Studi Kualitas Air Sungai Konto Kabupaten Malang Berdasarkan Keanekaragaman Makroinvertebrata Sebagai Sumber Belajar Biologi

(1)

1

STUDI KUALITAS AIR SUNGAI KONTO KABUPATEN MALANG

BERDASARKAN KEANEKARAGAMAN MAKROINVERTEBRATA

SEBAGAI SUMBER BELAJAR BIOLOGI

SKRIPSI

DISUSUN OLEH:

SUSAN AMINAH

201010070311066

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

JURUSAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

2014


(2)

ii

STUDI KUALITAS AIR SUNGAI KONTO KABUPATEN MALANG BERDASARKAN KEANEKARAGAMAN MAKROINVERTEBRATA

SEBAGAI SUMBER BELAJAR BIOLOGI

SKRIPSI

DiajukankepadaFakultasKeguruandanIlmuPendidikan UniversitasMuhammadiyah Malang

sebagaiPersyaratanMemperolehGelar SarjanaPendidikanBiologi

DISUSUN OLEH : SUSAN AMINAH

201010070311066

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

JURUSAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2014


(3)

iii

LEMBAR PERSETUJUAN

Nama : Susan Aminah

Nim : 201010070311066

Jurusan : Pendidikan Biologi

Fakultas : Keguruan dan IlmuPendidikan

JudulSkripsi : Studi Kualitas Air Sungai Konto Kabupaten Malang Berdasarkan Keanekaragaman Makroinvertebrata Sebagai Sumber Belajar Biologi.

Diajukan untuk dipertanggungjawabkan dihadapan Dewan Penguji Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Strata Satu (S1)

Pada Jurusan Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Muhammadiyah Malang

Menyetujui

Pembimbing I Pembimbing II


(4)

iv

SURAT PERNYATAAN

Nama : Susan Aminah

Tempat/Tgl. Lahir : Cilacap, 10 Oktober 1991

NIM : 201010070311066

Fakultas/Jurusan : KIP/Pendidikan Biologi

Menyatakan bahwa skripsi saya yang berjudul “Studi Kualitas Air Sungai Konto Kabupaten Malang sebagai Sumber Belajar Biologi” adalah bukan skripsi orang lain baik sebagian maupun keseluruhan, kecuali dalam bentuk kutipan yang telah disebutkan sumbernya.

Demikian surat pertanyaan ini dibuat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan ini tidak benar, saya bersedia mendapat sanksi akademis.

Malang, 14 Agustus 2014 Yang Menyatakan,

(Susan Aminah)

Mengetahui,

Pembimbing I Pembimbing II


(5)

v

LEMBAR PENGESAHAN

Dipertahankan di Depan Dewan Penguji Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Muhammadiyah Malang dan diterima untuk memenuhi

Sebagian dari Persyaratan

Memperoleh Gelar Sarjana (S1) Pendidikan Biologi

Mengesahkan

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang

Malang, 14 Agustus 2014 Dekan

(Dr. Poncojari Wahyono, M.Kes.)

Dewan Penguji

1. Dr. Sukarsono, M.Si 1...

2. Drs. Wahyu Prihata, M.Kes 2. ...

3. Dra. Elly Purwanti, M.P 3...


(6)

vi MOTTO

“Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan. Maka apabila engkau telah selesai tetaplah bekerja keras. Dan kepada Tuhanmu lah engkau berharap”

(QS. Al-Insyirah; 6-8)

Tuhan member apa yang kitabutuhkanbukanapa yang kitainginkan. Penyelamatketikakitaterjatuhadalah HARAPAN.

Percayalahandaakanmendapatkansejauhapa yang andausahakan

Karya ini kupersembahkan untuk :

Almamamaterku Universitas Muhammadiyah Malang


(7)

vii

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikumWr. Wb.

Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan berkah, rahmat, taufik, hidayah dan juga inayah-Nya sehingga penulis mampu menyelesaikan tugas akhir skripsi sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Biologi di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang dengan Judul“Studi Kualitas Air Sungai Konto Kabupaten Malang Berdasarkan Keanekaragaman Makroinvertebrata sebagai sumber Belajar Biologi”

Penulisan skipsi ini tidak akan terselesaikan dengan baik tanpa adanya bantuan tenaga, informasi, bimbingan dan juga bantuan do’a dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis ucapkan banyak terimakasih atas segala bantuan yang telah diberikan. Terutama pada:

1. Orang tuaku Ibunda Pariyem dan Ayahanda Suwandi, terimakasih atas kasih telah menjadi malaikat yang selalu menjagaku.

2. Bapak Dr. Ponco Jari Wahyono M.Kes. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang.

3. Ibu Dr. Yuni Pantiwati M.M, M.Pd selaku ketua jurusan Pendidikan Biologi Universitas Muhammadiyah Malang.

4. Bapak Dr. Sukarsono, M.Si selaku pembimbing I yang telah meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan, petunjuk serta saran yang sangat berharga dalam penyusunan skripsi ini, dan Bapak Drs. Wahyu Prihanta selaku pembimbing II yang dengan kegigihan memberikan bimbingan kepada penulis sampai skrip si ini dapat terselesaikan dengan baik.


