Afriyani Anzari Makalah MPKTB Polusi Uda
Nama : Afriyani Anzari
NPM : 1206204001
Kelas : 8
Makalah MPKT B
Polusi Udara di Kota Besar
BAB I
Pendahuluan
1. Latar Belakang
Udara merupakan media lingkungan yang memiliki peranan penting bagi kebutuhan
dasar manusia. Udara sebagai komponen lingkungan yang penting dalam kehidupan perlu
dipelihara dan ditingkatkan kulaitasnya sehingga dapat memberikan daya dukung bagi
makhluk hidup untuk hidup secara optimal. Namun, seiring berjalannya waktu, udara tidak
lagi sehat untuk makhluk hidup dan telah tercemar. Hal tersebut disebabkan oleh aktivitas
manusia. Dan hal ini lah yang menjadi dasar adanya pembahasan mengenai polusi udara.
Polusi udara sudah menjadi masalah besar di kota-kota besar dan sangat dipengaruhi oleh
beberapa faktor seperti topografi, kependudukan, iklim, cuaca dan tingkat perkembangan
sosio ekonomi dan industrialisasi. Masalah-masalah ini akan meningkat keadaannya jika
jumlah penduduk perkotaan selalu mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Polusi udara
perkotaan diperkirakan memberi kontribusi bagi 800.000 kematian tiap tahun. Hal itu
berdasarkan data dari WHO/UNEP. Saat ini banyak sekali negara berkembang menghadapi
masalah polusi udara yang jauh lebih serius dibandingkan negara maju. Polusi udara dapat
membawa pengaruh bagi kesehatan dan peningkatan angka kematian. Hal tersebut berakibat
pada penurunan produktivitas dan peningkatan pembiayaan kesehatan. Oleh karena itu, polusi
udara juga merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang cukup penting.
2. Tujuan Makalah
Adapun tujuan pembuatan makalah ini, antara lain:
*Menganalisis polusi udara di perkotaan.
*Menjelaskan penyebab dan dampak polusi udara.
*Memberikan contoh kasus yang berkaitan dengan polusi udara.
*Memberikan solusi untuk mengurangi polusi udara.
*Memenuhi tugas makalah MPKT B.
BAB II
Pembahasan
A. Pengertian Polusi Udara
Polusi udara adalah sejenis gas yang dapat membahayakan makhluk hidup dan berasal
dari asap hasil kegiatan manusia seperti asap kendaraan bermotor, asap-asap sisa pembakaran
dan pabrik-pabrik tertentu atau sejenis yang lainnya yang dapat membahayakan kesehatan
manusia. Polusi dapat menimbulkan penyakit karena di dalam polusi itu terkandung virusvirus penyakit yang dapat membahayakan kesehatan kita. Banyak penduduk yang mengeluh
karena banyaknya polusi udara, sampai sekarang pun belum ada cara ampuh untuk
menangani polusi udara karena semakin hari penggunaan kendaraan bermotor semakin
banyak yang asap-asapnya dapat memicu banyaknya tingkat polusi di udara. Tingkat polusi
udara di Indonesia semakin memprihatinkan. Bahkan salah satu studi melaporkan bahwa
Indonesia menjadi negara dengan tingkat polusi udara tertinggi ketiga di dunia. World Bank
juga menempatkan Jakarta menjadi salah satu kota dengan kadar polutan atau partikulat
tertinggi setelah Beijing, New Delhi dan Mexico City.
B. Penyebab Polusi Udara
1. Asap Kendaraan Bermotor
Dari semua penyebab polusi udara yang ada, emisi transportasi terbukti sebagai
penyumbang polusi udara tertinggi di kota-kota besar di Indonesia, yakni sekitar 85 persen.
Hal ini diakibatkan oleh laju pertumbuhan kepemilikan kendaraan bermotor yang tinggi.
Sebagian besar kendaraan bermotor itu menghasilkan emisi gas buang yang buruk seperti gas
CO, Nitrogen Oksida dan partikel-partikel lain dari sisa pembakarannya. Unsur-unsur ini bila
mencapai jumlah tertentu dapat menjadi racun bagi manusia dan hewan. Sebagai contoh, gas
CO merupakan racun bagi fungsi-fungsi darah, SO2 dapat menimbulkan penyakit sistem
pernafasan.
