Pengertian Klasifikasi Sumber Daya Energi

Pengertian Sumber Daya Energi
Pengertian sumber daya energi
Sumber daya energi adalah sumber daya yang dapat diolah oleh manusia sehingga
dapat digunakan bagi pemenuhan kebutuhan energi. Sumberdaya energi terbagi dua
yaitu :
1.

Sumber energi nonkonvensional

2.

Sumber energi konvensional

Berikut penjelasan dari energi nonkonvensional dan energi konvensional :
1.

Sumber energi nonkonvensional

Beberapa alternatif pengembangan sumber energi nonkonvensional yang
dikembangkan untuk mengganti sumber energi konvensional yang terbatas jumlahnya
adalah sebagai berikut:

·

Energi matahari.

Cahaya matahari dapat diubah menjadi energi listrik dengan jalan menangkap cahaya
matahari dengan beribu-ribu fotosel. Fotosel dapat dibuat dari silikon yang sisisisinya dilapisi dengan Boron dan Arsen.
Untuk mendapatkan voltase yang tinggi dan arus yang kuat, ribuan fotosel
dihubungkan secara seri-paralel. Energi matahari dapat juga diubah menjadi energi
panas dengan pertolongan cermin cekung.
·

Energi panas bumi.

Panas dari gunung berapi bersumber dari magma. Bila di dekat magma tersebut
terdapat cadangan air maka air itu akan mendapatkan panas. Rembesan air panas ke
permukaan bumi dapat merupakan sumber air panas, berupa semburan uap atau
semburan air panas. Panas bumi berupa uap air panas dapat digunakan untuk
menggerakkan turbin yang dapat menggerakkan generator listrik.
·


Energi angin.

Langsung dapat diubah menjadi listrik dengan menggunakan kincir angin yang
dihubungkan dengan generator listrik.

·

Energi pasang surut.

Dapat dimanfaatkan dengan menggunakan dam yang memiliki pintu air yang dapat
diatur pembukaannya. Pada saat air laut pasang, air laut masuk ke dalam dam melalui
pintu air. Bila air surut maka air laut akan ke luar juga melalui pintu air yang sama. Di
pintu air itulah dipasang turbin yang dapat menggerakkan generator listrik.
·

Energi biogas

Prinsipnya adalah memanfaatkan jasad hidup sampah melalui cara pembusukan
dengan pertolongan bakteri pengurai. Bakteri itu diperoleh dari kotoran kerbau atau
sapi. Gas yang sebagian besar adalah metan dapat dibakar untuk keperluan masak

memasak.
·

Energi biomassa

Bahan bakunya adalah sampah organik. Panas yang timbul, digunakan untuk
memanaskan ketel uap. Uap yang dihasilkan digunakan untuk menggerakkan
generator listrik.
2.

Sumber energi konvensional

Sumber daya energi konvensional adalah sumber daya energi yang digunakan untuk
memenuhi sebagian besar kebutuhan energi manusia sekarang. Sumber daya energi
konvensional terdiri dari:
Minyak bumi
Batubara
Gas alam
Sumber Daya Manusia dan Genetika
Sumber Daya Manusia(SDM) adalah manusia yang bekerja dilingkungan suatu

organisasi(disebutjugapersonil, tenagakerja, pekerjaataukaryawan).
Sumber Daya Manusia adalah potensi manusiawi sebagai penggerak organisasi
dalamme wujudkan eksistensinya.
Sumber Daya Manusia(SDM) adalah potensi yang merupakan asset dan berfungsi
sebagai modal (non material/non finansial) didalam organisasi bisnis, yang dapat
diwujudkan menjadi potensinyata(real) secara fisik dan non fisikdalam mewujudkan
eksistensi organisasi.

