Gambar.1.1 Grafik Perkembangan Realisasi Rata - Rata Investasi 2011 - 2016

JIPI Vol. 2 No. 1, Maret 2018. 86 - 102
e-ISSN : 2598-067x

PENGARUH CURRENT RATIO, DEBT TO TOTAL ASSET, SALES
GROWTH TERHADAP RETURN ON ASSET SETELAH DIAKUISISI DAN
STRUKTUR KEPEMILIKAN SEBAGAI PEMODERASI

Nova Permata Sari (nova.nps@gmail.com)
Darmansyah (darmansyahs155@yahoo.com)
Universitas Pancasila
Yetty Murni (yettymurni@gmail.com)
Universitas Pancasila

ABSTRACT
The purpose of this research is to know whether there is influence of Current Ratio, Debt to
Total Asset, Sales Growth to Return On Asset after acquired and ownership structure as moderator.
The research sample is the target acquisition companies listed on the BEI, amounting to 9
companies. The independent variable is Current Ratio, Debt to Total Asset, Sales Growth, while the
dependent variable is ROA, the moderating variable is the ownership structure. Data collection
techniques with documentation techniques, analysis techniques with Classic Assumption Test,
Multiple Regression Equation, Test t, Test F and Coefficient of Determination. Data processing with

SPSS Software 23.Result of research prove Current Ratio partially have positive and significant
influence to ROA, Debt Total Asset have positive and not significant to ROA, Sales Growth have
negative and significant influence to ROA. The ownership structure does not moderate the influence
of Current Ratio on ROA and Sales Growth on ROA, whereas Debt to Total Asset is moderated by
Ownership Structure on target acquisition companies registered in IDX for financial report period
2011 – 2016.
Keywords : Current Ratio, Debt to Total Asset, Sales Growth, The ownership structure, ROA

ABSTRAK
Tujuan penelitian untuk mengetahui apakah ada pengaruh Current Ratio, Debt to Total Asset,
Sales Growth terhadap Return On Asset setelah diakuisisi dan struktur kepemilikan sebagai
pemoderasi. Sampel penelitian adalah perusahaan target akuisisi yang terdaftar di BEI, berjumlah 9
perusahaan. Variabel independen yaitu Current Ratio, Debt to Total Asset, Sales Growth, sedangkan
variabel dependennya yaitu ROA, variabel moderasinya yaitu struktur kepemilikan. Teknik
pengumpulan data dengan teknik dokumentasi, teknik analisis dengan Uji Asumsi Klasik,
Persamaan Regresi Berganda, Uji t, Uji F dan Koefisien Determinasi. Pengolahan data dengan
Software SPSS 23.Hasil penelitian membuktikan Current Ratio secara parsial berpengaruh positif
dan signifikan terhadap ROA, Debt Total Asset berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap
ROA, Sales Growth berpengaruh negatif dan signifikan terhadap ROA. Struktur kepemilikan tidak
memoderasi pengaruh Current Ratio terhadap ROA dan Sales Growth terhadap ROA, sedangkan

Debt to Total Asset dimoderasi oleh Struktur Kepemilikan pada perusahaan target akuisisi terdaftar
di BEI periode laporan keuangan tahun 2011 – 2016.
Keywords : Current Ratio, Debt to Total Asset, Sales Growth, Struktur Kepemilikan, ROA

1.

Pendahuluan
Perkembangan positif investasi di Indonesia selama beberapa tahun
terakhir. Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat total realisasi
investasi sepanjang tahun 2011 – 2016 mengalami peningkatan setiap tahunnya.
Dibawah ini terdapat data realisasi rata – rata investasi sepanjang tahun 2011 –
2016, yang tampak pada grafik berikut ini :

Gambar.1.1
Grafik Perkembangan Realisasi
Rata - Rata Investasi 2011 - 2016
200
153.2
136.3


150

115.78

106.3

91.45

100
50

78.3

67.83

67.6

55.25

43.83


99.13

76.75
54.08

44.85

39.03

38.7
23.05

19

0
2011

2012


2013
PMDN

2014
PMA

2015

2016

TOTAL

Data : BKPM 2016 (Diolah)

Data diatas menjelaskan bahwa total invetasi yang terdiri dari Penanaman
Modal Dalam Negeri (PMDN) dan Penanaman Modal Asing (PMA) mengalami
kenaikan setiap triwulan dari tahun 2011 – 2016. Realisasi rata – rata investasi tahun
2011 s.d 2016 terus mengalami kenaikan, baik dari segi PMDN maupun PMA. Dari
total rata-rata 67,83 triliun pada tahun 2011 naik menjadi 78,3 triliun pada tahun
2012, kembali naik lagi 106,3 triliun pada tahun 2013 dan tahun 2014 terus naik

115,78 triliun dan tahun 2015 terus meningkat mencapai 136,3 triliun rupiah sampai
tahun 2016 terus naik menjadi 153,2 triliun.Selain itu, berdasarkan Laporan Global
Investment Trends Monitor yang dirilis Badan PBB untuk Perdagangan dan
Pembangunan The United Nations Conference on Trade and Development
(UNCTAD) menempatkan Indonesia sebagai salah satu negara tujuan utama
investasi menurut petinggi perusahaan-perusahaan multinasional.
Gambar 1.2
Grafik Negara Tujuan Investasi
Amerika Serikat

47
21

India

19
15

Jepang


13
13

Meksiko

11
11

Indonesia

8

5

Prancis

5
5

Malaysia


5
4

Myamar

4

0

10

20

30

40

50


JIPI Vol. 2 No.1, Maret 2018.
- 87 -

Berdasarkan grafik diatas dijelaskan bahwa sebanyak 8% dari para pengusaha
perusahaan multinasional yang disurvei UNCTAD menjadikan Indonesia sebagai
lokasi investasi paling prospektif. Posisi Indonesia dalam negara tujuan investasi
paling atraktif naik dari peringkat 14 pada survei 2014 menjadi peringkat 9 pada
survei 2016. Indonesia bahkan unggul dibandingkan Malaysia. Amerika Serikat
menempati posisi pertama dengan respons 47% kemudian disusul China di urutan
kedua sebesar 21%, serta 19% untuk India di urutan ketiga. Semakin meningkatnya
investasi di Indonesia dan dijadikan sebagai lokasi investasi paling prospektif, maka
setiap perusahaan ditantang untuk dapat merancang strategi yang akan
digunakannya agar dapat mempertahankan eksistensinya dalam jangka
panjang.Menurut Suad dan Enny (2012 : 395) Ekspansi terbagi menjadi dua macam
yaitu ekspansi internal dan ekspansi eksternal. Ekspansi internal terjadi pada saat
divisi – divisi yang ada dalam perusahaan tumbuh secara normal melalui capital
budgeting misalnya melalui penambahan kapasitas pabrik, menambah unit
produksi dan divisi baru. Sedangkan ekspansi eksternal dapat dilakukan dengan
penggabungan usaha atau pengambilalihan usaha. Menurut Suad (1998: 648)
terdapat tiga prosedur dasar yang dapat dilakukan perusahaan untuk mengambil alih

