Analisis Pengaruh Faktor Internal Dan Ek

Analisis Pengaruh Faktor Internal Dan Eksternal
Terhadap Prestasi Belajar Siswa

Hamsa Wicaksana (10320093)
Mahasiswa PTM Otomotif IKIP Veteran Semarang

Abstrak
Kegiatan pendidikan hakekatnya merupakan suatu kegiatan yang sesuai dengan adanya manusia.
Artinya sejak adanya manusia telah ada usaha-usaha pendidikan dalam rangka memberikan
kemampuan kepada peserta didik untuk hidup secara mandiri dalam masyarakat. Sistem pendidikan
yang dianut oleh setiap negara akan mewarnai operasional pendidikannya, baik menyangkut isi,
bentuk, struktur, kurikulum, maupun komponen pokok kegiatan yang lain. Di sini tampak ada korelasi
antara sistem pendidikan dengan tingkat kemajuan dan peradaban suatu bangsa. Makin tinggi
kebudayaan suatu bangsa, maka semakin tinggi dan kompleks proses pendidikan yang terdapat pada
bangsa yang bersangkutan. Peningkatan pendidikan dilakukan melalui berbagai pembaharuan dan
perbaikan dibidang pendidikan. Arah kebijakan ini menunjukkan kesungguhan pemerintah untuk
memeperbaiki dunia pendidikan yang berada di Indonesia dalam rangka menyongsong masa depan
Berdasarkan uji signifikansi faktor internal terhadap prestasi belajar siswa SMK Negeri 2 Kudus
diperoleh nilai t hitung sebesar 3,974 dengan signifikansi 0,000 < 0,05 sehingga variabel faktor
internal signifikan mempengaruhi variabel prestasi belajar siswa SMK Negeri 2 Kudus dan faktor
eksternal terhadap prestasi belajar siswa SMK Negeri 2 Kudus diperoleh nilai t hitung sebesar 3,198

dengan signifikansi 0,000 < 0,05 sehingga variabel faktor eksternal signifikan mempengaruhi
variabel prestasi belajar siswa SMK Negeri 2 Kudus. Berdasarkan hasil analisis regresi berganda
dapat disimpulkan bahwa faktor internal (X1) dan eksternal (X2) memiliki pengaruh yang signifikan
positif, dengan persamaan regresi Y = 57,882 + 0,288X1 + 0,165X2. Nilai R Square sebesar 0,830
maka dapat diketahui besar pengaruh faktor internal dan eksternal terhadap variabel prestasi belajar
adalah sebesar 83% sedangkan sisanya sebesar 17% dipengaruhi faktor lain selain faktor yang
diteliti. Berdasarkan temuan penelitian disarankan agar ada penelitian lanjutan untuk mengungkap
faktor-faktor lain yang dipandang mampu mempengaruhi peningkatan hasil belajar siswa (diluar
variabel yang sudah ada).

Kata kunci: faktor internal, faktor eksternal, teknik kendaraan ringan

PENDAHULUAN
Kegiatan pendidikan hakikatnya merupakan suatu kegiatan yang sesuai dengan adanya manusia.
Artinya sejak adanya manusia telah ada usaha-usaha pendidikan dalam rangka memberikan
kemampuan kepada siswa untuk hidup secara mandiri dalam masyarakat. Sistem pendidikan yang
dianut oleh setiap negara akan mewarnai operasional pendidikannya, baik menyangkut isi, bentuk,
struktur, kurikulum, maupun komponen pokok kegiatan yang lain. Ada korelasi antara sistem
pendidikan dengan tingkat kemajuan dan peradaban suatu bangsa. Makin tinggi kebudayaan suatu