Sumber daya alam (biasa disingkat SDA) adalah segala sesuatu yang muncul secara
alami yang dapat digunakan untuk pemenuhan kebutuhan manusia pada umumnya.
Yang tergolong di dalamnya tidak hanya komponen biotik, seperti hewan, tumbuhan,
dan mikroorganisme, tetapi juga komponen abiotik, seperti minyak bumi, gas alam,
berbagai jenis logam, air, dan tanah. Inovasi teknologi, kemajuan peradaban dan
populasi manusia, serta revolusi industri telah membawa manusia pada era eksploitasi
sumber daya alam sehingga persediaannya terus berkurang secara signifikan,
terutama pada satu abad belakangan ini.
Sumber daya alam mutlak diperlukan untuk menunjang kebutuhan manusia, tetapi
sayangnya keberadaannya tidak tersebar merata dan beberapa negara seperti
Indonesia, Brazil, Kongo, Sierra Leone, Maroko, dan berbagai negara di Timur
Tengah memiliki kekayaan alam hayati atau nonhayati yang sangat berlimpah.

Sebagai contoh, negara di kawasan Timur Tengah memiliki persediaan gas alam
sebesar sepertiga dari yang ada di dunia dan Maroko sendiri memiliki persediaan
senyawa fosfat sebesar setengah dari yang ada di bumi. Akan tetapi, kekayaan sumber
daya alam ini seringkali tidak sejalan dengan perkembangan ekonomi di negaranegara tersebut.

SUMBER DAYA ENERGI
A. Definisi Sumber Daya Energi
Sumber daya adalah suatu nilai potensi yang dimiliki oleh suatu materi atau unsur
tertentu dalam kehidupan. Sumber daya tidak selalu bersifat fisik, tetapi juga nonfisik (intangible). Sumber daya ada yang dapat berubah, baik menjadi semakin besar
maupun hilang, dan ada pula sumber daya yang kekal (selalu tetap). Selain itu,
dikenal pula istilah sumber daya yang dapat pulih atau terbarukan (renewable
resources) dan sumber daya tak terbarukan (non-renewable resources). Ke dalam
sumber daya dapat pulih termasuk tanaman dan hewan (sumber daya hayati).
Sumber daya energi adalah sumber daya alam yang dapat diolah oleh manusia
sehingga dapat digunakan bagi pemenuhan kebutuhan energi. Sumber daya energi ini
disebut sumber energi primer, yaitu sumber daya energi dalam bentuk apa adanya
yang tersedia di alam.

Secara umum, sumber daya energi dapat dibedakan menjadi :
1. sumber daya energi konvensional

Sumber daya energi konvensional adalah sumber daya energi yang digunakan
untuk memenuhi sebagian besar kebutuhan energi manusia sekarang. Sumber
daya energi konvensional terdiri dari 1 minyak bumi
2 batubara
3 gas alam
2. sumber daya energi nuklir
Sumber daya energi nuklir merupakan sumber daya energi yang tersedia di
alam dan hanya dapat dikonversi menjadi bentuk energi yang dapat
dikonsumsi oleh manusia melalui reaksi nuklir. Sumber energi nuklir terdiri
dari :
1. sumber daya energi fissi nuklir (uranium, torium),
2. material radioaktiv alami,
3. sumber daya energi fusi nuklir (deuterium, litium)
3. sumber daya energi terbarukan
Sumber daya energi terbarukan adalah sumber daya energi yang tersedia
secara terus menerus dalam waktu sangat lama karena siklus alaminya.
Sumber daya energi terbarukan terdiri dari :
1 energi angin
2 energi surya
3 geotermal

4 aliran air (sungai)
5 biomassa (sampah, kultivasi)
6 energi kelautan (arus laut, gelombang, pasang surut, beda suhu)
7 energi badan air besar / danau (beda suhu)
B. Definisi Ketersediaan Sumber Daya Energi
Ketersediaan sumber daya energi diartikan sebagai kemampuan manusia untuk
mendapatkan sumber daya energi tersebut berdasarkan teknologi yang telah
dikembangkan serta dengan cara yang secara ekonomi dapat diterima.
Ketersediaan sumber daya energi ditinjau dari beberapa macam aspek, yaitu :
– keberadaan sumber daya tersebut di alam
– ketersediaan teknologi untuk mengeksploitasi sumber daya tersebut
– ketersediaan teknologi untuk memanfaatkan sumber daya tersebut
– pertimbangan dalam aspek ekonomi
– pertimbangan dampak (lingkungan, sosial)
– kompetisi dengan penggunaan penting lainnya

