Materi 10 – Aspek Legal dan HAKI

  Aspek Legal & HAKI Materi 10 – IT 237 Technopreneurship

Hukum

  • Aturan-aturan yang dapat diberlakukan untuk mengatur hubungan-hubungan antar manusia dan antara manusia dengan masyarakatnya.
  • Hukum dapat dipahami sebagai perangkat asas dan aturan yang diberlakukan oleh negara untuk mengatur suatu perilaku dan atau diterapkan oleh

Hukum Bisnis

  Seperangkat kaidah-kaidah hukum yang diadakan untuk mengatur dan menyelesaikan persoalan-persoalan dalam aktivitas antar manusia dibidang perdagangan.

Perseroan Terbatas

  Badan hukum yang didirikan berdasarkan perjanjian melakukan

kegiatan usaha dengan modal dasar

yang seluruhnya terbagi dalam saham dan memenuhi persyaratan dan peraturan pelaksananya.

Status Badan Hukum

  • Perseroan memperoleh status badan hukum setelah akta pendiriannya disahkan oleh Menteri Hukum & HAM RI (dh. Menteri Kehakiman) dan pengesahan diberikan paling lama 60 hari setelah permohonan diterima secara lengkap dan memenuhi persyaratan.
  • Setelah akta tersebut disahkan, wajib didaftarkan dalam Daftar Perusahaan dan

Pendaftaran & Pengumuman

  • Akta pendirian yang telah disahkan

  Menteri Hukum & HAM RI wajib didaftarkan oleh Direksi dalam Daftar Perusahaan dan wajib diumumkan dalam Berita Negara & Tambahan Berita Negara RI.

  • Pengumuman ini (PN. Percetakan Negara) supaya perseroan terbatas yang telah disahkan dapat berperan secara sempurna sebagai suatu badan hukum sebagaimana

M o d a l

  • Dalam UU PT, pengaturan mengenai jenis modal, terdiri dari:

   Modal Dasar (min. 20 Juta)  Modal Ditempatkan (min. 25 % dari modal dasar)  Modal Disetor (min 50 % dari modal ditempatkan)

  S a h a m

  • Nilai nominal saham harus dicantumkan dalam mata uang Republik Indonesia

Pemegang Saham

  • • Pemegang saham perseroan harus lebih dari

    1 (satu) orang, karena pada dasarnya

    sebagai badan hukum perseroan dibentuk

    berdasarkan perjanjian.
  • Apabila perseroan kemudian hanya dimiliki

    oleh seorang, dalam waktu 6 (enam) bulan

    pemegang saham harus menjual sahamnya, apabila tidak maka tanggungjawab menjadi pribadi dan atas permohonan pihak yang

Pemegang Saham Minoritas

  • Satu orang pemegang saham atau lebih mewakili 1/10 dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah dapat meminta kepada Direksi atau Komisaris untuk menyelenggarakan RUPS.
  • • Pemegang saham atas nama sendiri atau atas

    nama perseroan yang mewakili 1/10 dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang

    sah dapat mengajukan permohonan kepada

    Pengadilan Negeri untuk dilakukan

Organ Perseroan

  • Organ perseroan adalah Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Direksi dan Komisaris.
  • Untuk menjadi Direksi dan Komisaris diharuskan memenuhi persyaratan tertentu yang pada intinya harus mempunyai akhlak dan moral yang baik dilihat dari pengembangan suatu usaha.
  • Di dalam UUPT diatur secara tegas tata cara pemanggilan RUPS, sahnya RUPS

  

Rapat Umum Pemegang Saham

  • RUPS merupakan organ perseroan yang mempunyai kekuasaan paling tinggi dalam perseroan dan memegang segala wewenang yang tidak diserahkan kepada Direksi dan Komisaris.

  

D i r e k s i

  • DIREKSI bertugas melakukan pengurusan perseroan demi kepentingan dan tercapainya tujuan perseroan serta mewakili perseroan baik di dalam maupun di luar pengadilan.

  

K o m i s a r i s

  • KOMISARIS bertugas mengawasi kebijaksanaan Direksi, memberikan nasihat kepada Direksi dalam menjalankan perseroan.

  Hak Atas Kekayaan Intelektual

  • Kultur menghargai “hak” masih belum lazim, apalagi untuk hal yang intangible
  • Produk yang intangible/dapat dibuat dalam format digital:

   Musik, flm/video, buku, software  Copy dari digital data sama kualitasnya dengan aslinya  Hanya musik yang menjadi raja di

  HaKI di Indonesia

HaKI di Indonesia…(2)

  • Harga produk “bajakan” masih lebih murah dan mudah diperoleh.
  • Harus dikembangkan model bisnis,

  packaging, pricing yang cocok dengan

  Indonesia, misalnya:  Di India ada buku versi

  “internasional” (harga murah, tapi

Copyright vs Copyleft

  • Right = kanan, hak
  • Left = kiri, ditinggal(kan)
  • Ada lagi gerakan Free Software (dengan software GNU) dan Open Source (source

  code terbuka)

  • – http://www.gnu.org
  • – http://www.opensource.org

  Paten Software? • Dimotori (dan dikenali?) di Amerika Serikat.