bangsa, maka semakin tinggi dan kompleks proses pendidikan yang terdapat pada bangsa yang
bersangkutan.
SMK adalah lembaga pendidikan yang di dalamnya memiliki program pelatihan untuk pemenuhan
tenaga kerja yang siap pakai. Pelatihan ini telah ditekankan pada 3 (tiga) aspek, yaitu : pengetahuan,
keterampilan, dan sikap. Aspek keterampilan mendapatkan perhatian yang paling besar yaitu 50%.
Pelatihan ini diharapkan mampu mencetak tenaga kerja yang siap pakai dan produktif, sehingga aspek
pengetahuan, keterampilan dan sikap dapat saling melengkapi. Aspek pengetahuan yang harus
dikembangkan pada SMK menyangkut pemahaman tentang peralatan, tata kerja alat dan upaya
keselamatan kerja serta kreatifitas dalam bekerja. Aspek sikap dikembangkan melalui disiplin,
motivasi, dan etos kerja. Aspek keterampilan meliputi keterampilan pemilihan bahan, penggunaan
alat, hingga keterampilan melakukan perbaikan terhadap peralatan kerja. Apabila ketiga aspek ini
mampu dikembangkan, maka diharapkan dapat mencetak tenaga kerja yang handal, terampil, dan
produktif.
Kompetensi-kompetensi yang dipelajari saling berkaitan dan merupakan satu kesatuan. Apabila
penguasaan siswa pada kompetensi sebelumnya kurang, dimungkinkan sulit untuk menguasai
kompetensi selanjutnya. Keadaan seperti di atas sering dialami oleh lembaga pendidikan di berbagai
jenjang. Kondisi yang sama juga dialami oleh SMK Negeri 2 Kudus berdasarkan pengamatan guru di
sekolah ini. Pada Program Keahlian Teknik Kendaraan Ringan masih terdapat siswa yang
memperoleh pretasi belajar dibawah rata-rata. Untuk Program Produktif nilai yang dinyataka lulus
menurut standar kompetensi harus lebih dari sama dengan tujuh. Berdasarkan data dari nilai siswa

kelas XI pada kompetensi Pemeliharaan dan Penyetelan Mesin (Engine Tune Up) nilai yang dicapai
siswa belum mencapai 100% yang memenuhi standar kelulusan, ini menunjukan bahwa siswa kurang
optimal dalam mencapai prestasi belajar
Keadaan di atas menunjukkan adanya faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi siswa dalam belajar.
Faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa pada Program Keahlian Teknik Kendaraan Ringan
yang sudah diketahui akan membantu siswa dalam meningkatkan prestasi belajarnya.

TINJAUAN PUSTAKA
Pengertian Prestasi Belajar
Belajar adalah suatu tingkah laku atau kegiatan dalam rangka mengembangkan diri, baik dalam aspek
kognitif, psikomotorik maupun sikap. Prestasi adalah hasil yang telah dicapai seseorang ketika
mengerjakan tugas atau kegiatan tertentu. Dengan demikian prestasi belajar merupakan hasil yang
telah dicapai oleh siswa di dalam kegiatan belajar mengajar yang ditunjukkan dengan nilai tes atau
angka nilai dari hasil evaluasi yang diberikan oleh guru.

Penilaian Prestasi Belajar
Prestasi belajar seorang siswa dapat dilihat dari nilai hasil belajar. Evaluasi (penilaian) hasil belajar
siswa pada dasarnya merupakan bagian integral dari proses pembelajaran, yang diarahkan untuk
menilai kinerja siswa (memantau proses, kemajuan dan perbaikan hasil belajar) secara
berkesinambungan. Pelaksanaan penilaian dapat dilakukan secara langsung pada saat siswa

melakukan aktivitas belajar, maupun secara tidak langsung melalui bukti hasil belajar sesuai dengan
kriteria kinerja (performance criteria ).
Fungsi Prestasi Belajar
Prestasi belajar mempunyai fungsi yaitu:
a. Sebagai indikator kualitas dan kuantitas pengetahuan yang telah dikuasai siswa.
b. Sebagai lambang pemuasan hasrat ingin tahu.
c. Sebagai bahan informasi dalam inovasi pendidikan.
d. Sebagai indikator intern dan ekstern dari suatu institusi pendidikan.
e. Dapat dijadikan indikator terhadap daya serap siswa.

