Pembentukan Karakter Anak Melalui Pengembangan Olahraga Rekreasi

A
ROCEEDING
emi

asiona

katan Alumni (IKA)
Universitas Negeri Yogyakarta
201

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN
KARAKTER DALAM MEMBANGUN
BANGSA

DASARzyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA

173

14. PENANAMAN SfZ-FfFf/ C/ lC/ MAHASISWA CALON GURU IPA SEKOLAH DASAR MELALUI zyxwvutsrqp

m£Sm


5 E LEARNING CYCLE —

183

15. PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN DAN MEMBANGUN KARAKTER KERJA MELALUI

PEMBELAJARAN BERBASISzyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
/ .E5S0A/ Sri / DK — 197
16. PERAN PENDIDIKAN SAINS DALAM PEMBENTUKAN PESERTA DIDIK YANG
RELIGIUS



207

17. IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PEMBENTUKAN AKHLAK MULIA PENDIDIK DAN
PESERTA DIDIK MELALUI PROGRAM SEKOLAH

219




18. IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER AKHLAK MULIA PESERTA DIDIK DI SEKOLAH
MELALUI PROSES PELAJARAN BAHASA INDONESIA



231

19. PERAN PENTING TENAGA ADMINISTRASI SEKOLAH DALAM PENGUATAN BUDAYA SEKOLAH
UNTUK IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER



241

0. UPAYA PENGEMBALIAN PENDIDIKAN KARAKTER PESERTA DIDIK YANG HILANG DAN
IMPLEMENTASINYADI SEKOLAH




253

1. BAHAN AJAR MEMBACA CERITA FIKSI REALISTIK BERBASIS KECERDASAN SPIRITUAL
UNTUK PENGEMBANGAN KARAKTER



263

. PENANAMAN KARAKTER MELALUI PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA YANG
MENYENANGKAN



273

. IMPLEMENTASI PENDIDIKAN BUDI PEKERTI UNTUK MEMBANGUN KARAKTER PESERTA
DIDIK DI SEKOLAH


285



. SASTRA ANAK SEBAGAI IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM SETTING
SEKOLAH



297

.MEMBANGUN KARAKTER PESERTA DIDIK MELALUI SEKOLAH SIAGABENCANA



307

WOODBALL SEBAGAI MEDIA PENGEMBANGAN KARAKTER SISWA DALAM PENDIDIKAN
JASMANI




317

PEMBELAJARAN PENCAKSILAT DI SEKOLAH SEBAGAI SUMBER NILAI DALAM PENDIDIKAN
BJDAYA DAN KARAKTER BANGSA



327

KIAT PELAJARAN SEJARAH YANG BERKARAKTER



337

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DI INDONESIA DALAM SETING SEKOLAH




349

EMBENTUKAN KARAKTER ANAK MELALUI PENGEMBANGAN OLAHRAGA
REKREASI



361

. .

.

MODEL PENDIDIKAN KARAKTER BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS UNTUK
KEMANDIRIANHIDUP




369

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM PEMBELAJARAN IPA (SAINS)



EMBANGUN KECERDASAN SOSIAL PESERTA DIDIK DI SEKOLAH MENENGAH ATAS
ELALUI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI



397

381

"CEEDING SEMINAR NASIONAL - IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM MEMBANGUN BANQSA

i BENTUKAN KAF^AKTER ANAK
LALUI PENGEMBANGAN
HFIAGA REKREASI

Yudik Praset yo, M. Kes.

PEMBENTUKAN KARAKTER ANAK MELALUI
PENGEMBANGAN OLAHRAGA REKREAS
Ol eh Yudi k Pr aset yo, M.Kes.

