25. Proseding Muser No.4
INVENTARISASI BATUBARA MARGINAL
DI DAERAH MUSER DAN SEKITARNYA
KABUPATEN PASIR,, PROVINSI KALIMANTAN TIMUR
Oleh :
Eddy R. Sumaatmadja
SUBDIT BATUBARA
ABSTRACTS
The aim of the inventory of coal deposits in Kutai Basin is to study the geological
conditions, mainly the coal bearing formation. Administratively the area is within the Pasir
Regencies, East Kalimantan Province. Geographically in the coordinate of 115o52”00’’–115o07’00”
Latitude and 01o52’00”–02o07’00” Longitude.
The area lies within the southern part of the Kutai Basin, and its sedimentation process has
been initiated since Early Pliocene to Eosen resulted the Tanjung, Berai, Pamaluan and Warukin
Formations. In the area investigated, the Tanjung and the Warukin Formations are the coal bearing
rock. The most interesting coal-bearing formation is the Tanjung Formation because its coals
having high calorivic values.
The Muser area is divided into 2 Blocks, that is the Liburdinding Block and the Lolo Block.
In the Liburdinding Block the coal seam found 6 coal layers. The thickness of coal ranging from
0.50 to 6.00metre. Whereas in the Lolo Block 3 coal seams are found with the thickness range from
0.50 to 10.00 metre.
Chemical analysis of coal from Tanjung Formation show that calorivic value ranging from
6615 – 7670 cal/gr, the sulphur content is 1.00 – 5.31% and the ash content ranging from 2.50 –
14.77%.
Coal Resources of Liburdinding Block is approximately 9.20 x 106 ton and in the Lolo
Block is 15.30 x 106 ton. Total coal resources (inferred) of Muser is nearly 24.5x 106 ton up to 100
metre depth.
SARI
Inventarisasi endapan batubara di dalam Cekungan Kutai Bagian Selatan dimaksudkan untuk
mempelajari keadaan geologi secara umum, khususnya terhadap formasi pembawa endapan batubara.
Daerah penyelidikan secara administratif termasuk ke dalam wilayah Kabupaten Pasir, Provinsi
Kalimantan Timur atau secara geografis dengan koordinat 01o52’00”–02o07’00” LS dan 115o52”00’’–
115o07’00” BT.
Daerah inventarisasi adalah Cekungan Kutai bagian selatan yang diisi oleh batuan
sedimentasi sejak Eosen hingga Plio Plistosen yang menghasilkan Formasi Tanjung, Berai, Pamaluan
dan Warukin; Formasi Tanjung dan Formasi Warukin merupakan formasi pembawa batubara. Formasi
Tanjung adalah yang dijadikan sasaran inventarisasi karena mempunyai nilai kalori yang cukup tinggi.
Hasil interpretasi Daerah Muser dibagi 2 (dua) blok yaitu Blok Liburdinding dan Lolo.
Dalam Blok Liburdinding batubara ditemukan 6 (enam) lapisan batubara dengan ketebalan berkisar
dari 0,50 m sampai dengan >6,00 m.
Dalam Blok Lolo batubara ditemukan 3 (tiga) lapisan
batubara dengan ketebalan berkisar dari 0,50m sampai dengan 10,00m.
Hasil analisa kimia menunjukkan bahwa batubara Formasi Tanjung mempunyai nilai kalori
6615 – 7670 kal/gram, sulphur 1,00 –5,31%, dan abu 2,50 – 14,77%.
Sumber daya batubara di Blok Liburdinding sebesar 9,20 juta ton dan di Blok Lolo sebesar
15,3 juta ton. Total sumber daya batubara (Tereka) di daerah Muser adalah 24,50 juta ton dihitung
sampai kedalaman 100 meter.
Kolokium Hasil Lapangan – DIM, 2005
25-1
1. PENDAHULUAN
Untuk membantu Pemerintah Daerah
dalam membantu penyediaan data-data
mengenai sumberdaya batubara, maka dalam
Tahun anggaran 2004 DIK-S Direktorat
Inventarisasi Sumber Daya Mineral telah
melakukan Inventarisasi Batubara Marginal di
Daerah Muser, Kabupaten Pasir, Provinsi
Kalimantan Timur.
Hasil yang diharapkan adalah untuk
melengkapi data geologi tentang batubara
dalam Cekungan Kutai, pemutahiran BANK
DATA DIM, terutama dalam rangka
pembaharuan data Neraca Sumberdaya dan
Cadangan Batubara Indonesia., membantu
PEMDA
dalam
penyediaan
data-data
mengenai sumberdaya batubara untuk dapat
dijadikan
bahan
pertimbangan
dalam
penentuan kebijaksanaan dan perencanaan di
sektor pertambangan.
