Pembentukan Karakter Anak Melalui Pengembangan Olahraga Rekreasi
A
ROCEEDING
emi
asiona
katan Alumni (IKA)
Universitas Negeri Yogyakarta
201
IMPLEMENTASI PENDIDIKAN
KARAKTER DALAM MEMBANGUN
BANGSA
DASARzyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
—
173
14. PENANAMAN SfZ-FfFf/ C/ lC/ MAHASISWA CALON GURU IPA SEKOLAH DASAR MELALUI zyxwvutsrqp
m£Sm
5 E LEARNING CYCLE —
183
15. PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN DAN MEMBANGUN KARAKTER KERJA MELALUI
PEMBELAJARAN BERBASISzyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
/ .E5S0A/ Sri / DK — 197
16. PERAN PENDIDIKAN SAINS DALAM PEMBENTUKAN PESERTA DIDIK YANG
RELIGIUS
—
207
17. IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PEMBENTUKAN AKHLAK MULIA PENDIDIK DAN
PESERTA DIDIK MELALUI PROGRAM SEKOLAH
219
—
18. IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER AKHLAK MULIA PESERTA DIDIK DI SEKOLAH
MELALUI PROSES PELAJARAN BAHASA INDONESIA
—
231
19. PERAN PENTING TENAGA ADMINISTRASI SEKOLAH DALAM PENGUATAN BUDAYA SEKOLAH
UNTUK IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER
—
241
0. UPAYA PENGEMBALIAN PENDIDIKAN KARAKTER PESERTA DIDIK YANG HILANG DAN
IMPLEMENTASINYADI SEKOLAH
—
253
1. BAHAN AJAR MEMBACA CERITA FIKSI REALISTIK BERBASIS KECERDASAN SPIRITUAL
UNTUK PENGEMBANGAN KARAKTER
—
263
. PENANAMAN KARAKTER MELALUI PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA YANG
MENYENANGKAN
—
273
. IMPLEMENTASI PENDIDIKAN BUDI PEKERTI UNTUK MEMBANGUN KARAKTER PESERTA
DIDIK DI SEKOLAH
285
—
. SASTRA ANAK SEBAGAI IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM SETTING
SEKOLAH
—
297
.MEMBANGUN KARAKTER PESERTA DIDIK MELALUI SEKOLAH SIAGABENCANA
—
307
WOODBALL SEBAGAI MEDIA PENGEMBANGAN KARAKTER SISWA DALAM PENDIDIKAN
JASMANI
—
317
PEMBELAJARAN PENCAKSILAT DI SEKOLAH SEBAGAI SUMBER NILAI DALAM PENDIDIKAN
BJDAYA DAN KARAKTER BANGSA
—
327
KIAT PELAJARAN SEJARAH YANG BERKARAKTER
—
337
IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DI INDONESIA DALAM SETING SEKOLAH
—
349
EMBENTUKAN KARAKTER ANAK MELALUI PENGEMBANGAN OLAHRAGA
REKREASI
—
361
. .
.
MODEL PENDIDIKAN KARAKTER BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS UNTUK
KEMANDIRIANHIDUP
—
369
IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM PEMBELAJARAN IPA (SAINS)
—
EMBANGUN KECERDASAN SOSIAL PESERTA DIDIK DI SEKOLAH MENENGAH ATAS
ELALUI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI
—
397
381
"CEEDING SEMINAR NASIONAL - IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM MEMBANGUN BANQSA
i BENTUKAN KAF^AKTER ANAK
LALUI PENGEMBANGAN
HFIAGA REKREASI
Yudik Praset yo, M. Kes.
PEMBENTUKAN KARAKTER ANAK MELALUI
PENGEMBANGAN OLAHRAGA REKREAS
Ol eh Yudi k Pr aset yo, M.Kes.
Abstrak
Pem b i naan d an p e n ge m b an gan ol ahr aga r ek r easi d i l ak sanak an b er b asi s m asyar ak at
dengan m e m p e r h at i k an p r i nsi p m u d al i , m u r ah , m enar i k , m anf aat , d an m assal .
Kar akt er at au w at ak ad al al i p e r p ad u an d ar i segal a t ab i at m an u si a y an g b er si f at
t et ap sehi ngga m enj ad i "T a n d a " yang k husus unt uk m e m b e d ak an or an g yang sat u d e n gan
l ai nnya. Pe m b e n t u k an kar akt er m e l al u i ol ahr aga r ek r easi bagi anak d ap at b e r b e n t u k su at u
p e r m ai n an t r ad i si o n al m au p u n
out bound,
Ni l ai - ni l ai yang f e r k an d u n g d al am ol ahr aga r ek r easi t er d i r i d ar i ni l ai k ej uj ur an, t an ggungj aw ab, ker j a sam a, k e p e m i m p i n an , d e m o k r asi , k esab ar an, k e d i si p l i n an , k e b e r an i an ,
kom uni kasi , t ol er ansi , kej uangan, sosi al , d a n per caya d i r i . Ni l ai - ni l ai p osi t i f t e r se b u t ak an
m end uk ung d al am m e m b e n t u k k ar ak t er anak.
Kat a k unci : zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
karakter, anak, olahraga rekreasi
Pe n d a h u l u a n
Olahraga adalah bentuk kegiatan untuk melatih tubuh atau jasmani dan rohani
seseorang. Falsafah olahraga yang tak asing lagi yaitu di dalam tubuh yang kuat akan
terdapat jiwa yang sehat pula. Melalui aktivitas olahraga kita banyak mendapatkan halhal yang positif. Olahraga bukan sekedar kegiatan yang berorientasi kepada faktor fisik
belaka, karena dengan olahraga juga dapat melatih sikap dan mental kita. Aktivitas
olahraga sebaiknya ditekankan kepada anak-anak, karena banyak hal yang didapatkan,
seandainya anak-anak dapat melakukan aktivitas olahraga.