Abstrak
Pem b i naan d an p e n ge m b an gan ol ahr aga r ek r easi d i l ak sanak an b er b asi s m asyar ak at
dengan m e m p e r h at i k an p r i nsi p m u d al i , m u r ah , m enar i k , m anf aat , d an m assal .
Kar akt er at au w at ak ad al al i p e r p ad u an d ar i segal a t ab i at m an u si a y an g b er si f at
t et ap sehi ngga m enj ad i "T a n d a " yang k husus unt uk m e m b e d ak an or an g yang sat u d e n gan
l ai nnya. Pe m b e n t u k an kar akt er m e l al u i ol ahr aga r ek r easi bagi anak d ap at b e r b e n t u k su at u
p e r m ai n an t r ad i si o n al m au p u n

out bound,

Ni l ai - ni l ai yang f e r k an d u n g d al am ol ahr aga r ek r easi t er d i r i d ar i ni l ai k ej uj ur an, t an ggungj aw ab, ker j a sam a, k e p e m i m p i n an , d e m o k r asi , k esab ar an, k e d i si p l i n an , k e b e r an i an ,
kom uni kasi , t ol er ansi , kej uangan, sosi al , d a n per caya d i r i . Ni l ai - ni l ai p osi t i f t e r se b u t ak an
m end uk ung d al am m e m b e n t u k k ar ak t er anak.
Kat a k unci : zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA

karakter, anak, olahraga rekreasi

Pe n d a h u l u a n

Olahraga adalah bentuk kegiatan untuk melatih tubuh atau jasmani dan rohani
seseorang. Falsafah olahraga yang tak asing lagi yaitu di dalam tubuh yang kuat akan
terdapat jiwa yang sehat pula. Melalui aktivitas olahraga kita banyak mendapatkan halhal yang positif. Olahraga bukan sekedar kegiatan yang berorientasi kepada faktor fisik
belaka, karena dengan olahraga juga dapat melatih sikap dan mental kita. Aktivitas
olahraga sebaiknya ditekankan kepada anak-anak, karena banyak hal yang didapatkan,
seandainya anak-anak dapat melakukan aktivitas olahraga.
Tidak hanya di Amerika Serikat, namun di seluruh dunia, olahraga adalah bagian
utama dari masyarakat dan budaya. Peserta olahraga berasal dari berbagai usia dari yang
anak-anak hingga ke yang sangat tua, dan tingkat permainan hanya untuk bersenangsenang dan rekreasi hingga tingkat profesional. Pusat-pusat sekolah, klub, bisnis, dan
pusat-pusat masyarakat menawarkan kesempatan olahraga dan rekreasi untuk berbagai
kelompok usia. Hal ini akan memberi manfaat yang besar jika mulai anak-anak sudah
362

berpartisipasi dalam rekreasi atau olahraga

Artinya, orang yang bermain dengan rasa


yang terorganisir. (Doty, 2006:1).

senang akan melakukan bermain dengan

Dunia anak adalah bermain, dan bermain merupakan salah satu cara mengembangkan kreativitas anak agar optimal.
Psikolog anak, Hedwig E miUana Tulus
ST, Psi mengungkap ada empat faktor
tumbuh kembang anak, yaitu psikomoto-

sukarela tanpa ada unsur paksaan dari siapapun. Dengan adanya perasaan senang,
maka orang yang berolahraga akan secara
spontan menunjukkan keadaan yang sesungguhnya dari pribadinya mengenai gerak, sikap, dan perilaku.

rik, kognitif, emosi dan sosial, semuanya

Rekreasi, dari bahasa Latin, re-creare,

harus berkembang sejalan dan seimbang.


vang secara harfiah berarti *membuat

Orangtua masa kini sering sekali menge-

ulang', adalah kegiatan yang dilakukan

luh anak terlaiu banyak bermain, padahal

untuk penyegaran kembali jasmani dan

bermain memberi banyak manfaat asalkan

rohani seseorang. Hal ini adalah sebuah

diawasi selama bermain (Anda Nurlaila,

aktivitas yang dilakukan seseorang selain

htrp;/ / kosmo.vivanews,com/ news/ read/ 298562-

pekerjaan. K egiatan yang umum dilaku-

oplimalkan-kreativiT as-anak-Iewat-bermain).

