Langkah Strategis Pelaksanaan Anggaran KL
KEMENTERIAN KEUANGAN
Langkah-Langkah Strategis
Pelaksanaan Anggaran
Kementerian/LembagaBogor, 31 Januari
Langkah-Langkah Strategis Pelaksanaan Anggaran K/L Penyusunan dan Penetapan Dok. Pendukung Pelaksanaan Anggaran Reviu atas DIPA dan Rencana Kegiatan; Penertiban penyampaian data supplier dan data kontrak; Ketepatan waktu penyelesaian tagihan;
Peningkatan akurasi RPD dengan realisasi pembayaran; Pengendalian UP/TUP; Antisipasi dan penyelesaian pagu minus;
Akurasi penyaluran dana Bansos dan Banper
PERENCANAAN
PELAKSANAAN ANGGARAN… (1) PELAKSANAAN ANGGARAN Meningkatkan ketertiban penyampaian data supplier dan data kontrak
1. Memastikan kebenaran dan kesesuaian data supplier pada SPM dengan data supplier pada SPAN
(lima) hari kerja setelah ditandatanganinya kontrak
5. Meningkatkan koordinasi antar pejabat perbendaharaan dalam meningkatkan ketertiban penyampaian data supplier dan data kontrak
4. Terhadap kontrak yang terlambat diajukan oleh Satker, pendaftaran kontrak dapat diproses setelah memperoleh dispensasi KPPN
2. Segera menandatangani kontrak apabila telah ditetapkan pemenang lelang
3. Menyampaikan data kontrak termasuk adendum paling lambat 5
Norma Penyampaian Data Kontrak A
Kontrak didaftarkan ke KPPN paling lambat 5 hari kerja setelah kontrak ditandatangani .
B Terhadap penyampaian data kontrak yang terlambat, KPPN menerapkan ketentuan sebagai berikut :
1) Apabila waktu pendaftaran data kontrak tidak bersamaan dengan waktu pengajuan SPM, maka data kontrak dapat didaftarkan kembali ke KPPN setelah terlebih dahulu mendapat Dispensasi Pendaftaran Data Kontrak dari Kepala KPPN .
2) Apabila waktu pendaftaran data kontrak bersamaan dengan waktu pengajuan SPM, maka data kontrak dapat didaftarkan kembali ke KPPN setelah terlebih dahulu mendapat Dispensasi Pendaftaran Data Kontrak dari Kepala KPPN, dan SPM baru dapat diajukan ke KPPN paling cepat 5 (lima) hari setelah data kontrak terdaftar di KPPN.
C Dalam kondisi mendesak, pengajuan SPM yang bersamaan dengan penyampaian data kontrak, dapat dipertimbangkan diproses oleh KPPN dengan melampirkan Surat Pernyataan dari KPA dan mendapat persetujuan Kepala KPPN.
FORMAT SURAT DISPENSASI PENDAFTARAN DATA KONTRAK
SURAT PERNYATAAN KUASA PENGGUNA ANGGARAN
PELAKSANAAN ANGGARAN… (1) PELAKSANAAN ANGGARAN Memastikan ketepatan waktu penyelesaian tagihan
1. Menyelesaikan dan tidak menunda proses pembayaran atas pekerjaan yang telah selesai
2. Memastikan batas waktu penyelesaian tagihan terpenuhi
3. Tagihan diselesaikan paling lambat 17 hari kerja setelah timbulnya hak tagih
4. Norma waktu penyelesaian tagihan :
a. Tagihan kepada PPK paling lambat 5 (lima) hari kerja setelah timbulnya hak tagih kepada negara.
b. Proses penyelesaian SPP oleh PPK kepada PPSPM paling lambat
5 (lima) hari kerja
c. Penerbitan SPM oleh PPSPM paling lambat 5 (lima) hari k erja sejak SPP diterima.
