Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun 1983 Tentang : Pelaksanaan Kitab Undang Undang Hukum Acara Pidana

  

Pe r a t u r a n Pe m e r in t a h N o. 2 7 Ta h u n 1 9 8 3

Te n t a n g : Pe la k sa n a a n Kit a b Un d a n g Un d a n g H u k u m

Aca r a Pid a n a

  Oleh : PRESI DEN REPUBLI K I NDONESI A Nom or :

  27 TAHUN 1983 ( 27/ 1983) Tanggal :

  1 AGUSTUS 1983 ( JAKARTA) Sum ber : LN 1983/ 36; TLN NO. 3258

  Presiden Republik I ndonesia, Menim bang : bahwa perlu diadakan perat uran pelaksanaan ket ent uan Kit ab Undang- undang Huk um Acara Pidana; Mengingat : 1.

  Pasal 5 ay at ( 2) Undang- Undang Dasar 1945;

  2. Undang- undang Nom or 8 Tahun 1981 t ent ang Hukum Acara Pidana ( Lem baran Negara Tahun 1981 Nom or 76, Tam bahan Lem baran Negara Nom or 3209) ;

  MEMUTUSKAN : Menet apk an :

  PERATURAN PEMERI NTAH TENTANG PELAKSANAAN KI TAB UNDANG- UNDANG HUKUM ACARA PI DANA.

  BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1

  1. KUHAP adalah singk at an dari Kit ab Undang- undang Huk um Acara Pidana sebagaim ana t ercant um dalam Pasal 285 Undang- undang Nom or 8 Tahun 1981 t ent ang Huk um Acara Pidana;

  2. Rum ah Tahanan Negara selanj ut nya disebut RUTAN adalah t em pat t ersangka at au t erdakwa dit ahan selam a proses penyidikan, penunt ut an dan pem eriksaan di sidang Pengadilan;

  3. Rum ah Penyim panan Benda Sit aan Negara selanj ut nya disebut RUPBASAN adalah t em pat benda y ang disit a oleh Negara unt uk keperluan proses peradilan;

  4. Benda sit aan adalah benda yang disit a oleh Negara unt uk keperluan proses peradilan;

  5. Ment eri adalah Ment eri Kehakim an.

  BAB I I SYARAT KEPANGKATAN DAN PENGANGKATAN PENYI DI K Pasal 2 ( 1) Penyidik adalah :

  a. Pej abat Polisi Negara Republik I ndonesia t ert ent u yang sek urang- kurangnya berpangkat Pem bant u Let nan Dua Polisi; b. Pej abat Pegawai Negeri Sipil t ert ent u yang sekurang- kurangnya berpangk at Pengat ur Muda Tingk at I ( Golongan 11/ b) at au y ang disam akan dengan it u. ( 2) Dalam hal di suat u sekt or kepolisian t idak ada pej abat penyidik sebagaim ana dim aksud dalam ayat ( 1) huruf a, m aka Kom andan

  Sekt or Kepolisian yang berpangkat bint ara di bawah Pem bant u Let nan Dua Polisi, karena j abat annya adalah penyidik. ( 3) Penyidik sebagaim ana dim aksud dalam ayat ( 1) huruf a dit unj uk oleh

  ( 4) Wewenang penunj ukan sebagaim ana dim aksud dalam ayat ( 3) dapat dilim pahkan kepada pej abat Kepolisian Negara Republik I ndonesia sesuai dengan perat uran perundang- undangan yang berlaku. ( 5) Penyidik sebagaim ana dim aksud dalam ayat ( 1) huruf b diangkat oleh

  Ment eri at as usul dari Depart em en" yang m em bawahkan pegawai dulu m endengar pert im bangan Jaksa Agung dan Kepala Kepolisian Republik I ndonesia. ( 6) Wewenang pengangkat an sebagaim ana dim aksud dalam ayat ( 5) dapat dilim pahkan kepada pej abat yang dit unj uk oleh Ment eri.

  Pasal 3 ( 1) Penyidik pem bant u adalah :

  a. Pej abat Polisi Negara Republik I ndonesia t ert ent u yang sek urang- kurangnya berpangkat Sersan Dua Polisi; b. Pej abat Pegawai Negeri Sipil t ert ent u dalam lingkungan

  Kepolisian Negara Republik I ndonesia yang sekurang- kurangnya berpangk at Pengat ur Muda ( Golongan 11/ a) at au y ang disam akan dengan it u. ( 2) Penyidik sebagaim ana dim aksud dalam ayat ( 1) huruf a dan huruf b diangkat oleh Kepala Kepolisian Republik I ndonesia at as usul kom andan at au pim pinan kesat uan m asing- m asing. ( 3) Wewenang pengangkat an sebagaim ana dim aksud dalam ayat ( 2) dapat dilim pahkan kepada pej abat Kepolisian Negara Republik

  I ndonesia sesuai dengan perat uran perundang- undangan y ang berlak u.