METODE PENELITIAN
Populasi
Populasi adalah keseluruhan obyek penelitian. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI
Program Keahlian Teknik Kendaraan Ringan SMK Negeri 2 Kudus tahun ajaran 2012/ 2013 disajikan
pada Tabel 1
Tabel 1 Populasi Penelitian
Kelas

Populasi


XI TKR 1
XI TKR II
XI TKR III
JUMLAH

40 siswa
40 siswa
40 siswa
120 siswa

Sampel
Sampel adalah sebagian dari populasi. Sampel yang diambil adalah 92 siswa dari jumlah populasi
total sebanyak 120 siswa. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah proporsional
stratified random. Teknik proporsional stratified random adalah teknik pengambilan sampel secara

acak dengan memperhatikan strata secara proporsi dalam populasi tersebut. Sampel penelitian dapat
dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2. Sampel Penelitian
Kelas
XI TKR 1

XI TKR II
XI TKR III
TOTAL

Populasi

Sampel

40 siswa
40 siswa
40 siswa
120 siswa

31 siswa
31 siswa
30 siswa
92 siswa

Waktu dan Tempat Penelitian
1) Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan April 2012 sampai Juni tahun 2012.
2) Tempat Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan di SMK Negeri 2 Kudus.
Metode Pengumpulan Data
Metode yang digunakan untuk penelitian ini adalah metode kuesioner (angket), dan dokumentasi.
1) Metode Angket
Kuesioner adalah suatu alat pemgumpul data atau informasi dengan cara menyampaikan sejumlah
pertanyaan tertulis untuk dijawab secara tertulis pula oleh responden (Tachman, 1990 : 79).
Kuesioner dapat dibedakan menjadi beberapa jenis. Dipandang dari cara menjawab, kuesioner
dibagi :
a. Kuesioner terbuka, yaitu memberi kesempatan kepda responden untuk menjawab dengan
kalimat sendiri.
b. Kuesioner tertutup, yaitu sudah disediakan jawabannya sehingga responden tinggal memilih.
Berdasarakan pembagian kuesioner tersebut, maka dalam penelitian ini menggunakan kuesioner
tertutup. Kisi – kisi yang dipakai dalam peneltian dapat dilihat pada table 1.4.
Tabel 3. Kisi-kisi Angket Penelitian
No.

Variabel


Sub Variabel

Indikator

Soal
No.

1

Faktor

Minat

Mengikuti pelajaran.

1

Internal

Mencatat.


2

Siswa

Mempelajari kembali materi pelajaran.

3

Membaca buku otomotif

4

Bertanya.

5

Perhatian terhadap pelajaran

6


Sikap siswa saat belajar

7

Perhatian siswa.

8

Motivasi menambah pengetahuan.

9

Menyerap ilmu

10

Pengetahuan Tune Up

11,12,13


Kemampuan menganalisis

14,15

Kualitas alat praktik.

16

Motivasi

Pengetahuan

2

Faktor

Kualitas

dan

eksternal

kuantitas

Kuantitas alat praktik.

17

siswa

peralatan praktik

Pelaksanaan praktik.

18

disekolah

Media pengajaran

19

Perawatan sarana dan prasarana.

20

Suasana ruang praktik.

21
tempat diruang

22

Kemampuan

Kemampuan menyediakan alat praktik

23

orang

Kepemilikan alat praktik di rumah.

24

dalam

Kemampuan orang tua memberi biaya

25

menyediakan

praktik.

sarana

Persediaan komponen.

26

Kemampuan

27

Kesulitan

mencari

praktik.

tua

dan

prasarana

menyediakan komponen

Kondisi alat praktik di rumah

28

Kemampuan orang tua membeli alat
29

praktik

30

2) Metode Dokumentasi
Metode dokumentasi merupakan cara untuk memperoleh data dengan jalan menyelidiki bendabenda tertulis seperti buku, majalah, prasati, notulen rapat, dan sebagainya. Dalam penelitien ini
peneliti menggunakan metode dokumen untuk memperoleh data tentang siswa yang mengalami
kesulitan belajar. Dokumen yang diselidiki adalah buku rapor dan buku legger nilai.

HASIL PENELITIAN
Hasil Analisis Deskriptif Faktor Internal
Berdasarkan hasil pengumpulan data mengenai variabel faktor internal diketahui bahwa skor tertinggi
sebesar 59, skor terendah sebesar 17, skor rata-rata sebesar 48,83 dan standar deviasi sebesar 7,87.
Untuk menetapkan besar interval pada distribusi bergolong, penyekoran dengan skala bertingkat 5 (5
kategori), maka skor tertinggi sebesar 59 dan skor terendah sebesar 17 maka rumus yang digunakan
adalah sebagai berikut:
Interval =

Skor tertinggi Skor terendah 59 17
=
5
5

42
5

8,2

8

Berdasarkan interval tersebut dapat digunakan untuk membuat tabel distribusi frekuensi bergolong
sesuai kategori jawaban angket mengenai faktor internal disajikan pada Tabel 4.

