MAKALAH JENIS JENIS KATA PENGHUBUNG KONJ (1)

MAKALAH
JENIS-JENIS KATA PENGHUBUNG
(KONJUNGSI)

OLEH;
Nama

:

Nadia Dwi Lestari

Kelas

:

X MIA 4

Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Ende
2014

KATA PENGANTAR

Puji syukur kahadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan ridho-NYA ,saya dapat
mengerjakan makalah mengenai kata penghubung ini.
Makalah ini berisikan pengertian konjuksi, bentuk- bentuk dari kata penghubunng dan
fungsinya,serta penggunaan konjungsi antar kata , antar kalimat, serta antar paragraf.
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas Bahasa Indonesia dan bertujuan sebagai salah satu
sumber pembelajaran dalam memperdalam pengetahuan mengenai konjungsi.Dengan adanya
makalah ini diharapkan para pembacanya dapat memahami dan mengembangkan dalam
kehidupan sehari-hari.
Kesadaran akan kekurangan dalam pembuatan makalah ini tak lupa pula saya turut sertakan
karena ketidak telitian dalam proses pengerjaannya sehingga saya mohon untuk dimengerti
dan diberikan masukan.
Akhir kata,semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pemakainya.

Ende,2 September 2014

Pembuat
Nadia Dwi Lestari

DAFTAR ISI


JUDUL ............................................................................................................i
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI

.....................................................................................ii

.................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

...............................................................................1

1.1. Latar Belakang

............................................................................1

1.2. Rumusan Masalah
1.3. Tujuan
1.4. Manfaat


........................................................................2

.........................................................................................2
........................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

..................................................................................5

2.1 Pengertian Konjungsi ...................................................................5
2.2. Jenis- Jenis Konjungsi ..................................................................5
2.3. Penggunaan Konjungsi Antar Kata, Antar Kalimat,dan Antar Paragraf
BAB III PENUTUP

...........................................................................................14

3.1. Kesimpulan ....................................................................................14
3.2. Kritik dan Saran

DAFTAR PUSTAKA


.............................................................................14

.......................................................................................15

..6

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah
Tata bahasa merupakan suatu himpunan dari patokan-patokan dalam stuktur
bahasa. Stuktur bahasa itu meliputi bidang-bidang tata bunyi, tata bentuk, tata kata, dan
tata kalimat serta tata makna. Dengan kata lain bahasa meliputi bidang-bidang fonologi,
morfologi,

dan

sintaksis

(Keraf,


1994:27).

Kata penghubung adalah kata-kata yang digunakan untuk menghubungkan kata dengan
kata, klausa dengan klausa, atau kalimat dengan kalimat (Chaer, 2000:140).
Dari pengertian tersebut, maka kata penghubung sangatlah diperlukan untuk memperjelas
kalimat, karena kata penghubung merupakan rambu-rambu bahasa tulis yang berpengaruh
dalam pembuatan kalimat atau karangan. Suatu karangan deskripsi akan sulit dimengerti
jika

dalam

karangan

deskripsi

tidak

dibubuhi


kata

penghubung.

Siswa sering sekali kurang dalam pemahaman kata penghubung dalam suatu karangan,
padahal setiap hari mereka di sekolah pasti akan bertemu dengan kegiatan menulis dan
membaca, baik itu membaca buku pelajaran atau menulis suatu karangan.
Walaupun banyak buku yang mengulas pemakaian bahasa Indonesia yang baik dan benar,
akan tetapi kenyataannya masih sering dijumpai dalam penggunaan kata penghubung
yang tidak tepat. Salah satu penyebabnya menurut tata bahasa baku adalah tidak
mengenalnya strategi pembuatan kalimat.pembuatan makalah ini selain untuk memenuhi
tugas bahasa indonesia, namun dijadikan juga sebagai pengetahuan pemakaian tata
bahasa yang baik dan benar.

1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian sebagaimana telah dikemukakan pada latar belakang
masalah

yang


berkaitan

dengan

kata

permasalahannya

penghubung,

maka

sebagai

dapat

dirumuskan
berikut:

-Bagaimana cara penggunaan kata penghubung yang baik dan benar ?