kan untuk rekreasi adalah pariwisata, olah-

Anak-anak yang memiliki masa bermain

raga, permainan, dan hobi. Secara umum

tersebut dapat diwujudkan dalam olahraga

rekreasi

rekreasi yaitu dengan melakukan permain-

golongan besar, yaitu rekreasi pada tem-

dapat

dibedakan

dalam dua

pat tertutup { indoor recreation) dan rekreasi
an tradisional danzyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
out bound.
di alam terbuka { outdoor recreation). K amus
O l a h r a ga Re k r e a si

Webster mendefinisikan rekreasi sebagai
"sarana untuk menyegarkan kembaU atau

UN E SCO mendcfinisikan olahraga
sebagai "setiap aktivitas fisik berupa permainan yang beristkan perjuangan melawan unsur-unsur alam, orang lain, ataupun
diri sendiri". Sedangkan Dewan E ropa
merumuskan olahraga sebagai "aktivitas
spontan, bebas dan dilaksanakan dalam
waktu luang". Definisi terakhir ini merupakan cikal bakal panji olahraga di dunia
"Sport for All" dan di Indonesia tahun
1983,

"memasyarakatkan olahraga dan

mengolahragakan masyarakat" (Rush dan
Sumardianto, 2000: 6). E sensi nilai olah-

hiburan" [a means of refreshment or diversion).
Rekreasi dapat dinikmati, menyenangkan,
dan bisa pula tanpa membutuhkan biaya.
Rekreasi memulihkan kondisi tubuh dan
pikiran, serta mengembalikan kesegaran.
Berdasarkan peninjauan secara terminologi keiimuan, R E K R E AS I berasal dari dua
kata dasar yaitu R E dan K R E AS I , yang secara keseluruhan berarti kembaU menggunakan daya pikir untuk mencapai kesenangan atau kepuasan melalui suatu kegiatan
(Derio Hendrabayu, http://kumpulan-artikel-olahraga.blogspot.com/2012).

raga adalah bermain, dan pada dasarnya
manusia merupakan makhluk yang senang

Olahraga rekreasi adalah olahraga

bermain. Bermain merupakan aktivitas

yang dilakukan oleh masyarakat dengan

jasmani yang dilakukan dengan rasa dan

kegemaran dan kemampuan yang tumbuh

sungguh-sungguh, tetapi bukan meru-

dan berkembang sesuai dengan kondisi

pakan kesungguhan (Sukintaka, 1994: 2).

dan tulai budaya masyarakat setempat untuk kesehatan, kebugaran, dan kesenan-

gan (Biro Humas dan Hukum Kement-

Karakteristik yang penting dari usia

erian Pemuda dan Olahraga RI , 2010: 4).

sekolah dasar adalah perkembangan ke-

Olahraga rekreasi saat ini menunjukkan

mampuan anak untuk belajar tentang diri

perkembangan yang pesat. Berbagai sara-

mereka sendiri dan lingkungannya (Vander

na olahraga rekreasi di berbagai daerah se-

Zanden, 1985: 294). Anak adalah buah

makin banyak bermunculan, terutama di

hati dari setiap orang tua di dunia ini. Bagi

kota-kota besar, seperti di kota Bandung,

orang tua, anak adalah tempat menyalur-

Semarang, Surabaya, dan Malang. Perkem-

kan seluruh cinta dan kasih sayang. Pen-

bangan olahraga rekreasi, terutama dalam

didikan anak yang baik dalam membentuk

bentuk aktivitas jasmani untuk mem-

karakter adalah sebuah investasi tak terba-

peroleh kesenangan, keriangan, ataupun

tas untuk masa depan anak, oleh karena itu

kenikmatan berpardsipasi di berbagai wa-

orang tua akan memihhkan sekolah yang

hana wisata sangat didorong oleh tekanan

baik dan bermutu, mengikutkan dalam les

ekonomi, sosial budaya, teknologi, dan

privat ataupun bimbel. Untuk itu, diper-

gaya hidup. Olahraga rekreasi atau aktivi-

lukan solusi alternatif yang disukai dan

tas jasmani yang tidak formal, tidak diken-

banyak dicari anak-anak. Ada pengobatan

dahkan aturan, dan bukan kompetitif ini

alternatif, terapi alternatif, dan juga pen-

banvak diselenggarakan di area-area wi-

didikan alternatif Unmk pendidikan salah

sata. Hal ini terjadi seiring dengan makin

satunya melalui pengembangan olahraga

berkurangnya sarana publik di pusat-pusat

rekreasi. Pengembangan olahraga rekreasi

kota, sebagai akibat dari tingginya ledakan

yang menjadi tren meliputi out bound dan

penduduk di daerah perkotaan (Bambang

permainan tradisional. Pendidikan alter-

Abduljabar, http://fortnijatim.com/).

