Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peran Keluarga Sebagai Motivator Pasien Ca Mammae Post Mastectomy di RS Panti Wilasa Citarum Semarang T1 462008068 BAB V
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
Pada bab ini peneliti akan menjelaskan tentang simpulan
yang menjawab tujuan penelitian yang telah dirumuskan, kemudian
akan disampaikan saran praktisi yang berhubungan dengan
masalah penelitian.
5.1
SIMPULAN
5.1.1
Peran keluarga sebagai motivator antara lain :
1. Memotivasi
pasien
untuk
menerima
dialaminya. Hal ini dilakukan dengan
keadaan
yang
cara keluarga
memberikan motivasi, dukungan, dan kata-kata yang
membangun berupa mengatakan kepada pasien bahwa
sakit
tersebut
merupakan
ujian
jadi
harus
diterima
2. Memberikan dorongan kepada pasien untuk
proses
kenyataannya
pengobatan dengan cara keluarga mengucapkan kalimat
dorongan dengan mengatakan kepada pasien bahwa
tindakan mastektomi adalah jalan yang terbaik untuk
dilakukan
3. Memotivasi pasien untuk cepat sembuh dengan melihat
harapan-harapan
ke
depan
86
yang
mana
keluarga
87
mengarahkan pasien untuk melihat pada harapan keluarga
terhadap pasien untuk cepat sembuh, ingat pada keluarga,
pekerjaan pasien dan pasien dapat beraktifitas seperti biasa
4. Memberikan dukungan semangat yang membangun, berupa
keluarga mengatakan kepada pasien agar jangan sampai
sedih, mentalnya jatuh, dan kalah terhadap sakit yang
dialaminya
5. Memberikan dukungan kepada pasien untuk
berjuang
melawan sakit, berupa keluarga mengatakan kepada pasien
bahwa pasien harus berjuang untuk melawan penyakit yang
sedang dialaminya
6. Memberikan dukungan spiritual, dengan memberitahukan
kepada pasien untuk pasrah kepada Tuhan terhadap sakit
yang dialaminya dan melibatkan tokoh agama untuk
memberikan dukungan doa kepada pasien
7. Mencari dukungan sosial, dimana keluarga melibatkan
tetangga dan teman untuk memberikan dukungan kepada
pasien dalam menjalani proses pengobatan agar pasien
cepat sembuh
88
5.1.2
Fungsi psikologis keluarga dalam upaya mengurangi
kecemasan pasien
1.
Memberikan kasih sayang dan rasa aman bagi keluarga
dengan cara antara lain : memberi perhatian dengan
mendampingi pasien selama di rumah sakit, memberi
support agar mental pasien tidak jatuh, memberikan katakata yang membangun berupa keluarga mengatakan
kepada pasien agar mentalnya harus bangun, serta
memberikan candaan kepada pasien
2.
Membantu menggantikan peran anggota keluarga yang
sakit (pasien ) seperti : merawat dan antar jemput anakanak, mengingatkan makan dan minum anak, serta
memasak serta menyuci
3.
Memberikan dukungan spiritual, dengan mengarahkan
pasien untuk berdoa dan pasrah kepada Tuhan ketika
merasa cemas
4. Memberi dukungan material, dengan membantu membiayai
pengobatan
5. Memberikan
penguatan
kepada
pasien,
dengan
memberikan kata -kata penguatan untuk anggota keluarga
yang sakit, berupa keluarga mengatakan kepada pasien
bahwa pasien harus kuat menghadapi sakit yang dialaminya
89
6. Mengarahkan pasien agar tidak takut dengan cara keluarga
mengatakan kepada pasien untuk tidak
takut terhadap
hidup dan mati karena hidup dan mati semua diatur oleh
Yang Kuasa
5.2. SARAN
1. Bagi Keluarga Penderita Kanker Payudara
Keluarga
yang
pentingnya
belum
motivasi
memiliki
keluarga
kesadaran
kepada
tentang
pasien
dan
pentingnya melibatkan keluarga inti untuk memotivasi
pasien hendaknya memiliki kesadaran tentang hal itu.