1.3 Tujuan
Mengetahui dan menerapkan cara penggunaan kata penghubung yang baik dan
benar dalam kehidupan sehari –hari.

1.4 Manfaat
Pembuatan makalah mengenai kata penghubung ini diharapkan mampu membuat
pembacanya memahani dan menguasai penggunaan kata penghubung yang baik dan
benar.

2

BAB II PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Kata Penghubung
Kata penghubung disebut juga konjungsi atau kata sambung. Kata penghubung
adalah kata tugas yang fungsinya menghubungkan antarklausa, antarkalimat, dan
antarparagraf. Kata penghubung antarklausa biasanya terletak di tengah-tengah kalimat,
sedangkan kata penghubung antarkalimat di awal kalimat ( setelah tanda titik, tanda tanya,
dan tanda seru ), adapun kata penghubung antarparagraf letaknya di awal paragraf.1[1]


2.2Macam-macam kata penghubung dan fungsinya :
Macam-macam kata penghubung berdasarkan fungsinya:
1)

Kata penghubung aditif (gabungan).
Kata penghubung koordinatif yang menghubungkan satuan kebahasaan yang

sejajar, atau sederajat. Contohnya kata: dan, lagi, lagipula, serta.
2)

Kata penhubung pertentangan.
Kata

penghubung

koordinatif

antar


kalimat

yang

sederajat,

namun

mempertentangkan kedua bagian tersebut. Dengan kalimat kedua menduduki posisi yang
lebih penting daripada yang pertama. Contohnya kata: tetapi, akan tetapi, melainkan,
sebaliknya, sedangkan, padahal, dan namun.

1

3)

Kata penghubung disjungtif (pilihan)
Kata penghubung koordinatif yang menggabungkan unsur sederajat dengan salah

satu dari dua hal atau lebih. Contoh kata: atau, atau …atau.., maupun, baik…baik, dan

entah…entah.

4)

Kata penghubung temporal (waktu)
Kata penghubung yang menjelaskan hubungan waktu antara dua hal dan

peristiwa. Kata-kata konjungsi itu ada yang menghubungkan hal-hal yang setara .Contoh
kata: apabila, bila, bilamana, demi, hingga, ketika, sambil, sebelum, sampai, sedari, sejak,
selama, semenjak, semantara, seraya, waktu, setelah, sesudah, dan tatkala. Sementara
konjungsi yang menggambarkan hubungan yang bertingkat adalah kata: sebelumnya dan
sesudahnya.

5)

Kata penghubung final (tujuan)
Merupakan kata penghubung modalitas yang menjelaskan maksud dan tujuan

suatu acara atau tindakan. Contoh kata yang dipakai: supaya, untuk, agar, dan guna.
6)

Kata penhubung sebab (kausal)
Menjelaskan bahwwa suatu peristiwa atau tindakan terjadi atas sebab tertentu,

contoh kata yang digunakan: sebab, sebab itu, karena, dan oleh karena itu.
7)

Kata penghubung akibat (konsekutif)
Konjungsi yang menggambarkan suatu peristiwa atau tindakan terjadi atas sebab

peristiwa lain. Konjungsi yang dipakai adalah sehingga, sampai, dan akibatnya.
8)

Kata penghubung syarat (kondisional)Konjungsi syarat yang menjelaskan suatu

4

hal bisa terpenuhi apabila syarat yang ada dipenuhi atau dijalankan. Contoh kata yang
digunakan adalah jika, jikalau, apabila, asalkan, kalau, dan bilamana.

9).Kata penghubung tak bersyarat
Kata penghubung yang menjelaskan bahwa suatu hal dapat terjadi dengan
sendirinya, tanpa syarat-syarat yang harus dipenuhi. Contoh kata:walaupun, meskipun, dan
biarpun.
10) Kata penghubung perbandingan
Kata penghubung perbandingan yang berfungsi menghubungkan dua hal dengan
cara memperbandingkan dua hal tersebut. Contoh kata: sebagai, sebagaimana, seperti, bagai,
bagaikan, seakan-akan, ibarat, umpama, dan daripada.
11) Kata penghubung korelatif
Kata penghubung yang menghubungkan dua buah kalimat yang memiliki
hubungan sedemikian rupa sehingga salah satu mempengaruhi atau melengkapi yang lain.
Contoh kata: semakin... ,…kian…, bertambah..., tidak hanya…, tetapi juga…, sedemikian
rupa…, sehingga …, baik…, dan maupun….
12) Kata penghubung penegas (menguatkan atau mengintensifkan)
Konjungsi ini berfungsi sebagai menegaskan atau meringkas suatau hal yang
telah disebut sebelumnya. Contoh kata: apalagi, yakni, yaitu, umpama, misalnya, ringkasnya,
dan akhirnya.
13) Kata penghubung penetapan
Konjungsi ini berfungsi unuk menegaskan atau meringkas suatu bagian kalimat
yang telah disebut sebelumnya. Termasuk konjungsi hal-hal yang berupa rincian. Contoh
kata: bahkan, apalagi, yakni, yaitu, umpama, misalnya, ringkasnya, dan akhirnya.
5

