ANALISIS MOTIVASI PETANI DALAM BERUSAHATANI JARAK KEPYAR (Ricinus Communis L) DI KABUPATEN LOMBOK TIMUR Analyses of Farmer’s Motivation to Cultivate Castor Plant (Ricinus Communis L) in East Lombok I Made Anggayuda Pramadya1

  

ANALISIS MOTIVASI PETANI DALAM BERUSAHATANI JARAK KEPYAR

(Ricinus Communis L) DI KABUPATEN LOMBOK TIMUR

Analyses of Farmer’s Motivation to Cultivate Castor Plant

(Ricinus Communis L) in East Lombok

  1 I Made Anggayuda Pramadya

  Jl. Kaktus 1-3 Mataram

  • Email: anggayuda.pramadya@yahoo.com

  

ABSTRAK

  Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui motivasi petani, faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi dan hubungan antara factor-faktor dalam berusahatani jarak kepyar di Kabupaten Lombok Timur. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif. Penelitian dilaksanakan di Kabupaten Lombok Timur yaitu Kecamatan Jerowaru dan Kecamatan

Pringgabaya. Penentuan responden dilakukan secara “Quota Sampling” dan penetapan jumlah responden dilakukan secara “Proporsional Sampling”. Untuk mengetahui motivasi petani

  digunakan analisis Frequencies dan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi petani digunakan analisis Regresi Logistik dan untuk mengetahui hubungan antara faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi petani digunakan analisis Rank Spearman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kategori faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi petani adalah pendidikan formal termasuk kategori rendah, tanggungan keluarga termasuk kategori sedang, pengalaman termasuk kategori rendah, ketersediaan saprodi termasuk kategori tinggi, keuntungan relatif termasuk kategori sangat tinggi, adanya jaminan pasar termasuk kategori sangat rendah, tingkat kesesuaian potensi lahan termasuk kategori sangat sesuai, tingkat penghematan waktu budidaya termasuk kategori sangat cepat serta tingkat kesesuaian budaya setempat termasuk kategori sangat sesuai. Faktor-faktor yang berpengaruh nyata terhadap motivasi petani adalah pengalaman, ketersediaan saprodi, adanya jaminan pasar, tingkat kesesuaian potensi lahan dan tingkat penghematan waktu budidaya. Hubungan antara faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi petani adalah ada hubungan yang signifikan antara pengalaman dengan motivasi petani, adanya jaminan pasar dengan motivasi petani, tingkat kesesuaian potensi lahan dengan motivasi petani dan tingkat kesesuaian budaya setempat dengan motivasi petani.

  

ABSTRACT

The research aimued to know the farmer’s motivation to cultivate castor plant on their

  

land. The factors induced the motivation were identified, classified and assessed the relationship.

Descriptive method was applied on this research. The experiments were conducted in Jerowaru

and Pringgabaya region, with quota sampling. The respondents on each regions were determined

with purposive sampling . The main factors induced th e farmer’s motivation were catagorized with

analyses of frequency and the effects of main factors on the motivation were analyzed with Logistic

regresion. The Rank Spearman were used to assess the relationship between the factors to the

motivation. The result showed that education, family expanditures, and experiences were

catagorized as high, medium and low, respectively. The avaibility of on farm input was classified

into high category, however, relative benefit and market guarantee were classified very high and

very low, respectively. Land and culture for cultivated castor plant were classfied into appropriate

and cultivation technique was eficient. The farmer experiences, the availbility of input on farm,

market guarantee, land and efeciency of cultivation technique had significantly effect on farmers

motivation to cultivate castor plant. The relationship between the farmer experiences, the

availbility of input on farm, market guarantee, land and efeciency of cultivation technique to the

motivation were significant.

  ____________________________________________________ Kata Kunci : Motivasi, Jarak Kepyar (Ricinus Communis. L).

  Keywords: Motivation, Castor Plant.

  yang sangat potensial dikembangkan pada

PENDAHULUAN

  lahan kering, karena dalam pertumbuhannya Tanaman jarak kepyar (Ricinus dan kelembaban rendah dengan intensitas cahaya tinggi sehingga tanaman ini tahan terhadap kekeringan. Jarak Kepyar (Ricinus

  communis L. ) berasal dari Afrika (Ethiopia),

  antara faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi petani dengan motivasi petani dalam berusahatani jarak kepyar (Ricinus

  berdasarkan atas pertimbangan- pertimbangan tertentu. Kabupaten Lombok

  Purposive Sampling’ yaitu

  Penentuan daerah sampel dilakukan secara

  Metode Sampling

  Lombok Timur.

  enam bulan, mulai bulan Maret 2016 sampai dengan bulan September 2016 di Kabupaten

