4.l Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Prasiklus - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning) Tipe Make a Match Berbantuan Media Komik Interaktif untuk Meningkatkan Aktivitas Belaja

BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Di dalam bab 4 ini, penulis akan membahas tentang pelaksanaan tindakan,
hasil analisis data dan pembahasan, yang akan diuraikan berikut ini.
4.l Pelaksanaan Tindakan
4.1.1 Prasiklus
Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) kelas 5 di SD Negeri 01
Tuntang semester II setelah dilakukan pengamatan dengan melakukan wawancara
dengan wali kelas dan melihat hasil belajar siswa belum menunjukkan hasil
belajar yang memuaskan atau belum mencapai target kreteria ketuntasan minimal
6,5.
Berdasarkan hasil observasi hasil belajar dan aktivitas belajar siswa kelas
5 SD Negeri Tuntang 01 pada semester II masih banyak siswa yang kurang
antusias dan aktif dalam mengikuti pembelajaran, proses pembelajaran yang
dilaksanakan guru kelas 5 sudah baik akan tetapi dalam pembelajaran belum
menggunakan metode pembelajaran yang bervariatif dan masih menggunakan
metode ceramah yang tidak di kembangkan, guru menjelaskan materi dan siswa
mendengarkan penjelasan sambil mencatat sehingga mata pelajaran IPS dirasa
membosankan dan bersifat informatif, dan pada saat siswa diberikan kesempatan
untuk bertanya tak banyak dari siswa yang mengajukan sebuah pertanyaan, siswa
masih ada perasaan takut untuk bertanya dan menyampaikan pendapat, dan jika

kondisi seperti ini dibiarkan hal ini menyebabkan menurunnya hasil belajar dan
aktivitas siswa dalam melaksanakan pembelajaran untuk siswa kelas 5 di SD
Negeri 01 Tuntang dalam mata pelajaran IPS.
Dari hasil nilai harian siswa dalam mata pelajaran IPS masih banyak siswa
yang mendapatkan nilai dibawah Kreteria Ketuntasan Minimum (KKM) 6,5. Dari
21 siswa masih ada 12 siswa yang belum mencapai KKM, dan hasil belajar IPS
pra siklus dapat dilihat dari tabel berikut.

54

55

Ketuntasan

Tabel 4.1
Hasil Belajar IPS Prasiklus
Frekuensi

Tuntas


9

43 %

Tidak Tuntas

12

57 %

Jumlah Siswa

21

100 %

Nilai Maksimum

95


Nilai Minimum

50

Rata-rata

67,4

Presentase

Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan peneliti diperoleh nilai hasil
belajar yang dapat dilihat pada tabel 4.3, hasil data sebagai subyek penelitian
kelas 5 SD Negeri 01 Tuntang dari jumlah siswa satu kelas ada 21 siswa, terdapat
9 siswa yang tuntas atau 43 %, dan terdapat 12 siswa yang belum tuntas atau 57
% dan rata-rata yang di dapat untuk kelas hanya 67,4
Peneliti dengan melihat kondisi pembelajaran IPS yang hasilnya belum
memenuhi target KKM melakukan suatu tindakan dalam pembelajaran IPS
dengan menggunakan model Make-A Match. Suatu model pembelajaran yang
dapat menarik perhatian siswa agar lebih bersemangat belajar, model
pembelajaran ini dapat membuat siswa aktif belajar, bisa memperdalam materi

dengan lebih luas sehingga dapat membantu memperbaiki hasil belajar siswa.
Peneliti melakukan observasi terkait dengan aktivitas belajar siswa kelas V
SD Negeri Tuntang 01 terhadap mata pelajaran IPS dengan jumlah 21 orang,
berikut hasil aktivitas belajar IPS prasiklus
Tabel 4.2
Hasil Aktivitas Belajar Prasiklus
Rentan Nilai
Kategori
Frekuensi
Presentase
≥ 32,28
Sangat Tinggi
4
19%
21,52 – 32,27
Tinggi
15
71%
10,76 – 21,51
Cukup

2
10%
1 – 10,75
Rendah
0
0
Berdasarkan tabel aktivitas belajar siswa dapat disimpulkan bahwa 4
siswa ( 19 %) berada pada kategori sangat tinggi, 15 siswa (71%) berada pada

56

kategori tinggi, 2 siswa (10%) berada pada kategori cukup dan 0 siswa (0%)
pada kategori rendah
4.1.2

Siklus 1

4.1.2.1 Perencanaan
Setelah mendapatkan data dari kelas 5 SD Negeri 01 Tuntang dan
mengetahui hasil belajar dan aktivitas belajar maka peneliti merencanakan

tindakan untuk meningkatkan hasil belajar dan aktivitas belajar siswa dalam mata
pelajaran IPS dimulai dengan melanjutkan ke siklus I dalam penelitian peneliti
memulainya dengan menyusun RPP

Siklus I menggunakan langkah-langkah

metode Make-A Match yang dilakukan selama 3 kali pertemuan, dalam
pembelajaran peneliti berperan sebagai pengajar dalam kelas, persiapan yang
dilakukan peneliti sebelum melaksanakan siklus I yaitu dengan mempersiapkan
media yang dibutuhkan dalam pembelajaran yaitu contoh teks proklamasi, video
pembelajaran detik detik proklamasi, dan peneliti harus membuat media komik
interaktif yang membutuhkan waktu selama 2 minggu, kemudian peneliti
menyiapkan pembelajaran menggunakan metode Make-A Match yaitu membuat
sebuah kartu pasangan yang terdiri dari 27 kartu soal dan 27 kartu jawaban dan
membuat variatif dalam metode tersebut, menyiapkam soal evaluasi untuk
dikerjakan siswa. Peneliti juga menyiapkan lembar observasi yang akan diisi dan
diamati oleh wali kelas 5 selama peneliti melaksanakan pembelajaran.
4.1.2.2 Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan tindakan dengan model Make-A Match akan diuraikan
sebagai berikut.

