Makalah Mengenai Teori Nebula (1)
MAKALAH GEOGRAFI
TEORI NEBULA (TEORI KABUT ASAP)
SEBAGAI SALAH SATU TEORI PEMBENTUKAN TATA SURYA
Disusun Oleh :
Pande Bagus Adhitya Dewantara (03/X MIA 1)
I Gusti Made Murdana (08/X MIA 1)
Luh Putu Mega Paramita Sari (10/X MIA 1)
Ni Putu Ayu Savitri (13/X MIA 1)
Putu Feby Miswari Dewi (23/X MIA 1)
SMAN 1 SEMARAPURA
KLUNGKUNG
2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadapan Tuhan Yang Maha Esa
karena
berkat rahmat Beliau-lah kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada
waktunya tanpa kendala yang amat berarti, tujuan dari pembuatan makalah ini
adalah berdasarkan pemenuhan tugas dalam mata pelajaran geografi yakni
mengenai teori nebula atau dikenal juga dengan nama teori kabut asap sebagai
salah satu teori asal-usul tata surya.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini kami masih
memerlukan banyak bimbingan dan arahan yang lebih baik, untuk itu kami mohon
agar dapat di beri bimbingan, saran serta masukan yang bersifat konstruktif
(membangun) untuk penyempurnaan dari makalah ini. Selain mohon bimbingan,
saran konstruktif dan masukan, kami juga ingin mengucapkan terimakasih kepada
semua pihak yang telah memotivasi dalam penulisan makalah ini yang tentunya
tidak dapat kami sebutkan satu persatu.
Akhir kata kami sangat mengharapkan semoga makalah ini memiliki
manfaat khususnya di bidang ilmu pengetahuan dan pendidikan. Kami mohon
maaf apabila dalam penulisan makalah ini masih banyak terdapat kesalahankesalahan kata maupun penulisan. Sekian dan terimakasih.
Penulis
DAFTAR ISI
Cover Makalah..............................................................................................................
Kata Pengantar………………………….……………………………………....
i
Daftar Isi …………………………..…………………………………………...
ii
Bab I Pendahuluan……….…………………………………………………......
1
1.1 Latar Belakang...............……...………………………...………….........
1
1.2 Rumusan Masalah….....……..………………………………………......
2
1.3 Tujuan Penulisan…………….…………………...……………...….......
2
1.4 Manfaat Penulisan ………………………………………………..….....
3
Bab II Pembahasan.......…………………………………………...…………....
4
2.1 Pembahasan..............................................................................................
4
Bab III Penutup....................................................................................................
13
3.1 Kesimpulan...............................................................................................
13
3.2 Saran.........................................................................................................
14
Daftar Pustaka......................................................................................................
15
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah
Bumi merupakan salah satu planet yang terdapat kehidupan dan dihuni
oleh banyak makhluk hidup, baik itu manusia, hewan maupun tumbuhan. Bumi
adalah salah satu planet yang termasuk kedalam tata surya. Tata Surya adalah
kumpulan benda langit yang terdiri atas sebuah bintang yang disebut Matahari dan
semua objek yang terikat oleh gaya gravitasinya. Objek-objek tersebut termasuk
delapan buah planet yang sudah diketahui dengan orbit berbentuk elips, lima
planet kerdil/katai, 173 satelit alami yang telah diidentifikasi , dan jutaan benda
langit (meteor, asteroid, komet) lainnya. Awal mula terciptanya tata surya hingga
saat ini juga masih dipertanyakan dan digali oleh para ilmuwan yang menggeluti
astronomi, kosmologi, fisika dan matematika.
Namun, ada beberapa teori yang mengemukakan bagaimana awal mula
terciptanya suatu tata surya. Ada 6 teori yang menjadi teori awal mula terciptanya
tata surya yang merupakan salah satu sistem kompleks yang didalamnya terdapat
bumi sebagai salah satu planetnya, teori-teori ini diciptakan, direvisi dan dikaji
terus oleh para ahli hingga sampai saat ini sehingga setiap teori memliki kelebihan
dan kekurangannya masing-masing yang tidak dapat dipungkiri. Keenam teori
tersebut yakni teori protoplanet (awan debu), teori pasang surut, teori
planetesimal, teori nebula (teori kabut asap), teori bintang kembar, dan teori
ledakan dashyat atau teori bigbang. Keenam dari teori tersebut memiliki
perbedaan mengenai apa yang dibahas tentang asal usul tata surya.
Salah satunya adalah teori kabut asap atau teori yang lebih familiar
diketahui sebagai teori nebula. Teori nebula adalah teori yang mengatakan bahwa
asal usul tata surya sendiri adalah berasal dari suatu gas yang terdapat di jagat
raya yang kemudian berkumpul menjadi kabut (nebula). Gaya tarik-menarik atau
gravitasi antar gas ini membentuk kumpulan kabut yang sangat besar ini berputar
semakin cepat. Dalam proses perputaran yang kencang ini, menyebabkan materi
kabut bagian khatulistiwa terlempar memisah dan memadat (karena pendinginan).
Fragmen yang terlempar inilah yang kemudian menjadi planet-planet dalam tata
surya. Bagian inti kabut tetap berbentuk gas pijar yang kita lihat sebagai matahari
sekarang ini. Dengan adanya teori ini dideskripsikan pula dari awal mengenai
teori ini oleh para ahli yang disertai dengan kelebihan dan kekurangannya.
Berdasarkan latar belakang diatas penulis tertarik untuk menuliskan
deskripsi mengenai teori nebula dan tokoh-tokoh yang mendukung teori nebula
atau kabut asap ini beserta kelebihan dan kekurangan dari teori ini melalui suatu
makalah yang berjudul “ TEORI NEBULA (TEORI KABUT ASAP)SEBAGAI
SALAH SATU TEORI PEMBENTUKAN TATA SURYA.”