Berdasarkan berbagai aspek pertimbangan tentang ketersediaan sumber daya energi
yang telah disebutkan di atas, maka secara lebih praktis ketersediaan sumber daya
energi didasarkan pada dua aspek penting, yaitu :
– ketersediaan data yang cukup dan konsisten

– estimasi biaya yang diperlukan untuk menggali.
Untuk mengeksploitasi suatu sumber daya alam (termasuk sumber daya energi)
disamping dua pertimbangan tersebut masih diperlukan pertimbangan berikutnya
yang menyangkut :
– dampak lingkungan maupun sosial akibat eksploitasi sumber daya alam
– kompetisi (benturan) dengan penggunaan penting lainnya.
C. Sumber Daya Energi Konvensional
Sumber Daya Energi Konvensional adalah potensi alam yang berasal atau diambil
dari alam dengan teknologi yang biasa digunakan (natural), seperti minyak bumi, gas
alam, panas bumi, dan batubara. Sedangkan sumber daya alam nonkonvensional
adalah potensi alam yang banyak berasal dari temuan atau pengembangan teknologi
seperti accu (aki) atau baterai, nuklir, solar cell dan sejenisnya. Sumber daya
nonkonvensional tetap menggunakan bahan baku atau bahan yang bersumber dari
alam juga, hanya saja diproses dan diubah dalam bentuk yang lebih praktis untuk siap
digunakan.
Berikut ini adalah beberapa contoh dari Sumber Daya Energi Konvensional :
1. Angin
Saat ini sebuah turbin angin modern 100 kali lebih kuat daripada turbin dua dekade
yang lalu dan ladang angin saat ini menyediakan tenaga besar yang setara dengan
pembangkit listrik konvensional. Teknologi tenaga angin, sumber energi paling cepat

berkembang di dunia, sepintas terlihat sederhana. Namun dibalik menara tinggi,
langsing dan bilahan besi putar terdapat pergerakan yang kompleks dari bahan-bahan
yang ringan seperti desain aerodinamis dan komputer yang dijalankan secara
elektronik. Tenaga ditransfer melalui baling-baling, kadang dioperasikan pada
variable kecepatan, lalu ke generator (meskipun beberapa turbin menghindari kotak
peralatan dengan menjalankan langsung).Perkembangan teknologi dalam dua dekade
terakhir menghasilkan turbin angin yang modular dan mudah dipasang.
Pada awal tahun 2004, pemasangan tenaga angin secara global telah mencapai 40.300
MW sehingga tenaga yang dihasilkan cukup untuk memenuhi kebutuhan sekitar 19
juta rumah tangga menengah di Eropa yang berarti sama dengan mendekati 47 juta
orang. Dalam 15 tahun terakhir ini, seiring meningkatnya pasar, tenaga angin
memperlihatkan menurunnya biaya produksi hingga 50%.

Saat ini di wilayah yang anginnya maksimum, tenaga angin mampu menyaingi PLTU
batu bara teknologi baru dan di beberapa lokasi dapat menandingi pembangkit listrik
tenaga gas alam. Ramah lingkungan- keuntungan terpenting dari tenaga angin adalah
berkurangnya level emisi karbon dioksida penyebab perubahan ikilm.
Tenaga ini juga bebas dari polusi yang sering diasosiasikan dengan pembangkit listrik
berbahan bakar fosil dan nuklir.
2. Gas Alam