Secara
administratif
daerah
inventarisasi termasuk wilayah Kabupaten
Kutai Kartanegara, Kutai Timur dan Kota
Bontang, Provinsi Kalimantan Timur. Secara
geografis daerah penyelidikan terletak pada
koordinat 115o52”00’’–115o07’00’’ Bujur
Barat dan 01o52’00”–02o07’00” Lintang
Selatan (Gambar 1).
2. KEADAAN GEOLOGI
Daerah Muser termasuk kedalam
merupakan bagian dari Cekungan Kutai
(Gambar 3) dan terletak dalam Peta Geologi
Lembar Sampanahan litologi dapat dibagi
menjadi 4 (empat) jenis batuan, yaitu Batuan
Sedimen, Batuan Beku, Batuan Gunungapi
dan Batuan Tektonik (Tabel 1).
Batuan sedimen yang berkembang di daerah
inventarisasi adalah Aluvium (Qa), Formasi
Pamaluan (Tomp), Formasi Berai (Tomb),
Formasi Tanjung (Tet) dan Formasi Pitap.
Batuan Beku berupa batuan Diorit. Batuan
Gunungapi adalah Formasi Haruyan (Kvh),
litologinya terdiri dari batuan utama berupa
leleran lava bersusunan basal, sisipan breksi
aneka bahan, menjemari dengan Formasi
Pitap; umurnya diperkirakan Kapur Akhir.
Batuan pembawa batubara di daerah
inventarisasi adalah Formasi Tanjung yang
sebarannya menerus dari utara ke selatan dan
formasi ini merupakan sasaran yang akan
dilakukan inventarisasi batubara mengingat
dari data-data terdahulu di sebelah utara
ketebalan batubara mencapai 6,00 meter
dengan kualitas > 6000 kal/gr.
Struktur geologi yang berkembang di
daerah
Lembar
Sampanahan
berupa
Kolokium Hasil Lapangan – DIM, 2005
perlipatan, sesar turun dan sesar naik berarah
timurlau-baratdaya.
3. HASIL PENYELIDIKAN
Hasil penyelidikan di daerah Muser
dibagi menjadi 2 Blok yaitu Blok
Liburdinding dan Lolo.
Blok Liburdinding
Blok ini, terletak sebelah baratdaya,
batubara ditemukan dalam Formasi Tanjung;
terdapat 6 (enam) lapisan batubara dengan
ketebalan berkisar dari beberapa cm sampai
dengan >6,00m dan kemiringan berkisar dari
10o – 52o.
Blok Lolo
Blok ini, terletak sebelah timurlaut,
batubara ditemukan dalam Formasi Tanjung;
terdapat 4 (empat) lapisan batubara dengan
ketebalan berkisar dari beberapa cm sampai
dengan >10,00m dan kemiringan berkisar dari
10o – 80o.
4. Kualitas Batubara
Hasil analisa kimia batubara ddalam
Formasi Tanjung adalah sebagai berikut :
Kandungan air tertambat (M) 1,79 - 9,53 %
Abu (Ash) 1,63 – 21,13%
Sulphur 1,00 – 5,24 %
Nilai kalori (CV) 6090 – 7670 kal/gram.
5. Interpretsi
Interpretasi lapisan batubara di
Daerah Muser dan Sekitarnya membentu suatu
cekungan-cekungan
kecil
yang
mana
dipisahkan oleh struktur geologi; dalam
pembahasannya akan dibagi dalam 2 (du) blok
yaitu Blok Liburdinding dan lolo.
Blok Liburdinding
Blok Liburdinding membentuk suatu
antiklin yang menyempit kearah utara dan
dipisahkan oleh suatu sesar mendatar yang
memanjang hampir utara – selatan.
Ditemukan 6 (enam) lapisan batubara yaitu :
Lapisan 1, ketebalan >1,00 - >3,00m,
kemiringan 20o – 38o.
Lapisan 2, ketebalan 1,10 meter, kemiringan
14o.
Lapisan 3, ketebalan >0,50 - >6,00m,
kemiringan 8o – 62o.
Lapisan 4, ketebalan >0,50 – 1,20m,
kemiringan 23o – 52o.
Lapisan 5, ketebalan 0,70 meter, kemiringan
15o.
Lapisan 6, ketebalan 0,60 meter, kemiringan
45o.
25-2
Blok Lolo
Blok Lolo membentuk suatu
sinklinorium berarah hampir utara selatan,
Ditemukan 3 (tiga) lapisan batubara yaitu :
Lapisan 1, ketebalan 1,5; 10; >3,5; >1,7
meter kemiringan 10o – 80o.