Tidak hanya di Amerika Serikat, namun di seluruh dunia, olahraga adalah bagian
utama dari masyarakat dan budaya. Peserta olahraga berasal dari berbagai usia dari yang
anak-anak hingga ke yang sangat tua, dan tingkat permainan hanya untuk bersenangsenang dan rekreasi hingga tingkat profesional. Pusat-pusat sekolah, klub, bisnis, dan
pusat-pusat masyarakat menawarkan kesempatan olahraga dan rekreasi untuk berbagai
kelompok usia. Hal ini akan memberi manfaat yang besar jika mulai anak-anak sudah
362
berpartisipasi dalam rekreasi atau olahraga
Artinya, orang yang bermain dengan rasa
yang terorganisir. (Doty, 2006:1).
senang akan melakukan bermain dengan
Dunia anak adalah bermain, dan bermain merupakan salah satu cara mengembangkan kreativitas anak agar optimal.
Psikolog anak, Hedwig E miUana Tulus
ST, Psi mengungkap ada empat faktor
tumbuh kembang anak, yaitu psikomoto-
sukarela tanpa ada unsur paksaan dari siapapun. Dengan adanya perasaan senang,
maka orang yang berolahraga akan secara
spontan menunjukkan keadaan yang sesungguhnya dari pribadinya mengenai gerak, sikap, dan perilaku.
rik, kognitif, emosi dan sosial, semuanya
Rekreasi, dari bahasa Latin, re-creare,
harus berkembang sejalan dan seimbang.
vang secara harfiah berarti *membuat
Orangtua masa kini sering sekali menge-
ulang', adalah kegiatan yang dilakukan
luh anak terlaiu banyak bermain, padahal
untuk penyegaran kembali jasmani dan
bermain memberi banyak manfaat asalkan
rohani seseorang. Hal ini adalah sebuah
diawasi selama bermain (Anda Nurlaila,
aktivitas yang dilakukan seseorang selain
htrp;/ / kosmo.vivanews,com/ news/ read/ 298562-
pekerjaan. K egiatan yang umum dilaku-
oplimalkan-kreativiT as-anak-Iewat-bermain).
kan untuk rekreasi adalah pariwisata, olah-
Anak-anak yang memiliki masa bermain
raga, permainan, dan hobi. Secara umum
tersebut dapat diwujudkan dalam olahraga
rekreasi
rekreasi yaitu dengan melakukan permain-
golongan besar, yaitu rekreasi pada tem-
dapat
dibedakan
dalam dua
pat tertutup { indoor recreation) dan rekreasi
an tradisional danzyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
out bound.
di alam terbuka { outdoor recreation). K amus
O l a h r a ga Re k r e a si
Webster mendefinisikan rekreasi sebagai
"sarana untuk menyegarkan kembaU atau
UN E SCO mendcfinisikan olahraga
sebagai "setiap aktivitas fisik berupa permainan yang beristkan perjuangan melawan unsur-unsur alam, orang lain, ataupun
diri sendiri". Sedangkan Dewan E ropa
merumuskan olahraga sebagai "aktivitas
spontan, bebas dan dilaksanakan dalam
waktu luang". Definisi terakhir ini merupakan cikal bakal panji olahraga di dunia
"Sport for All" dan di Indonesia tahun
1983,
"memasyarakatkan olahraga dan
mengolahragakan masyarakat" (Rush dan
Sumardianto, 2000: 6). E sensi nilai olah-
hiburan" [a means of refreshment or diversion).
Rekreasi dapat dinikmati, menyenangkan,
dan bisa pula tanpa membutuhkan biaya.
Rekreasi memulihkan kondisi tubuh dan
pikiran, serta mengembalikan kesegaran.
Berdasarkan peninjauan secara terminologi keiimuan, R E K R E AS I berasal dari dua
kata dasar yaitu R E dan K R E AS I , yang secara keseluruhan berarti kembaU menggunakan daya pikir untuk mencapai kesenangan atau kepuasan melalui suatu kegiatan
(Derio Hendrabayu, http://kumpulan-artikel-olahraga.blogspot.com/2012).
raga adalah bermain, dan pada dasarnya
manusia merupakan makhluk yang senang
Olahraga rekreasi adalah olahraga
bermain. Bermain merupakan aktivitas
yang dilakukan oleh masyarakat dengan
jasmani yang dilakukan dengan rasa dan
kegemaran dan kemampuan yang tumbuh
sungguh-sungguh, tetapi bukan meru-
dan berkembang sesuai dengan kondisi
pakan kesungguhan (Sukintaka, 1994: 2).
dan tulai budaya masyarakat setempat untuk kesehatan, kebugaran, dan kesenan-
gan (Biro Humas dan Hukum Kement-
Karakteristik yang penting dari usia
erian Pemuda dan Olahraga RI , 2010: 4).
sekolah dasar adalah perkembangan ke-
Olahraga rekreasi saat ini menunjukkan
mampuan anak untuk belajar tentang diri
perkembangan yang pesat. Berbagai sara-
mereka sendiri dan lingkungannya (Vander
na olahraga rekreasi di berbagai daerah se-
Zanden, 1985: 294). Anak adalah buah
makin banyak bermunculan, terutama di
hati dari setiap orang tua di dunia ini. Bagi
kota-kota besar, seperti di kota Bandung,
orang tua, anak adalah tempat menyalur-
Semarang, Surabaya, dan Malang. Perkem-
kan seluruh cinta dan kasih sayang. Pen-
bangan olahraga rekreasi, terutama dalam
didikan anak yang baik dalam membentuk
bentuk aktivitas jasmani untuk mem-
karakter adalah sebuah investasi tak terba-
peroleh kesenangan, keriangan, ataupun
tas untuk masa depan anak, oleh karena itu
kenikmatan berpardsipasi di berbagai wa-
orang tua akan memihhkan sekolah yang
hana wisata sangat didorong oleh tekanan
baik dan bermutu, mengikutkan dalam les
ekonomi, sosial budaya, teknologi, dan
privat ataupun bimbel. Untuk itu, diper-
gaya hidup. Olahraga rekreasi atau aktivi-
lukan solusi alternatif yang disukai dan
tas jasmani yang tidak formal, tidak diken-
banyak dicari anak-anak. Ada pengobatan
dahkan aturan, dan bukan kompetitif ini
alternatif, terapi alternatif, dan juga pen-
banvak diselenggarakan di area-area wi-
didikan alternatif Unmk pendidikan salah
sata. Hal ini terjadi seiring dengan makin
satunya melalui pengembangan olahraga
berkurangnya sarana publik di pusat-pusat
rekreasi. Pengembangan olahraga rekreasi
kota, sebagai akibat dari tingginya ledakan
yang menjadi tren meliputi out bound dan
penduduk di daerah perkotaan (Bambang
permainan tradisional. Pendidikan alter-
Abduljabar, http://fortnijatim.com/).