(8)

viii

5. Seluruh dosen jurusan biologi. Ibu Dr. Roro eko Susetyarini M.Si selaku dosen wali yang selalu mendampingi saya, memberi dukungan dan solusi kepada penulis.

6. Ibu Dr. Nurul Mahmudati M.Kes serta keluarga besar Laboratorium Kimia, sebagai tempat saya bernaung.

7. Teman-teman kelas 8-B yang memberikan dukungan semangat dan motivasi khususnya Atia, Dika, Reza, Ubaidillah, Chasan, Tety, Septi, Wanti, Anik, dan Dimas yang selalu membantu selama penelitian ini berlangsung.

8. Sigit Prafiadi S.pd yang telah menjadi tempat saya bertanya dan meminta pendapat, serta pemberi semangat.

9. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu, terimakasih atas do’a dan dukungannya

Semoga Allah senantiasa membalas amal baik yang telah diberikan, Amin. Sepertigading yang takretak penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran sangat penulis harapkan demi kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Malang, 14 Agusutus 2014 Penulis,


(9)

ix DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR SAMPUL LUAR ... i

LEMBAR SAMPUL DALAM ... ii

LEMBAR PERSETUJUAN ... iii

SURAT PERNYATAAN ... iv

LEMBAR PENGESAHAN ... v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

ABSTRAK ... ix

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR GRAFIK ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xv

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 5

1.3 Tujuan Penelitian ... 5

1.4 Manfaat Penelitian ... 6

1.5 Batasan Masalah ... 6


(10)

x BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan umum sungai Konto ... 9

2.2 Faktor fisika kimia yang mempengaruhi kualitas air ... 10

2.3 Makroinvertebrata (Makro bentos) ... 18

2.4 Ekologi makroinvertebrata... 21

2.5 Syarat hasil penelitian sebagai sumber belajar ... 28

2.6 Macam-Macam media Pembelajaran ... 29

2.7 Modul sebagai Sumber belajar... 30

2.7. Kerangka konsep ... 32

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian... 33

3.2 Waktu dan Tempat Penelitian ... 33

3.3 Populasi dan Sampel ... 35

3.4 Variabel Penelitian ... 36

3.5 Devinisi Operasional Variabel ... 36

3.6 Alat dan Bahan ... 39

3.7 ProsedurPenelitian ... 40

3.8 Teknik pengumpulan data ... 46

3.9 Teknik Analisis Data... 47

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ... 53


(11)

xi BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan ... 87

5.2 Saran ... 88

DAFTAR PUSTAKA ... 89


(12)

xii

DAFTAR TABEL TabelHalaman

Tabel 2.1. Hubungan Kecapatan arus, Konsentrasi Oksigen dan Fauna ... 14

Tabel 2.2. Penggolongan Kualitas Air Berdasarkan Oksigen Terlarut ... 16

Tabel 2.3. Kriteria Kualitas Air Berdasarkan BOD ... 17

Tabel 2.4. Kriteria Mutu Air Berdasarkan Kelas ... 18

Tabel 2.5. Beberapa Contoh Makroinvertebrata berdasarkan Kepekaannya Terhadap Bahan Pencemar ... 23

Tabel 2.6. Ciri Lingkungan Tempat Famili Baetidae ... 24

Tabel 2.7. Ciri Lingkungan Tempat Famili Ephemerllidae ... 24

Tabel 2.8. Ciri Lingkungan Tempat Ordo Plecoptera ... 26

Tabel 2.9 Ciri Lingkungan Tempat Famili Tipullidae ... 26

Tabel 2.10 Ciri Lingkungan Tempat Hidup FamiliSimuliidae ... 27

Tabel 2.11 Kelompok Media Instruksional menurut Kutek UPI (2012) ... 30

Tabel 3.1 Kriteria Kualitas air berdasarkan Indeks Keanekaragaman Jenis .. 48

Tabel 3.2 Kriteria Kualitas air berdasarkan FBI ... 49

Tabel 4.1 Karakeristik populasi Makroinvertebrata Sungai Konto ... 58

Tabel 4.2 Pengamatan Kualitas Air Sungai Konto berdasarkan Faktor Fisika-Kimia dan Biologi ... 61