1. Pertemuan I
Pertemuan I dilaksanakan pada hari Kamis, 4 April 2017, pertemuan
dilaksanakan dengan alokasi waktu 2 x 35 menit, kegiatan yang
dilakukan pada pertemuan I sebagai berikut.
a. Kegiatan Pembuka
Dalam

melaksanakan

pembelajaran

pada

awal

peneliti

mengawalinya dengan doa dan mengecek kehadiran siswa kelas 5,

57


dan guru mengecek kesiapan siswa mulai dari alat tulis yang
digunakan, lalu peneliti menyampaikan tujuan pembelajaran IPS
yang harus dicapai dalam pertemuan I, untuk mengawalinya peneliti
mengajak siswa untuk bernyanyi lagu kebangsaan “Maju Tak
Gentar” lalu dilanjutkan dengan tanya jawab mengenai lagu
kebangsaanyang dinyanyikan
b. Kegiatan Inti
Pada kegiatan inti guru melakukan tanya jawab mengenai materi
yang dibahas. Bagaimana peristiwa Rengasdengklok?, Bagaimana
penyusunan Teks Proklamasi Kemerdekaan?, lalu bagaimana Detikdetik dalam Proklamasi Kemerdekaan?, beberapa siswa bisa
menjawab pertanyaan yang diajukan oleh peneliti, setelah itu siswa
melihat video pembelajaran mengenai detik-detik proklamasi, siswa
sangat antusias dalam melihat video tersebut dan mendengarkan
penjelasan dari peneliti. Setelah melihat video pengajar membentuk
siswa dalam 1 kelas menjadi 4 kelompok yang berisi 5 sampai 6
orang dalam 1 kelompok, pengajar memberikan soal untuk di
diskusikan bersama kelompok tersebut mengenai Bagaimana naskah
Proklamasi disusun dan bagaimana bunyi naskah Proklamasi dan
siswa sangat antusias dalam mengerjakan dan setelah selesai

berdiskusi siswa maju kedepan untuk mempresentasikan hasil
diskusi
c. Kegiatan Penutup
Pada kegiatan penutup guru dan siswa menyimpulkan pembelajaran
dan melakukan refleksi selama pembelajaran dari awal sampai akhir
dilaksanakan, dan siswa merasa senang dengan pembelajaran hari
ini. Lalu guru memberikan semangat dengan memberikan sticker
bintang untuk siswa yang selama kegiatan pembelajaran aktif, dan
pengajar pada akhir kegiatan memberikan motivasi agar tetap selalu
belajar dengan tekun dan akan bertemu lagi dalam pertemuan ke dua,
dan ditutup dengan mengucapkan salam

58

2. Pertemuan II
Pertemuan II dilaksanakan pada hari Senin, 8 April 2017, pertemuan
dilaksanakan dengan alokasi waktu 2 x 35 menit, kegiatan yang
dilakukan pada pertemuan II sebagai berikut.
a. Kegiatan Awal
Pada awal pembelajaran pada pertemuan ke II ini pengajar

memulainya dengan salam dan doa, mengecek kehadiran siswa dan
untuk mencairkan suasana guru mengajak anak untuk yel-yel “tepuk
semangat”,

dan

selanjutnya

guru

menyampaikan

tujuan

pembelajaran
b. Kegiatan Inti
Pada kegiatan inti guru mengulas kembali materi yang sudah
dipelajari pada pertemuan I tentang badan usaha yang terbentuk di
Indonesia dan selanjutnya menjelaskan materi yang akan dipelajari
tentang tokoh yang terlibat dalam penyusunan naskah proklamasi

kemerdekaan, setelah materi sudah tersampaikan kepada siswa guru
membentuk kelompok dalam 1 kelas menjadi 5 kelompok, masingmasing kelompok terdiri dari 4-5 siswa, guru membagikan pada
setiap kelompok sebuah media pembelajaran berupa Komik
Interaktif sesuai dengan materi IPS tentang upaya mempertahankan
kemerdekaaan dan guru memberikan tugas kepada siswa untuk
membaca dan berdiskusi apa isi komik tersebut dan menjawab soal
yang diberikan oleh guru, setelah siswa selesai berdiskusi, siswa
membacakan hasil diskusi dalam kelompok di depan kelas dan guru
akan memberikan penghargaan berupa point keaktifan, dan guru
akan memberikan kesempatan siswa untuk bertanya mengenai materi
yang dipelajari
c. Kegiatan Penutup
Dalam kegiatan penutup guru melakukan refleksi terhadap kegiatan
pembelajaran

