this file 857 3426 1 PB

PENGARUH PEMILU PRESIDEN INDONESIA TAHUN 2014 TERHADAP
ABNORMAL RETURN DAN TRADING VOLUME ACTIVITY
(Studi Pada Perusahaan Pada Perusahaan Yang Tercatat Sebagai Anggota Indeks
Kompas100)
Aryo Pamungkas
Suhadak
M.G Wi Endang N.P
Fakultas Ilmu Admnistrasi
Universitas Brawijaya
Malang
aryo_ae39@yahoo.com

Abstract

This study purpose for the abnormal return and trading volume activity before and after the election
of Indonesian President in 2014. The population is a listed company as a member of KOMPAS100 index. The
research is quantitative research by using secondary data published from the website of the Indonesia Stock
Exchanged.The analysis by using non-parametric different’s test-Wilcoxon Signed Rank Test. Based on the
statistic test result showed that there was not difference of average abnormal return after the Indonesian
presidential election significantly, there are differences in average trading volume activity after the
Indonesian presidential election significantly. Both trading volme activity and abnormal return results showed

difference in average before and after the Indonesian presidential election that there were differences in
average between before and after the presidential election in Indonesia.
Keyword : election, trading volume activity, abnormal return

Abstrak
Penelitian ini meneliti abnormal return dan trading volume activity pada waktu sebelum dan setelah
pemilu presiden Indonesia tahun 2014. Populasi penelitian ini adalah perusahaan yang tercatat sebagai anggota
indek Kompas100. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan data sekunder yang
dipublikasikan oleh website BEI. Analisis data menggunakan uji beda non-parametrik Wilcoxon-Signed Rank
Test. Berdasarkan hasil uji statistik menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan rata-rata abnormal return
yang signifikan setelah peristiwa pemilu presiden Indonesia, rata-rata trading volume activity menunjukkan
terdapat perbedaan rata-rata trading volume activity yang signifikan setelah pemilu presiden Indonesia. Kedua
hasil uij perbedaan rata-rata abnormal return dan trading volume activity sebelum dan setelah pemilu presiden
Indonesia menunjukkan terdapat perbedaan rata-rata antara sebelum dan setelah pemilu presiden Indonesia.
Kata kunci : pemilu, trading volume activity, abnormal return

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 20 No. 1 Maret 2015|
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id

1


PENDAHULUAN
Alasan utama seseorang melakukan
investasi adalah tingkat keuntungan atas dana yang
telah diinvestasikan. Investasi dapat dilakukan
disektor riil dan finansial, disektor riil investasi
dapat dilakukan dengan membeli emas tanah atau
aset tetap lainnya, disektor finansial salah satunya
dapat dilakukan di pasar modal, investor dapat
memilih beberapa produk investasi yang ada di
pasar modal antara lain yang sudah umum di
masyarakat adalah investasi saham, obligasi, surat
utang negara dan beberapa produk yang lainnya,
dalam pasar modal berbagai instrumen keuangan
jangka panjang bisa diperjualbelikan baik itu
diterbitkan oleh pihak pemerintah maupun pihak
swasta. Surat berharga yang baru dikeluarkan oleh
perusahaan dijual di pasar primer, selanjutnya surat
berharga yang sudah beredar diperdagangkan di
pasar sekunder (Hartono, 2010:33). Hal ini

menunjukkan pasar modal memiliki peran penting
dalam perekonomian karena pasar modal dapat
mempertemukan pihak yang memerlukan dana
dengan pihak yang memiliki kelebihan dana
sehingga mendorong terciptanya alokasi dana yang
efisien karena investor dapat memilih alternatif
investasi yang memberikan return yang paling
optimal.
Peningkatan
kesadaran
masyarakat
mengenai pentingnya berinvestasi, merupakan
suatau hal yang baik karena dana yang digunakan
untuk investasi menjadi lebih banyak sehingga
dapat
membantu
menggerakkan
roda
perekonomian di Indonesia. Apabila jumlah
penduduk indonesia yang besar ini dapat dikelola

SDM-nya dengan baik ditambah dengan sosialisasi
mengenai pentingnya investasi, cara berinvestasi
dan peran pasar modal di Indonesia maka
masyarakat akan familiar dengan produk-produk di
pasar modal sehingga pasar modal indonesia akan
tahan dalam menghadapi guncangan ekonomi dari
luar. Kegiatan investasi memerlukan strategi untuk
memilih jenis investasi dan menentukan strategi
apa yang digunakan agar dapat memperkecil resiko
kerugian yang mungkin bisa muncul. Perencanaan
strategi investasi ini berdasarkan isu-isu yang
beredar di masyarakat maupun informasi dari
pemerintah yang disampaikan secara langsung
melalui media. Kemampuan investor dalam
memahami dan meramalkan kondisi ekonomi
makro di masa mendatang akan sangat berguna
dalam pembuatan keputusan investasi yang
menguntungkan. Menurut Tandelilin (2010:339)
pasar modal mencerminkan apa yang terjadi pada