Campuran organosulfur dan hidrogen sulfida adalah kontaminan (pengotor) utama
dari gas yang harus dipisahkan . Gas dengan jumlah pengotor sulfur yang signifikan
dinamakan sour gas dan sering disebut juga sebagai “acid gas (gas asam)”. Gas alam
yang telah diproses dan akan dijual bersifat tidak berasa dan tidak berbau. Akan
tetapi, sebelum gas tersebut didistribusikan ke pengguna akhir, biasanya gas tersebut
diberi bau dengan menambahkan thiol, agar dapat terdeteksi bila terjadi kebocoran
gas.
Gas alam yang telah diproses itu sendiri sebenarnya tidak berbahaya, akan tetapi gas
alam tanpa proses dapat menyebabkan tercekiknya pernafasan karena ia dapat
mengurangi kandungan oksigen di udara pada level yang dapat membahayakan. Gas
alam sering juga disebut sebagai gas bumi atau gas rawa, adalah bahan bakar fosil
berbentuk gas yang terutama terdiri dari metana CH4). Ia dapat ditemukan di ladang
minyak, ladang gas bumi dan juga tambang batu bara. Ketika gas yang kaya dengan
metana diproduksi melalui pembusukan oleh bakteri anaerobik dari bahan-bahan
organik selain dari fosil, maka ia disebut biogas.
Sumber biogas dapat ditemukan di rawa-rawa, tempat pembuangan akhir sampah,
serta penampungan kotoran manusia dan hewan.komponen utama dalam gas alam
adalah metana (CH4), yang merupakan molekul hidrokarbon rantai terpendek dan
teringan. Gas alam juga mengandung molekul-molekul hidrokarbon yang lebih berat
seperti etana (C2H6), propana (C3H8) dan butana (C4H10), selain juga gas-gas yang

mengandung sulfur (belerang).
Gas alam juga merupakan sumber utama untuk sumber gas helium. Metana adalah
gas rumah kaca yang dapat menciptakan pemanasan global ketika terlepas ke
atmosfer, dan umumnya dianggap sebagai polutan ketimbang sumber energi yang
berguna. Meskipun begitu, metana di atmosfer bereaksi dengan ozon, memproduksi
karbon dioksida dan air, sehingga efek rumah kaca dari metana yang terlepas ke udara
relatif hanya berlangsung sesaat.
Sumber metana yang berasal dari makhluk hidup kebanyakan berasal dari rayap,
ternak (mamalia) dan pertanian (diperkirakan kadar emisinya sekitar 15, 75 dan 100
juta ton per tahun secara berturut-turut).Nitrogen, helium, karbon dioksida (CO2),
hidrogen sulfida (H2S), dan air dapat juga terkandung di dalam gas alam. Merkuri
dapat juga terkandung dalam jumlah kecil. Komposisi gas alam bervariasi sesuai
dengan sumber ladang gasnya. Gas alam dapat berbahaya karena sifatnya yang sangat
mudah terbakar dan menimbulkan ledakan. Gas alam lebih ringan dari udara,
sehingga cenderung mudah tersebar di atmosfer. Akan tetapi bila ia berada dalam
ruang tertutup, seperti dalam rumah, konsentrasi gas dapat mencapai titik campuran