natif ini kini dipercava bisa memberikan
banyak hal yang tidak bisa diberikan oleh

Pe m b e n t u k a n
Me l a l u i

Ka r a k t e r

An a k

Pe n ge m b a n ga n

Ol ah -

r aga Re k r e a si

sekolah. D alam U U RI Nomor 3 Tahun
2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional pada pasal 26 ayat 4 bahwa pembinaan dan pengembangan olahraga rekreasi

Karakter atau watak adalah perpad-

dilaksanakan berbasis masyarakat dengan

uan dari segala tabiat manusia yang bersi-

memperhatikan prinsip mudah, murah,

fat tetap sehingga menjadi "Tanda" yang

menarik, manfaat, dan massal (Biro H u-

khusus untuk membedakan orang yang

mas dan Hukum K ementerian Pemuda

satu dengan lainnya. Dalam K amus Baha-

dan Olahraga RI , 2010: 15). Berdasarkan
sa Indonesia katazyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
''^k arak te^'' diartikan denprinsip tersebut, olahraga rekreasi seperti

gan tabiat, sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau

out bound dan permainan tradisional sangat

budi pekerti yang membedakan seseorang

tepat apabila dikembangkan, dan anak-

dengan yang lain. Karakter juga dapat be-

anak dapat menikmati, sehingga dari nilai-

rarti huruf, angka, ruang, simbol khusus

nilai positif di dalamnya dapat memben-

yang dapat dimunculkan pada layar den-

tuk karakter bagi anak-anak Indonesia.

gan papan ketik (Pusat Bahasa Depdlknas,
2008: 682). Anak yang berkarakter yaitu

Outbound adalah sebuah proses dima-

anak yang berkepribadian, berperilaku,

na seseorang mendapatkan pengetahuan,

bersifat, bertabiat, atau berwatak.

keterampilan dan nilai-nilainya langsung

dari pengalaman tnemunculkan sikap-si-

membuat

kap saling mendukung, komitmen, rasa

stratcgi, eiisiensi waktu, pendelega-

puas dan memikirkan masa yang akan dat-

sian tugas, kejujuran dan tanggung

ing yang sekarang tidak diperoleh melalui

jawab sosial. Kegiatan ini dikemas

perencanaan,

mengatur

metode belajar yang lain.zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
dengan suasana yang menantang tapi
Outbound dalam
pengertian lainnya adalah cara menggah

resiko sangat kecil, tidak membutuh-

diri sendiri, dalam suasana menyenangkan

kan alat pengamanan yang dipakai

dan tempat penuh tantangan yang dapat

secara langsung oleh anak.

menggah dan mengembangkan potensi,
meninggalkan masa lalu, berada di masa
sekarang dan siap menghadapi masa depan, menyelesaikan tantangan, tugas-tugas yang ddak umum, menantang batas
pengamatan seseorang, membuat pemahaman terhadap diri sendiri tentang kemampuan yang dimUiki melebihi dari yang
dikira (outwardbound, 2008: 1).
Kegiatan outbound sebagai kegiatan

3) High Impact Games
Kegiatan ini menyajikan tematema yang terkait dengan pengendaUan diri, peningkatan keberanian,
kekuatan rasa percaya diri, keuletan
dan pantang menyerah. Dalam kegiatan ini anak mulai dihadapkan kepada permainan-permainan yang memiliki tantangan tinggi dengan resiko
tetap kecil (nol). Peserta diharuskan

alam dilakukan dengan berbagai metode

menggunakan alat pengaman yang

yang pada intinya adalah memberikan

sesuai dengan prosedur pengamanan

pengalaman langsung pada suatu peris-

standar

tiwa pada anak. Metode yang digunakan
dalam outbound adalah (Kemahalam, 2008,
http://www;kemah-alam.co.id): permainan kelompok; kerja kelompok; petualangan individu; cetamah; diskusi (refleksi
kegiatan).
Pada dasarnya kegiatan out bound yang