  BAB I I I PAKAI AN ATRI BUT DAN PERANGKAT KELENGKAPAN PERSI DANGAN Pasal 4 ( 1) Selam a pem eriksaan dalam sidang pengadilan, hakim , penunt ut um um , panit era dan penasehat hukum , m enggunakan pakaian sebagaim ana diat ur dalam pasal ini.

  ( 3) Perbedaan t oga bagi hakim , penunt ut um um , dan penasehat hukum adalah dalam uk uran dan warna dari sim are dan bef. ( 4) Pakaian bagi panit era dalam persidangan adalah j as berwarna hit am , kem ej a put ih dan dasi hit am . ( 5) Hal y ang berhubungan dengan uk uran dan warna dari sim are dan bef sebagaim ana dim aksud dalam ayat ( 3) sert a kelengkapan pakaian sebagaim ana dim aksud dalam ayat ( 4) diat ur lebih lanj ut oleh Ment eri. ( 6) Selain m em akai pakaian sebagaim ana dim aksud dalam ayat ( 2) hakim dan penunt ut um um m em akai at ribut . ( 7) At ribut sebagaim ana dim aksud dalam ayat ( 6) diat ur lebih lanj ut oleh Ment eri.

  Pasal 5 Ket ent uan m engenai pakaian dan at ribut dalam sidang bagi hakim agung dan panit era pada Mahk am ah Agung, diat ur t ersendiri oleh Mahk am ah Agung. Pasal 6 Ket ent uan m engenai pakaian dalam sidang pengadilan sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 4 t idak berlaku bagi pem eriksaan peradilan anak. BAB I V GANTI KERUGI AN Pasal 7 ( 1) Tunt ut an gant i kerugian sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 95

  KUHAP hanya dapat diaj ukan dalam t enggang wakt u 3 ( t iga) bulan sej ak put usan pengadilan m em punyai kekuat an hukum t et ap. ( 2) Dalam hal t unt ut an gant i kerugian t ersebut diaj ukan t erhadap perkara yang dihent ikan pada t ingkat penyidikan at au t ingkat penunt ut an sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 77 huruf b KUHAP, m ak a j angk a wakt u 3 ( t iga) bulan dihit ung dari saat pem berit ahuan penet apan

  Pasal 8 ( 1) Gant i kerugian dapat diberikan at as dasar pert im bangan hakim .

  ( 2) Dalam hal hakim m engabulkan at au m enolak t unt ut an gant i kerugian, m aka alasan pem berian at au penolakan t unt ut an gant i kerugian Pasal 9

  ( 1) Gant i kerugian berdasarkan alasan sebagaim ana dim aksud dalam

  Pasal 77 huruf b dan Pasal 95 KUHAP adalah berupa im balan serendah- rendahny a berj um lah Rp 5.000,- ( lim a ribu rupiah) dan set inggi- t ingginya Rp 1.000.000,- ( sat u j ut a rupiah) . ( 2) Apabila penangkapan, penahanan dan t indakan lain sebagaim ana dim aksud Pasal 95 KUHAP m engakibat kan yang bersangkut an sakit at au cacat sehingga t idak dapat m elakukan pekerj aan at au m at i, besarnya gant i kerugian berj um lah set inggi- t ingginya Rp 3.000.000,- ( t iga j ut a rupiah) .

  Pasal 10 ( 1) Pet ikan penet apan m engenai gant i kerugian sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 8 diberikan kepada pem ohon dalam wakt u 3 ( t iga) hari set elah penet apan diucapkan. ( 2) Salinan penet apan gant i kerugian sebagaim ana dim aksud dalam ayat

  ( 1) diberikan kepada penunt ut um um , penyidik dan Direkt orat Jenderal Anggaran dalam hal ini Kant or Perbendaharaan Negara set em pat .

  Pasal 11 ( 1) Pem bayaran gant i kerugian dilakukan oleh Ment eri Keuangan berdasarkan penet apan pengadilan sebagaim ana dim aksud dalam

  Pasal 10. ( 2) Tat a cara pem bayaran gant i kerugian diat ur lebih lanj ut oleh Ment eri Keuangan.

  BAB V REHABI LI TASI Pasal 12 KUHAP diaj ukan oleh t ersangka, keluarga at au kuasanya kepada pengadilan y ang berwenang, selam bat - lam bat nya dalam wakt u 14 ( em pat belas) hari set elah put usan m engenai sah t idaknya penangkapan at au penahanan diberit ahukan kepada pem ohon.

  Pasal 13 ( 1) Pet ikan penet apan praperadilan m engenai rehabilit asi disam paikan oleh panit era k epada pem ohon.

  ( 2) Salinan penet apan sebagaim ana dim aksud dalam ayat ( 1) diberikan kepada penyidik dan penunt ut um um yang m enangani perkara t ersebut . ( 3) Salinan penet apan sebagaim ana dim aksud dalam ayat ( 1) disam paikan pula kepada inst ansi t em pat bekerj a yang bersangkut an dan kepada Ket ua Rukun Warga di t em pat t inggal yang bersangkut an.

