Contoh Proposal Usaha

(1)

PROPOSAL USAHA

“Soeka Djadjan (SD)”

Oleh:

Dharfan Aprianto

27211797

Hapsari Widayani

23211213

Khairiyah

28211538

Ulfah Khairrunnisa

27211216

Wanda Anindita

27211355

SMAK05

Jurusan Akuntansi

Fakultas Ekonomi

Universitas Gunadarma

2014

RENCANA USAHA

A. MANAJEMEN


(2)

 Pimpinan Perusahaan : Wanda Anindita

 Bidang Usaha : Kuliner

 Tenaga Kerja : 7 orang

B. PEMASARAN

 Produk : Kuliner jaman dulu (tahun 1990’an)

 Sasaran Pembeli : Pelajar dan Karyawan

 Wilayah Pemasaran : Depok dan Jakarta Selatan

 Rencana Penjualan / Tahun :

 Penetapan Harga Jual :

C. PRODUKSI / OPERASI

 Kapasitas Produksi :

 Ketersediaan Bahan Baku :

 Fasilitas / Sarana Produk :

 Dampak Lingkungan :

D. KEUANGAN

 Total Pembiayaan :

 Modal Sendiri :

 Pinjaman yang Diajukan :

 Jangka Waktu Pengembalian Pinjaman :

 Penjualan per-Tahun (Rp) :

 Keuntungan per-Tahun (Rp) :

 Return On Investment :


(3)

(4)

PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG

Hilangnya garis pembatas antar negara di dunia menyebabkan mudahnya pertukaran informasi termasuk pertukaran budaya antar negara. Pertukaran informasi dan budaya tersebut menyebabkan banyak perkembangan dalam berbagai bidang di Indonesia. Seiring dengan perkembangan tersebut, selera masyarakat terhadap banyak hal juga turut berubah. Misalnya perubahan selera anak-anak dalam memilih mainan.

Banyak anak-anak era 2000’an yang tidak mengerti permainan tradisional seperti gundu, gasing, atau lain sebagainya. Anak kecil jaman sekarang lebih paham dengan permainan yang lebih modern di gadgetnya masing-masing. Akibatnya, permainan anak-anak Indonesia era 90’an lama-kelamaan sulit ditemukan dan bukan tidak mungkin suatu saat nanti akan hilang. Begitupula dalam hal kuliner.

Masyarakat era 2000’an cenderung memilih kuliner khas luar negeri yang baru dan unik ataupun kuliner cepat saji yang lebih praktis. Namun, kuliner Indonesia era 90’an ternyata tidak mampu bersaing dengan kuliner era modern seperti sekarang ini. Sehingga lambat laun, kuliner jaman dulu mulai terlupakan.

Soeka Djadjan (SD) berdiri atas ide para pendirinya yang lahir pada era 90’an (Sembilan puluhan). Pada masa itu beberapa kuliner unik sangat mudah ditemukan. Kuliner yang pada dasarnya merupakan makanan masa kecil para pemuda generasi 90’an (Sembilan puluhan), saat ini sudah sangat sulit ditemukan. Para pendiri kedai Soeka Djadjan (SD) merasakan kerinduan tersendiri akan kuliner-kuliner masa kecil tersebut. Selain itu, pendiri SD tidak ingin kuliner asli Indonesia tersebut hilang digilas jaman. Sebaliknya, Indonesia seharusnya menjaga keberadaan kuliner asli ini agar mampu menunjukan keunikan kuliner Indonesia di mata dunia.

Pasar kuliner jaman dulu ini memiliki prospek yang baik karena selain karena makanan dan minuman merupakan kebutuhan dasar manusia serta sasaran usia konsumen yang luas, pasar ini juga akan memiliki nilai keunikan yang akan terus


(5)

bertambah seiring dengan berjalannya waktu. Bisnis kuliner unik ini, dapat dikatakan merupakan ide bisnis yang baru dan belum pernah diwujudkan dalam bentuk usaha nyata oleh para pesaing bisnis lainnya.

Dengan alasan-alasan tersebut, maka berdirilah Kedai Soeka Djadjan (SD) yang mulai dikembangkan menjadi sebuah bisnis kuliner yang unik dengan tag line “Bring Back Memory”.