4) Ufe Sk ill
Kegiatan ini diantaranya navigasi
dan survival. Navigasi adalah suam
ihnu yang dapat menentukan posisi
dan arah yang akan dituju. Jenis navigasi: navigasi darat, sungai, pantai
dan laut. Survival adalah mempertah-

di dalamnya terdapat nilai-rulai positif bagi

ankan hidup di alam bebas dari ham-

anak-anak dibagi menjadi empat model,

batan alam sebelum mendapatkan

yaitu:

pertolongan (darurat).

1) Fun Games
Kegiatan ini ditekankan pada un-

Permainan

tradisional merupakan

simbolisasi dari pengetahuan yang turun

sur-unsur koordinasi, konsentrasi, dan

temurun

kebersamaan. Dalam pelaksanaannya

macam fungsi atau pesan di baUknya, di

dikemas dalam nuansa rekreatif dan

mana pada prinsipnya permainan anak

menghibur.

tetap merupakan permainan anak. D en-

2) how Impact Games
Dalam kegiatan ini anak mulai
dikenalkan pada tema-tema yang terkait dengan: kerjasama, komunikasi.

dan

mempunyai bermacam-

gan demikian bentuk atau wujudnya tetap
menyenangkan

dan

menggembirakan

anak karena tujuannya sebagai media permainan. Aktivitas permainan yang dapat

mengembangkan aspek-aspek psikologis

Permainan tradisional yang di-

anak dapat dijadikan sarana belajar sebagai

lakukan anak-anak dapat dilakukan

persiapan menuju dunia orang dewasa.

kapan saja baik pagi, slang, sore mau-

Permainan tradisional juga dikenal sebagai

pun malam, serta dapat dilakukan di-

permainan rakyat merupakan sebuah keg-

mana saja.

iatan rekreatif yang tidak hanya bertujuan
untuk menghibur diri, tetapi juga sebagai
alat unmk memehhara hubungan dan kenyamanan sosial. Dengan demikian bermain suatu kebutuhan bagi anak. Jadi bermain bagi anak mempunyai nilai dan ciri
yang penting dalam kemajuan perkembangan kehidupan sehari-hari termasuk dalam
permainan tradisional (Cony Semiawan.
2008: 22).

2) K erja sama
Permainan tradisional yang dilakukan

secara kelompok, semua

anak melakukan kerjasama mulai dari
persiapan lapangan sampai permainan ddakukan.
3) Rasa senang
Dengan permainan tradisional,
anak akan merasakan

kesenangan,

karena dalam melakukan atas kesMenurut Bennet (1998:46) dengan ini
diharapkan bahwa permainan dalam pendidikan untuk anak usia dini ataupun anak

enangannya sendiri, dan akan lebIh menyenangkan

apabila banyak

temannya dalam melakukan,

sekolah terdapat pandangan yang jelas
tentang kualitas belajar, hal ini diindikasikan sebagai berikut; (1) gagasan dan mi-

4) K epemimpinan
Dalam

permainan

tradisional,

nat anak merupakan sesuatu yang utama

anak akan mencoba memimpin te-

dalam permainan, (2) permainan menye-

man yang lain agar dapat memenang-

diakan kondisi yang ideal untuk mempe-

kan permainan.

lajari dan meningkatkan mum pembelajaran, (3) rasa mermUki merupakan hal yang

5) Demokrasi
D alam

permainan

tradisional,

pokok bagi pembelajaran yang diperoleh

anak akan melakukan sesuai kesepak-

melalui permainan, (4) anak akan mempe-

atannya, kadang jadi pemimpin juga

lajari cara belajar dengan permainan serta

dipimpin.