14) Kata penghubung pembenaran (konsesif)
Konjungsi penjelas yang berfungsi menggabungkan suatu kalimat dengan bagian
penjelasnnya. Contoh kata: bahwa.
15) Kata penghubung urutan
Konjungsi yang menyatakan urutan suatu hal. Contoh kata: mula-mula, lalu,
kemudian.
16) Kata penghubung pembatasan
Kata penghubung yang menyatakan pembatasan terhadap sesuatu hal atau dalam
batas-batas mana perbuatan dapat dilakukan. Contoh kata: kecuali, selain, asal.
17) Kata penghubung penanda
Konjungsi ini menyatakan penandaan terhadap sesuatu hal. Kata-kata yang ada
dalam konjungsi ini adalah misalnya, umpama, dan contoh. Konjungsi lain yang termasuk
dalam jenis ini adalah konjungsi pengutamaan. Contoh kata: yang penting, yang pokok,
paling utama, dan terutama.
18) Kata penghubung situasi
Konjungsi yang menggambarkan suatu perbuatan yang terjadi, atau berlangsung
dalam keadaan tertentu. Contoh kata: sedang, sedangkan, padahal, dan sambil.2[7]

2.3. Penggunaan konjuksi antar klausa, antar kalimat dan paragraf
a.Kata Penghubung Interkalimat
Kata penghubung antar kalimat (antar klausa) adalah kata yang
menghubungkan klausa induk dan klausa anak.

2

6

Dalam antar kalimat (antar klausa) juga ada 2 jenis kata penghubung atau
konjungsi, yaitu:
1)

Konjungsi koordinatif, yaitu kata penghubung yang menghubungkan dua klausa

atau lebih yang memiliki status sederajat, diantaranya : dan, atau, tetapi, sedangkan,
melainkan, lalu, kemudian, melainkan, padahal.
Con
toh :
a. Paman memberi uang kepada Ani dan Ari.
b. Pandu anak yang pintar, tetapi kurang teliti dalam bekerja.
c. Kami datang ke rumah Riyan, lalu menanyakan keadaan Riyan pada ibunya.
2)

Konjungsi subordinatif, yaitu kata penghubung yang menghubungkan dua klausa

atau lebih yang tidak sama derajatnya.
Berikut adalah jenis-jenis konjungsi subordinatif:
Jenis
1. 1.Hubungan waktu

Contoh
Sesudah, setelah, sebelum sehabis, sejak, selesai, ketika,
tatkala, sementara, sambil, seraya, selagi, selama, sehingga,
sampai

2. Hubungan syarat

Jika, kalau, jikalau, asal(kan), bila, manakala

3. 3.Hubungan pengandaian

Anadaikan, sekiranya, seandainya, seumpamanya

4. 4.Hubungan tujuan

Agar, biar, supaya

5. 5.Hubungan konsesif

Biarpun,

meskipun,

sekalipun

walau(pun),

sunguhpun,

kendatipun

6. 6.Hubungan pemiripan

Seakan-akan, seolah-olah, sebagaimana, seperti, sebagai,
laksana

7.7. Hubungan penyebaban

Sebab, karena, oleh karena

8.8. Hubungan pengakibatan

Sehingga, samapai(-sampai), maka(-nya)

9. 9.Hubungan penjelasan

Bahwa

1 10. Hubungan cara

Dengan

8
Contoh :
a. Rendy bangun terlambat sehingga ia terlambat sampai sekolah.
b. Dia berdeklamasi seperti seorang penyair kendang.
c. Ayah pergi ke Kantor walaupun badannya kurang sehat.