1.2
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, adapun rumusan masalah dari makalah ini
dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Bagaimana asal usul tata surya berdasarkan deskripsi dari teori nebula
(kabut asap) ?
2. Bagaimana pendapat dari para ahli mengenai teori nebula (kabut asap) ?
3. Apakah kelebihan dan kekurangan dari teori nebula (kabut asap) sebagai
salah satu teori asal usul terbentuknya tata surya ?
1.3
Tujuan Penulisan Makalah
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui bagaimana asal usul tata surya berdasarkan deskripsi
dari teori nebula (kabut asap).
2. Untuk mengetahui bagaimana pendapat dari para ahli mengenai teori
nebula (kabut asap).
3. Untuk mengetahui apakah kelebihan dan kekurangan dari teori nebula
(kabut asap) sebagai salah satu teori asal usul terbentuknya tata surya.
1.4
Manfaat Penulisan Makalah
Adapun manfaat yang diharapkan oleh penulis dalam pembuatan makalah ini
adalah sebagai berikut :
1. Manfaat keilmuan
Diharapkan lewat pembuatan makalah ini dapat menambah wawasan dan ilmu
pengetahuan dibidang astronomi mengenai teori nebula (kabut asap) sebagai asalusul dari tata surya.
2. Manfaat praktis
Manfaat praktis yang dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari
ini
diharapkan oleh penulis dapat diterima khususnya yakni :
a. Bagi Penulis
Meningkatkan
kreatifitas
dalam
menuliskan
suatu
makalah
dan
mempublikasikannya dalam bentuk presentasi.
b. Bagi Siswa
Dapat digunakan materi tambahan dan pendukung dibidang mata pelajaran
geografi khususnya submateri mengenai teori asal-usul tata surya.
c. Bagi Masyarakat
Menjadi pengetahuan umum khususnya bagi masyarakat yang pekerjaannya
bergelut dibidang dunia pendidikan agar dapat mengetahui teori asal-usul tata
surya .
d. Bagi Pemerintah atau Instansi terkait
Menjadi media awal untuk mengetahui sejauh mana ketersediaan informasi umum
mengenai teori asal-usul tata surya dimasyarakat khususnya di tempat pelayanan
publik seperti perpustakaan yang banyak dibutuhkan oleh siswa untuk menambah
wawasan dan ilmu pengetahuan.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Pembahasan
2.1.1
Teori Nebula atau kabut asap
Kata nebula sebagai salah satu dari teori asal-usul terbentuknya tata surya
adalah Nebula itu sendiri berasal dari bahasa Latin yang artinya "kabut"; jamak:
nebulae atau nebulæ, dengan ligatur adalah awan antarbintang yang terdiri dari
debu, gas, dan plasma.
Teori nebula sendiri hingga saat ini dipercayai sebagai teori asal mula dan
teori yang paling mendekati kebenaran dari terbentuknya suatu sistem tata surya,
dengan menganalisis peluruhan radioaktif dari unsur-unsur radioaktif dalam
meteorit, astronom dapat mengatakan bahwa asal usul dan terbentuknya tata surya
dapat ditelusuri kembali pada 4,6 miliar tahun lalu. Pada saat itu adalah terjadinya
gaya tarik gravitasi dari sebagian kecil awan molekul raksasa. Hal ini dikenal
sebagai hipotesis nebula yang dikembangkan untuk pertama kalinya oleh Emanuel
Swedenborg.
Gambar 2.1 (Awal mula terbentuknya tata surya)
Teori Kabut atau disebut juga Teori Nebula. Teori Nebula pertama kali
dikemukakan oleh Emanuel Swedenborg (1688-1772) pada tahun 1734 dan
disempurnakan oleh Immanuel Kant (1724-1804) pada tahun 1775. Teori serupa
juga dikembangkan oleh Pierre Marquis de Laplace secara independen pada tahun
1796. Teori ini, yang lebih dikenal dengan Teori Nebula Kant-Laplace,
menyebutkan bahwa pada tahap awal, Tata Surya masih berupa kabut raksasa.
Kabut ini terbentuk dari debu, es, dan gas yang disebut nebula, dan unsur gas
yang sebagian besar hidrogen. Gaya gravitasi yang dimilikinya menyebabkan
kabut itu menyusut dan berputar dengan arah tertentu, suhu kabut memanas, dan
akhirnya menjadi bintang raksasa (matahari). Matahari raksasa terus menyusut
dan berputar semakin cepat, dan cincin-cincin gas dan es terlontar ke sekeliling
matahari. Akibat gaya gravitasi, gas-gas tersebut memadat seiring dengan
penurunan suhunya dan membentuk planet dalam dan planet luar.
Laplace berpendapat bahwa orbit yang berbentuk hampir melingkar dari
planet-planet merupakan konsekuensi dari pembentukan mereka. Teori Nebula
(kabut asap) menceritakan kejadian pembentukan tata surya tersebut dalam 3
(tiga ) tahapan, yakni :
Gambar 2.2 (3 tahap pembentukan tata surya berdasarkan teori nebula)
1.
Matahari dan planet-planet lainnya masih berbentuk gas, kabut yang begitu pekat
dan besar.
2.
Kabut tersebut berputar dan berpilin dengan kuat, dimana pemadatan terjadi di
pusat lingkaran yang kemudian membentuk matahari. Pada saat yang bersamaan
materi lainpun terbentuk menjadi massa yang lebih kecil dari matahari yang
disebut sebagai planet, bergerak mengelilingi matahari.
3.
Materi-materi tersebut tumbuh makin besar dan terus melakukan gerakan secara
teratur mengelilingi matahari dalam satu orbit yang tetap dan membentuk Susunan
Keluarga Matahari.