IPS

dan

menyimpulkan

pembelajaran

serta

memberikan motivasi untuk siswa agar tetap semangat dan terus

59

belajar dengan baik, dan guru menyampaikan untuk pembelajaran
IPS di pertemuan ke III
3. Pertemuan III
Pertemuan III dilaksanakan pada hari Jumat, 12 April 2017,
pertemuan dilaksanakan dengan alokasi waktu 2 x 35 menit,
kegiatan yang dilakukan pada pertemuan III sebagai berikut.
a. Kegiatan Awal
Pada kegiatan awal pada pertemuan ke III ini guru memulainya
dengan mengucapkan salam, berdoa dan mengecek kehadiran siswa,
guru mengulas kembali materi yang sudah dipelajari dan selanjutnya
menyampaikan tujuan pembelajran IPS
b. Kegiatan Inti
Pada kegiatan inti siswa memberikan kesempatan kepada siswa
untuk bertanya tentang materi yang sudah dipelajari sebelumnya,
guru mengajak siswa untuk bermain menggunakan kartu Make-A
Match dengan membentuk kelompok dalam satu kelas menjadi 2
kelompok masing-masing terdiri daro 10 – 11 siswa, guru
membagikan kelompok 1 sebuah kartu soal, dan kelompok 2 dengan
kartu jawaban, guru menyampaikan kepada siswa bahwa mereka
kelompok 1 harus mengerjakan soal dalam kartu soal tersebut dan
mencari jawaban serta mencocokan dengan kartu jawaban yang
dipegang oleh kelompok II, dan guru akan memberikan waktu
selama 1 menit dan memberikan point untuk setiap jawaban yang
ada, kegiatan ini diulang kembali secara bergantian untuk kelompok
I dan II. Setelah selesai permainan guru memberikan kesempatan
untuk menyampaikan hasil kerja kelompok selama permainan dan
siswa diminta untuk mengerjakan soal evaluasi
c. Kegiatan penutup
Dalam kegiatan penutup guru melakukan refleksi kegiatan
pembelajaran dari awal sampai akhir, dan siswa merasakan senang

60

dengan permainan tersebut, dan guru menyimpulkan pembelajaran
IPS dan menutupnya dengan doa.
4.1.2.3 Hasil Tindakan
Pelaksanaan siklus I yang telah dilaksanakan sebanyak 3 kali dengan guru
melaksanakan pembelajaran menggunakan model pembelajaran Make-A Match
siswa dapat belajar secara aktif dan terlibat dalam pembelajaran IPS secara
langsung, akhir pembelajaran IPS pada siklus I pada pertemuan ke III dilakukan
tes untuk mengetahui hasil belajar yang dicapai siswa.
Pelaksanaan pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru dengan menggunakan
model pembelajaran Make-A Match pada mata pelajaran IPS selama proses
pembelajaran sebagai terlihat pada tabel 4.3 berikut:
Tabel 4.3
Tindakan Model Pembelajaran Make-A Match Siklus I
No

Aspek yang diamati

1

Menyiapkan kelas dan mengecek kesiapan siswa

2

Memberikan Apersepsi sesuai dengan Materi pelajaran

3

Memberikan motivasi belajar yang menyangkut isi
materi yang dibahas
Menjelaskan langkah-langkah model pembelajaran
Make A Match
Membentuk siswa dalam beberapa kelompok

5
6
7
8
9

Memberikan siswa dalam 2 kelompok, 1 kelompok
diberikan kartu soal dan dan 1 kelompok kartu jawaban
Menjelaskan aturan dalam permainan

11

Menjawab pertanyaan yang muncul dari siswa mengenai
permainan
Memberikan kesempatan siswa kelompok kartu soal
untuk membaca soal dan mencari jawaban
Mengajak siswa untuk melakukan permainan kartu

12

Mendampingi siswa melakukan permainan

13

Mencatat Skor perolehan kelompok pada permainan

14

Meminta kelompok presentasi untuk kartu yang sudah
mendapat pasangan dengan mencocokan soal dan

10

Tindakan

-

61

15
16
17
18
19
20

jawaban
Mencatat skor perolehan 2 kelompok dan menentukan
pemenangnya
Memberikan penghargaan kepada kelompok pemenang
Membagikan soal evaluasi untuk mengetahui
penguasaan materi
Melakukan refleksi selama melakukan kegiatan
pembelajaran
Mengajak siswa untuk menyimpulkan hasil
pembelajaran
Mengevaluasi pembelajaran

-

Berikut ini merupakan hasil belajar siswa kelas 5 di SD Negeri 01 Tuntang
dari siklus I yang sudah dilaksanakan.
Tabel 4.4
Hasil Belajar Siswa Siklus I
Ketuntasan
Tuntas
Tidak Tuntas
Jumlah Siswa
Nilai Maksimum
Nilai Minimum
Rata-rata

Frekuensi
14
7
21
90
50
70,1

Persentase
66,7 %
33,3 %
100 %

Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan peneliti diperoleh hasil
belajar yang dapat dilihat pada tabel 4.4, hasil data sebagai subyek penelitian
kelas 5 SD Negeri 01 Tuntang dari jumlah siswa satu kelas ada 21siswa, terdapat
14 siswa yang tuntas atau 66,7%, dan terdapat 7 siswa yang belum tuntas atau
33,3 % dengan rata-rata kelas 70,1
Peneliti melakukan observasi terkait dengan aktivitas belajar siswa kelas V
SD Negeri Tuntang 01 terhadap mata pelajaran IPS dengan jumlah 21 orang,
berikut hasil aktivitas belajar IPS siklus I

62

Tabel 4.5
Hasil Aktivitas Belajar Siklus I
Rentan Nilai
≥ 32,28
21,52 – 32,27
10,76 – 21,51
1 – 10,75
Berdasarkan

Kategori
Sangat Tinggi
Tinggi
Cukup
Rendah

Frekuensi
7
10
4
0

Presentase
33%
48%
19%
0

tabel aktivitas belajar siswa dapat disimpulkan bahwa 7

siswa ( 33%) berada pada kategori sangat tinggi, 10 siswa (48%) berada pada
kategori tinggi, 4 siswa (19%) berada pada kategori cukup dan 0 siswa (0%) pada
kategori rendah.