Lapisan 2, ketebalan 1,30 – 2,50m,
kemiringan 18o – 43o.
Lapisan 3, ketebalan 1,20 – 1,40m,
kemiringan 24o – 54o.
6. Sumberdaya Batubara
Perhitungan sumberdaya batubara
berdasarkan singkapan yang ditemukan
(tereka) dengan kriteria sebagai berikuti :
• Sebaran ke arah jurus perlapisan batubara
didasarkan atas singkapan batubara yang
dapat dikorelasikan, dibatasi sampai
1.000 meter dari singkapan.
• Sebaran ke arah kemiringan dihitung
sampai kedalaman 100m tegak lurus
(vertikal) dari permukaan singkapan
dengan kata lain lebar kearah kemiringan
m/sin ,
adalah sudut kemiringan
lapisan batubara.
• Berat jenis batubara berdasarkan hasil
analisa batubara
• Tebal batubara yang dihitung lebih dari
0,50 meter.
Dari hasil perhitungan sumberdaya
batubara terindikasi sampai kedalaman 100
meter di Blok Liburdindingi Pelakan sebesar
9,20 juta ton dan Blok Lolo sebesar 15,3 juta
ton; Total sumberdaya daerah Muser 24,50
juta ton.
4. KESIMPULAN
Dari
hasil
interpretasi
Blok
Liburdinding dan Lolo cukup prospek untuk
dikembangkan lebih lanjut.
Kolokium Hasil Lapangan – DIM, 2005
Hasil analisa kimia Batubara daerah
Muser dan sekitarnya :
• Kandungan air tertambat (M) 1,79- 9,53
%
• Abu (Ash) 1,63 – 21,13%
• Sulphur 1,00 – 5,24 %
• Nilai kalori (CV) 6090 – 7670 kal/gram.
Sumberdaya batubara tereka sampai
kedalaman 1000 meter di Blok Liburdindingi
Pelakan sebesar 9,20 juta ton dan Blok Lolo
sebesar 15,3 juta ton; Total sumberdaya
daerah Muser 24.50 juta ton.
DAFTAR PUSTAKA
Geoservice Report No.10.151, 1980; Recent
Development in Indonesia Coal
Geology, (Unpublished).
Hidayat dan Umar, 1994; Peta Geologi
Lembar Balikpapan, skala 1 :
250.000,
Kalimantan,
PPPG,
Bandung.
Koesoemadinata, R.P., dan Hardjono., 1977;
Kerangka
sedimenter
endapan
batubara
Tersier
Indonesia.
Pertemuan Ilmiah Tahunan ke VI,
IAGI.
Reineck,
H.E., and
Depositional
Environments,
Berlin.
Sigh.
I.B, 1980;
Sedimentary
Springer-Verlag,
R. Heryanto, dkk, 1994; Peta Geologi Lembar
Sampanahan skala 1 : 250.000,
Kalimantan, PPPG, Bandung.
25-3
Sepinang
Muara Wahau
KALIMANTAN
T
Adas
K
A
L
IM
A
N
T
A
IM
U
R
Sangkulirang
1° LU
Tanah Merah
Tanjung Bengalun
N
Sangkinah
BONTANG
Muara Kaman
0°
Tenggarong
Muara Badak
SAMARINDA
R
Pulung
BALIK PAPAN
A
Penajam
1° LS
L
Muara Payang
T
M
A
K
A
S
A
Pulung
S
E
Belimbing
Longikis
117° BT
TANAH GROGOT
2° LS
115° BT
116° BT
117° BT
118° BT
Gambar 1. Peta Lokasi Daerah Inventarisasi
Kolokium Hasil Lapangan – DIM, 2005
25-4
U
Sa
mp
M
L
A
ing H
igh
A
IA
Kuc
h
250 km
S
Ma
Pontianak
aH
igh
IN
AS
NB
KA
RA
TA
0
Y
urn
ng
ka
lih
at
Rid
ge
MELAWI-KETUNGAU
BASIN
KUTAI BASIN
a tu
sH
AS
igh
EM
-AS
EM
Banjarmasin
Me
r
BA
RIT
OB
AS
Palangkaraya
BA
SIN
IN
Samarinda
Lokasi Daerah Inventarisasi
Gambar 2. Peta Cekungan-cekungan di Kalimantan.
Kolokium Hasil Lapangan – DIM, 2005
25-5
Tabel 1. Stratigrafi Daerah Muser dan Sekitarnya
UMUR
K
U
A
R
T
E
R
HOLOSEN
LITO
LOGI
KETERANGAN
ALUVIAL (Qa), berupa kerakal, kirikil, pasir, lanau
dan lumpur, terendapkan di sungai dan rawa.