  Pasal 14 ( 1) Am ar put usan dari pengadilan m engenai rehabilit asi berbunyi sebagai berikut :

  " Mem ulihkan hak t erdakwa dalam kem am puan, kedudukan dan harkat sert a m art abat ny a" . ( 2) Am ar penet apan dari praperadilan m engenai rehabilit asi berbunyi sebagai berikut :

  " Mem ulihkan hak pem ohon dalam kem am puan, kedudukan dan harkat sert a m art abat ny a" .

  Pasal 15 I si put usan at au penet apan rehabilit asi dium um kan oleh penit era dengan m enem pat kannya pada papan pengum um an pengadilan.

  BAB VI PRAPERADI LAN PADA KONEKSI TAS Pasal 16 m ereka yang t erm asuk lingkungan peradilan um um dan lingkungan peradilan m ilit er sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 89 KUHAP didasarkan pada perat uran perundang- undangan yang berlaku bagi m asing- m asing peradilan.

  BAB VI I PENYI DI KAN TERHADAP TI NDAK PI DANA TERTENTU Pasal 17 Penyidikan m enurut ket ent uan khusus acara pidana sebagaim ana t ersebut pada Undang- undang t ert ent u sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 284 ayat ( 2) KUHAP dilaksanakan oleh penyidik, j aksa, dan pej abat penyidik yang berwenang lainny a berdasark an perat uran perundang- undangan.

  BAB VI I I RUMAH TAHANAN NEGARA Pasal 18 ( 1) Di t iap I bukot a Kabupat en at au Kot am adya dibent uk RUTAN oleh Ment eri. ( 2) Apabila dipandang perlu Ment eri dapat m em bent uk at au m enunj uk

  RUTAN di luar t em pat sebagaim ana dim aksud dalam ayat ( 1) yang m erupak an cabang dari RUTAN. ( 3) Kepala Cabang RUTAN diangkat dan diberhent ikan oleh Ment eri.

  Pasal 19 ( 1) Di dalam RUTAN dit em pat kan t ahanan yang m asih dalam proses

  ( 2) Tem pat t ahanan dipisahkan berdasarkan j enis kelam in, um ur, dan t ingkat pem eriksaan. ( 3) Unt uk keperluan adm inist rasi t ahanan sebagaim ana dim aksud dalam ayat ( 1) dibuat daft ar t ahanan sesuai dengan t ingkat pem eriksaan sebagaim ana dim ak sud dalam ay at ( 1) dan penggolongan

  ( 4) Kepala RUTAN t idak boleh m enerim a t ahanan dalam RUTAN, j ika t idak disert ai surat penahanan yang sah dikeluarkan pej abat yang bert anggung j awab secara j uridis at as t ahanan it u, sesuai dengan t ingkat pem eriksaan.

  ( 5) Kepala RUTAN t iap bulan m em buat daft ar m engenai t ahanan sebagaim ana dim ak sud dalam ayat ( 3) dan disam paikan kepada Ment eri dalam hal ini Direkt ur Jenderal Pem asyarakat an dengan t em busan k epada pej abat y ang bert anggung j awab secara j uridis at as t ahanan it u, sesuai dengan t ingkat pem eriksaan dan kepada Kepala Kant or Wilayah Depart em en Kehakim an yang bersangkut an.

  ( 6) Kepala RUTAN m em berit ahuk an k epada pej abat y ang bert anggung j awab secara j uridis at as t ahanan it u, sesuai dengan t ingkat pem eriksaan m engenai t ahanan yang ham pir habis m asa penahanan at au perpanj angan penahananny a.

  ( 7) Kepala RUTAN dem i hukum m engeluarkan t ahanan yang t elah habis m asa penahanan at au perpanj angan penahananny a. ( 8) Dalam hal t ert ent u t ahanan dapat diberi izin m eninggalkan RUTAN unt uk sem ent ara dan unt uk keperluan ini harus ada izin dari pej abat y ang bert anggung j awab secara j uridis at as t ahanan it u. ( 9) Pada RUTAN dit ugaskan dokt er yang dit unj uk oleh Ment eri, guna m em elihara dan m erawat kesehat an t ahanan. ( 10) Tahanan sebagaim ana dim aksud dalam ayat ( 8) selam a berada di luar RUTAN dikawal dan dij aga oleh pet ugas Kepolisian.

  Pasal 20 ( 1) I zin kunj ungan bagi penasehat hukum , keluarga dan lain- lainnya diberikan oleh pej abat yang bert anggung j awab secara j uridis at as t ahanan it u, sesuai dengan t ingkat pem eriksaan.

  ( 3) Dalam hal pej abat sebagaim ana dim aksud dalam ayat ( 1) adalah hakim pengadilan t inggi dan hakim agung, wewenang pem berian izin kunj ungan dilim pahkan kepada ket ua pengadilan negeri yang daerah hukum nya t erdapat RUTAN t em pat t ersangka at au t erdakwa dit ahan.