Dalam bahasa Indonesia, ada sejumlah kata (di antaranya kata penghubung
intrakalimat) yang didahului tanda koma. Kata-kata itu didaftarkan berikut ini.
..., padahal ... ..., sedangkan ......, seperti ......, tetapi ......, yaitu/yakni ...3[2]
Ada pula sejumlah kata dalam bahasa Indonesia yang tidak didahului tanda koma,
tetap dalam kenyataannya sering disangka didahului koma. Mengapa demikian? Karena
sebelum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan diberlakukan (1972), kata-kata itu
selalu didahului koma. Akan tetapi, menurut kaidah Ejaan Bahasa Indonesia yang
Disempurnakan kata-kata itu [sekarang] tidak perlu didahului koma. Kata-kata itu didaftarkan
berikut ini.
... bahwa ...... karena ...... maka ...... sehingga ...
b.Kata Penghubung Antarkalimat
Ada sejumlah kata/frasa penghubung antar kalimat dalam bahasa Indonesia yang
diikuti tanda koma jika digunakan pada awal kalimat. Kata-kata dan frasa-frasa tersebut
didaftarkan berikut ini.
Agaknya, ...Akan tetapi, ...Akhirnya, ...Akibatnya, ...Artinya, ...Biarpun begitu, ...Biarpun
demikian, ...Berkaitan dengan itu, ...Dalam hal ini, ...Dalam hubungan ini, ...Dalam konteks
ini, ...Dengan demikian, ...Dengan kata lain, ...Di samping itu, ...Di satu pihak, ...Di pihak
lain, ...Jadi, ...Jika demikian, ...Kalau begitu, ...Kalau tidak salah, ...Kecuali itu, ...Lagi
pula, ...Meskipun begitu, ...Meskipun demikian, ...Namun, ...Oleh karena itu, ...Oleh sebab
itu,

...

Pada dasarnya, ...Pada hakikatnya, ...Pada prinsipnya, ...Sebagai kesimpulan, ...Sebaiknya, ...
Sebaliknya, ...Sebelumnya, ...Sebenarnya, ...Sebetulnya, ...Sehubungan dengan itu, ...Selain
3

9

itu,
itu,

...Selanjutnya,
...Sesungguhnya,

...Sementara
...Sungguhpun

itu,

begitu,

...Sesudah

...Sungguhpun

itu,

...Setelah

demikian,

...Tambahan

lagi, ...Tambahan pula, ...Untuk itu, ...Walaupun demikian, ...4[3]
Berikut adalah contoh konjungsi antarkalimat.5[4]
Contoh
1)

Biarpun

demikian/begitu

Makna
demikian/begitu
walaupun

sekalipun Menyatakan

kesediaan

untuk

demikian/begitu, melakukan sesuatu yang berbeda atau

meskipun demikian/begitu

pun

bertentangan

dengan

yang

dinyatakan pada kalimat sebelumnya
2) Kemudian, sesudah itu, setelah itu, selanjutnya

Menyatakan kelanjutan dari peristiwa
atau keadaan pada kalimat sebelumnya

3) Tambahan pula, lagi pula, selain itu

Menyatakan adanya hal, peristiwa, atau
keadaan lain di luar dari yang telah
dinyatakan sebelumnya.

4) Sebaliknya

Mengacu

ke

kebalikan

dari

yang

dinyatakan sebelumnya
5) Sesungguhnya, bahwasanya

Menyatakan keadaan yang sebenarnya.

6) Malah(-an), bahkan

Menguatkan keadaan yang dinyatakan
sebelumnya

4
5

10

7) (akan) tetapi, namun, kecuali itu

Menyatakan

keadaan

pertentangan

dengan keadaan sebelumnya
8) dengan demikian

Menyatakan konsekuensi

9) oleh karena itu, oleh sebab itu

Menyatakan akibat

10) sebelum itu

Menyatakan kejadian yang mendahului
hal yang dinyatakan sebelumnya

11
c Kata Penghubung Antarparagraf
Sebuah paragraf lazimnya disusun oleh kalimat-kalimat yang satu sama lain
berhubungan sehingga membentuk kesatuan yang bersifat kohesif dan koheren. 6[5] Kalimatkalimat itu dipertalikan dengan berbagai piranti yang cukup banyak (tidak kurang dari 15)
jenisnya.7[6] Salah satu alat pemadu kalimat-kalimat pembangun paragraf itu adalah
penghubung antarkalimat atau lazim juga disebut ungkapan penghubung. Dalam kaitannya

