S FRAME IN THE ACT LIKE A LADY THINK LIKE A MAN BOOK

  Dekonstruksi Dominasi Maskulin Dalam Buku … Amida Yusriana

  EKONSTRUKSI

INGKAI OMINASI ASKULIN ALAM UKU CT

  IKE A ADY D B D M D B A L L HINK

  IKE A AN T L M

ECONSTRUCTION OF ASCULINE OMINATION S FRAME IN THE ACT LIKE A LADY

D M D

  

THINK LIKE A MAN BOOK

  

Amida Yusriana

  Dian Nuswantoro University Jalan Imam Bonjol No. 207 Semarang, Hp. +62-856-4161-8578 amida.yusriana@dsn.dinus.ac.id

  

diterima tanggal 1 Januari 2017| direvisi tanggal 17 April 2017 | disetujui tanggal 26 April 2017

ABSTRACT

  This research is a study of a self

  • – help book, titled Act Like a Lady Think Like a Man by Steve Harvey. It is a

    best seller book and was adapted into a movie titled Think Like a Man. Problem arises because the book

    contains of masculine dominance while its main reades are women. Masculine domination in the romantic

    relationship can potentially cause harm such as male violence against women. This study aimed to describe

    the framing of masculine domination in this book and explained the background of the dominant ideology

    behind it.

  The analyzes were performed by critical paradigm and Robert Entman’s framing method. Muted

Group Theory is used as a theory that explains the influence phenomenon of patriarchal ideology and book

Act Like a Lady Think Like a Man to romantic relationship. The result shows the presence of masculine

dominance in the terms of think and act in every chapter of the book and even though feminine

  • – feminine value was found, it couldn’t speak out loud because it was built under the concept of patriarchy.

  Keywords: Domination, Masculine, Patriarchy, Gender, Self-Help

ABSTRAK

  Penelitian ini merupakan kajian yang dilakukan pada buku teks populer jenis self

  • – help karya Steve Harvey

  berjudul Act Like a Lady Think Like a Man. Buku tersebut memperoleh predikat sebagai best seller dan diadaptasi menjadi sebuah film layar lebar berjudul Think Like a Man. Persoalan muncul karena buku ini mengandung dominasi maskulin dengan pembaca utamanya adalah wanita. Dominasi maskulin dalam

romantic relationship dapat membahayakan karena berpotensi menimbulkan kekerasan pria terhadap wanita.

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pembingkaian dominasi maskulin dalam buku Act Like a Lady

  

Think Like a Man dan menjelaskan latar belakang ideologi dominan di baliknya. Analisa dilakukan dengan

  paradigma kritis dan menggunakan metode framing milik Robert Entman. Muted Group Theory digunakan sebagai teori yang menjelaskan fenomena pengaruh ideologi patriarki dan buku Act Like a Lady Think Like a

  

Man dalam romantic relationship. Hasil penelitian ini memperlihatkan pengaruh ideologi patriarki dan adanya

  dominasi cara berpikir dan bertindak secara maskulin dalam paparan setiab bab buku Act Like a Lady Think

  Like a Man , meskipun muncul juga paparan feminin

  • – feminin namun ternyata masih terpoles dalam konsep patriarki.

  Kata Kunci: Dominasi, Maskulin, Patriarki, Gender, Self-Help

  hak yang sama dalam kehidupan rumah tangga I.

   PENDAHULUAN

  salah satunya meliputi kehidupan romantic Berdasarkan Undang

  • – undang Republik

  relationship mereka. Bahwa tidak ada satu dari

  Indonesia Nomor 1 Tahun 1974 Tentang mereka memiliki kedudukan lebih tinggi dibanding Perkawinan Bab IV Hak dan Kewajiban Suami- yang lainnya. Selain itu keseimbangan ini juga Isteri bahwa seharusnya pria dan wanita memiliki

  • – jenis buku self-help romantic relationship lainnya, banyak menekankan pada perbedaan pria dan wanita. Karena wanita menjadi sasaran dalam buku jenis ini maka romantic relationship akan sangat dipengaruhi dengan bagaimana wanita bersikap setelah membaca buku tersebut. Menurut BJ Gallagher, seorang penulis dari Los Angeles dan ahli dalam kajian gender bahwa alasan wanita lebih senang membaca buku self-help dibanding pria adalah terkait persoalan penghargaan diri. Ketika wanita memiliki masalah, mereka cenderung menyalahkan dirinya sendiri (Blakeley 2009).

  Jika berdasarkan pernyataan tersebut alasan membaca tersebut dikarenakan persoalan

  Buku karya Steve Harvey tersebut, seperti jenis

  memperoleh data statistik jenis bacaan yang disukai di Indonesia maupun data statistik jenis kelamin peminat buku self-help, hal ini dikarenakan belum banyak pendataan terkait kategorisasi buku di indonesia.

  self-help . Penulis menemukan kesulitan untuk

  penjualan fisik maupun online. Ini menunjukkan tingginya minat masyarakat Indonesia akan buku

  Women are from Venus telah habis baik melalui

  Buku self-help lainnya seperti Men are from Mars,

  Like a Man telah habis di banyak toko buku besar.

  Di Indonesia sendiri, buku jenis self-help telah memiliki rak khusus di setiap toko buku besar seperti misalnya Gramedia, Gunung Agung dan Toga Mas. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh penulis, buku Act Like a Lady Think

  buku jenis self-help yang diterbitkan pertama kali pada tahun 2009 ditulis oleh Steve Harvey seorang komedian dan pembawa acara terkenal di Amerika. Sasaran buku ini adalah untuk kaum wanita. Buku ini berada dalam kategori self-help.