yang mudah meledak, yang jika tersulut api, dapat menyebabkan ledakan yang dapat
menghancurkan bangunan. Kandungan metana yang berbahaya di udara adalah antara
5% hingga 15%, Pembakaran satu meter kubik gas alam komersial menghasilkan 38
MJ (10.6 kWh).
3. Batu bara
Indonesia tidak mungkin membakar habis batu bara dan mengubahnya menjadi
energis listrik melalui PLTU. Selain mengotori lingkungan melalui polutan CO2,
SO2, NOx dan CxHy cara ini dinilai kurang efisien dan kurang memberi nilai tambah
tinggi. Batu bara merupakan bahan bakar selain solar (diesel fuel), yang telah umum
digunakan pada banyak industri.
Dari segi ekonomis, batubara jauh lebih hemat dibandingkan solar, dengan
perbandingan sebagai berikut : solar Rp 0,74 / kilokalori sedangkan batubara hanya
Rp 0,09 / kilokalori. Dari segi kuantitas batu bara termasuk cadangan energi fosil
terpenting bagi Indonesia. Jumlahnya sangat berlimpah, mencapai puluhan milyar
ton. Jumlah ini sebenarnya cukup untuk memasok kebutuhan energi listrik hingga
ratusan tahun ke depan. batu bara sebaiknya tidak langsung dibakar, akan lebih
bermakna dan efisien jika dikonversi menjadi migas sintetis, atau bahan petrokimia
lain yang bernilai ekonomi tinggi.
Dua cara yang dipertimbangkan dalam hal ini adalah likuifikasi (pencairan) dan
gasifikasi (penyubliman) batu bara. Membakar batu bara secara langsung (direct
burning) telah dikembangkan teknologinya secara continue, yang bertujuan untuk
mencapai efisiensi pembakaran yang maksimum, cara-cara pembakaran langsung
seperti: fixed grate, chain grate, fluidized bed, pulverized, dan lain-lain, masingmasing mempunyai kelebihan dan kelemahannya.
4. Minyak Bumi
Minyak bumi dijuluki juga sebagai emas hitam, adalah cairan kental, coklat gelap,
atau kehijauan yang mudah terbakar, yang berada di lapisan atas dari beberapa area di
kerak Bumi. Minyak bumi terdiri dari campuran kompleks dari berbagai hidrokarbon,
sebagian besar seri alkana, tetapi bervariasi dalam penampilan, komposisi, dan
kemurniannya.
Komposisi minyak bumi (petroleum) adalah campuran kompleks, terutama terdiri
dari hidrokarbon bersama-sama dengan sejumlah kecil komponen yang mengandung
sulfur, oksigen dan nitrogen dan sangat sedikit komponen yang mengandung logam.
5. Panas Bumi (Gheothermal)
Energi panas bumi adalah energi yang diekstraksi dari panas yang tersimpan di dalam
bumi. Energi panas bumi ini berasal dari aktivitas tektonik di dalam bumi yang terjadi
sejak planet ini diciptakan. Panas ini juga berasal dari panas matahari yang diserap
oleh permukaan bumi. Energi ini telah dipergunakan untuk memanaskan (ruangan

ketika musim dingin atau air) sejak peradaban Romawi, namun sekarang lebih
populer untuk menghasilkan energi listrik. Sekitar 10 Giga Watt pembangkit listrik
tenaga panas bumi telah dipasang di seluruh dunia pada tahun 2007, dan
menyumbang sekitar 0.3% total energi listrik dunia. energi panas bumi cukup
ekonomis dan ramah lingkungan, namun terbatas hanya pada dekat area perbatasan
lapisan tektonik.
Pembangkit listrik tenaga panas bumi hanya dapat dibangun di sekitar lempeng
tektonik di mana temperatur tinggi dari sumber panas bumi tersedia di dekat
permukaan. Pengembangan dan penyempurnaan dalam teknologi pengeboran dan
ekstraksi telah memperluas jangkauan pembangunan pembangkit listrik tenaga panas
bumi dari lempeng tektonik terdekat. Efisiensi termal dari pembangkit listrik tenaga
panas bumi cenderung rendah karena fluida panas bumi berada pada temperatur yang
lebih rendah dibandingkan dengan uap atau air mendidih. Berdasarkan hukum
termodinamika, rendahnya temperatur membatasi efisiensi dari mesin kalor dalam
mengambil energi selama menghasilkan listrik. Sisa panas terbuang, kecuali jika bisa
dimanfaatkan secara lokal dan langsung, misalnya untuk pemanas ruangan. Efisiensi
sistem tidak memengaruhi biaya operasional seperti pembangkit listrik tenaga bahan
bakar fosil.
6. Matahari
Energi surya adalah energi yang didapat dengan mengubah energi panas surya
(matahari) melalui peralatan tertentu menjadi sumber daya dalam bentuk lain. Teknik
pemanfaatan energi surya mulai muncul pada tahun 1839, ditemukan oleh A.C.
Becquerel. Ia menggunakan kristal silikon untuk mengkonversi radiasi matahari,
namun sampai tahun 1955 metode itu belum banyak dikembangkan.
Selama kurun waktu lebih dari satu abad itu, sumber energi yang banyak digunakan
adalah minyak bumi dan batu bara. Upaya pengembangan kembali cara
memanfaatkan energi surya baru muncul lagi pada tahun 1958. Sel silikon yang
dipergunakan untuk mengubah energi surya menjadi sumber daya mulai
diperhitungkan sebagai metode baru, karena dapat digunakan sebagai sumber daya
bagi satelit angkasa luar.
7. Tenaga air
Tenaga air adalah energi yang diperoleh dari air yang mengalir. Pada dasarnya, air di
seluruh permukaan Bumi ini bergerak (mengalir). Di alam sekitar kita, kita
mengetahui bahwa air memiliki siklus. Dimana air menguap, kemudian terkondensasi
menjadi awan. Air akan jatuh sebagai hujan setelah ia memiliki massa yang cukup.
Air yang jatuh di dataran tinggi akan terakumulasi menjadi aliran sungai. Aliran
sungai ini menuju ke laut.
Di laut juga terdapat gerakan air, yaitu gelombang pasang,ombak, dan arus laut.
gelombang pasang dipengaruhi oleh gravitasi bulan, sedangkan ombak disebabkan