Qa
TEBAL LINGKUNGAN
PENGENDAPAN
(m)
-
Sungai
PLISTOSEN
PLIOSEN
T
E
M
I
O
S
E
N
Akhir
Tengah
Awal
R
Tmw
Tomp
S
I
OLIGOSEN
Tomb
E
R
EOSEN
Tet
Formasi Pamaluan (Tomp)
Terdiri dari batulempung dengan sisipan batupasir,
napal dan batugamping.
2500
Formasi Berai (Tomb)
Terdiri dari batugamping dengan sisipan napal dan
batulempung.
1250
Laut dangkal
Formasi Tanjung (Tet)
Perselingan antara batupasir, batulempung,
batulanau, batugamping dan konglomerat.
400
Darat-Laut dangkal
Neritik dangkal-neritik dalam
PALEOSEN
Akhir
K
A
P
U
R
Formasi Pitap (Ksp)
Perselingan antara batupasir, batulempung,
batulanau, serpih, rijang, breksi aneka bahan,
olistolit batugamping dan lava basal.
Ksp
Kvh
Rumpang palung busur
Formasi Haruyan (Kvh)
Terdiri dari batuan utama terdiri dari leleran lava
bersusunan basal, sisipan tufa, breksi aneka bahan.
Awal
Akhir
J
U
R
A
Tengah
Mub
Batuan Ultrabasa (Mub), t erdiri dari peridotit,
harzburgit, gabro dan serpentinit.
Awal
Kolokium Hasil Lapangan – DIM, 2005
25-6
Ju
115°55'00" BT
115°52'00" BT
01°52' 00"LS
116°00'00" BT
116°05'00" BT
Tet
116°07'00" BT
Tomp
Tmw
Ksp
Tet
Keluang
Tomb
Lolo
Ju
T et
Kdi
Ls-02
7,40m
13°
Ls-03
7,40m
17°
9.790.000
Ls-04
7,40m
15°
ndi
lo
Ju
Ke
Tet
Tet
Ls-05
0,70m
35°
14°
Ls-01
>0,50m
18°
01°55' 00"LS
Qa
nga
i
Ls-18
>3,00m
Ls-03
>1,00m
Su
20°
Tomp
Ls-16
0,30m
Ls-13
>1,20m
Ls-15
1,20m
17°
19° 28°
Ls-14
1,20m
28°
Ls-21
1,10m
0,20m
23°
9.785.000
10°
Tet
Ls-25
>1,70m
Ls-20
0,40m
1,00m
43°
10°
54°
17°
Lampesu
Ls-12
0,30m
Ls-17
0,95m
Ls-19
>2,10m
Qa
12°
Tek
Ls-24
0,60m
>2,00m
Bekoso
24°
Ls-23
1,00m
0,20m
SESAR
KEND ILO
Kvh
Ksp
10°
Tet
Ls-27
0,25m
Ls-22
1,50m
80°
Tmw
Tomp
SES
AR SEL
9.780.000
UDA
N
72°
Ls-21
3,00m
7,00m
Tomb
02°00' 00"LS
Kvh
Tet
Tet
Ld-34
0,20m
3
La
pis
an
pis
La
La
pisa
n4
an
1
La
pisa
n6
9.775.000
Ju
Ld-32
0,40m
Ld-01
0,30m
Ld-31
0,60m
Ld-02
>6,00m
Ld-08
0,70m
52°
Ld-03
>3,00m
40°
Ld-29
0,30m
38°
Tomp
42° 42°
Ld-19
0,30m
Ld-13
>0,50m
Ld-20
1,20m
45°
Ld-18
0,25m
62°
n5
La
pisa
02°05' 00"LS
Ld-36
0,20m
0,70m
Ld-17
0,50m
Ld-14
0,60m
Ld-16
1,50m
Ld-06
5,20m
23°
10°
9.770.000
Tet
Ld-07
0,70m
52°
Tomp
Ld-04
>1,00m
20°
60°
89°
22°
Ld-05
0,20m
22°
22°
25°
14°
Ld-37
>0,90m
8°
8°
12°
Ld-15
0,60m
1,20m
Ld-38
>0,50m
Ld-10
2,50m
Ld-25
1,10m
Liburdinding
Lapisan
2
Tet
Tet
Ld-35
>0,30m
15°
Petangis
Kvh
Tet
02°07' 00"LS
375.000
380.000
385.000
390.000
395.000
400.000
Gambar 2. Peta Geologi dan Sebaran Batubara daerah Muser dan Sekitranya
Kolokium Hasil Lapangan – DIM, 2005
25-7
DI DAERAH MUSER DAN SEKITARNYA
KABUPATEN PASIR,, PROVINSI KALIMANTAN TIMUR
Oleh :
Eddy R. Sumaatmadja
SUBDIT BATUBARA
ABSTRACTS
The aim of the inventory of coal deposits in Kutai Basin is to study the geological
conditions, mainly the coal bearing formation. Administratively the area is within the Pasir
Regencies, East Kalimantan Province. Geographically in the coordinate of 115o52”00’’–115o07’00”
Latitude and 01o52’00”–02o07’00” Longitude.
