan di desa adat dan tidak
dilakukan di daerah-daerah lainnya di Bali.
Masyarakat desa adat yang melaksanakan upacara ini adalah masyarakat agraris yang masih
dengan setia memegang teguh adat istiadat dan kepercayaaan secara turun temurun yang
diwariskan leluhur mereka, dan Salah satu warisan yang selalu dijaga, dipelihara dan dilakukan
oleh masyarakat desa tersebut adalah ritual Upacara Bukakak. Upacara Bukakak sudah dilakukan
sejak zaman dahulu dan masih terperihara hinggga sekarang, pada mulanya upacara ini
dilakukan 1 tahun sekali, namun karena terkendala faktor biaya yang tidak sedikit, akhirnya
upacara ini dilakukan setiap 2 tahun sekali
2.8 POLA PIKIR MASYARAKAT BALI
Seperti Papua, masyarakat pribumi Bali merupakan masyarakat yang mempercaya animisme
dan dinamisme. Namun, masyarakat pribumi Bali masih mau untuk menerima modernisasi lain
halnya dengan masyarakat Papua yang tidak ingin menerima modernisasi. Masyarakat bali
hidup sesuai kasta mereka. Digolongkan dari posisi yang paling atas; Brahmana, ksatria, Weisya
dan Sudra. Yang mendominasi adalah Sudra (masyarakat biasa). Kelompok Sudra (mendominasi
hampir 90%), di dalam berkomunikasidengan Brahmana, Ksatria dan Weisya, menggunakan tata
bahasa Bali yang lebih halus. Begitu sebaliknya mereka akan menaggapi dengan halus pula.
Kebiasaan sopan pada sesama apalai kepada orang yang lebih tua, dan pada kasta yang lebih
tinggi. Menyangkut etika, sangat tidak sopan menunjukkan sesuatu dengan tangan kiri, lawan
bicara bisa jadi tersinggung, apalagi menunjuk dengan kaki, lawan bicara bisa jadi emosi. Kalau
pun hal itu harus dilakukan, bilang maaf terlebih dahulu, atau orang bali biasa bilang kata “tabik”
III. PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Papua dan Bali merupakan wilayah dari Republik Indonesia yang sama-sama memiliki
kekayaan budaya. Yang membedakan adalah pola pikir pendudukya. Penduduk Papua terutama
yang tinggal di pedalaman, memiliki pola pikir yang sangat tradisional dan sulit menerima
modernisasi. Lain halnya dengan Papua, penduduk Bali memiliki pola pikir yang cendurung
modern namun tidak melupakan dan melestarikan kebudayaannya. Oleh sebab itu, kehidupan di
papua cenderung tradisional dan kehidupan di Bali cenderung modern.
3.2 SARAN
Demikian makalah yang telah saya susun, saya menyadari masih terdapat beberapa
kekurangan dalam penulisan makalah ini. Semoga makalah ini dapat manambah pengetahuan
serta lebih bisa memahami pokok bahasan, bagi para pembacanya dan khususnya bagi saya
sebagai penyusun.
DAFTAR PUSTAKA
https://id.wikipedia.org/wiki/Bali
http://kebudayaanindonesia.net/kebudayaan/1065/tradisi-potong-jari
Soeroso, Andreas. 2008. Sosiologi 1 untuk SMA kelas X. Jakarta : Yudhistira
Soekanto, Soerjono .2016. Sosiologi Suatu Pengatar. Jakarta : Rajawali Pers
http://www.academia.edu/13063850/Kondisi_Sosial_dan_Budaya_Papua
http://www.idtraveladdict.com/2016/01/kebudayaan-bali-pakaian-rumah-adat.html