  Penelitian ini dilaksanakan selama

  Communis. L ) di Kabupaten Lombok Timur

  Communis. L ), untuk mengetahui hubungan

  masuk ke Indonesia pada abad ke 16 bersamaan dengan masuknya bangsa Portugis. Di Indonesia tanaman ini dijumpai diberbagai tempat, baik sebagai tumbuhan liar maupun sebagai tanaman yang telah dibudidayakan. Tanaman ini dapat dibudidayakan secara ekstensif, tetapi untuk memperoleh hasil yang tinggi perlu diusahakan secara intensif.

  faktor apa saja yang memotivasi petani dalam berusahatani jarak kepyar (Ricinus

  Communis. L ), untuk mengetahui faktor-

  Berdasarkan uraian-uraian di atas bahwa kegairahan (motivasi) petani untuk berusahatani jarak kepyar bisa berubah- ubah. Hal ini dipengaruhi oleh faktor internal dari individu sendiri maupun faktor eksternal dari lingkungan luar, maka tujuan yang ingin dilakukan dalam penelitian ini adalah untuk mengkaji kategori faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi petani dalam berusahatani jarak kepyar (Ricinus

  0.60 Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Lombok Timur Tahun 2016. Tabel 1. menunjukkan tingkat penambahan luas areal tanam yang signifikan. Keadaan ini juga diikuti oleh meningkatnya jumlah petani yang mengusahakan tanaman jarak kepyar, namun laju pertumbuhan produksi dan produktivitas usaha masih sangat rendah. Rendahnya produktivitas bisa berdampak kepada petani untuk menanam jarak kepyar. Untuk mengatasi persoalan tersebut, pemberian motivasi kepada para petani jarak kepyar agar terus berusaha meningkatkan produktivitas tanaman jarak kepyar menjadi sangat penting dan sangat diperlukan mengingat adanya peluang untuk bertambahnya luas lahan jarak kepyar.

  0.43 2015 868,50 413,53 0.48 2016 887,50 536,33

  2014 707,60 300,80

  Tahun Luas Area (ha) Produksi (ton) Produktivitas (ton/ha)

  Data Statistik Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Lombok Timur tahun 2016 menunjukkan bahwa luas areal tanaman jarak kepyar di Kabupaten Lombok Timur dari tahun 2014 – 2016 telah mengalami peningkatan yaitu pada tahun 2014 sebesar 707,60 ha, tahun 2015 sebesar 868,50 ha dan pada tahun 2016 sebesar 887,50. Lebih terinci luas areal tanam dan produksi tanaman jarak kepyar dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Luas Areal, Produksi dan Produktivitas Tanaman Jarak Kepyar di Kabupaten Lombok Timur Tahun 2014 – 2016.

  Tanaman jarak kepyar ini telah lama dikenal oleh masyarakat Indonesia. dimanfaatkan untuk kepentingan pengobatan tradisional. Saat ini tanaman jarak kepyar (Ricinus communis L.) dimanfaatkan secara besar-besaran untuk berbagai kepentingan perindustrian. Bagian terpenting dari tanaman jarak yang dimanfaatkan adalah bijinya. Biji jarak tersebut, menghasilkan suatu minyak yang disebut dengan minyak jarak atau minyak ricine. Minyak jarak pada umumnya, sering dipergunakan untuk keperluan industri, pengobatan dan militer. Di Indonesia, minyak jarak (castor oil) dipergunakan untuk industri cat, tekstil, serat sintetis, obat-obatan, hingga bahan kosmetik. Minyak jarak yang memiliki sifat tahan panas ini, selama ini banyak disukai dan dipesan oleh industri pengolahan kosmetik, farmasi, pabrik cat, industri kayu lapis, tekstil, dan lain-lain, baik dari dalam maupun luar negeri (Anonim, 2015).

METODE PENELITIAN Waktu dan Tempat Penelitian

  Timur merupakan wilayah yang terluas untuk potensi pengembangan Jarak kepyar di pulau Lombok. Dengan dasar tersebut terpilih Kecamatan Jerowaru dan Kecamatan Pringgabaya merupakan penghasil produksi jarak kepyar terbanyak. Penentuan responden dalam penelitian ini dilakukan secara “Quota Sampling” yaitu dengan menetapkan sebanyak 60 responden petani jarak kepyar. Penetapan jumlah responden di masing-masing desa dilakukan secara “Proporsional Sampling” dengan perincian 50 responden di Desa Pringgabaya Utara dan 10 responden di Desa Pemongkong.