The area lies within the southern part of the Kutai Basin, and its sedimentation process has
been initiated since Early Pliocene to Eosen resulted the Tanjung, Berai, Pamaluan and Warukin
Formations. In the area investigated, the Tanjung and the Warukin Formations are the coal bearing
rock. The most interesting coal-bearing formation is the Tanjung Formation because its coals
having high calorivic values.
The Muser area is divided into 2 Blocks, that is the Liburdinding Block and the Lolo Block.
In the Liburdinding Block the coal seam found 6 coal layers. The thickness of coal ranging from
0.50 to 6.00metre. Whereas in the Lolo Block 3 coal seams are found with the thickness range from
0.50 to 10.00 metre.
Chemical analysis of coal from Tanjung Formation show that calorivic value ranging from
6615 – 7670 cal/gr, the sulphur content is 1.00 – 5.31% and the ash content ranging from 2.50 –
14.77%.
Coal Resources of Liburdinding Block is approximately 9.20 x 106 ton and in the Lolo
Block is 15.30 x 106 ton. Total coal resources (inferred) of Muser is nearly 24.5x 106 ton up to 100
metre depth.
SARI
Inventarisasi endapan batubara di dalam Cekungan Kutai Bagian Selatan dimaksudkan untuk
mempelajari keadaan geologi secara umum, khususnya terhadap formasi pembawa endapan batubara.
Daerah penyelidikan secara administratif termasuk ke dalam wilayah Kabupaten Pasir, Provinsi
Kalimantan Timur atau secara geografis dengan koordinat 01o52’00”–02o07’00” LS dan 115o52”00’’–
115o07’00” BT.
Daerah inventarisasi adalah Cekungan Kutai bagian selatan yang diisi oleh batuan
sedimentasi sejak Eosen hingga Plio Plistosen yang menghasilkan Formasi Tanjung, Berai, Pamaluan
dan Warukin; Formasi Tanjung dan Formasi Warukin merupakan formasi pembawa batubara. Formasi
Tanjung adalah yang dijadikan sasaran inventarisasi karena mempunyai nilai kalori yang cukup tinggi.
Hasil interpretasi Daerah Muser dibagi 2 (dua) blok yaitu Blok Liburdinding dan Lolo.
Dalam Blok Liburdinding batubara ditemukan 6 (enam) lapisan batubara dengan ketebalan berkisar
dari 0,50 m sampai dengan >6,00 m.
Dalam Blok Lolo batubara ditemukan 3 (tiga) lapisan
batubara dengan ketebalan berkisar dari 0,50m sampai dengan 10,00m.
Hasil analisa kimia menunjukkan bahwa batubara Formasi Tanjung mempunyai nilai kalori
6615 – 7670 kal/gram, sulphur 1,00 –5,31%, dan abu 2,50 – 14,77%.
Sumber daya batubara di Blok Liburdinding sebesar 9,20 juta ton dan di Blok Lolo sebesar
15,3 juta ton. Total sumber daya batubara (Tereka) di daerah Muser adalah 24,50 juta ton dihitung
sampai kedalaman 100 meter.
Kolokium Hasil Lapangan – DIM, 2005
25-1
1. PENDAHULUAN
Untuk membantu Pemerintah Daerah
dalam membantu penyediaan data-data
mengenai sumberdaya batubara, maka dalam
Tahun anggaran 2004 DIK-S Direktorat
Inventarisasi Sumber Daya Mineral telah
melakukan Inventarisasi Batubara Marginal di
Daerah Muser, Kabupaten Pasir, Provinsi
Kalimantan Timur.
Hasil yang diharapkan adalah untuk
melengkapi data geologi tentang batubara
dalam Cekungan Kutai, pemutahiran BANK
DATA DIM, terutama dalam rangka
pembaharuan data Neraca Sumberdaya dan
Cadangan Batubara Indonesia., membantu
PEMDA
dalam
penyediaan
data-data
mengenai sumberdaya batubara untuk dapat
dijadikan
bahan
pertimbangan
dalam
penentuan kebijaksanaan dan perencanaan di
sektor pertambangan.