2. Pabrik-Pabrik Industri
Bagi pabrik industri yang bahan bakunya banyak menggunakan zat-zat kimia organik
maupun anorganik sangat rentan menyebabkan polusi di udara. Hasil pembuangan dari
pabrik-pabrik industri itulah yang akan menimbulkan racun. Berbagai bentuk penyakit akan
timbul pada masyarakat di sekitar pabrik atau pada pekerjanya sendiri akibat masuknya zatzat buangan ke dalam tubuh. Contoh penyakit yang ditimbulkan akibat gas buangan pabrik
yaitu Pneumokoniosis, yaitu segolongan penyakit yang disebabkan oleh penimbunan debudebu dalam paru-paru.
3. Pembakaran Sampah Rumah Tangga
Proses pembakaran sampah walaupun skalanya sangat kecil tetapi sangat berperan
dalam menambah jumlah zat pencemar di udara terutama debu dan hidrokarbon. Hal penting
yang perlu diperhitungkan dalam emisi pencemaran udara oleh sampah adalah emisi
particulat akibat proses pembakaran, sedangkan emisi dari proses dekomposisi yang perlu
diperhatikan adalah emisi HC atau hidrokarbon dalam bentuk gas methana. Zat atau gas
polutan ini tidak hanya berbahaya bagi lingkungan tetapi juga berbahaya langsung terhadap
manusia. Polutan yang dihasilkan akibat pembakaran sampah dapat menyebabkan gangguan
kesehatan pemicu kanker.
4. Asap Vulkanik
Asap vulkanik dari aktivitas gunung berapi dan asap letusan gunung berapi yang
menebarkan partikel-partikel debu di udara menyebabkan polusi di udara yang berdampak
buruk bagi masyarakat di sekitar pegunungan. Hal itu dapat memicu penurunan kesehatan
bagi masyarakat pegunungan tersebut.
5. Asap dari Pembakaran Batu Bara
Asap dari pembakaran batu bara pada pembangkit listrik atau pabrik dapat
membebaskan partikel, nitrogen oksida dan sulfur dioksida ke udara yang berdampak buruk
bagi kesehatan manusia dan pertumbuhan tumbuhan.
6. Chloro Fluoro Carbon (CFC)
CFC yang berasal dari kebocoran mesin pendingin ruangan seperti kulkas, AC, alat
penyemprot (aerosol) pada parfum dan hair spray serta alat pemadam kebakaran juga menjadi
salah satu penyumbang bagi polusi di udara. Gas ini juga dapat menyebabkan menipisnya
lapisan ozon yang ada di atmosfer bumi.
7. Timbal
Timbal adalah logam berat yang digunakan manusia untuk meningkatkan pembakaran
pada kendaraan bermotor. Hasil pembakaran tersebut menghasilkan timbal oksida yang
berbentuk debu atau partikulat yang berbahaya jika terhirup oleh manusia terutama oleh
anak-anak.
C. Dampak Polusi Udara
1. Polusi udara yang terjadi sangat berpotensi mengganggu kesehatan.
Menurut perhitungan kasar dari World Bank tahun 1994 dengan mengambil contoh
kasus kota Jakarta, jika konsentrasi partikulat (PM) dapat diturunkan sesuai standar WHO,
diperkirakan akan terjadi penurunan polusi udara tiap tahunnya. Tetapi saat ini yang sangat
memprihatinkan adalah dalam kurun waktu dekat ada 1400 kasus kematian bayi prematur,
2000 kasus rawat di rumah sakit, sebanyak 49.000 kunjungan ke gawat darurat, 600.000
serangan asma, 124.000 kasus bronchitis pada anak, 31 juta gejala penyakit saluran
pernafasan, dan 7,6 juta hari kerja yang hilang akibat gangguan saluran pernafasan. Suatu
jumlah yang sangat signifikan dari sudut pandang kesehatan masyarakat dan itu semua
dikarenakan polusi udara yang semakin banyak setiap tahunnya. Dari sisi ekonomi,
pembiayaan kesehatan akibat polusi udara juga diperkirakan mencapai hampir 220 juta dolar
pada tahun 1999. Dapat dibayangkan total biaya kesehatan pada tahun ini jika melihat bahwa
setiap tahunnya polusi udara di Jakarta semakin meningkat.
