HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN PENCAPAIAN TARGET PEMASANGAN INFUS PADA MAHASISWA TINGKAT II JURUSAN D III KEPERAWATAN POLTEKKES KEMENKES SURAKARTA TAHUN 2013

  Jurnal KesMaDaSka - Juli 2014

HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN PENCAPAIAN

TARGET PEMASANGAN INFUS PADA MAHASISWA

TINGKAT II JURUSAN D III KEPERAWATAN

POLTEKKES KEMENKES SURAKARTA TAHUN 2013

  1)

Sri Mulyanti

  1,

  • -XUXVDQ .HSHUDZDWDQ 3ROLWHNQLN .HVHKDWDQ 6XUDNDUWD

  

ABSTRAK

.HWUDPSLODQ SHPDVDQJDQ LQIXV PHUXSDNDQ VDODK VDWX NRPSHWHQVL \DQJ KDUXV GLPLOLNL ROHK SHUDZDW

SURIHVLRQDO $JDU SHUDZDW NRPSHWHQ PHPDVDQJ LQIXV PDND VHMDN GDUL SHQGLGLNDQ KDUXV VXGDK GLEHNDOL

GHQJDQ WHRUL GDQ SUDNWLN PHPDVDQJ LQIXV VHFDUD ODQJVXQJ NH SDVLHQ +DVLO HYDOXDVL PHQXQMXNNDQ

SHQXUXQDQ SHQFDSDLDQ WDUJHW NRPSHWHQVL PHPDVDQJ LQIXV /DSRUDQ GDUL SHPELPELQJ UXDQJDQ PRWLYDVL

PDKDVLVZD XQWXN SUDNWLN NOLQLN FHQGHUXQJ PHQXUXQ 7XMXDQ SHQHOLWLDQ XQWXN Pengetahui hubungan

DQWDUD PRWLYDVL GHQJDQ SHQFDSDLDQ WDUJHW SHPDVDQJDQ LQIXV SDGD PDKDVLVZD WLQJNDW ,, -XUXVDQ ' ,,,

NHSHUDZDWDQ 3ROLWHNQLN .HVHKDWDQ 6XUDNDUWD WDKXQ -HQLV SHQHOLWLDQ DGDODK SHQHOLWLDQ DQDOLWLN

NRUHODVLRQDO XQWXN PHQJHWDKXL KXEXQJDQ DQWDUD PRWLYDVL PDKDVLVZD GHQJDQ NHEHUKDVLODQ SHQFDSDLDQ

WDUJHW SHPDVDQJDQ LQIXV 3RSXODVL VHOXUXK PDKDVLVZD WLQJNDW ,, -XUXVDQ ' ,,, NHSHUDZDWDQ 3ROLWHNQLN

.HVHKDWDQ 6XUDNDUWD VHPHVWHU ,9 WDKXQ DMDUDQ \DQJ EHUMXPODK PDKDVLVZD 7HNQLN

  

VDPSOLQJ DGDODK WHNQLN VDPSOLQJ MHQXK GLPDQD VHOXUXK DQJJRWD SRSXODVL GLSDNDL VHEDJDL UHVSRQGHQ

$QDOLVD GDWD GHQJDQ XML &KL 6TXDUH GHQJDQ SURJUDP 6366 +DVLO SHQHOLWLDQ PDKDVLVZD \DQJ EHOXP

PHQFDSDL WDUJHW NHWUDPSLODQ SHPDVDQJDQ LQIXV DGDODK RUDQJ DWDX PDKDVLVZD \DQJ

  