TUJUAN DAN MANFAAT USAHA

Berdirinya Soeka Djadjan (SD) ditujukan untuk mengobati kerinduan masyarakat umumnya, generasi 90’an khususnya terhadap kuliner masa kecil, menghidupkan kembali kuliner Indonesia jaman dulu, meningkatkan daya saing kuliner jaman dulu Indonesia, serta memperkenalkan kuliner tersebut kepada generasi masa kini.

Selain itu, usaha ini didirikan agar mampu mengurangi pengangguran, memberikan manfaat ekonomi bagi pengelola, menjadi wadah untuk belajar berwirausaha, turut andil dalam mengembangkan industri kreatif Indonesia, serta turut membantu melestarikan kuliner Indonesia di era globalisasi seperti sekarang.

SAMBUNGKAN DENGAN VISI MISI?????? RIWAYAT HIDUP PENGELOLA

Usaha kedai Soeka Djadjan (SD) ini dikelola oleh 7 orang. 5 orang merupakan pendiri usaha ini (Darvan, Hapsari, Khairiyah, Ulfah, dan Wanda) sedangkan 2 orang lainnya merupakan pegawai biasa (Febry dan Dodi). Adapun identitas pengelola kedai Soeka Djadjan (SD) adalah sebagai berikut:

1

 Nama

 Tempat, Tanggal Lahir

 Agama

 Alamat Rumah

 Alamat Tempat Usaha

 Pendidikan Terakhir

 Pelatihan yang telah diikuti

 Pengalaman

Dharfan Aprianto (Pendiri) Bangka , 28-03-94

Islam

Jl. Batin tikal No.114 SMA


(6)

 Keterampilan

 Bakat / Hobi

 Kegiatan Sosial

Badminton

Kerja Bakti di lingkungan tempat tinggal.

2

 Nama

 Tempat, Tanggal Lahir

 Agama

 Alamat Rumah

 Alamat Tempat Usaha

 Pendidikan Terakhir

 Pelatihan yang telah diikuti

 Pengalaman

 Keterampilan

 Bakat / Hobi

 Kegiatan Sosial

Hapsari Widayani (Pendiri) Jakarta, 17 Maret 1993 Islam

Bukit Cengkeh I, Blok F2, No. 6, Rt 009/015. Tugu, Cimanggis, Depok.

3

 Nama

 Tempat, Tanggal Lahir

 Agama

 Alamat Rumah

 Alamat Tempat Usaha

 Pendidikan Terakhir

 Pelatihan yang telah diikuti

 Pengalaman

 Keterampilan

 Bakat / Hobi

 Kegiatan Sosial

Khairiyah (Pendiri) Jakarta, 24 April 1993 Islam

Tanjung Barat, Rt 006/002. Lenteng Agung, Jagakarsa, Jakarta Selatan.

4

 Nama

 Tempat, Tanggal Lahir

 Agama

 Alamat Rumah

 Alamat Tempat Usaha

 Pendidikan Terakhir

 Pelatihan yang telah diikuti

 Pengalaman

 Keterampilan

 Bakat / Hobi

 Kegiatan Sosial

Ulfah Khairrunnisa (Pendiri) Jakarta, 19 Oktober 1993 Islam

Jl. Kebon Baru, Rt 008/010. Semper Barat. Cilincing, Jakarta Utara.


(7)

5

 Nama

 Tempat, Tanggal Lahir

 Agama

 Alamat Rumah

 Alamat Tempat Usaha

 Pendidikan Terakhir

 Pelatihan yang telah diikuti

 Pengalaman

 Keterampilan

 Bakat / Hobi

 Kegiatan Sosial

Wanda Anindita (Pendiri) Bekasi, 8 September 1993 Islam

Babelan Mas Permai, Blok A. 301, Rt 002/009. Kebalen, Babelan, Bekasi Utara.

6

 Nama

 Tempat, Tanggal Lahir

 Agama

 Alamat Rumah

 Alamat Tempat Usaha

 Pendidikan Terakhir

 Pelatihan yang telah diikuti

 Pengalaman

 Keterampilan

 Bakat / Hobi

 Kegiatan Sosial

Febry Anjang Sari Putri (Pegawai) Sawahlunto, 9 Februari 1993 Islam

Kp. Ujung Harapan. Bahagia, Babelan.