  ( 1) RUTAN dikelola oleh Depart em en Kehakim an. ( 2) Tanggung j awab j uridis at as t ahanan ada pada pej abat y ang m enahan sesuai dengan t ingkat pem eriksaan.

  ( 3) Tanggung j awab secara fisik at as t ahanan ada pada Kepala RUTAN. ( 4) Tanggung j aw ab at as peraw at an k esehat an t ahanan ada pada dok t er yang dit unj uk oleh Ment eri.

  Pasal 22 ( 1) RUTAN dipim pin oleh Kepala RUTAN yang diangkat dan diberhent ikan oleh Ment eri.

  ( 2) Dalam m elakukan t ugasnya Kepala RUTAN dibant u oleh Wakil Kepala.

  Pasal 23 ( 1) Kepala RUTAN m engat ur t at a t ert ib RUTAN berdasark an pedom an yang dit ent ukan oleh Ment eri.

  ( 2) Kepala RUTAN t iap t ahun m em buat laporan kepada Ment eri m engenai t ahanan yang di bawah pengawasanny a. ( 3) Tem busan laporan sebagaim ana dim aksud dalam ayat ( 2) disam paikan kepada Kepala Kepolisian Republik I ndonesia, Jaksa

  Agung dan Ket ua Mahk am ah Agung.

  Pasal 24 St rukt ur organisasi, t ugas dan wewenang RUTAN diat ur lebih lanj ut oleh Ment eri.

  Pasal 25 ( 1) Pej abat dan pegawai RUTAN dalam m elakukan t ugasnya m em akai pak aian dinas seragam . dalam ay at ( 1) sert a perlengkapannya diat ur lebih lanj ut oleh Ment eri. ( 3) Pej abat at au pegawai t ert ent u RUTAN dalam m elakukan t ugasnya dapat dipersenj at ai dengan senj at a api laras panj ang at au senj at a api genggam at as izin Ment eri at au pej abat yang dit unj uknya.

  BAB I X RUMAH PENYI MPANAN BENDA SI TAAN NEGARA Pasal 26 ( 1) Di t iap I bukot a Kabupat en/ Kot am adya dibent uk RUPBASAN oleh Ment eri. ( 2) Apabila dipandang perlu Ment eri dapat m em bent uk RUPBASAN di luar t em pat sebagaim ana dim ak sud dalam ay at ( 1) y ang m erupak an cabang RUPBASAN. ( 3) Kepala Cabang RUPBASAN diangkat dan diberhent ikan oleh Ment eri.

  Pasal 27 ( 1) Di dalam RUPBASAN dit em pat kan benda yang harus disim pan unt uk keperluan barang bukt i dalam pem eriksaan dalam t ingkat penyidikan, penunt ut an dan pem eriksaan di sidang pengadilan t erm asuk barang yang dinyat akan diram pas berdasarkan put usan hakim .

  ( 2) Dalam . hal benda sit aan sebagaim ana dim aksud dalam ayat ( 1) t idak m ungkin dapat disim pan dalam RUPBASAN, m aka cara penyim panan benda sit aan t ersebut diserahkan kepada Kepala RUPBASAN. ( 3) Benda sit aan disim pan di t em pat RUPBASAN unt uk m enj am in keselam at an dan keam anannya. surat penyerahan yang sah, yang dikeluarkan oleh pej abat yang bert anggungj awab secara j uridis at as benda sit aan t ersebut .

  Pasal 28 pem eriksaan di pengadilan, harus ada surat perm int aan dari pej abat y ang bert anggungj awab secara j uridis at as benda sit aan t ersebut . ( 2) Pengeluaran barang ram pasan unt uk m elaksanakan put usan pengadilan yang t elah m em peroleh kekuat an hukum t et ap, dilakukan at as perm int aan j aksa secara t ert ulis. ( 3) k epala RUPBASAN m eny ak sik an pem usnahan barang ram pasan y ang dilakukan oleh j aksa.

  Pasal 29 Kepala RUPBASAN set iap t riwulan m em buat laporan t ent ang benda sit aan yang disam paikan kepada Ment eri dalam hal ini Direkt ur Jenderal Pem asy arak at an dengan t em busan k epada pej abat y ang bert anggung j awab secara j uridis at as benda sit aan t ersebut sesuai dengan t ingkat pem eriksaan dan kepada Kepala Kant or Wilayah Depart em en Kehakim an yang bersangk ut an.

  Pasal 30 ( 1) RUPBASAN dikelola oleh Depart em en Kehakim an.

  ( 2) Tanggung j awab secara j uridis at as benda sit aan t ersebut , ada pada pej abat sesuai dengan t ingkat pem eriksaan. ( 3) Tanggung j awab secara fisik at as benda sit aan t ersebut ada pada Kepala RUPBASAN.