  8 (46.67) 6 (10.00) 1 (1.67) (0.00)

  1 (18.33)

  1

  2 (53.33) 7 (11.67) 7 (11.67) 3 (5.00)

  3

  3 Pengalaman (X3)

  4 (23.33) 5 (8.33)

  1

  1 (51.67)

  3

  9 (15.00)

  2 Tanggungan Keluarga (X2) 1 (1.67)

  2

  Analisis Data

  5 (41.67)

  2

  1 Pendidikan Formal (X1)

  No Kategori Frekuensi / % Sangat Rendah Rendah Sedang Tinggi Sangat Tinggi

  Karakteristik sosial ekonomi petani responden di daerah penelitian disajikan pada Tabel 2. Tabel 2. Karakteristik Sosial Ekonomi Petani Responden dalam Berusahatani Jarak Kepyar (Ricinus Communis L) di Kabupaten Lombok Timur.

  Kategori faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi petani dalam berusahatani jarak kepyar

  Luas lahan keseluruhan petani responden terbanyak berada pada luas lahan (< 1,0 ha), yaitu sebanyak 55.00 % atau sebanyak 33 petani. Menurut Suproyo (1979) penguasaan lahan yang sempit merupakan salah satu faktor yang menyebabkan rendahnya produksi dan pendapatan yang akan diterima petani, sedangkan status penguasaan lahan yang luas merupakan suatu motivasi bagi petani untuk meningkatkan produksinya.

  Sebanyak 81.67 % atau 49 orang petani responden berjenis kelamin laki-laki dan 18.33 % atau 11 orang petani berjenis kelamin perempuan. Kaum laki-laki memang memiliki peran yang banyak dalam berusahatani dan kaum laki-laki adalah sebagai pemimpin dan lebih dominan dalam hal pengambilan keputusan usahatani.

  Petani responden pada usia 15 - 64 Tahun sebanyak 59 orang (98.33%), pada usia > 65 Tahun 1 orang (1.67%), dan pada kisaran <15 Tahun sebanyak 0 orang (0,00%). Berdasarkan hasil penelitian tersebut diketahui bahwa kisaran umur petani responden berada pada kisaran umur yang produktif, sesuai dengan pendapat Simanjuntak (1985) yang menyatakan bahwa seseorang dikatakan memiliki umur produktif jika umurnya berkisar antara 15-64 tahun.

  PEMBAHASAN Karakteristik Petani Responden

  Untuk mengetahui motivasi petani dalam berusahatani jarak kepyar digunakan analisis Frequencies, untuk melihat hubungan variabel tidak bebas dengan variabel bebas secara bersamaan digunakan analisis Regresi Logistik dengan program SPSS versi 17 for windows

  Sumber: Data primer diolah Dari Tabel 2 dapat dilihat bahwa karakteristik sosial ekonomi petani responden terdiri dari kategori Pendidikan Formal yaitu sebagian besar petani atau sebanyak 46.67 % (28 orang) berada pada kategori rendah, yaitu telah tamat SD. Secara umum sebagian petani telah menempuh pendidikan walaupun sampai pada sekolah dasar. Dengan demikian petani telah mempunyai kemampuan akademik membaca dan menulis sehingga tidak terlalu sulit dalam menerima dan menerapkan teknologi dan inovasi baru yang sesuai dengan kebutuhan usahatani yang dikembangkan. Hal ini sesuai dengan pernyataan yang dikemukakan oleh Soekartawi (1996) dan Mubyarto (1995) bahwa tingkat pendidikan sangat mempengaruhi produktivitas, keterampilan dan kemampuan petani dalam menyerap inovasi-inovasi baru sehingga akan berdampak pada pembangunan pertanian.

  Tanggungan keluarga petani dalam berusahatani jarak kepyar berada pada kategori sedang yaitu sebanyak 31 orang atau 51.67 %. Menurut Ilyas (1988) jumlah tanggungan keluarga dikategorikan menjadi 3 golongan yaitu keluarga kecil jika tanggungan keluarganya berkisar antara 1 -2 orang, keluarga menengah jika jumlah tanggungan keluarganya berkisar 3 – 4 orang dan keluarga besar jumlah tanggungan keluarganya lebih besar atau sama dengan 5 orang. Berdasarkan kriteria tersebut bahwa 51.67 % petani tergolong menengah ini memberikan indikasi bahwa petani memiliki tenaga kerja dalam keluarga yang relatif kurang, sehingga untuk membantu usahataninya harus menggunakan tenaga kerja luar keluarga.

  Pengalaman petani dalam berusahatani jarak kepyar berada pada kategori sangat rendah yaitu sebanyak 32 orang atau 53.33 %. Kesimpulannya adalah banyak petani yang tergolong baru dalam berusahatani jarak kepyar. Dengan pengalaman yang sangat rendah diharapkan petani dapat mengelola usahatani sesuai dengan pengalaman yang ada selama ini guna memperoleh hasil yang optimal sehingga dapat mempengaruhi tingkat pendapatan dan kesejahteraannya.