(13)

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

Gambar 2.1. Peta Administrasi DAS Konto ... 10

Gambar 2.2. Famili Baetidae ... 23

Gambar 2.3. Larva Hydropsyche ... 25

Gambar 2.4. Nimfa Plecoptera ... 25

Gambar 3.1 SkemaPengambilan Sampel ... 34

Gambar 4.1a StasiunPengamatan 1 DesaNgrotoKecPujon ... 34

Gambar 4.1b StasiunPengamatan 2 DesaTretesKecPujon ... 35


(14)

xiv

DAFTAR GRAFIK

Grafik Halaman

Grafik 4.1 Indeks Shannon-Wiener Spesies Makroinvertebrata di Tiga

Stasiun Pengamatan ... 53

Grafik 4.2 Hasil Pengukuran Suhu pada Setiap Stasiun di Daerah Aliran Sungai (DAS) Konto Kabupaten Malang ... 54

Grafik 4.3 Hasil Pengukuran kecerahan pada Setiap Stasiun di Daerah Aliran Sungai (DAS) Konto Kabupaten Malang ... 55

Grafik 4.4 Hasil Pengukuran TSS pada Setiap Lokasi di Daerah Aliran Sungai (DAS) Konto Kabupaten Malang ... 56

Grafik4.5 Hasil Pengukuran Oksigen terlarut (DO) ... 57

Grafik 4.6 Hasil Pengukuran Biological Oxygen Demand (BOD5) ... 58

Grafik 4.7 Hasil Pengukuran Derajat Keasaman (pH) ... 59

Grafik 4.8 Jumlah Makroinvertebrata Sungai Konto Kab Malang ... 60

Grafik 4.9 Kepadatan (K) Makroinvertebrata Sungai Konto Kab Malang .... 61

Grafik 4.10 Kepadatan Relatif (KR) Makroinvertebrata Sungai Konto Kabupaten Malang ... 62

Grafik 4.11Indeks Dominansi (C) Makroinvertebrata Sungai Konto Kabupaten Malang ... 63


(15)

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Denah Lokasi Pengambilan Sampel

Lampiran 2.1: Hasil Identifikasi Makoinvertebrata Sungai Konto Kab Malang Lampiran 2.2: Jenis dan Jumlah Makoinvertebrata Sungai Konto Kab Malang Lampiran 3: Gambar Hasil Pengamatan Makroinvertebrata

Lampiran 4: Ringkasan Hubungan Parameter Fisik-Kimia Air dengan Makroinvertebrata Berdasarkan Perhitungan Korelasi Pearson. Lampiran 5: Perhitungan Karakteristik Populasi Makroinvertebrata (K,KR, dan C) Daerah Aliran Sungai (DAS) Konto kab Malang

Lampiran 7: Dokumentasi Penelitian Lampiran 8: Analisis KI dan KD Lampiran 9: RPP Materi Invertebrata


(16)

(17)

89

89

DAFTAR PUSTAKA

Agrista, Ika. 2005. Makroinvertebrata sebagai Indikator Biologis kualitas Air sungai (Studi di Sungai Brantas Kabupaten Malang).Malang :Universitas Muhammadiyah Malang.

Arisandi, Prigi. 2012. Pengukuran Kualitas Air Hulu Daerah Aliran Sungai Kali Brantas Berdasarkan Keragaman TaksaEphemeroptera, Plecoptera, dan Trichoptera. Surabaya :UniversitasAirlangga

Badriyah, Rafiqatul. 20013. Pemanfaatan capung (Odonata) sebagai bioindikator Pencemaran Air di Daerah Aliran Sungai Brantas hulu Kota Batu. Malang : Universitas Muhammadiyah Malang

Cahyono, heru. 2007. Model Pengembangan Kompetensi Mahasiswa Calon Guru Dalam Mengajar Bioteknologi Dengan Mengoptimalkan Pemanfaatan Media Pembelajaran Berbasis Komputer. Yogyakarta : Universitas Negeri Yogyakarta

Barrus AT. 2002. PengantarLimnologi. Medan : USU Press.

Effendi, H. 2003.Telaah Kualitas Air Bagi Pengelolaan Sumber Daya dan Lingkungan Perairan. Yogyakarta : Kanisius

Fachrul, M. F. 2012. Metode Sampling Bioekologi. Jakarta : PT Bumi Aksara. Fardiaz,S. 1992. Polusi Air danUdara, Yogyakarta : Kanisius

Ginting, E.H, 2006. Kualitas Perairan Hulu Sungai Ciliwung Ditinjau Dari Struktur Komunitas Makrozoobentos. Skripsi Tidak diterbitkan. Bogor : Institut Pertanian Bogor.