d. Penyampaian SPM ke KPPN paling lambat 2 (dua) hari kerja sejak SPM terbit
PELAKSANAAN ANGGARAN… (1) PELAKSANAAN ANGGARAN Memastikan ketepatan waktu penyelesaian tagihan
5. Khusus pada akhir TA agar memperhatikan norma waktu penyampaian SPM
6. Menyelesaikan dan tidak menunda proses pembayaran atas pekerjaan yang telah selesai
7. Membuat SPM per output dalam satu sumber dana untuk beberapa akun sesuai jenis pengeluarannya
8. Melakukan verifikasi terhadap tagihan-tagihan yang membebani satu output dalam satu sumber dana yang memungkinkan untuk dibuat dalam satu SPM
Monitoring Penyelesaian Tagihan
1 Memproses SPM yang diajukan Satker sesuai ketentuan yang berlaku, apabila norma
penyelesaian tagihan masih dalam batas jangka waktu 17 hari kerja
2 Dalam hal jangka waktu penyelesaian tagihan melebihi 17 hari kerja, KPPN meminta Satker
untuk melampirkan Surat Pernyataan SPM melebihi batas waktu , pada saat pengajuan SPM
3 Melaporkan jumlah surat pernyataan pengajuan SPM Satker yang mengalami keterlambatan penyelesaian tagihan, kepada Kanwil Ditjen Perbendaharaan setiap triwulan
4 Dalam rangka monitoring dan evaluasi penyelesaian tagihan, KPPN dapat melakukan koordinasi dengan Satker terkait permasalahan dalam penyelesaian tagihan
5 Laporan surat pernyataan pengajuan SPM yang penyelesaian tagihannya melebihi batas waktu disampaikan kepada Kanwil Ditjen Perbendaharaan paling lambat Minggu Pertama pada bulan berikutnya setelah triwulan berkenaan berakhir.
SURAT PERNYATAAN PENYELESAIAN TAGIHAN LEBIH DARI 17 (TUJUH BELAS) HARI KERJA
PELAKSANAAN ANGGARAN… (1) PELAKSANAAN ANGGARAN Meningkatkan Akurasi Rencana Penarikan Dana dengan Realisasi Pembayaran
- Satker agar menyusun rencana pelaksanaan kegiatan dan rencana penarikan dana sesuai dengan jadual pelaksanaan kegiatan dan realisasi pembayaran yang tercantum pada Halaman III DIPA;
- KPPN dan Satker melakukan reviu deviasi Halaman III DIPA Satker setiap 1 (satu) kali dalam sebulan menggunakan data yang disediakan pada tool ME Budeget Execution untuk menilai kesesuaian antara rencana penarikan dana dengan realisasi pembayaran, sekaligus menyesuaikan rencana penarikan dana pada bulan-bulan berikutnya;
- Berdasarkan hasil reviu tersebut, Satker agar mengajukan revisi
Halaman III DIPA 1 (satu) kali dalam 2 (dua) bulan;
- Pengajuan SPM yang nilainya masuk dalam klasifikasi transaksi besar agar sesuai dengan rencana penarikan dana (RPD) harian yang telah disampaikan Satker.
- Satker agar melakukan pemutakhiran data rencana penarikan dana
PELAKSANAAN ANGGARAN PELAKSANAAN ANGGARAN… (1) Pengendalian UP / TUP 1. Mengoptimalkan pembayaran langsung dalam proses pembayaran.
2. Mengajukan UP secara rasional dan sesuai kebutuhan operasional bulanan Satker
3. Menggunakan UP secara efektif dan efisien dengan mempercepat revolving UP
4. Mengoptimalkan pembayaran dengan kartu kredit pemerintah untuk penggunaan UP
5. Memanfaatkan TUP untuk kegiatan mendesak dan sesuai rencana yang diajukan UP Uang Persediaan
TUP Tambahan Uang Persediaan
UP harus diajukan secara rasional dengan mempertimbangkan kebutuhan operasional Satker dalam 1 (satu) bulan. Satker agar segera melakukan revolving UP (penggantian UP) jika penggunaannya telah mencapai minimal 50%. Dalam hal Satker tidak melakukan revolving UP dalam waktu 2 (dua) bulan , maka KPA harus memberikan penjelasan secara tertulis kepada KPPN saat mengajukan SPM-GUP Dalam hal terdapat rencana kegiatan Satker yang memerlukan dana lebih besar dari UP yang dimiliki, maka Satker agar melakukan:
1) Mempercepat frekuensi Penggantian Uang Persediaan (GUP). 2) Mengajukan TUP sesuai norma, yaitu:
a) Pengajuan disertai rincian rencana penggunaan TUP;
b) TUP habis digunakan dalam 1 (satu) bulan;
c) TUP digunakan untuk kebutuhan yang sangat mendesak dan tidak bersifat LS.
Dalam hal penggunaan TUP tidak sesuai dengan rencana, maka KPA harus memberikan penjelasan secara tertulis kepada KPPN saat mengajukan SPM-PTUP.
Pengendalian Pengelolaan Uang Persediaan (UP) / Tambahan Uang Persediaan (TUP)
3) Mempertanggungjawabkan TUP sesuai dengan rencana penggunaan TUP.