perusahaan lain yaitu merger atau konsolidasi, akuisisi saham, dan akuisisi aset.
ROA digunakan untuk mengukur efektivitas keseluruhan dalam menghasilkan laba
melalui aktiva yang tersedia (Horne dan Wachowicz, 2005). Kecenderungan
Perkembangan Rata-Rata ROA Pada Perusahaan Target Akuisisi Periode Laporan
Keuangan Tahun 2011 – 2016.

ROA
15
11.61

10
5

4.83

4.46
1.35

0
2011


2012

2013

2014

2015

-1.17
2016

ROA

-5
-10

-11.4

-15

Sumber : Laporan Keuangan IDX 2011 – 2016 (diolah)

Rata-rata ROA pada target perusahaan yang diakuisisi pada laporan keuangan
tahun 2011 hingga 2016 mengalami fluktuasi. ROA menunjukkan pengelolaan aset
dalam menghasilkan laba yang baik. Rata-rata ROA tahun 2011 menunjukkan nilai
-11,4%. ROA yang negatif menunjukkan bahwa dari total aktiva yang
dipergunakan, perusahaan mendapatkan kerugian. ROA tahun 2012 mengalami
peningkatan sebesar 12,75% menjadi 1,35%, tahun 2013 juga mengalami
peningkatan menjadi 4,46%. Terus meningkat pada tahun 2014 menjadi 11,61%.
Peningkatan ROA secara terus menerus diindikasi karena adanya peningkatan total
aset. Sedangkan tahun 2015 mengalami penurunan menjadi 4,83%, dan pada tahun
2016 juga mengalami penurunan menjadi -1,17. Penurunan ini dikarenakan dari 9

JIPI Vol. 2 No.1, Maret 2018.
- 88 -

perusahaan target akuisisi, 2 perusahaan delisting dari BEI dan 3 perusahaan
mengalami kerugian. Current Ratio (CR) menunjukkan sejauh mana aktiva lancar
menutupi kewajiban lancar (Harahap, 2002). Debt to Total Asset (DTA) merupakan
rasio antara total hutang baik itu hutang jangka panjang maupun hutang jangka
pendek terhadap total aktiva. Debt to Total Asset (DTA) menunjukkan persentase
aktiva perusahaan yang didukung oleh pendanaan hutang (Horne dan Wachowicz,
2005). Sales Growth (SG) mempunyai pengaruh di dalam meningkatkan
profitabilitas perusahaan dan nilai perusahaan (Pagano&Schlvardi, 2003). Rata –
rata ROA, DTA, CR, dan SG pada perusahaan target akuisisi dan terdaftar di BEI
pada laporan keuangan periode tahun 2011 – 2016.
TAHUN

VARIABEL
2011
-11,4
123.80
25,60
58,01

ROA %
CR %
DTA %
SG %

2012
1,35
124.33
20,52
24,55

2013
4,46
146,29
20,17
12,30

2014
11,61
130,83
26,44
-3,61

2015
4,83
139,30
19,69
-2,94

2016
-1,17
150,70
12,67
-2,28

Sumber : Laporan Keuangan IDX 2011 – 2016 (diolah)

Sales Growth (SG) mempunyai pengaruh di dalam meningkatkan
profitabilitas perusahaan dan nilai perusahaan (Pagano&Schlvardi, 2003). Rata –
rata ROA, DTA, CR, dan SG pada perusahaan target akuisisi dan terdaftar di BEI
pada laporan keuangan periode tahun 2011 – 2016.
200
150
100
50

0
2011

2012

2013

2014

2015

CR

DTA

SG

2016

-50
ROA

Data pada Tabel 1.3 menunjukkan fenomena gap yang terjadi adalah Ratarata current ratio (CR) tahun 2013 naik dari 124,33% menjadi 146,29% sedangkan
rata-rata ROA tahun 2013 mengalami peningkatan dari 1,35% menjadi 4,46%. Hal
ini tidak relevan dengan teori bahwa current ratio (CR) berpengaruh negatif
terhadap ROA. Penelitian Azam dan Haider (2011) menunjukkan bahwa current
ratio (CR) berpengaruh positif terhadap ROA. Penelitian Fitri Linda Rahmawati
(2012) menunjukkan bahwa current ratio (CR) berpengaruh negatif terhadap
ROA.Rata-rata debt to total asset (DTA) tahun 2015 menurun dari 26,44% menjadi
19,69% sedangkan rata-rata ROA tahun 2015 juga mengalami penurunan dari
11,61% menjadi 4,83%. Hal ini tidak relevan dengan teori bahwa DTA berpengaruh
negatif terhadap ROA. Terdapat beberapa penelitian yang berkaitan dengan
JIPI Vol. 2 No.1, Maret 2018.
- 89 -

pengukuran pengaruh Debt to Total Asset (DTA) terhadap ROA. Hasil penelitian
Anisa Nursatyani dkk (2014). Debt to Total Asset (DTA) berpengaruh negatif
terhadap ROA. Sedangkan hasil penelitian Atiqotul Maula Farihah (2015) Debt to
Total Asset (DTA) berpengaruh signifikan terhadap ROA.Rata-rata Sales Growth
(SG) tahun 2012 turun dari 58,01% menjadi 24,55% sedangkan rata-rata ROA
tahun 2012 mengalami peningkatan dari -11,4% menjadi 1,35%. Hal ini tidak
relevan dengan teori bahwa sales growth (SG) berpengaruh positif terhadap ROA.
Penelitian I Dewa Ketut (2015) menunjukkan bahwa sales growth (SG)
berpengaruh positif terhadap ROA. Penelitian Verawati Hansen dan Juniarti (2014)
menunjukkan bahwa SG berpengaruh negatif terhadap ROA.
2.