Hasan, M. I. 2008. Pokok-Mokok Materi Statistik 1 (Statistik Deskriptif). Jakarta : Bumi Aksara.

Hutchinson, G.E. 1967. A Treatise on Limnology (I). New York : John Wiley and Sons,inc.

Kadir, Abdul. 2013. Buku Petunjuk Praktikum pengetahuan Lingkungan. Malang : Laboratorium Biologi Universitas Muhammadiyah Malang.


(18)

90

90

Kurniawan, Andri. 2013. Akuaponik: Sederhana Berhasil Ganda. Bangka Belitung: UBB Press.

Kurtek UPI. 2012. Klasifikasi Media Pembelajaran, (Online), (http://Kurtek.upi.edu/media.html, diakses 02 Februari 2014).

Lind, O.T. 1979. Hand Book of Common Methods in Limnology. Sec ED. London : Mosby Company.

Mahida, U.N, 1993. Pencemaran Air dan Pengolahan Limbah Industri. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.

Mandeville,S. M. 2002. Benthic Macroinvertebrates in Freshwaters- Taxa Tolerance Values, Metrics, and Protocols. New York : New York State Department of Environmental Conservation.

Menaughton, S.J & Larry L woft. 1998. Ekologi Umum Edisi Kedua. Yogyakarta : Gadjahmada University Press.

Michael, P. 1994. Metode Ekologi Untuk Penyelidikan Lapangan dan Laboratorium. Terjemahan Yanti, R. Universitas Indonesia. Jakarta.

Odum, Eugene P. 1993. Dasar-Dasar Ekologi. Yogyakarta : UGM Press.

Pakpahan, C.S.H, et all. 2006. Indeks Biodiversity Komunitas Makrozoobenthos Sebagai Bioindikator Kualitas Perairan di Pulau Dompak. Study of Management Aquatic Resource Faculty Marine Science and Fisheries : Maritime Raja Ali Haji University

Pescod, M. D. 1973. Investigation of Rational Effluen and Stream Standards for Tropical Countries. A.I.T. Bangkok, 59 pp.

Poerwanti, 1998. Jenis-Jenis Penelitian. Gramedia. Jakarta.

Rahayu, subekti, dkk. 2009. Monitoring Air Di Daerah Aliran Sungai. Bogor : World agroforestry centre-Southeas Asia. 2007. Field Trip guide to Kali Konto

Watershed. Malang : UniversitasBrawijaya

Rofieq, Ainur. 2011. Hand Out Metode Penelitian Biologi. Malang : Universitas Muhammadiyah Malang.


(19)

91

91

Salmin. 2005. Oksigen Terlarut (Do) dan Kebutuhan Oksigen Biologi (Bod) Sebagai

Salah Satu Indikator Untuk Menentukan Kualitas Perairan. Oseana, Volume

XXX, Nomor 3, 2005 : 21 – 26.

Sastrawijaya, A.T. 2009. Pencemaran lingkungan Cetakan ke-3. Jakarta :Rineka cipta

Setyaningthias, Sari. 2007. Kualitas Air Citarum Hulu Dengan Menggunakan Biomonitoring Makrozoobentos. Skripsi Tidak diterbitkan. Bandung :Institut Teknologi Bandung.

Sina, Alma. 2005. Makrozoo benthos Sebagai Indikator Kualitas Air, Studi Kasus : Sungai Cipeles, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat. Tesis Magister Program Studi Teknik Manajemen Lingkungan. Bandung : Institut Teknologi Bandung.

SNI. 2009. Air dan Limbah – Bagian 72: Cara Uji Kebutuhan Oksigen Biokimis (Biochemical Oxygen Demand/BOD5). Jakarta : Badan Standarisasi Nasional. Simamora,D.R. 2009. Studi Keanekaragaman Makrozoobenthos Di Aliran Sungai

Padang Kota Tebing tinggi. Skripsi.USU: Medan.

Sudarso, yoyok. 2009. Potensi Larva Thrichoptera sebagai Bioindikator Akuatik. LIPI: Pusat Penelitian Limnologi.

Sudjana. 2005. Metoda Statistik. Bandung. PenerbitTarsito.

Sugiyono. 2010. MetodePenelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Alfabeta. Bandung.

Suheriyanto, Dwi. 2008. EkologiSerangga. Malang :UIN-malang Press.