oleh angin yang berhembus di permukaan laut dan arus laut di sebabkan oleh
perbedan kerapatan (massa jenis air), suhu dan tekanan, serta rotasi bumi.
Tenaga air yang memanfaatkan gerakan air biasanya didapat dari sungai yang
dibendung. Pada bagian bawah dam tersebut terdapat lubang-lubang saluran air. Pada
lubang-lubang tersebut terdapat turbin yang berfungsi mengubah energi kinetik dari
gerakan air menjadi energi mekanik yang dapat menggerakan generator listrik. Energi
listrik yang berasal dari energi kinetik air disebut “hydroelectric”. Hydroelectric ini
menyumbang sekitar 715.000 MW atau sekitar 19% kebutuhan listrik dunia. bahkan
di Kanada, 61% dari kebutuhan listrik negara berasal dari Hydroelectric.
D.Sumber Daya Energi Terbarukan/ Non Konvensional
Menurut Sukanto Reksohadiprojo (1994) ,sumber daya energi yang dapat
diperbaharui/non konvensional merupakan sumber daya energi yang dapat
diperbaharui atau dapat diisi kembali atau tidak terhabiskan (renewable) adalah
sumber daya energi yang bisa dihasilkan kembali baik secara alamiah maupun dengan
bantuan manusia.
Energi yang dapat diperbaharui
Mengingat keterbatasan sumber energi berbahan baku fosil (minyak, gas dan
batubara), maka energi menjadi masalah yang paling mendesak dalam bidang
teknologi hijau, termasuk didalamnya pengembangan bahan bakar alternatif atau
energi terbarukan yang efisien.
Energi alternatif adalah istilah yang merujuk kepada semua energi yang dapat
digunakan yang bertujuan untuk menggantikan bahan bakar konvensional tanpa
akibat yang tidak diharapkan dari hal tersebut. Umumnya, istilah ini digunakan untuk
mengurangi penggunaan bahan bakar hidrokarbon yang mengakibatkan kerusakan
lingkungan akibat emisi karbon dioksida yang tinggi, yang berkontribusi besar
terhadap pemanasan global berdasarkan Intergovernmental Panel on Climate Change.
Selama beberapa tahun, apa yang sebenarnya dimaksud sebagai energi alternatif telah
berubah akibat banyaknya pilihan energi yang bisa dipilih yang tujuan yang berbeda
dalam penggunaannya.
Istilah “alternatif” merujuk kepada suatu teknologi selain teknologi yang digunakan
pada bahan bakar fosil untuk menghasilkan energi. Teknologi alternatif yang
digunakan untuk menghasilkan energi dengan mengatasi masalah dan tidak
menghasilkan masalah seperti penggunaan bahan bakar fosil.
Oxford Dictionary mendefinisikan energi alternatif sebagai energi yang digunakan
bertujuan untuk menghentikan penggunaan sumber daya alam atau pengrusakan
lingkungan.