Gambar 2.3 (Penggambaran Modern tentang teori Nebula)
2.1.2
Pendapat dari para ahli mengenai teori nebula
Teori Kabut atau disebut juga Teori Nebula. Teori Nebula pertama kali
dikemukakan oleh Emanuel Swedenborg (1688-1772) pada tahun 1734 dan
disempurnakan oleh Immanuel Kant (1724-1804) pada tahun 1775. Teori serupa
juga dikembangkan oleh Pierre Marquis de Laplace secara independen pada tahun
1796. Teori ini, yang lebih dikenal dengan Teori Nebula Kant-Laplace.
Immanuel Kant
Lahir
22 April 1724
Königsberg, Kerajaan Prusia
Meninggal
12 Februari 1804 (umur 79)
Königsberg, Kerajaan Prusia
Kediaman
Kerajaan Prusia
Kebangsaan
Jerman
Era
Filsafat abad ke-18
Aliran
Kantianisme
Filsafat Pencerahan
Minat utama
Epistemologi · Metafisika · Etika
Gagasan penting
Hipotesis nebula
Tanda tangan
Tabel 2.1 (Biodata Imanuel Kant)
Pendapat dari Imanuel Kant mengenai teori nebula yakni :
1. Teori Nebula Immanuel Kant (1724-1804)
Gambar 2.4 (Gambaran teori nebula menurut Immanuel Kant)
Pada mulanya terdapat massa kabut gas panas yang luas dan tipis. Kabut
gas tersebut berputar lambat secara sentripetal (berputar ke arah dalam). Lamakelamaan massa jenis kabut gas tersebut menjadi semakin tinggi sehingga
terbentuk inti masaa di beberapa tempat. Inti massa yang di tengah memiliki suhu
yang tinggi dan berpijar membentuk matahari. Sedangkan inti massa di tepinya
mengalami pendinginan dan menjadi planet. Sedangkan tokoh lain yang ikut serta
memberikan kontribusi dalam bentuk pendapat mengenai teori nebula yakni Pierre
Marquis de Laplace.
Pierre-Simon, Marquis de Laplace
Lahir
23 Maret 1749
Beaumont-en-Auge,
Normandia, France
Meninggal
5 Maret 1827 (umur 77)
Paris, France
Tempat tinggal
Perancis
Kewarganegaraan
Perancis
Bidang
Astronomi
Matematika
Dikenal karena
Teori Nebula
Tabel 3.2 (Biodata Piere Simon de Laplace)
Pendapat dari Piere Simon de Laplace secara independen mengenai teori nebula
adalah :
2. Teori Nebula Piere Simon de Laplace (1749-1827)
Gambar 2.5 (Gambaran teori nebula menurut Piere Simon de Laplace)
Pada mulanya terdapat bola kabut gas yang besar dan panas. Bola gas
berputar cepat secara sentrifugal (ke arah luar). Karena perputaran tersebut,
terlepas/terlemparlah sebagian materi bola gas ke sekelilingnya. Materi yang
terlepas tersebut lama-kelamaan memadat dan mendingin membentuk planet.
sedangkan bola gas awal tetap panas dan berpijar membentuk matahari.
Karena memiliki kemiripan dalam pendapatnya, teori nebula yang
dikemukakan oleh Immanuel Kant dan Piere Simon De Laplace lebih dikenal
dengan nama Teori Nebula Kant-Laplace.
Selain pendapat dari Imanuel Kant dan Piere Simon de Laplace, ada juga
modifikasi dari teori nebula yang dikemukakan oleh ahli lain, contohnya yakni :
Astronom Jerman C. von Weizsaeckar memperkenalkan hipotesis nebulanya pada
tahun 1940-an. Dia berpendapat bahwa suatu lapisan materi bersifat gas pernah
muncul dan keluar sampai jauh sekali dari garis khatulistiwa matahari di jaman
purba. Sebagian besar lapisan ini terdiri dari unsur ringan hidrogen dan helium.
Akhirnya, tekanan panas dan radiasi matahari menghilangkan sebagian besar
hidrogen dan helium serta meninggalkan unsur-unsur yang lebih berat. Unsurunsur yang lebih berat itu secara bertahap berkumpul dalam suatu deretan
konsentris yang berbentuk seperti ginjal. Deretan massa ini menarik bahan-bahan
lain yang terdapat di ruang angkasa dan berkembang menjadi planet.
Gambar 2.6 (Astronom Jerman C. von Weizsaeckar)
2.1.3
Kelebihan dan Kekurangan teori Nebula
Tidak dipungkiri meskipun setiap teori dikemukakan oleh ahli astronomi,
fisika maupun matematika yang dapat mengoptimalkan teori atau ilmu-ilmu yang
mereka pelajari untuk memberikan pendapat berupa dukungan untuk teori ini
sehingga menimbulkan nilai plus atau kelebihan bagi teori ini sebagai asal-usul
tata surya selalu ada kekurangan yang diperoleh dan ditemukan oleh ahli lain
untuk pengembangan lebih lanjut dari teori ini. Adapun kelebihan dan kekurangan
dari teori nebula sebagai asal-usul tata surya adalah sebagai berikut :
1. Kelebihan teori Nebula atau teori kabut asap
Teori ini berhasil menjelaskan dan menggambarkan bahwa tata surya memiliki
bentuk datar yang sesuai dengan orbit dari ellips planet yang mengelilingi
matahari dalam posisi datar pula (memiliki kesejajaran).
Kelemahan dari teori nebula sendiri dikaji oleh beberapa orang yang telah
ahli dibidang astronomi atau mampu mengaplikasikan ilmu-ilmu dan wawasan
yang diketahui dan dipelajari seperti matematika, fisika maupun kosmologi.
Adapun kelemahan dari teori nebula atau teori kabut asap berdasarkan pendapat
para ahli yakni :
Menurut James Clerk Maxwell dan Sir James Jeans , mereka menunjukkan
bahwa massa bahan dalam gelang-gelang tak cukup untuk menghasilkan tarikan
gravitasi sehingga memadat menjadi suatu bentuk planet.