  Pembaca terbanyak dari industri buku self-help adalah wanita setengah baya. Harapan mereka dari membaca buku tersebut adalah memperoleh harapan. Menurut Brian Tracy, dari sudut pandang pembaca, orang

  Act Like a Lady Think Like a Man adalah salah satu

  pada buku Act Like a Lady Think Like a Man. Buku

  self-help . Dalam penelitian ini akan difokuskan

  Pemikiran bahwa pria merupakan pusat dari sebuah hubungan diperkuat dalam praktik kehidupan yang lebih moderat dengan adanya buku nasihat percintaan atau dikenal dengan buku jenis

  Tidak adanya perbedaan antara hak dan kewajiban pria dan wanita dalam pernikahan mengisyaratkan bahwa seharusnya dalam inisiasi awal pernikahan yakni tahap pacaran juga tidak terdapat perbedaan, namun kenyataannya berdasarkan wawancara singkat yang dilakukan terhadap 5 pria dengan status baik menikah maupun belum, hasilnya menunjukkan adanya kecenderungan harapan dominasi pria dalam sebuah hubungan. Pria meyakini dirinya sebagai pengambil keputusan dalam sebuah hubungan. Wanita boleh memberikan pendapat dan bersifat masukan, namun keputusan tetap berada di tangan pria.

  Penelitian ini akan dilakukan dalam konteks Indonesia. Untuk itu akan dijabarkan kondisi pandangan romantic relationship di Indonesia.

  dikuatkan secara internasional pada Universal Declaration of Human Rights (UDHR) artikel 16.

  Jurnal Penelitian Pers dan Komunikasi Pembangunan Vol. 21 No.1 Juni 2017: 21-35

  • – orang membeli buku semacam ini karena mereka senang akan perasaan peningkatan dalam diri. Berdasarkan R.R Bowker, seorang pemonitor tren buku bahwa pada tahun 2008, 74% buku dalam kategori romantic relationship dan kategori keluarga dibeli oleh wanita (Blakeley 2009)
  • – data tersebut maka ada banyak wanita sebagai peminat self-help yang akan mengaplikasikan nasihat buku dengan dominasi maskulin dan akhirnya akan berefek dalam pola hubungan mereka khususnya dan menguatkan dominasi pria di dunia pada umumnya. Akibat buruk dari penerimaan wanita akan perannya yang dikonstruksi adalah salah satunya muncul kekerasan dalam hubungan. Dalam buku Encyclopedia of

  • – buku self-help tidak menuntut wanita untuk memahami pola pikir pria dan lebih baik membiarkan wanita tetap dengan pola pikirnya. Sehingga jumlah kekerasan pria terhadap wanita berkurang. Seharusnya dalam sebuah romantic relationship, pria dan wanita memiliki hak dan kewajiban yang sama. Namun kenyataannya dalam buku self-help Act Like a Lady

  Lady Think Like a Man ? Serta menjelaskan bagaimana latar belakang ideologi dominan di baliknya?

  maskulin dalam pemaparannya. Maka penelitian ini disusun untuk mendekonstruksikan bagaimana bingkai dominasi maskulin dalam buku Act Like a

  Think Like a Man , muncul adanya dominasi

  relationship , maka seharunya buku

  Jika memang dominasi maskulin sebagai bagian dari budaya patriarki akan memberikan efek terburuk berupa kekerasan dalam romantic

  bahwa alasan utama kekerasan pasangan adalah budaya patriarki dalam masyarakat dan naluri peran gender (Reis dan Sprecher, 2009).Namun demikian masih ada banyak faktor lainnya yang mempengaruhi kekerasan tersebut.

  Human Relationships beberapa penulis berargumen

  Dari data

  diangkat menjadi sebuah film layar lebar yang diubah judulnya menjadi Think Like A Man. Film tersebut sendiri memperoleh review yang baik dari The New York Times. Mendapat 14 nominasi dan memenangkan 1 penghargaan (Anon 2012). Buku tersebut memperoleh review yang sangat baik dari pembaca, memperoleh rata

  predikat The #1 New York Times Bestseller. Buku

  Act Like a Lady Think Like a Man pada tahun 2012

  Act Like a Lady Think Like a Man mendapat

  Jika buku self-help dapat memberikan dampak dominasi gender tertentu maka akan menjadi masalah jika buku tersebut laris di pasaran. Buku

  a Man adalah buku yang didominasi ideologi patriarki (Charleston, 2012).

  berasumsi bahwa buku Act Like a Lady Think Like

  Like A Lady, Think Like A Patriarch: Black Masculine Identity Formation Within The Context of Romantic Relationships. Penelitian tersebut

  Dalam penelitian ini diasumsikan bahwa terdapat dominasi maskulin yang kental berdasarkan penelitian sebelumnya oleh oleh Kayla N. Charleston, dalam tesisnya yang berjudul Act

  penghargaan diri, maka efek yang muncul jika mereka membaca buku yang didominasi oleh pemikiran patriarki adalah semakin sulitnya mereka menghargai diri. Mereka akan cenderung menjadikan pria sebagai pihak yang benar dalam sebuah hubungan.

  Dekonstruksi Dominasi Maskulin Dalam Buku … Amida Yusriana

  • – rata bintang 4 dan didominasi oleh bintang lima sebanyak 1.044 dengan jumlah reviewer sebanyak 1.719. Buku ini menjadi salah satu buku dari 100 buku rekomendasi hadiah (Gift Ideas) dan paling diharapkan (Most Wished For ).

  Jurnal Penelitian Pers dan Komunikasi Pembangunan Vol. 21 No.1 Juni 2017: 21-35

  Sumber: Women and Men Speaking (1981) Source : Women and Men Speaking (1981)

  

Gambar 1. Skema Muted Group Theory

Picture 1.