Energi alternatif yang RAMAH LINGKUNGAN
Sumber energi terbarukan seperti biomassa kadang-kadang disebut sebagai alternatif
untuk bahan bakar fosil yang membahayakan bagi ekologi, karena jika biomassa
dikomersialkan dikhawatirkan akan membahayakan hutan sebagai penghasil
biomassa terbesar (kayu juga merupakan biomassa). Energi terbarukan belum tentu
energi alternatif dengan tujuan tersebut. Seperti contoh, di Belanda, yang pernah
digunakan minyak kelapa sawit sebagai bahan bakar bio, saat ini dihentikan akibat
bukti ilmiah bahwa penggunaannya menciptakan kerusakan lebih parah dibandingkan
bahan bakar fosil, seperti kemungkinan ekspansi lahan kelapa sawit yang dapat
menghabiskan hutan alami. Mengenai bahan bakar bio dari bahan pangan, realisasi
mengkonversi seluruh hasil panen di Amerika Serikat hanya mampu menggantikan
16% bahan bakar mobil yang dibutuhkan, dan pemusnahan hutan hujan tropis, yang
selama ini sebagai penyerap CO2, untuk dijadikan ladang penghasil bahan bakar bio,
sangat jelas akan mengakibatkan efek negatif yang sangat signifikan bagi ekologi dan
menghasilkan peningkatan harga bahan pangan akibat kompetisi pasar. Saat ini,
alternatif terhadap bahan bakar bio berkelanjutan sedang diupayakan dalam bentuk
etanol selulosit.
Berikut adalah beberapa contoh dari Sumber Daya Energi Terbarukan/Non
Konvensional :
1. Energi Hidro
Hidroelektrisitas adalah satu bentuk tenaga hidro digunakan untuk memproduksi
listrik. Kebanyakan tenaga hidroelektrik berasal dari energi potensial dari air yang
dibendung dan menggerakkan turbin air dan generator. Bentuk yang kurang umum
adalah memanfaatkan energi kinetik seperti tenaga ombak. Tenaga hidro atau
Microhidro adalah energi melalui aliran air baik biasanya di sungai yang dapat
dipakai untuk membangkitkan listrik dalam daya tertentu. Secara teknis, alat
pembangkit dipasang pada aliran sungai, kemudian energi yang dihasilkan
disimpan/dialirkan melalui Pembangkit Listrik.
Hidroelektrisitas adalah sumber energi terbaharui. Di banyak bagian Kanada
(provinsi British Columbia, Manitoba, Ontario, Quebec, dan Newfoundland and
Labrador) hidroelektrisitas digunakan secara luas. Pusat tenaga yang dijalani oleh
provinsi-provinsi ini disebut BC Hydro, [[[Manitoba Hydro]], Hydro One (dulunya
“Ontario Hydro”), Hydro-Québec, dan Newfoundland and Labrador Hydro. HydroQuébec merupakan perusahaan penghasil listrik hydro terbesar dunia, dengan total
listrik terpasang sebesar 31.512 MW (2005).
Tenaga listrik hydro, menggunakan kinetik, atau energi gerakan sungai, sekarang
menyediakan 20% listrik dunia. Misalnya Norwegia menghasilkan hampir seluruh
listriknya dari hydro, sedangkan Iceland memproduksi 83% dari kebutuhannya