Secara
administratif
daerah
inventarisasi termasuk wilayah Kabupaten
Kutai Kartanegara, Kutai Timur dan Kota
Bontang, Provinsi Kalimantan Timur. Secara
geografis daerah penyelidikan terletak pada
koordinat 115o52”00’’–115o07’00’’ Bujur
Barat dan 01o52’00”–02o07’00” Lintang
Selatan (Gambar 1).
2. KEADAAN GEOLOGI
Daerah Muser termasuk kedalam
merupakan bagian dari Cekungan Kutai
(Gambar 3) dan terletak dalam Peta Geologi
Lembar Sampanahan litologi dapat dibagi
menjadi 4 (empat) jenis batuan, yaitu Batuan
Sedimen, Batuan Beku, Batuan Gunungapi
dan Batuan Tektonik (Tabel 1).
Batuan sedimen yang berkembang di daerah
inventarisasi adalah Aluvium (Qa), Formasi
Pamaluan (Tomp), Formasi Berai (Tomb),
Formasi Tanjung (Tet) dan Formasi Pitap.
Batuan Beku berupa batuan Diorit. Batuan
Gunungapi adalah Formasi Haruyan (Kvh),
litologinya terdiri dari batuan utama berupa
leleran lava bersusunan basal, sisipan breksi
aneka bahan, menjemari dengan Formasi
Pitap; umurnya diperkirakan Kapur Akhir.
Batuan pembawa batubara di daerah
inventarisasi adalah Formasi Tanjung yang
sebarannya menerus dari utara ke selatan dan
formasi ini merupakan sasaran yang akan
dilakukan inventarisasi batubara mengingat
dari data-data terdahulu di sebelah utara
ketebalan batubara mencapai 6,00 meter
dengan kualitas > 6000 kal/gr.
Struktur geologi yang berkembang di
daerah
Lembar
Sampanahan
berupa
Kolokium Hasil Lapangan – DIM, 2005
perlipatan, sesar turun dan sesar naik berarah
timurlau-baratdaya.
3. HASIL PENYELIDIKAN
Hasil penyelidikan di daerah Muser
dibagi menjadi 2 Blok yaitu Blok
Liburdinding dan Lolo.
Blok Liburdinding
Blok ini, terletak sebelah baratdaya,
batubara ditemukan dalam Formasi Tanjung;
terdapat 6 (enam) lapisan batubara dengan
ketebalan berkisar dari beberapa cm sampai
dengan >6,00m dan kemiringan berkisar dari
10o – 52o.
Blok Lolo
Blok ini, terletak sebelah timurlaut,
batubara ditemukan dalam Formasi Tanjung;
terdapat 4 (empat) lapisan batubara dengan
ketebalan berkisar dari beberapa cm sampai
dengan >10,00m dan kemiringan berkisar dari
10o – 80o.
4. Kualitas Batubara
Hasil analisa kimia batubara ddalam
Formasi Tanjung adalah sebagai berikut :
Kandungan air tertambat (M) 1,79 - 9,53 %
Abu (Ash) 1,63 – 21,13%
Sulphur 1,00 – 5,24 %
Nilai kalori (CV) 6090 – 7670 kal/gram.
5. Interpretsi
Interpretasi lapisan batubara di
Daerah Muser dan Sekitarnya membentu suatu
cekungan-cekungan
kecil
yang
mana
dipisahkan oleh struktur geologi; dalam
pembahasannya akan dibagi dalam 2 (du) blok
yaitu Blok Liburdinding dan lolo.
Blok Liburdinding
Blok Liburdinding membentuk suatu
antiklin yang menyempit kearah utara dan
dipisahkan oleh suatu sesar mendatar yang
memanjang hampir utara – selatan.
Ditemukan 6 (enam) lapisan batubara yaitu :
Lapisan 1, ketebalan >1,00 - >3,00m,
kemiringan 20o – 38o.
Lapisan 2, ketebalan 1,10 meter, kemiringan
14o.
Lapisan 3, ketebalan >0,50 - >6,00m,
kemiringan 8o – 62o.
Lapisan 4, ketebalan >0,50 – 1,20m,
kemiringan 23o – 52o.
Lapisan 5, ketebalan 0,70 meter, kemiringan
15o.
Lapisan 6, ketebalan 0,60 meter, kemiringan
45o.
25-2
Blok Lolo
Blok Lolo membentuk suatu
sinklinorium berarah hampir utara selatan,
Ditemukan 3 (tiga) lapisan batubara yaitu :
Lapisan 1, ketebalan 1,5; 10; >3,5; >1,7
meter kemiringan 10o – 80o.