Venberg, F.G. 1981. Marrine Polution: Fungsional Responses, London : Academia Press.

Wibisono, WisnuRizki. 2013. PenentuanKualitas Air Sungai CiampelasdenganBioindikatorMakrozoobentos.Bandung :InstitutTeknologi Bandung.

Wibowo, Anggara. 2005. Stusipenentuan Kinerja Pengelolahan DAS di Sub DAS Konto Hulu. Malang : Universitas Brawijaya.

Mahajoeno, Edwi, dkk. 2001. Keanekaragaman Larva Insekta pada Sungai-sungai Kecil di Hutan Jobolarang. Surakarta : UNS Surakarta


(20)

92

92

Wati, Nila Kusuma,dkk. 2012. Pengembangan Handout Bergambar disertai Peta Konsep pada Materi Kingdom Plantae untuk Siswa SMA Kelas X Semester II Kurikulum 2006. Palembang :STKIP PGRI Sumatera Barat


(21)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sungai merupakan salah satu sumber air utama bagi masyarakat luas baik yang digunakan secara langsung ataupun tidak langsung. Sungai Konto merupakan salah satu anak sungai Brantas bagian tengah. Luas sungai Konto mencapai 233 km2. DAS sungai Konto kabupaten Malang meliputi dua kecamatan yakni Pujon dan Ngantang. Sungai Konto dimanfaatkan sebagai penyuplai air di Waduk Selorejo untuk keperluan irigasi dan pembangkit listrik tenaga air. Selain itu, digunakan sebagai sumber air bersih untuk kegiatan sehari-hari seperti minum, memasak, mencuci dan mandi.

Ekosistem daerah aliran sungai bagian hulu merupakan bagian yang sangat penting karena mempunyai fungsi perlindungan terhadap seluruh bagian daerah aliran sungai, yang salah satunya sebagai fungsi tata air. Sub DAS Konto hulu, Kab Malang terjadi alih tata guna lahan pertanian. Dimana pada awalnya di daerah DAS Konto ini merupakan kawasan hutan alami. Akan tetapi mengalami perubahan menjadi kawasan pertanian. Seperti halnya di daerah Pujon dan Ngantang yang sebagian besar wilayahnya adalah lahan pertanian tanaman buah dan sayur.

Sebagian besar masyarakat yang berada di hulu sungai Konto tepatnya di kecamatan Pujon, terbiasa membuang sisa hasil panen sayur yang sudah membusuk ke badan sungai. Kegiatan ini dipandang dapat mengakibatkan pencemaran DAS


(22)

2

sungai Konto. Penggunaan pertisida dari lahan-lahan pertanian yang nantinya akan terakumulasi di DAS sungai Konto juga dapat mengebabkan pencemaran air sungai. Seperti halnya kegiatan pertanian, industri dan pemukiman di sekitar alur sungai yang terus meningkat setiap tahunnya turut menyumbang angka pencemaran sungai Konto.

Akumulasi bahan pencemar pada DAS Konto dapat mengubah kondisi fisik maupun kimia dari air sungai. Akibatnya kehidupan dalam air mengalami ganguan baik dalam hal nutrisi maupun tempat tinggal, karena kehidupan dalam air tergantung pada kondisi dasar aliran. Dampaknya keanekargaman ekosistem air akan berkurang, akan terjadi ketidakseimbangan ekologi di lingkungan tersebut karena tidak semua spesies toleran dengan perubahan lingkungannya.

Pemantauan kualitas perairan dapat dilakukan menggunakan parameter fisika, kimia dan biologis. Menurut Sastrawijaya (2009), menyatakan bahwa pengukuran menggunakan parameter fisika dan kimia cenderung memberikan hasil dengan interpretasi dalam kisaran lebar. Indikator digunakan untuk menilai secara makro perubahan keseimbangan ekologi khususnya pada ekosistem perairan.

Penentuan kualitas air berdasarkan bioindikator makroinvertebrata saat ini dianggap lebih menunjukkan kondisi lingkungan yang sebenarnya karena adanya karakteristik dari masing-masing makroinvertebrata yang berkaitan dengan preferensi kondisi lingkungan tempat hidupnya. Masing-masing jenis makroinvertebrata memiliki toleransi yang relatif kecil terhadap habitat yang berbeda-beda berdasarkan preferensinya tersebut. Jika ada perubahan kualitas lingkungan pada habitatnya maka


(23)

3

beberapa jenis yang tidak dapat mentolerir perubahan tersebut akan mati. Hal ini dapat dijadikan indikasi dalam menentukan kualitas lingkungan secara menyeluruh.