natif ini kini dipercava bisa memberikan
banyak hal yang tidak bisa diberikan oleh
Pe m b e n t u k a n
Me l a l u i
Ka r a k t e r
An a k
Pe n ge m b a n ga n
Ol ah -
r aga Re k r e a si
sekolah. D alam U U RI Nomor 3 Tahun
2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional pada pasal 26 ayat 4 bahwa pembinaan dan pengembangan olahraga rekreasi
Karakter atau watak adalah perpad-
dilaksanakan berbasis masyarakat dengan
uan dari segala tabiat manusia yang bersi-
memperhatikan prinsip mudah, murah,
fat tetap sehingga menjadi "Tanda" yang
menarik, manfaat, dan massal (Biro H u-
khusus untuk membedakan orang yang
mas dan Hukum K ementerian Pemuda
satu dengan lainnya. Dalam K amus Baha-
dan Olahraga RI , 2010: 15). Berdasarkan
sa Indonesia katazyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
''^k arak te^'' diartikan denprinsip tersebut, olahraga rekreasi seperti
gan tabiat, sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau
out bound dan permainan tradisional sangat
budi pekerti yang membedakan seseorang
tepat apabila dikembangkan, dan anak-
dengan yang lain. Karakter juga dapat be-
anak dapat menikmati, sehingga dari nilai-
rarti huruf, angka, ruang, simbol khusus
nilai positif di dalamnya dapat memben-
yang dapat dimunculkan pada layar den-
tuk karakter bagi anak-anak Indonesia.
gan papan ketik (Pusat Bahasa Depdlknas,
2008: 682). Anak yang berkarakter yaitu
Outbound adalah sebuah proses dima-
anak yang berkepribadian, berperilaku,
na seseorang mendapatkan pengetahuan,
bersifat, bertabiat, atau berwatak.
keterampilan dan nilai-nilainya langsung
dari pengalaman tnemunculkan sikap-si-
membuat
kap saling mendukung, komitmen, rasa
stratcgi, eiisiensi waktu, pendelega-
puas dan memikirkan masa yang akan dat-
sian tugas, kejujuran dan tanggung
ing yang sekarang tidak diperoleh melalui
jawab sosial. Kegiatan ini dikemas
perencanaan,
mengatur
metode belajar yang lain.zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
dengan suasana yang menantang tapi
Outbound dalam
pengertian lainnya adalah cara menggah
resiko sangat kecil, tidak membutuh-
diri sendiri, dalam suasana menyenangkan
kan alat pengamanan yang dipakai
dan tempat penuh tantangan yang dapat
secara langsung oleh anak.
menggah dan mengembangkan potensi,
meninggalkan masa lalu, berada di masa
sekarang dan siap menghadapi masa depan, menyelesaikan tantangan, tugas-tugas yang ddak umum, menantang batas
pengamatan seseorang, membuat pemahaman terhadap diri sendiri tentang kemampuan yang dimUiki melebihi dari yang
dikira (outwardbound, 2008: 1).
Kegiatan outbound sebagai kegiatan
3) High Impact Games
Kegiatan ini menyajikan tematema yang terkait dengan pengendaUan diri, peningkatan keberanian,
kekuatan rasa percaya diri, keuletan
dan pantang menyerah. Dalam kegiatan ini anak mulai dihadapkan kepada permainan-permainan yang memiliki tantangan tinggi dengan resiko
tetap kecil (nol). Peserta diharuskan
alam dilakukan dengan berbagai metode
menggunakan alat pengaman yang
yang pada intinya adalah memberikan
sesuai dengan prosedur pengamanan
pengalaman langsung pada suatu peris-
standar
tiwa pada anak. Metode yang digunakan
dalam outbound adalah (Kemahalam, 2008,
http://www;kemah-alam.co.id): permainan kelompok; kerja kelompok; petualangan individu; cetamah; diskusi (refleksi
kegiatan).
Pada dasarnya kegiatan out bound yang
4) Ufe Sk ill
Kegiatan ini diantaranya navigasi
dan survival. Navigasi adalah suam
ihnu yang dapat menentukan posisi
dan arah yang akan dituju. Jenis navigasi: navigasi darat, sungai, pantai
dan laut. Survival adalah mempertah-
di dalamnya terdapat nilai-rulai positif bagi
ankan hidup di alam bebas dari ham-
anak-anak dibagi menjadi empat model,
batan alam sebelum mendapatkan
yaitu:
pertolongan (darurat).
1) Fun Games
Kegiatan ini ditekankan pada un-
Permainan
tradisional merupakan
simbolisasi dari pengetahuan yang turun
sur-unsur koordinasi, konsentrasi, dan
temurun
kebersamaan. Dalam pelaksanaannya
macam fungsi atau pesan di baUknya, di
dikemas dalam nuansa rekreatif dan
mana pada prinsipnya permainan anak
menghibur.
tetap merupakan permainan anak. D en-
2) how Impact Games
Dalam kegiatan ini anak mulai
dikenalkan pada tema-tema yang terkait dengan: kerjasama, komunikasi.
dan
mempunyai bermacam-
gan demikian bentuk atau wujudnya tetap
menyenangkan
dan
menggembirakan
anak karena tujuannya sebagai media permainan. Aktivitas permainan yang dapat
mengembangkan aspek-aspek psikologis
Permainan tradisional yang di-
anak dapat dijadikan sarana belajar sebagai
lakukan anak-anak dapat dilakukan
persiapan menuju dunia orang dewasa.
kapan saja baik pagi, slang, sore mau-
Permainan tradisional juga dikenal sebagai
pun malam, serta dapat dilakukan di-
permainan rakyat merupakan sebuah keg-
mana saja.
iatan rekreatif yang tidak hanya bertujuan
untuk menghibur diri, tetapi juga sebagai
alat unmk memehhara hubungan dan kenyamanan sosial. Dengan demikian bermain suatu kebutuhan bagi anak. Jadi bermain bagi anak mempunyai nilai dan ciri
yang penting dalam kemajuan perkembangan kehidupan sehari-hari termasuk dalam
permainan tradisional (Cony Semiawan.