  Faktor Ekonomi

  Faktor Ekonomi petani responden di daerah penelitian disajikan pada Tabel 3. Tabel 3. Faktor Ekonomi Petani Responden dalam Berusahatani Jarak Kepyar (Ricinus Communis L) di Kabupaten Lombok Timur.

  No Kategori Frekuensi / % Sangat Rendah Rendah Sedang Tinggi Sangat Tinggi

  1 Ketersediaan Sarana Produksi (X4)

  (0.00) (0.00) 0 (0.00) 36 (60.00) 24 (40.00)

  2 Keuntungan Relatif (X5)

  (0.00) (0.00) 0 (0.00) 24 (40.00) 36 (60.00)

  3 Adanya Jaminan Pasar (X6) 39 (65.00) 0 (0.00) 0 (0.00) 18 (30.00) (0.00)

  Sumber: Data primer diolah Dari Tabel 3. dapat dilihat bahwa faktor ekonomi petani responden terdiri dari kategori Ketersediaan Sarana Produksi yaitu berada pada kategori tinggi yaitu 60.00 % atau 36 orang. Saprodi yang dgunakan petani dalam berusahatani jarak kepyar antara lain peralatan pertanian, bibit, pupuk dan obat-obatan. Untuk bibit didapat dari pembibitan sendiri yaitu dari tanaman jarak kepyarnya dan beberapa petani ada yang memperolehnya di Kelompok Tani, untuk pupuk dan pestisida diperoleh dengan membelinya di kios tani tetangga atau kios tani diluar desa dan untuk peralatan pendukung usahatani jarak kepyar diperoleh dengan membeli di Pasar atau toko alat pertanian yang ada tidak jauh dari lokasi tempat tinggal mereka.

  Keuntungan Relatif untuk jarak kepyar berada pada kategori sangat tinggi yaitu 60.00 % atau 36 orang. Hal ini menunjukkan bahwa keunggulan tanaman jarak kepyar antara lain mampu menghasilkan biji pada musim kemarau, ketika tanaman lain tidak mampu tumbuh, serta adaptif ditumpangsarikan dengan tanaman lain seperti kacang hijau ataupun jagung. Menurut petani ternyata hasil panen jarak kepyar lebih cepat dirasakan manfaatnya dan bisa di panen berkali-kali.

  Jaminan Pasar untuk jarak kepyar berada pada kategori sangat rendah yaitu 65.00 % atau 39 orang. Terkait dengan jaminan pembelian dan jaminan harga jarak kepyar tidak ada perjanjian antara para petani dengan pedagang oleh sebab itu petani mencari pedagang yang mampu membeli jarak kepyar dengan harga yang paling tinggi, tetapi harga ditentukan oleh pedagang. Saat ini sudah ada beberapa investor yang mengusahakan jarak kepyar di Pulau Lombok maupun Sumbawa, diantaranya ; (1) PT. BEGE (Better Earth Green Energy), (2) PT. Bio Green Land, (3) PT. Decco Trading dan (4) UD. Willy Wijaya. Bentuk kemitraan yang dikembangkan selama ini anatara perusahaan dengan kelompok tani mulai dari proses produksi sampai pemasaran hasil

  Faktor Teknis Sosial

  Kategori motivasi petani berusahatani jarak kepyar disajikan pada Tabel 5. Tabel 5. Kategori Motivasi Petani dalam Berusahatani Jarak Kepyar di Kabupaten Lombok Timur.

  Sumber: Data primer diolah Pada Tabel 5 dapat diketahui bahwa secara umum petani termotivasi dalam melakukan usahatani jarak kepyar ini terbukti bahwa 65.00 % atau 39 orang memilih keinginan untuk memperoleh pendapatan yang lebih tinggi dan 35.00 % atau 21 orang memilih keinginan selain memperoleh pendapatan yang lebih tinggi bekerjasama dengan relasi, keinginan untuk memperoleh bantuan dari pihak lain, keinginan untuk di hargai dan di hormati dan kebanggaan sebagai petani jarak kepyar).

  60 100.00

  35.00 Total

  21

  65.00 Keinginan selain memperoleh pendapatan lebih tinggi

  39

  1 Keinginan untuk memperoleh pendapatan lebih tinggi

  Skor Motivasi Petani Frekuensi %

  Motivasi Petani (Y)

  Faktor Teknis Sosial petani responden di daerah penelitian disajikan pada Tabel 4. Tabel 4. Faktor Teknis Sosial Petani Responden dalam Berusahatani Jarak Kepyar (Ricinus Communis L) di Kabupaten Lombok Timur.

  Tingkat kesesuaian tanaman jarak kepyar dengan budaya setempat berada pada kategori sangat sesuai yaitu 60 persen atau 36 orang. Hal ini menunjukkan bahwa tanaman jarak kepyar memang mereka budidayakan dan perlu terus dibudidayakan. Terbukti bahwa dengan luas lahan yang sedikit tanaman jarak kepyar tetap ada dan dibudidayakan. Responden menganggap bahwa budidaya tanaman jarak kepyar adalah warisan nenek moyang yang harus dilestarikan.