Makroinvertebrata merupakan organisme yang hidupnya melekat pada substrat maupun dasar perairan yang dapat digunakan sebagai indikator untuk menentukan kualitas air, karena makro invertebrata merupakan biota perairan yang yang menghabiskan seluruh hidupnya diperairan tersebut. Makroinvertebrata memiliki ukuran lebih besar dari 1mm. Komunitas makroinvertebrata merupakan kelompok dasar permukaan (epifauna) baik yang yang hidup melekat, merayap atau merangkak serta membenamkan diri untuk membuat lubang pada dasar perairan (infauna) (Fachrul, 2006).

Menurut penelitian Arisandi (2012) Sungai Konto memiliki taksa terendah dengan 22 taksa. Beberapa jenis makroinvertebrata bentik yang ditemukan disana antara lain Elmidae, Tipulidae, Sundathelphusidae, Heptagenidae, Nematoda, Dugessiidae, Gordiidae, Aphisopodidae. FBI Sungai Konto adalah 3,58 – 4,24 yang berarti kualitas air Sungai Konto tidak tercemar sampai dengan tercemar ringan.

Penurunan keragaman spesies dalam suatu perairan dapat digunakan sebagai indikator biologis adanya pencemaran. Spesies yang ada dalam kepadatan yang tinggi dinamakan spesies indeks atau organisme indikator populasi (Agrista, 2005). Akantetapi untuk memantau kualitas perairan maka perlu digunakan kombinasi parameter fisika, kimia dan biologis. Dengan mengetahui keanekaragaman atau banyaknya jenis hewan makroinvertebrata yang ditemukan pada berbagai kondisi


(24)

4

lingkungan perairan, maka diharapkan dapat menjadi indikator bagi kondisi kualitas perairan sungai Konto kabupaten Malang pada saat ini.

Keragaman hewan invertebrata termasuk dalam pembelajaran biologi di kelas X SMA. KD 3.8 (Kurikulum 2013) menerapkan prinsip klasifikasi untuk menggolongkan hewan ke dalam filum berdasarkan pengamatan anatomi dan morfologi serta mengaitkan peranannya dalam kehidupan.

Sumber belajar yang selama ini digunakan dalam materi ini adalah media pembelajaran yang disajikan secara terpisah, seperti: buku teks, LKS, kumpulan foto,ataupun video yang mana oleh guru masih dirasa kurang efektif karena harus menyediakan banyak media dalam setiap pertemuan, serta belum mampu menuntut siswa aktif melakukan percobaan pengolompokan .

Alternatif yang dapat diberikan dalam hal ini, yaitu Handout yang berisi pengenalan jenis makroinvertebrata dan peranannya sebagai indikator biologis kualitas lingkungan perairan. Oleh karenanya peneliti dalam skripsi ini memberikan solusi yang dikembangkan dalam judul “ Studi Kualitas Air Sungai Konto Kabupaten Malang berdasarkan Keanekaragaman Makro-invertebrata sebagai Sumber Belajar Biologi”.


(25)

5

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan permasalahan-permasalahan di atas, maka peneliti merumuskan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimanakah kualitas air sungai Konto Kabupaten Malang berdasarkan evaluasi terpadu antara indeks keanekaragaman makroinvertebrata dan faktor fisika-kimia air?

2. Jenis makroinvertebrata apakah yang dapat dijadikan sebagai indikator biologis untuk menentukan kualitas air Sungai Konto Kabupaten Malang? 3. Bagaimanakah hasil penelitian kualitas air sungai Konto berdasarkan

keanekaragaman makroinvertebrata dapat diterapkan sebagai sumber belajar biologi?

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui kualitas air sungai Konto Kabupaten Malang berdasarkan evaluasi terpadu antara indeks keragaman makro-invertebrata dan faktor fisika-kimia air.

2. Untuk mengetahui Jenis makro-invertebrata yang dapat dijadikan sebagai indikator biologis untuk menentukan kualitas air Sungai Konto Kabupaten Malang.


(26)

6

3. Untuk menerapakan hasil penelitian hasil penelitian kualitas air sungai Konto berdasarkan keanekaragaman makroinvertebrata sebagai sumber belajar biologi.

1.4 Manfaat Penelitian

Beberapa manfaat dari penelitian ini adalah : 1. Manfaat teoritis

Menambah pengetahuan bagi masyarakat dan instansi terkait, hasil dari penelitian ini dapat digunakan sebagai salah satu cara penilaian kualitas air selain penilaian faktor fisik kimia perairan juga faktor biologis.