Telaah Teori dan Pengembangan Hipotesis
Grand theory teori keagenan menurut Jensen dan Meckling (1976). untuk
menjelaskan motif dilakukannya akuisisi. Manajer memiliki kebebasan sesuai
dengan kebijaksanaannya pada perusahaan publik, yang mereka dapat
menggunakannya untuk kepentingannya sendiri. Menurut Mueller (1969)
Terjadinya akuisisi diakibatkan para manajer puncak menginginkan bertambahnya
pengaruh, kekuasaan, pristise dan status. Menurut Hettihewa (2003). Hubungan
antara ROA dijelaskan oleh teori agency melalui bonus plan hypothesis, yang mana
menyatakan bahwa manajer dengan rencana bonus akan berusaha untuk
meningkatkan profitabilitas perusahaan, karena profitabilitas yang semakin tinggi
akan meningkatkan bonus yang diterimanya. Likuiditas menurut Riyanto (1995)
dalam Nugroho (2011) adalah berhubungan dengan masalah kemampuan suatu
perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansialnya yang segera harus dipenuhi.
Menurut Myers dan Brealy (1991).Trade-off theory yaitu perusahaan akan
berhutang sampai pada tingkat hutang tertentu, dimana penghematan pajak dari
tambahan hutang sama dengan biaya kesulitan keuangan. Akuisisi menurut
Brealey, Myers, & Marcus, (1999) adalah pengambilalihan (takeover) sebuah
perusahaan dengan membeli saham atau aset perusahaan tersebut, namun
perusahaan yang dibeli tetap ada. Menurut Mulyadi (2007) kinerja keuangan adalah
penentuan secara periodik efektifitas operasional suatu organisasi dan karyawan
berdasarkan sasaran, standar dan kriteria yang ditetapkan sebelumnya.Menurut
Permanasari (2010), kepemilikan manajerial adalah proporsi pemegang saham dari
pihak manajemen yang secara aktif ikut dalam pengambilan keputusan perusahaan
(direktur dan komisaris).Menurut Undang-Undang No. 25 Tahun 2007 pasal 1 ayat
ke 6 tentang Penanaman Modal, penanam modal asing diartikan sebagai
perseorangan warga negara asing, badan usaha asing, dan pemerintah asing yang
melakukan penanaman modal di wilayah negara Republik Indonesia.
Menurut Permanasari (2010), kepemilikan institusional adalah kepemilikan
saham perusahaan yang dimiliki oleh institusi atau lembaga yang didirikan di
Indonesia seperti perusahaan asuransi, bank, perusahaan investasi dan kepemilikan
institusi lain.Menurut Rosma (2007) kepemilikan publik menunjukkan besarnya
Private information yang harus dibagikan manajer kepada publik. Menurut Yonedi
& Sari(2009).Kepemilikan Pemerintah adalah persentase kepemilikan saham yang
dimiliki oleh pemerintah sebagai agen monitoring eksternal disebabkan oleh
besarnya investasinya pada pasar modal. Menurut Arifin (2003), yang dinamakan
kepemilikan keluarga adalah semua
individu
dan perusahaan
yang
kepemilikannya tercatat (kepemilikan >5% wajib dicatat), yang bukan perusahaan

JIPI Vol. 2 No.1, Maret 2018.
- 90 -

publik, negara, institusi keuangan, dan publik (individu yang kepemilikannya tidak
wajib dicatat). Penelitian Mudambi (1995) menunjukkan bahwa kepemilikan
saham oleh manajer mempengaruhi kinerja perusahaan, bahkan penelitian ini
berhasil membuktikan arah hubungannya yaitu tidak selalu sama (non-monotic).
Pengaruh Current Ratio (CR) Terhadap ROA
Penelitian Azam dan Haider (2011) menunjukkan bahwa CR berpengaruh
positif terhadap ROA. Begitu juga dengan penelitian Claudia Yuke Kartika Sefiani
(2015) menunjukkan bahwa current ratio berpengaruh signifikan terhadap ROA.
Berdasarkan uraian diatas, dapat ditarik hipotesis current ratio berpengaruh positif
dan signifikan terhadap ROA pada perusahaan yang diakuisisi.
H1: Current Ratio berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROA pada
perusahaan yang diakuisisi
Pengaruh Debt to Total Asset (DTA) Terhadap ROA
Penelitian Atiqotul Maula Farihah (2015) menunjukkan bahwa debt to total
asset (DTA) berpengaruh signifikan terhadap ROA maka dapat ditarik hipotesis
Debt to Total Asset (DTA) mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap
ROA pada perusahaan yang diakuisisi.
H2: Debt to total asset (DTA) berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROA
pada perusahaan yang diakuisisi
Pengaruh Sales Growth (SG) terhadap ROA
Hasil Penelitian dari A.A. Wela Yulia Putra, Ida Bagus Badjra (2015)
mengatakan bahwa Sales Growth berpengaruh negatif terhadap ROA. Selain itu,
penelitian I Dewa Ketut Alit Dramawan (2015) menunjukkan bahwa Sales Growth
berpengaruh signifikan terhadap ROA. Berdasarkan hal tersebut dapat ditarik
hipotesis bahwa sales growth mempunyai pengaruh negatif dan signifika terhadap
ROA pada perusahaan yang diakuisisi.
H3: Sales Growth berpengaruh negatif dan signifikan terhadap ROA pada
perusahaan yang diakuisisi
Pengaruh Moderasi Struktur Kepemilikan pada Current Ratio (CR)
terhadap ROA
Penelitian Ulfiyati dkk (2017) kepemilikan asing lebih baik dalam
menghasilkan tingkat pengembalian investasi dari total sumber daya dan aktiva
yang digunakan dibandingkan dengan perusahaan pertambangan dengan struktur
kepemilikan domestik. Berdasarkan argumen di atas dirumuskan hipotesis bahwa
current ratio mempunyai pengaruh terhadap ROA pada perusahaan yang diakuisisi
ketika dimoderasi oleh struktur kepemilikan.
H4: Current ratio berpengaruh terhadap ROA pada perusahaan yang
diakuisisi ketika dimoderasi oleh struktur kepemilikan
Pengaruh Moderasi Struktur Kepemilikan pada Debt to Total Asset (DTA)
terhadap ROA
Penelitian Atiqotul Maula Farihah (2015) menunjukkan bahwa debt to total
asset ratio berpengaruh positif terhadap ROA. Utang merupakan mekanisme
penting untuk mengontrol tindakan manajer dan mengurangi masalah keagenan