UANG PERSEDIAAN (UP)
1. UP digunakan untuk keperluan membiayai kegiatan operasional sehari-hari Satker dan membiayai pengeluaran yang tidak dapat dilakukan melalui mekanisme Pembayaran LS.
2. UP merupakan uang muka kerja dari Kuasa BUN kepada Bendahara Pengeluaran yang dapat dimintakan penggantiannya (revolving).
3. Pembayaran dengan UP yang dapat dilakukan oleh Bendahara Pengeluaran/ BPP kepada 1 (satu) penerima/ penyedia barang/jasa paling banyak sebesar Rp.50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) kecuali untuk pembayaran honorarium dan perjalanan dinas.
4. Pada setiap akhir hari kerja, uang tunai yang berasal dari UP yang
ada pada Kas Bendahara Pengeluaran/BPP paling banyak sebesar
UANG PERSEDIAAN (UP)
5. UP dapat diberikan untuk pengeluaran-pengeluaran: Belanja Barang; Belanja Modal; dan Belanja Lain-lain.
6. Bendahara Pengeluaran melakukan penggantian (revolving) UP yang telah digunakan sepanjang dana yang dapat dibayarkan dengan UP masih tersedia dalam DIPA.
7. Penggantian UP tersebut dilakukan apabila UP telah dipergunakan paling sedikit 50% (lima puluh persen).
8. Setiap BPP mengajukan penggantian UP melalui Bendahara Pengeluaran,
KETENTUAN TUP
1. Persetujuan TUP dilakukan oleh Kepala KPPN (nilai berapapun) dengan disertai:
- Rincian Rencana Pengguna TUP; dan
- Surat Pernyataan dari KPA bahwa TUP:
digunakan dan dipertanggungjawabkan paling lama 1 (satu) bulan sejak tanggal SP2D diterbitkan; dan
tidak digunakan untuk kegiatan yang harus dilaksanakan dengan pembayaran
LS.2. Kepala KPPN melakukan penilaian atas pengajuan TUP meliputi:
- pengeluaran pada rincian rencana penggunaan TUP bukan merupakan pengeluaran yang harus dilakukan dengan pembayaran LS;
- pengeluaran pada rincian rencana penggunaan TUP masih/cukup tersedia dananya dalam DIPA;
3. TUP harus dipertanggungjawabkan dalam waktu 1 (satu) bulan dan dapat dilakukan secara bertahap.
4.Bila 1 bulan (sesuai waktu pertanggungjawab UP) belum dilakukan pengesahan dan pertanggungjawaban TUP, maka Kepala KPPN menyampaikan surat teguran TP kepada KPA.
5.Sisa TUP yang tidak habis digunakan harus disetor ke Kas Negara paling lambat 2 (dua) hari kerja setelah batas waktu pengajuan pertanggungjawaban TUP. (SPM-PTUP) KETENTUAN TUP .... (2)
Surat Penjelasan Keterlambatan Revolving UP
Surat Penjelasan Ketidaksesuaian Penggunaan Dana TUP
PELAKSANAAN ANGGARAN… (1) PELAKSANAAN ANGGARAN Mengantisipasi dan Menyelesaikan Pagu Minus 1. Melakukan pemutakhiran data RKAKL/DIPA, apabila terdapat revisi POK .
2. Tidak melakukan revisi yang berakibat pada pengurangan alokasi terhadap pagu yang sudah dikontrakkan.
3. Memastikan bahwa dalam pengajuan pencairan anggaran, pagu DIPA telah tersedia/cukup tersedia sampai dengan level akun.
4. Segera melakukan revisi anggaran apabila terjadi pagu minus dan terdapat potensi terjadinya pagu minus apabila akan dilakukan pembayaran.
PELAKSANAAN ANGGARAN PELAKSANAAN ANGGARAN… (1) Memastikan Penyaluran BANSOS dan BANPER Tepat Waktu dan Tepat Sasaran
1. Menetapkan Pedum/Juknis/operasional pelaksanaan pembayaran Bansos dan Banper yang sederhana, mudah dipahami, dan akuntabel.
2. Melakukan verifikasi terhadap penerima Bansos dan Banper dan segera menyalurkan bantuan kepada penerima Bansos dan Banper apabila data telah akurat.
3. Melakukan pengendalian terhadap dana Bansos yang mengendap di rekening bank penyalur.
4. Segera menyetorkan sisa dana Bansos yang tidak tersalurkan ke rekening kas negara.
PELAKSANAAN ANGGARAN… (1) PELAKSANAAN ANGGARAN
E E T T R R M M
I
I H HI I A A K K A A S S