(8)

 Nama

 Tempat, Tanggal Lahir

 Agama

 Alamat Rumah

 Alamat Tempat Usaha

 Pendidikan Terakhir

 Pelatihan yang telah diikuti

 Pengalaman

 Keterampilan

 Bakat / Hobi

 Kegiatan Sosial

Dodi (Pegawai) Islam

Lenteng Agung, Jakarta Selatan.


(9)

PROFIL USAHA

NAMA USAHA

Usaha yang diusulkan adalah sebuah usaha dibidang kuliner berupa kedai. Kedai ini bernama Kedai Soeka Djadjan (SD) dengan tag line “Bring Back Memory”.

Visi dan Misi ====== INI MASIH PERLU DISKUSI

Visi Soeka Djadjan (SD) adalah “Unggul dalam kuliner Indonesia jaman dulu dengan kualitas masa kini”. Untuk mencapai visi tersebut, Soeka Djadjan (SD) memiliki misi sebagai berikut:

- Menghidupkan kuliner Indonesia jaman dulu - Mengobati kerinduan akan kuliner jaman dulu

- Mengkreasikan kuliner Indonesia jaman dulu tanpa menghilangkan esensi “jaman dulu”

- Meningkatkan kualitas kuliner Indonesia jaman dulu dari segi kebersihan, kesehatan, dan rasa

- Meningkatkan daya tarik dan rasa cinta masyarakat terhadap kuliner Indonesia jaman dulu

- Meningkatkan daya saing kuliner Indonesia jaman dulu

- Menjaga keunikan dan orijinalitas Indonesia melalui kuliner jaman dulu

Logo Usaha


(10)

Arti logo :

GAMBAR & TULISAN

1. Tulisan “Soeka Djadjan” merujuk pada singkatan yang dibuat yakni “SD”. Maksud awal dari singkatan ini adalah merujuk pada jenis-jenis makanan yang dipasarkan berupa berbagai macam makanan jajanan pada waktu sekolah tingkat dasar atau SD dahulu. Dengan bertemakan makanan jaman dahulu, oleh karena itu singkatan “SD” dari brand kami diberi kepanjangan “Soeka Djadjan”. Tujuan utamanya adalah menarik semua konsumen untuk menikmati dan merasakan jajanan pada waktu masih di sekolah dasar.

2. Gambar pada logo mengartikan sebuah koin emas. Dalam koin emas tersebut terdapat ukiran seorang anak SD yang sedang gembira dan senang. Hal ini melambangkan kegembiraan anak-anak kecil khususnya anak-anak SD yang gemar jajan. Dengan kesenangan tersebut, kami berharap dapat memberi rasa kegembiraan kepada konsumen yang menikmati jajanan yang kami produksi dan jual.

WARNA

Warna emas yang dipilih dalam gambar dan tulisan mengartikan kejayaan, kemakmuran, dan kemenangan. Dalam hal ini kami berkeinginan untuk terus berinovasi dan meningkatkan kualitas produk yang dijual demi kepuasan konsumen. Dengan meningkatnya kualitas dan pelayanan, maka kami berekspektasi dapat meriah kemakmuran, kejayaan, dan kemenangan dalam persaingan pasar sehat.

PRODUK

Produk yang dijual di kedai kedai Soeka Djadjan (SD) adalah makanan dan minuman jaman dulu (90’an) yang diolah menjadi lebih bersih dan sehat. Selain itu, makanan dan minuman jaman dulu tersebut juga tersedia dalam versi


(11)

yang lebih modern atau dikreasikan agar lebih menarik namun tidak meninggalkan konsep “jaman dulu” atau keasliannya dengan harga yang terjangkau semua kalangan.

Makanan

Makanan yang kami sajikan pada kedai kami, merupakan makanan tradisional dan makanan yang khas pada era 90’an (sembilan puluhan). Beberapa makanan yang terdapat pada kedai kami antara lain :

Kue Cubit

Kue cubit merupakan makanan yang sudah banyak dikenal oleh banyak kalangan, terutama oleh mereka yang lahir pada era 90’an. Camilan ini terkenal sebagai camilan yang enak, sehat, mudah di dapat, dengan harga terjangkau di lingkungan Sekolah Dasar (SD). Kami menyajikan camilan ini karena saat ini, kue cubit banyak dirindukan dan sulit di dapatkan.