2. Manfaat praktis :

Manfaat bagi dunia pendidikan yaitu hasil penelitian ini secara keseluruhan dapat dijadikan sebagai sumber belajar dalam bidang kajian pendidikan lingkungan hidup dan pemanfaatan makro-invertebrata sebagai indikator biologis kualitas air sungai berupa modul yang dapat digunakan pembelajaran siswa jenjang SMA kelas X.


(27)

7

1.5 Batasan Masalah

Agar tidak terjadi gambaran luas dalam penelitian ini, maka peneliti memberikan batasan dalam penelitian ini, yaitu:

1. DAS Sungai konto yang menjadi objek penelitian adalah di daerah kecamatan Pujon dan kecamatan Ngantan kabupaten Malang, berdasarkan parameter biologi, fisik dan kimia perairan.

2. Indikator biologis yang digunakan dalam penelitian ini adalah makroinvertebrata. Sedang parameter fisik dan kimia perairan yang diamati adalah suhu, kecerahan, TSS, pH, DO,dan BOD.

3. Materi biologi yang digunakan sebagai penerapan dari penelitian ini adalah ciri, klasifikasi, dan peran hewan invertebrata.

1.6 Definisi Operasional

Agar tidak terjadi salah penafsiran maka peneliti memberikan beberapa definisi yang perlu diketahui, sebagai berikut :

1. Kualitas air adalah mutu air yang memenuhi standar untuk tujuan tertentu. Syarat yang ditetapkan sebagai standar mutu air berbeda-beda tergantung tujuan penggunaan, sebagai contoh, air yang digunakan untuk irigasi memiliki standar mutu yang berbeda dengan air untuk dikonsumsi. Kualitas air dapat diketahui nilainya dengan mengukur peubah fisika, kimia dan biologi (Rahayu, 2009).


(28)

8

2. Indeks keanekaragaman adalah suatu pernyataan atau penggambaran secara matematik yang melukiskan struktur kehidupan dan dapat mempermudah dalam menganalisis informasi tentang jenis dan jumlah organisme (Pakpahan.2006).

3. Makroinvertebrata (bentos) adalah hewan yang hidup di dasar sungai dan biasanya menempel pada subtrat dasar sungai yang berupa bata , pasir, dan lumpur (Odum, 1993).


(1)

beberapa jenis yang tidak dapat mentolerir perubahan tersebut akan mati. Hal ini dapat dijadikan indikasi dalam menentukan kualitas lingkungan secara menyeluruh.

Makroinvertebrata merupakan organisme yang hidupnya melekat pada substrat maupun dasar perairan yang dapat digunakan sebagai indikator untuk menentukan kualitas air, karena makro invertebrata merupakan biota perairan yang yang menghabiskan seluruh hidupnya diperairan tersebut. Makroinvertebrata memiliki ukuran lebih besar dari 1mm. Komunitas makroinvertebrata merupakan kelompok dasar permukaan (epifauna) baik yang yang hidup melekat, merayap atau merangkak serta membenamkan diri untuk membuat lubang pada dasar perairan (infauna) (Fachrul, 2006).

Menurut penelitian Arisandi (2012) Sungai Konto memiliki taksa terendah dengan 22 taksa. Beberapa jenis makroinvertebrata bentik yang ditemukan disana antara lain Elmidae, Tipulidae, Sundathelphusidae, Heptagenidae, Nematoda, Dugessiidae, Gordiidae, Aphisopodidae. FBI Sungai Konto adalah 3,58 – 4,24 yang berarti kualitas air Sungai Konto tidak tercemar sampai dengan tercemar ringan.

Penurunan keragaman spesies dalam suatu perairan dapat digunakan sebagai indikator biologis adanya pencemaran. Spesies yang ada dalam kepadatan yang tinggi dinamakan spesies indeks atau organisme indikator populasi (Agrista, 2005). Akantetapi untuk memantau kualitas perairan maka perlu digunakan kombinasi parameter fisika, kimia dan biologis. Dengan mengetahui keanekaragaman atau banyaknya jenis hewan makroinvertebrata yang ditemukan pada berbagai kondisi


(2)

lingkungan perairan, maka diharapkan dapat menjadi indikator bagi kondisi kualitas perairan sungai Konto kabupaten Malang pada saat ini.

Keragaman hewan invertebrata termasuk dalam pembelajaran biologi di kelas X SMA. KD 3.8 (Kurikulum 2013) menerapkan prinsip klasifikasi untuk menggolongkan hewan ke dalam filum berdasarkan pengamatan anatomi dan morfologi serta mengaitkan peranannya dalam kehidupan.