Selain itu, polusi udara juga dapat berakibat pada terganggunya kesehatan dan
pertumbuhan anak-anak. Anak-anak dapat mudah terserang penyakit anemia. Hal itu
dikarenakan masuknya timbal dalam sel-sel darah merah yang merupakan salah satu unsur
penyebab polusi udara. Timbal yang masuk ke dalam tubuh akan merusak sel-sel darah merah
yang seharusnya dikirim ke otak. Akibatnya, terjadilah gangguan pada otak. Hal yang paling
mengkhawatirkan adalah anak dapat mengalami gangguan kemampuan berpikir, daya
tangkap lambat, dan tingkat IQ rendah. Dalam hal pertumbuhan fisik, keberadaan timbal ini
akan berdampak pada beberapa gangguan, seperti keterlambatan pertumbuhan anak dan
gangguan pendengaran pada anak.
Pada orang dewasa, timbal dapat mempengaruhi sistem reproduksi atau kesuburan.
Timbal juga mengganggu fungsi jantung, fungsi pernafasan, ginjal, dan menyebabkan
penyakit stroke serta kanker. Bagi ibu hamil, timbal akan membawa dampak yang buruk bagi
janin yang dikandungnya, menghambat tumbuh kembang otaknya bahkan dapat
menyebabkan keguguran pada ibu hamil tersebut.
2. Dampak polusi udara pada lingkungan dan tumbuhan
Polusi udara dapat berdampak negatif pada keseimbangan lingkungan. Fotosintesis
tumbuhan dapat terhambat akibat adanya tingkat polusi udara yang tinggi. Partikulat yang
terdeposisi di permukaan tanaman dapat menghambat proses fotosintesis. Jika tumbuhan
dapat terganggu akibat polusi udara, maka hal ini akan berdampak pada lingkungan yang
akan terganggu keseimbangannya karena berkurangnya tumbuhan di alam.
3. Hujan Asam
Hujan asam terjadi karena banyaknya senyawa CO2 di atmosfer. Hujan asam ini dapat
mempengaruhi kualitas air permukaan, merusak tanaman, melarutkan logam-logam berat
yang terdapat dalam tanah dan air permukaan, serta bersifat korosif sehingga merusak
material dan bangunan.
4. Efek rumah kaca dan kerusakan lapisan ozon
Secara ilmiah, ozon berfungsi untuk menyaring 99% radiasi sinar ultraviolet.
Penipisan lapisan ozon yang diakibatkan oleh peningkatan polusi di udara dapat berdampak
pada peningkatan radiasi sinar ultraviolet ke bumi. Jika hal ini terus terjadi maka akan
berpotensi menyebabkan timbulnya penyakit kanker kulit, kanker mata, dan katarak. Partikelpartikel radioaktif juga dapat menyebabkan kanker.
D. Solusi untuk Mengurangi Polusi Udara
1. Pengurangan penggunaan kendaraan bermotor. Hal ini dapat menjadi solusi yang
baik dalam mengurangi polusi di udara karena akan mengurangi asap kendaraan
bermotor yang membahayakan kesehatan manusia.
2. Lakukan penghijauan dan reboisasi. Hal itu dapat menurunkan polusi udara oleh
CO2
3. Perbanyak jalur hijau atau RTH di kota-kota besar. Hal ini sangat berarti karena
akan menghidupkan banyak tumbuhan yang berperan penting dalam menyerap CO2
di udara.
4. Memasang penyaring udara pada cerobong asap pabrik untuk menyaring partikelpartikel yang bercampur asam agar tidak tersebar ke udara.