JIPI Vol. 2 No.1, Maret 2018.
- 91 -

dalam perusahaan. Perusahaan yang menggunakan utang dalam pendanaanya dan
tidak mampu melunasi kembali utang tersebut akan terancam likuiditasnya
sehingga pada akhirnya akan mengancam posisi manajer. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa Struktur kepemilikan dapat memperkuat pengaruh debt to total
asset ratio terhadap profitabilitas.
H5: Debt to total asset (DTA) berpengaruh terhadap ROA pada perusahaan
yang diakuisisi ketika dimoderasi oleh struktur kepemilikan
Pengaruh Moderasi Struktur Kepemilikan pada Sales Growth (SG) terhadap
ROA
Hasil penelitian Verawati Hansen dan Juniarti (2014) pertumbuhan penjualan
berengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas. Agar perusahaan dapat
meningkatkan profitabilitas diperlukan struktur kepemilikan yang baik.
Kemungkinan suatu perusahaan berada pada posisi tekanan keuangan banyak
dipengaruhi oleh struktur kepemilikan perusahaan tersebut. Struktur kepemilikan
tersebut menjelaskan komitmen dari pemiliknya untuk menyelamatkan perusahaan
(Wardhani, 2005). Menurut Wahyudi dan Pawesti (2006) struktur kepemilikan oleh
beberapa peneliti dipercaya mampu mempengaruhi jalannya perusahaan yang pada
akhirnya berpengaruh pada kinerja perusahaan dalam mencapai tujuan perusahaan.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa Struktur kepemilikan dapat memperkuat
pengaruh pertumbuhan penjualan (sales growth) terhadap profitabilitas.
H6: Sales Growth berpengaruh terhadap ROA pada perusahaan yang
diakuisisi ketika dimoderasi oleh struktur kepemilikan

3.

Metode Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan target yang
melakukan aktivitas akusisi pada tahun 2011 – 2015. Populasi adalah keseluruhan
jumlah anggota dari suatu himpunan yang ingin diketahui karakteristiknya
berdasarkan inferensi atau generalisasi (Supardi,2007). Populasi adalah
keseluruhan dari karakteristik atau unit hal ukur yang menjadi objek penelitian
(Riduwan,2002). Pada penelitian ini populasi yang melakukan aktivitas akuisisi
periode tahun 2011 – 2015 sebanyak 209 perusahaan. Sampel adalah sebagian dari
jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Sugiyono, 2012). Objek
penelitian ini adalah perusahaan yang melakukan akuisisi. Penelitian ini
dilaksanakan di Bursa Efek Indonesia melalui website resmi BEI dan Indonesian
Capital Market Directory (ICMD) tahun 2011-2016 dengan waktu penelitian yang
dilakukan pada bulan Oktober 2017 untuk mengumpulkan data dan menyusun
laporan penelitian. Menurut karakteristiknya penelitian ini merupakan penelitian
kuantitatif, digunakan untuk meneliti populasi atau sampel tertentu, yaitu
perusahaan target akuisisi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2011-2015.
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder.Data rasio
keuangan diperoleh dari Indonesian Capital Market Directory (ICMD) dan Bursa
Efek Indonesia (BEI) untuk tahun 2011 – 2016 yang dilakukan dengan mengambil
data laporan keuangan.
Hasil seleksi sampel berdasarkan kriteria yang telah dijelaskan dapat dilihat
pada tabel berikut :

JIPI Vol. 2 No.1, Maret 2018.
- 92 -

Tabel 3.1. Hasil Seleksi Sampel
Kriteria Sampel
Populasi : Perusahaan yang melakukan aktivitas akuisisi 20112015
Perusahaan target akuisisi yang tidak terdaftar terdaftar di
Bursa Efek Indonesia dan melakukan akuisisi antara tahun
2010 sampai dengan tahun 2015
Akuisisi industri sektor keuangan periode 2011 - 2015
Jumlah sampel terseleksi

Jumlah
209
(186)
(14)
9

Sumber : Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) 2016

Berdasarkan kriteria sampel yang telah ditetapkan di atas diperoleh
sampel sebanyak 9 (sembilan) perusahaan melakukan akuisisi mulai tahun
2011 sampai dengan tahun 2015 yang disajikan pada tabel berikut:
Tabel 3.2. Perusahaan target akuisisi yang terdaftar di BEI tahun 2011 – 2015
No

1

2
4
5
6
7

8

Nama
Perusahaan
Pengakuisisi
Cargill Foods
Indonesia
PT Elang
Mahkota
Teknologi Tbk
PT. Wahana Inti
Nusantara
Vallar
Investment UK
Limited
Energy Collier
Pte. Ltd.
PT Indika
Energy
Infrastructure
Galant Venture
Ltd

PT Rajawali
9 Capital
International

Nama Perusahaan
Target

kode

Persentase
kepemilikan
akuisisi

Tanggal
Akuisisi

PT Sorini Agro
Asia Corporindo
Tbk

SOBI

85,01%

02 Maret
2011

PT Indosiar Karya
Media Tbk

IDKM

27,24%

28 Juni
2011

PT. Smartfren
Telecom

FREN

24,05%

19 Juli
20100

PT. Berau Coal
Energy Tbk

BRAU 75%

20 Juli
2011

PT Resources Alam
Indonesia Tbk

KKGI

31,37%

18 Agustus
2011

PT Mitrabahtera
Segara Sejati Tbk

MBSS

51%

16 Januari
2012

PT Indomobil
Sukses
Internasional Tbk

IMAS

52,35

13 Juni
2013

PT BW Plantation
Tbk

BWPT 51%

27 Januari
2015

Sumber : Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) 2015

Pengujian yang dilakukan ada Uji Asumsi Klasik, Uji Normalitas, Uji
Multikolonieritas, Uji Heteroskedastisitas, Uji Autokorelasi, Uji Hipotesis. Metode
analisis yang digunakan untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini adalah

JIPI Vol. 2 No.1, Maret 2018.
- 93 -

analisis regresi data panel. Data panel merupakan gabungan data cross section dan
data time services
Y1 = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e
Y2 = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + b5X1X4 +b6X2X4 + b7X3X4 + e
Keterangan :
Y = ROA
X1X4= Interaksi antara Current Asset dengan Struktur
Kepemilikan
a = Konstanta

X2X4= Interaksi antara Debt to Total Asset dengan Struktur
Kepemilikan

X1 = Current Ratio

X3X4= Interaksi antara Sales Growth dengan Struktur
Kepemilikan

X2 = Debt to Total Asset

e = Kesalahan Residual

X3 = Sales Growth

X4 = Struktur Kepemilikan

Pengujian Hipotesis terdapat Uji Determinasi, Pengujian Model (Uji F), Pengujian
Parsial (t), Uji Interaksi (Variabel Moderasi).