4.1.2.4 Refleksi
Siklus I yang sudah dilaksanakan kemudian di amati untuk melihat
kekurangan yang ada dalam sikuls I dan di perbaiki pada siklus II, hal-hal yang
perlu diberbaiki dalam

melaksanakan pembelajaran dengan

model Make-A

Match berbantu media komik interaktif kelas 5 SD Negeri 01 Tuntang untuk
pembelajaran pada siklus berikutnya yaitu:
Guru :
1. Penyampaian materi terlalu lama sehingga siswa menjadi bosan
2. Ada beberapa aspek yang harus disampaikan dalam pembelajaran tapi
masih terlewat
3. Kurang memperhatikan alokasi waktu dalam pembelajaran
4. Saat permainan kartu berpasangan kelompok yang dibagi terlalu besar
sehingga kelas ramai, dan guru sulit mengendalikannya
5. Untuk media komik, guru membuat cerita terlalu singkat
Siswa :

63

1. Sulit dikondisikan karena siswa terlalu bersemangat dalam mengikuti
permainan kartu berpasangan
2. Masih ada siswa yang berkerja secara individual
3. Masih ada siswa yang masih pasif mengikuti pembelajaran
4. Saat siswa membaca komik sedikit bosan karena terlalu sedikit isi
komiknya
Tindak Lanjut :
1. Memaksimalkan pembelajaran dengan model Make-A Match dengan
berbantuan media komik interaktif
2. Melakukan persiapan dalam pembelajaran agar lebih matang
3. Mengelola kelas agar lebih baik lagi
Dilihat dari indikator kinerja dimana penelitian PTK ini berhasil jika 80%
siswa mencapai ketuntasan belajar ≥ 65, maka Siklus I ini belum berhasil.
4.1.3

Siklus II

4.1.3.1 Perencanaan
Setelah melaksanakan siklus I dan menganalisis hasil dari siklus I, maka
peneliti melakukan perbaikan untuk kekurangan dari siklus I, persiapan yang
dilakukan untuk siklus II adalah membuat RPP terlebih dahulu dengan
menggunkan model Make-A Match, menyiapkan media pembelajaran berupa
komik interaktif ke dua dan menyiapkan instrumen.
4.1.3.2 Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan tindakan dengan model Make-A Match akan diuraikan
sebagai berikut.
1. Pertemuan I
Pertemuan I dilaksanakan pada hari Selasa, 18 April 2017, pertemuan
dilaksanakan dengan alokasi waktu 2 x 35 menit, kegiatan yang dilakukan
pada pertemuan I sebagai berikut.
a. Kegiatan Pembuka

64

Sebelum melaksanakan pembelajaran, guru membuka dengan salam
dan doa, dan selanjutnya guru mengecek kesiapan siswa dalam
belajar, guru melakukan apersepsi dengan mengajak siswa untuk
bernyanyi lagu “Halo Halo Bandung” yang terkait dengan materi
yang

akan

disampaikan

tentang

upaya

mempertahankan

kemerdekaan Indonesia yang didalamnya terjadi peristiwa sejarah
tentang pertempuran di beberapa daerah di Indonesia. Guru
menyampaikan tujuan pembelajaran IPS.
b. Kegiatan Inti
Dalam kegiatan inti guru dan siswa melakukan kegiatan tanya jawab
tentang beberapa materi yang di pelajari dan guru sedikit
menjelaskan materi selanjutnya guru memberikan kesempatan siswa
untuk bertanya tentang materi, siswa diharapkan dapat menyebutkan
9 pertempuran yang terjadi di beberapa daerah, guru menampilkan
sebuah video pembelajaran tentang gambaran perjuangan bangsa
Indonesia pada saat berperang melawan penjajah, jadi dengan siswa
melihat peristiwa tersebut siswa dapat lebih paham melihat secara
visual menggunakan video, setelah melihat video guru memberikan
kesempatan untuk siswa menyampaikan isi dari video, dan guru
membentuk kelas menjadi 4 kelompok yang masing-masing terdiri
dari 5-6 orang, guru memberikan sebuah soal acak yang dipilih
setiap kelompok untuk dikerjaka, siswa diharapkan dapat bekerja
sama dengan baik, siswa yang sudah selesai diharapkan dapat
menyampaikan hasil diskusi bersama kelompok
c. Kegiatan Penutup
Dalam kegiatan penutup guru memberikan kesimpulan pembelajaran
dan siswa juga diberikan kesempatan untuk menyampaikan pendapat
mengenai pembelajaran yang dilakukan, dan guru menyampaikan
kepada siswa untuk mempersiapkan diri dalam pembelajaran IPS di
pertemuan selanjutnya
2. Pertemuan II