5. Menetapkan kawasan industri yang jauh dari kawasan pemukiman warga,
mengurangi pemakaian minyak bumi dan batu bara pada industri dan pembangkit
listrik.
6. Memanfaatkan alternatif yang lebih ramah lingkungan, seperti biogas, energi surya
dan energi panas bumi untuk menggantikan energiminyak bumidan batu bara.
7. Pengawasan yang ketat di wilayah hutan yang rawan terbakar dan melarang warga
membakar semak belukar di sekitar hutan.
8. Perlunya ketentuan hukum Internasional yang mengikat bagi semua warga yang
melakukan percobaan nuklir di kawasan terbuka.
9. Pemberian sanksi yang tegas bagi negara yang melakukan pelanggaran diharapkan
dapat mengurangi dampak radioaktif.
10. Pengawasan yang ketat pada reaktor nuklir dari bahaya radiasi dan kebocoran.
BAB III
Penutup
Kesimpulan
Polusi udara merupakan fenomena yang sangat membahayakan kelangsungan hidup
makhluk hidup. Ada banyak sekali faktor-faktor yang dapat menyebabkan terjadinya polusi di
udara. Faktor penyebab polusi udara dapat membawa dampak yang buruk bagi kesehatan,
tidak hanya pada orang dewasa tetapi juga pada anak-anak. Selain itu, polusi udara juga akan
membawa dampak yang buruk bagi tumbuhan dan keseimbangan lingkungan. Oleh karena itu
perlu dilakukannya solusi-solusi untuk mengurangi jumlah polusi yang tersebar di udara.
Lampiran
Daftar Pustaka
fat.net76.net/PencemaranUdara/materi2.html. Diakses pada tanggal 25 Mei 2013.
www.dnaberita.com/berita-82744--penyebab-dan-dampak-polusi-udara.html. Diakses
pada tanggal 25 Mei 2013.
ikrommustofa.blogspot.com/2011/12/pencemaran-udara-di-negeri-tropis.html?m=1.
Diakses pada tanggal 25 Mei 2013.
www.artikellingkunganhidup.com/penyebab-polusi-udara.html. Diakses pada tanggal
26 Mei 2013.
NPM : 1206204001
Kelas : 8
Makalah MPKT B
Polusi Udara di Kota Besar
BAB I
Pendahuluan
1. Latar Belakang
Udara merupakan media lingkungan yang memiliki peranan penting bagi kebutuhan
dasar manusia. Udara sebagai komponen lingkungan yang penting dalam kehidupan perlu
dipelihara dan ditingkatkan kulaitasnya sehingga dapat memberikan daya dukung bagi
makhluk hidup untuk hidup secara optimal. Namun, seiring berjalannya waktu, udara tidak
lagi sehat untuk makhluk hidup dan telah tercemar. Hal tersebut disebabkan oleh aktivitas
manusia. Dan hal ini lah yang menjadi dasar adanya pembahasan mengenai polusi udara.
Polusi udara sudah menjadi masalah besar di kota-kota besar dan sangat dipengaruhi oleh
beberapa faktor seperti topografi, kependudukan, iklim, cuaca dan tingkat perkembangan
sosio ekonomi dan industrialisasi. Masalah-masalah ini akan meningkat keadaannya jika
jumlah penduduk perkotaan selalu mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Polusi udara
perkotaan diperkirakan memberi kontribusi bagi 800.000 kematian tiap tahun. Hal itu
berdasarkan data dari WHO/UNEP. Saat ini banyak sekali negara berkembang menghadapi
masalah polusi udara yang jauh lebih serius dibandingkan negara maju. Polusi udara dapat
membawa pengaruh bagi kesehatan dan peningkatan angka kematian. Hal tersebut berakibat
pada penurunan produktivitas dan peningkatan pembiayaan kesehatan. Oleh karena itu, polusi
udara juga merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang cukup penting.
2. Tujuan Makalah
Adapun tujuan pembuatan makalah ini, antara lain:
*Menganalisis polusi udara di perkotaan.
*Menjelaskan penyebab dan dampak polusi udara.
*Memberikan contoh kasus yang berkaitan dengan polusi udara.