  Tingkat penghematan waktu budidaya tanaman jarak kepyar berada pada kategori sangat cepat yaitu 63.33 % atau 38 orang. Hal ini menunjukkan bahwa waktu budidaya tanaman jarak kepyar sangat cepat yaitu dari berkisar antara 3 – 4 bulan dari pengolahan lahan, penanaman, pemanenan, penjemuran serta pengupasan biji jarak kepyar.

  Sumber: Data primer diolah Dari Tabel 4 dapat dilihat bahwa faktor teknis social petani responden terdiri dari kategori Tingkat Kesesuaian Potensi Lahan yaitu berada pada kategori sangat sesuai yaitu 53.33 % atau 32 orang. Salah satu potensi sumberdaya alam yang dimiliki Provinsi NTB dalam rangka mendukung pembangunan daerah adalah keberadaan lahan kering yang membentang cukup luas di wilayah daratan NTB. Luas lahan kering di Provinsi NTB diperkirakan mencapai 1,8 juta ha, melihat potensi lahan kering yang begitu besar tentunya lahan kering memiliki prospek yang cukup menjanjikan untuk dikelola secara optimal guna mendukung percepatan pembangunan dan pertumbuhan ekonomi masyarakat.

  3 Tingkat Kesesuaian Budaya Setempat (X9) 0 (0.00) 0 (0.00) 0 (0.00) 24 (40.00) 36 (60.00)

  2 Tingkat Penghematan Waktu Budidaya (X8) 0 (0.00) 0 (0.00) 0 (0.00) 22 (36.67) 38 (63.33)

  1 Tingkat Kesesuaian Potensi Lahan (X7) 0 (0.00) 0 (0.00) 0 (0.00) 28 (46.67) 32 (53.33)

  Sedang Sesuai Sangat Sesuai

  No Kategori Frekuensi / % Sangat Tidak Sesuai

Tidak

Sesuai

  Artinya bahwa petani menanam jarak kepyar dengan harapan yang tinggi dapat memenuhi kebutuhan hidupnya.

  Menganalisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Petani dalam Berusahatani Jarak Kepyar (Ricinus Communis. L)

  Hasil Analisis Regresi Logistik dari faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi petani dalam berusahatani jarak kepyar disajikan pada Tabel 6.

  Tabel 6. Hasil Analisis Regresi Logistik dari Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Petani dalam Berusahatani Jarak Kepyar

Variabel Bebas Β P Exp (β) Ket

  1 ) -0.104 0.863 0.901 NS

  Tingkat Kesesuaian Budaya setempat (X

  Hasil uji statistik menunjukkan bahwa variabel adanya jaminan pasar berpengaruh secara signifikan terhadap motivasi petani. Hal ini ditunjukkan oleh nilai p = 0.002 (nilai p < 0,2). Hal ini juga diperkuat dengan hasil pengamatan dilapangan yang menunjukkan bahwa jaminan pasar untuk jarak kepyar berada pada kategori sangat rendah yaitu 65.00 % atau 39 orang. Terkait dengan jaminan pembelian dan jaminan harga jarak kepyar tidak ada perjanjian antara para petani dengan pedagang. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat kecenderungan bahwa senakin adanya

  Adanya Jaminan Pasar

  Hasil uji statistik menunjukkan bahwa variabel ketersediaan saprodi berpengaruh secara signifikan terhadap motivasi petani. Hal ini ditunjukkan oleh nilai p = 0.074 (nilai p < 0.2). Hal ini juga diperkuat dengan hasil pengamatan dilapangan yang menunjukkan bahwa ketersediaan saprodi berada pada kategori tinggi yaitu 60.00 % atau 36 orang. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat kecenderungan bahwa senakin tersediannya saprodi yang dibutuhkan maka mendorong petani untuk lebih giat lagi meningkatkan hasil produksinya.

  Ketersediaan Saprodi

  Hasil uji statistik menunjukkan bahwa variabel pengalaman berpengaruh secara signifikan terhadap motivasi petani. Hal ini ditunjukkan oleh nilai p = 0,006 (nilai p < 0,2). Hal ini juga diperkuat dengan hasil pengamatan dilapangan yang menunjukkan bahwa Pengalaman petani dalam berusahatani jarak kepyar berada pada kategori sangat rendah yaitu sebanyak 32 orang atau 53.33 %. Kesimpulannya adalah banyak petani yang tergolong baru dalam berusahatani jarak kepyar. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat kecenderungan bahwa semakin banyak pengalaman berusahatani maka memberikan pengaruh yang nyata terhadap adopsi suatu

  Pengalaman

  Berdasarkan Tabel 6 di atas dapat disimpulkan bahwa pada taraf 20 % (0,2) uji signifikansi memperlihatkan dari ke sembilan (9) variabel bebas yang diduga berpengaruh hanya lima (5) variabel bebas yang signifikan (nilai p ≤ 0,2) dan sisanya empat (4) variabel lagi tidak memberikan pengaruh yang signifikan (nilai p > 0,2). Berikut ini disajikan hasil analisis masing- masing variabel yang berpengaruh signifikan terhadap motivasi petani (variabel Y).