Tabel 4. Deskripsi Faktor Internal (X1)

Interval

Kategori

Frekuensi

Persentase

17 – 24

Rendah Sekali

2

2,2%

25 – 32

Rendah

3

3,4%

33 – 40

Cukup

5

4,4%

41 – 49

Tinggi

35

37,8%

50 – 59

Tinggi Sekali

47

52,2%

92

100%

Jumlah

Sumber: Data Primer Diolah, Output SPSS (Lampiran 3)
Dari tabel di atas menunjukkan bahwa skor terbanyak pada rentangan 50 – 59 yaitu sebanyak 47
orang (52,2%) pada kategori tinggi sekali, pada rentang 41 – 49 yaitu sebanyak 35 orang (37,8%) ada
pada kategori tinggi, pada rentangan 33 – 40 sebanyak 5 orang (4,4%) pada kategori cukup¸ pada
rentang 25 – 32 sebanyak 3 orang (3,4%) pada kategori rendah dan pada rentang 17 – 24 sebanyak 2
orang (2,2%) pada kategori rendah sekali.
Sedangkan dilihat dari angka rata-rata hitung (mean) sebesar 48,83 sedangkan rata-rata ideal sebesar
38 yang dihitung dari (17 + 59)/2, maka rata-rata hitung lebih besar dari rata-rata ideal (48,83 > 38),
sehingga dapat disimpulkan bahwa faktor internal memiliki kecenderungan ke arah tinggi sekali.
Selengkapnya dapat dilihat pada Diagram 2.1

Diagram 1. Faktor Internal

Tinggi Sekali Tinggi Cukup Rendah Rendah Sekali
47

35

5

3

2

Faktor Internal
50
40
30
20
10
0
Tinggi Sekali

Tinggi

Cukup

Rendah

Rendah Sekali

Dari grafik diagram batang tersebut di atas terlihat bahwa faktor internal memiliki kecenderungan ke
arah tinggi sekali.
Hasil Analisis Deskriptif Faktor Eksternal
Berdasarkan hasil pengumpulan data mengenai variabel faktor eksternal diketahui bahwa skor
tertinggi sebesar 59, skor terendah sebesar 17, skor rata-rata sebesar 47,47 dan standar deviasi sebesar
8,75.
Untuk menetapkan besar interval pada distribusi bergolong, penyekoran dengan skala bertingkat 5 (5
kategori), maka skor tertinggi sebesar 59 dan skor terendah sebesar 17 maka rumus yang digunakan
adalah sebagai berikut:
Interval =

Skor tertinggi Skor terendah 59 17
=
5
5

42
5

8,2

8

Berdasarkan interval tersebut dapat digunakan untuk membuat tabel distribusi frekuensi bergolong
sesuai kategori jawaban angket mengenai faktor eksternal disajikan pada Tabel 5.

Tabel 5. Deskripsi Faktor Eksternal (X2)
Interval

Kategori

Frekuensi

Persentase

17 – 24

Rendah Sekali

4

3,4%

25 – 32

Rendah

3

3,4%

33 – 40

Cukup

9

9,9%

41 – 49

Tinggi

31

34,4%

50 – 59

Tinggi Sekali

45

48,9%

92

100%

Jumlah

Sumber: Data Primer Diolah, Output SPSS (Lampiran 3)
Dari tabel di atas menunjukkan bahwa skor terbanyak pada rentangan 50 – 59 yaitu sebanyak 45
orang (48,9%) pada kategori tinggi sekali, pada rentang 41 – 49 yaitu sebanyak 31 orang (34,4%) ada
pada kategori tinggi, pada rentangan 33 – 40 sebanyak 9 orang (9,9%) pada kategori cukup¸ pada
rentang 25 – 32 sebanyak 3 orang (3,4%) pada kategori rendah dan pada rentang 17 – 24 sebanyak 4
orang (3,4%) pada kategori rendah sekali.
Sedangkan dilihat dari angka rata-rata hitung (mean) sebesar 47,47 sedangkan rata-rata ideal sebesar
38 yang dihitung dari (17 + 59)/2, maka rata-rata hitung lebih besar dari rata-rata ideal (47,47 > 38),
sehingga dapat disimpulkan bahwa faktor internal memiliki kecenderungan ke arah tinggi sekali.
Selengkapnya dapat dilihat pada diagram 2.2.