*Memberikan solusi untuk mengurangi polusi udara.
*Memenuhi tugas makalah MPKT B.
BAB II
Pembahasan
A. Pengertian Polusi Udara
Polusi udara adalah sejenis gas yang dapat membahayakan makhluk hidup dan berasal
dari asap hasil kegiatan manusia seperti asap kendaraan bermotor, asap-asap sisa pembakaran
dan pabrik-pabrik tertentu atau sejenis yang lainnya yang dapat membahayakan kesehatan
manusia. Polusi dapat menimbulkan penyakit karena di dalam polusi itu terkandung virusvirus penyakit yang dapat membahayakan kesehatan kita. Banyak penduduk yang mengeluh
karena banyaknya polusi udara, sampai sekarang pun belum ada cara ampuh untuk
menangani polusi udara karena semakin hari penggunaan kendaraan bermotor semakin
banyak yang asap-asapnya dapat memicu banyaknya tingkat polusi di udara. Tingkat polusi
udara di Indonesia semakin memprihatinkan. Bahkan salah satu studi melaporkan bahwa
Indonesia menjadi negara dengan tingkat polusi udara tertinggi ketiga di dunia. World Bank
juga menempatkan Jakarta menjadi salah satu kota dengan kadar polutan atau partikulat
tertinggi setelah Beijing, New Delhi dan Mexico City.
B. Penyebab Polusi Udara
1. Asap Kendaraan Bermotor
Dari semua penyebab polusi udara yang ada, emisi transportasi terbukti sebagai
penyumbang polusi udara tertinggi di kota-kota besar di Indonesia, yakni sekitar 85 persen.
Hal ini diakibatkan oleh laju pertumbuhan kepemilikan kendaraan bermotor yang tinggi.
Sebagian besar kendaraan bermotor itu menghasilkan emisi gas buang yang buruk seperti gas
CO, Nitrogen Oksida dan partikel-partikel lain dari sisa pembakarannya. Unsur-unsur ini bila
mencapai jumlah tertentu dapat menjadi racun bagi manusia dan hewan. Sebagai contoh, gas
CO merupakan racun bagi fungsi-fungsi darah, SO2 dapat menimbulkan penyakit sistem
pernafasan.
2. Pabrik-Pabrik Industri
Bagi pabrik industri yang bahan bakunya banyak menggunakan zat-zat kimia organik
maupun anorganik sangat rentan menyebabkan polusi di udara. Hasil pembuangan dari
pabrik-pabrik industri itulah yang akan menimbulkan racun. Berbagai bentuk penyakit akan
timbul pada masyarakat di sekitar pabrik atau pada pekerjanya sendiri akibat masuknya zatzat buangan ke dalam tubuh. Contoh penyakit yang ditimbulkan akibat gas buangan pabrik
yaitu Pneumokoniosis, yaitu segolongan penyakit yang disebabkan oleh penimbunan debudebu dalam paru-paru.
3. Pembakaran Sampah Rumah Tangga
Proses pembakaran sampah walaupun skalanya sangat kecil tetapi sangat berperan
dalam menambah jumlah zat pencemar di udara terutama debu dan hidrokarbon. Hal penting
yang perlu diperhitungkan dalam emisi pencemaran udara oleh sampah adalah emisi
particulat akibat proses pembakaran, sedangkan emisi dari proses dekomposisi yang perlu
diperhatikan adalah emisi HC atau hidrokarbon dalam bentuk gas methana. Zat atau gas
polutan ini tidak hanya berbahaya bagi lingkungan tetapi juga berbahaya langsung terhadap
manusia. Polutan yang dihasilkan akibat pembakaran sampah dapat menyebabkan gangguan
kesehatan pemicu kanker.
4. Asap Vulkanik
Asap vulkanik dari aktivitas gunung berapi dan asap letusan gunung berapi yang
menebarkan partikel-partikel debu di udara menyebabkan polusi di udara yang berdampak
buruk bagi masyarakat di sekitar pegunungan. Hal itu dapat memicu penurunan kesehatan
bagi masyarakat pegunungan tersebut.