  Pasal 31 ( 1) RUPBASAN dipim pin oleh Kepala RUPBASAN yang diangkat dan diberhent ikan oleh Ment eri.

  ( 2) Dalam m elakukan t ugasnya Kepala RUPBASAN dibant u oleh Wakil

  Pasal 32 ( 1) Di sam ping t anggung j awab secara fisik at as benda sit aan sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 30 ayat ( 3) Kepala RUPBASAN bert anggung j awab at as adm inist rasi benda sit aan. m engenai benda sit aan. ( 3) Tem busan laporan sebagaim ana dim aksud dalam ayat ( 2) disam paikan kepada Kepala Kepolisian Republik I ndonesia, Jaksa:

  Agung dan Ket ua Mahk am ah Agung.

  Pasal 33 St rukt ur organisasi, t ugas dan wewenang RUPBASAN diat ur lebih lanj ut oleh Ment eri. Pasal 34 ( 1) Pej abat dan pegawai RUPBASAN dalam m elakukan t ugasnya m em akai pak aian dinas seragam . ( 2) Bent uk dan warna pakaian dinas seragam sebagaim ana dim aksud dalam ayat ( 1) sert a perlengkapannya diat ur lebih lanj ut oleh Ment eri. ( 3) Pej abat at au pegawai t ert ent u RUPBASAN dalam m elakukan t ugasnya dapat dipersenj at ai dengan senj at a api laras panj ang at au senj at a api genggam at as izin Ment eri at au pej abat yang dit unj ukny a.

  BAB X JAMI NAN PENANGGUHAN PENAHANAN Pasal 35 ( 1) Uang j am inan penangguhan penahanan yang dit et apkan oleh pej abat yang berwenang sesuai dengan t ingkat pem eriksaan, disim pan di kepanit eraan pengadilan negeri. ( 2) Apabila t ersangk a at au t erdak wa m elarikan diri dan set elah lewat wakt u 3 ( t iga) bulan t idak diket em ukan, uang j am inan t ersebut Pasal 36 ( 1) Dalam hal j am inan it u adalah orang, dan t ersangka at au t erdakwa m elarikan diri m aka set elah lewat wakt u 3 ( t iga) bulan t idak diket em ukan, penj am in diwaj ibkan m em bayar uang yang j um lahnya t elah dit et apkan oleh pej abat yang berwenang sesuai dengan t ingkat

  ( 2) Uang y ang dim ak sud dalam ay at ( 1) harus diset or k e Kas Negara m elalui panit era pengadilan negeri. ( 3) Apabila penj am in t idak dapat m em bayar sej um lah uang yang dim aksud ayat ( 1) j urusit a m enyit a barang m iliknya unt uk dij ual lelang dan hasilnya diset or ke Kas Negara m elalui panit era pengadilan negeri.

  BAB XI KETENTUAN PERALI HAN Pasal 37 ( 1) Sebelum penyidik sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 2 dan penyidik pem bant u sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 3 diangkat berdasarkan

  Perat uran Pem erint ah ini, penyidik dan penyidik pem bant u yang ada t et ap m enj alank an t ugas dan wewenangny a berdasark an pengangkat an sebelum nya. ( 2) Dua t ahun set elah berlakunya Perat uran Pem erint ah ini, pengangkat an dan kepangkat an penyidik dan penyidik pem bant u sebagaim ana dim ak sud dalam ay at ( 1) didasark an pada Perat uran Pem erint ah ini.

  Pasal 38 ( 1) Sebelum t erbent uknya RUTAN berdasar Perat uran Pem erint ah ini

  Ment eri m enet apkan lem baga pem asyarakat an t ert ent u sebagai RUTAN. ( 2) Ment eri dapat m enet apk an t em pat t ahanan y ang t erdapat dalam j aj aran Kepolisian Negara Republik I ndonesia, Kej aksaan dan t em pat lainnya sebagai cabang RUTAN sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 18 ay at ( 2) .

  Pasal 39 ( 1) Sebelum t erbent uknya RUPBASAN berdasar Perat uran Pem erint ah ini, penyim panan benda sit aan t ersebut dapat dilakukan di kant or

  Kepolisian Negara Republik I ndonesia, di kant or Kej aksaan Negeri, di kant or Pengadilan Negeri dan t em pat - t em pat lain sesuai dengan ( 2) Pengelolaan dan biaya penyim panan benda sit aan sebagaim ana dim aksud dalam ayat ( 1) dilakukan dan dibebankan pada m asing- m asing inst ansi yang bersangkut an. ( 3) Pej abat y ang bert anggung j awab at as peny im panan benda sit aan sebagai- m ana dim aksud dalam ayat ( 1) waj ib m elaporkan set iap 6

  ( enam ) bulan kepada Ment eri dalam hal ini Direkt ur Jenderal Pem asy arak at an.

