PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT KEPUTUSAN WALIKOTA MATARAM

  

PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

KEPUTUSAN WALIKOTA MATARAM

NOMOR : TENTANG

  PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) PEMERINTAH KOTA MATARAM TAHUN 2016-2021

WALIKOTA MATARAM,

  Menimbang :

  a. bahwa demi terarahnya pencapaian Visi dan Misi Walikota Mataram Tahun 2016-2021 yang termuat dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2016-2021 diperlukan tolok ukur yang jelas dan sistematik untuk mengukur kinerja pembangunan

pada setiap tahun perencanaannya;

b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud huruf a, maka perlu menetapkan Keputusan Walikota

  Mataram tentang Penetapan Indikator Kinerja Utama Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)

Kota Mataram Tahun 2016-2021.

Mengingat :

  1. Undang-Undang Nomor

  4 Tahun 1993 tentang Pembentukan Kotamadya Daerah Tingkat II Mataram;

  2. Undang-Undang Nomor

  28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang bersih dan bebas dari

Korupsi, Kolusi dan Nepotisme;

  3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara; Undang-Undang Nomor

  1 Tahun 2004 tentang 4. Perbendaharaan Negara;

  

10. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang

Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota;

  

11. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang

Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian, dan

Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;

Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem 12. Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;

  

13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010

tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;

  

14. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan

Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja, dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah; Peraturan Daerah Kota Mataram Nomor 4 Tahun 2008

  15. tentang Urusan Pemerintahan yang menjadi Kewenangan Pemerintahan Daerah Kota Mataram;

  

16. Peraturan Daerah Kota Mataram Nomor 5 Tahun 2008

tentang Pembentukan Susunan Organisasi Perangkat Daerah Kota Mataram sebagaimana teah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Daerah Kota Mataram Nomor 8 Tahun 2013 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Daerah Kota Mataram Nomor 5 Tahun 2008 tentang Pembentukan Susunan Organisasi Perangkat Daerah Kota Mataram; Peraturan Daerah Kota Mataram Nomor 11 Tahun 2011

  17. tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015;

  

18. Peraturan Daerah Kota Mataram Nomor 19 Tahun 2011

tentang Pembentukan Susunan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Lain sebagai Bagian dari Perangkat Daerah Kota

  MEMUTUSKAN : Menetapkan :

KESATU : Indikator Kinerja Utama Rencana Pembangunan Jangka

  Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2016-2021, sebagaimana tercantum dalam Lampiran Keputusan ini.

KEDUA : Indikator sebagaimana dimaksud Diktum KESATU adalah

dokumen perencanaan pembangunan daerah Kota Mataram yang berisi indikator kinerja tahunan untuk kurun waktu 2016- 2021 yang merupakan penjabaran dari target kinerja Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2016-2021.

KETIGA : Satuan Kerja Perangkat Daerah dan Unit Kerja di Lingkungan

Pemerintah Kota Mataram dalam merencanakan program, kegiatan, dan indikator kinerja utamanya wajib mengacu pada Indikator Kinerja Utama Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2016-2021 yang diatur dalam Keputusan ini.

KEEMPAT : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan, dengan

ketentuan apabila terdapat kekeliruan, akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.

  Ditetapkan di Mataram pada tanggal

WALIKOTA MATARAM,

  H. AHYAR ABDUH Tembusan: disampaikan kepada Yth:

  LAMPIRAN : KEPUTUSAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : TANGGAL :

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)

  Misi 1 : Meningkatkan Keimanan dan Ketaqwaan Masyarakat melalui Penerapan Nilai-Nilai Agama dan Kearifan Lokal dalam rangka Mewujudkan Masyarakat yang Aman, Rukun dan Damai Kinerja Utama pada Misi 1 : “Meningkatkan kualitas Penerapan Nilai-nilai Agama dan Kearifan Lokal

SASARAN STRATEGIS

  3

  ℎ ℎ

  1

  Persentase kegiatan keagamaan Persentase Interaksi keagamaan --- cukup jelas --- BPS