VXGDK PHQFDSDL WDUJHW NHWUDPSLODQ SHPDVDQJDQ LQIXV DGDODK RUDQJ DWDX 0DKDVLVZD

\DQJ EHOXP PHQFDSDL WDUJHW OHELK EDQ\DN SDGD NHORPSRN PDKDVLVZD GHQJDQ WLQJNDW PRWLYDVL FXNXS

\DLWX PDKDVLVZD VHGDQJNDQ SDGD NHORPSRN PDKDVLVZD GHQJDQ PRWLYDVL EDLN KDQ\D PDKDVLVZD

.HVLPSXODQ WHUGDSDW KXEXQJDQ \DQJ VLJLQL¿NDQ DQWDUD PRWLYDVL GHQJDQ SHQFDSDLDQ WDUJHW NHWUDPSLODQ

SHPDVDQJDQ LQIXV

  Kata kunci: NHWHUDPSLODQ PRWLYDVL SHPDVDQJDQ LQIXV WDUJHW

ABSTRACT

  

6NLOOV VHWWLQJ XS LQIXVLRQ LV RQH RI WKH FRPSHWHQFLHV WKDW PXVW EH RZQHG E\ D SURIHVVLRQDO QXUVH 7R EH

D FRPSHWHQW QXUVH SXW WKH LQIXVLRQ VLQFH RI HGXFDWLRQ PXVW EH SURYLGHG ZLWK WKH WKHRU\ DQG SUDFWLFH RI

  

VHWWLQJ XS LQIXVLRQ GLUHFWO\ LQWR WKH SDWLHQW 7KH HYDOXDWLRQ UHVXOWV VKRZHG D GHFUHDVH LQ WKH DFKLHYHPHQW

RI FRPSHWHQFH VHWWLQJ XS LQIXVLRQ 5HSRUWV RI VWXGHQW PRWLYDWLRQ URRP VXSHUYLVRU IRU FOLQLFDO SUDFWLFH

WHQGV WR GHFUHDVH 7KH DLP RI UHVHDUFK WR GHWHUPLQH WKH UHODWLRQVKLS EHWZHHQ PRWLYDWLRQ DQG DFKLHYHPHQW

RI VWXGHQWV LQIXVLRQ RQ WKH VHFRQG OHYHO ' ,,, 1XUVLQJ 'HSDUWPHQW RI +HDOWK 3RO\WHFKQLF 6XUDNDUWD

LQ 7KLV W\SH RI UHVHDUFK LV FRUUHODWLRQDO DQDO\WLF VWXG\ WR GHWHUPLQH WKH UHODWLRQVKLS EHWZHHQ

PRWLYDWLRQ DQG DFKLHYHPHQW RI VWXGHQWV ZLWK VXFFHVV LQIXVLRQ 7KH HQWLUH VWXGHQW SRSXODWLRQ OHYHO ,,

' ,,, 1XUVLQJ 'HSDUWPHQW RI +HDOWK 3RO\WHFKQLF 6XUDNDUWD IRXUWK VHPHVWHU RI WKH DFDGHPLF \HDU

DPRXQWLQJ WR VWXGHQWV 6DPSOLQJ WHFKQLTXH LV VDWXUDWHG VDPSOLQJ WHFKQLTXH LQ ZKLFK DOO

PHPEHUV RI WKH SRSXODWLRQ XVHG DV D UHVSRQGHQW 'DWD DQDO\VLV &KL 6TXDUH WHVW ZLWK 6366 7KH UHVXOWV RI

WKH VWXG\ VWXGHQWV ZKR KDYH QRW UHDFKHG WKH WDUJHW VNLOO LQIXVLRQ LV SHRSOH RU D VWXGHQW

  Jurnal KesMaDaSka - Juli 2014

ZKR KDV UHDFKHG WKH WDUJHW VNLOO LQIXVLRQ LV SHRSOH RU 6WXGHQWV ZKR KDYH QRW UHDFKHG

WKH WDUJHW PRUH RQ JURXSV RI VWXGHQWV ZLWK VXI¿FLHQW PRWLYDWLRQ OHYHO LV VWXGHQWV ZKLOH LQ WKH JURXS

RI VWXGHQWV ZLWK JRRG PRWLYDWLRQ RQO\ VWXGHQWV &RQFOXVLRQ WKDW WKHUH LV D VLJQL¿FDQW UHODWLRQVKLS

EHWZHHQ PRWLYDWLRQ DQG SHUIRUPDQFH WDUJHW RI VNLOOV LQIXVLRQ Keywords: skills, motivation, infusion, the target