4.

Hasil Penelitian dan Pembahasan
Analisis penelitian terdapat jumlah sampel penelitian sebanyak 9 perusahaan
dan jumlah data sebanyak 185 data sebagaimana terlihat dalam table berikut :
Tabel 4.1. Jumlah Populasi dan Sampel Perusahaan yang terdaftar di BEI
Populasi : Perusahaan yang melakukan aktivitas akuisisi
2011-2015

209

Perusahaan target akuisisi yang tidak terdaftar di BEI dan
melakukan akuisisi antara tahun 2010 sampai dengan tahun
2015

(186)

Akuisisi industri sektor keuangan periode 2011 – 2015
Jumlah Perusahaan Terseleksi
Jumlah penelitian periode 2011 – 2016 (6 tahun x 9)
Data tidak tersedia
Data tersedia
Total Variabel Penelitian ( 37 x 5 variabel)

(14)
9
54
(17)
37
185

JIPI Vol. 2 No.1, Maret 2018.
- 94 -

Perusahaan – perusahaan yang memenuhi kriteria sampel adalah sebagai berikut :
Tabel 4.2. Sampel Perusahaan
No

KODE

NAMA PERUSAHAAN

1

SOBI

PT Sorini Agro Asia Corporindo Tbk

2

IDKM

PT Indosiar Karya Media Tbk

3

FREN

Smartfren Telecom Tbk

4

BRAU

PT. Berau Coal Energy Tbk

5

KKGI

PT Resources Alam Indonesia Tbk

6

MBSS

PT Mitrabahtera Segara Sejati Tbk

7

IMAS

PT Indomobil Sukses Internasional Tbk

8

BWPT

PT BW Plantation Tbk

9

ACST

PT Acset Indonusa Tbk

Sumber : Hasil olah data sekunder

Dari hasil pengolahan data penelitian diperoleh gambaran seperti dalam tabel
berikut :
Tabel 4.3. Statistik Deskriptif
Variabel
ROA (Y)
CR (X1)
DTA (X2)
SG (X3)
STRUKTUR
KEPEMILIKAN
(Z)

Jumlah
Minimum Maksimum
Data
37
-73
66
37
21
405
37
-11
81
37
-74
153
37
24
85

Mean
2,14
136,30
20,66
12,60
0,62

Standar
Deviasi
19,21
82,50
28,12
47,71
0,50

Sumber : Hasil olah output SPSS (2017)

Tabel 4.3 menunjukkan nilai statistik deskriptif dari masing – masing variabel
diambil dari laporan keuangan perusahaan target akuisisi periode 2011 -2016.
Variabel ROA mempunyai nilai mean 2,14 dan standar deviasi sebesar 19,21. Nilai
minimal ROA sebesar -73% (PT. SmartFren Telecom) dan nilai maksimumnya
66% (PT Resources Alam Indonesia Tbk).Variabel current ratio (CR) mempunyai
nilai mean 136,30 dan standar deviasi sebesar 82,50. yang artinya bahwa nilai mean
lebih besar dari standar deviasi, sehingga mengindikasikan bahwa hasil yang cukup
baik. Nilai minimum current ratio (CR) sebesar 21% (PT. Smartfren Telecom) dan
nilai maksimum sebesar 405% (PT Resources Alam Indonesia Tbk)Variabel Debt
to Total Asset (DTA) mempunyai nilai mean 20,66 dan standar deviasi sebesar
28,12. hal ini berarti bahwa nilai mean lebih kecil dari standar deviasi, sehingga
mengindikasikan bahwa hasil yang kurang baik. Sebab standar deviasi merupakan
pencerminan penyimpangan yang sangat tinggi, sehingga penyebaran data
menunjukkan hasil yang tidak normal dan menyebabkan bias. Nilai minimal DTA

JIPI Vol. 2 No.1, Maret 2018.
- 95 -

sebesar -11% (PT Mitrabahtera Segara Sejati Tbk) dan nilai maksimum sebesar
81% (PT Smartfren Telecom).Variabel Sales Growth (SG) mempunyai nilai mean
12,60 dan standar deviasi sebesar 47,71. hal ini berarti bahwa nilai mean lebih kecil
dari standar deviasi, sehingga mengindikasikan bahwa hasil yang kurang baik.
Sebab standar deviasi merupakan pencerminan penyimpangan yang sangat tinggi,
sehingga penyebaran data menunjukkan hasil yang tidak normal dan menyebabkan
bias. Nilai minimal sebesar -74% (PT Indosiar Karya Media Tbk) dan nilai
maksimum sebesar 153% (PT Smartfren Telecom).Variabel Struktur Kepemilikan
mempunyai nilai mean 0,62 dan standar deviasi sebesar 0,50. yang artinya bahwa
nilai mean lebih besar dari standar deviasi, sehingga mengindikasikan bahwa hasil
yang cukup baik. Hal tersebut dikarenakan standar deviasi adalah pencerminan
penyimpangan yang sangat tinggi, sehingga penyebarab data menunjukkan hasil
yang normal dan tidak menyebabkan bias. Nilai minimum 24% (PT Smartfren
Telecom) dan nilai maksimum sebesar 85% (PT Sorini Agro Asia Corporindo Tbk).
Hasil Uji Normalitas
Berikut disajikan dengan menggunakan QQ-Plot. QQ-Plot merupakan uji
kenormalan dengan menggunakan grafik.
Gambar 4.1. Hasil Uji Normalitas

Berdasarkan output gambar P – Plot terlihat titik – titik mengikuti dan
mendekati garis diagonalnya sehingga dapat disimpulkan bahwa penelitian ini
berdistribusi normal
Hasil Uji Multikolinearitas
Uji Multikolinearitas adalah untuk mengetahui apakah variabel – variabel
yang dioperasikan mempunyai lebih dari satu hubungan linear (pengaruh). Berikut
disajikan table hasil uji multikolinearitas.
Tabel 4.4. Uji Multikolonieritas