(12)

Kedai kami, tidak hanya menyajikan kue bernuansa masa lalu dan tradisional. Kedai kami juga berusaha untuk menciptakan sajian-sajian khas yang penuh dengan inovasi. Inovasi-inovasi terbaru yang kami ciptakan mengutamakan rasa, penampilan, dan juga kandungan gizi. Salah satu inovasi yang kami ciptakan adalah, kue cubit green tea. Kue cubit dengan cita rasa teh hijau, merupakan camilan yang terbilang unik, baru, dan sehat.

Kue Rangi

Kue rangi, tidak kalah populer dengan camilan lainnya pada era 90’an (sembilan puluhan). Camilan yang terbuat dari kelapa parut, dengan sausnya yang terbuat dari gula merah dan sagu ini adalah camilan favorit pada masa itu. Kini kue rangi sulit ditemui, karena itulah kedai “Soeka Djadjan” menyajikan kembali camilan unik ini untuk mengembalikan nostalgia bagi para pecinta kuliner masa lalu.


(13)

Kue Ape

Pada masanya, kue ini dikenal dengan sebutan “kue topi” karena bentuknya yang seperti topi. Tetapi nama asli dari camilan ini adalah “kue ape”. Kue ape tergolong sebagai camilan atau jajanan yang enak dan murah. Bagi mereka yang tentunya mengingat sekolah tingkat dasar, camilan ini tentunya adalah camilan khas pada masa itu. Di kedai kami, kue ape merupakan salah satu menu yang kami sajikan.

Kue Ape ice cream

Bagi mereka pecinta kuliner masa lalu yang ingin merasakan sesuatu yang berbeda dan baru pada camilan favorit mereka, kedai kami juga menyajikan kue ape dengan inovasi toping serta ice cream. Inovasi pada kue ape pada kedai kami, berupa kue ape dengan tambahan toping coklat, keju, ataupun kacang. Tidak hanya itu, kue ape pada kedai ini juga kami kolaborasikan dengan ice cream beserta topingnya berupa gula merah cair. Pecinta kuliner akan merasakan sebuah sensasi baru dalam menikmati camilan tradisional ini.


(14)

Minuman

Produk Unggulan

KEUNIKAN

Soeka Djadjan (SD) adalah bisnis yang memberikan inovasi yang unik pada setiap hal, seperti:

- Kuliner yang disajikan merupakan kuliner jaman dulu yang sudah jarang ditemui. Tersedia pula kuliner jaman dulu yang telah dikreasikan agar lebih menarik, namun tidak menghilangkan esensi “jaman dulu”-nya. - Desain ruang kedai yang menunjang konsep “jaman dulu” menu yang

tersedia, sehingga mampu mampu membawa pelanggan kembali ke ingatan masa lalu.

- Penjual menggunakan seragam yang unik. - Tersedia hiburan serta promo menarik, seperti:

- Makanan dikemas dengan kemasan terbuat dari bahan daur ulang sehingga lebih ramah lingkungan.


(15)

JASA PELAYANAN TAMBAHAN

Sebagai upaya untuk meningkatkan jumlah pelanggan dan meningkatkan kesetiaan pelanggan, maka Kedai Soeka Djadjan (SD) memberikan pelayanan tambahan berupa:

LOKASI USAHA

Kedai Soeka Djadjan (SD) akan didirikan di ruko 2 lantai di Jl. … No. … Rt. …/… Depok. Ruko tersebut memiliki luas lahan … x … dan luas bangunan … x …. Kapasitas listrik … KWh dengan … kamar mandi. Ruko ini dipilih karena lokasinya yang strategis, fasilitas yang lengkap, lingkungan yang aman, lahan parkir yang cukup luas, serta potongan harga sewa yang diperoleh pemilik Soeka Djadjan (SD).