2008: 22).
2) K erja sama
Permainan tradisional yang dilakukan
secara kelompok, semua
anak melakukan kerjasama mulai dari
persiapan lapangan sampai permainan ddakukan.
3) Rasa senang
Dengan permainan tradisional,
anak akan merasakan
kesenangan,
karena dalam melakukan atas kesMenurut Bennet (1998:46) dengan ini
diharapkan bahwa permainan dalam pendidikan untuk anak usia dini ataupun anak
enangannya sendiri, dan akan lebIh menyenangkan
apabila banyak
temannya dalam melakukan,
sekolah terdapat pandangan yang jelas
tentang kualitas belajar, hal ini diindikasikan sebagai berikut; (1) gagasan dan mi-
4) K epemimpinan
Dalam
permainan
tradisional,
nat anak merupakan sesuatu yang utama
anak akan mencoba memimpin te-
dalam permainan, (2) permainan menye-
man yang lain agar dapat memenang-
diakan kondisi yang ideal untuk mempe-
kan permainan.
lajari dan meningkatkan mum pembelajaran, (3) rasa mermUki merupakan hal yang
5) Demokrasi
D alam
permainan
tradisional,
pokok bagi pembelajaran yang diperoleh
anak akan melakukan sesuai kesepak-
melalui permainan, (4) anak akan mempe-
atannya, kadang jadi pemimpin juga
lajari cara belajar dengan permainan serta
dipimpin.
cara mengingat pelajaran dengan baik, (5)
pembelajaran dengan permainan terjadi
dengan gampang, tanpa ketakutan, (6)
permainan memudahkan para guru untuk
mengamati pembelajaran yang sesungguhnya dan siswa akan mengalami berkurangnya frustasi belajar.
Permainan tradisional seperti yang
disampaikan Damarmulya, S. (1993: 7)
mempunyai nilai-nilai di dalamnya, sebagai berikut:
1) Pengisi waktu luang
6) K ejujuran
Pada permainan tradisional, anak
dituntut kejujuran karena akan beresiko dikucilkan dari tim apabila berbuat curang
7) Tanggung jawab
Pada permainan tradisional, anak
saat melakukan dituntut bertanggung
jawab atas tugas yang dilakukannya.
8) Rasa bebas
Anak akan memihh permainan
yang disenangi dan teman yang dis-
enangi.
Cony Semiawan. (2008). Belajar dan pembelajaran pra Sek olah da Sek olah dasar.
Jakarta: Indeks.
Si m p u l a n
Damarmulya S. 1993. Transformasi Nilai
Karakteristik yang penting dari dunia
anak adalah perkembangan kemampuan
Melalui Permainan R.ak yat Daerah Is-
anak untuk belajar tentang diri mereka
timewa Yogyak arta. Yogyakarta: D ep-
sendiri dan hngkungannya. Kemampuan
dikbud D irjen Kebudayaan Direk-
anak tersebut dapat dikembangkan melalui
torat Sejarah dan Nilai.
olahraga rekreasi. Pembinaan dan pengem-
D erio Hendrabayu. A pak ah Mak sud dari
bangan olahraga rekreasi dilaksanakan ber-
Rek reasi Olahraga itu?. http://kum-
basis masyarakat dengan memperhatikan
puian-artikel-olahraga. blogspot.
prinsip mudah, murah, menarik, manfaat,
com/2012_ 02_ 01_ archive.html.
dan massal Berdasarkan prinsip tersebut,
diakses tanggal 2 April 2012.
olahraga rekreasi sepertizyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
out hound dan
Doty, Joseph. 2006, "Sports B uild Characpermainan tradisional sangat tepat apabila
ter", dalam Journal of College Chardikembangkan, dan anak-anak dapat meacter. Volume VI I , No. 3, April 2006.
nikmati, sehingga dari nilai-nilai positif di
Pusat Bahasa Departemen Pendidikan
dalamnya dapat membenmk karakter bagi
Nasional. 2008. Kamus Bahasa Indone-
anak-anak Indonesia.
sia. Cet. I. Jakarta: Pusat Bahasa.
Rusli Lutan dan Sumardianto. (2000). FU-
Da f t a r Pu st a k a
Anda Nurlaila, Optimalk an Kreativitas A nak
safat Olahraga. Jakarta: Depdiknas.
J^wat Bermain.zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFE
http:/ / kosmo.vivanews. Sukintaka. (1994). Bermain: Wahana Pencapaian Cita-cita Bangsa. Yogyakarta:
com/ news/ read/ 298562-optimalkan-kreati-
I K I P Yogyakarta.
^atas-anak-lewat-bermain, diakses tanggal 3
April 2012.
Bambang Abduljabar,
Kemahalam. A dventure Indonesia.
Potensi Olahraga Rek reasi
Dan Gerak an Sportfor A ll Dalam Mem-
http://www.kemah-alam.co.id,
2008.
diak-
ses tanggal 4 April 2012.
bangun Daya Saing Kak ^at. http://
Outwarbound. H istory. 7 April 2008.
formijatim.com/ main/?p= 32, diakhttp://www.ourwardbound.co.nz/
ses tanggal 3 April 2012.
S.O.html, diakses tanggal 4 April 2012.
Bennett, Neville. (2005). Teaching through
Vander Zanden, James Wilfrid. 1985. Huplay teachers think ing and classroom pracman Development. New York: Alfred A.
tice. (Terjemahan Nur Adi Trastria)
ICnopf
USA: Open University press.