  Muted Group Theory Scheme

  Teori yang digunakan adalah Muted Group

  Theory. Muted Group Theory adalah teori yang

  muncul pada tahun 1960

  • – 1970 dan merupakan hasil gelombang feminis pertama menuju kedua (Kroløkke & Sørensen, 2006). Merupakan teori yang disusun oleh Edwin dan Shirley Ardener. Edwin Ardener berasumsi bahwa kelompok sosial atas dalam hierarki masyarakat menentukan sistem komunikasi sebuah budaya. Karenanya kelompok yang berada dalam hierarki bawah tidak terartikulasi, dalam hal ini kelompok wanita, si miskin dan kelompok kulit berwarna. Berdasarkan buku Women and Men Speaking, asumsi dasar dalam Muted Group Theory adalah:

  1. Wanita menerima dunia berbeda dengan pria karena perbedaan pengalaman dan aktivitas pria dan wanita berdasarkan pembagian pekerjaan

  2. Karena dominasi politik mereka, sistem pria atas persepsi menjadi lebih dominan, menekan model alternatif kebebasan berekspresi dari wanita

  3. Dalam rangka berpartisipasi dalam masyarakat, wanita harus merubah model mereka dalam ungkapan yang sesuai dengan sistem pria (Kramarae, 1981:3).

  Muted Group Theory adalah teori yang

  berfokus pada kekuatan untuk menamai pengalaman mereka. Teori ini menjelaskan bagaimana wanita mencoba menggunakan bahasa yang dibuat pria untuk mendeskripsikan pengalaman misalnya seperti seorang native Bahasa Inggris berusaha menerjemahkan ke Bahasa Spanyol. Untuk melakukannya, mereka harus melalui sebuah proses penerjemahan internal, menelaah kosakata asing untuk menemukan yang paling tepat dalam mengekspresikan pikiran mereka. Proses ini membuat mereka ragu dan sering tidak terartikulasikan karena mereka tidak mampu menggunakan bahasa dengan lancar untuk kepentingan mereka. Dalam prosesnya, kelompok yang dibungkam ini secara metafora kehilangan suara mereka (Wood dalam West dan Turner, 2010). Teori ini berusaha mengkritisi kelompok dominan dengan gagasan hegemoni mereka yang cenderung membungkam gagasan minoritas.

  Dekonstruksi Dominasi Maskulin Dalam Buku … Amida Yusriana

  Berdasarkan West dan Turner (2010) pembahasan dari ketiga asumsi tersebut adalah sebagai berikut:

  1. Wanita menerima dunia berbeda dengan pria karena perbedaan pengalaman dan aktivitas pria dan wanita berdasarkan pembagian pekerjaan

  • – cara yang digunakan untuk membungkam:

  Awalnya anggota keluarga bekerja bersama untuk memenuhi kebutuhan keluarga, tiada dari mereka dibayar, pemenuhan keuangan didapat melalui penjualan hasil panen. Pembagian pekerjaan menjadi Public Life dan Private Life pada pria dan wanita dimulai pada abad ke-18 dan ke-19 sebagai efek dari transformasi sosial di dunia barat. Pria memperoleh pekerjaan di sektor publik sedangkan wanita berada di sektor private yang terkait dengan pekerjaan rumah. Akibat pembagian ini menyebabkan pria dan wanita memiliki pengalaman akan dunia dengan pandangan yang berbeda.

  • – kata murahan. Pria menganggap wanita tidak cukup penting untuk dapat mendengarkan, namun wanita sekaligus dituntut untuk dapat mendengarkan.

  2. Karena dominasi politik mereka, sistem pria atas persepsi menjadi lebih dominan, menekan model alternatif kebebasan berekspresi dari wanita

  Bahwa dominasi politik pria mengizinkan persepsi mereka untuk menjadi dominan. Karenanya wanita dan kulit berwarna merupakan kelompok subordinasi. Menurut Cindy Reuther dan Gail Fairhurst dalam West dan Turner mendiskusikan ‘glass ceiling’ untuk wanita dalam hierarki organisasi dan mengomentari bagaimana pengalaman pria kulit putih mendominasi dunia bekerja. Mereka mengobservasi bahwa nilai

  • – nilai patriarki cenderung mereproduksi diri dalam organisasi untuk kepentingan pria.

  3. Dalam rangka berpartisipasi dalam masyarakat, wanita harus merubah model mereka dalam ungkapan yang sesuai dengan sistem pria.

  Proses pembungkaman terhadap kelompok subordinat adalah upaya yang memerlukan kolaborasi. Proses pembungkaman ini memerlukan pemahaman atas siapa yang berkuasa secara sosial dan siapa yang dikuasai. Berikut adalah cara

  1. Bahan Lelucon Houston dan Kramarae (1991) menggaris bawahi bahwa pembicaraan wanita cenderung disepelekan, pria cenderung melabeli perkataan wanita sebagai obrolan ringan, gossip, omelan, keluhan dan kata

  2. Ritual Proses pembungkaman sering kali menjadi bagian dari ritual. Contohnya pada pernikahan.

  Pada pernikahan barat, adanya penyerahan mempelai wanita dari tangan ayah ke tangan mempelai pria seolah menyerahkan. Mempelai pria berdiri di sebelah kanan pendeta dan wanita di kiri. Posisi sebelah kanan memiliki posisi yang lebih tinggi dibanding sebelah kiri. Mempelai pria mengucapkan sumpah lebih dahulu. Mempelai wanita mengenakan gaun putih dan kerudung yang bermakna ‘tersimpan’ untuk mempelai pria. Dilanjutkan kalimat ‘You may kiss the bride’ dan perubahan nama wanita menggunakan nama pria.