  Keterangan B = koefisien regresi P = nilai signfikan Exp(β) = nilai harapan koefisien regresi S = signifikan NS = non signifikan

  Sumber : Data primer diolah

  Konstanta -19.666 0.025

  9 ) -0.743 0.431 0.476 NS

  8 ) 1.686 0.080 5.400 S

  Tanggungan Keluarga (X

  Tingkat Penghematan Waktu Budidaya (X

  Pendidikan Formal (X

  Tingkat Kesesuaian Potensi Lahan (X

  6 ) 1.088 0.002 2.969 S

  Adanya Jaminan Pasar (X

  5 ) 0.803 0.338 2.231 NS

  Keuntungan Relatif (X

  4 ) 1.718 0.074 5.574 S

  Ketersediaan Saprodi (X

  3 ) 1.139 0.006 3.123 S

  Pengalaman (X

  2 ) -0.171 0.731 0.843 NS

  7 ) 0.401 0.050 1.493 S Berdasarkan Tabel 7 di atas dapat disimpulkan bahwa pada taraf 20 % (0,2) uji signifikansi memperlihatkan dari ke sembilan (9) variabel bebas yang diduga berhubungan hanya empat (4) variabel bebas yang signifikan (nilai p ≤ 0,2) dan sisanya lima (5) variabel lagi tidak memberikan pengaruh yang signifikan (nilai p > 0,2). Berikut ini disajikan hasil analisis variabel

  Keterangan S : Signifikan NS : Non signifikan rs : koefesien rank spearman value (Sig 2 tailed) : nilai signifikan

  4 ) 0.123 0.348 NS

  Sumber : data primer diolah

  0.257* 0.048 S

  9 )

  9 Tingkat Kesesuaian Budaya Setempat (X

  0.167 0.203 NS

  8 )

  8 Tingkat Penghematan Waktu Budidaya (X

  0.196 0.133 S

  7 )

  7 Tingkat Kesesuaian Potensi Lahan (X

  6 ) 0.395** 0.002 S

  6 Adanya Jaminan Pasar (X

  5 ) 0.114 0.385 NS

  5 Keuntungan Relatif (X

  4 Ketersediaan Saprodi (X

  perjanjian antara petani dan pedagang maka akan membantu petani dalam hal menentukan harga dan mendapatkan jaminan pembelian dari pedagang itu sendiri. Sehingga petani akan merasa aman dalam membudidayakan jarak kepyar.

  Hasil Uji Korelasi Rank Spearman faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi petani dalam berusahatani jarak kepyar disajikan pada Tabel 7.

  Tingkat Kesesuaian Potensi Lahan

  Hasil uji statistik menunjukkan bahwa variabel tingkat kesesuaian lahan berpengaruh secara signifikan terhadap motivasi petani. Hal ini ditunjukkan oleh nilai p = 0.050 (nilai p < 0,2). Hal ini juga diperkuat dengan hasil pengamatan dilapangan yang menunjukkan bahwa tingkat kesesuaian potensi lahan berada pada kategori sangat sesuai yaitu 53.33 % atau 32 orang. Hal ini menunjukkan bahwa tanaman jarak kepyar sangat sesuai ditanam di daerah penelitian dan semakin sesuai potensi lahan maka motivasi ekonomi petani dalam membudidayakan tanaman jarak kepyar akan semakin tinggi.

  Tingkat Penghematan Waktu Budidaya

  Hasil uji statistik menunjukkan bahwa variabel tingkat penghematan waktu budidaya berpengaruh secara signifikan terhadap motivasi petani. Hal ini ditunjukkan oleh nilai p = 0.080 (nilai p < 0,2). Hal ini juga diperkuat dengan hasil pengamatan dilapangan yang menunjukkan bahwa tingkat penghematan waktu budidaya tanaman jarak kepyar berada pada kategori sangat cepat yaitu 63.33 % atau 38 orang..

  Hal ini menunjukkan bahwa waktu budidaya tanaman jarak kepyar sangat cepat yaitu dari berkisar antara 3 – 4 bulan dari pengolahan lahan, penanaman, pemanenan, penjemuran serta pengupasan biji jarak kepyar. Sejalan dengan pernyataan (Silip et al., 2010) bahwa jarak kepyar sudah dapat dipanen minimal setelah 3 bulan sejak ditanam. Buah pada setiap tandan tidak masak serentak.