Biro Humas dan Hukum Kementerian
Pemuda dan Olahraga RI . 2010. iJndang-V ndang Kepublik Indonesia N omor
3 Tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan N asional.
ROCEEDING
emi
asiona
katan Alumni (IKA)
Universitas Negeri Yogyakarta
201
IMPLEMENTASI PENDIDIKAN
KARAKTER DALAM MEMBANGUN
BANGSA
DASARzyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
—
173
14. PENANAMAN SfZ-FfFf/ C/ lC/ MAHASISWA CALON GURU IPA SEKOLAH DASAR MELALUI zyxwvutsrqp
m£Sm
5 E LEARNING CYCLE —
183
15. PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN DAN MEMBANGUN KARAKTER KERJA MELALUI
PEMBELAJARAN BERBASISzyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
/ .E5S0A/ Sri / DK — 197
16. PERAN PENDIDIKAN SAINS DALAM PEMBENTUKAN PESERTA DIDIK YANG
RELIGIUS
—
207
17. IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PEMBENTUKAN AKHLAK MULIA PENDIDIK DAN
PESERTA DIDIK MELALUI PROGRAM SEKOLAH
219
—
18. IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER AKHLAK MULIA PESERTA DIDIK DI SEKOLAH
MELALUI PROSES PELAJARAN BAHASA INDONESIA
—
231
19. PERAN PENTING TENAGA ADMINISTRASI SEKOLAH DALAM PENGUATAN BUDAYA SEKOLAH
UNTUK IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER
—
241
0. UPAYA PENGEMBALIAN PENDIDIKAN KARAKTER PESERTA DIDIK YANG HILANG DAN
IMPLEMENTASINYADI SEKOLAH
—
253
1. BAHAN AJAR MEMBACA CERITA FIKSI REALISTIK BERBASIS KECERDASAN SPIRITUAL
UNTUK PENGEMBANGAN KARAKTER
—
263
. PENANAMAN KARAKTER MELALUI PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA YANG
MENYENANGKAN
—
273
. IMPLEMENTASI PENDIDIKAN BUDI PEKERTI UNTUK MEMBANGUN KARAKTER PESERTA
DIDIK DI SEKOLAH
285
—
. SASTRA ANAK SEBAGAI IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM SETTING
SEKOLAH
—
297
.MEMBANGUN KARAKTER PESERTA DIDIK MELALUI SEKOLAH SIAGABENCANA
—
307
WOODBALL SEBAGAI MEDIA PENGEMBANGAN KARAKTER SISWA DALAM PENDIDIKAN
JASMANI
—
317
PEMBELAJARAN PENCAKSILAT DI SEKOLAH SEBAGAI SUMBER NILAI DALAM PENDIDIKAN
BJDAYA DAN KARAKTER BANGSA
—
327
KIAT PELAJARAN SEJARAH YANG BERKARAKTER
—
337
IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DI INDONESIA DALAM SETING SEKOLAH
—
349
EMBENTUKAN KARAKTER ANAK MELALUI PENGEMBANGAN OLAHRAGA
REKREASI
—
361
. .
.
MODEL PENDIDIKAN KARAKTER BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS UNTUK
KEMANDIRIANHIDUP
—
369
IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM PEMBELAJARAN IPA (SAINS)
—
EMBANGUN KECERDASAN SOSIAL PESERTA DIDIK DI SEKOLAH MENENGAH ATAS
ELALUI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI
—
397
381
"CEEDING SEMINAR NASIONAL - IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM MEMBANGUN BANQSA
i BENTUKAN KAF^AKTER ANAK
LALUI PENGEMBANGAN
HFIAGA REKREASI
Yudik Praset yo, M. Kes.
PEMBENTUKAN KARAKTER ANAK MELALUI
PENGEMBANGAN OLAHRAGA REKREAS
Ol eh Yudi k Pr aset yo, M.Kes.
Abstrak
Pem b i naan d an p e n ge m b an gan ol ahr aga r ek r easi d i l ak sanak an b er b asi s m asyar ak at
dengan m e m p e r h at i k an p r i nsi p m u d al i , m u r ah , m enar i k , m anf aat , d an m assal .
Kar akt er at au w at ak ad al al i p e r p ad u an d ar i segal a t ab i at m an u si a y an g b er si f at
t et ap sehi ngga m enj ad i "T a n d a " yang k husus unt uk m e m b e d ak an or an g yang sat u d e n gan
l ai nnya. Pe m b e n t u k an kar akt er m e l al u i ol ahr aga r ek r easi bagi anak d ap at b e r b e n t u k su at u
p e r m ai n an t r ad i si o n al m au p u n
out bound,
Ni l ai - ni l ai yang f e r k an d u n g d al am ol ahr aga r ek r easi t er d i r i d ar i ni l ai k ej uj ur an, t an ggungj aw ab, ker j a sam a, k e p e m i m p i n an , d e m o k r asi , k esab ar an, k e d i si p l i n an , k e b e r an i an ,
kom uni kasi , t ol er ansi , kej uangan, sosi al , d a n per caya d i r i . Ni l ai - ni l ai p osi t i f t e r se b u t ak an
m end uk ung d al am m e m b e n t u k k ar ak t er anak.
Kat a k unci : zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
karakter, anak, olahraga rekreasi
Pe n d a h u l u a n
Olahraga adalah bentuk kegiatan untuk melatih tubuh atau jasmani dan rohani
seseorang. Falsafah olahraga yang tak asing lagi yaitu di dalam tubuh yang kuat akan
terdapat jiwa yang sehat pula. Melalui aktivitas olahraga kita banyak mendapatkan halhal yang positif. Olahraga bukan sekedar kegiatan yang berorientasi kepada faktor fisik
belaka, karena dengan olahraga juga dapat melatih sikap dan mental kita. Aktivitas
olahraga sebaiknya ditekankan kepada anak-anak, karena banyak hal yang didapatkan,
seandainya anak-anak dapat melakukan aktivitas olahraga.