  Ritual semacam ini menyebabkan wanita menjadi tersubordinasi.

  3. Kontrol Berdasarkan penelitian bahwa pria menjadi penentu dalam pengambilan keputusan dan sejarah dari sudut pandang wanita tidak terdokumentasi. Media cenderung dikontrol oleh pria, sehingga

  Jurnal Penelitian Pers dan Komunikasi Pembangunan Vol. 21 No.1 Juni 2017: 21-35

  Menurut Entman (Qodari, 2000:20), framing dalam berita dilakukan dengan empat cara, yakni:

  Jalan apa yang dipilih untuk

  4. Treatment recommendation elemen ini dipakai untuk menilai apa yang dikehendaki oleh wartawan.

  yang dipakai untuk membenarkan argumentasi pada pendefinisian masalah yang sudah dibuat. Gagasan yang dikutip berhubungan dengan sesuatu yang familiar dan dikenal oleh khalayak.

  3. Make moral judgement adalah elemen framing

  untuk membingkai siapa yang dianggap sebagai aktor utama suatu peristiwa. Penyebab disini bisa berarti apa (what), tetapi bisa juga berarti siapa (who).

  2. Diagnose causes merupakan elemen framing

  kali dapat kita lihat mengenai framing, yang merupakan master frame paling utama. Ia menekankan bagaimana peristiwa dipahami oleh wartawan, ketika ada masalah atau peristiwa.

  1. Define problems adalah elemen yang pertama

  state of the art . Metode framing milik Entmant

  perkataan dan kegiatan wanita menjadi tidak terliput. Salah satu perilaku yang menyebabkan pria tetap mengontrol percakapan adalah interupsi. Saat berbicara suatu topik, jika pria menginterupsi wanita cenderung menanggapi topik apapun yang diinterupsi pria. Namun jika wanita menginterupsi, maka pria akan mengembalikan ke topik semula.

  Menerapkan metode framing dalam sebuah buku adalah hal yang baru. Framing pada umumnya digunakan pada media teks seperti surat kabar, majalah, tabloid, dll. Penggunaan metode framing dalam penelitian ini adalah sebuah upaya uji coba pemanfaatan metode untuk dapat menafsirkan sebuah buku. Penelitian ini menjadi uji coba kedua yang dilakukan setelah penelitian yang telah dilakukan sebelumnya yang telah dinyatakan dalam

  data pendukung yang diperoleh dari sumber tambahan yang berasal dari sumber-sumber tertulis seperti buku-buku, artikel, ataupun bahan bacaan dari internet. Teknik Pengumpulan data yang digunakan adalah dokumentasi. Dokumentasi adalah cara pengumpulan data dengan melakukan pemaknaan pada buku tersebut.

  Lady Think Like a Man dan data sekunder yakni

  digunakan adalah data primer yakni buku Act Like a

  Like a Lady Think Like a Man . Sumber data yang

  Objek dalam kajian teoritis ini adalah buku Act

  Paradigma yang digunakan dalam penelitian ini adalah kritis. Analisis dan interpretasi data akan menggunakan analisis framing dengan teknik yang dikembangkan oleh Enmant. Pengertian framing oleh Robert Entman, membingkai adalah untuk memilih beberapa aspek dari realitas yang diterima dan membuatnya lebih menonjol dalam sebuah teks komunikasi, melalui cara tersebut sebagai upaya untuk mempromosikan definisi masalah tertentu, interpretasi sebab akibat, evaluasi moral dan/atau rekomendasi untuk hal yang dideskripsikan (D’Angelo, 2002:870).

  4. Pelecehan Pelecehan seksual di tempat kerja adalah metode lain dalam memberitahu bahwa wanita tidak sesuai berada dalam wilayah domestik. Ketika wanita mengalami pelecehan seksual di kampus, maka akan dilabeli sebagai orang yang berlebihan, terlalu sensitf, pembuat masalah dan peristiwa tersebut dihilangkan dan didefinisikan sebagai hal yang tidak penting.

II. METODE PENELITIAN

  Dekonstruksi Dominasi Maskulin Dalam Buku … Amida Yusriana

  

Romantic Relationship

Muted Group Theory Bahan Lelucon Pelecehan Kontrol Ritual

  Media Act Like Lady Think Like A Man DUNIA IDEOLOGI PATRIARKI Laki - laki Maskulin Dominant Group Perempuan

  Feminin Muted Group P-R P-R melemahkan melemahkan

Gambar 2. Operasionalisasi Konsep

Picture 2. The Concept Operationalization

  menyeleasikan masalah. Penyelesaian itu tentu saja sangat tergantung pada bagaimana peristiwa itu dilihat dan siapa yang dipandang sebagai penyebab masalah.

  Dengan penggunaan metode Entman dalam mendeskripsikan pembingkaian dominasi maskulin dalam buku ini akan lebih mudah dikarenakan metode framing Entman tidak menspesifikasikan pada konteks berita saja seperti teknik framing milik Pan dan Kosicki yang langsung merujuk pada bagian

  • – bagian sebuah berita di surat kabar, ataupun miliki Gamson yang hanya menjelaskan proses secara tekstual, kurang menuju pada persoalan, pengaruh dibalik teks dan aktor di balik teks.
  • – unsur definisi patriarki antara lain dominasi pria terhadap wanita, solidaritas antara pria dalam mendominasi wanita, eksploitasi atas wanita melalui pernikahan, menekan, mengeksploitasi dan

  Dalam bab ini akan dijelaskan bagaimana dekonstruksi dominasi melalui pembingkaian teks.