  Pembangunan kesehatan adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua komponen bangsa yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, ke- mauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajad kesehatan masyara- kat yang setinggi-tingginya. (SKN, 2009). Semua komponen bangsa tersebut tidak terkecuali Jurus- an Keperawatan Politeknik Kesehatan Surakarta sebagai institusi kesehatan yang ikut berperan dalam membentuk tenaga kesehatan khususnya perawat yang dapat sebagai sarana untuk menca- pai tujuan tersebut sesuai dengan strategi pem- bangunan kesehatan yang salah satunya adalah profesionalisme tenaga kesehatan.

  Profesionalisme tenaga kesehatan ditunjuk- kan dari perilaku tenaga kesehatan yang mem- berikan pelayanan kesehatan berdasarkan standar pelayanan, mandiri, bertanggung jawab dan ber- tanggung gugat, serta senantiasa mengembang- kan kemampuan sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan.

  Dalam mencapai visi misinya, Jurusan Keperawatan Politeknik Kesehatan Surakarta mempunyai target dalam setiap lulusannya untuk dapat unggul bersaing dalam dunia kerja dalam lingkup nasional maupun internasional. Salah satu cara yang ditempuh adalah dengan cara melakukan evalusi atau pantauan setiap kom- ponen kompetensi, termasuk didalamnya pen- capaian target pemasangan infus. Ketrampilan pemasangan infus merupakan salah satu kom- petensi yang harus dimiliki oleh tenaga perawat profesional. Hampir setiap hari seorang perawat pasti menemui pasien yang harus dipasang infus.

  Untuk itu maka perawat harus terampil dalam melakukan pemasangan infus. Supaya perawat mempunyai ketrampilan pemasangan infus maka sejak dari pendidikan harus sudah dibekali teori dan praktek memasang infus secara langsung ke pasien.

  Kondisi tersebut tidak lepas dari motivasi mahasiswa yang berinisiatif dari dalam untuk mencari ketrampilan tersebut selama praktek keperawatan di rumah sakit. Berdasarkan pan- tauan kompetensi dalam lembar kompetensi ma- hasiswa yang dilaksanakan pada periode praktek semester III, mahasiswa mengalami penurunan motivasi dalam mencapai target kompetensi pemasangan infus yang terlihat dalam rincian kompetensi tersebut dalam setiap asuhan kepe- rawatan yang dilakukan secara langsung terha- dap pasien.

1. PENDAHULUAN

  Kompetensi ketrampilan pemasangan infus dapat dicapai dengan pendekatan praktek klinik yang dapat bervariatif sesuai motivasi dalam diri setiap mahasiswa. Oleh karena itu tujuan dari penelitian untuk mengetahui hubungan antara motivasi dengan pencapaian target pemasangan infus pada mahasiswa tingkat II Jurusan D III Keperawatan Politeknik Kesehatan Surakarta ta- hun 2013.

  2. PELAKSANAAN

  a. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Jurusan D III Keperawatan Politeknik Kesehatan Sura- karta, jalan Let. Jen Sutoyo Surakarta. Pe- ngambilan data dilaksanakan selama bulan Juli 2013

  b. Populasi dan sampel penelitian Populasi dan sampel penelitian adalah se- mua mahasiswa tingkat II Jurusan D III Keperawatan Politeknik Kesehatan Surakar- ta tahun 2013 sejumlah 104 mahasiswa yang dibagi menjadi 2 (dua) kelas untuk memu- dahkan koordinasi.

  3. METODE PENELITIAN

  Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik korelasional untuk mengetahui hubungan antara motivasi mahasiswa dengan keberhasilan penca- paian target pemasangan infus

  Jurnal KesMaDaSka - Juli 2014

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

  Program pendidikan Diploma III Kepe- rawatan merupakan salah satu program pen- didikan perawat yang bertujuan untuk meghasil- kan perawat profesional yang mengutamakan kemampuan ketrampilan keperawatan. Sebagai profesi yang mengutamakan pelayanan yang bersifat altruistik maka seorang perawat harus mempunyai bekal yang cukup dalam hal kognitif, afektif, dan psikomotor.