Tidak hanya di Amerika Serikat, namun di seluruh dunia, olahraga adalah bagian
utama dari masyarakat dan budaya. Peserta olahraga berasal dari berbagai usia dari yang
anak-anak hingga ke yang sangat tua, dan tingkat permainan hanya untuk bersenangsenang dan rekreasi hingga tingkat profesional. Pusat-pusat sekolah, klub, bisnis, dan
pusat-pusat masyarakat menawarkan kesempatan olahraga dan rekreasi untuk berbagai
kelompok usia. Hal ini akan memberi manfaat yang besar jika mulai anak-anak sudah
362
berpartisipasi dalam rekreasi atau olahraga
Artinya, orang yang bermain dengan rasa
yang terorganisir. (Doty, 2006:1).
senang akan melakukan bermain dengan
Dunia anak adalah bermain, dan bermain merupakan salah satu cara mengembangkan kreativitas anak agar optimal.
Psikolog anak, Hedwig E miUana Tulus
ST, Psi mengungkap ada empat faktor
tumbuh kembang anak, yaitu psikomoto-
sukarela tanpa ada unsur paksaan dari siapapun. Dengan adanya perasaan senang,
maka orang yang berolahraga akan secara
spontan menunjukkan keadaan yang sesungguhnya dari pribadinya mengenai gerak, sikap, dan perilaku.
rik, kognitif, emosi dan sosial, semuanya
Rekreasi, dari bahasa Latin, re-creare,
harus berkembang sejalan dan seimbang.
vang secara harfiah berarti *membuat
Orangtua masa kini sering sekali menge-
ulang', adalah kegiatan yang dilakukan
luh anak terlaiu banyak bermain, padahal
untuk penyegaran kembali jasmani dan
bermain memberi banyak manfaat asalkan
rohani seseorang. Hal ini adalah sebuah
diawasi selama bermain (Anda Nurlaila,
aktivitas yang dilakukan seseorang selain
htrp;/ / kosmo.vivanews,com/ news/ read/ 298562-
pekerjaan. K egiatan yang umum dilaku-
oplimalkan-kreativiT as-anak-Iewat-bermain).
kan untuk rekreasi adalah pariwisata, olah-
Anak-anak yang memiliki masa bermain
raga, permainan, dan hobi. Secara umum
tersebut dapat diwujudkan dalam olahraga
rekreasi
rekreasi yaitu dengan melakukan permain-
golongan besar, yaitu rekreasi pada tem-
dapat
dibedakan
dalam dua
pat tertutup { indoor recreation) dan rekreasi
an tradisional danzyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
out bound.
di alam terbuka { outdoor recreation). K amus
O l a h r a ga Re k r e a si
Webster mendefinisikan rekreasi sebagai
"sarana untuk menyegarkan kembaU atau
UN E SCO mendcfinisikan olahraga
sebagai "setiap aktivitas fisik berupa permainan yang beristkan perjuangan melawan unsur-unsur alam, orang lain, ataupun
diri sendiri". Sedangkan Dewan E ropa
merumuskan olahraga sebagai "aktivitas
spontan, bebas dan dilaksanakan dalam
waktu luang". Definisi terakhir ini merupakan cikal bakal panji olahraga di dunia
"Sport for All" dan di Indonesia tahun
1983,
"memasyarakatkan olahraga dan
mengolahragakan masyarakat" (Rush dan
Sumardianto, 2000: 6). E sensi nilai olah-
hiburan" [a means of refreshment or diversion).
Rekreasi dapat dinikmati, menyenangkan,
dan bisa pula tanpa membutuhkan biaya.
Rekreasi memulihkan kondisi tubuh dan
pikiran, serta mengembalikan kesegaran.
Berdasarkan peninjauan secara terminologi keiimuan, R E K R E AS I berasal dari dua
kata dasar yaitu R E dan K R E AS I , yang secara keseluruhan berarti kembaU menggunakan daya pikir untuk mencapai kesenangan atau kepuasan melalui suatu kegiatan
(Derio Hendrabayu, http://kumpulan-artikel-olahraga.blogspot.com/2012).
raga adalah bermain, dan pada dasarnya
manusia merupakan makhluk yang senang
Olahraga rekreasi adalah olahraga
bermain. Bermain merupakan aktivitas
yang dilakukan oleh masyarakat dengan
jasmani yang dilakukan dengan rasa dan
kegemaran dan kemampuan yang tumbuh
sungguh-sungguh, tetapi bukan meru-
dan berkembang sesuai dengan kondisi
pakan kesungguhan (Sukintaka, 1994: 2).
dan tulai budaya masyarakat setempat untuk kesehatan, kebugaran, dan kesenan-
gan (Biro Humas dan Hukum Kement-
Karakteristik yang penting dari usia
erian Pemuda dan Olahraga RI , 2010: 4).
sekolah dasar adalah perkembangan ke-
Olahraga rekreasi saat ini menunjukkan
mampuan anak untuk belajar tentang diri
perkembangan yang pesat. Berbagai sara-
mereka sendiri dan lingkungannya (Vander
na olahraga rekreasi di berbagai daerah se-
Zanden, 1985: 294). Anak adalah buah
makin banyak bermunculan, terutama di
hati dari setiap orang tua di dunia ini. Bagi
kota-kota besar, seperti di kota Bandung,
orang tua, anak adalah tempat menyalur-
Semarang, Surabaya, dan Malang. Perkem-
kan seluruh cinta dan kasih sayang. Pen-
bangan olahraga rekreasi, terutama dalam
didikan anak yang baik dalam membentuk
bentuk aktivitas jasmani untuk mem-
karakter adalah sebuah investasi tak terba-
peroleh kesenangan, keriangan, ataupun
tas untuk masa depan anak, oleh karena itu
kenikmatan berpardsipasi di berbagai wa-
orang tua akan memihhkan sekolah yang
hana wisata sangat didorong oleh tekanan
baik dan bermutu, mengikutkan dalam les
ekonomi, sosial budaya, teknologi, dan
privat ataupun bimbel. Untuk itu, diper-
gaya hidup. Olahraga rekreasi atau aktivi-
lukan solusi alternatif yang disukai dan
tas jasmani yang tidak formal, tidak diken-
banyak dicari anak-anak. Ada pengobatan
dahkan aturan, dan bukan kompetitif ini
alternatif, terapi alternatif, dan juga pen-
banvak diselenggarakan di area-area wi-
didikan alternatif Unmk pendidikan salah
sata. Hal ini terjadi seiring dengan makin
satunya melalui pengembangan olahraga
berkurangnya sarana publik di pusat-pusat
rekreasi. Pengembangan olahraga rekreasi
kota, sebagai akibat dari tingginya ledakan
yang menjadi tren meliputi out bound dan
penduduk di daerah perkotaan (Bambang
permainan tradisional. Pendidikan alter-
Abduljabar, http://fortnijatim.com/).