perekonomian makro karena nilai investasi
ditentukan oleh aliran kas yang diharapkan serta
tingkat return yang disyaratkan atas investasi
tersebut dan kedua faktor tersebut dipengaruhi oleh
perubahan lingkungan makro.
Salah satu peristiwa yang berdampak
secara makro adalah pemilu presiden, meskipun
pemilu presiden merupakan peristiwa nonekonomi namun memilliki pengaruh yang besar
dalam menjaga kestabilan negara. Peristiwa
pergantian presiden 2014 di Indonesia selalu
membawa harapan rakyat Indonesia untuk
perubahan yang lebih baik dari presiden
sebelumnya. Terkait dengan tujuan kemajuan
perekonomian Indonesia, apabila stabilitas politik
dan ekonomi dapat tercipta maka akan membuat
investor merasa aman menanamkan modalnya
dipasar modal, namun apabila stabilitas ekonomi
dan politik tidak dapat dijaga maka para investor
akan ragu untuk menanamkan modalnya dipasar
modal. Selain menjaga kestabilan politik dan

ekonomi dalam negeri, mempersiapkan diri untuk
menghadapi untuk persaingan global juga penting,
siapapun pemimpin negara ini akan mengemban
tugas
berat
karena
pemerintah
harus
mempersiapkan pasar global ASEAN yang sudah
didepan mata. Untuk bisa bersaing dengan negaranegara ASEAN lainnya Indonesia harus
memperkuat
fundamental
perekonomian,
memperbaiki sektor pertanian dan perikanan agar
dapat tercapai swasembada pangan, dan
mempersiapkan sumber daya manusia agar siap
bersaing dengan industri-industri dari negara lain.
Untuk menguji kandungan informasi dari suatu
pengumuman dan menguji efisiensi pasar bentuk
setengah kuat dapat menggunakan pendekatan

event study. Tujuan pengujian kandungan
informasi adalah untuk melihat reaksi dari sebuah
pengumuman, jika pengumuman mengandung
informasi maka pasar akan bereaksi pada saat
informasi tersebut diterima oleh pasar (Hartono,
2010:555). Pengujian kandungan informasi hanya
menguji reaksi dari pasar tidak menguji seberapa
cepat pasar itu bereaksi. kandungan informasi
dalam suatu peristiwa terhadap reaksi pasar modal
dapat diukur dengan menggunakan abnomal return
dan trading volume activity
Penelitian ini dilakukan dengan menguji
pengaruh pemilu presiden Indonesia tahun 2014
terhadap abnormal return dan trading volume
activity setelah peristiwa pemilihan umum presiden
2014 dan menguji perbedaan abnormal return dan
trading volume activity sebelum pemilihan umum
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 20 No. 1 Maret 2015|
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id


2

presidan 2014 dan sesudahnya terhadap sahamsaham anggota indeks Kompas100. Alasan
pemilihan Kompas100 sebagai objek penelitian
karena Indeks kompas100 merupakan salah satu
indeks saham unggulan di bursa efek indonesia
proses pemilihan 100 saham yang masuk dalam
indeks ini mempertimbangkan faktor likuiditas,
kapitalisasi pasar, kinerja fundamental yang baik
(Hartono. 2010:108), dengan jumlah sampel yang
besar diharapkan dapat mengintepretasikan kondisi
pasar modal di Indonesia. Berdasarkan uraian
tersebut maka judul penelitian mengenai pengaruh
isu pergantian presiden Indonesia tahun 2014
terhadap pasar modal adalah :”Pengaruh Pemilu
Presiden Indonesia tahu 2014 Terhadap
Abnormal Return dan Trading Volume Activity
(Studi Pada Perusahaan Yang Tercatat Sebagai
Anggota Indeks Kompas100)”.
KAJIAN PUSTAKA

Pasar Modal
Pasar modal adalah pertemuan antara pihak
yang
memiliki
kelebihan
dana
dengan
memperjualbelikan
sekuritas
(Tandelilin,
2013:13). Dalam pasar modal berbagai instrumen
keuangan jangka panjang bisa diperjualbelikan
baik itu diterbitkan oleh pihak pemerintah maupun
pihak swasta.
Efisiensi Pasar Modal
pasar modal yang efisien adalah kondisi
ketika harga saham di pasar modal dapat merespon
isu-isu yang beredar baik itu isu negatif maupun isu
positif. Meskipun proses penyesuaian harga tidak
harus berjalan dengan sempurna tetapi yang

dipentingkan adalah harga yang terbentuk tidak
bias.
Saham
Saham adalah surat berharga yang dapat
diperjual-belikan sebagai tanda penyertaan atau
kepemilikan individu maupun institusi dalam
dalam suatu perusahaan (Hadi, 2013:67).
Aktivitas