6

7
12

dengan perangkaian dengan penghubung antarkalimat, kata di mana yang merupakan
penerjemahan langsung dari bahasa Inggris where juga menampakkan pengaruhnya.
Kata penghubung yang menghubungkan paragraf sebelumnya dengan paragraf
berikutnya. Kata penghubung ini ditandai oleh kata (a) adapun, mengenai serta (b) alkisah,
konon.
Kelompok kata penghubung (a) sering digunakan di dalam bahasa Indonesia.
Kelompok kata (b) umumnya terdapat pada naskah karya sastra lama.
Berikut adalah contoh-contoh konjungsi yang lazim digunakan dalam hubungan
antarparagraf.
a.

Konjungsi yang menyatakan tambahan pada sesuatu yang telah disebutkan

sebelumnya. Misalnya begitu pula, demikian juga, tambahan lagi, di samping itu, kedua, dan
akhirnya.
b.

Konjungsi yang menyatakan pertentangan dengan sesuatu yang telah disebutkan

sebelumnya. Misalnya: bagaimanapun juga, sebaliknya, dan namun.
c.

Konjungsi yang menyatakan perbandingan. Misalnya: sebagaimana dan sama

halnya.
d.

Konjungsi yang menyatakan akibat atau hasil. Misalnya: oleh karena itu, jadi, dan

akibatnya.
e.

Konjungsi yang menyatakan tujuan. Misalnya: untuk maksud itu, untuk mencapai

hal itu, dan untuk itulah.
f.

Konjungsi yang menyatakan intensifikasi. Misalnya: ringkasnya, secara singkat,

dan pada intinya.
g.

Konjungsi yang menyatakan waktu. Misalnya: sementara itu, dan kemudian.

13
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Kata penghubung ialah kata atau kata-kata yang berfungi menghubungkan satuan
gramatik yang satu dengan yang lain untuk membentuk satuan gramatik yang lebih besar.
Satuan yang dihubungkan itu mungkin kalimat, klausa, frase, atau kata. Ditinjau dan
pertaliannya, kata penghubung dapat dibedakan menjadi tujuh belas pertalian, yaitu: (1)
pertalian penjumlahan, (2) pertalian perturutan, (3) pertalian pemilihan, (4) pertalian
perlawanan, (5) pertalian lebih, (6) pertalian waktu, (7) pertalian perbandingan, (8) pertalian

sebab, (9) pertalian akibat, (10) pertalian syarat, (11) pertalian pengandaian, (12) pertalian
harapan, (13) pertalian penerang, (14) pertalian isi, (15) pertalian cara, (16) pertalian
pengecualian, dan (17) pertalian kegunaan.
Kata penghubung adalah kata tugas yang berfungsi menghubungkan antar klausa,
antar kalimat dan antar paragraf sehingga dapat membentuk suatu cerita. kata penghubung
dapat disebut juga "kata sambung" atau "konjungsi".

3.2. Kritik dan Saran
Makalah mengenai kata penghubung ini diharapkan mampu menggerakkan hati
para pembaca untuk mempelajari dan menguasai serta menerapkan penggunaan kata
penghubung yang baik dan benar dalam melakukan rangkaian aktifitasnya. Pembuatan
makalah ini meskipun telah selesai ,namun masih memiliki kekurangan yang mungkin belum
diperhatikan secara teliti. Oleh karena itu ,masukkan –masukkan yang diberikan kiranya
dapat melengkapi tugas makalah ini.

DAFTAR PUSTAKA
[3] Pamusuk Este, Buku Pintar Penyusunan Naskah, Jakarta:PT Gramedia Pustaka

Utama, 2005, hlm. 40
[4] http://turalakpujingkai-ciamis.blogspot.com/2010/04/kata-penghubung.html
[2] Ibid

[1] http://www.scribd.com/doc/14896521/KATA-PENGHUBUNG
[7] http://www.e-li.org/main/pdf/pdf_281.pdf
[5] Ramlan, M., Paragraf: Alur Pikiran dan Kepaduannya dalam bahasa Indonesia. Yogyakarta: Andi, 1993,
hlm. 25
[6] Verschueren, J., Understanding Pragmatics. London: Arnold, 1999, hlm. 30