  • • Banyak ditentang di berbagai belahan dunia:

   Paten software tidak dikenal di India

  • • Paten software terkait erat dengan berbagai

    algoritma dan rumus matematika:

  Bayangkan jika semua rumus matematika dipatenkan! Menghambat R&D

Kasus di Amerika Serikat

   Tidak dapat membuat software DVD

player gratisan tanpa melanggar hukum.

   Penangkapan programer Rusia ketika dia tiba di US.

   Tidak dapat membuat software security karena banyak algoritma yang dipatenkan di Amerika.

   Bahkan mempresentasikannya pun bisa dilarang.

  

Masalah Perlindungan HaKI

  • Negara berkembang:
    • – Miskin, tidak mampu membeli produk asli.
    • – Tidak mampu melakukan R&D, menghasilkan teknologi.
    • – Hanya menjadi pasar bagi produk TI.

Masalah Perlindungan HaKI • Hanya untuk perusahaan besar saja

  • Paten menjadi mengada-ada.
  • • Paten software menghambat inovasi.

  • Paten membuat harga menjadi mahal.
  • Pembajakan software di Indonesia.

  

Paten Hanya Untuk

Perusahaan Besar

  • Mendaftarkan paten mahal.
  • Mempertahankan paten hanya dapat dilakukan oleh perusahaan besar saja:
    • – Untuk membuat printer dibutuhkan lebih dari 1000 paten!
    • – Bagaimana perusahaan Indonesia bisa berkompetisi?

  

Paten Membuat Mahal

  • Contoh di dunia Farmasi:
    • – Kasus di Afrika Selatan (dan India) dimana banyak warga yang terkena AIDS.
    • – Perusahaan farmasi yang memiliki HaKI dari obat AIDS tidak mau melisensi dengan harga murah.
    • – Pemerintah Afrika Selatan menerapkan

  compulsory licensing (lisensi wajib)

Paten Software

  • • Paten software

    menghambat

    inovasi
  • India masih menimbang

Paten Software

  • Apa yang dipatenkan? Bukankah software sudah dilindungi oleh copyright?
  • Langkah-langkah (algoritma) yang dipatenkan
    • “Computer programs are as abstracts

  as any algorithm can be. ” (Prof. Donald Knuth)

  • Tapi, algoritma ini terkait dengan rumus matematik. Apakah layak rumus matematik dipatenkan?

Masalah Copyright Software

  • Software disimpan dalam format digital

  (urutan angkan “0” dan “1”) sehingga dapat diduplikasi dengan mudah tanpa mengurangi kualitas (asli maupun duplikatnya).

  • Harga software asli relatif mahal untuk negara berkembang (apalagi untuk kantong mahasiswa) Software US$300

Sejarah Lisensi Software

  • Sejarahnya: software tidak dijual terpisah dengan perangkat keras (bundled).
  • Software dikembangkan oleh hobbyist, peneliti  sifatnya gratis.
  • Muncul berbagai model lisensi software: copyleft, freeware, GNU public license (GPL), open source, public domain,

  

GNU

  • Muncul Free Software Movement (dimotori oleh Richard Stallman, MIT)
  • Free software punya dua makna
    • – Free = gratis
    • – Free = bebas (freedom)

  • Produknya menggunakan nama GNU
    • – www.gnu.org

Open Source • Source code merupakan inti dari software

  • • Dipertahankan sebagai aset dari perusahaan 

    orang tidak boleh melihat.
  • Open source membuka source code sehingga:
    • – Orang lain bisa ikut mengembangkan, memperbaiki
    • – Bisa ikut belajar cara implementasi
    • – Muncul ide-ide baru, software baru, inovasi

  

Open Source & Negara

  • Banyak negara yang mulai merangkul open source dan meninggalkan proprietary code (seperti Microsoft)
    • – Kemandirian (dapat diperbaiki sendiri jika ada

      masalah, tidak bergantung kepada vendor)

    • – Takut disusupi program pemantau (trojan), padahal banyak data-data rahasia
    • – Contoh negara yang merangkul open source:

      Cina, Jerman, India, Israel, dan mulai banyak lainnya

Public Domain

  • Membuat karya menjadi milik publik:
    • – Pada awalnya kurang disukai karena tidak ada insentif.
    • – Tapi dilakukan oleh para ilmuwan yang berdedikasi.
    • – Contoh Tim Berners-Lee yang menemukan / mengembangkan HTML

  

Jadi Bagaimana?

  • Bagaimana sebaiknya bagi Indonesia?:
    • – Jangan cepat-cepat menerima tekanan dari negara Barat (yang notabene telah memiliki HaKI dan infrastruktur penghasil HaKI yang kuat).
    • – Mencari “celah-celah” yang elegan.
    • – Menyiapkan diri dalam “pertandingan”

Anti / Against Intellectual Property