Volume
Volume Activity)

Perdagangan

(Trading

Volume perdagangan saham merupakan
besarnya
jumlah
lembar

saham
yang
diperdagangkan pada waktu tertentu. Semakin
besar volume perdagangan suatu saham,
menunjukkan bahwa saham tersebut aktif dan
sering ditransaksikan di pasar modal. Foster (1986)
dalam Sri dkk menyatakan volume perdagangan
saham dapat dilihat dengan menggunakan
indikator aktivitas volume perdagangan (Trading

Volume Activity/TVA) dengan formula sebagai
berikut :

��� =







� �











(Foster dalam Sri dkk, 2009:799)
Event study
“Event

study merupakan studi yang
mempelajari reaksi pasar terhadap suatu peristiwa
yang informasinya dipublikasikan sebagai suatu
pengumuman dengan maksud untuk menguji
kandungan informasi dari suatu pengumuman
tersebut (Hartono, 2010:555).”
Return

Return dapat diartikan sebagai hasil
pengembalian yang diperoleh investor dari
kegiatan investasi yang dilakukan. Return juga
merupakan imbalan atas keberanian investor dalam
menanggung resiko atas investasi yang dilakukan
(Tandelilin, 2010:147).
Return sesungguhnya (Realized Return)
Realized return merupakan return yang
telah
terjadi.
Realized
return
dihitung
menggunakan data historis. Fungsi dari realized
return adalah dapat digunakan sebagai salah satu

pengukur dari kinerja perusahaan selain itu juga
sebagai dasar penentuan expected return dan resiko
dimasa datang
��

=

�� − ��−1
��−1

(Hartono, 2010:206)
Pt-1 : harga saham penutupan hari sebelumnya
Pt : harga saham penutupan hari ini
Return Harapan (Expected Return)
Return ekspektasi merupakan return yang
diharapkan oleh onvestor. Perhitungan return
ekspektasi untuk penelitian event study dapat
menggunakan market-adjusted model. Marketadjusted model adalah cara penghitungan expected
return dengan menganggap bahwa penduga yang
terbaik untuk memperkirakan return suatu
sekuritas adalah menggunakan return indeks pasar
pada saat tersebut.
Return Tidak Normal (Abnormal Return)
Abnormal return adalah selisih antara
return sesungguhnya dengan return ekspektasi

(Hartono, 2010:579). Pasar akan memberikan
respon untuk berita baik dengan abnormal return
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 20 No. 1 Maret 2015|
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id

3

yang bernialai positif dan respon abnormal return
negatif untuk berita buruk. Abnormal return dapat
digunakan untuk menguji kandungan informasi
dari suatu peristiwa.
����� = ��� − � ���
(Hartono, 2010:580)

RTN�� : (abnormal return) sekuritas ke-i pada
peristiwa ke-t
���
: return sesungguhnya untuk sekuritas ke-i
pada peristiwa ke-t
� ��� : return ekspektasi sekuritas ke-i untuk
periode peristiwa ke-t
Hipotesis
H1: terdapat abnormal return yang signifikan
setelah pemilu presiden Indonesia tahun
2014.
H2: terdapat trading volume activity yang
signifikan setelah pemilu presiden Indonesia
tahun 2014.
H3: terdapat perbedaan
rata-rata abnormal
return pada waktu sebelum dan setelah
pemilu presiden Indonesia tahun 2014
H4: terdapat perbedaan rata-rata trading volume
activity pada waktu sebelum dan setelah
pemilu presiden Indonesia tahun 2014
METODE PENELITIAN
Jenis Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif
yaitu menekankan analisis pada data-data angka
yang diolah menggunakan metode statistik. Bentuk
penelitian ini adalah studi peristiwa (event study).
Event study merupakan studi yang mempelajari
reaksi pasar terhadap suatu peristiwa yang
informasinya
diinformasikan
sebagai
pengumuman (Hartono, 2010:555).
Sumber Data
Sumber data penelitian ini menggunakan
data yang dipublikasikan di website Bursa Efek
Indonesia www.idx.co.id. Alasan pemilihan lokasi
penelitian ini karena Bursa Efek Indonesia
merupakan pusat informasi perusahaan yang go
public di Indonesia sehingga menyediakan
berbagai sumber data yang diperlukan.
Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi yang digunakan dalam penelitian
ini adalah perusahaan-perusahaan yang terdaftar
dalam anggota Indeks Kompas100 di Bursa Efek
Indonesia (BEI). Pengambilan sampel penelitian
ini menggunakan teknik purpovsive sampling,