  Hubungan Antara Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Dengan Motivasi Petani Dalam Berusahatani Jarak Kepyar (Ricinus Communis. L)

  Tabel 7. Hasil Uji Korelasi Rank Spearman Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Petani dalam Berusahatani Jarak Kepyar

  3 ) 0.365** 0.004 S

  No Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi petani Rs Value (Sig 2 tailed) Ket

  1 Pendidikan Formal (X

  1 ) -0.083 0.527 NS

  2 Tanggungan Keluarga (X

  2 ) 0.144 0.273 NS

  3 Pengalaman (X

  • ) : signifikan pada α = 20%
yang berpengaruh signifikan terhadap motivasi petani (variabel Y).

  Hubungan Pengalaman dengan Motivasi Petani dalam Berusahatani Jarak Kepyar

  Uji koefisien korelasi Rank Spearman pada Tabel 7 menunjukkan bahwa hubungan antara pengalaman berusahatani dengan motivasi petani berusahatani jarak kepyar signifikan. Hal tersebut jelas terlihat dari nilai signifikansi yaitu 0,004 (< 0,2). Nilai korelasi yang didapat adalah 0.365** artinya menurut batasan Champion dikategorikan sebagai moderately low association atau ada hubungan tetapi lemah karena nilai korelasinya masuk ke dalam interval 0.26 –

  0.50. Tetapi karena ada hubungan nyata, maka dapat dijelaskan bahwa semakin banyak pengalaman berusahatani maka petani semakin meningkatkan motivasinya tersebut dalam berusahatani jarak kepyar. Kondisi tersebut sesuai dengan yang diungkapkan oleh Rakhmat (2001), bahwa pengalaman tidak selalu lewat proses belajar formal. Pengalaman dapat bertambah melalui rangkaian peristiwa yang pernah dihadapi. Sehingga dengan pengalaman yang banyak dapat memperoleh pengetahuan baru yang dapat digunakan sebagai bekal untuk meningkatkan motivasi usahataninya.

  Hubungan Adanya Jaminan Pasar dengan Motivasi Petani dalam Berusahatani Jarak Kepyar

  Uji koefisien korelasi Rank Spearman pada Tabel 7 menunjukkan bahwa hubungan antara adanya jaminan pasar dengan motivasi petani berusahatani jarak kepyar berhubungan nyata. Hal tersebut jelas terlihat dari nilai signifikansi yaitu 0,002 (< 0,2). Nilai korelasi yang didapat adalah 0.395** artinya menurut batasan Champion dikategorikan sebagai moderately low association atau ada hubungan tetapi lemah karena nilai korelasinya masuk ke dalam interval 0.26 –0.50. Tetapi karena ada hubungan nyata maka dapat dijelaskan bahwa semakin adanya jaminan pasar maka akan semakin meningkatkan motivasi petani dalam berusahatani jarak kepyar. Disamping itu Dewandini (2010) menunjukkan bahwa adanya jaminan pasar juga sangat membantu petani untuk dapat bekerjasama dengan orang lain dalam berusahatani jarak kepyar dengan memperhatikan jaminan pasar karena mereka hidup bermasyarakat.

  Hubungan Tingkat Kesesuaian Potensi Lahan dengan Motivasi Petani dalam Berusahatani Jarak Kepyar

  Uji koefisien korelasi Rank Spearman pada Tabel 7 menunjukkan bahwa hubungan antara tingkat kesesuaian potensi lahan dengan motivasi petani berusahatani jarak kepyar berhubungan nyata. Hal tersebut jelas terlihat dari nilai signifikansi yaitu 0.133 (< 0,2). Nilai korelasi yang didapat adalah 0.196 artinya menurut batasan Champion dikategorikan sebagai no association kondisi yang menunjukkan tidak adanya hubungan atau hubungan sangat lemah karena nilai korelasinya masuk ke dalam interval 0.00 –0.25. Tetapi karena ada hubungan nyata maka dapat dijelaskan bahwa semakin sesuainya tingkat kesesuaian potensi lahan maka petani belum tentu positif untuk meningkatkan motivasinya dalam berusahatani jarak kepyar. Menurut Ballitas (2009) jarak kepyar merupakan salah satu jenis tanaman jarak yang mudah dikembangkan karena hanya memerlukan teknik budidaya sederhana dan dapat hidup pada tanah relatif kurang subur, terutama di tanah yang berstruktur ringan di mana tanaman pangan kurang berkembang sehingga adanya potensi lahan yang mendukung ini akan mendorong petani untuk membudidayakan tanamannya.