5. Asap dari Pembakaran Batu Bara
Asap dari pembakaran batu bara pada pembangkit listrik atau pabrik dapat
membebaskan partikel, nitrogen oksida dan sulfur dioksida ke udara yang berdampak buruk
bagi kesehatan manusia dan pertumbuhan tumbuhan.
6. Chloro Fluoro Carbon (CFC)
CFC yang berasal dari kebocoran mesin pendingin ruangan seperti kulkas, AC, alat
penyemprot (aerosol) pada parfum dan hair spray serta alat pemadam kebakaran juga menjadi
salah satu penyumbang bagi polusi di udara. Gas ini juga dapat menyebabkan menipisnya
lapisan ozon yang ada di atmosfer bumi.
7. Timbal
Timbal adalah logam berat yang digunakan manusia untuk meningkatkan pembakaran
pada kendaraan bermotor. Hasil pembakaran tersebut menghasilkan timbal oksida yang
berbentuk debu atau partikulat yang berbahaya jika terhirup oleh manusia terutama oleh
anak-anak.
C. Dampak Polusi Udara
1. Polusi udara yang terjadi sangat berpotensi mengganggu kesehatan.
Menurut perhitungan kasar dari World Bank tahun 1994 dengan mengambil contoh
kasus kota Jakarta, jika konsentrasi partikulat (PM) dapat diturunkan sesuai standar WHO,
diperkirakan akan terjadi penurunan polusi udara tiap tahunnya. Tetapi saat ini yang sangat
memprihatinkan adalah dalam kurun waktu dekat ada 1400 kasus kematian bayi prematur,
2000 kasus rawat di rumah sakit, sebanyak 49.000 kunjungan ke gawat darurat, 600.000
serangan asma, 124.000 kasus bronchitis pada anak, 31 juta gejala penyakit saluran
pernafasan, dan 7,6 juta hari kerja yang hilang akibat gangguan saluran pernafasan. Suatu
jumlah yang sangat signifikan dari sudut pandang kesehatan masyarakat dan itu semua
dikarenakan polusi udara yang semakin banyak setiap tahunnya. Dari sisi ekonomi,
pembiayaan kesehatan akibat polusi udara juga diperkirakan mencapai hampir 220 juta dolar
pada tahun 1999. Dapat dibayangkan total biaya kesehatan pada tahun ini jika melihat bahwa
setiap tahunnya polusi udara di Jakarta semakin meningkat.
Selain itu, polusi udara juga dapat berakibat pada terganggunya kesehatan dan
pertumbuhan anak-anak. Anak-anak dapat mudah terserang penyakit anemia. Hal itu
dikarenakan masuknya timbal dalam sel-sel darah merah yang merupakan salah satu unsur
penyebab polusi udara. Timbal yang masuk ke dalam tubuh akan merusak sel-sel darah merah
yang seharusnya dikirim ke otak. Akibatnya, terjadilah gangguan pada otak. Hal yang paling
mengkhawatirkan adalah anak dapat mengalami gangguan kemampuan berpikir, daya
tangkap lambat, dan tingkat IQ rendah. Dalam hal pertumbuhan fisik, keberadaan timbal ini
akan berdampak pada beberapa gangguan, seperti keterlambatan pertumbuhan anak dan
gangguan pendengaran pada anak.
Pada orang dewasa, timbal dapat mempengaruhi sistem reproduksi atau kesuburan.
Timbal juga mengganggu fungsi jantung, fungsi pernafasan, ginjal, dan menyebabkan
penyakit stroke serta kanker. Bagi ibu hamil, timbal akan membawa dampak yang buruk bagi
janin yang dikandungnya, menghambat tumbuh kembang otaknya bahkan dapat
menyebabkan keguguran pada ibu hamil tersebut.
2. Dampak polusi udara pada lingkungan dan tumbuhan
Polusi udara dapat berdampak negatif pada keseimbangan lingkungan. Fotosintesis
tumbuhan dapat terhambat akibat adanya tingkat polusi udara yang tinggi. Partikulat yang
terdeposisi di permukaan tanaman dapat menghambat proses fotosintesis. Jika tumbuhan
dapat terganggu akibat polusi udara, maka hal ini akan berdampak pada lingkungan yang
akan terganggu keseimbangannya karena berkurangnya tumbuhan di alam.