yaitu penarikan sampel yang dilakukan secara
sengaja berdasarkan pertimbangan yang telah
ditetapkan
kriteria yang ditetapkan untuk pengambilan
sampel sebagai berikut :
1. Tercatat
sebagai
anggota
indeks
Kompas100 selama periode penelitian.
2. Aktif ditransaksikan selama periode
penelitan.
Berdasarkan kriteria diatas maka diambil
sampel sebanyak 99 perusahaan anggota indeks
kompas100. Alasan pengambilan 99 sampel ini
adalah dari perusahaan 100 anggota indeks
Kompas100 terdapat satu perusahaan yang tidak
aktif dalam transaksi prdagangan selama periode
penelitian sehingga tidak dapat dimasukkan ke
dalam anggota sampel penelitian.
Periode Penelitian
Periode penelitian yang dilakukan untuk
meneliti peristiwa pemilu presiden 2014 ini adalah
selama lima hari bursa sebelum pemilu dan lima
hari bursa setelah pemilu. Alasan pengambilan
waktu tersebut karena di sekitar peristiwa tersebut
dianggap merupakan waktu yang rawan bagi
investor untuk melakukan kegiatan perdagangan di
pasar modal selain itu event window yang lebih
panjang akan lebih menyulitkan peneliti karena
dikhawatirkan kejadian yang diteliti akan
tercampur dengan kejadian yang lain sehingga
kejadian yang diteliti menjadi bias.
Teknik Analisis Data
Uji Normalitas
Uji
normalitas
menggunakan
uji
Kolmogorov-Smirnov. Uji normalitas ini bertujuan
untuk melihat apakah variabel-variabel yang
digunakan terdistribusi dengan normal atau tidak
(Ghozali, 2011:29). Kriteria untuk menentukan
data terdistribusi normal atau tidak adalah sebagai
berikut :
1. Jika angka signifikansi uji kolmogorovsmirnov Sig. < 0,05 maka distribusi data
tidak normal.
2. Jika angka signifikansi uji kolmogorovsmirnov Sig > 0,05 maka distribusi data
normal.
Uji Beda t-test
Uji beda t-test dilakukan dengan
membandingkan perbedaan antara dua nilai ratarata dengan standar error dari perbedaan rata-rata
dengan standar error dari perbedaan rata-rata dua
sampel (Ghozali, 2011:64). Penentuan uji beda
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 20 No. 1 Maret 2015|
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id

4

ditentukan oleh uji normalitas data apabila data
terdistribusi dengan normal maka menggunakan
statistik parametrik paired sample test namun
apabila data tidak terdistribusi dengan normal
maka menggunakan statistik nonparametrik
wilcoxon signed rank test..
PEMBAHASAN DAN HASIL
Abnormal Return

Analisis Statistik Deskriptif
Tabel 1 Statistik deskriptif
Abnormal Return Sah am
Penelitian
Periode
Mean
Sebelum -0,001063531626
Setelah
0,000075201217

Untuk Rata-Rata
Selama Periode
Standar Deviasi
0.0198965514994
0.0119485643157

Sumber: Data sekunder diolah,

Tabel 1 menunjukkan mean rata-rata
abnormal return bersifat negatif pada waktu
sebelum pemilu presiden Indonesia yaitu 0,001063531626 namun pada waktu setelah pemilu
presiden Indonesia rata-rata abnormal return
meningkat menjadi bersifat positif sebesar
0,000075201217, hal ini menunjukkan adanya
peningkatan return yang diterima oleh investor
pada waktu setelah pemilu presiden Indonesia.
Tabel 2 Rata-Rata Abnormal Return Saham
Secara Harian Selama Periode Penelitian
tanggal
Periode
Rata-Rata
Penelitian Abnormal Return
2 july 2014
t-5
-0,003116008
3 july 2014
t-4
0,007983257
4 july 2014
t-3
0,003658151
7 july 2014
t-2
-0,005156096
8 july 2014
t-1
-0,008686962
9 july 2014
t0
10 july 2014
t+1
-0,005194403
11 july 2014
t+2
0,000306894
14 july 2014
t+3
-0,001896086
15 july 2014
t+4
-0,001222146
t+5
0,008595100
16 july 2014
Sumber : data sekunder diolah,

Uji Normalitas
Tabel 3 Uji Normalitas Data Rata- Rata
Abnormal Return

Variabel

Periode

Test

Sig.