  BAB XI I KETENTUAN PENUTUP Pasal 40 Perat uran Pem erint ah ini m ulai berlaku pada t anggal diundangkan. Agar supaya set iap orang m enget ahuinya, m em erint ahkan pengundangan Perat uran Pem erint ah ini dengan penem pat annya dalam Lem baran Negara Republik I ndonesia. Dit et apkan di Jakart a pada t anggal 1 Agust us 1983 PRESI DEN REPUBLI K I NDONESI A, SOEHARTO Diundangkan di Jakart a pada t anggal 1 Agust us 1983 MENTERI / SEKRETARI S NEGARA REPUBLI K I NDONESI A, PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERI NTAH REPUBLI K I NDONESI A NOMOR 27 TAHUN 1983 TENTANG PELAKSANAAN KI TAB UNDANG- UNDANG HUKUM ACARA PI DANA

  Dalam Kit ab Undang- undang Huk um Acara Pidana at au KUHAP t ercant um ket ent uan yang m em erlukan perat uran pelaksanaannya, m isalnya : a.

  Pasal 6 ay at ( 1) y ang m engat ur sy arat k epangk at an bagi pej abat Kepolisian Negara Republik I ndonesia, dan pej abat pegawai negeri sipil t ert ent u yang diberi wewenang penyidikan; b.

  Pasal 10 ayat ( 1) yang m engat ur syarat kepangkat an bagi pej abat Kepolisian Negara. Republik I ndonesia, dan pegawai negeri sipil t ert ent u dalam lingkungan Kepolisian Negara Republik I ndonesia yang diangkat sebagai penyidik pem bant u; c.

  Pasal 231 ayat ( 1) m engenai j enis,bent uk,dan warna pakaian sidang sert a at ribut dan hal lain yang berhubungan dengan perangkat kelengkapan sidang bagi hakim , penunt ut um um , panit era dan penasihat hukum .

  Selain pelaksanaan ket ent uan t ersebut di at as yang perlu diat ur dalam Perat uran Pem erint ah ada pula yang perlu diat ur dengan Keput usan Ment eri Kehakim an sebagaim ana t ercant um dalam Pasal 231 ayat ( 2) yait u m engenai t at a t ert ib persidangan.

  Dalam KUHAP t ercant um beberapa pasal y ang m erupak an m at eri baru, ant ara lain m engenai gant i kerugian dan rehabilit asi, y ang t ercant um dalam BAB XI I , rum ah t ahanan negara ( RUTAN) sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 22 ayat ( 1) huruf a,rum ah peny im panan benda sit aan negara ( RUPBASAN) sebagaim ana dim ak sud dalam Pasal 44 ay at ( 1) .

  Sebagai m at eri baru perlu diat ur pelaksanaannya, m isalnya m engenai gant i kerugian, kapan dapat diaj ukan t unt ut an gant i kerugian, bat as j um lahnya,dan siapa yang m em bayar.Dem ikian pula dalam rehabilit asi diat ur m engenai j angka wakt u m engaj ukan rehabilit asi dan cara m engaj ukan perm int aan rehabilit asi.

  Sehubungan dengan diat urnya t indak pidana koneksit as, dalam

  BAB XI KUHAP m aka diat ur ket ent uan m engenai praperadilan dalam perk ara k onek sit as. Agar supay a ada k esat uan pendapat m engenai m akna dari Pasal 284 m aka dalam Perat uran Pem erint ah ini perlu ada pengat uran m engenai hal ini. Dalam BAB RUTAN diat ur m engenai t em pat k eduduk an,pengelolaan sert a hubungan pej abat RUTAN dengan benda- benda sit aan dan barang y ang diram pas unt uk negara,baik secara j uridis m aupun secara fisik.

  Selain it u dalam Perat uran Pem erint ah ini diat ur pula m engenai j am inan penangguhan penahanan dalam BAB t ersendiri.

  I I . PASAL DEMI PASAL

  Pasal 1 Cukup j elas. Pasal 2 Ay at ( 1) , ( 2) , ( 3) Cukup j elas. Ayat ( 4) Kewenangan penunj ukan t erm asuk kewenangan unt uk pem bebasan. Ayat ( 5) Usul Pengangkat an penyidik pegawai negeri sipil oleh Depart em en yang m em bawahi pegawai negeri t ersebut , diaj uk an k epada Ment eri dengan t em busan k epada Jak sa Agung dan Kepala Kepolisian Republik I ndonesia guna kepent ingan pem buat an rek om endasi. Ayat ( 6) Kewenangan t erm asuk kewenangan pem berhent ian.

  Pasal 3 Cukup j elas. Pasal 4 Ay at ( 1) , ( 2) , ( 3) , ( 4) , dan ( 5) Dengan berlakunya Perat uran Pem erint ah ini ket ent uan yang m engat ur m engenai perangkat kelengkapan persidangan yang diat ur dalam St aat sblad Tahun 1848 Nom or 8 dinyat akan t idak berlaku lagi. Ay at ( 6) dan ( 7) Cukup j elas.

  Pasal 5 Cukup j elas.