Sedangkan bagi keluarga yang sudah menjalankan
fungsi peran ini diharapkan agar dapat meningkatkannya
sehingga dapat memahami emosi yang dialami wanita
penderita kanker payudara. Dengan adanya motivasi
keluarga
dapat
membuat
wanita
penderita kanker
payudara nyaman mengekspresikan emosi yang sedang
dialaminya, serta dukungan yang optimal dari keluarga
dapat membantu pasien mengendalikan persepsi negatif
terhadap stressor yang dialaminya
90
2.
Bagi Tenaga Kesehatan
Diharapkan tenaga kesehatan agar selalu memberikan
dukungan informatif
berupa informasi-informasi kesehatan kepada pasien dan
keluarga,
terutama
yang
berhubungan
dengan
pengobatan dan kelanjutan terapi untuk penderita kanker
payudara. Selain itu walaupun dengan beban kerja yang
banyak, diharapkan agar tenaga kesehatan pun
tetap
dapat memberikan dukungan motivasi kepada pasien dan
keluarga pasien agar dukungan motivasi tetap dapat
dirasakan dengan baik oleh pasien dan keluarga.
3.
Bagi Teman Penderita Kanker Payudara
Diharapkan rekan penderita kanker payudara yang
datang menjenguk pasien agar dapat memberikan
informasi yang tidak membebani pasien. Partisipasi aktif
teman dalam memberikan dukungan motivasi sangat
dibutuhkan pasien karena dapat menunjang dukungan
yang diberikan oleh keluarga dan tenaga kesehatan.
4.
Bagi penelitian Keperawatan
Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat melakukan
penelitian lebih lanjut mengenai motivasi pada penderita
91
kanker payudara, dengan menggali lagi faktor-faktor yang
mempengaruhi motivasi pada penderita kanker payudara
yang belum tercakup sebelumnya.
SIMPULAN DAN SARAN
Pada bab ini peneliti akan menjelaskan tentang simpulan
yang menjawab tujuan penelitian yang telah dirumuskan, kemudian
akan disampaikan saran praktisi yang berhubungan dengan
masalah penelitian.
5.1
SIMPULAN
5.1.1
Peran keluarga sebagai motivator antara lain :
1. Memotivasi
pasien
untuk
menerima
dialaminya. Hal ini dilakukan dengan
keadaan
yang
cara keluarga
memberikan motivasi, dukungan, dan kata-kata yang
membangun berupa mengatakan kepada pasien bahwa
sakit
tersebut
merupakan
ujian
jadi
harus
diterima
2. Memberikan dorongan kepada pasien untuk
proses
kenyataannya
pengobatan dengan cara keluarga mengucapkan kalimat
dorongan dengan mengatakan kepada pasien bahwa
tindakan mastektomi adalah jalan yang terbaik untuk
dilakukan
3. Memotivasi pasien untuk cepat sembuh dengan melihat
harapan-harapan
ke
depan
86
yang
mana
keluarga
87
mengarahkan pasien untuk melihat pada harapan keluarga
terhadap pasien untuk cepat sembuh, ingat pada keluarga,
pekerjaan pasien dan pasien dapat beraktifitas seperti biasa
4. Memberikan dukungan semangat yang membangun, berupa
keluarga mengatakan kepada pasien agar jangan sampai
sedih, mentalnya jatuh, dan kalah terhadap sakit yang
dialaminya
5. Memberikan dukungan kepada pasien untuk
berjuang
melawan sakit, berupa keluarga mengatakan kepada pasien
bahwa pasien harus berjuang untuk melawan penyakit yang
sedang dialaminya
6. Memberikan dukungan spiritual, dengan memberitahukan
kepada pasien untuk pasrah kepada Tuhan terhadap sakit
yang dialaminya dan melibatkan tokoh agama untuk
memberikan dukungan doa kepada pasien
7. Mencari dukungan sosial, dimana keluarga melibatkan
tetangga dan teman untuk memberikan dukungan kepada
pasien dalam menjalani proses pengobatan agar pasien
cepat sembuh
88
5.1.2
Fungsi psikologis keluarga dalam upaya mengurangi
kecemasan pasien
1.