natif ini kini dipercava bisa memberikan
banyak hal yang tidak bisa diberikan oleh
Pe m b e n t u k a n
Me l a l u i
Ka r a k t e r
An a k
Pe n ge m b a n ga n
Ol ah -
r aga Re k r e a si
sekolah. D alam U U RI Nomor 3 Tahun
2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional pada pasal 26 ayat 4 bahwa pembinaan dan pengembangan olahraga rekreasi
Karakter atau watak adalah perpad-
dilaksanakan berbasis masyarakat dengan
uan dari segala tabiat manusia yang bersi-
memperhatikan prinsip mudah, murah,
fat tetap sehingga menjadi "Tanda" yang
menarik, manfaat, dan massal (Biro H u-
khusus untuk membedakan orang yang
mas dan Hukum K ementerian Pemuda
satu dengan lainnya. Dalam K amus Baha-
dan Olahraga RI , 2010: 15). Berdasarkan
sa Indonesia katazyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
''^k arak te^'' diartikan denprinsip tersebut, olahraga rekreasi seperti
gan tabiat, sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau
out bound dan permainan tradisional sangat
budi pekerti yang membedakan seseorang
tepat apabila dikembangkan, dan anak-
dengan yang lain. Karakter juga dapat be-
anak dapat menikmati, sehingga dari nilai-
rarti huruf, angka, ruang, simbol khusus
nilai positif di dalamnya dapat memben-
yang dapat dimunculkan pada layar den-
tuk karakter bagi anak-anak Indonesia.
gan papan ketik (Pusat Bahasa Depdlknas,
2008: 682). Anak yang berkarakter yaitu
Outbound adalah sebuah proses dima-
anak yang berkepribadian, berperilaku,
na seseorang mendapatkan pengetahuan,
bersifat, bertabiat, atau berwatak.
keterampilan dan nilai-nilainya langsung
dari pengalaman tnemunculkan sikap-si-
membuat
kap saling mendukung, komitmen, rasa
stratcgi, eiisiensi waktu, pendelega-
puas dan memikirkan masa yang akan dat-
sian tugas, kejujuran dan tanggung
ing yang sekarang tidak diperoleh melalui
jawab sosial. Kegiatan ini dikemas
perencanaan,
mengatur
metode belajar yang lain.zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
dengan suasana yang menantang tapi
Outbound dalam
pengertian lainnya adalah cara menggah
resiko sangat kecil, tidak membutuh-
diri sendiri, dalam suasana menyenangkan
kan alat pengamanan yang dipakai
dan tempat penuh tantangan yang dapat
secara langsung oleh anak.
menggah dan mengembangkan potensi,
meninggalkan masa lalu, berada di masa
sekarang dan siap menghadapi masa depan, menyelesaikan tantangan, tugas-tugas yang ddak umum, menantang batas
pengamatan seseorang, membuat pemahaman terhadap diri sendiri tentang kemampuan yang dimUiki melebihi dari yang
dikira (outwardbound, 2008: 1).
Kegiatan outbound sebagai kegiatan
3) High Impact Games
Kegiatan ini menyajikan tematema yang terkait dengan pengendaUan diri, peningkatan keberanian,
kekuatan rasa percaya diri, keuletan
dan pantang menyerah. Dalam kegiatan ini anak mulai dihadapkan kepada permainan-permainan yang memiliki tantangan tinggi dengan resiko
tetap kecil (nol). Peserta diharuskan
alam dilakukan dengan berbagai metode
menggunakan alat pengaman yang
yang pada intinya adalah memberikan
sesuai dengan prosedur pengamanan
pengalaman langsung pada suatu peris-
standar
tiwa pada anak. Metode yang digunakan
dalam outbound adalah (Kemahalam, 2008,
http://www;kemah-alam.co.id): permainan kelompok; kerja kelompok; petualangan individu; cetamah; diskusi (refleksi
kegiatan).
Pada dasarnya kegiatan out bound yang
4) Ufe Sk ill
Kegiatan ini diantaranya navigasi
dan survival. Navigasi adalah suam
ihnu yang dapat menentukan posisi
dan arah yang akan dituju. Jenis navigasi: navigasi darat, sungai, pantai
dan laut. Survival adalah mempertah-
di dalamnya terdapat nilai-rulai positif bagi
ankan hidup di alam bebas dari ham-
anak-anak dibagi menjadi empat model,
batan alam sebelum mendapatkan
yaitu:
pertolongan (darurat).
1) Fun Games
Kegiatan ini ditekankan pada un-
Permainan
tradisional merupakan
simbolisasi dari pengetahuan yang turun
sur-unsur koordinasi, konsentrasi, dan
temurun
kebersamaan. Dalam pelaksanaannya
macam fungsi atau pesan di baUknya, di
dikemas dalam nuansa rekreatif dan
mana pada prinsipnya permainan anak
menghibur.
tetap merupakan permainan anak. D en-
2) how Impact Games
Dalam kegiatan ini anak mulai
dikenalkan pada tema-tema yang terkait dengan: kerjasama, komunikasi.
dan
mempunyai bermacam-
gan demikian bentuk atau wujudnya tetap
menyenangkan
dan
menggembirakan
anak karena tujuannya sebagai media permainan. Aktivitas permainan yang dapat
mengembangkan aspek-aspek psikologis
Permainan tradisional yang di-
anak dapat dijadikan sarana belajar sebagai
lakukan anak-anak dapat dilakukan
persiapan menuju dunia orang dewasa.
kapan saja baik pagi, slang, sore mau-
Permainan tradisional juga dikenal sebagai
pun malam, serta dapat dilakukan di-
permainan rakyat merupakan sebuah keg-
mana saja.
iatan rekreatif yang tidak hanya bertujuan
untuk menghibur diri, tetapi juga sebagai
alat unmk memehhara hubungan dan kenyamanan sosial. Dengan demikian bermain suatu kebutuhan bagi anak. Jadi bermain bagi anak mempunyai nilai dan ciri
yang penting dalam kemajuan perkembangan kehidupan sehari-hari termasuk dalam
permainan tradisional (Cony Semiawan.