Keteran
gan
Tidak
Normal
Normal

Kolmogorov
-Smirnov
Abnorma
l Return

Sebelum

2,307

0,000

Setelah

1,030

0,239

Sumber : data sekunder diolah,
1. Tingkat signifikan rata-rata abnormal return
sebelum
pemilu
presiden
Indonesia
menunjukkan 0 < 0,05 berarti data abnormal
return sebelum pemilu presiden Indonesia
tidak terdistribusi dengan normal.
2. Tingkat signifikan rata-rata abnormal return
sebelum
pemilu
presiden
Indonesia
menunjukkan 0,239 > 0,05 berarti data
abnormal return setelah pemilu presiden
Indonesia terdistribusi dengan normal.
Uji wilcoxon signed rank test
Tabel 4 Wilcoxon Signed Rank Test Abnormal
Return Sebelum-Setelah Peristiwa Pemilu
Periode
Z Hitung
Sig
Abnormal
-0,702
0,483
Return sebelumAbnormal return
setelah
Sumber : data sekunder diolah,
Hasil uji statistik wilcoxon sign rank test
rata-rata abnormal return sebelum pemilu dengan
rata-rata abnormal return setelah pemilu
menunjukkan bahwa nilai Z test sebesar -0,702 atau
tidak signifikan pada 0,483 > 0,05.
Trading Volume Activity

Analisis Statistik Deskriptif
Tabel 5 Statistik Deskriptif untuk Rata-Rata
Trading Volume Activity Selama Periode
Penelitian
Periode
Mean
Standar Deviasi
sebelum 0,002830175980 0,0053879070352
setelah 0,003253682970 0,0039772670961
Sumber : data sekunder diolah,
Berdasarkan hasil perhitungan statistic
deskriptif terdapat peningkatan aktivitas volume
perdagangan. Hal itu ditunjukkan dengan nilai
mean yang lebih tinggi pada waktu setelah pemilu
presiden Indonesia pada waktu sebelum pemilu
presiden Indonesia mean sebesar 0,002830175980
yang kemudian meningkat pada waktu setelah
pemilu
presiden
Indonesia
menjadi
0,003253682970.

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 20 No. 1 Maret 2015|
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id

5

Tabel 6 Rata-Rata Trading Volume Activity
secara Harian Selama Periode Pnenelitian
No

Periode

Rata-Rata
Trading Volume
Activity

1
t-5
2
t-4
3
t-3
4
t-2
5
t-1
6
t0
7
t+1
8
t+2
9
t+3
10
t+4
11
t+5
Sumber: data sekunder diolah,

0,001841292
0,002214666
0,003621699
0,003187480
0,003285743
0,005528166
0,002775978
0,001799970
0,002564614
0,003599687

Uji Normalitas
Tabel 7 Uji Normalitas Data Rata-Rata Trading
Volume Activity

Sumber : data sekunder diolah
1.

Tingkat signifikan rata-rata trading volume
activity sebelum pemilu menunjukkan 0 < 0,05,
Variabel

Periode

Test

Sig.

Keterangan

Tidak
Normal
Tidak
Normal

Kolmogor
ovSmirnov
Trading
Volume
Activity

Sebelum

2,996

0,000

Setelah

2,471

0,000

berarti data rata-rata trading volume activity
sebelum pemilu presiden Indonesia tidak
terdistribusi dengan normal.
2. Tingkat signifikansi rata-rata trading volume
activity 0 < 0,05 berarti data rata-rata trading
volume activity sebelum pemilu presiden
Indonesia tidak terdistribusi dengan normal.
Tabel 8 Uji Wilcoxon Sign Rank Test Trading
Volume Activity sebelum-setelah peristiwa
pemilu
Periode
Z Hitung
Sig.
TVA
-5,312
0,000
sebelumTVA setelah
Sumber : data sekunder diolah,
Hasil uji wilcoxon sign rank test rata-rata
trading volume activity sebelum pemilu dengan
rata-rata trading volume activity setelah pemilu
menunjukkan bahwa nilai Z test sebesar -5,312 dan
signifikan pada 0,05 atau 0 < 0,