  Tindakan pemasangan infus merupakan salah satu tindakan keperawatan sebagai tugas limpah dari dokter yang sering dilakukan di rumah sakit. Hampir setiap hari tindakan ini akan dilakukan pada pasien terkait dengan pemenuhan kebutuhan cairan tubuh ataupun fasilitasi pem- berian obat parenteral. Untuk dapat melakukan pemasangan infus dengan terampil maka sejak dalam perkuliahan, mahasiswa sebaiknya sudah dilatih secara laboratorium ataupun secara lang- sung ke pasien.

   'DWD 'HPRJUD¿ 5HVSRQGHQ

  6HFDUD GHPRJUD¿ PDKDVLVZD 7LQJNDW ,, 6H- mester IV di Jurusan Keperawatan Polteknik Ke- sehatan Surakarta dapat terlihat pada tabel 4.1.

Tabel 4.1. menunjukkan bahwa mayoritas maha- siswa Tingkat II Semester IV tahun 2012/2013

  Jurusan keperawatan Poltekes Surakarta lebih banyak didominasi oleh perempuan yaitu 75, 96 % dan mahasiswa laki – laki lebih sedikti yaitu 24,04 %. Kondisi ini merupakan hal yang lum- rah karena memang secara umum profesi perawat lebih banyak didominasi oleh perempuan

Tabel 4.2. menunjukkan bahwa mahasiswa

  Tingkat II Semester IV berada pada rentang umur 18 tahun – 24 tahun, dimana jumlah terbesar adalah pada kelompok umur 20 tahun yaitu 70,19% dan yang paling sedikit adalah kelompok umur 22 tahun – 24 tahun yaitu masing-masing hanya 0,96 %. Kondisi ini merupakan hal yang normal karena politeknik kesehatan merupakan pendidikan vokasi dimana syarat calon mahasiswa adalah lulusan SMA dengan umur maksimal saat masuk 28 tahun. Mahasiswa tingkat II rata-rata berumur 19 tahun – 20 tahun.

4.2 Pencapaian Target Pemasangan Infus

  Berdasar data yang diperoleh menunjukkan bahwa pencapaian target ketrampilan pemasang- an infus untuk mahasiswa Tingkat II Semester IV tahun 2012/2013 Jurusan keperawatan Poltekes Surakarta belum memuaskan. Gambaran hasil pencapaian terlihat pada diagram 4.1. di bawah ini

  Diagram 4.1. menunjukkan bahwa 86 atau 82,69 % mahasiswa sebagai responden sudah mampu mencapai target pencapaian ketrampilan pemasangan infus dan 18 atau 17,31 % maha- siswa belum mampu mencapai target. Kondisi belum sesuai denganharapan yang sudah ditetap- kan akademi yaitu seluruh mahasiswa atau 100%

  Jurnal KesMaDaSka - Juli 2014

  mahasiswa harus mampu mencapai target ke- trampilan memasang infus pada pasien saat prak- tik.

  Salah satu kompetensi perawat sesuai de- ngan Kurikulum Nasional D III Keperawatan ta- hun 2006 adalah mampu melakukan perawatan pada pasien yang mengalami gangguan kebu- tuhan cairan. Cairan atau juga sering disebut dengan cairan tubuh merupakan salah satu ke- butuhan dasar manusia yang vital. Pasien yang mengalami kekurangan atau kelebihan cairan ha- rus dirawat sampai mencapai cairan tubuh yang seimbang. Ketrampilan perawat yang terkait langsung dalam merawat pasien yang mengalami gangguan cairan salah satunya adalah ketrampi- lan memasang infus.