Gambar 2.7 (James Clerk Maxwell dan Sir James Jeans)
Kemudian ada pendapat dari F.R Moulton mengenai teori nebula atau teori
kabut asap, dimana F.R Moulton mengatakan bahwa teori kabut tidak memenuhi
syarat bahwa yang memiliki momentum sudut paling besar haruslah planet bukan
matahari. Teori kabut menyebutkan bahwa matahari yang memiliki massa terbesar
akan memiliki momentum sudut yang paling besar.
Gambar 2.8 (F.R Moulton)
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan dari makalah ini mengenai teori nebula atau kabut asap,
dapat disimpulkan bahwa :
1. Di jagat raya telah terdapat gas yang kemudian berkumpul menjadi kabut
(nebula). Gaya tarik-menarik antar gas hingga membentuk kumpulan
kabut yang sangat besar ini berputar semakin cepat. Dalam proses
perputaran yang kencang ini, menyebabkan materi kabut bagian
khatulistiwa terlempar memisah dan memadat (karena pendinginan).
Fragmen yang terlempar inilah yang kemudian menjadi planet-planet
dalam tata surya. Bagian inti kabut tetap berbentuk gas pijar yang dilihat
sebagai matahari hingga saat ini.
2. Teori Kabut atau disebut juga Teori Nebula. Teori Nebula pertama kali
dikemukakan oleh Emanuel Swedenborg (1688-1772) tahun 1734 dan
disempurnakan oleh Immanuel Kant (1724-1804) pada tahun 1775. Teori
serupa juga dikembangkan oleh Pierre Marquis de Laplace secara
independen pada tahun 1796. Teori ini, yang lebih dikenal dengan Teori
Nebula Kant-Laplace.
3. Adapun Kelebihan dari teori nebula atau teori kabut asap adalah Teori ini
berhasil menjelaskan bahwa tata surya memiliki posisi datar yang sejajar
dengan bentuk orbit ellips dan planet yang mengelilingi matahari pun
memiliki bentuk datar pula, sedangkan kelemahannya adalah menurut
James Clerk Maxwell dan Sir James Jeans mereka menunjukkan bahwa
massa bahan dalam gelang-gelang tak cukup untuk menghasilkan tarikan
gravitasi sehingga memadat menjadi planet. Selain itu kelemahan dari
teori nebula ini juga disampaikan oleh F. R. Moulton yang menyatakan
bahwa teori kabut tidak memenuhi syarat bahwa yang memiliki
momentum sudut paling besar haruslah planet bukan matahari. Teori kabut
menyebutkan bahwa matahari yang memiliki massa terbesar akan
memiliki momentum sudut yang paling besar.
3.2
Saran
Adapun saran yang dapat penulis sampaikan melalui penulisan makalah ini adalah
sebagai berikut :
1. Bagi Penulis
Agar lebih meningkatkan kreatifitas dalam menuliskan suatu makalah dan
mempublikasikannya dalam bentuk presentasi.
2. Bagi Siswa
Agar dapat digunakan materi tambahan dan pendukung dibidang mata pelajaran
geografi khususnya submateri mengenai teori asal-usul tata surya.
3. Bagi Masyarakat
Agar menjadi pengetahuan umum khususnya bagi masyarakat yang pekerjaannya
bergelut dibidang dunia pendidikan agar dapat mengetahui teori asal-usul tata
surya .
4. Bagi Pemerintah atau Instansi terkait
Agar menjadi suatu tolak ukur atau media awal untuk mengetahui sejauh mana
ketersediaan informasi umum mengenai teori asal-usul tata surya dimasyarakat
khususnya di tempat pelayanan publik seperti perpustakaan yang banyak
dibutuhkan oleh siswa untuk menambah wawasan dan ilmu pengetahuan.
DAFTAR PUSTAKA
Astro arul. 2012. Teori Nebula (Teori Kabut). Jakarta. Dikutip dari
http://arulastro.blogspot.co.id/2012/07/teori-nebula-teorikabut.html#.Vhnbx274vDc. Dikutip tanggal 10 Oktober 2015
Febriarlita
Lucia.2013.
Teori
Nebula.
Jakarta.
Dkutip
dari
https://www.google.co.id/?gws_rd=cr,ssl&ei=cvYYVryKO4fT0ASRqI2oAQ#q=t
eori+nebula. Dikutip tanggal 10 Oktober 2015
Ghozaliq. 2013. Teori-teori pembentukan tata surya. Dikutip dari
http://ghozaliq.com/2013/10/21/teori-teori-pembentukan-tata-surya/.
Dikutip
tanggal 10 Oktober 2015
Iskandar Muhammad firas.2015. Teori Nebula (Teori Kabut). Jakarta.
Dikutip
dari
http://mfirasiskandar.blogspot.co.id/2014/05/teori-nebula-teori-
kabut.html Dikutip tanggal 10 oktober 2015
Salma Hanya. 2013. Teori Asal Usul Tata Surya. Dikutip dari
http://nurbaitisalma.blogspot.co.id/2013/11/teori-asal-usul-tata-surya_824.html.
Dikutip tanggal 10 oktober 2015
Wikipedia.
2015.
Nebula.
Dikutip
dari
https://id.wikipedia.org/wiki/Nebula. Dikutip tanggal 10 Oktober 2015
Wedaran. 2014. Nebula: Proses Terbentuknya Tata Surya. Dikutip dari
http://www.wedaran.com/7089/proses-terbentuknya-tata-surya/. Dikutip tanggal
10 Oktober 2015
Wikipedia.2015.
Immanuel
Kant.
Dikutip
dari
https://id.wikipedia.org/wiki/Immanuel_Kant. Dikutip tanggal 10 oktober 2015
Wikipedia.2015. Pierre-Simon, Marquis de Laplace . dikutip dari
https://id.wikipedia.org/wiki/Pierre-Simon_de_Laplace.