Interpretasi Hasil
Peristiwa pemilu presiden Indonesia tahun
2014 merupakan suatu peristiwa politik yang
bersifat makro yang diharapkan dapat membawa
perubahan-perubahan yang lebih baik dari presiden
sebelumnya. Setiap ada peristiwa pemilu presiden
selalu muncul isu-isu yang berkaitan dengan
pemilu atau pasangan capres-cawapres. Sebuah
informasi dianggap baik apabila direspon secara
positif oleh pasar hal itu ditunjukkan dengan
adanya abnormal return disekitar periode
penelitian, namun apabila informasi dianggap
kurang baik maka akan direspon secara negatif oleh
pasar ditunjukkan dengan abnormal return yang
bersifat negatif (Tandelilin, 2010:565). Respon
pasar selain dapat dilihat melalui abnormal return
juga dapat dilihat melalui trading volume activity
(TVA) disekitar event date. Pengitungan abnormal
return menggunakan return realisasi dan expected
return sebagai dasar pengitungan. Return realisasi
ini penting karena sebagai alat ukur kinerja
perusahaan juga dapat digunakan sebagai dasar
penghitungan expected return dimasa yang akan
datang. Penelitian ini menggunakan pendekatan
event study untuk meneliti kandungan informasi
dari suatu peristiwa yang memiliki sifat efisiensi
setengah kuat. Pengujian kandungan informasi
hanya menguji reaksi dari pasar tidak menguji
seberapa cepat pasar bereaksi menanggapi suatu
informasi.
Abnormal return adalah selisih antara
expected return dengan realized return, expected
return merupakan return yang diharapkan oleh
investor, dasar penghitungan expected return dapat
menggunakan indeks pasar pada saat penutupan
dan realized return. Realized return merupakan
return yang diperoleh oleh investor, realized reurn
selain digunakan sebagai acuan untuk menentukan
expected return juga digunakan sebagai indikator
untuk mengukur kinerja perusahaan. Penentuan
expected return menggunakan market-adjusted
model dasar pengukuran expected return
menggunakan Indeks Kompas100 pada hari
penutupan.

Hasil pengujian uji beda rata-rata abnormal
return menunjukkan bahwa H1 menyatakan bahwa
tidak terdapat perbedaan yang signifikan dengan
adanya peristiwa pemilu presiden Indonesia, pada
tabel 6 menunjukkan pergerakan rata-rata
abnormal return bergerak secara fluktuatif dan
cenderung negatif. Setelah pemilu presiden
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 20 No. 1 Maret 2015|
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id

6

abnormal return muncul pada t+3 , abnormal
return tertinggi terjadi pada t+5, munculnya
kembali abnormal return pada t+5 kemungkinan
terjadi karena pasar masih menunggu kepastian
mengenai hasil quick qount dari pemilu presiden.
Menurut Tandelilin (2010:565) jika pasar
meragukan kebenaran suatu informasi maka akan
terjadi respon yang terlambat dari pelaku pasar
hingga mendapat kepastian mengenai informasi
tersebut. Munculnya abnormal return pada t+5 ini
mengindikasikan bahwa masih ada pelaku pasar
yang terlambat dalam menanggapi informasi yang
ada.

Selain menggunakan abnormal return,
trading volume activity (TVA), trading volume
activity merupakan perbandingan antara saham
yang diperdagangkan pada saat itu dengan saham
yang beredar pada periode tersebut. Kinerja suatu
saham
dapat
diukur
dengan
volume
perdagangannya, semakin sering suatu saham
diperdagangkan menandakan bahwa saham tesebut
aktif dan diminati oleh investor. Trading volume
activity juga dapat digunakan untuk melihat
kandungan informasi dari suatu peristiwa dengan
melihat rasio jumlah saham yang ditransaksikan
pada saat itu dengan jumlah saham yang beredar.
Hasil pengujian uji beda rata-rata trading
volume activity H2 menunjukan terdapat perbedaan
rata-rata trading volume activity yang signifikan
dengan adanya peristiwa pemilu presiden
Indonesia, berdasarkan informasi dari tabel
menunjukkan pergerakan rata-rata TVA secara
harian cenerung naik pada saat sebelum pemilu
presiden dan fluktuatif pada saat setelah pemilu
presiden namun masih bersifat positif, rata-rata
TVA tertinggi terjadi pada t+1. Namun hal ini tidak
sejalan dengan rata-rata abnormal return harian,
rata-rata abnoral return tertinggi terjadi pada t+5
sedangkan rata-rata trading volume activity
tertinggi terjadi pada t+1. Peningkatan trading
volume activity ini sebenarnya diikuti oleh
peningkatan rata-rata abnormal return meskipun
rata-rata abnormal return masih bersifat negatif.
Penentu pergerakan IHSG disebabkan oleh
banyak faktor baik faktor ekonomi maupun faktor
non-ekonomi, dari sektor ekonomi antara lain
dipengaruhi oleh suku bunga bank dan tingkat
inflasi, tingkat inflasi pada bulan Juli adalahh
4,53%, tingkat inflasi pada bulan juli lebih rendah
dari bulan-bulan sebelumnya pada bulan mei
tingkat inflasi 7,32% dan pada bulan juni tingkat
inflasi 6,7%. Penurunan tingkat inflasi ini
menguntungkan bagi perusahaan karena biaya
operasional dan biaya bahan baku akan turun maka