Kedai Soeka Djadjan (SD) memiliki … meja, … kursi, … kompor, … garpu, … sendok, … gelas, … mangkuk, … lemari pendingin, …mesin kasir, … telepon, … motor, … hiasan, … perlengkapan lain, dll.

Foto Lokasi Usaha

Peta Lokasi Usaha


(16)

1.1.1 Aspek Manajemen

Kedai ini didirikan oleh Darvan, Hapsari, Khairiyah, Ulfah, dan Wanda. Karena adanya keterbatasan yang dimiliki pendiri, seperti keterbatasan waktu, maka pendiri dibantu oleh 2 orang pegawai lain untuk mengelola kedai. 2 orang pegawai tersebut masih merupakan kerabat dekat pendiri kedai. Salah satu pegawai memiliki latar belakang pendidikan dalam bidang gizi dan kesehatan, sehingga mampu menjaga kualitas kuliner baik dari segi kebersihan, kesehatan, maupun rasa. Satu pegawai lainnya merupakan seseorang yang berpengalaman dalam melayani konsumen.

Kedai ini dikelola oleh Wanda sebagai Manajer Umum, merangkap jabatan sebagai Manajer Administrasi dan Manajer Sumber Daya Manusia (SDM). Bertindak sebagai Manajer Pemasaran adalah Hapsari. Dalam menangani produksi, terdapat posisi Manajer Produksi yang ditempati oleh Ulfah. Bagian keuangan ditangani oleh Khairiyah. Penanganan kasir, akan diatasi oleh Darfan. Sedangkan koki utama, adalah Anjang yang memiliki latar belakang sebagai ahli gizi dan kesehatan. Untuk masalah penanganan pelayanan konsumen secara langsung adalah Dodi, bertindak sebagai waiter.


(17)

1.1.2 Aspek Pasar

Aspek pasar pada usaha kuliner ini terbilang menjanjikan, karena kedai Soeka Djadjan merupakan usaha yang didasarkan atas kebutuhan dasar manusia, yaitu pangan (makanan). Bisnis ini juga dinilai menjanjikan karena pangsa konsumen cukup luas. Sasaran konsumen pada dasarnya adalah semua usia dan kalangan, namun sasaran utama adalah remaja, seperti pelajar, mahasiswa, dan karyawan kantor. Lingkungan pasar juga telah dipertimbangkan dengan baik. Lingkungan yang kami ambil adalah Jalan Margonda Raya, Depok. Lingkungan tersebut merupakan lingkungan yang sangat ramai oleh pelajar dan mahasiswa, serta karyawan perkantoran. Pangsa pasar sangat mudah dimasuki karena belum adanya wujud nyata (kedai) kuliner masa kecil tersebut. Pasar kuliner jaman dulu ini juga diprediksi akan memiliki pertumbuhan yang baik karena seiring berjalannya waktu, keunikan kuliner jaman dulu ini akan bertambah. Selain itu, dengan gaya hidup masyarakat yang lebih modern, kuliner ini akan semakin dirindukan.

Pangsa pasar utama dari kedai Soeka Djadjan (SD) adalah para generasi 90’an, seperti mahasiswa, pelajar, serta pegawai kantor sekitar wilayah bisnis didirikan.

1.1.3 Aspek Lingkungan

Selama ini, belum ada kedai yang menyajikan kuliner masa kecil bagi generasi 90’an. Beberapa pelaku bisnis untuk kuliner unik masa kecil ini hanya dapat ditemukan pada dunia maya, itu pun hanya sekedar makanan ringan. Para pelaku bisnis kuliner tersebut belum membuat inovasi baru terhadap kuliner-kuliner masa kecil tersebut, dan penjualan lewat dunia maya selama ini, menurut pendapat para konsumen, dinilai kurang efektif dan efisien. Kedai Soeka Djadjan akan menyajikan menu masa kecil para generasi 90’an dengan inovasi yang baru dan penyajian yang unik. Karena merupakan bisnis dengan pangsa pasar yang menjanjikan dan masih minimnya pesaing menjadikan pendirian kedai Soeka Djadjan merupakan hal yang tepat. Bahan baku serta peralatan untuk membuat kuliner jaman dulu ini juga tergolong


(18)

mudah diperoleh di pasar sekitar wilayah bisnis dengan harga yang terjangkau.


