222 pemerintah akan tawarkan 6 wilayah kerja cbm
Pemerintah Akan Tawarkan 6 Wilayah Kerja CBM
Oleh
Kamis, 15 Maret 2007 07:00 -
Tekad pemerintah untuk mengembangkan energi alternatif gas metana batubara atau coal bed
methane
(CBM) menunjukkan titik terang. Pada 1-2 bulan mendatang atau sekitar bulan April-Mei 2007,
pemerintah akan menawarkan 6 wilayah kerja CBM.
Enam blok CBM yang akan ditawarkan itu, kata Direktur Pembinaan Usaha Hulu Migas Ditjen
Migas Departemen ESDM R Priyono, berlokasi di Sumatera Selatan dan Kalimantan Timur.
Sejumlah perusahaan seperti PGN, Shell dan Santos secara informal telah menyatakan tertarik
untuk mengembangkannya.
Untuk lebih menarik investor, pemerintah akan menawarkan split yang berbeda dengan
kontraktor migas. Kalau biasanya split 70:30 untuk pemerintah dan kontraktor, maka pada blok
CBM ini bagi hasil untuk perusahaan akan lebih besar. Namun berapa angka pastinya, Priyono
belum dapat menyebutkan karena hal itu tergantung tingkat kesulitan lapangan.
Enam blok tersebut berada di wilayah migas, pertambangan batubara dan wilayah terbuka.
Untuk blok yang berada di wilayah migas, maka pemerintah akan terlebih dulu menawarkan ke
kontraktor wilayah tersebut. Jika kontraktor tidak tertarik, maka akan diberlakukan sebagai
daerah terbuka. Sementara untuk blok CBM yang berada di wilayah terbuka, maka pemerintah
akan melakukan penawaran langsung.
Untuk blok yang berada di wilayah pertambangan barubara, maka pemegang PKP2B akan
diberikan prioritas pengembangan CBM. Namun jika tidak tertarik, maka wilayah itu akan
ditawarkan melalui penawaran langsung atau tender.
Potensi CBM di Indonesia saat ini diperkirakan sekitar 453,3 TCF dan sebagian besar berada di
wilayah Sumatera Selatan, Sumatera Tengah, Barito dan Kutai. Selebihnya tersebar, antara
lain di Kalimantan Timur. CBM merupakan salah satu energi alternatif yang potensial di masa
mendatang.
1/1
Oleh
Kamis, 15 Maret 2007 07:00 -
Tekad pemerintah untuk mengembangkan energi alternatif gas metana batubara atau coal bed
methane
(CBM) menunjukkan titik terang. Pada 1-2 bulan mendatang atau sekitar bulan April-Mei 2007,
pemerintah akan menawarkan 6 wilayah kerja CBM.
Enam blok CBM yang akan ditawarkan itu, kata Direktur Pembinaan Usaha Hulu Migas Ditjen
Migas Departemen ESDM R Priyono, berlokasi di Sumatera Selatan dan Kalimantan Timur.
Sejumlah perusahaan seperti PGN, Shell dan Santos secara informal telah menyatakan tertarik
untuk mengembangkannya.
Untuk lebih menarik investor, pemerintah akan menawarkan split yang berbeda dengan
kontraktor migas. Kalau biasanya split 70:30 untuk pemerintah dan kontraktor, maka pada blok
CBM ini bagi hasil untuk perusahaan akan lebih besar. Namun berapa angka pastinya, Priyono
belum dapat menyebutkan karena hal itu tergantung tingkat kesulitan lapangan.
Enam blok tersebut berada di wilayah migas, pertambangan batubara dan wilayah terbuka.
Untuk blok yang berada di wilayah migas, maka pemerintah akan terlebih dulu menawarkan ke
kontraktor wilayah tersebut. Jika kontraktor tidak tertarik, maka akan diberlakukan sebagai
daerah terbuka. Sementara untuk blok CBM yang berada di wilayah terbuka, maka pemerintah
akan melakukan penawaran langsung.
Untuk blok yang berada di wilayah pertambangan barubara, maka pemegang PKP2B akan
diberikan prioritas pengembangan CBM. Namun jika tidak tertarik, maka wilayah itu akan
ditawarkan melalui penawaran langsung atau tender.
Potensi CBM di Indonesia saat ini diperkirakan sekitar 453,3 TCF dan sebagian besar berada di
wilayah Sumatera Selatan, Sumatera Tengah, Barito dan Kutai. Selebihnya tersebar, antara
lain di Kalimantan Timur. CBM merupakan salah satu energi alternatif yang potensial di masa
mendatang.
1/1