laba bersih yang diperoleh emiten akan meningkat,
jika hal ini terjadi pada semua perusahaan yang
tercatat di BEI maka akan mendongkrak harga
saham. Tingkat suku bunga Bank Indonesia pada
bulan Juli adalah 7,5% tujuan Bank Indonesia
memutuskan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI
Rate) tetap dipertahankan di level 7,5 agar target
inflasi 4,5 persen plus-minus 1 pada 2014 dan 4,5
persen pada 2015 (www.tempo.co.id, edisi 10 Juli
2014). Selain itu, juga untuk menurunkan defisit
neraca pembayaran ke tingkat yang lebih sehat.
Selain faktor ekonomi faktor non-ekonomi juga
memberikan pengaruh pada peningkatan IHSG.
Peningkatan IHSG disekitar periode pengamatan
pada waktu sebelum dan sesudah pemilu presiden
Indonesia dapat mengindikasikan bahwa para
pelaku pasar menyambut baik peristiwa pergantian
presiden Indonesia. Terselenggaranya pemilu
presiden Indonesia tahun 2014 dengan aman tanpa
ada kerusuhan turut memberikan efek yang positif
di pasar modal Indonesia karena investor merasa
kestabilan politik dan ekonomi di Indonesia akan
dapat terjaga
Pemilu presiden telah terlaksana dengan
aman tanpa adanya kerusuhan yang menyebabkan
terganggunya peristiwa pemilu presiden. lancarnya
proses pemilu presiden ini bukan hanya karena satu
pihak saja, namun dari berbagai pihak dari
pemerintah yang sudah menjaga situasi agar tetap
kondusif, aparat yang sudah menjaga selama
pelaksanaan pemilu, masyarakat yang sudah
memiliki kedewasaan dan kesadaran berpolitik
sehingga tidak sampai terjadi keributan yang besar
antar kubu capres-cawapres. Kedewasaan
masyarakat dalam berpolitik berdampak pada
keamanan dan kestabilan politik dalam negeri.
keamanan dan kestabilan politik dalam negeri
harus dijaga karena kestabilan politik memberikan
rasa aman kepada investor sehingga investor tidak
ragu untuk menanamkan modalnya. Pemilu
presiden 2014 ini sempat diwarnai dengan
munculnya dua hasil hitung cepat (quick qount)
dari beberapa lembaga survei quick qount empat
lembaga survei memenangkan capres-cawapres
Prabowo-Hatta sedangkan delapan lembaga survei
memenangkan
Jokowi-JK
(http://www.neraca.co.id, edisi 11 Juli 2014).
Munculnya dua hasil hitung cepat ini dapat
menimbulkan ketidakpastian di pasar modal
sehingga para pelaku pasar lebih memilih wait and
see menunggu kepastian hasil quick qount.
Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil
penelitian Nurhaeni (2009) mengenai Dampak
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 20 No. 1 Maret 2015|
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id

7

pemilu legislatif indonesia tahun 2009 terhadap
abnormal return dan aktivitas volume perdagangan
saham di BEI yang menyatakan terdapat perbedaan
rata-rata trading volume activity yang signifikan.
Hasil uji beda rata-rata abnormal return sejalan
dengan hasil penelitian Anggraini (2012) yang
berjudul pengaruh kondisi politik dalam negeri
terhadap abnormal return indeks LQ45 dalam
penelitiannya yang menyatakan tidak terdapat
perbedaan rata-rata abnormal return yang
signifikan pada pemilu presiden tahun 2009.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
1. Hasil uji beda pada rata-rata abnormal return
sebelum pemilu presiden dengan rata-rata
abnormal return setelah pemilu presiden
menunjukkan dengan adanya peristiwa
peristiwa pemilu presiden Indonesia tahun
2014 tidak terdapat perbedaan yang signifikan
pada abnormal return setelah pemilu presiden
Indonesia tahun 2014.
2. Hasil uji beda pada rata-rata trading volume
activity sebelum pemilu presiden dengan
trading volume activity setelah pemilu presiden
menunjukkan dengan adanya peristiwa pemilu
presiden Indonesia tahun 2014 terdapat
perbedaan yang signifikan pada trading volume
activity setelah pemilu presiden Indonesia
tahun 2014.
3. Berdsarkan uji statistik yang telah dilakukan
pada rata-rata abnormal return pada saat
sebelum pemilu presiden dengan rata-rata
abnormal return setelah pemilu presiden
menunjukkan terdapat peningkatan mean pada
rata-rata abnormal return yang berarti terdapat
perbedaan antara sebelum dan setelah pemilu
presiden.
4. Berdsarkan uji statistik yang telah dilakukan
pada rata-rata trading volume activity sebelum
pemilu presiden dengan rata-rata trading
volume activity setelah pemilu presiden
menunjukkan terdapat peningkatan mean pada
rata-rata trading volume activity yang berarti
terdapat perbedaan antara sebelum dan setelah
pemilu presiden.