Lapisan 2, ketebalan 1,30 – 2,50m,
kemiringan 18o – 43o.
Lapisan 3, ketebalan 1,20 – 1,40m,
kemiringan 24o – 54o.
6. Sumberdaya Batubara
Perhitungan sumberdaya batubara
berdasarkan singkapan yang ditemukan
(tereka) dengan kriteria sebagai berikuti :
• Sebaran ke arah jurus perlapisan batubara
didasarkan atas singkapan batubara yang
dapat dikorelasikan, dibatasi sampai
1.000 meter dari singkapan.
• Sebaran ke arah kemiringan dihitung
sampai kedalaman 100m tegak lurus
(vertikal) dari permukaan singkapan
dengan kata lain lebar kearah kemiringan
m/sin ,
adalah sudut kemiringan
lapisan batubara.
• Berat jenis batubara berdasarkan hasil
analisa batubara
• Tebal batubara yang dihitung lebih dari
0,50 meter.
Dari hasil perhitungan sumberdaya
batubara terindikasi sampai kedalaman 100
meter di Blok Liburdindingi Pelakan sebesar
9,20 juta ton dan Blok Lolo sebesar 15,3 juta
ton; Total sumberdaya daerah Muser 24,50
juta ton.
4. KESIMPULAN
Dari
hasil
interpretasi
Blok
Liburdinding dan Lolo cukup prospek untuk
dikembangkan lebih lanjut.
Kolokium Hasil Lapangan – DIM, 2005
Hasil analisa kimia Batubara daerah
Muser dan sekitarnya :
• Kandungan air tertambat (M) 1,79- 9,53
%
• Abu (Ash) 1,63 – 21,13%
• Sulphur 1,00 – 5,24 %
• Nilai kalori (CV) 6090 – 7670 kal/gram.
Sumberdaya batubara tereka sampai
kedalaman 1000 meter di Blok Liburdindingi
Pelakan sebesar 9,20 juta ton dan Blok Lolo
sebesar 15,3 juta ton; Total sumberdaya
daerah Muser 24.50 juta ton.
DAFTAR PUSTAKA
Geoservice Report No.10.151, 1980; Recent
Development in Indonesia Coal
Geology, (Unpublished).
Hidayat dan Umar, 1994; Peta Geologi
Lembar Balikpapan, skala 1 :
250.000,
Kalimantan,
PPPG,
Bandung.
Koesoemadinata, R.P., dan Hardjono., 1977;
Kerangka
sedimenter
endapan
batubara
Tersier
Indonesia.
Pertemuan Ilmiah Tahunan ke VI,
IAGI.
Reineck,
H.E., and
Depositional
Environments,
Berlin.
Sigh.
I.B, 1980;
Sedimentary
Springer-Verlag,
R. Heryanto, dkk, 1994; Peta Geologi Lembar
Sampanahan skala 1 : 250.000,
Kalimantan, PPPG, Bandung.
25-3
Sepinang
Muara Wahau
KALIMANTAN
T
Adas
K
A
L
IM
A
N
T
A
IM
U
R
Sangkulirang
1° LU
Tanah Merah
Tanjung Bengalun
N
Sangkinah
BONTANG
Muara Kaman
0°
Tenggarong
Muara Badak
SAMARINDA
R
Pulung
BALIK PAPAN
A
Penajam
1° LS
L
Muara Payang
T
M
A
K
A
S
A
Pulung
S
E
Belimbing
Longikis
117° BT
TANAH GROGOT
2° LS
115° BT
116° BT
117° BT
118° BT
Gambar 1. Peta Lokasi Daerah Inventarisasi
Kolokium Hasil Lapangan – DIM, 2005
25-4
U
Sa
mp
M
L
A
ing H
igh
A
IA
Kuc
h
250 km
S
Ma
Pontianak
aH
igh
IN
AS
NB
KA
RA
TA
0
Y
urn
ng
ka
lih
at
Rid
ge
MELAWI-KETUNGAU
BASIN
KUTAI BASIN
a tu
sH
AS
igh
EM
-AS
EM
Banjarmasin
Me
r
BA
RIT
OB
AS
Palangkaraya
BA
SIN
IN
Samarinda
Lokasi Daerah Inventarisasi
Gambar 2. Peta Cekungan-cekungan di Kalimantan.
Kolokium Hasil Lapangan – DIM, 2005
25-5
Tabel 1. Stratigrafi Daerah Muser dan Sekitarnya
UMUR
K
U
A
R
T
E
R
HOLOSEN
LITO
LOGI
KETERANGAN
ALUVIAL (Qa), berupa kerakal, kirikil, pasir, lanau
dan lumpur, terendapkan di sungai dan rawa.