X1 (Current Ratio)
X2 (Debt to Total Asset)
X3 (Sales Growth )

Collinearity Statistics
Tolerance
.947
.972
.949

VIF
1.056
1.029
1.054

a. Dependent Variabel : Return On Asset
Sumber : Hasil Olah Output SPSS (2017)

JIPI Vol. 2 No.1, Maret 2018.
- 96 -

Berdasarkan output di atas dapat diketahui bahwa nilai VIF kurang dari 10
dan nilai tolerance lebih dari 0,1 untuk ketiga variabel maka dapat disimpulkan
bahwa tidak ada multikolinearitas dalam model regresi yang digunakan.
Hasil Uji Heterokedastisitas
Gambar 4.2. Hasil Uji Heterokedastisitas
Scatterplot
Dependent Variabel : ROA

Gambar 4.2 merupakan hasil pengujian heteroskedastisitas menunjukkan
bahwa data bebas dari heteroskedastisitas. Hal ini terlihat suatu pola data masih
menyebar secara acak, dan dapat disimpulkan bahwa data bebas dari masalah
heteroskedastisitas.
Hasil Uji Autokorelasi
Berikut disajikan table hasil uji autokorelasi.
Tabel 4.5. Uji Autokorelasi
Model

Durbin - Watson
2,245

a. Predictors : (Constant), Current Ratio, Debt to Total Asset, Sales Growth
b. Dependent Variable :Retun On Asset
Sumber : Hasil Olah Data SPSS (2017)

Berdasarkan tabel 4.5 Nilai Durbin Watson dapat dilihat pada output
Regression pada tabel Model Summary. Dapat diketahui bahwa nilai Durbin
Watson sebesar 2,245. Sedangkan dari table Durbin Watson dengan signifikasin
0,05 dan jumlah data 37 serta k = 3 diperoleh nilai dl sebesar 1,307 dan du sebesar
1,655. Dengan ini maka didapat 4-du = 2,345. Karena nilai 2,245 berada diantara
du dan 4-du (du < dw < 4 – du), maka Ho diterima. Jadi dapat disimpulkan bahwa
tidak terjadi autokorelasi pada model regresi.
Berdasarkan tabel di atas diperoleh persamaan regresi linier berganda sebagai
berikut:
Y = -12,793 + 0,108 X1 + 0,112 X2 – 0,169 X3 + 0,058 X1.X4 – 1,308 X2.X4 –
0,114 X3.X4 + e

JIPI Vol. 2 No.1, Maret 2018.
- 97 -

Uji Analisis Koefisien Determinasi
Tabel 4.7. Hasil Analisis Koefisien Determinasi dan Korelasi
Model

R

R Square

1

.769a

.592

Adjusted R
Square
.417

Std. Error of
the Estimate
.43319

a. Predictors : (Constant) CR, DTA, SG
b. Dependent Variabel : Return On Asset
Sumber : Hasil Olah Data SPSS (2017)

Dari hasil pengolahan analisis koefisien determinasi dan korelasi diatas dapat
disimpulkan bahwa:
1. Nilai koefisien korelasi ganda (R) menunjukkan seberapa erat hubungan
antara variabel bebas yang terdiri dari CR, DTA, SG variabel terikat yaitu
ROA, besarnya nilai koefisien korelasi adalah 0.769 artinya pengaruh
variabel CR, DTA, SG adalah 76,9%.
2. Nilai koefisien determinasi berganda atau Adjusted R Square digunakan
untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan
variasi variabel terikat. Hasil dari perhitungan SPSS diperoleh nilai Adjusted
R Square = 0.417 yang berarti 41,7%. Nilai tersebut berarti seluruh variabel
bebas secara simultan mempengaruhi variabel ROA sebesar 41,7%, sisanya
sebesar 58,3% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain.
Uji Hipotesis
- Uji F (Uji Kelayakan Model)
Tabel 4.8. Uji Pengaruh Simultan (Uji F)
Model
1

Regressio
n
Residual
Total

Sum of
Squares

Mean
Square

df

9892.411

7

1413.202

3396.039
13288.45
1

29

117.105

F
12.068

Sig.
.000b

36

a. Dependent Variable: ROA_Y
b. Predictors: (Constant), CR, DTA, SG, STRUKTUR KEPEMILIKAN

Berdasarkan Tabel 4.8, diketahui nilai F hitung adalah 12,068 sementara nilai
F tabel adalah 2,892 (F tabel tersaji dalam lampiran). Karena nilai F hitung 12,068
> F tabel 2,892 dengan signifikansi 0,000 lebih kecil dari 0,05 maka pengaruh
simultan current ratio, debt to total asset, sales growth terhadap ROA dan struktur
kepemilikan sebagai moderasi menunjukkan angka signifikan.
- Uji t (Hasil Pengujian Hipotesis)
Tabel 4.9 dan tabel 4.10 menyajikan nilai koefisien regresi, serta nilai
statistik t untuk pengujian pengaruh secara parsial

JIPI Vol. 2 No.1, Maret 2018.
- 98 -

Tabel 4.9. Koefisien Regresi Variabel Dependen

Y

Koefisien

Sign
< 0,05

CR

ROA

0.108

0,003

3,164

DTA

ROA

0,112

0,291

1,073

SG

ROA

-0,169

0,007

-2,902

X

t hitung

t
tabel
±
2,032
±
2,032
±
2,032

Keterangan
Sig. (< 0,05)
Sig. (t hitung > t
tabel)
Positif dan Signifikan
Positif dan tidak
signifikan
Negatif dan signifikan

Sumber : Hasil Olah Data SPSS (2017)

Tabel 4.10. Koefisien Regresi Variabel Moderasi
Variabel Moderasi
Struktur Kepemilikan memoderasi pengaruh CR dengan
ROA
Struktur Kepemilikan memoderasi pengaruh DTA
dengan ROA
Struktur KePemilikan memoderasi pengaruh SG dengan
ROA

Sign
< 0,05
0,417
0,000
0,401

Keterangan
Sig. (< 0,05)
Tidak
Signifikan
Signifikan
Tidak
Signifikan

Sumber : Hasil Olah Data SPSS (2017)