  Pasal 6 Dengan m enggunakan pakaian t idak resm i,akan m enim bulkan suasana kekeluargaan dan akan m em beri pengaruh yang baik bagi anak sebagai t erdak w a.

  Pasal 7 Pem bat asan j angk a wak t u pengaj uan gant i k erugian dim ak sud agar penyelesaiannya t idak t erlalu lam a sehingga m enj am in kepast ian hukum . Pasal 8 Ayat ( 1) Dalam m enet apkan dikabulkan at au t idaknya t unt ut an gant i kerugian,hakim m endasarkan pert im bangannya kepada kebenaran dan keadilan, sehingga dengan dem ikian t idak sem ua t unt ut an gant i kerugian akan dikabulkan oleh hakim . Misalnya apabila t unt ut an t ersebut didasarkan at as hal yang m enyesat kan at au bersifat m enipu, m aka t epat kalau t unt ut an dem ikian it u dit olak. Ayat ( 2) Cukup j elas.

  Pasal 9 Cukup j elas. Pasal 10 Cukup j elas. Pasal 11 Ayat ( 1) Pem bay aran gant i k erugian dibebank an pada Anggaran Pendapat an dan Belanj a Negara. Ayat ( 2) Cukup j elas. Pasal 12 Apabila perm int aan rehabilit asi diaj ukan bersam a- sam a dengan perm int aan m engenai sah t idaknya penangkapan at au penahanan sebagaim ana dim aksud dalam Pasal 97 ay at ( 3) KUHAP m ak a penet apan t ent ang rehabilit asi dicant um kan sekaligus dengan penet apan sah t idaknya penangk apan at au penahanan t ersebut . Pasal 14 Dalam hal perm ohonan rehabilit asi diaj ukan oleh keluarga atau k uasany a, m aka pem ulihan hak it u unt uk yang dim ohonkan. Pasal 15 Cukup j elas. Pasal 16 Cukup j elas. Pasal 17 Wewenang penyidikan dalam t indak pidana t ert ent u yang diat ur secara khusus oleh undang- undang t ert ent u dilakukan oleh penyidik, j aksa dan pej abat penyidik yang berwenang lainnya yang dit unj uk berdasarkan perat uran perundang- undangan. Bagi penyidik dalam Perairan I ndonesia, zona t am bahan, Landas kont inen dan Zona Ekonom i Eksklusif I ndonesia, penyidikan dilakukan oleh perwira Tent ara Nasional I ndonesia Angkat an Laut dan pej abat penyidik lainnya yang dit ent ukan oleh undang- undang yang m engat urnya.

  Pasal 18 Ayat ( 1) Cukup j elas. Ayat ( 2) Cabang RUTAN bert em pat kedudukan di dalam wilayah kecam at an. Ayat ( 3) Kepala Cabang RUTAN diangkat dan diberhent ikan oleh Ment eri at as usul pim pinan yang bersangkut an. Pasal 19 Ayat ( 1) Cukup j elas. Ayat ( 2) Tem pat t ahanan unt uk pria dewasa, wanit a dewasa, anak laki- laki dan anak perem puan m asing- m asing dipisahkan sat u sam a lain. Tem pat t ahanan anak perlu dipisahk an dari orang dewasa, agar j angan sam pai anak t ersebut m endapat pengaruh y ang k urang baik . Unt uk m em udahkan adm inist rasi dan pengawasan, selain pem isahan Ayat ( 3) Cukup j elas. Ayat ( 4) Cukup j elas. Ayat ( 5) Cukup j elas.

  Cukup j elas. Ayat ( 7) Pengeluaran t ahanan oleh pej abat yang berwenang m enahan,nam un apabila sam pai pada wakt unya m asa t ahanan habis,belum ada perint ah perpanj angan at au perint ah pengeluaran,pej abat RUTAN berwenang m engeluarkan t ahanan t ersebut dem i hukum . Unt uk m enghindarkan m asalah t ersebut ,m aka paling lam bat 10 ( sepuluh) hari sebelum m asa t ahanan habis Kepala RUTAN m em peringat kan k epada pej abat y ang bert anggungj awab secara j uridis t ent ang ham pir habisnya m asa t ahanan t ersebut . Ayat ( 8) Yang dim aksud dengan hal- hal t ert ent u dalam ayat ini adalah :

  a. Apabila t ahanan m enderit a sakit yang m em erlukan perawat an dan/ at au pem eriksaan dokt er di luar RUTAN, m aka selain harus m em enuhi ket ent uan ayat ini, harus pula disert ai ket erangan dokt er RUTAN yang dit unj uk oleh Ment eri.

  b. Pulang ke rum ah keluarganya,karena keluarga sakit keras,kem at ian anak,ist eri,orang t ua dan sebagainya yang m enurut pert im bangan pej abat y ang bert anggung j awab secara j uridis dapat diset uj ui.

  Ayat ( 9) Cukup j elas. Ayat ( 10) Cukup j elas.