besar ini diharapkan agar dapat menghasilkan
hasil pengujian yang lebih akurat mengenai
pengaruh peristiwa politik terhadap pasar
modal Indonesia.
2. Perusahaan harus mengantisipasi kebijakankebijakan
dan
regulasi-regulasi
dari
pemerintahan yang baru. Kondisi politik juga
dapat mempengaruhi kondisi perekonomian
dan iklim usaha di suatu negara jadi perusahaan
harus mengantisipasinya agar perusahaan tetap
stabil dan memiliki daya saing dengan
kompetitor lain meskipun setelah pergantian
pemimpin negara nanti muncul kebijakan dan
regulasi baru dari pemerintah.
3. Investor harus mencermati setiap kejadiankejadian yang dapat berdampak secara makro
karena tidak hanya faktor ekonomi saja yang
dapat mempengaruhi harga saham dipasar
tetapi faktor non ekonomi juga bisa
mempengaruhi pergerakan harga saham di
pasar modal sebaiknya investor selalu
mengamati pergerakan harga saham disekitar
peristiwa pengumuman serta mempelajari
peristiwa dimasa lampau sebagai acuan untuk
melakukan trading.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsini. 2010. Prosedur Penelitian
suatu pendekatan praktis. Jakarta: Rineka
Cipta.
Azwar, Saifuddin. 2011. Metode Penelitian.
Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Buku Panduan Indeks harga Saham. 2010. BEI
Ghozali,

Hadi, Nor. 2013. Pasar Modal: Acuan Teoritis dan
Praktis
Investasi
dan
Instrumen
Keuangan Pasar Modal , edisi pertama.
Yogyakarta: Graha Ilmu.
Hartono, jogiyanto. 2010. Teori Portofolio dan
Analisis
Investasi,
cetakan
ke-7.
Jogjakarta : BPFE.
Husnan,

Saran
1. Penelitian selanjutnya yang memiliki fokus
yang sama mungkin dapat menambahkan
sampel penelitian dengan menggunakan
seluruh perusahaan yang tercatat di Bursa Efek
Indonesia
sebagai
sampel
penelitian.
Penambahan sampel penelitian yang lebih

Imam. 2011. Aplikasi Analisis
Multivariate dengan Program IBM SPSS
19.
Semarang:
Bidang
Penerbit
Universitas Diponegoro.

Suad. 2005. Dasar-Dasar Teori
Portofolio dan Analisis Sekuritas.
Jogjakarta : Sekolah Tinggi Ilmu
Manajemen YKPN.

Indriantoro, Nur dan Supomo, Bambang. 2009.
Metodologi Penelitian Bisnis untuk

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 20 No. 1 Maret 2015|
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id

8

Akuntansi dan Manajemen, edisi 1.
Yogyakarta: BPFE.

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif
Kualitatif dan R&D, cetakan ke-13.
Bandung: Alfabeta.
. 2013. Metode Penelitian Bisnis, edisi 17.
Bandung: Alfabeta.
Tandelilin, Eduardus. 2010. Portofolio dan
Investasi, edisi 1. Yogyakarta: Kanisius.
Trihendradi, Cornelius. 2010.Step by Step SPSS 18.
Yogyakarta : CV Andi Offset.
Skripsi, Tesis, dan Jurnal :
Anggraini, Diany Ayunda. 2012. Analisis
Pengaruh Kondisi Politik Dalam Negeri
Terhadap Abnormal Return Indeks LQ45. Universitas Indonesia, Jakarta.
Nurhaeni, Nunung. 2009. Dampak Pemilihan
Umum Legislatif Indonesia Tahun 2009
Terhadap Abnormal Return dan Aktivitas
Volume Perdagangan Saham di BEI.
Universitas Diponegoro, Semarang.
Setyawasih, rianti. 2007. Studi Tentang Peristiwa
(Event Study): Suatu Panduan Riset
Manajemen Keuangan di Pasar Modal.
Jurnal optimal, Vol 1 no. 1,
Sri, dkk. 2009. Analisis Reaksi Investor Terhadap
Pengumuman Right Issue di Bursa Efek
Jakarta. Jurnal Wacana Vol 12 no. 4
Internet :
http://finance.detik.com/read/2014/07/10/140124/
2633443/6/analis-pasar-modal-kumpuldi-bei-pasca-pilpres (diakses pada 4
November 2014 pukul 19.15)
http://www.neraca.co.id/bisnisindonesia/43393/Pasar-Modal-JadiTidak-Menentu/3 (diakses pada
november 2014 pukul 21.20)

4

http://www.themarketeers.com/archives/minimny
a-kesadaran-masyarakat-terhadapinvestasi-dan-dana-pensiun-.html
(diakses pada 4 november 2014 pukul
18.24)
http://www.tempo.co/read/news/2014/07/10/0875
92058/Juli-2014-BI-Rate-KembaliBertahan-75-Persen (diakses pada 7
november 2014 pukul 20.34)

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 20 No. 1 Maret 2015|
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id

9