65

Pertemuan II dilaksanakan pada hari Kamis, 20 April 2017, pertemuan
dilaksanakan dengan alokasi waktu 2 x 35 menit, kegiatan yang dilakukan
pada pertemuan II sebagai berikut.
a. Kegiatan Pembuka
Pertemuan II dimulai dengan berdoa dan salam dari guru, lalu guru
menyiapkan kelas, persiapan siswa dalam belajar, dan guru
menyampaikan tujuan pembelajaran IPS bahwa siswa akan diajak
untuk bermain sambil belajar menggunakan kartu pasangan
b. Kegiatan Inti
Dalam kegiatan inti guru sedikit mengulas materi yang sudah
dipelajari sebelumnya, dan memberikan kesempatan siswa untuk
bertanya tentang materi yang belum jelas. Setelah siswa sudah siap
guru membentuk kelompok menjadi 3 kelompok, dalam 1 kelompok
terdiri dari 7 siswa, lalu guru menjelaskan aturan permainan, Guru
membagikan kartu Kartu soal untuk kelompok 1, kelompok 2 dan
kelompok 3 dan Guru menyampaikan kepada siswa bahwa mereka
harus mencari dan mencocokkan kartu jawaban yang sudah ada di
depan kelas dan memberikan batasan waktu maksimum selama 1
menit,setiap kelompok 1, kelompok 2 dan kelompok 3 harus
berkompetisi mengerjakan soal dan mencari kartu jawaban di depan
kelas, sementara siswa bermain guru akan memberikan skor dengan
memberikan point tanda bintang untuk kelompok yang cepat dan
tepat dalam menjawab Guru mencatat kelompok yang sudah
mendapatkan pasangan, dan setiap kelompok mempresentasikan
hasil belajar, dalam kegiatan tersebut selain siswa merasakan
pembelajaran

yang

menyenangkan

siswa

dapat

belajar,

memperdalam materi yang telah dipelajari, serta melatih keaktifan
anak dalam belajar
c. Kegiatan Penutup

66

Dalam kegiatan penutup ini yang dilakukan guru adalah memberikan
kesimpulan dari materi yang sudah dipelajari dan guru memberikan
penguatan materi
3. Pertemuan III
Pertemuan III dilaksanakan pada hari Jumat, 21 April 2017, pertemuan
dilaksanakan dengan alokasi waktu 2 x 35 menit, kegiatan yang dilakukan
pada pertemuan III sebagai berikut.
a. Kegiatan Pembuka
Dalam pertemuan kedua kegiatan pembuka guru mengucapkan
salam dan untuk mencairkan suasana guru mengejak siswa untuk
senam pendek sambil bernyanyi “papa tume tume papa”, dan guru
menyampaikan tujuan pembelajaran IPS
b. Kegiatan Inti
Kegiatan inti guru mengulas kembali materi yang disampaikan
sebelumnya dan melakukan tanya jawab dengan siswa di kelas, lalu
guru memberikan sebuah media pembelajaran berupa komik
interaktif dan siswa akan membaca komik tersebut dan berdiskusi
dengan teman sebangku apa isi dari komik tersebut dan siswa di
berikan kebebasan untuk bertanya, menyampaikan pendapat dan isi
dari komik tersebut, setelah siswa memahaminya guru memberikan
soal evaluasi untuk dikerjakan kepada setiap individu, setelah siswa
menyelesaikan

kegitan

dikelas

guru

memberikan

sebuah

penghargaan berupa medali dan point keaktifan berupa sticker
bintang, dan mengumumkan siapa pemenang dari permainan
menggunkan model Make-A Match pada pertemuan kedua, semua
siswa sangat antusias
c. Kegiatan Penutup
Kegiatan penutup guru bersama dengan siswa menyimpulkan
pembelajaran yang sudah dilakukan selama III pertemuan, siswa
diberikan kesempatan untuk bertanya dan menyampaikan pendapat,
guru memberikan motivasi, penguatan untuk siswa agar selalu

67

bersemangat, tekun dalam belajar agar bisa mencapai mimpi besar
yang mereka harapkan

4.1.3.3 Hasil Tindakan
Pelaksanaan siklus II yang telah dilaksanakan sebanyak 3 kali dengan guru
melaksanakan pembelajaran menggunakan model pembelajaran Make-A Match
siswa dapat belajar secara aktif dan terlibat dalam pembelajaran IPS secara
langsung, akhir pembelajaran IPS pada siklus II pada pertemuan ke III dilakukan
tes untuk mengetahui hasil belajar yang dicapai siswa.
Pelaksanaan pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru dengan menggunakan
model pembelajaran Make-A Match pada mata pelajaran IPS selama proses
pembelajaran sebagai terlihat pada tabel 4.6 berikut:
Tabel 4.6
Tindakan Model Pembelajaran Make-A Match Siklus II
No
1
2
3
5
6
7
8
9

Aspek yang diamati
Menyiapkan kelas, memberi salam dan mengecek
kesiapan siswa
Memberikan Apersepsi sesuai dengan Materi pelajaran
melalui video pembelajaran
Menyediakan media pembelajaran komik interaktif
untuk siswa belajar
Menjelaskan langkah-langkah model pembelajaran
Make A Match
Membentuk siswa dalam beberapa kelompok
Memberikan siswa dalam 3 kelompok, masing-masing
kelompok berisi 7 orang
Menjelaskan aturan dalam permainan

11

Menjawab pertanyaan yang muncul dari siswa mengenai
permainan
Memberikan kesempatan siswa kelompok kartu soal
untuk membaca soal dan mencari jawaban
Mengajak siswa untuk melakukan permainan kartu