Dikutip
tanggal
10
oktober 2015
Yamani avivah. 2007. Teori Nebula Matahari. Jakarta. Dikutip dari
http://simplyvie.com/2007/12/03/teori-nebula-matahari/
Oktober 2015
.Dikutip
tanggal
10
TEORI NEBULA (TEORI KABUT ASAP)
SEBAGAI SALAH SATU TEORI PEMBENTUKAN TATA SURYA
Disusun Oleh :
Pande Bagus Adhitya Dewantara (03/X MIA 1)
I Gusti Made Murdana (08/X MIA 1)
Luh Putu Mega Paramita Sari (10/X MIA 1)
Ni Putu Ayu Savitri (13/X MIA 1)
Putu Feby Miswari Dewi (23/X MIA 1)
SMAN 1 SEMARAPURA
KLUNGKUNG
2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadapan Tuhan Yang Maha Esa
karena
berkat rahmat Beliau-lah kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada
waktunya tanpa kendala yang amat berarti, tujuan dari pembuatan makalah ini
adalah berdasarkan pemenuhan tugas dalam mata pelajaran geografi yakni
mengenai teori nebula atau dikenal juga dengan nama teori kabut asap sebagai
salah satu teori asal-usul tata surya.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini kami masih
memerlukan banyak bimbingan dan arahan yang lebih baik, untuk itu kami mohon
agar dapat di beri bimbingan, saran serta masukan yang bersifat konstruktif
(membangun) untuk penyempurnaan dari makalah ini. Selain mohon bimbingan,
saran konstruktif dan masukan, kami juga ingin mengucapkan terimakasih kepada
semua pihak yang telah memotivasi dalam penulisan makalah ini yang tentunya
tidak dapat kami sebutkan satu persatu.
Akhir kata kami sangat mengharapkan semoga makalah ini memiliki
manfaat khususnya di bidang ilmu pengetahuan dan pendidikan. Kami mohon
maaf apabila dalam penulisan makalah ini masih banyak terdapat kesalahankesalahan kata maupun penulisan. Sekian dan terimakasih.
Penulis
DAFTAR ISI
Cover Makalah..............................................................................................................
Kata Pengantar………………………….……………………………………....
i
Daftar Isi …………………………..…………………………………………...
ii
Bab I Pendahuluan……….…………………………………………………......
1
1.1 Latar Belakang...............……...………………………...………….........
1
1.2 Rumusan Masalah….....……..………………………………………......
2
1.3 Tujuan Penulisan…………….…………………...……………...….......
2
1.4 Manfaat Penulisan ………………………………………………..….....
3
Bab II Pembahasan.......…………………………………………...…………....
4
2.1 Pembahasan..............................................................................................
4
Bab III Penutup....................................................................................................
13
3.1 Kesimpulan...............................................................................................
13
3.2 Saran.........................................................................................................
14
Daftar Pustaka......................................................................................................
15
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah
Bumi merupakan salah satu planet yang terdapat kehidupan dan dihuni
oleh banyak makhluk hidup, baik itu manusia, hewan maupun tumbuhan. Bumi
adalah salah satu planet yang termasuk kedalam tata surya. Tata Surya adalah
kumpulan benda langit yang terdiri atas sebuah bintang yang disebut Matahari dan
semua objek yang terikat oleh gaya gravitasinya. Objek-objek tersebut termasuk
delapan buah planet yang sudah diketahui dengan orbit berbentuk elips, lima
planet kerdil/katai, 173 satelit alami yang telah diidentifikasi , dan jutaan benda
langit (meteor, asteroid, komet) lainnya. Awal mula terciptanya tata surya hingga
saat ini juga masih dipertanyakan dan digali oleh para ilmuwan yang menggeluti
astronomi, kosmologi, fisika dan matematika.
Namun, ada beberapa teori yang mengemukakan bagaimana awal mula
terciptanya suatu tata surya. Ada 6 teori yang menjadi teori awal mula terciptanya
tata surya yang merupakan salah satu sistem kompleks yang didalamnya terdapat
bumi sebagai salah satu planetnya, teori-teori ini diciptakan, direvisi dan dikaji
terus oleh para ahli hingga sampai saat ini sehingga setiap teori memliki kelebihan
dan kekurangannya masing-masing yang tidak dapat dipungkiri. Keenam teori
tersebut yakni teori protoplanet (awan debu), teori pasang surut, teori
planetesimal, teori nebula (teori kabut asap), teori bintang kembar, dan teori
ledakan dashyat atau teori bigbang. Keenam dari teori tersebut memiliki
perbedaan mengenai apa yang dibahas tentang asal usul tata surya.
Salah satunya adalah teori kabut asap atau teori yang lebih familiar
diketahui sebagai teori nebula. Teori nebula adalah teori yang mengatakan bahwa
asal usul tata surya sendiri adalah berasal dari suatu gas yang terdapat di jagat
raya yang kemudian berkumpul menjadi kabut (nebula). Gaya tarik-menarik atau
gravitasi antar gas ini membentuk kumpulan kabut yang sangat besar ini berputar
semakin cepat. Dalam proses perputaran yang kencang ini, menyebabkan materi
kabut bagian khatulistiwa terlempar memisah dan memadat (karena pendinginan).
Fragmen yang terlempar inilah yang kemudian menjadi planet-planet dalam tata
surya. Bagian inti kabut tetap berbentuk gas pijar yang kita lihat sebagai matahari
sekarang ini. Dengan adanya teori ini dideskripsikan pula dari awal mengenai
teori ini oleh para ahli yang disertai dengan kelebihan dan kekurangannya.
Berdasarkan latar belakang diatas penulis tertarik untuk menuliskan
deskripsi mengenai teori nebula dan tokoh-tokoh yang mendukung teori nebula
atau kabut asap ini beserta kelebihan dan kekurangan dari teori ini melalui suatu
makalah yang berjudul “ TEORI NEBULA (TEORI KABUT ASAP)SEBAGAI
SALAH SATU TEORI PEMBENTUKAN TATA SURYA.”
1.2
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, adapun rumusan masalah dari makalah ini
dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Bagaimana asal usul tata surya berdasarkan deskripsi dari teori nebula
(kabut asap) ?