  Hubungan Tingkat Kesesuaian Budaya Setempat dengan Motivasi Petani dalam Berusahatani Jarak Kepyar

  Uji koefisien korelasi Rank Spearman pada Tabel 7 menunjukkan bahwa hubungan antara tingkat kesesuaian budaya setempat dengan motivasi petani berusahatani jarak kepyar berhubungan nyata. Hal tersebut jelas terlihat dari nilai signifikansi yaitu 0.048 (< 0,2). Nilai korelasi yang didapat adalah 0.257* artinya menurut batasan Champion dikategorikan sebagai moderately low association atau ada hubungan tetapi lemah karena nilai korelasinya masuk ke dalam interval 0.26

  • –0.50. Tetapi karena ada hubungan nyata maka dapat dijelaskan bahwa semakin sesuainya budaya setempat maka petani semakin meningkatkan motivasinya dalam berusahatani jarak kepyar. Didukung dengan pernyataan Dewandini (2010) Kesesuaian tanaman
dengan budaya setempat jika disertai dengan Balittas, 2009. Teknik Budi Daya Jarak adanya kerjasama yang baik antara Kepyar. Balai Penelitian Tanaman pedagang dan petani maka pemasaran akan Industri dan Serat. lebih baik, karena kerjasama merupakan dalam diri setiap individu yang hidup Diakses

  KESIMPULAN tanggal 16 Juni 2011.

  Dinas Kehutanan dan Perkebunan

  Berdasarkan hasil dan pembahasan

  Kabupaten Lombok Timur Tahun

  maka dapat diambil kesimpulan bahwa:

  2016. Luas Areal, Produksi dan

  (1) Kategori faktor-faktor yang

  Produktivitas Tanaman Jarak mempengaruhi motivasi petani adalah faktor Kepyar di Kabupaten Lombok status sosial ekonomi petani meliputi Timur Tahun 2014 – 2016 pendidikan formal termasuk kategori rendah,

  Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten tanggungan keluarga termasuk kategori Lombok Timur 2016, Luas Lahan sedang, pengalaman termasuk kategori Kering Menurut Kecamatan dan rendah, faktor ekonomi meliputi Jenisnya di Kabupaten Lombok ketersediaan saprodi termasuk kategori Timur Tahun 2016. tinggi, keuntungan relatif termasuk kategori Hosmer, D.W dan Lemesshow, 1989. sangat tinggi, adanya jaminan pasar

  Applied Logistic Regression . John

  termasuk kategori sangat rendah, faktor Wiley and Sons, New York. teknis sosial meliputi tingkat kesesuaian

  Dewandini, 2010. Motivasi Petani dalam potensi lahan termasuk kategori sangat

  Budidaya Tanaman Mendong

  sesuai, tingkat penghematan waktu budidaya

  (Fimbristylis globulosa) di

  termasuk kategori sangat cepat serta tingkat

  Kecamatan Minggir Kabupaten

  kesesuaian budaya setempat termasuk Sleman . Universitas Sebelas Maret. kategori sangat sesuai. (2) Faktor-faktor Surakarta. yang berpengaruh secara nyata terhadap

  Ilyas, 1988. Kajian Sosial Ekonomi Yang motivasi petani dalam berusahatani jarak

  Mempengaruhi Fertilisasi

  kepyar adalah pengalaman, ketersediaan

  Pasangan Usia Subur Dalam

  saprodi, adanya jaminan pasar, tingkat Angka Pengolahan Penduduk. kesesuaian potensi lahan dan tingkat

  Dalam Majalah Demografi penghematan waktu budidaya. (3) Hubungan Indonesia. Jakarta. antara faktor-faktor yang mempengaruhi

  Mason, R.D dan A.L. Douglas, 1999. Teknik motivasi dalam berusahatani jarak kepyar

  Statistik Untuk Bisnis dan Ekonomi,

  adalah ada hubungan yang sangat signifikan Jilid 2 . Erlangga. Jakarta. antara pengalaman dengan motivasi petani,

  Mubyarto, 1989. Pengantar Ekonomi adanya jaminan pasar dengan motivasi

  Pertanian. LP3ES. Jakarta.

  petani, tingkat kesesuaian potensi lahan Nazir, M. 2003. Metode Penelitian Cetakan dengan motivasi petani dan tingkat

  ke-5 . Ghalia Indonesia. Jakarta.

  kesesuaian budaya setempat dengan Soekartawi, 1996. Prinsip Dasar Ekonomi motivasi petani.

  Pertanian. Raja Grafindo Persada.

  Jakarta. Winardi, J. 2004. Motivasi dan Pemotivasian dalam Manajemen .

  PT Raja Grafindo Persada. Jakarta.

  DAFTAR PUSTAKA Badan Pusat Statistik NTB. 2016.

  Kabupaten Lombok Timur Dalam Angka . BPS NTB. Mataram