cara mengingat pelajaran dengan baik, (5)
pembelajaran dengan permainan terjadi
dengan gampang, tanpa ketakutan, (6)
permainan memudahkan para guru untuk
mengamati pembelajaran yang sesungguhnya dan siswa akan mengalami berkurangnya frustasi belajar.
Permainan tradisional seperti yang
disampaikan Damarmulya, S. (1993: 7)
mempunyai nilai-nilai di dalamnya, sebagai berikut:
1) Pengisi waktu luang

6) K ejujuran
Pada permainan tradisional, anak
dituntut kejujuran karena akan beresiko dikucilkan dari tim apabila berbuat curang
7) Tanggung jawab
Pada permainan tradisional, anak
saat melakukan dituntut bertanggung
jawab atas tugas yang dilakukannya.
8) Rasa bebas
Anak akan memihh permainan
yang disenangi dan teman yang dis-

enangi.

Cony Semiawan. (2008). Belajar dan pembelajaran pra Sek olah da Sek olah dasar.

Jakarta: Indeks.

Si m p u l a n

Damarmulya S. 1993. Transformasi Nilai

Karakteristik yang penting dari dunia
anak adalah perkembangan kemampuan

Melalui Permainan R.ak yat Daerah Is-

anak untuk belajar tentang diri mereka

timewa Yogyak arta. Yogyakarta: D ep-

sendiri dan hngkungannya. Kemampuan

dikbud D irjen Kebudayaan Direk-

anak tersebut dapat dikembangkan melalui

torat Sejarah dan Nilai.

olahraga rekreasi. Pembinaan dan pengem-

D erio Hendrabayu. A pak ah Mak sud dari

bangan olahraga rekreasi dilaksanakan ber-

Rek reasi Olahraga itu?. http://kum-

basis masyarakat dengan memperhatikan

puian-artikel-olahraga. blogspot.

prinsip mudah, murah, menarik, manfaat,

com/2012_ 02_ 01_ archive.html.

dan massal Berdasarkan prinsip tersebut,

diakses tanggal 2 April 2012.
olahraga rekreasi sepertizyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
out hound dan
Doty, Joseph. 2006, "Sports B uild Characpermainan tradisional sangat tepat apabila
ter", dalam Journal of College Chardikembangkan, dan anak-anak dapat meacter. Volume VI I , No. 3, April 2006.
nikmati, sehingga dari nilai-nilai positif di
Pusat Bahasa Departemen Pendidikan

dalamnya dapat membenmk karakter bagi

Nasional. 2008. Kamus Bahasa Indone-

anak-anak Indonesia.

sia. Cet. I. Jakarta: Pusat Bahasa.

Rusli Lutan dan Sumardianto. (2000). FU-

Da f t a r Pu st a k a

Anda Nurlaila, Optimalk an Kreativitas A nak

safat Olahraga. Jakarta: Depdiknas.

J^wat Bermain.zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFE
http:/ / kosmo.vivanews. Sukintaka. (1994). Bermain: Wahana Pencapaian Cita-cita Bangsa. Yogyakarta:
com/ news/ read/ 298562-optimalkan-kreati-

I K I P Yogyakarta.

^atas-anak-lewat-bermain, diakses tanggal 3
April 2012.
Bambang Abduljabar,

Kemahalam. A dventure Indonesia.
Potensi Olahraga Rek reasi

Dan Gerak an Sportfor A ll Dalam Mem-

http://www.kemah-alam.co.id,

2008.
diak-

ses tanggal 4 April 2012.

bangun Daya Saing Kak ^at. http://
Outwarbound. H istory. 7 April 2008.
formijatim.com/ main/?p= 32, diakhttp://www.ourwardbound.co.nz/
ses tanggal 3 April 2012.
S.O.html, diakses tanggal 4 April 2012.

Bennett, Neville. (2005). Teaching through
Vander Zanden, James Wilfrid. 1985. Huplay teachers think ing and classroom pracman Development. New York: Alfred A.
tice. (Terjemahan Nur Adi Trastria)
ICnopf
USA: Open University press.
Biro Humas dan Hukum Kementerian
Pemuda dan Olahraga RI . 2010. iJndang-V ndang Kepublik Indonesia N omor
3 Tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan N asional.