  Pada bagian hasil penelitian akan dijelaskan aplikasi hasil ke dalam teori Muted Group Theory dan akan dijelaskan bagaimana hasil diperoleh dengan menggunakan framing pada bagian pembahasan.

  A. Hasil Penelitian

  Menggunakan teori Muted Group Theory, penelitian ini berusaha menjelaskan bahwa buku

  Act Like a Lady Think Like a Man merupakan media untuk membungkam wanita.

  Skema tersebut menggambarkan bagaimana romantic relationship dalam dunia patriarki. Menjawab tujuan penelitian yang kedua, buku ini merupakan buku dengan didasarkan pada ideologi patriarki. Hal ini didasarkan pada munculnya unsur

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

  kedudukan pria sebagai immune dan membuat wanita percaya ia sebagai penyebab akan membuat wanita aktif memperbaiki hubungan dengan tidak merugikan pihak pria. Proses ketiga dengan menjadikan pria sebagai pemilik keputusan absolut

  Man maka pembacanya akan mengadaptasi realitas

  romantic relationship . Dengan menegaskan

  menguatkan kembali bagaimana peran maskulin pria. Memperbaiki image peran maskulin dan menjadikannya sebagai peran yang bernilai lebih dibanding nilai feminin. Proses kedua dengan menjadikan pria sebagai subyek Immune dan wanita sebagai subyek penyebab dalam masalah

  Reinforce Masculine Roles dalam romantic relationship , sebelum ia masuk lebih dalam, Steve

  alasan penyebab bahwa wanita tidak bahagia dalam romantic relationship karena tidak memahami pria. Kemudian Steve mengajak wanita memahami bagaimana pria. Steve menjelaskan bagaimana pria berpikir, bertindak, tujuan mereka dan mengapa mereka melakukan suatu hal. Dalam menjelaskan semua tentang pria tersebut, Steve membagi dalam bagian serupa proses. Proses pertama dengan

  Think Like a Man diawali dengan menggunakan

  Bentuk kontrol dalam buku Act Like a Lady

  Perception of Reality grup dominan.

  grup dominan. Pada akhirnya Perception of Reality wanita menjadi terbungkam dan berubah menjadi

  Jika kontrol grup dominan dimasukkan ke dalam media buku Act Like a Lady Think Like a

  Jurnal Penelitian Pers dan Komunikasi Pembangunan Vol. 21 No.1 Juni 2017: 21-35

  Buku Act Like a Lady Think Like a Man merupakan salah satu bentuk media. Buku adalah salah satu elemen yang mempengaruhi dalam mengajarkan peran gender. Buku telah dekat sejak anak

  Berdasarkan penelitian bahwa pria menjadi penentu dalam pengambilan keputusan dan sejarah dari sudut pandang wanita tidak terdokumentasi. Media cenderung dikontrol oleh pria, sehingga perkataan dan kegiatan wanita menjadi tidak terliput (West & Turner, 2010).

  Grup dominan selama ini memiliki kesempatan menyampaikan perception of reality (P-R). Grup dominan berusaha melemahkan muted group yakni wanita yang dituntut dengan peran feminin. Cara melemahkan tersebut adalah dengan beberapa metode antara lain menjadikan wanita sebagai bahan lelucon, melemahkan melalui ritual, melakukan pelecehan dan melakukan kontrol melalui media.

  romantic relationship menuntut peran maskulin yang kemudian dianggap sebagai grup dominan.

  pria dan pengalaman wanita. Pada pria, pengalaman

  romantic relationship terbagi menjadi pengalaman

  Dalam ideologi patriarki, pengalaman

  mensubordinasi wanita serta menjadikan wanita sebagai ibu, pekerja domestik dan konsumen.

  • – anak, meskipun tidak banyak anak menghabiskan waktu untuk membaca namun buku adalah penting karena buku merepresentasikan kontak pertama seorang anak dengan peran gender (Richmond-Abbott, 1992). Wanita mempelajari tentang peran gender dari buku mereka semasa kecil, hingga saat dewasa mereka diperkenalkan dengan majalah yang juga bersifat bias gender. Kemudian dalam hal romantic relationship mereka senang memperoleh pengetahuan dari buku teks populer self-help. Wanita menjadi pembaca terbesar buku jenis ini. Berdasarkan R.R Bowker, seorang pemonitor tren buku bahwa pada tahun 2008, 74% buku dalam kategori romantic relationship dan kategori keluarga dibeli oleh wanita (Blakeley 2009).
  • – masalah

  Dekonstruksi Dominasi Maskulin Dalam Buku … Amida Yusriana

  

Gambar 3. Pemetaan Pola Framing Buku Act Like A Lady Think Like A Man

Picture 3.

  The Act Like a Lady Think Like a Man Book’s Framing Pattern Map

  dalam romantic relationship. Sehingga wanita percaya bahwa ia adalah subyek yang memang berkedudukan untuk diatur. Upaya penggambaran karakter pria oleh Steve tersebut adalah bentuk representasi.

  Dalam The Shorter Oxford English Dictionary (dalam Stuart Hall, 1997) terdapat dua pengertian dari representasi yang relevan yaitu yang pertama mempresentasikan sesuatu adalah mendeskripsikan, memunculkan gambaran atau imajinasi dalam benak kita, menempatkan kemiripan dari obyek dalam pikiran/ indera kita. Yang kedua, mempresentasikan sesuatu adalah menyimbolkan, mencontohkan, menempatkan sesuatu, penggantikan sesuatu.