Qa
TEBAL LINGKUNGAN
PENGENDAPAN
(m)
-
Sungai
PLISTOSEN
PLIOSEN
T
E
M
I
O
S
E
N
Akhir
Tengah
Awal
R
Tmw
Tomp
S
I
OLIGOSEN
Tomb
E
R
EOSEN
Tet
Formasi Pamaluan (Tomp)
Terdiri dari batulempung dengan sisipan batupasir,
napal dan batugamping.
2500
Formasi Berai (Tomb)
Terdiri dari batugamping dengan sisipan napal dan
batulempung.
1250
Laut dangkal
Formasi Tanjung (Tet)
Perselingan antara batupasir, batulempung,
batulanau, batugamping dan konglomerat.
400
Darat-Laut dangkal
Neritik dangkal-neritik dalam
PALEOSEN
Akhir
K
A
P
U
R
Formasi Pitap (Ksp)
Perselingan antara batupasir, batulempung,
batulanau, serpih, rijang, breksi aneka bahan,
olistolit batugamping dan lava basal.
Ksp
Kvh
Rumpang palung busur
Formasi Haruyan (Kvh)
Terdiri dari batuan utama terdiri dari leleran lava
bersusunan basal, sisipan tufa, breksi aneka bahan.
Awal
Akhir
J
U
R
A
Tengah
Mub
Batuan Ultrabasa (Mub), t erdiri dari peridotit,
harzburgit, gabro dan serpentinit.
Awal
Kolokium Hasil Lapangan – DIM, 2005
25-6
Ju
115°55'00" BT
115°52'00" BT
01°52' 00"LS
116°00'00" BT
116°05'00" BT
Tet
116°07'00" BT
Tomp
Tmw
Ksp
Tet
Keluang
Tomb
Lolo
Ju
T et
Kdi
Ls-02
7,40m
13°
Ls-03
7,40m
17°
9.790.000
Ls-04
7,40m
15°
ndi
lo
Ju
Ke
Tet
Tet
Ls-05
0,70m
35°
14°
Ls-01
>0,50m
18°
01°55' 00"LS
Qa
nga
i
Ls-18
>3,00m
Ls-03
>1,00m
Su
20°
Tomp
Ls-16
0,30m
Ls-13
>1,20m
Ls-15
1,20m
17°
19° 28°
Ls-14
1,20m
28°
Ls-21
1,10m
0,20m
23°
9.785.000
10°
Tet
Ls-25
>1,70m
Ls-20
0,40m
1,00m
43°
10°
54°
17°
Lampesu
Ls-12
0,30m
Ls-17
0,95m
Ls-19
>2,10m
Qa
12°
Tek
Ls-24
0,60m
>2,00m
Bekoso
24°
Ls-23
1,00m
0,20m
SESAR
KEND ILO
Kvh
Ksp
10°
Tet
Ls-27
0,25m
Ls-22
1,50m
80°
Tmw
Tomp
SES
AR SEL
9.780.000
UDA
N
72°
Ls-21
3,00m
7,00m
Tomb
02°00' 00"LS
Kvh
Tet
Tet
Ld-34
0,20m
3
La
pis
an
pis
La
La
pisa
n4
an
1
La
pisa
n6
9.775.000
Ju
Ld-32
0,40m
Ld-01
0,30m
Ld-31
0,60m
Ld-02
>6,00m
Ld-08
0,70m
52°
Ld-03
>3,00m
40°
Ld-29
0,30m
38°
Tomp
42° 42°
Ld-19
0,30m
Ld-13
>0,50m
Ld-20
1,20m
45°
Ld-18
0,25m
62°
n5
La
pisa
02°05' 00"LS
Ld-36
0,20m
0,70m
Ld-17
0,50m
Ld-14
0,60m
Ld-16
1,50m
Ld-06
5,20m
23°
10°
9.770.000
Tet
Ld-07
0,70m
52°
Tomp
Ld-04
>1,00m
20°
60°
89°
22°
Ld-05
0,20m
22°
22°
25°
14°
Ld-37
>0,90m
8°
8°
12°
Ld-15
0,60m
1,20m
Ld-38
>0,50m
Ld-10
2,50m
Ld-25
1,10m
Liburdinding
Lapisan
2
Tet
Tet
Ld-35
>0,30m
15°
Petangis
Kvh
Tet
02°07' 00"LS
375.000
380.000
385.000
390.000
395.000
400.000
Gambar 2. Peta Geologi dan Sebaran Batubara daerah Muser dan Sekitranya
Kolokium Hasil Lapangan – DIM, 2005
25-7