  BPS Seluruh rumah ibadah untuk memenuhi kebutuhan ibadah masyarakat

  1.000 X 100

  Persentase Pemenuhan akses tempat ibadah ℎ ℎ

  Meningkatnya nilai-nilai religiusitas masyarakat Rasio tempat ibadah per satuan penduduk

  X 100 Bakesbangpol Forum pertemuan yang dilaksanakan mulai tingkat Kecamatan

  ℎ ℎ

  Persentase Upaya pencegahan dalam mengatasi potensi konflik

  4

  Persentase pertemuan antar umat beragama dalam satu tahun

  2

  X 100 Bakesbangpol dan Satpol Pamong Praja

  ℎ ℎ

  Persentase Memenuhi target RPJMD

  harmonisasi kehidupan masyarakat Persentase kejadian konflik yang ditindaklanjuti

  7 Meningkatkan kualitas

  6

  5

  Penanganan konflik yang dapat berdampak luas

  Misi 2 : Meningkatkan Kemampuan Sumber Daya Manusia melalui Pemenuhan Pelayanan Sosial Dasar dan Penguasaan IPTEK dalam rangka Mewujudkan Daerah yang Berdaya Saing

  Kinerja Utama pada Misi 2 : “Meningkatkan Akses Pelayanan Sosial Dasar dan IPTEK

PENJELASAN SUMBER KETERANGAN/ SASARAN STRATEGIS

INDIKATOR KINERJA SATUAN

DATA KRITERIA ALASAN FORMULASI/ UTAMA

  1

  2

  3

  4

  5

  6

  7 Meningkatnya kualitas Angka Harapan Lama Tahun Indikator Makro HLS dihitung pada usia 7 tahun BPS Metode baru untuk

  pendidikan dasar Sekolah (HLS) Pendidikan ke atas karena mengikuti mengetahuilamanya kebijakan pemerintah yiatu sekolah (dalam tahun) program Wajib Belajar yang diharapkan dapat dirasakan oleh anak pada umur tertentu di masa datang

  Angka Rata-rata Lama Tahun Indikator Makro Jumlah tahun bersekolah BPS Jumlah tahun yang Sekolah (RLS) Pendidikan penduduk diatas usia 15 tahun digunakan oleh dibagi jumlah penduduk diatas penduduk dalam usia 15 tahun menjalani pendidikan formal

  Angka Partisipasi Kasar Persentase Target RPJMD Dinas Tingkat partisipasi Daya serap lembaga

  (APK) Pendidikan penduduk dalam pendidikan terhadap penduduk bersekolah usia sekolah pada umur 7-12 tahun

  Angka Partisipasi Murni Persentase Target RPJMD Daya serap lembaga Dinas Tingkat partisipasi (APM) pendidikan terhadap penduduk Pendidikan penduduk dalam bersekolah usia sekolah pada umur 13-15 tahun

  Meningkatnya derajat Angka Harapan Hidup Tahun Indikator Makro Mencerminkan derajat BPS Angka Rata-rata kesehatan masyarakat (AHH) Kesehatan kesehatan suatu masyarakat. perkiraan banyak

  AHH dihitung dari hasil tahun yang dapat Proyeksi Sensus Penduduk (SP) ditempuh oleh Indeks Pembangunan Nilai Indikator Riskesdas Indeks Komposit dari 24 Kementerian Hasil penghitungan Kesehatan Masyarakat

  Indikator kesehatan utama Kesehatan menggunakan (IPKM) disertai pembobotan sesuai data Riset Kesehatan perannya dalam meningkatkan Dasar (Riskesdas) derajat kesehatan masyarakat 2013 dan kemajuan pembangunan kesehatan

  Meningkatnya efektivitas Indeks Pembangunan Gender Nilai Indikator SDGs Indeks komposit yang mengukur BPS Cakupan partisipasi pengarusutamaan gender (IPG) peran aktif perempuan dalam perempuan dalam kehidupan ekonomi dan politik politik, ekonomi dan pengambilan keputusan