  Demikian cara Steve Harvey dalam mendeskripsikan pria. Ia melakukan representasi superioritas dan dominasi maskulin. Jika menurutnya wanita tidak paham pria, maka buku ini adalah caranya merepresentasikan, menggambarkan, memunculkan imajinasi tentang pria sebenarnya dalam benak pembacanya.

  B. Pembahasan

  Untuk mencapai operasionalisasi konsep tersebut, maka diperlukan telaah analisa buku dengan menggunakan metode framing. Dalam menerapkan metode framing dalam buku ini maka akan dilakukan pembagian tafsir selama beberapa tahap. Akan dilakukan pengembangan beberapa lapis dari metode framing milik Entmant.

  Berdasarkan gambar tersebut, maka buku ini terbagi menjadi framing utama, framing mayor dan

  framing minor . Dalam buku ini terdapat 4 bagian, setiap bagian masih terbagi menjadi beberapa bab.

  Maka setiap bab akan membentuk framing minor.

  Framing Minor terdiri dari 4 instrumen framing

  Entman yakni: Define Problems, Diagnose Causes,

  Make Moral Judgement dan Treatment Recommendation . Dari framing minor yang muncul

  Jurnal Penelitian Pers dan Komunikasi Pembangunan Vol. 21 No.1 Juni 2017: 21-35

  12 Penggambaran pria sebagai pemilik keputusan absolut Anak tidak menjadi pertimbangan pria Wanita terlambat memperkenal- kan anak mereka

  Pria memiliki keputusan absolut dan wanita disamakan dengan barang

  Wanita masih pasif menunggu untuk dilamar Wanita diminta membuat pria menjadi pria sejati

  Steve menganggap pernikahan hanya kepentingan wanita

  14 Pria memiliki keputusan absolut dan wanita disamakan dengan barang

  Bab

  Agar wanita menjadi wanita

biasa

Mengembalikan wanita ke peran feminism

  13 Mengembalikan wanita ke peran feminism Agar pria mudah mewujudkan cintanya Wanita mandiri, kuat, akan kesepian

  Bab

  Dominasi Pola Pikir dan Tindakan Maskulin dalam Romantics Relationship

  Pria sebagai pemilik Keputusan Absolut dalam Romantics Relationship

  Agar wanita memperkenalkan pasangan terlebih dahulu kepada anak-anaknya Penggambaran pria sebagai pemilik keputusan absolut

  Framing on Third Section of book, from chapter 12 to chapter 14 Bab Buku Framing Devices Framing Minor Framing Major Framing Utama Definition Problem Diagnose Cause Make Moral Judgement Threatment Recommendation Bab

  Tabel 3. Framing pada Bagian Kedua Buku, dari Bab 6 sampai Bab 8 Table 3.

  Tabel 4. Framing pada Bagian Ketiga Buku, dari Bab 12 sampai Bab 14 Table 4.

  Sumber: hasil penelitian Source: research result

  Karena wanita lelah berkarir dan menjadi Ibu Rumah Tangga Wanita telah berubah Menetapkan

standar

Wanita adalah penyebab dalam kasus perselingkuhan

  Bab 8 Wanita adalah penyebab dalam kasus perselingkuhan

  Bab 7 Wanita adalah penyebab terbentuknya ‘pria anak mama’ Ketidakmam- puan wanita menetapkan standar Wanita mampu bersaing dengan mertua dan keluhan wanita akan masalah ‘anak mama’ hanyalah mengarang alasan Agar istri/pasa-ngan wanita dapat menetapkan aturan kepada suami/pasa- ngan pria dan sekaligus agar mengakui kekalahan mereka Wanita adalah penyebab terbentuknya ‘pria anak mama’

  Dominasi Pola Pikir dan Tindakan Maskulin dalam Romantics Relationship

  Pria sebagai pemilik keputusan Pria sebagai subjek immune dan wanita sebagai subjek penyebab dalam romantics relationship

  Wanita mampu mengendalikan diri dengan memilih menjadi ikan olahraga atau ikan makanan

  Wanita sebagai ikan olahraga. Wanita sebagai ikan makanan.

  Bab 6 Pria sebagai pemilik keputusan Anggapan penulis bahwa wanita sebagai mangsa adalah alamiah

  Framing on Second Section of book, from chapter 6 to chapter 8 Bab Buku Framing Devices Framing Minor Framing Major Framing Utama Definition Problem Diagnose Cause Make Moral Judgement Threatment Recommendation

  Sumber: hasil penelitian Source: research result

  Dekonstruksi Dominasi Maskulin Dalam Buku … Amida Yusriana

  pada setiap bab, maka dapat ditentukan framing

  mayor dari bagian tersebut. Karena terdiri dari 4

  bagian maka akan diperoleh 4 framing mayor. Dari keempat framing mayor tersebut kemudian dapat ditemukan framing utama dalam buku.

  1. Framing Minor

  Framing Minor adalah Definition Problems pada setiap bab. Maka secara otomatis Definition Problems yang muncul adalah framing minor setiap bab dalam buku Act Like a Lady Think Like a Man. Framing Minor dari setiap bab dari bagian yang sama akan menjadi bahan analisa untuk memperoleh framing mayor setiap bagian. Kecuali pada Bagian pendahuluan, maka:

  Definition Problems = Framing Minor = Framing Mayor

  2. Framing Mayor

  Bagian Pendahuluan. Pada bagian pendahuluan, seperti penjelasan sebelumnya bahwa framing minor menjadi framing mayor yakni anjuran penggunaan cara berpikir pria dalam romantic relationship.