  Tindakan pemasangan infus adalah tindak- an kanulasi vena (memasukkan jarum ke dalam vena) sebagai jalan memasukkan cairan infus ke dalam tubuh pasien. Tindakan ini termasuk tindakan invasiv yang sangat sering dilakukan oleh perawat tidak hanya untuk memenuhi ke- butuhan cairan tetapi juga untuk kebutuhan yang lain se perti memasukkan obat parenteral ataupun sebagai persiapan operasi. Di sisi lain tindakan memasang infus merupakan salah satu tindakan yang sangat ditakuti oleh pasien terkait dengan penggunaan jarum dan rasa sakit. Pemasangan infus sering membuat pasien kesakitan dan me- nimbulkan efek trauma yang lama bagi pasien. Untuk meminimalkan dampak tersebut maka kemampuan memasang infus dengan tepat dan aman harus dimiliki oleh perawat. Karena meru- pakan kompetensi psikomotor maka frekwensi melakukan tindakan memegang perawan pen- ting. Untuk itu sejak menjadi mahasiswa perawat sudah harus dilatih melakukan ketrampilan ini.

  Berkenaan dengan hal tersebut maka Poli- teknik Kesehatan Surakarta Jurusan Kepe rawatan sebagai salah satu program pendidikan yang menghasilkan perawat selalu berusaha memberi- kan bekal yang cukup bagi mahasiswa terkait dengan ketrampilan melakukan pemasang an in- fus. Pencapaian kompetensi ini dimulai dari pem- berian teori di kelas, latihan praktik di laborato- rium dengan menggunakan phantom dan melatih mahasiswa secara langsung saat praktik klinik.

  Sebagai langkah pencapaian kompetensi ini maka Jurusan Keperawatan Politeknik Kesehatan Surakarta mengambil kebijkan bahawa seluruh mahasiswa Tingkat II Semester IV harus pernah melakukan pemaangan infus ke pasien langsung secara mandiri minimal 3 kali selama periode praktik. Namun berdasar hasil evaluasi pencapai- an kompetensi ini sering meunjukkan hasil yang kurang memuaskan. Kondisi yang sama juga ter- jadi pada tahun ini yang ditunjukkan dari hasil kuesioner dimana masih ada 18 atau 17,31 maha- siswa yang belum mencapai target.

  4.3 Motivasi Mahasiswa

  Motivasi mahasiswa Tingkat II Semester IV tahun 2012/2013 Jurusan keperawatan Poltekes Surakarta secara umum masuk kategori tinggi dengan nilai 16,096. Gambaran tingkat motivasi mahasiswa saat praktik terutama dalam rangka mencapai target ketrampilan memasang infus terlihat pada diagram 4.2. di bawah ini

  Diagram 4.2. menunjukkan bahwa 77 atau 74,04% mahasiswa sebagai responden mempu- nyai motivasi tinggi terutama dalam mencapai target pencapaian ketrampilan pemasangan infus, 27 mahasiswa atau 25,96 % mempunyai motivasi yang cukup, dan mahsiswa yang masuk pada ka- tegori motivasi rendah tidak ada (0 %).

  Proses belajar mengajar pada tataran aka- demik setingkat D III keperawatan adalah pem- belajaran pada orang dewasa (andragogic). Oleh karenanya setiap mahasiswa dianggap sudah mempunyai bekal konsep yang memadai dan sudah tahu apa yang mereka butuhkan. Berdasar konsep tersebut maka model pembelajaran yang diterapkan pada pembelajaran di tigkat akademik

  Jurnal KesMaDaSka - Juli 2014

  harus disesuaikan dengan karakterisitk maha- siswa sebagai orang dewasa.

  Salah satu faktor yang mempengaruhi ke- mauan belajar seorang mahasiswa adalah moti- vasi. Motivasi menurut Susan Bastable (2002) GLGH¿QLVLNDQ VHEDJDL NHNXDWDQ SVLNRORJLV \DQJ menggerakkan seseorang ke arah beberapa jenis tindakan dan sebagai suatu kesediaan peserta di- dik untuk menerima pembelajaran. Sedangkan motivasi menurut Ruseell C. Swansburg (2001) merupakan konsep yang digunakan untuk men- diskripsikan baik kondisi ekstrinsik yang me- rangsang timbulnya suatu perilaku tertentu mau- pun respon instrinsik yang menunjukkan perilaku manusia.