Sumber belajar yang selama ini digunakan dalam materi ini adalah media pembelajaran yang disajikan secara terpisah, seperti: buku teks, LKS, kumpulan foto,ataupun video yang mana oleh guru masih dirasa kurang efektif karena harus menyediakan banyak media dalam setiap pertemuan, serta belum mampu menuntut siswa aktif melakukan percobaan pengolompokan .

Alternatif yang dapat diberikan dalam hal ini, yaitu Handout yang berisi pengenalan jenis makroinvertebrata dan peranannya sebagai indikator biologis kualitas lingkungan perairan. Oleh karenanya peneliti dalam skripsi ini memberikan solusi yang dikembangkan dalam judul “ Studi Kualitas Air Sungai Konto Kabupaten Malang berdasarkan Keanekaragaman Makro-invertebrata sebagai Sumber Belajar Biologi”.


(3)

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan permasalahan-permasalahan di atas, maka peneliti merumuskan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimanakah kualitas air sungai Konto Kabupaten Malang berdasarkan evaluasi terpadu antara indeks keanekaragaman makroinvertebrata dan faktor fisika-kimia air?

2. Jenis makroinvertebrata apakah yang dapat dijadikan sebagai indikator biologis untuk menentukan kualitas air Sungai Konto Kabupaten Malang? 3. Bagaimanakah hasil penelitian kualitas air sungai Konto berdasarkan

keanekaragaman makroinvertebrata dapat diterapkan sebagai sumber belajar biologi?

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui kualitas air sungai Konto Kabupaten Malang berdasarkan evaluasi terpadu antara indeks keragaman makro-invertebrata dan faktor fisika-kimia air.

2. Untuk mengetahui Jenis makro-invertebrata yang dapat dijadikan sebagai indikator biologis untuk menentukan kualitas air Sungai Konto Kabupaten Malang.


(4)

3. Untuk menerapakan hasil penelitian hasil penelitian kualitas air sungai Konto berdasarkan keanekaragaman makroinvertebrata sebagai sumber belajar biologi.

1.4 Manfaat Penelitian

Beberapa manfaat dari penelitian ini adalah : 1. Manfaat teoritis

Menambah pengetahuan bagi masyarakat dan instansi terkait, hasil dari penelitian ini dapat digunakan sebagai salah satu cara penilaian kualitas air selain penilaian faktor fisik kimia perairan juga faktor biologis.

2. Manfaat praktis :

Manfaat bagi dunia pendidikan yaitu hasil penelitian ini secara keseluruhan dapat dijadikan sebagai sumber belajar dalam bidang kajian pendidikan lingkungan hidup dan pemanfaatan makro-invertebrata sebagai indikator biologis kualitas air sungai berupa modul yang dapat digunakan pembelajaran siswa jenjang SMA kelas X.


(5)

1.5 Batasan Masalah

Agar tidak terjadi gambaran luas dalam penelitian ini, maka peneliti memberikan batasan dalam penelitian ini, yaitu:

1. DAS Sungai konto yang menjadi objek penelitian adalah di daerah kecamatan Pujon dan kecamatan Ngantan kabupaten Malang, berdasarkan parameter biologi, fisik dan kimia perairan.

2. Indikator biologis yang digunakan dalam penelitian ini adalah makroinvertebrata. Sedang parameter fisik dan kimia perairan yang diamati adalah suhu, kecerahan, TSS, pH, DO,dan BOD.

3. Materi biologi yang digunakan sebagai penerapan dari penelitian ini adalah ciri, klasifikasi, dan peran hewan invertebrata.

1.6 Definisi Operasional

Agar tidak terjadi salah penafsiran maka peneliti memberikan beberapa definisi yang perlu diketahui, sebagai berikut :

1. Kualitas air adalah mutu air yang memenuhi standar untuk tujuan tertentu. Syarat yang ditetapkan sebagai standar mutu air berbeda-beda tergantung tujuan penggunaan, sebagai contoh, air yang digunakan untuk irigasi memiliki standar mutu yang berbeda dengan air untuk dikonsumsi. Kualitas air dapat diketahui nilainya dengan mengukur peubah fisika, kimia dan biologi (Rahayu, 2009).


(6)

2. Indeks keanekaragaman adalah suatu pernyataan atau penggambaran secara matematik yang melukiskan struktur kehidupan dan dapat mempermudah dalam menganalisis informasi tentang jenis dan jumlah organisme (Pakpahan.2006).

3. Makroinvertebrata (bentos) adalah hewan yang hidup di dasar sungai dan biasanya menempel pada subtrat dasar sungai yang berupa bata , pasir, dan lumpur (Odum, 1993).