  Bagian Pertama. Pada bagian pertama mengandung framing mayor yakni memperkuat peran maskulin. Intentionality Bagian 2 adalah agar wanita memahami pria sehingga mampu menyesuaikan diri dengan peran tersebut. Dalam

  Bab 1 terdapat 14 kalimat tentang peran maskulin (4 kalimat achievement, 5 kalimat dominance dan 4 kalimat practical). Bab 2 terdapat 14 kalimat peran maskulin (1 kalimat dominance, 3 kalimat physically strong, 10 provider). Bab 3 dan 4 berisi perbandingan pria dan wanita, terdapat 24 kalimat di bab 3 dan 21 kalimat di bab 4. Total peran feminin terdapat 6 yakni financial dependent, homemaker, lelucon, nurturance, penyebab, need to be fixed. Pria terdapat 8 antara lain fixing things, non revealing, dominance, non emotional, provider, physical strong, practical, achivement.

  Bagian Kedua. Framing Mayornya adalah pria sebagai individu yang immune dalam romantic relationship dan wanita menjadi subyek penyebab di beberapa kondisi dalam romantic relationship

  Pada bab 6,7,8 pria digambarkan sebagai yang immune dalam hal ini bermakna apapun yang terjadi atau jika ada masalah maka pria dan keputusannya bukan menjadi faktor masalah dan pria bebas memiliki keputusan tanpa perlu terpengaruh kondisi. Bab 6 immune dalam hal pengambilan keputusan tanpa perlu dipengaruhi kondisi, jika pria belum mau serius apapun yang dilakukan wanita maka tidak akan berubah. Wanita jadi penyebab bagaimana ia diperlakukan. Bab 7 dan 8 immune dalam arti meskipun ia subyek pelaku namun kesalahan tidak ada padanya. Wanita menjadi penyebab pria menjadi anak mama dan pria berselingkuh.

  Bagian Ketiga. Pria sebagai pemilik keputusan absolut. Bab 12 dan 14 memiliki framing minor yang sama yakni pria sebagai pemilik keputusan absolut. Bab 13 memiliki framing minor mengembalikan wanita ke peran feminin, karena Steve memberikan pilihan: dicintai (menjadi feminin) atau tidak dicintai pria (menjadi wanita kuat, cerdas, dll).

  Wanita dan pria sama

  • – sama leluasa memutuskan. Bedanya, wanita leluasa memutuskan untuk dicintai atau tidak sama sekali sedangkan pria leluasa memilih wanita bagiamana yang pantas ia cintai. Dari keduanya akhirnya keputusan tetap ada di tangan pria.

  Jurnal Penelitian Pers dan Komunikasi Pembangunan Vol. 21 No.1 Juni 2017: 21-35

  dan bukan pria meski ia pelakunya, masih

  3. Bab 12 terdapat 5 kalimat pria sebagai

  dalam tataran mengubah kognitif

  pemilik keputusan, bab 12 terdapat 6

  3. Cara ketiga adalah dengan menggambarkan kalimat dan bab 14 terdapat 13 kalimat. pria sebagai pemilik keputusan yang Framing Utama. absolut, dalam berbagai kasus Steve

  4. Framing Utama dalam buku ini adalah

  berusaha menggambarkan situasi dimana

  dominasi pola pikir dan tindakan maskulin

  pria bebas memilih dan berkeputusan tanpa dalam romantic relationship. perlu aktif mengubah dirinya, sedangkan

  1. Cara pertama, wanita diminta berpikir wanita harus berusaha memperbaiki diri seperti pria yang merupakan tahapan atau menyesuaikan diri agar tidak kognitif ditinggalkan atau dipilih, dalam tataran ini

  2. Cara kedua dengan membuat pembacanya telah menuntut perubahan konatif. percaya bahwa jika ada sebuah masalah dalam hubungan, wanitalah penyebabnya

  Tabel 5. Pemetaan Pengaruh Kognitif dan Konatif Pada Buku Act Like a Lady Think Like a Man Table 5.

  The Cognitive and Conative Influence Mapping in Act Like a Lady Think Like a Man Book Tahap Hubungan Bab Berpikir Tindakan Relationship Inititation

  6 Wanita harus berpikir bahwa pria hanya Tidak bersikap seperti

  (First Meeting, First akan serius pada wanita jika ia menunjukan wanita yang mudah

  ciri wanita baik-baik dibawa kemana saja

  Date Script, Intensification)

  (murahan)

  12 Pria harus diberitahu lebih awal apa yang Mamperkenalkan pria menjadi tanggung jawab mereka dengan anak-anak pada membiarkan mereka awal hubungan mempertimbangkannya

  13 Wanita bersikap mandiri tidak akan Wanita harus belajar memperoleh pasangan bersikap tergantung pria untuk memunculkan kualitas terbaik pasangannya

  Expression of Affection

  2 Wanita adalah pihak pasif yang menunggu Tidak menuntut cinta dalam bentuk lain dari

  “I Love You”

  pria ‘mengklaim’ mereka dengan pernyataan cinta pria selain pemenuhan, pengakuan dan perlindungan

  Maintenance: Assesing

  1 Wanita tidak akan pernah menjadi nomor Membantu pria Long-Term Potential satu jika ketiga motivasi pria belum memenuhi tiga hal yang terpenuhi menjadi motivasi hidupnya antara lain status, penghasilan dan pekerjaan sehingga akhirnya wanita dapat menjadi nomor satu akurat dan menyeluruh atau dapat juga menggunakan metode semiotika untuk membongkar lebih banyak diksi

  Analysis /CDA) untuk memperoleh hasil yang lebih

   The Sage Handbook of Gender and Communication (2006) IV.