  Pencapaian ketrampilan memasang infus G

  UD¿N PHQXQMXNNDQ PDKDVLVZD \DQJ dilakukan melalui pembelajaran teori di kelas, belum mencapai target ketrampilan memasang latihan di laboratorum dan kemudian dilakukan infus tersebar pada kelompok mahasiswa dengan langsung ke pasien saat praktik klinik. Selama motivasi tinggi 11 mahasiswa dan 21 mahasiswa proses tersebut membutuhkan kemauan dan daya pada kelompok mahasiswa dengan motivasi cu- juang yang luar biasa. Terutama saat praktik kli- kup. Hubungan antara variabel tersebut setelah nik di rumah sakit mahasiswa akan dihadapkan diuji dengan uji statistik Chi Square menujukkan pada situasi nyata yang mirip dengan suasana DGDQ\D KXEXQJDQ \DQJ VDQJDW VLJQL¿NDQ GLPDQD kerja. Pada umumnya saat praktik inilah yang nilai p = 0,000 seperti ditunjukkan pada tabel 4.1 membutuhka semangat dan daya juang untuk di bawah ini dapat mencapai target target yang sudah ditetap- kan akademik. Motivasi yang tinggi akan mampu menggerakkan mahasiswa untuk selalu aktif dan atusias mecapai tujuan pembelajaran yang sudah ditetapkan.

  Motivasi mengandung tiga komponen po- kok, yaitu menggerakkan, mengarahkan, dan me- nopang tingkah laku manusia. (Ngalim purwan- to, 2002) Menggerakkan berarti menimbul kan kekuatan pada individu, memimpin seseorang untuk bertindak dengan cara tertentu. Mengarah- kan berarti menyediakan suatu orientasi tujuan.

  Hasil uji Chi Square menunjukkan ada Sedangkan menopang berarti harus menguatkan

  KXEXQJDQ \DQJ VDQJDW VLJQL¿NDQ S DQWDUD intensitas dan arah dorongan-dorongan dan keku- motivasi dengan pencapaian target pemasangan atan-kekuatan individu. infus pada mahasiswa Tingkat II Semester IV Ju- rusan Keperawatan Poltekkes Surakarta. Sesuai

4.4 Hubungan Motivasi Mahasiswa dengan

  dengan pedoman praktik yang ditetapkan oleh

  Pencapaian Target Pemasangan Infus

  Jurusan Keperawatan Poltekkes Surakarta ke- Gambaran keterkaitan atau hubungan antara trampilan memasang infus merupakan ketrampil- motivasi dengan pencapaian target pemasangan an wajib yang harus dipenuhi oleh mahasiswa. infus untuk mahasiswa Tingkat II Semester IV

  Untuk dapat dikatakan berhasil mencapai target tahun 2012/2013 Jurusan keperawatan Poltekes ketrampilan memasang infus apabila mahasiswa

  6XUDNDUWD WHUOLKDW SDGD JUD¿N GL EDZDK LQL selama praktik minimal 3 kali peranah melakukan

  Jurnal KesMaDaSka - Juli 2014 pemasangan infus secara langsung kep pasien.

  SARAN

  3VLNRORJL %HODMDU. Ce-

  Djamariah syaiful Bahri.

  3HQGLGLN 3LQVLS SULQVLS 3HQJDMDUDQ GDQ 3HPEHODMDUDQ. Jakarta: EGC,2002.

  3HUDZDW 6HEDJDL

  Semarang: Badan Penerbit Universitas Di- ponegoro, 2002. Bastable Susan B. Alih Bahasa: Gerda Wulan dari dan Gianto Widiyanto.

  Budioro. Pengantar Pendidikan (Penyuluhan) Kesehatan Masyarakat. Cetakan Kedua.

  tan. Edisi 3. Jakarta: Bina Rupa Aksara, 1996.