12

Mendampingi siswa melakukan permainan

10

Tindakan

-

68

13

Mencatat Skor perolehan kelompok pada permainan

14

Meminta kelompok presentasi untuk kartu yang sudah
mendapat pasangan dengan mencocokan soal dan
jawaban
Mencatat skor perolehan 3 kelompok dan menentukan
pemenangnya
Memberikan penghargaan kepada kelompok pemenang

15
16
17
18
19
20

Membagikan soal evaluasi untuk mengetahui
penguasaan materi
Melakukan refleksi selama melakukan kegiatan
pembelajaran
Mengajak siswa untuk menyimpulkan hasil
pembelajaran
Mengevaluasi pembelajaran

Pelaksanaan siklus II diakhiri dengan mengerjakan soal test untuk mengetahui
hasil dari peningkatan belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran
Kooperatif tipe Make-A Match, hasil belajar siklus II dapat dilihat pada tabel 4.7
Tabel 4.7
Hasil Belajar Siswa Siklus II
Ketuntasan
Frekuensi
Persentase
Tuntas
20
95,2 %
Tidak Tuntas
1
4,8 %
Jumlah Siswa
21
100 %
Nilai Maksimum
60
Nilai Minimum
95
Rata-rata
80,2
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan peneliti diperoleh hasil
belajar yang dapat dilihat pada tabel 4.6, hasil data sebagai subyek penelitian
kelas 5 SD Negeri 01 Tuntang dari jumlah siswa satu kelas ada 21 siswa, terdapat
20 siswa yang tuntas atau 95,2%, dan terdapat 1 siswa yang belum tuntas atau 4,8
% dengan rata-rata kelas 80,2
Peneliti melakukan observasi terkait dengan aktivitas belajar siswa kelas V
SD Negeri Tuntang 01 terhadap mata pelajaran IPS dengan jumlah 21 orang,
berikut hasil aktivitas belajar IPS siklus II
Tabel 4.8
Hasil Aktivitas Belajar Siklus II

69

Rentan Nilai
Kategori
Frekuensi
Presentase
≥ 32,28
Sangat Tinggi
11
52%
21,52 – 32,27
Tinggi
8
38%
10,76 – 21,51
Cukup
2
10%
1 – 10,75
Rendah
0
0
Berdasarkan tabel aktivitas belajar siswa dapat disimpulkan bahwa 11
siswa ( 52%) berada pada kategori sangat tinggi, 8 siswa (38%) berada pada
kategori tinggi, 2 siswa (10%) berada pada kategori cukup dan 0 siswa (0%) pada
kategori rendah

4.1.3.4 Refleksi
Setelah pembelajaran siklus II selesai peneliti dan observer melakukan
refleksi selama pembelajaran yang berlangsung 3 kali pertemuan, berikut
kekurangan yang ditemukan pada pembelajaran siklus II:
Guru:
1. Kurang memperhatikan alokasi waktu
2. Video pembelajaran yang ditampilkan durasi terlalu lama
Siswa:
1. Masih ada beberapa siswa yang tidak mau bekerjasama ‘
2. Kondisi kelas sedikit kurang terkendali karena siswa terlalu antusias
mengikuti permainan

4.2 Hasil Analisis Data
Berdasarkan hasil tindakan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe
Make-A Match berbantuan media komik interaktif yang telah dilakukan dapat
diketahui dari siklus I pembelajaran IPS dengan materi tentang peran para tokoh
pejuang dalam memproklamasikan Kemerdekaan Indonesia, dari 21 siswa pada
kondisi awal ada 9 siswa yang sudah tuntas dan 12 siswa yang belum tuntas,
setelah guru menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Make-A Match
yang belum tuntas meningkat 7 anak yang belum tuntas pada siklus I, dan pada

70

siklus ke II menjadi 1 anak yang belum tuntas atau tidak mencapai KKM
(Kreteria Ketuntasan Minimum)
Berikut ini merupakan hasil belajar siswa mata pelajaran IPS pada kondisi
awal, siklus 1, dan siklus 2 yang disajikan pada tabel 4.9

Tabel 4.9
Perbandingan hasil belajar setiap siswa pada prasiklus, siklus I dan siklus II
siswa kelas 5 SD Negeri 01 Tuntang mata pelajaran IPS
No
Nama
Prasiklus
Siklus I
Siklus II
Ketuntasan
1.

C

60

65

85

Tuntas

2.

A

80

70

85

Tuntas

3.

DA

50

60

70

Tuntas

4.

D

75

90

90

Tuntas

5.

F

55

65

75

Tuntas

6.

F

95

85

90

Tuntas

7.

HH

50

60

70

Tuntas

8.

I

80

60

80

Tuntas

9.

A

60

50

70

Tuntas

10.

Y

65

70

80

Tuntas

11.

RS

60

80

85

Tuntas

12.

RW

60

60

70

Tuntas

13.

S

50

70

85

Tuntas

14.

H

60

50

75

Tuntas

15.

OAH

85

53

70

Tuntas

16.

PS

55

65

60

Tidak Tuntas

17.

R

60

80

85

Tuntas

18.

V

80

85

90

Tuntas

19.

SP

90

90

95

Tuntas

20.

Y

60

70

85

Tuntas

21.