(2004), Austria memproduksi 67% dari seluruh listrik yang dihasilkan di negara
tersebut. Kanada merupakan penghasil tenaga hidro terbesar dunia dan memproduksi
lebih dari 70% listriknya dari sumber hidroelektrik
2. Energi Surya
Energi surya adalah energi yang didapat dengan mengubah energi panas surya
(matahari) melalui peralatan tertentu menjadi sumber daya dalam bentuk lain. Energi
surya menjadi salah satu sumber pembangkit daya selain air, uap,angin, biogas, batu
bara, dan minyak bumi. Teknik pemanfaatan energi surya mulai muncul pada tahun
1839, ditemukan oleh A.C. Becquerel. Ia menggunakan kristalsilikon untuk
mengkonversi radiasi matahari, namun sampai tahun 1955 metode itu belum banyak
dikembangkan.
Selama kurun waktu lebih dari satu abad itu, sumber energi yang banyak digunakan
adalah minyak bumi dan batu bara. Upaya pengembangan kembali cara
memanfaatkan energi surya baru muncul lagi pada tahun 1958. Sel silikon yang
dipergunakan untuk mengubah energi surya menjadi sumber daya mulai
diperhitungkan sebagai metode baru, karena dapat digunakan sebagai sumber daya
bagi satelitangkasa luar
3. Bahan Bakar Bio tingkat tinggi
Biaya produksi untuk menghasilkan bahan bakar bio dari serat yang telah dibuang
dan membusuk, jerami, rumput liar, daun, atau pakan ternak, akan setara dengan
biaya produksi bensin sebelum 2015 mendatang, atau turun hingga 10 sen AS setiap
KWH, dan akan menjadi saingan berat bagi sumber energi fosil konvensional. Saat
ini hambatan teknis untuk menghasilkan bio fuel tingkat tinggi (seperti ethanol yang
dihasilkan dari bahan baku non pangan) adalah: membangun infrastruktur
transportasinya dan perlengkapan penyimpanan, serta memproduksi mobil yang
memanfaatkan bahan bakar bio tingkat tinggi atau bahan bakar campuran (seperti
bensin dicampur dengan bahan bakar bio tingkat tinggi).
4. Tenaga surya berbentuk cair
Kini teknologi yang memanfaatkan tenaga surya untuk memanaskan air yang
kemudian digunakan untuk membangkitkan listrik sudah sedemikian matang, dan
biayanya sudah ditekan menjadi sama dengan biaya dalam teknologi pembangkit
listrik konvensional (seperti bata bara untuk membangkitkan listrik).
Namun meskipun energi surya dapat disimpan dalam wujud cairan panas, namun sulit
untuk disalurkan – inilah yang kini menjadi kendala dalam penyebar-luasan
pemanfaatan energi surya berwujud cairan ini.

5. Energi surya fotovoltaik
Dengan menggunakan panel fotovoltaik, sinar matahari dapat langsung
ditransformasikan menjadi energi listrik. Perkembangan teknologi fotovoltaik kini
juga sudah berkembang sedemikian rupa sehingga biaya produksi dapat ditekan.
Hingga 2020 mendatang biaya produksi energi surya fotovoltaik akan sama dengan
biaya produksi sumber energi lainnya, dan akan memiliki daya saing tinggi. Total
kapasitas listrik di seluruh dunia yang dapat dihasilkan dengan teknologi fotovoltaik
ini akan mencapai 120 ~ 140 miliar watt pada 2015 mendatang, atau sekitar 6 ~ 7 kali
lipat kapasitas produksi listrik pada 2009 yang hanya sebesar 20 miliar watt.
6. Tenaga angin
Tenaga angin dapat dibedakan menjadi dua macam yakni tenaga angin darat (onshore
wind) dan tenaga angin laut (offshore wind). Jika dibandingkan dengan sumber energi
terbarukan lainnya, teknologi energi tenaga angin ini sudah sangat mumpuni. Di
sejumlah tempat, biaya produksi satuan listrik dengan tenaga angin darat sudah sama
dengan teknologi pembangkit listrik konvensional, bahkan terus menunjukkan tren
menurun. Diperkirakan pada 2015, biaya produksi listrik dengan tenaga angin dapat
ditekan lagi sebesar 15%, hingga mencapai 12 ~ 13 sen AS untuk setiap KWH.
Menurut data statistik dari Asosiasi Energi Tenaga Angin Kanada (CanWEA), dalam
satu dekade terakhir, tingkat pertumbuhan pembangkit listrik tenaga angin di seluruh
dunia telah mencapai 25%. Dan pada 2020 mendatang, total nilai investasi di sektor
energi tenaga angin di seluruh dunia akan mencapai 1 triliun dolar AS, dengan
kapasitas listrik tahunan mencapai lebih dari 6 triliun watt per tahun. Namun kendala
tenaga angin adalah: dibutuhkannya lahan yang sangat luas, yang biasanya sulit untuk
mendapat izin dari pemerintah, dan sulit untuk menyimpan listrik yang dihasilkan.