Diagram 2 Faktor Eksternal

Tinggi Sekali Tinggi Cukup Rendah Rendah Sekali
45

31

9

3

4

Faktor Eksternal
50

40
30
20
10
0
Tinggi Sekali

Tinggi

Cukup

Rendah

Rendah Sekali

Dari grafik diagram batang tersebut di atas terlihat bahwa faktor internal memiliki kecenderungan ke
arah tinggi sekali.
Hasil Analisis Deskriptif Prestasi belajar
Berdasarkan hasil pengumpulan data mengenai variabel prestasi belajar diketahui bahwa skor
tertinggi sebesar 83, skor terendah sebesar 69, skor rata-rata prestasi belajar sebesar 76,81 dan standar
deviasi sebesar 3,49.
Interval yang digunakan dalam prestasi belajar adalah sebagai berikut:
Kriteria prestasi belajar
0,00 – 6,99

: Belum lulus

7,00 – 7,99

: Lulus cukup

8,00 – 8,99

: Lulus baik

9,00 – 10,00

: Lulus amat baik

Berdasarkan interval tersebut dapat digunakan untuk membuat tabel distribusi frekuensi bergolong
sesuai kategori jawaban angket mengenai prestasi belajar disajikan pada Tabel 6.

Tabel 6. Deskripsi Prestasi belajar (Y)
Interval

Kategori

Frekuensi

Persentase

0,00 – 6,99

Belum lulus

2

1,1%

7,00 – 7,99

Lulus cukup

67

74,5%

8,00 – 8,99

Lulus baik

23

24,4%

9,00 – 10,00

Lulus amat baik
Jumlah

0

0,0%

92

100%

Sumber: Data Primer Diolah, Output SPSS
Dari tabel di atas menunjukkan bahwa skor terbanyak pada rentangan 7,00 – 7,99 sebanyak 67 orang
(74,5%) pada kategori Lulus cukup, pada rentangan 8,00 – 8,99 sebanyak 23 orang (24,4%) pada
kategori Lulus baik dan pada rentang 0,00 – 6,99 sebanyak 2 orang (1,1%) pada kategori belum lulus.
Diagram prestasi belajar ditunjukkan pada diagram 2.3.

Diagram 3. Prestasi belajar
Lulus amat baik Lulus baik Lulus cukup Belum lulus
0

23

67

2

Prestasi Belajar
80
70
60
50
40
30
20
10
0
Lulus amat baik

Lulus baik

Lulus cukup

Belum lulus

Dari grafik diagram batang tersebut di atas terlihat bahwa prestasi belajar siswa memiliki
kecenderungan ke lulus cukup.

KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh signifikan
antara faktor internal (X1) dan eksternal (X2) terhadap prestasi belajar siswa SMK Negeri 2 Kudus
(Y).
1. Ada pengaruh faktor internal terhadap prestasi belajar siswa SMK Negeri 2 Kudus. Nilai t hitung
faktor internal sebesar 3,974 dengan signifikansi 0,000 < 0,05 sehingga signifikan mempengaruhi
variabel prestasi belajar siswa SMK Negeri 2 Kudus.
2. Ada pengaruh faktor eksternal terhadap prestasi belajar siswa SMK Negeri 2 Kudus. Nilai t hitung
faktor eksternal sebesar 3,198 dengan signifikansi 0,000 < 0,05 sehingga signifikan mempengaruhi
variabel prestasi belajar siswa SMK Negeri 2 Kudus.

3. Ada pengaruh faktor internal dan eksternal terhadap prestasi belajar siswa SMK Negeri 2 Kudus.
Nilai t hitung faktor internal dan faktor ekternal sebesar 3,586 dengan signifikasi 0,000 < 0,05
sehingga signifikan mempengaruhi variabel prestasi belajar siswa SMK Negeri 2 Kudus.
4. Nilai R Square sebesar 0,830 maka dapat diketahui besar pengaruh variabel bebas terhadap
variabel terikatnya adalah sebesar 83% sedangkan sisanya sebesar 17% dipengaruhi faktor lain
selain faktor yang diteliti.