3. Hujan Asam
Hujan asam terjadi karena banyaknya senyawa CO2 di atmosfer. Hujan asam ini dapat
mempengaruhi kualitas air permukaan, merusak tanaman, melarutkan logam-logam berat
yang terdapat dalam tanah dan air permukaan, serta bersifat korosif sehingga merusak
material dan bangunan.
4. Efek rumah kaca dan kerusakan lapisan ozon
Secara ilmiah, ozon berfungsi untuk menyaring 99% radiasi sinar ultraviolet.
Penipisan lapisan ozon yang diakibatkan oleh peningkatan polusi di udara dapat berdampak
pada peningkatan radiasi sinar ultraviolet ke bumi. Jika hal ini terus terjadi maka akan
berpotensi menyebabkan timbulnya penyakit kanker kulit, kanker mata, dan katarak. Partikelpartikel radioaktif juga dapat menyebabkan kanker.
D. Solusi untuk Mengurangi Polusi Udara
1. Pengurangan penggunaan kendaraan bermotor. Hal ini dapat menjadi solusi yang
baik dalam mengurangi polusi di udara karena akan mengurangi asap kendaraan
bermotor yang membahayakan kesehatan manusia.
2. Lakukan penghijauan dan reboisasi. Hal itu dapat menurunkan polusi udara oleh
CO2
3. Perbanyak jalur hijau atau RTH di kota-kota besar. Hal ini sangat berarti karena
akan menghidupkan banyak tumbuhan yang berperan penting dalam menyerap CO2
di udara.
4. Memasang penyaring udara pada cerobong asap pabrik untuk menyaring partikelpartikel yang bercampur asam agar tidak tersebar ke udara.
5. Menetapkan kawasan industri yang jauh dari kawasan pemukiman warga,
mengurangi pemakaian minyak bumi dan batu bara pada industri dan pembangkit
listrik.
6. Memanfaatkan alternatif yang lebih ramah lingkungan, seperti biogas, energi surya
dan energi panas bumi untuk menggantikan energiminyak bumidan batu bara.
7. Pengawasan yang ketat di wilayah hutan yang rawan terbakar dan melarang warga
membakar semak belukar di sekitar hutan.
8. Perlunya ketentuan hukum Internasional yang mengikat bagi semua warga yang
melakukan percobaan nuklir di kawasan terbuka.
9. Pemberian sanksi yang tegas bagi negara yang melakukan pelanggaran diharapkan
dapat mengurangi dampak radioaktif.
10. Pengawasan yang ketat pada reaktor nuklir dari bahaya radiasi dan kebocoran.
BAB III
Penutup
Kesimpulan
Polusi udara merupakan fenomena yang sangat membahayakan kelangsungan hidup
makhluk hidup. Ada banyak sekali faktor-faktor yang dapat menyebabkan terjadinya polusi di
udara. Faktor penyebab polusi udara dapat membawa dampak yang buruk bagi kesehatan,
tidak hanya pada orang dewasa tetapi juga pada anak-anak. Selain itu, polusi udara juga akan
membawa dampak yang buruk bagi tumbuhan dan keseimbangan lingkungan. Oleh karena itu
perlu dilakukannya solusi-solusi untuk mengurangi jumlah polusi yang tersebar di udara.
Lampiran
Daftar Pustaka
fat.net76.net/PencemaranUdara/materi2.html. Diakses pada tanggal 25 Mei 2013.
www.dnaberita.com/berita-82744--penyebab-dan-dampak-polusi-udara.html. Diakses
pada tanggal 25 Mei 2013.
ikrommustofa.blogspot.com/2011/12/pencemaran-udara-di-negeri-tropis.html?m=1.
Diakses pada tanggal 25 Mei 2013.
www.artikellingkunganhidup.com/penyebab-polusi-udara.html. Diakses pada tanggal
26 Mei 2013.