2. Bagaimana pendapat dari para ahli mengenai teori nebula (kabut asap) ?
3. Apakah kelebihan dan kekurangan dari teori nebula (kabut asap) sebagai
salah satu teori asal usul terbentuknya tata surya ?
1.3
Tujuan Penulisan Makalah
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui bagaimana asal usul tata surya berdasarkan deskripsi
dari teori nebula (kabut asap).
2. Untuk mengetahui bagaimana pendapat dari para ahli mengenai teori
nebula (kabut asap).
3. Untuk mengetahui apakah kelebihan dan kekurangan dari teori nebula
(kabut asap) sebagai salah satu teori asal usul terbentuknya tata surya.
1.4
Manfaat Penulisan Makalah
Adapun manfaat yang diharapkan oleh penulis dalam pembuatan makalah ini
adalah sebagai berikut :
1. Manfaat keilmuan
Diharapkan lewat pembuatan makalah ini dapat menambah wawasan dan ilmu
pengetahuan dibidang astronomi mengenai teori nebula (kabut asap) sebagai asalusul dari tata surya.
2. Manfaat praktis
Manfaat praktis yang dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari
ini
diharapkan oleh penulis dapat diterima khususnya yakni :
a. Bagi Penulis
Meningkatkan
kreatifitas
dalam
menuliskan
suatu
makalah
dan
mempublikasikannya dalam bentuk presentasi.
b. Bagi Siswa
Dapat digunakan materi tambahan dan pendukung dibidang mata pelajaran
geografi khususnya submateri mengenai teori asal-usul tata surya.
c. Bagi Masyarakat
Menjadi pengetahuan umum khususnya bagi masyarakat yang pekerjaannya
bergelut dibidang dunia pendidikan agar dapat mengetahui teori asal-usul tata
surya .
d. Bagi Pemerintah atau Instansi terkait
Menjadi media awal untuk mengetahui sejauh mana ketersediaan informasi umum
mengenai teori asal-usul tata surya dimasyarakat khususnya di tempat pelayanan
publik seperti perpustakaan yang banyak dibutuhkan oleh siswa untuk menambah
wawasan dan ilmu pengetahuan.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Pembahasan
2.1.1
Teori Nebula atau kabut asap
Kata nebula sebagai salah satu dari teori asal-usul terbentuknya tata surya
adalah Nebula itu sendiri berasal dari bahasa Latin yang artinya "kabut"; jamak:
nebulae atau nebulæ, dengan ligatur adalah awan antarbintang yang terdiri dari
debu, gas, dan plasma.
Teori nebula sendiri hingga saat ini dipercayai sebagai teori asal mula dan
teori yang paling mendekati kebenaran dari terbentuknya suatu sistem tata surya,
dengan menganalisis peluruhan radioaktif dari unsur-unsur radioaktif dalam
meteorit, astronom dapat mengatakan bahwa asal usul dan terbentuknya tata surya
dapat ditelusuri kembali pada 4,6 miliar tahun lalu. Pada saat itu adalah terjadinya
gaya tarik gravitasi dari sebagian kecil awan molekul raksasa. Hal ini dikenal
sebagai hipotesis nebula yang dikembangkan untuk pertama kalinya oleh Emanuel
Swedenborg.
Gambar 2.1 (Awal mula terbentuknya tata surya)
Teori Kabut atau disebut juga Teori Nebula. Teori Nebula pertama kali
dikemukakan oleh Emanuel Swedenborg (1688-1772) pada tahun 1734 dan
disempurnakan oleh Immanuel Kant (1724-1804) pada tahun 1775. Teori serupa
juga dikembangkan oleh Pierre Marquis de Laplace secara independen pada tahun
1796. Teori ini, yang lebih dikenal dengan Teori Nebula Kant-Laplace,
menyebutkan bahwa pada tahap awal, Tata Surya masih berupa kabut raksasa.
Kabut ini terbentuk dari debu, es, dan gas yang disebut nebula, dan unsur gas
yang sebagian besar hidrogen. Gaya gravitasi yang dimilikinya menyebabkan
kabut itu menyusut dan berputar dengan arah tertentu, suhu kabut memanas, dan
akhirnya menjadi bintang raksasa (matahari). Matahari raksasa terus menyusut
dan berputar semakin cepat, dan cincin-cincin gas dan es terlontar ke sekeliling
matahari. Akibat gaya gravitasi, gas-gas tersebut memadat seiring dengan
penurunan suhunya dan membentuk planet dalam dan planet luar.
Laplace berpendapat bahwa orbit yang berbentuk hampir melingkar dari
planet-planet merupakan konsekuensi dari pembentukan mereka. Teori Nebula
(kabut asap) menceritakan kejadian pembentukan tata surya tersebut dalam 3
(tiga ) tahapan, yakni :
Gambar 2.2 (3 tahap pembentukan tata surya berdasarkan teori nebula)
1.
Matahari dan planet-planet lainnya masih berbentuk gas, kabut yang begitu pekat
dan besar.
2.
Kabut tersebut berputar dan berpilin dengan kuat, dimana pemadatan terjadi di
pusat lingkaran yang kemudian membentuk matahari. Pada saat yang bersamaan
materi lainpun terbentuk menjadi massa yang lebih kecil dari matahari yang
disebut sebagai planet, bergerak mengelilingi matahari.
3.
Materi-materi tersebut tumbuh makin besar dan terus melakukan gerakan secara
teratur mengelilingi matahari dalam satu orbit yang tetap dan membentuk Susunan
Keluarga Matahari.