DAFTAR PUSTAKA
Ali, Moh.1985. Penelitian Pendidikan, Prosedur dan Strategi. Bandung: Angkasa.
Arikunto, Suharsimi. 1999. Prosedur Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta.
Arikunto, Suharsimi. 1993. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan . Jakarta : Bumi Aksara.
Darsono, Max, ddk. 2000. Belajar dan Pembelajaran . Semarang: IKIP Semarang Press.
Hadi, Sutrisno. 1988. Analisis Regresi. Yogyakarta : Andi Offset.
Rachman. 1996. Konsep Dan Analisis Statistik. Semarang : Semarang IKIP Semarang Press.
Ngalim Purwanto, M. 1984. Psikologi Pendidikan. Jakarta : Depdikbud.
Rusdo, Kuto Sutadi, 1996. Balajar Dan Pembelajaran . Semarang : Depdikbud.
Poerwodarminto. 1982. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka.
Saleh, A, M. 1993. Tune Up Dan Perawatan . Jakarta.
Slameto. 1986. Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Salatiga : IKIP UKSW.
Sudjana, Nana. 1998. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung : Sinar Baru Algensindo.
Sudjana. 1996. Metode Statistika. Bandung : Tarsito.
Sugiyono, 1997. Statistik Untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta.
Sukirin. 1979. Pokok-Pokok Psikologi Pendidikan .Yogyakarta : FIP IKIP Yogyakata.
Suryadi, Ace dan HAR Tilaar. 1993. Analisis Kebijakan Pendidikan . Suatu Pengantar. Bandung : PT
Remaja Rosdokarya.
Usman, Moh Uzer dan Setiawati, Lilis. 1993. Upaya Optimalisasi Kegiatan Belajar Mengajar.
Bandung : PT Remaja Rosdokkarya.
Usman, Moh Uzer. 1993. Menjadi Guru Profesional. Bandung : PT Remaja Rosdokkarya.
---------, 1996. Toyota Pedomamn Reparasi Mesin Seri 5K. Jakarta : PT Toyota Astra Motor.
---------, 1995. Toyota Nwe Step 1 Training Manual. Jakarta : PT Toyota Astra Motor.

Dokumen yang terkait

Analisis Komparasi Internet Financial Local Government Reporting Pada Website Resmi Kabupaten dan Kota di Jawa Timur The Comparison Analysis of Internet Financial Local Government Reporting on Official Website of Regency and City in East Java

19 819 7

Analisis komparatif rasio finansial ditinjau dari aturan depkop dengan standar akuntansi Indonesia pada laporan keuanagn tahun 1999 pusat koperasi pegawai

15 355 84

FREKWENSI PESAN PEMELIHARAAN KESEHATAN DALAM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT Analisis Isi pada Empat Versi ILM Televisi Tanggap Flu Burung Milik Komnas FBPI

10 189 3

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

Analisis Penyerapan Tenaga Kerja Pada Industri Kerajinan Tangan Di Desa Tutul Kecamatan Balung Kabupaten Jember.

7 76 65

Analisis Pertumbuhan Antar Sektor di Wilayah Kabupaten Magetan dan Sekitarnya Tahun 1996-2005

3 59 17

Analisis tentang saksi sebagai pertimbangan hakim dalam penjatuhan putusan dan tindak pidana pembunuhan berencana (Studi kasus Perkara No. 40/Pid/B/1988/PN.SAMPANG)

8 102 57

Analisis terhadap hapusnya hak usaha akibat terlantarnya lahan untuk ditetapkan menjadi obyek landreform (studi kasus di desa Mojomulyo kecamatan Puger Kabupaten Jember

1 88 63

Dominating Set Dan Total Dominating Set Dari Graf-Graf Khusus

5 80 24

Integrated Food Therapy Minuman Fungsional Nutrafosin Pada Penyandang Diabetes Mellitus (Dm) Tipe 2 Dan Dislipidemia

5 149 3