  Pasal 20 Ayat ( 1) Yang dim ak sud dengan pej abat y ang bert anggung j awab secara j uridis at as t ahanan yait u penyidik, penunt ut um um at au hakim . Ayat ( 2) Cukup j elas. Ayat ( 3) Cukup j elas.

  Pasal 22 Cukup j elas. Pasal 23 Ayat ( 1) m enyangkut kesej aht eraan t ahanan dan pengawasan at as keam anan dari t ahanan, j ika diperlukan m int a bant uan dari kepolisian. Ayat ( 2) Cukup j elas. Ayat ( 3) Cukup j elas.

  Pasal 24 Cukup j elas. Pasal 25 Cukup j elas. Pasal 26 Ayat ( 1) Cukup j elas. Ayat ( 2) Cukup j elas. Ayat ( 3) Kepala Cabang RUPBASAN diangkat dan diberhent ikan oleh Ment eri at as usul pim pinan yang bersangkut an. Pasal 27 Ayat ( 1) Cukup j elas. Ayat ( 2) Bat ang at au benda yang t idak dim ungkinkan unt uk disim pan dalam RUPBASAN adalah sepert i, ant ara lain kapal laut . Ay at ( 3) dan ( 4) Cukup j elas. Pasal 28 Cukup j elas. Pasal 29

  Pasal 31 Cukup j elas. Pasal 32 Cukup j elas. Pasal 33 Cukup j elas. Cukup j elas. Pasal 35 Ayat ( 1) Penyerahan uang j am inan kepada kepanit eraan pengadilan negeri dilakukan sendiri oleh pem beri j am inan dan unt uk it u panit era m em berikan t anda t erim a. Tem busan t anda penyet oran t ersebut oleh panit era disam paikan kepada pej abat y ang berwenang sesuai dengan t ingk at pem erik saan. Ayat ( 2) Cukup j elas.

  Pasal 36 Ayat ( 1) Jum lah uang sebagaim ana dim aksud dalam ayat ini dit et apkan oleh pej abat yang berwenang sesuai dengan t ingkat pem eriksaan, pada wakt u m enerim a perm ohonan penangguhan penahanan dengan j am inan orang. Ayat ( 2) Cukup j elas. Ayat ( 3) Hasil penj ualan lelang benda sit aan t ersebut , sej um lah yang t elah dit et apkan oleh pej abat yang berwenang sesuai dengan t ingkat pem eriksaan, diset orkan k e Kas Negara sebagai pem bay aran dari penj am in.

  Pasal 37 Cukup j elas. Pasal 38 Ayat ( 1) Pem bent uk an RUTAN ak an dilak uk an secara berangsur- angsur. Sebelum t erbent uknya RUTAN berdasarkan Perat uran Pem erint ah ini Ment eri Kehakim an m enet apkan lem baga pem asyarakat an t ert ent u sebagai RUTAN. Ayat ( 2)

  Pasal 39 Cukup j elas. Pasal 40 Cukup j elas.

  ______________________________________

Dokumen yang terkait

ANALISIS PENGARUH PENERAPAN PRINSIP-PRINSIP GOOD GOVERNANCE TERHADAP KINERJA PEMERINTAH DAERAH (Studi Empiris pada Pemerintah Daerah Kabupaten Jember)

37 330 20

Analisis Pengaruh Pengangguran, Kemiskinan dan Fasilitas Kesehatan terhadap Kualitas Sumber Daya Manusia di Kabupaten Jember Tahun 2004-2013

21 388 5

PENGALAMAN KELUARGA DALAM MERAWAT ANGGOTA KELUARGA DENGAN GANGGUAN JIWA (SKIZOFRENIA) Di Wilayah Puskesmas Kedung Kandang Malang Tahun 2015

28 256 11

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

GANGGUAN PICA(Studi Tentang Etiologi dan Kondisi Psikologis)

4 75 2

Analisis Pertumbuhan Antar Sektor di Wilayah Kabupaten Magetan dan Sekitarnya Tahun 1996-2005

3 59 17

Analisis tentang saksi sebagai pertimbangan hakim dalam penjatuhan putusan dan tindak pidana pembunuhan berencana (Studi kasus Perkara No. 40/Pid/B/1988/PN.SAMPANG)

8 102 57

ANALISIS YURIDIS TENTANG PENYELESAIAN SENGKETA MEREK AIR MINUM MINERAL "AQUA-versus-INDOQUALITY" (Studi Putusan Mahkamah Agung RI No. 04.PK/N/HaKI/2004)

2 65 91

DAMPAK INVESTASI ASET TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP INOVASI DENGAN LINGKUNGAN INDUSTRI SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Studi Empiris pada perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2006-2012)

12 142 22

Hubungan antara Kondisi Psikologis dengan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Kelas IX Kelompok Belajar Paket B Rukun Sentosa Kabupaten Lamongan Tahun Pelajaran 2012-2013

12 269 5