  2003 Azrul Azwar. Pengantar Administrasi Keseha-

  5LVHW .HSHUDZDWDQ GDQ 7HKQLN Penulisan Ilmiah, Jakarta: Salemba Medika,

  Alimul Azis,

  6. REFERENSI

  a. Poltekkes Surakarta Jurusan D III Kepe- rawatan perlu mencari langkah-langkah yang riel untuk meningkatkan motivasi ma- hasiswa selama praktik b. Poltekkes Surakarta Jurusan D III Kepe- rawatan perlu mencari alternatif jalan yang efektif untuk meningkatkan target pencapai- an ketrampilan pemasangan infus.

  c. Mahasiswa yang belum mencapai target le- bih banyak pada kelompok mahasiswa de- ngan tingkat motivasi cukup yaitu 21 maha- siswa d. Terdapat hubungan antara motivasi dengan pencapaian target ketrampilan pemasangan infus (p:0,000)

  Untuk dapat mencapai target tersebut dibutuhkan ketekunan dan usaha yang kuat karena selama praktik peluang melakukan pemasangan infus pada pasien tidaklah mudah.

  b. Mahasiswa yang sudah mencapai target ke- trampilan pemasangan infus adalah 86 atau 82,69 %

  a. Mahasiswa yang belum mencapai target ke- trampilan pemasangan infus adalah 18 atau 17,31 %

  5. KESIMPULAN

  Secara umum individu yang mempunyai motivasi tinggi akan mempunyai energi yang lebih banyak dibanding dengan motivasi ren- dah. Mhasiswa yang mempunyai motivasi prak- tik yang baik akan selalu berusaha datang lebih awal, aktif mencari kesempatan, dan tidak mudah putus asa. Hasil penelitian membuktikan bahwa ada hubungan positip antara motivasi dengan pencapaian target pemasangan infus.

  kebanyakan perilaku secara sukarela dikendali- kan oleh seseorang dan karenanya termotivasi.

   H[SHFWDQF\ dimana

  kan harus dihargai atau diperkuat. Penghargaan memberikan motivasi, meningkatkan kekuatan dari suatu respons. Penguatan yang terus menerus mempercepat penampilan kerja. Penguatan yang sifatnya intermiten pada rasio tertentu atau ber- variasi akan mempertahankan penampilan kerja, kedua adalah teori harapan

  cement) yaitu perilaku positif atau yang diingin-

  Komponen motivasi menurut Swansburg (2002) dapat didukung oleh empat teori proses motivasi yang meliputi: teori penguatan (reinfor-

  UD¿N 4.1. menunjukkan mahasiswa jumlah mahasiswa yang tidak dapat mencapai target lebih banyak pada kelompok mahasiswa dengan motivasi cu- kup yaitu 21 mahasiswa atau 77,77 % dari ke- seluruhan mahasiswa dengan motivasi cukup. Sedangkan pada kelompok mahasiswa dengan motivasi tinggi hanya ada 11 atau 0,14 mahasis- wa yang tidak mencapai target.

  Hasil penelitian menujukkan walaupun pada kelompok mahasiswa dengan motivasi tinggi masih ada yang belum mencapai target namun secara persentase masih lebih rendah dibanding pada kelompok dengan motivasi tinggi. G

  Untuk dapat melakukan hal tersebut dimulai mahasiswa harus membuat perencanaan praktik, kemudia di test oleh pembimbing, baru setelah lulus mahasiswa boleh melakukan pemasangan infus. Itupun dimulai dari melihat dulu, asistensi, baru boleh mencoba. Di sisi lain tidak jarang dalam satu hari tidak ada pasien yang perlu dipa- sang infus. Berdasar kondisi tersebut maka hanya mahasiswa yang mempunyai motivasi kuat saja yang biasanya memperoleh kesempatan.

  takan Pertama. Jakarta: PT Rineka Cipta, 2002.

  QDMHPHQ -DNDUWD 37 5DMD *UD¿QGR 3HUVDGD 2002.

  Jakarta: Departemen Kesehatan RI, 2004. Pratinya Ahmad W.

  .RQVHS GDQ 3HQHUDSDQ 0HWRGRORJL

  3HQHOLWLDQ ,PX .HSHUDZDWDQ. Jakarta: Sa- lemba Medika, 2003.