Pembahasan Hasil Penelitian
CR berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROA (H1)
Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa CR berpengaruh positif dan
signifikan pada ROA. Hal ini berarti bahwa apabila CR mengalami kenaikan maka
akan menaikkan ROA., sebaliknya apabila CR mengalami penurunan maka akan
menurunkan ROA. Hasil ini konsisten dengan penelitian Claudia Yuke Kartika
Sefiani (2015) yang menemukan bahwa CR pada perusahaan Food and Beverages
(2008 – 2014) berpengaruh terhadap ROA dan signifikansi 0,01 (sig < 0,05).
Menurut Claudia Yuke Kartika hasil penelitian ini bermakna bahwa Current Ratio
(CR) menjadi unsur penting dan berpengaruh terhadap pengelolaan masalah
profitabilitas perusahaan.
DTA berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROA (H2)
Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa DTA berpengaruh positif dan
tidak signifikan pada ROA. Hal ini menunjukkan secara parsial berpengaruh positif
namun tidak signifikan artinya DTA tidak berpengaruh terhadap ROA. Dapat
disimpulkan bahwa dengan banyak atau sedikitnya proporsi hutang yang digunakan
oleh perusahaan tidak mempengaruhi ROA perusahaan yang diakuisisi. Hasil ini
konsisten dengan hasil penelitian Helmia Mabchut Nahdi, Jaryono, Najmudin
(2012) yang menemukan bahwa DTA tidak berpengaruh terhadap ROA dengan
tingkat signifikansi sebesar 0,623 (> 0,05).

JIPI Vol. 2 No.1, Maret 2018.
- 99 -

SG berpengaruh negatif dan signifikan terhadap ROA (H3)
Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa SG berpengaruh negatif dan
signifikan pada ROA. Hal ini menunjukkan secara parsial berpengaruh negatif
namun signifikan artinya SG berpengaruh terhadap ROA. Hal ini berarti bahwa
apabila SG mengalami kenaikan maka akan menurunkan ROA, sebaliknya apabila
SG mengalami penurunan maka akan manaikkan ROA. Hasil penelitian ini
konsisten dengan penelitian A.A. Wela Yulia Putra, Ida Bagus Badjra (2015)
mengatakan bahwa Sales Growth pada sektor perdagangan, jasa, dan investasi dari
tahun 2009-2011 berpengaruh negatif terhadap ROA.
CR tidak berpengaruh terhadap ROA ketika dimoderasi Struktur
Kepemilikan (H4)
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tata kelola Struktur Kepemilikan
tidak memoderasi pengaruh CR terhadap ROA. Hal ini bisa disebabkan karena
peran dari struktur pemilik perusahaan belum terlalu kuat untuk memaksimalkan
tindakan – tindakan dalam mencapai kinerja keuangan yang baik. Interaksi antara
CR dan struktur kepemilikan menunjukkan tingkat sigifikansi sebesar 0,417 yakni
> 0,05.
DTA tidak berpengaruh terhadap ROA ketika dimoderasi Struktur
Kepemilikan (H5)
Interaksi antara SG dan struktur kepemilikan menunjukkan tingkat sigifikansi
sebesar 0,000 yakni > 0,05 yang berarti bahwa struktur kepemilikan memoderasi
pengaruh DTA terhadap ROA. Hasil penelitian ini dapat menjadi informasi bagi
calon perusahaan pengakuisisi apabila tata kelola struktur kepemilikan yang baik
maka menunjukkan pengaruh DTA terhadap ROA yang semakin baik juga. Hasil
ini mendukung hipotesis yang menyatakan bahwa tata kelola struktur kepemilikan
yang baik mampu memoderasi pengaruh DTA terhadap ROA.
SG tidak berpengaruh terhadap ROA ketika dimoderasi Struktur
Kepemilikan (H6)
Interaksi antara SG dan struktur kepemilikan menunjukkan tingkat
signifikansi sebesar 0,401 yakni > 0,05 yang berarti struktur kepemilikan tidak
memoderasi pengaruh SG terhadap ROA. Hasil penelitian ini menunjukkan peran
dari struktur kepemilikan belum kuat untuk mempengaruhi SG terhadap ROA. Hal
ini terjadi karena struktur kepemilikan target akuisisi tidak memiliki inovasi yang
baik sehingga struktur kepemilikan belum dapat mengindikasi pengaruh
peningkatan penjualan terhadap ROA.

5.

Simpulan, Keterbatasan, dan Implikasi Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh melalui pengujian statistik serta
pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan
Variabel CR berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROA. Hal ini berarti
bahwa apabila CR mengalami kenaikan maka akan menaikkan ROA., sebaliknya
apabila CR mengalami penurunan maka akan menurunkan ROA. Hasil penelitian
ini mendukung hipotesis. Variabel DTA berpengaruh positif dan tidak signifikan
terhadap ROA.Hal ini menunjukkan secara parsial berpengaruh positif namun tidak

JIPI Vol. 2 No.1, Maret 2018.
- 100 -

signifikan artinya DTA tidak berpengaruh terhadap ROA. Dapat disimpulkan
bahwa dengan banyak atau sedikitnya proporsi hutang yang digunakan oleh
perusahaan tidak mempengaruhi ROA perusahaan yang diakuisisi. Hasil penelitian
ini tidak mendukung hipotesis.Varaiabel SG mengalami kenaikan maka akan
menurunkan ROA, sebaliknya apabila SG mengalami penurunan maka akan
manaikkan ROA. Hal ini menunjukkan bahwa SG bukan merupakan faktor utama
yang mempengaruhi ROA, karena SG disertai peningkatan biaya dan penambahan
aktiva yang lebih besar sehingga peningkatan profitabilitas yang diharapkan tidak
tercapai. Hasil penelitian ini mendukung hipotesis.Variabel interaksi CR dan
Struktur Kepemilikan tidak berpengaruh terhadap ROA. Hal ini dapat diartikan
bahwa struktur kepemilikan mampu tidak memoderasi pengaruh CR terhadap
ROA. Hasil penelitian ini berhasil mendukung hipotesis.Variabel interaksi DTA
dan Struktur Kepemilikan berpengaruh terhadap ROA. Hal ini dapat diartikan
bahwa struktur kepemilikan tmemoderasi pengaruh DTA terhadap ROA. Hasil
penelitian ini tidak mendukung hipotesis.Variabel interaksi SG dan Struktur
Kepemilikan tidak berpengaruh terhadap ROA. Hal ini dapat diartikan bahwa
struktur kepemilikan mampu tidak memoderasi pengaruh SG terhadap ROA. Hasil
penelitian ini berhasil mendukung hipotesis.
Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan antara lain : Periode penelitian
yang digunakan dalam penelitian ini yaitu enam tahun dianggap terlalu singkat.
Penelitian ini hanya menggunakan sampel perusahaan non lembaga keuangan yang
diakuisisi dan terdaftar di BEI sehingga masih kurang menggambarkan kondisi
perusahaan di Bursa Efek Indonesia secara keseluruhan. Kinerja keuangan pada
penelitian ini hanya dibatasi pada tingkat profitabilitas yang diproksikan pada ROA.
Sampel yang digunakan terbatas dan tidak banyak sehingga kurang dapat menjawab
hipotesis penelitian. Untuk saran penelitian Menggunakan periode penelitian lebih
dari enam tahun dengan waktu penelitian yang berbeda dengan penelitian
ini.Penelitian selanjutnya sebaiknya juga memasukkan akuisisi yang dilakukan
perusahaan keuangan sehingga dapat memberikan gambaran secara menyeluruh
dari populasi perusahaan di Bursa Efek Indonesia. Penelitian selanjutnya dapat
mempertimbangkan menggunakan proksi yang berbeda seperti ROE (Return on
Equity), ROS (Return on Sales), EPS (Eraning Per Share). Sebaiknya penelitian
selanjutnya memasukkan sampel perusahaan target memperpanjang periode
penelitian untuk mendapatkan sampel yang lebih banyak.