2008: 22).
2) K erja sama
Permainan tradisional yang dilakukan
secara kelompok, semua
anak melakukan kerjasama mulai dari
persiapan lapangan sampai permainan ddakukan.
3) Rasa senang
Dengan permainan tradisional,
anak akan merasakan
kesenangan,
karena dalam melakukan atas kesMenurut Bennet (1998:46) dengan ini
diharapkan bahwa permainan dalam pendidikan untuk anak usia dini ataupun anak
enangannya sendiri, dan akan lebIh menyenangkan
apabila banyak
temannya dalam melakukan,
sekolah terdapat pandangan yang jelas
tentang kualitas belajar, hal ini diindikasikan sebagai berikut; (1) gagasan dan mi-
4) K epemimpinan
Dalam
permainan
tradisional,
nat anak merupakan sesuatu yang utama
anak akan mencoba memimpin te-
dalam permainan, (2) permainan menye-
man yang lain agar dapat memenang-
diakan kondisi yang ideal untuk mempe-
kan permainan.
lajari dan meningkatkan mum pembelajaran, (3) rasa mermUki merupakan hal yang
5) Demokrasi
D alam
permainan
tradisional,
pokok bagi pembelajaran yang diperoleh
anak akan melakukan sesuai kesepak-
melalui permainan, (4) anak akan mempe-
atannya, kadang jadi pemimpin juga
lajari cara belajar dengan permainan serta
dipimpin.
cara mengingat pelajaran dengan baik, (5)
pembelajaran dengan permainan terjadi
dengan gampang, tanpa ketakutan, (6)
permainan memudahkan para guru untuk
mengamati pembelajaran yang sesungguhnya dan siswa akan mengalami berkurangnya frustasi belajar.
Permainan tradisional seperti yang
disampaikan Damarmulya, S. (1993: 7)
mempunyai nilai-nilai di dalamnya, sebagai berikut:
1) Pengisi waktu luang
6) K ejujuran
Pada permainan tradisional, anak
dituntut kejujuran karena akan beresiko dikucilkan dari tim apabila berbuat curang
7) Tanggung jawab
Pada permainan tradisional, anak
saat melakukan dituntut bertanggung
jawab atas tugas yang dilakukannya.
8) Rasa bebas
Anak akan memihh permainan
yang disenangi dan teman yang dis-
enangi.
Cony Semiawan. (2008). Belajar dan pembelajaran pra Sek olah da Sek olah dasar.
Jakarta: Indeks.
Si m p u l a n
Damarmulya S. 1993. Transformasi Nilai
Karakteristik yang penting dari dunia
anak adalah perkembangan kemampuan
Melalui Permainan R.ak yat Daerah Is-
anak untuk belajar tentang diri mereka
timewa Yogyak arta. Yogyakarta: D ep-
sendiri dan hngkungannya. Kemampuan
dikbud D irjen Kebudayaan Direk-
anak tersebut dapat dikembangkan melalui
torat Sejarah dan Nilai.
olahraga rekreasi. Pembinaan dan pengem-
D erio Hendrabayu. A pak ah Mak sud dari
bangan olahraga rekreasi dilaksanakan ber-
Rek reasi Olahraga itu?. http://kum-
basis masyarakat dengan memperhatikan
puian-artikel-olahraga. blogspot.
prinsip mudah, murah, menarik, manfaat,
com/2012_ 02_ 01_ archive.html.
dan massal Berdasarkan prinsip tersebut,
diakses tanggal 2 April 2012.
olahraga rekreasi sepertizyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
out hound dan
Doty, Joseph. 2006, "Sports B uild Characpermainan tradisional sangat tepat apabila
ter", dalam Journal of College Chardikembangkan, dan anak-anak dapat meacter. Volume VI I , No. 3, April 2006.
nikmati, sehingga dari nilai-nilai positif di
Pusat Bahasa Departemen Pendidikan
dalamnya dapat membenmk karakter bagi
Nasional. 2008. Kamus Bahasa Indone-
anak-anak Indonesia.
sia. Cet. I. Jakarta: Pusat Bahasa.
Rusli Lutan dan Sumardianto. (2000). FU-
Da f t a r Pu st a k a
Anda Nurlaila, Optimalk an Kreativitas A nak
safat Olahraga. Jakarta: Depdiknas.
J^wat Bermain.zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFE
http:/ / kosmo.vivanews. Sukintaka. (1994). Bermain: Wahana Pencapaian Cita-cita Bangsa. Yogyakarta:
com/ news/ read/ 298562-optimalkan-kreati-
I K I P Yogyakarta.
^atas-anak-lewat-bermain, diakses tanggal 3
April 2012.
Bambang Abduljabar,
Kemahalam. A dventure Indonesia.
Potensi Olahraga Rek reasi
Dan Gerak an Sportfor A ll Dalam Mem-
http://www.kemah-alam.co.id,
2008.
diak-
ses tanggal 4 April 2012.
bangun Daya Saing Kak ^at. http://
Outwarbound. H istory. 7 April 2008.
formijatim.com/ main/?p= 32, diakhttp://www.ourwardbound.co.nz/
ses tanggal 3 April 2012.
S.O.html, diakses tanggal 4 April 2012.
Bennett, Neville. (2005). Teaching through
Vander Zanden, James Wilfrid. 1985. Huplay teachers think ing and classroom pracman Development. New York: Alfred A.
tice. (Terjemahan Nur Adi Trastria)
ICnopf
USA: Open University press.
Biro Humas dan Hukum Kementerian
Pemuda dan Olahraga RI . 2010. iJndang-V ndang Kepublik Indonesia N omor
3 Tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan N asional.