ZG

85

90

90

Tuntas

67,4

70,1

80,2

RATA-RATA

71

Dari tabel 4.9 pada prasiklus 9 siswa (43%) lulus KKM dan 12 siswa
(57%) tidak lulus KKM. Pada siklus I 14 siswa (66,7%) lulus KKM dan 7 siswa
(33,3%) tidak lulus KKM. Pada siklus II 20 siswa (95,2%) lulus KKM dan `1
siswa (4,8%) tidak lulus KKM. Perbandingan hasil belajar untuk prasiklus, siklus
I dan siklus II disajikan dalam tabel 4.10.

Tabel 4.10
Perbandingan hasil belajar siswa pra siklus, siklus I dan siklus II
Prasiklus
Siklus I
Siklus II
Ketuntasan
F
%
F
%
F
%
Tuntas
9
43%
14
66,7%
20
95,2%
Tidak Tuntas
12
57%
7
33,3%
1
4,8%
Jumlah
21
100%
21
100%
21
100%
Nilai Rata67,4
70,1
80,2
rata

Berdasarkan tabel 4.10 dapat dijelaskan bahwa dari pra siklus sampai
siklus II ada peningkatan untuk prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS.
Pra siklus hanya 9 siswa (43%) yang tuntas, pada siklus I mengalami peningkatan
yaitu 14 siswa (66,7%) yang tuntas, dan siklus II ada 20 siswa (95,2%) yang
tuntas KKM. Untuk rata-rata kelas juga mengalami peningkatan dari prasiklus
hingga siklus II. Prasiklus rata-rata 67,4,

pada siklus I

70,1, dan siklus II

meningkat menjadi 8021. Jadi peningkatan prestasi belajar siswa selalu
mengalami peningkatan pada setiap siklusnya. Hasil perbandingan prestasi belajar
siswa dapat dilihat pada diagram 4.1

95.2%
66.7%
43%

Prasiklus

Siklus I

Siklus II

72

Gambar 4.1 Perbandingan hasil belajar prasiklus, siklus I dan siklus II
Aktivitas belajar siswa dari prasiklus, siklus I dan siklus II mengalami
peningkatan. Untuk melihat peningkatan aktivitas belajar siswa dapat dilihat di
tabel 4.11

Tabel 4.11
Perbandingan aktivitas belajar siswa prasiklus, siklus I dan siklus II
Prasiklus
Rentan
F
Persentase
Kategori
Tinggi
71%
≥ 32,28
4
19%
Sangat Tinggi
21,52 – 32,27
15
71%
Tinggi
10,76 – 21,51
2
10%
Cukup
1 – 10,75
0
0%
Rendah
Siklus I
Rentan
F
Persentase
Kategori
Tinggi
48%
≥ 32,28
7
33%
Sangat Tinggi
21,52 – 32,27
10
48%
Tinggi
10,76 – 21,51
4
19%
Cukup
1 – 10,75
0
0%
Rendah
Siklus II
Rentan
F
Persentase
Kategori
Sangat
Tinggi
≥ 32,28
11
52%
Sangat Tinggi
52%
21,52 – 32,27
8
38%
Tinggi
10,76 – 21,51
2
10%
Cukup
1 – 10,75
0
0%
Rendah
Dari tabel 4.11 dapat disimpulkan bahwa ada peningkatan aktivitas belajar
dari prasiklus, siklus I dan siklus II. Prasiklus 71% pada kategori Tinggi, siklus I
48% pada kategori tinggi dan siklus II 52% pada kategori sangat tinggi. Jadi
pada setiap siklusnya terjadi peningkatan

4.3 Pembahasan
Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Make-A Match berbantuan
media komik interaktif dilaksanakan dalam 2 siklus dan setiap pembelajaran
terdiri dari 3 kali pertemuan.
Dilihat dari hasil belajar prasiklus siswa yang tuntas belajar sebanyak 9
siswa (43%) dan yang tidak tuntas 12 siswa (57%), siklus I yang tuntas 14 siswa

73

(66,7%) dan yang tidak tuntas 7 siswa (33,3), siklus II siswa yang tuntas 20
siswa(95,2%) dan yang tidak tuntas 1 siswa (4,8%), dan untuk rata-rata prasiklus
adalah 67,4, Siklus I rata-rata 70,1, dan siklus II rata-rata 80,2.
Aktivitas belajar siswa pada prasiklus kategori sangat tinggi 4 siswa
(19%), kategori tinggi 15 siswa (71%), kategori cukup 2 siswa a(10%). Aktivitas
belajar siswa siklus I kategori sangat tinggi 7 siswa (33%), kategori tinggi 10
siswa (48%), aktivitas belajar siswa siklus II kategori sangat tinggi 11 siswa
(52%), kategori tinggi 8 siswa (38%) dan kategori cukup 2 siswa (10%).
Hasil belajar dan aktivitas belajar mengalami peningkatan dari prasiklus,
siklus I dan siklus II selalu menunjukkan peningkatan. Melalui penerapan model
pembelajaran kooperatif tipe Make-A Match berbantuan media komik interaktif
terbukti mampu meningkatkan hasil belajar dan aktivitas belajar siswa kelas 5 SD
Negeri 01 Tuntang pada mata pelajaran IPS
Desy Noor, Argawati, 2015 dalam jurnal dengan judul “Penerapan Model
Pembelajaran Make A Match untuk Meningkatkan Prestasi Belajar IPS Materi
Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan pada Siswa Kelas V SD Negeri 2
Sanden” Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas atau PTK. Subjek
dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri 2 Sanden, dengan jumlah 29
siswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes,
observasi dan dokumentasi. Instrumen penelitian menggunakan soal tes dan
lembar observasi. Teknik analisis data menggunakan deskriptif kuantitatif dan
kualitatif. Indikator keberhasilan nilai rata-rata hasil tes IPS meningkat dan
ketuntasan belajar siswa dalam satu kelas telah memenuhi Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM) mata pelajaran IPS yang telah ditetapkan SD N 2 Sanden yaitu
75. Pembelajaran dikatakan tuntas apabila >75% siswa yang hadir telah
memenuhi KKM yang ditentukan (≥75). Hasil penelitian menunjukkan bahwa
penerapan model pembelajaran Make A Match dapat meningkatkan prestasi
belajar IPS materi perjuangan mempertahankan kemerdekaan pada siswa kelas V
SD Negeri 2 Sanden menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Make A
Match. Hal ini dapat dibuktikan dengan adanya peningkatan prestasi belajar dari