Memberikan kasih sayang dan rasa aman bagi keluarga
dengan cara antara lain : memberi perhatian dengan
mendampingi pasien selama di rumah sakit, memberi
support agar mental pasien tidak jatuh, memberikan katakata yang membangun berupa keluarga mengatakan
kepada pasien agar mentalnya harus bangun, serta
memberikan candaan kepada pasien
2.
Membantu menggantikan peran anggota keluarga yang
sakit (pasien ) seperti : merawat dan antar jemput anakanak, mengingatkan makan dan minum anak, serta
memasak serta menyuci
3.
Memberikan dukungan spiritual, dengan mengarahkan
pasien untuk berdoa dan pasrah kepada Tuhan ketika
merasa cemas
4. Memberi dukungan material, dengan membantu membiayai
pengobatan
5. Memberikan
penguatan
kepada
pasien,
dengan
memberikan kata -kata penguatan untuk anggota keluarga
yang sakit, berupa keluarga mengatakan kepada pasien
bahwa pasien harus kuat menghadapi sakit yang dialaminya
89
6. Mengarahkan pasien agar tidak takut dengan cara keluarga
mengatakan kepada pasien untuk tidak
takut terhadap
hidup dan mati karena hidup dan mati semua diatur oleh
Yang Kuasa
5.2. SARAN
1. Bagi Keluarga Penderita Kanker Payudara
Keluarga
yang
pentingnya
belum
motivasi
memiliki
keluarga
kesadaran
kepada
tentang
pasien
dan
pentingnya melibatkan keluarga inti untuk memotivasi
pasien hendaknya memiliki kesadaran tentang hal itu.
Sedangkan bagi keluarga yang sudah menjalankan
fungsi peran ini diharapkan agar dapat meningkatkannya
sehingga dapat memahami emosi yang dialami wanita
penderita kanker payudara. Dengan adanya motivasi
keluarga
dapat
membuat
wanita
penderita kanker
payudara nyaman mengekspresikan emosi yang sedang
dialaminya, serta dukungan yang optimal dari keluarga
dapat membantu pasien mengendalikan persepsi negatif
terhadap stressor yang dialaminya
90
2.
Bagi Tenaga Kesehatan
Diharapkan tenaga kesehatan agar selalu memberikan
dukungan informatif
berupa informasi-informasi kesehatan kepada pasien dan
keluarga,
terutama
yang
berhubungan
dengan
pengobatan dan kelanjutan terapi untuk penderita kanker
payudara. Selain itu walaupun dengan beban kerja yang
banyak, diharapkan agar tenaga kesehatan pun
tetap
dapat memberikan dukungan motivasi kepada pasien dan
keluarga pasien agar dukungan motivasi tetap dapat
dirasakan dengan baik oleh pasien dan keluarga.
3.
Bagi Teman Penderita Kanker Payudara
Diharapkan rekan penderita kanker payudara yang
datang menjenguk pasien agar dapat memberikan
informasi yang tidak membebani pasien. Partisipasi aktif
teman dalam memberikan dukungan motivasi sangat
dibutuhkan pasien karena dapat menunjang dukungan
yang diberikan oleh keluarga dan tenaga kesehatan.
4.
Bagi penelitian Keperawatan
Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat melakukan
penelitian lebih lanjut mengenai motivasi pada penderita
91
kanker payudara, dengan menggali lagi faktor-faktor yang
mempengaruhi motivasi pada penderita kanker payudara
yang belum tercakup sebelumnya.