(19)

1.1.4 Aspek Produksi

- Bahan baku (ketersediaan dan keberlanjutan) - Proses produksi (layout dan flow/proses kerja) - Kapasitas produksi


(20)

1.1.5 Aspek Keuangan - Aspek Pendanaan - Aspek Alokasi Investasi - Aspek Teknologi dan Teknis - Aspek Hukum

- Aspek Sosial - Aspek Pasar

Strength Weakness

1. Unik 1. Produk tidak tahan lama

2. Bahan baku mudah dicari 2. Sulit membeli, memasarkan, dan membuat produk karena terhalang waktu

3. Pasar luas 3. Keterbatasan modal dan peralatan

4. Harga terjangkau 4. Keterbatasan jarak pemilik dengan lokasi usaha

5. Lezat dan Higienis 5. Perlu usaha keras untuk membuat konsumen merasa butuh makanan dan minuman ini

6. Mengobati rasa rindu dan membawa pelanggan ke tahun 1990-n

6. Kebergantungan terhadap vendor yang cukup tinggi

Opportunity Threat

1. Banyak orang yang merindukan suasana makanan dan minuman masa lalu

1. Pesaing mudah memasuki pasar

2. Makanan dan minuman jaman dulu yang sudah jarang ditemukan

2. Banyaknya makanan modern yang lebih cepat saji dan unik

3. Banyak pemuda-pemudi yang belum tahu makanan dan minuman jaman dulu

3. Perkembangan selera konsumen

4. Belum ada penjual makanan dan minuman jaman dulu seperti ini

4.


(1)

JASA PELAYANAN TAMBAHAN

Sebagai upaya untuk meningkatkan jumlah pelanggan dan meningkatkan kesetiaan pelanggan, maka Kedai Soeka Djadjan (SD) memberikan pelayanan tambahan berupa:

LOKASI USAHA

Kedai Soeka Djadjan (SD) akan didirikan di ruko 2 lantai di Jl. … No. … Rt. …/… Depok. Ruko tersebut memiliki luas lahan … x … dan luas bangunan … x …. Kapasitas listrik … KWh dengan … kamar mandi. Ruko ini dipilih karena lokasinya yang strategis, fasilitas yang lengkap, lingkungan yang aman, lahan parkir yang cukup luas, serta potongan harga sewa yang diperoleh pemilik Soeka Djadjan (SD).

Kedai Soeka Djadjan (SD) memiliki … meja, … kursi, … kompor, … garpu, … sendok, … gelas, … mangkuk, … lemari pendingin, …mesin kasir, … telepon, … motor, … hiasan, … perlengkapan lain, dll.

Foto Lokasi Usaha

Peta Lokasi Usaha

Denah Ruangan


(2)

1.1.1 Aspek Manajemen

Kedai ini didirikan oleh Darvan, Hapsari, Khairiyah, Ulfah, dan Wanda. Karena adanya keterbatasan yang dimiliki pendiri, seperti keterbatasan waktu, maka pendiri dibantu oleh 2 orang pegawai lain untuk mengelola kedai. 2 orang pegawai tersebut masih merupakan kerabat dekat pendiri kedai. Salah satu pegawai memiliki latar belakang pendidikan dalam bidang gizi dan kesehatan, sehingga mampu menjaga kualitas kuliner baik dari segi kebersihan, kesehatan, maupun rasa. Satu pegawai lainnya merupakan seseorang yang berpengalaman dalam melayani konsumen.

Kedai ini dikelola oleh Wanda sebagai Manajer Umum, merangkap jabatan sebagai Manajer Administrasi dan Manajer Sumber Daya Manusia (SDM). Bertindak sebagai Manajer Pemasaran adalah Hapsari. Dalam menangani produksi, terdapat posisi Manajer Produksi yang ditempati oleh Ulfah. Bagian keuangan ditangani oleh Khairiyah. Penanganan kasir, akan diatasi oleh Darfan. Sedangkan koki utama, adalah Anjang yang memiliki latar belakang sebagai ahli gizi dan kesehatan. Untuk masalah penanganan pelayanan konsumen secara langsung adalah Dodi, bertindak sebagai waiter.