Gambar 2.3 (Penggambaran Modern tentang teori Nebula)
2.1.2
Pendapat dari para ahli mengenai teori nebula
Teori Kabut atau disebut juga Teori Nebula. Teori Nebula pertama kali
dikemukakan oleh Emanuel Swedenborg (1688-1772) pada tahun 1734 dan
disempurnakan oleh Immanuel Kant (1724-1804) pada tahun 1775. Teori serupa
juga dikembangkan oleh Pierre Marquis de Laplace secara independen pada tahun
1796. Teori ini, yang lebih dikenal dengan Teori Nebula Kant-Laplace.
Immanuel Kant
Lahir
22 April 1724
Königsberg, Kerajaan Prusia
Meninggal
12 Februari 1804 (umur 79)
Königsberg, Kerajaan Prusia
Kediaman
Kerajaan Prusia
Kebangsaan
Jerman
Era
Filsafat abad ke-18
Aliran
Kantianisme
Filsafat Pencerahan
Minat utama
Epistemologi · Metafisika · Etika
Gagasan penting
Hipotesis nebula
Tanda tangan
Tabel 2.1 (Biodata Imanuel Kant)
Pendapat dari Imanuel Kant mengenai teori nebula yakni :
1. Teori Nebula Immanuel Kant (1724-1804)
Gambar 2.4 (Gambaran teori nebula menurut Immanuel Kant)
Pada mulanya terdapat massa kabut gas panas yang luas dan tipis. Kabut
gas tersebut berputar lambat secara sentripetal (berputar ke arah dalam). Lamakelamaan massa jenis kabut gas tersebut menjadi semakin tinggi sehingga
terbentuk inti masaa di beberapa tempat. Inti massa yang di tengah memiliki suhu
yang tinggi dan berpijar membentuk matahari. Sedangkan inti massa di tepinya
mengalami pendinginan dan menjadi planet. Sedangkan tokoh lain yang ikut serta
memberikan kontribusi dalam bentuk pendapat mengenai teori nebula yakni Pierre
Marquis de Laplace.
Pierre-Simon, Marquis de Laplace
Lahir
23 Maret 1749
Beaumont-en-Auge,
Normandia, France
Meninggal
5 Maret 1827 (umur 77)
Paris, France
Tempat tinggal
Perancis
Kewarganegaraan
Perancis
Bidang
Astronomi
Matematika
Dikenal karena
Teori Nebula
Tabel 3.2 (Biodata Piere Simon de Laplace)
Pendapat dari Piere Simon de Laplace secara independen mengenai teori nebula
adalah :
2. Teori Nebula Piere Simon de Laplace (1749-1827)
Gambar 2.5 (Gambaran teori nebula menurut Piere Simon de Laplace)
Pada mulanya terdapat bola kabut gas yang besar dan panas. Bola gas
berputar cepat secara sentrifugal (ke arah luar). Karena perputaran tersebut,
terlepas/terlemparlah sebagian materi bola gas ke sekelilingnya. Materi yang
terlepas tersebut lama-kelamaan memadat dan mendingin membentuk planet.
sedangkan bola gas awal tetap panas dan berpijar membentuk matahari.
Karena memiliki kemiripan dalam pendapatnya, teori nebula yang
dikemukakan oleh Immanuel Kant dan Piere Simon De Laplace lebih dikenal
dengan nama Teori Nebula Kant-Laplace.
Selain pendapat dari Imanuel Kant dan Piere Simon de Laplace, ada juga
modifikasi dari teori nebula yang dikemukakan oleh ahli lain, contohnya yakni :
Astronom Jerman C. von Weizsaeckar memperkenalkan hipotesis nebulanya pada
tahun 1940-an. Dia berpendapat bahwa suatu lapisan materi bersifat gas pernah
muncul dan keluar sampai jauh sekali dari garis khatulistiwa matahari di jaman
purba. Sebagian besar lapisan ini terdiri dari unsur ringan hidrogen dan helium.
Akhirnya, tekanan panas dan radiasi matahari menghilangkan sebagian besar
hidrogen dan helium serta meninggalkan unsur-unsur yang lebih berat. Unsurunsur yang lebih berat itu secara bertahap berkumpul dalam suatu deretan
konsentris yang berbentuk seperti ginjal. Deretan massa ini menarik bahan-bahan
lain yang terdapat di ruang angkasa dan berkembang menjadi planet.
Gambar 2.6 (Astronom Jerman C. von Weizsaeckar)
2.1.3
Kelebihan dan Kekurangan teori Nebula
Tidak dipungkiri meskipun setiap teori dikemukakan oleh ahli astronomi,
fisika maupun matematika yang dapat mengoptimalkan teori atau ilmu-ilmu yang
mereka pelajari untuk memberikan pendapat berupa dukungan untuk teori ini
sehingga menimbulkan nilai plus atau kelebihan bagi teori ini sebagai asal-usul
tata surya selalu ada kekurangan yang diperoleh dan ditemukan oleh ahli lain
untuk pengembangan lebih lanjut dari teori ini. Adapun kelebihan dan kekurangan
dari teori nebula sebagai asal-usul tata surya adalah sebagai berikut :
1. Kelebihan teori Nebula atau teori kabut asap
Teori ini berhasil menjelaskan dan menggambarkan bahwa tata surya memiliki
bentuk datar yang sesuai dengan orbit dari ellips planet yang mengelilingi
matahari dalam posisi datar pula (memiliki kesejajaran).
Kelemahan dari teori nebula sendiri dikaji oleh beberapa orang yang telah
ahli dibidang astronomi atau mampu mengaplikasikan ilmu-ilmu dan wawasan
yang diketahui dan dipelajari seperti matematika, fisika maupun kosmologi.
Adapun kelemahan dari teori nebula atau teori kabut asap berdasarkan pendapat
para ahli yakni :
Menurut James Clerk Maxwell dan Sir James Jeans , mereka menunjukkan
bahwa massa bahan dalam gelang-gelang tak cukup untuk menghasilkan tarikan
gravitasi sehingga memadat menjadi suatu bentuk planet.