  Notoatmodjo Soekidjo. Metodologi Penelitian

  Kesehatan. Cetakan kedua. Jakarta: PT Rineka Cipta, 2003.

  Potter Patricia A, and Perry A.G., Fundamental

  RI 1XUVLQJ &RQFHSWV 3URFHVV DQG 3UDFWLFH,

  St. Louis, USA, Mosby Years Book, 2000 Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan Badan

  Pengembangan Dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan. Panduan Pembe- ODMDUDQ .OLQLN 3HQGLGLNDQ ' ,,, .HVHKDWDQ.

  'DVDU GDVDU PHWRGRORJL SH- nelitian kedokteran dan kesehatan. Edisi 1.

  Edisi 1. Jakarta: Salemba Medika, 2002.

  Jakarta: CV Sagung Seto, 2001. Siagian Sondang P.

  7HRUL 0RWLYDVL GDQ $SOLNDVL nya. Jakarta: PT Rineka Cipta, 1995.

  Sugiyono.

  6WDWLVWLND XQWXN SHQHOLWLDQ. Cetakan keempat. Bandung: Alfabet, 2002.

  Swansburg Russell C. Alih Bahasa: Agung Wa- luyo dan Yasmin Asih. Pengembangan Staf

  .HSHUDZDWDQ. Jakarta: EGC, 2002.

  Tolsma Marie T. Hastings, Brockopp Dorothy Young.

  'DVDU GDVDU 5LVHW .HSHUDZDWDQ Edisi 2. Jakarta: EGC, 1999.

  Weinner B. Theories of Motivation from Mecha- nism to Cognition. Chicago: Mark Co, 1982. Winardi. Motivasi dan Pemotivasian dalam Ma-

  Nursalam.

  0DQDMHPHQ .HSHUDZDWDQ $SOLNDVL GDODP 3UDNWHN NHSHUDZDWDQ 3URIHVLRQDO.

  Jurnal KesMaDaSka - Juli 2014 Halonen Jones S.

  Meier Paul at all. Pengantar Psikologi dan Kon-

  3V\FKRORJ\ &RQWH[WV DQG $S- SOLFDWLRQV. United Stated Of Amerika: The

  MC Graw-Hill Companies, 1999. Handoko Martin. Motivasi Daya Penggerak

  Tingkah Laku. Cetakan ke 3. Yogyakarta: Kanisius, 1995.

  Koto Rusda Sutadi et all.

  %HODMDU GDQ 3HPEHOD- MDUDQ. Semarang: Tim MKDK IKIP Sema-

  rang, 1996. Mastaniah, sri Mulyani.

  0RWLI 6RVLDO 5HPDMD

  6XNX -DZD GDQ .HWXUXQDQ &LQD GL EHEHUDSD SMA. Yogyakarta: UGM, 1984.

  VHOLQJ .ULVWHQ Yogyakarta: Baker Book, 2004.

  Years Book, 1996 Ngalim Purwanto M. Psikologi Pendidikan. Ce- Ce- takan Ke Delapanbelas. Bandung: PT Rema- ja Rosda Karya, 2002. Nursalam.

  Monks, F. J. Siti Rahayu Hadinoto. Psikologi

  SHUNHPEDQJDQ 3HQJDQWDU GDODP %HUEDJDL Bagiannya. Gajah Mada Univercity Press.

  Yogyakarta, 2002. Mulyasa,

  .XULNXOXP %HUEDVLV .RPSHWHQVL .RQ-

  VHS .DUDNWHULVWLN GDQ ,PSOHPHQWDVL Ban-

  dung: Remaja Rosdakarya, 2004 Murti Bisma.

  3ULQVLS GDQ 0HWRGH 5LVHW (SLGH- miologi. Edisi 2. Yogyakarta: Gadjah Mada

  University Press, 2003. Nettina,

  7KH /LSSLQFRW 0DQXDO RI 1XUVLQJ 3UDF- tice, Philadelphia-New York, USA, Mosby

  • oo0oo-