(3)

1.1.2 Aspek Pasar

Aspek pasar pada usaha kuliner ini terbilang menjanjikan, karena kedai Soeka Djadjan merupakan usaha yang didasarkan atas kebutuhan dasar manusia, yaitu pangan (makanan). Bisnis ini juga dinilai menjanjikan karena pangsa konsumen cukup luas. Sasaran konsumen pada dasarnya adalah semua usia dan kalangan, namun sasaran utama adalah remaja, seperti pelajar, mahasiswa, dan karyawan kantor. Lingkungan pasar juga telah dipertimbangkan dengan baik. Lingkungan yang kami ambil adalah Jalan Margonda Raya, Depok. Lingkungan tersebut merupakan lingkungan yang sangat ramai oleh pelajar dan mahasiswa, serta karyawan perkantoran. Pangsa pasar sangat mudah dimasuki karena belum adanya wujud nyata (kedai) kuliner masa kecil tersebut. Pasar kuliner jaman dulu ini juga diprediksi akan memiliki pertumbuhan yang baik karena seiring berjalannya waktu, keunikan kuliner jaman dulu ini akan bertambah. Selain itu, dengan gaya hidup masyarakat yang lebih modern, kuliner ini akan semakin dirindukan.

Pangsa pasar utama dari kedai Soeka Djadjan (SD) adalah para generasi 90’an, seperti mahasiswa, pelajar, serta pegawai kantor sekitar wilayah bisnis didirikan.

1.1.3 Aspek Lingkungan

Selama ini, belum ada kedai yang menyajikan kuliner masa kecil bagi generasi 90’an. Beberapa pelaku bisnis untuk kuliner unik masa kecil ini hanya dapat ditemukan pada dunia maya, itu pun hanya sekedar makanan ringan. Para pelaku bisnis kuliner tersebut belum membuat inovasi baru terhadap kuliner-kuliner masa kecil tersebut, dan penjualan lewat dunia maya selama ini, menurut pendapat para konsumen, dinilai kurang efektif dan efisien. Kedai Soeka Djadjan akan menyajikan menu masa kecil para generasi 90’an dengan inovasi yang baru dan penyajian yang unik. Karena merupakan bisnis dengan pangsa pasar yang menjanjikan dan masih minimnya pesaing menjadikan pendirian kedai Soeka Djadjan merupakan hal yang tepat. Bahan baku serta peralatan untuk membuat kuliner jaman dulu ini juga tergolong


(4)

mudah diperoleh di pasar sekitar wilayah bisnis dengan harga yang terjangkau.


(5)

1.1.4 Aspek Produksi

- Bahan baku (ketersediaan dan keberlanjutan) - Proses produksi (layout dan flow/proses kerja) - Kapasitas produksi

- Perkiraan jumlah/target produksi


(6)

1.1.5 Aspek Keuangan - Aspek Pendanaan - Aspek Alokasi Investasi - Aspek Teknologi dan Teknis - Aspek Hukum

- Aspek Sosial - Aspek Pasar

Strength Weakness

1. Unik 1. Produk tidak tahan lama

2. Bahan baku mudah dicari 2. Sulit membeli, memasarkan, dan membuat produk karena terhalang waktu

3. Pasar luas 3. Keterbatasan modal dan peralatan 4. Harga terjangkau 4. Keterbatasan jarak pemilik dengan

lokasi usaha

5. Lezat dan Higienis 5. Perlu usaha keras untuk membuat konsumen merasa butuh makanan dan minuman ini

6. Mengobati rasa rindu dan membawa pelanggan ke tahun 1990-n

6. Kebergantungan terhadap vendor yang cukup tinggi

Opportunity Threat

1. Banyak orang yang merindukan suasana makanan dan minuman masa lalu

1. Pesaing mudah memasuki pasar

2. Makanan dan minuman jaman dulu yang sudah jarang ditemukan

2. Banyaknya makanan modern yang lebih cepat saji dan unik

3. Banyak pemuda-pemudi yang belum tahu makanan dan minuman jaman dulu

3. Perkembangan selera konsumen

4. Belum ada penjual makanan dan minuman jaman dulu seperti ini

4.