  Meningkatnya efektivitas Angka Kelahiran Total Nilai Indikator Makro Rata-rata jumlah anak yang BPS TFR merupakan pengendalian pertumbuhan (Total Fertility Rate /TFR) RPJMD dilahirkan oleh perempuan angka terbaik untuk penduduk sampai dengan akhir masa membandingkan reproduksi atau masa suburnya keadaan fertilitas di suatu negara atau daerah

  Misi 3 : Mendorong Kemajuan Ekonomi melalui Pemberdayaan Ekonomi Rakyat Berbasis Potensi Lokal dalam rangka Mewujudkan Masyarakat yang Sejahtera

  

Kinerja Utama pada Misi 3 : “Meningkatkan Pembangunan Ekonomi yang Inklusif dan Berdaya Saing Berbasis Potensi Lokal

PENJELASAN SUMBER KETERANGAN/ SASARAN STRATEGIS

INDIKATOR KINERJA SATUAN ALASAN FORMULASI/ DATA KRITERIA UTAMA

  1

  2

  3

  4

  5

  6

  7 Meningkatnya pertumbuhan Persentase Pertumbuhan

  • Persentase Indikator Makro Rata-rata pertumbuhan sektor BPS ekonomi daerah Ekonomi

  PDRB Laju Inflasi Persentase Indikator Makro

  • Tingkat Inflasi BPS
  • Tingkat Daya Beli Rupiah Indikator Makro Paritas Daya Beli BPS Masyarakat Pendapatan Per Kapita Rupiah
  • Indikator Makro Pendapatan per Kapita BPS Penduduk

  Penduduk dalam satu tahun Angka Kemiskinan Persentase Indikator Makro Perhitungan angka kemiskinan BPS Data Susenas berdasarkan kriteria TNP2K Indeks Gini Ratio Nilai Indikator Makro Nilai kesenjangan pendapatan BPS Data Susenas masyarakat dalam satu tahun

  Indikasi tentang

  Tingkat Pengangguran Persentase Indikator Makro Persentase jumah pengangguran BPS

  penduduk usia kerja

  Terbuka (TPT) terhadap jumlah angkatan kerja

  yang termasuk dalam kelompok pengangguran Indikasi daya tarik

  Angka Kunjungan orang Indikator Makro Jumlah kunjungan Wisatawan BPS

  Kota Mataram sebagai

  Wisatawan ke Kota Mataram dalam satu

  salah satu daerah

  tahun

  Misi 4 : Meningkatkan Kelayakan Hidup Masyarakat melalui Penanganan Sarana dan Prasarana Perkotaan Berbasis Tata Ruang dalam rangka Mewujudkan Pembangunan yang Berkelanjutan

  

Kinerja Utama pada Misi 4 : “Meningkatkan Pembangunan Sarana Prasarana Perkotaan yang Berkelanjutan dan Berbasis tata Ruang

PENJELASAN SUMBER KETERANGAN/ SASARAN STRATEGIS

INDIKATOR KINERJA SATUAN ALASAN FORMULASI/ DATA KRITERIA UTAMA

  1

  2

  3

  4

  5

  6

  7 Meningkatnya kualitas sarana Persentase Sanitasi Layak Persentase Berdasarkan Buku Perhitungan Akses Sanitasi BAPPEDA Mengetahui kondisi

  prasarana perumahan dan Putih /Strategi Sektor Layak berdasarkan kriteria SSK sanitasi layak wilayah permukiman yang memadai Sanitasi (SSK) perkotaan

  Pendekatan RTH yang

  Persentase Persentase Sesuai amanat Dinas

  X 100 ℎ berkualitas yaitu RTH

  Taman/Ruang Peraturan Menteri Lingkungan

  yang memiliki

  Terbuka Hijau Dalam Negeri No 1 Hidup

  fungsi ekologi, sosial

  (RTH) Kota Tahun 2007 tentang dan estetika. dengan Kriteria Penataan Baik RTH Kawasan