  Penelitian ini diharapkan menjadi titik awal penelitian gender dalam literatur self-help. Semakin pesatnya pertumbuhan industri buku populer kategori self-help yang menyasar wanita sebagai pembaca memerlukan adanya pengawasan dalam sisi akademis. Belum banyak penelitian gender yang menganalisa secara mendalam teks dalam buku

  B. Saran

  adalah ‘a woman of good social position’ yang cenderung digambarkan sebagai wanita feminin. Dengan membatasi wanita sebagai lady artinya Steve sedang mengembalikan pada dikotomi maskulin dan feminin. Feminin di sini adalah feminin hasil falogosentrisme, feminin yang sebenarnya adalah citra maskulin, atau dapat disebut sebagai feminin

  A Lady

  Inti dari Muted Group Theory adalah membungkam persepsi kenyataan wanita. Dalam asumsi penelitian telah disinggung bagaimana judul menjelaskan isi buku ini. Buku ini meminta wanita berpikir seperti pria namun bersikap seperti wanita.

   KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

  Sumber: The Sage Handbook of Gender and Communication (2006) Source:

  Dekonstruksi Dominasi Maskulin Dalam Buku … Amida Yusriana

  8 Wanita tidak lagi seperti awal hubungan sehingga peria jenuh Wanita harus bersedia memberikan apa yang dibutuhkan pria kapan saja

  7 Wanita salah karena tidak dapat bersaing dengan ibu mertua Memberikan aturan- aturan atau batasan bagi pasangannya sehingga tidak menjadi ‘anak mama’

  Dissolution and Break- up

  14 Wanita membutuhkan pernikahan Memberikan deadline agar pria menikahi wanita

  Continous Tahap Hubungan Bab Berpikir Tindakan

  Tabel 5. Sambungan Table 5.

  • – buku self-help. Secara akademis, saran bagi penelitian selanjutnya adalah penggunaan metode Analisis Wacana Kritis (Critical Discourse
  • – maskulin. Dalam buku ini wanita harus memiliki sifat
  • – sifat feminin yang jika dikaitkan pada pembahasan sebelumnya adalah ‘wanita biasa’. Wanita yang bekerja dan kuat (feminin-feminin) tidak berada dalam kategori feminin ini, yang kemudian lebih mudah disebut dengan feminin - maskulin. Maka Steve telah menetapkan perintahnya: jadilah feminine- maskulin, jangan bekerja dan jangan menjadi kuat atau anda kesepian. Sebaliknya, ikuti cara berpikir pria dan bertindaklah seperti wanita yang diinginkan pria maka anda akan bahagia.
  • – diksi yang mengandung bias gender. Secara praktis, agar penerbitan buku dapat membentuk regulasi terkait

  Jurnal Penelitian Pers dan Komunikasi Pembangunan Vol. 21 No.1 Juni 2017: 21-35

  kesetaraan gender dalam penyusunan buku teks laporan penelitian penulis selama menempuh populer. Regulasi tersebut dapat berupa anturan pendidikan S2 di magister ilmu komunikasi undip perumusan hasil penulisan yakni tidak hanya didasarkan pada pengalaman namun juga dengan

  DAFTAR PUSTAKA telaah akademis sehingga lebih terpercaya.

  Anon, 2012. Think Like a Man. Internet Movie

  Memberikan lebih banyak kesempatan dan

  Database . Available at:

  dorongan kepada penulis wanita untuk dapat

  http://www.imdb.com/title/tt1621045/

  menghasilkan teks jenis yang sama, agar sudut [Accessed July 23, 2013]. pandang pria dan wanita dalam romantic

  relationship dapat tersajikan kepada pembaca. Blakeley, K., 2009. Self-Help Books: Why

  Secara sosial, agar masyarakat khususnya Women Can’t Stop Reading Them... wanita sebagai pembaca buku self-help jenis

  Forbes . Available at: romantic relationship untuk dapat lebih melek https://www.forbes.com/2009/06/10/self- gender dengan cara mulai melakukan pemilahan help-books-relationships-forbes-woman-

  dalam memilih bahan bacaan dan dapat lebih

  time-marriage.html [Accessed September

  berhati

  • – hati dalam memilih bacaan yang 5, 2013].

  menawarkan solusi yang didasarkan pada penelitian

  Dow, Bonnie J. dan Julia T. W., 2006. The

  yang bersifat gender neutral. Bacaan yang dapat

  SAGE Handbook of Gender and

  dijadikan pertimbangan antara lain buku

  • – buku penelitian mengenai feminin dan maskulin yang Communication . California: SAGE juga menyajikan pola pikir pria dan wanita tanpa Publication, Inc.

  memberikan judgement tertentu pada salah santu

  Hall, S., 1997. Representation: Cultural gender . Buku

  • – buku tersebut tetap mudah dibaca Repesentations And Signifying Practices .

  karena topik yang hampir sama namun London: SAGE Publications Ltd. berlandaskan pada penelitian ilmiah. Atau alternatif

  Harvey, S., 2009. Act Like A Lady Think Like

  lain adalah buku jenis populer karya Allan dan

  A Man . New York: HarperCollins

  Barbara Pease seperti

  Why Men don’t Listen and Publisher. Women can’t Read Maps yang penyusunannya

  Kramarae, C., 1991. Women and Men

  didasarkan pada penelitian bidang neurologis pada Speaking: Frameworks for Analysis . otak pria dan otak wanita.

  New York: Newbury House Publishers, Inc.

UCAPAN TERIMA KASIH

  Krolokke, C & Sorensen. A.S., 2006. Gender Terima kasih penulis sampaikan kepada Dr.

  Communication Theories & Analyses:

  Sunarto selaku dosen pembimbing selama penulisan

  From Silence to Perfomance . London:

  penelitian. Tulisan ilmiah ini merupakan hasil SAGE.