Gambar 2.7 (James Clerk Maxwell dan Sir James Jeans)
Kemudian ada pendapat dari F.R Moulton mengenai teori nebula atau teori
kabut asap, dimana F.R Moulton mengatakan bahwa teori kabut tidak memenuhi
syarat bahwa yang memiliki momentum sudut paling besar haruslah planet bukan
matahari. Teori kabut menyebutkan bahwa matahari yang memiliki massa terbesar
akan memiliki momentum sudut yang paling besar.
Gambar 2.8 (F.R Moulton)
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan dari makalah ini mengenai teori nebula atau kabut asap,
dapat disimpulkan bahwa :
1. Di jagat raya telah terdapat gas yang kemudian berkumpul menjadi kabut
(nebula). Gaya tarik-menarik antar gas hingga membentuk kumpulan
kabut yang sangat besar ini berputar semakin cepat. Dalam proses
perputaran yang kencang ini, menyebabkan materi kabut bagian
khatulistiwa terlempar memisah dan memadat (karena pendinginan).
Fragmen yang terlempar inilah yang kemudian menjadi planet-planet
dalam tata surya. Bagian inti kabut tetap berbentuk gas pijar yang dilihat
sebagai matahari hingga saat ini.
2. Teori Kabut atau disebut juga Teori Nebula. Teori Nebula pertama kali
dikemukakan oleh Emanuel Swedenborg (1688-1772) tahun 1734 dan
disempurnakan oleh Immanuel Kant (1724-1804) pada tahun 1775. Teori
serupa juga dikembangkan oleh Pierre Marquis de Laplace secara
independen pada tahun 1796. Teori ini, yang lebih dikenal dengan Teori
Nebula Kant-Laplace.
3. Adapun Kelebihan dari teori nebula atau teori kabut asap adalah Teori ini
berhasil menjelaskan bahwa tata surya memiliki posisi datar yang sejajar
dengan bentuk orbit ellips dan planet yang mengelilingi matahari pun
memiliki bentuk datar pula, sedangkan kelemahannya adalah menurut
James Clerk Maxwell dan Sir James Jeans mereka menunjukkan bahwa
massa bahan dalam gelang-gelang tak cukup untuk menghasilkan tarikan
gravitasi sehingga memadat menjadi planet. Selain itu kelemahan dari
teori nebula ini juga disampaikan oleh F. R. Moulton yang menyatakan
bahwa teori kabut tidak memenuhi syarat bahwa yang memiliki
momentum sudut paling besar haruslah planet bukan matahari. Teori kabut
menyebutkan bahwa matahari yang memiliki massa terbesar akan
memiliki momentum sudut yang paling besar.
3.2
Saran
Adapun saran yang dapat penulis sampaikan melalui penulisan makalah ini adalah
sebagai berikut :
1. Bagi Penulis
Agar lebih meningkatkan kreatifitas dalam menuliskan suatu makalah dan
mempublikasikannya dalam bentuk presentasi.
2. Bagi Siswa
Agar dapat digunakan materi tambahan dan pendukung dibidang mata pelajaran
geografi khususnya submateri mengenai teori asal-usul tata surya.
3. Bagi Masyarakat
Agar menjadi pengetahuan umum khususnya bagi masyarakat yang pekerjaannya
bergelut dibidang dunia pendidikan agar dapat mengetahui teori asal-usul tata
surya .
4. Bagi Pemerintah atau Instansi terkait
Agar menjadi suatu tolak ukur atau media awal untuk mengetahui sejauh mana
ketersediaan informasi umum mengenai teori asal-usul tata surya dimasyarakat
khususnya di tempat pelayanan publik seperti perpustakaan yang banyak
dibutuhkan oleh siswa untuk menambah wawasan dan ilmu pengetahuan.
DAFTAR PUSTAKA
Astro arul. 2012. Teori Nebula (Teori Kabut). Jakarta. Dikutip dari
http://arulastro.blogspot.co.id/2012/07/teori-nebula-teorikabut.html#.Vhnbx274vDc. Dikutip tanggal 10 Oktober 2015
Febriarlita
Lucia.2013.
Teori
Nebula.
Jakarta.
Dkutip
dari
https://www.google.co.id/?gws_rd=cr,ssl&ei=cvYYVryKO4fT0ASRqI2oAQ#q=t
eori+nebula. Dikutip tanggal 10 Oktober 2015
Ghozaliq. 2013. Teori-teori pembentukan tata surya. Dikutip dari
http://ghozaliq.com/2013/10/21/teori-teori-pembentukan-tata-surya/.
Dikutip
tanggal 10 Oktober 2015
Iskandar Muhammad firas.2015. Teori Nebula (Teori Kabut). Jakarta.
Dikutip
dari
http://mfirasiskandar.blogspot.co.id/2014/05/teori-nebula-teori-
kabut.html Dikutip tanggal 10 oktober 2015
Salma Hanya. 2013. Teori Asal Usul Tata Surya. Dikutip dari
http://nurbaitisalma.blogspot.co.id/2013/11/teori-asal-usul-tata-surya_824.html.
Dikutip tanggal 10 oktober 2015
Wikipedia.
2015.
Nebula.
Dikutip
dari
https://id.wikipedia.org/wiki/Nebula. Dikutip tanggal 10 Oktober 2015
Wedaran. 2014. Nebula: Proses Terbentuknya Tata Surya. Dikutip dari
http://www.wedaran.com/7089/proses-terbentuknya-tata-surya/. Dikutip tanggal
10 Oktober 2015
Wikipedia.2015.
Immanuel
Kant.
Dikutip
dari
https://id.wikipedia.org/wiki/Immanuel_Kant. Dikutip tanggal 10 oktober 2015
Wikipedia.2015. Pierre-Simon, Marquis de Laplace . dikutip dari
https://id.wikipedia.org/wiki/Pierre-Simon_de_Laplace.
Dikutip
tanggal
10
oktober 2015
Yamani avivah. 2007. Teori Nebula Matahari. Jakarta. Dikutip dari
http://simplyvie.com/2007/12/03/teori-nebula-matahari/
Oktober 2015
.Dikutip
tanggal
10