Daftar Rujukan
A.A Wela, Yulia Putra, Ida Bagus Badjra. (2015). Pengaruh Leverage,
Pertumbuhan Penjualan dan Ukuran Perusahaan terhadap Profitabilitas
pada Perusahaan Industri Makanan dan Minuman yang terdaftar di BEI. EJurnal Manajemen Unud, Vol.4 No.7, 2015: 2052-2067.
Brealy, R. and Myers. (1991). Priciples of Coorporate Finance, McGrawhill, Inc
Payamta, Setiawan, D, (2004). Analisis Pengaruh Merger dan Akuisisi Terhadap
Kinerja Perusahaan Publik di Indonesia. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia,
Vol.7 265 – 282
Dramawan, I Dewa Ketut Alit. (2015). Pengaruh Risiko keuangan dan
pertumbuhan penjualan terhadap Profitabilitas Perusahaan dan Nilai

JIPI Vol. 2 No.1, Maret 2018.
- 101 -

Perusahaan pada Perusahaan Property di Bursa Efek Indonesia. Tesis.
Universitas Udayana Denpasar.
Elfianto Nugroho, (2011). Analisis Pengaruh Likuiditas, Pertumbuhan Penjualan,
Perputaran Modal Kerja, Ukuran Perusahaan dan Leverage Terhadap
Profitabilitas Perusahaan. Skripsi. Universitas Diponegoro, Semarang.
Fama, Eugene F and Jensen, M.C. (1983). Agency Problems and Residual Claims.
Journal of Law & Economics, Vol. XXVI. Avalaible from:
http://papers.ssrn.com
Riyanto. B. (1995). Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan, Edisi Keempat,
Yayasan Penerbit Gajah Mada, Yogyakarta.
Horne, James C. Van dan John M. Wachowicz JR, (2005). Prinsip-Prinsip
Manajemen Keuangan, Salemba Empat, Jakarta
Hansen, Verawati dan Juniarti. (2014). Pengaruh Family Control, Size, Sales
Growth, Dan Leverage Terhadap Profitabilitas Dan Nilai Perusahaan Pada
Sektor Perdagangan, Jasa, Dan Investasi. Jurnal Bussines Accounting
Review Edisi 2014 hal.121-130, Universitas Kristen Petra, Surabaya.
Mueller, D, (1969). A theory of conglomerate mergers. The Quarterly Journal of
Economics, 83: p. 643–659.
Pagano dan Schivardi F. (2013). Firm Size Distribution and Growth. Scandinavian
Journal of Economics, 105(2), 255-274.
Peraturan pemerintah RI nomor 28 Tahun 1999 Tentang Merger, Konsolidasi dan
Akuisisi Bank
Peraturan pemerintah RI Nomor 57 Tahun 2010 Tentang Penggabungan Atau
Peleburan Badan Usaha dan Pengambilalihan Saham Perusahaan yang
Dapat Mengakibatkan Terjadinya Praktik Monopoli dan Persaingan Usaha
Tidak Sehat.Jakarta
Sinaga, D. (2014). Analysis of Effect of Plant Towards the Societal Welfare: A
Case in PT. PIR Hutani Lestari. International Journal of Academic Research
in Business and Social Sciences, 4(11), 124-137.

JIPI Vol. 2 No.1, Maret 2018.
- 102 -

Dokumen yang terkait

A DISCOURSE ANALYSIS ON “SPA: REGAIN BALANCE OF YOUR INNER AND OUTER BEAUTY” IN THE JAKARTA POST ON 4 MARCH 2011

9 161 13

Pengaruh kualitas aktiva produktif dan non performing financing terhadap return on asset perbankan syariah (Studi Pada 3 Bank Umum Syariah Tahun 2011 – 2014)

6 101 0

Perancangan Dan Realisasi Sistem Modulasi Dan Demodulasi 8-QAM

11 73 68

SOAL LATIHAN UTS IPA KELAS 1 SEMESTER 1 GANJIL 2016 KUMPULANSOALULANGAN

5 199 1

SOAL UCUN 2016 6 BInggris 2A

3 93 6

BAB IV HASIL PENELITIAN - Pengaruh Dosis Ragi Terhadap Kualitas Fisik Tempe Berbahan Dasar Biji Cempedak (Arthocarpus champeden) Melalui Uji Organoleptik - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 2 20

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Uji Kualitas Mikrobiologi Minuman Olahan Berdasarkan Metode Nilai MPN Coliform di Lingkungan Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) Kelurahan Pahandut Palangka Raya - Digital Library IAIN Palangka Raya

1 2 12

The effect of personal vocabulary notes on vocabulary knowledge at the seventh grade students of SMP Muhammadiyah Palangka Raya - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 0 20

BAB IV HASIL PENELITIAN - Penerapan model pembelajaran inquiry training untuk meningkatkan berpikir kritis dan hasil belajar siswa pada pokok bahasan gerak lurus - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 1 23

CHAPTER I INTRODUCTION - The effectiveness of anagram on students’ vocabulary size at the eight grade of MTs islamiyah Palangka Raya - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 0 10