  Perkotaan ℎ kriteria kondisi jalan

  Meningkatnya kualitas Rasio minimal Persentase SPM Dinas

  adalah bahwa setiap

  infrastruktur perkotaan Ruas Jalan dalam Pekerjaan

  X 100 ℎ

  ruas jalan harus

  Kondisi Baik Umum dan

  ℎ

  memiliki kerataan

  Penataan

  permukaan yang

  Ruang

  memadai bagi kendaraan untuk dapat dilalui Perhitungan jumlah

  Persentase Permukiman Persentase Berdasarkan kriteria Dinas ℎ

  rumah berlantai tanah

  Kumuh Perkotaan RP2KPKP Ditjen Cipta Pekerjaan X 100

  ℎ

  dan belum menikmati

  Karya Kementerian PU Umum dan

  air bersih dan sanitasi

  Penataan

  layak di suatu kawasan

  Ruang

  Misi 5 : Meningkatkan Keandalan Pelayanan Publik melalui Reformasi Birokrasi dalam rangka Mewujudkan Kepemerintahan Yang Baik ( Good Governance)

  

Kinerja Utama pada Misi 5 : “Meningkatkan Reformasi Birokrasi dan Pelayanan Publik

PENJELASAN SUMBER KETERANGAN/ SASARAN STRATEGIS

INDIKATOR KINERJA SATUAN ALASAN FORMULASI/ DATA KRITERIA UTAMA

  1

  2

  3

  4

  5

  6

  7 Meningkatknya efektivitas Tingkat Keterbukaan Kategori Memenuhi kriteria Hasil Penilaian Ombudsman DPMPTSP Berdasarkan survey

  penerapan Reformasi Pelayanan Publik Undang-Undang mandiri Ombudsman

  Birokrasi 25/2009 tentang dalam menilai kinerja

  Pelayanan Publik pelayanan perijinan

  Nilai Opini BPK terhadap Opini Target RPJMD Hasil Penilaian Opini Badan BPK Laporan Hasil pelaporan Keuangan Pemeriksa Keuangan (BPK) Pemeriksaan BPK

  Daerah Hasil Evaluasi AKIP Kota Nilai Sesuai Amanat Perpres Hasil Evaluasi AKIP oleh Kementerian Hasil Evaluasi Mataram Nomor 29 Tahun 2014 Kementerian PANRB PANRB Akuntabilitas Kinerja tentang SAKIP Hasil EKPPD Kategori Berdasarkan PP 3/2007 Skor Evaluasi Laporan Inspektorat Nilai LPPD

  Pemda berkewajiban Penyelenggaraan Pemerintahan Provinsi NTB berdasarkan Indeks menyampaikanLaporan Daerah EKPPD yang sudah Penyelenggaraan ditetapkan oleh

  Pemerintahan Daerah Kemendagri

  Maturitas Sistem Parameter Berdasarkan kriteria Hasil Perhitungan SPIP Inspektorat Kriteria untuk Pengendalian Intern dalam PP No. 60/2008 Kota mengetahui tentang SPIP dan

  Mataram akuntabilitas kinerja Peraturan Kepala BPKP pengendalian

  No. 60/2014 Keterbukaan Informasi Peringkat Berdasarkan Undang- Hasil perhitungan Komisi Nilai peringkat Badan Publik Kategori Undang No. 14 Tahun pemeringkatan kategori Informasi keterbukaan yang Pemerintah 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik NTB telah dilakukan Kabupaten/Kota Keterbukaan Informasi (KIP) Pemerintah Kota

  Publik Mataram

  Indeks Reformasi Birokrasi Nilai Berdasarkan PP No. 81 Hasil Evaluasi Pelaksanaan Kementerian Nilai capaian Tahun 2010 tentang Reformasi Birokrasi oleh PANRB pelaksanaan 8

  Grand Design

  RB Unit Pengelola RB Nasional (delapan) area 2010-2015 perubahan RB