74

pra tindakan ke siklus I, dari 29 siswa rata-rata nilai IPS adalah 68,10 dengan
siswa yang mencapai KKM sebanyak 10 siswa (34,48%,) setelah dilakukan
tindakan pada siklus I, nilai rata-rata meningkat menjadi 77 dengan siswa yang
mencapai KKM sebanyak 20 siswa (68,96%), nilai rata-rata IPS meningkat lagi
pada siklus II mencapai 80 dengan siswa yang mencapai KKM sebanyak 24 siswa
(82,75%).
Penelitian ini mempunyai langkah yang sama dengan peneliti sebelumnya,
yaitu kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan penutup, urutan tersebut dilakukan
agar kegiatan belajar mengajar menjadi tuntut dan baik dari awal hingga akhir.
Penelitian ini menambahkan bantuan media komik interaktif untuk membuat
siswa tertarik untuk belajar dan membaca, dengan siswa membaca maka
pendalaman materi akan tercapai dengan baik.
Berdasarkan pembahasan diatas , maka dapat dibuktikan bahwa dengan
menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Make-A Match berbantuan
media komik interaktif dapat meningkatkan hasil belajar dan aktivitas belajar
siswa kelas 5 SD Negeri 01 Tuntang dalam mata pelajaran IPS, dengan penelitian
ini memberikan implikasi baik secara teoritis maupun secara praktis.
1. Implikasi Teoritis
Perbandingan yang telah dilaksanakan oleh peneliti dengan
penelitian yang sebelumnya pada penerapan model pembelajaran
kooperatif tipe Make-A Match mempunyai beberapa perbedaan. Penelitian
ini menggunakan media komik interaktif yang akan membuat guru lebih
mudah menyampaikan materi dalam menerapkan model pembelajaran
kooperatif tipe Make-A Match selain itu membuat pembelajaran yang
berlangsung menjadi menyenangkan dan siswa menjadi lebih aktif dalam
belajar,
dalam

siswa dapat belajar memahami materi dengan bermain, dan
belajar IPS

siswa juga tidak merasa bosan

karena media

pembelajaran dikemas dengan menarik melalui komik interaktif. Bukan
hanya siswa hanya aktivitas siswa yang meningkat, namun aktivitas guru
dalam pembelajaran lebih berkualitas setelah menerapkan pembelajaran
kooperatif tipe Make-A Match berbantuan media komik interaktif.

75

2. Implikasi Praktis
Pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif
tipe Make-A Match dapat meningkatkan hasil belajar dan aktivitas belajar
siswa karena yang semula siswa mendapatkan nilai dibawah KKM kini
mendapatkan nilai diatas KKM dalam mata pelajaran IPS. Model
pembelajaran

ini membuat siswa senang yang semula siswa merasa

bosan dalam pelajaran IPS karena bersifat informatif kini siswa lebih
tertarik untuk belajar karena dalam pembelajaran siswa dapat bekerja
sama dengan teman yang lain, dapat berkompetisi dengan sehat dan
berfikir kritis, selain itu siswa bisa belajar untuk menjadi anak yang
percaya diri.

Dokumen yang terkait

UJI EFEKTIVITAS BENZALKONIUM KLORIDA KONSENTRASI 0,001% DENGAN pH 5 (Terhadap Aktivitas Bakteri Staphylococcus aureus)

10 193 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

Analisis terhadap hapusnya hak usaha akibat terlantarnya lahan untuk ditetapkan menjadi obyek landreform (studi kasus di desa Mojomulyo kecamatan Puger Kabupaten Jember

1 88 63

IbM Pemanfaatan Biopestisida untuk Mengendalikan Hama Uret (Lepidiota stigma) Pada Tanaman Tebu

8 129 1

Integrated Food Therapy Minuman Fungsional Nutrafosin Pada Penyandang Diabetes Mellitus (Dm) Tipe 2 Dan Dislipidemia

5 149 3

Enriching students vocabulary by using word cards ( a classroom action research at second grade of marketing program class XI.2 SMK Nusantara, Ciputat South Tangerang

12 142 101

The correlation between listening skill and pronunciation accuracy : a case study in the firt year of smk vocation higt school pupita bangsa ciputat school year 2005-2006

9 128 37

Strategi Meningkatkan Nasabah Pada Bmt Usaha Mulya Pondok Indah

10 95 68

Aplikasi forecasting untuk memprediksi kepadatan penduduk di Dinas Kependudkan dan Catatan Sipil Kabupaten Aceh Timur

9 92 261